Anda di halaman 1dari 15

TEKNIK PENANGKAPAN

IKAN
BAHAN DISKUSI
SEJARAH ALAT PENANGKAPAN IKAN

TPI SM IV
Tonny 2024 (1)
PENDAHULUAN
• Aktivitas penangkapan sudah dimulai sekitar 100.000 tahun yang lalu.
Kegiatan penangkapan berdasarkan sejarah, pertama kali dimulai oleh bangsa
Neanderthal (neanderthal man) (Sahrhange and Lundbeck, 1991). Bangsa
tersebut melakukan aktivitas penangkapan secara sangat sederhana, yaitu
dengan menggunakan tangan tanpa bantuan alat penangkapan. Seiring
dengan berjalannya waktu, aktivitas penangkapan mulai berkembang dengan
ditandai adanya alat bantu untuk menangkap ikan. Alat bantu untuk
menangkap ikan masih sangat tradisional, yang terbuat dari barang-barang
yang ada di alam, seperti kayu, batu, tulang, dan tanduk.
• Dalam perkembangannya, aktivitas penangkapan mulai masuk zaman
peradaban perahu. Perahu yang dibuat pada saat itu masih sangat sederhana,
seperti sampan yang ada seperti sekarang. Bangsa di Eropa membuat perahu
sekitar 8.300 tahun yang lalu, denga ukuran panjang 3 meter yang berada di
Netherland
PERKEMBANGAN ALAT PENANGKAPAN IKAN
Pertengahan abad 20, beberapa negara di dunia mulai mengembangkan teknologi
dalam menangkap ikan. Modernisasi alat tangkap ikan dimaksudkan untuk
mengoptimalkan aktivitas penangkapan. Negara di benua Eropa, seperti Polandia,
Belanda, Inggris, Swedia, Perancis merupakan negara yang telah maju dalam
aktivitas penangkapan. Sedangkan di Asia, salah satunya adalah Jepang
merupakan negara yang sangat maju di bidang penangkapan ikan. Berdasarkan
data dari FAO, pada tahun 1988 total hasil tangkapan ikan di Jepang mencapai 12
juta ton, atau sekitar 13% dari total tangkapan ikan di dunia. Berkembangnya
teknologi penangkapan di jepang dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya
adalah nelayan Jepang tidak hanya beroperasi di perairan Jepang, namun daerah
penangkapan diperluas sampai dengan lautan Pasifik. Dengan luasnya jangkauan
penangkapan ikan, Jepang telah menggunakan alat komunikasi dan penanganan
hasil tangkapan yang telah dibenahi dengan