Anda di halaman 1dari 7

Nama : Fitriyani

NIM : 1954246007
Prodi : Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Semester : IV
Mata Kuliah : Teknologi Penangkapan Ikan
Dosen : M. Hadziq Qulubi, ,S.Pi., M.Pd. I

JAWABAN PTS 2021

1. Jelaskan pengertian dan ruang lingkup Teknologi Penangkapan Ikan


Jawab : Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari
praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang
dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Cakupan dalam statistik
perikanan, meliputi kegiatan ekonomi di bidang penangkapan, pembudidayaan,
pengolahan dan pemasaran ikan.Pemanfaatan sumber daya ikan dilakukan
melalui kegiatan usaha perikanan. Usaha perikanan mencakup semua usaha
perorangan atau badan hukum untuk menangkap, membudidayakan, mengolah
dan memasarkan ikan untuk tujuan komersial. Perikanan Tangkap adalah
perikanan yang basis usahanya berupa penangkapan ikan di laut maupun di
perairan umum. Adapun penjelasan dari perikanan tangkap tersebut diatas
sebagai berikut: Perikanan Tangkap di Laut adalah perikanan yang basis
usahanya berupa penangkapan ikan di laut. Perikanan Tangkap di Perairan
Umum adalah perikanan yang basis usahanya berupa penangkapan ikan di
perairan umum (sungai, danau, waduk, rawa dan genangan air lainnya).

2. Bagaimana Sejarah dan perkembangan penangkapan ikan ? jelaskan.


Jawab : Kegiatan penangkapan berdasarkan sejarah, pertama kali dimulai oleh
bangsa Neanderthal (neanderthal man) (Sahrhange and Lundbeck, 1991).
Bangsa tersebut melakukan aktivitas penangkapan secara sangat sederhana,
yaitu dengan menggunakan tangan tanpa bantuan alat penangkapan. Seiring
dengan berjalannya waktu, aktivitas penangkapan mulai berkembang dengan
ditandai adanya alat bantu untuk menangkap ikan. Alat bantu untuk menangkap
ikan masih sangat tradisional, yang terbuat dari barang-barang yang ada di
alam, seperti kayu, batu, tulang, dan tanduk. Dalam perkembangannya, aktivitas
penangkapan mulai masuk zaman peradaban perahu. Perahu yang dibuat pada
saat itu masih sangat sederhana, seperti sampan yang ada seperti sekarang.
Bangsa di Eropa membuat perahu sekitar 8.300 tahun yang lalu, denga ukuran
panjang 3 meter yang berada di Netherland.
Pada tahun 1769, James Watt menemukan mesin uap yang teknologinya masih
digunakan sampai dengan saat ini. Temuan dari James Watt dimanfaatkan untuk
menggerakkan perahu atau kapal sebagai sarana mempermudah menangkap
ikan di lautan. Seiring dengan berjalannya waktu, mesin uap tidak hanya untuk
menggerakkan perahu, namun juga digunakan sebagai alat bantu penarik jaring
dan longline (Sahrhange and Lundbeck, 1991).
Pertengahan abad 20, beberapa negara di dunia mulai mengembangkan
teknologi dalam menangkap ikan. Modernisasi alat tangkap ikan dimaksudkan
untuk mengoptimalkan aktivitas penangkapan. Negara di benua Eropa, seperti
Polandia, Belanda, Inggris, Swedia, Perancis merupakan negara yang telah maju
dalam aktivitas penangkapan. Sedangkan di Asia, salah satunya adalah Jepang
merupakan negara yang sangat maju di bidang penangkapan ikan. Berdasarkan
data dari FAO, pada tahun 1988 total hasil tangkapan ikan di Jepang mencapai
12 juta ton, atau sekitar 13% dari total tangkapan ikan di dunia. Berkembangnya
teknologi penangkapan di jepang dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
satunya adalah nelayan Jepang tidak hanya beroperasi di perairan Jepang,
namun daerah penangkapan diperluas sampai dengan lautan Pasifik. Dengan
luasnya jangkauan penangkapan ikan, Jepang telah menggunakan alat
komunikasi dan penanganan hasil tangkapan yang telah dibenahi dengan baik.
Sampai dengan saat ini, teknologi penangkapan terus mengalami
perkembangan. Meskipun demikian, perkembangan alat penangkapan ikan
berbeda di setiap daerah di Indonesia. Karekteristik daerah sangat menentukan
perkembangannya. Misalnya, di Daerah Istimewa Yogyakarta aktivitas melaut
baru dimulai pada awal tahun 1980-an. Oleh karena itu aktivitas penangkapan
masih sangat terbatas, terutama daerah penangkapan ikannya. Mayoritas armada
penangkapan ikan di DIY berkapasitas di bawah 5 GT, atau masih didominasi
PMT. Armada “semut” ini masih sangat terbatas jangkauannya, tidak lebih dari
10 mil. Meskipun sama-sama berada di pantai selatan Jawa, aktivitas
penangkapan ikan di DIY masih tertinggal oleh kawasan Cilacap, Prigi di
Trenggalek, ataupun Sendang Biru di Malang. Oleh karena itu, untuk
mengoptimalkan aktivitas penangkapan ikan perlu memenuhi prasyarat
penangkapan yang dibutuhkan. 

3. Untuk memudahkan dalam penggunaan alat tangkap,maka perlu


diklasifikasikan. Sebutkan dan berikan gambar klasifikasi alat penangkap
ikan (fishing gear).
Jawab : Teknik penangkapan ikan ialah teknik atau cara-cara mempergunakan
alat penangkapan ikan (Ayodhyoa, 1981). Menangkap ikan membutuhkan
peralatan dan teknik yang tepat untuk menangkap ikan, baik yang masih
traditional maupun yang menggunakan teknologi moderen. Sedangkan yang
dimaksud dengan alat penangkapan ikan adalah segala macam alat yang di
pergunakan dalam proses penangkapan ikan  termasuk kapal, alat tangkap dan
alat bantu penangkapan (Pranoto, 1997). Dengan peralatan dan teknik
penangkapan yang tepat akan dapat menangkap ikan dengan hasil yang baik. 
Klasifikasi Alat Tangkap Menurut Y. IITAKA
Seorang ahli perikanan dari Jepang telah membagi cara penangkapan kedalam 3
(tiga) klasifikasi adalah sebagai berikut :

1. Fishing With Net Gear adalah penangkapan dengan menggunakan alat


tangkap berupa jaring sebagai alat tangkap pokoknya. Contoh :

 Gillnet
 Payang
 Lampara
 Beach seine
 Trawl
 Trammel net
 Stick held dip net

2. Fishing with line gear adalah penangkapan dengan menggunakan alat


tangkap berupa tali dan pancing. Kadang-kadang digunakan juga joran atau
gandar sebagai alat bantunya. Contoh :

 Long line
 Hand line atau pancing ulur
 Trolling atau pancing tonda
 Pole and line

3. Fishing with miscellaneous gear adalah penangkapan dengan menggunakan


alat tangkap non jaring bukan tali. Contoh :

 Bubu (terbuat dari bambu, kawat atau rotan)


 Panah (terbuat dari kayu dan besi)
 Harpun (terbuat dari besi dan tali serta kayu)
 Sero (terbuat dari bambu atu batu)
 Tombak (terbuat dari bambu, kayu dengan mata tombak dri besi)
 Alat tangkap yang dalam penangkapannya dengan cara menyelam, memungut
ataupun membacok.

Klasifikasi Alat Tangkap menurut  ANDREAS VON BRANDT

Seorang ahli perikanan dari Jerman Barat dalam usahanya untuk memudahkan
pengenalan dan pemahaman berbagai jenis alat tangkap  membagi 15 klasifikasi
alat tangkap sebagai berikut :

1. Fishing without gear atau penangkapan tanpa alat ialah usaha penangkapan ikan


maupun hasil laut lainnya yang pada prinsipnya tanpa menggunakan alat yang
berarti, dan umumnya dilakukan oleh satu orang saja. Contoh : Memungut, jerat
(untuk udang pengko), capit (untuk udang barong, menyelam, sosok dan
tongkat (untuk menangkap kura-kura).
2. Fishing with wounding gear atau penangkapan dengan menimbulkan luka pada
ikan yang ditangkap. Contoh  :  Panah, tombak dan harpan, dll
3. Fishing by stupefying atau penangkapan dengan cara memabukkan. Pada
metode ini ikan-ikan dimabukkan terlebih dahulu sebelum dilakukan
penangkapan atau pemungutan hasil. Contoh :  Dengan racun akar pohon tuba,
bahan peledak, pengeruhan air dan menggunakan aliran listrik.
4. Line fishing atau penangkapan dengan menggunakan tali dan pancing, atau
kadang-kadang dibantu dengan tangkai / joran. Contoh : Hand line/pancing
ulur, long line, pole and line, trolling line.
5. Fishing with traps atau penangkapan dengan menggunakan perangkap. Contoh
:  Bubu, jermal.
6. Fishing with areal traps atau penangkapan dengan menggunakan satu areal
perairanContoh  :  Sero, sero batu, perangkap setengah lingkaran, jaring siang,
dll.
7. Fishing with bags with fixed mounth atau penangkapan dengan jaring
berkantong dengan mulut tetap. Contoh  : Jaring tadah (filter net), jermal.
8. Fishing with dragged gear, atau penangkapan dengan alat tangkap yang
ditarik/diseret pada dasar perairan. Contoh  :  Trawl
9. Seining atau penangkapan dengan jaring yang dilingkarkan setengah lingkaran
terhadap pantai atau kapal. Contoh  : Beach seine / jaring kantong
10. Fishing with surrounding net atau penangkapan dengan jaring yang
dilingkarkan pada gerombolan ikan (dengan lingkaran penuh). Contoh  :
Payang, lampara, purse seine, encircling Gill Net
11. Fishing with the drive in methods yaitu penangkapan yang dalam operasinya
alat tangkap ditenggelamkan kemudian didorong dan dikendalikan. Contoh  :
Seser (untuk menangkap nener) dan sudu (menangkap udang)
12. Fishing with life nets atau penangkapan dengan jaring angkat. Contoh  :  Bagan,
ancho, bouke-ami (stick held dip net)
13. Fishing with falling gear atau penangkapan menggunakan alat tangkap jaring
dengan cara menjatuhkan alat tersebut untuk mengurung ikan. Contoh :  Jala
(cash net), squid drop net
14. Fishing with Gill Net atau penangkapan dengan Gill Net (jaring insang), dimana
ikan tertngkap dengn cra terjerat pada bagian insangnya. Contoh  : Bermacam-
macam Gill Net
15. Fishing with tagle net, atau penangkapan dimana ikan yng tertangkap terbelit
pada badan jaring. Contoh  : Trammel net

Klasifikasi menurut  NOMURA & YAMAZAKI

Cara penggolongan lain dari alat tangkap  dapat dibedakan atas 2 (dua) macam
yaitu :

1. Berdasarkan hasil-hasil yang tertangkap, dibedakan atas 3 golongan, yaitu  :

 Penangkapan ikan satu persatu : Penangkapan tanpa alat, Penangkapan dengan


alat menimbulkan luka, Penangkapan dengan menggunakan line fishing
 Penangkapan ikan yang tidak pandang jenis atau berhambur. Contoh : dengan
cara memabukkan (stuefying methods)
 Penangkapan kelompok-kelompok atau kumpulan ikan, Dalam golongan ini
termasuk golongan lain dari klasifikasi A. Von Brandt yang termasuk golongan
a dan b tersebut di atas.
2. Berdasarkan keadaan alat tangkap pada saat operasi maupun cara
pengoperasiannya dapat dibedakan menjadi 2 (dua) cara, yaitu :

 Alat tangkap aktif yaitu alat tangkap yang dalam penggunaannya digerakkan


secara aktif oleh penangkap. Contoh : Purse seine, Trawl, lampara, pole and
line, trolling line, tombak, harpun, lampara dsar, dan lain-lain.
 Alat tangkap pasif yaitu alat tangkap yang dalam penggunaannya dibiarkan
pasif di dalm air, hingga ikan terperangkap/terjebak pada alat tersebut. Contoh :
Gill Net, long line, sero, jermal, bubu, dan lain-lain

4. Bahan alat penangkap ikan akan mempengaruhi kulaitas dan penggunaan alat
tersebut, sehingga perlu memahami bahan untuk pembuatan alat tangkap
ikan. Jelaskan beserta contohnya bahan alat penangkap ikan (fishing
materials).
Jawab : adalah segala bhan untuk membentuk alat penangkapan ikan.

5. Proses penangkapan ikan akan lebih maksimal jika menggunakan alat


bantu. Alat bantu dapat berasal dari alam atau menggunakan teknologi.
Jelaskan beserta contohnya klasifikasi alat bantu penangkapan ikan.
Jawab : Untuk mendapat hasil tangkapan yang sesuai, di perlukan teknik
penangkapan yang sesuai dengan fish behavior, menurut Von Brandt, 1984
dalam Sudirman dan Mallawa, 2004. Teknik penangkapan ikan dapat
diklasifikasikan dalam 13 jenis, sebagai berikut :
1. Penangkapan ikan dengan tidak menggunakan alat (misalnya menangkap
dengan menggunakan tangan secara langsung). 2. Penangkapan ikn dengan
menjepit dan menggunakan alat untuk melukai (misalnya dengan tombak) 3.
Penangkapan ikan dengan memabukkan. (secara mekanik bisa
denganmelakukan pemboman, secara kimiawi dilakukan dengan racun dan arus
listrik). 4. Penangkapan ikan dengan menggunakan pancing (semua jenis
pancing) 5. Penangkapan ikan dengan menggunakan perangkap (misalnya sero,
bubu) 6. Penangkaan ikan dengan menggunakan perangkap terapung
(digunakan untuk menangkap ikan-ikan yang sedang melompat). 7. Bagnets
(misalnya dengan scoop net) 8. Penangkapan dengan menarik alat tangkap
(misalnya jenis-jenis trawl) 9. Seine nets yaitu alat tangkap yang menggunakan
sayap kemudi(misalnya jenis- jenis trawl) 10. Surrounding nets yaitu alat
tangkap yang melingkari gerombolan ikan dengan menutup pada bagian tepi
dan bagian bawah jaring, (misalnya pada alat tangkap perse seine). 11. Drive in
nets (biasanya alat tangkap skala kecil, misalnya jaring yang ditarik dengan
tangan untuk menangkap ikan). 12. Lift nets yaitu semua jenis jaring angkat
(misalnya bagan) 13. Falling gear, yaitu alat tangkap yang cara penangkapannya
dilakukan dengan membuang alat dari atas kebawah (misalnya jala lempar)

6. Tempat atau area penangkapan ikan disebut fishing ground. Dengan


memahami karakteristik fishing ground, maka akan area yang tepat untuk
penangkapan ikan. Bagaiman cara menentukan fishing ground yang tepat.
Jawab : Suatu daerah perairan dimana ikan yang menjadi sasaran penangkapan
tertangkap dalam jumlah yang maksimal dan alat tangkap dapat dioperasikan
secara teknis serta ekonomis.Daerah penangkapan ikan adalah untuk
menentukan daerah keberadaan ikan di suatu perairan laut sebagai acuan untuk
kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan.
Pengetahuan fishing ground merupakan langkah awal dalam perencanaan
pengelolaan sumberdaya ikan yaitu untuk mengetahui dengan jelas batas
wilayah dimana sumberdaya ikan yang diatur berada :
a. daerah tersebut tersebut terdapat banyak ikan sepanjang tahun
b. alat tangkap dapat dioperasikan dengan mudah tanpa ada hambatan
c. lokasinya tidak jauh dari pelabuhan pendaratan ikan atau dapat
dijangkau dengan mudah oleh kapal penangkapan
d. daerah tersebut aman dari peristiwa laut (seperti angin badai kencang,
dsb.)
e. bukan daerah terlarang oleh peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
f. Daerah tersebut harus memiliki kondisi dimana ikan dengan mudahnya
datang bersama-sama dalam kelompoknya, dan tempat yang baik untuk
dijadikan habitat ikan tersebut.
g. Daerah tersebut harus merupakan tempat dimana mudah menggunakan
peralatan penangkapan ikan bagi nelayan.
h. Daerah tersebut harus bertempat di lokasi yang bernilai ekonomis.
i. yang memiliki keadaan faktor fisik optimum
j. daerah up welling
k. daerah pertemuan dua massa air berbeda
l. daerah yang dekat dengan dasar perairan
m. daerah yang mempunyai ciri spesifik bagi ikan untuk menempelkan
telurnya.
n. Memanfaatkan data riset oseanografi dan meteorologi untuk mengetahui
tingkah laku dari ikan target tangkapan.
o. Memanfaatkan data-data kegiatan operasi penangkapan ikan pada masa
lampau untuk mengetahui musim dan daerah penangkapan ikan yang
tepat.
p. Menentukan daerah penangkapan ikan dengan mempertimbangkan jarak
pangkalan pendaratan ikan terdekat, kondisi meteorologi, kondisi
biofisik perairan, serta ekologinya.

7. Setiap biota perairan memiliki tingkah laku yang unik. Jelaskan pengaruh
cahaya dan alat tangkap terhadap tingkah laku ikan.
Jawab : Cahaya adalah salah satu faktor lingkungan yang penting dalam
kehidupan ikan. Efek langsung yang utama adalah pada penglihatan. Cahaya
yang masuk melalui mata maupun pineal region dapat mempengaruhi aktivitas
ikan melalui mekanisme fisiologis retina mata ikan yang diteruskan ke pusat
otak melalui sistem syaraf pusat. Adaptasi fisiologis retina mata tersebut
tergantung dari struktur retina mata, kemampuan dan sensitivitas penglihatan.
Pada intensitas cahaya yang relatifrendah peranan photoreseptor rod dalam
retina mata lebih menonjol yang disebut sebagai scopotic vision dan pada
intensitas yang lebih tinggi receptor cone relatif lebih berperan yang disebut
sebagai photopic vision. Adanya stimuli cahaya menyebabkan pengaruh
langsung maupun tak langsungterhadap kecepatan renang ikan dan ruaya ikan
secara vertikal harian sebagai respon tingkah laku.

Anda mungkin juga menyukai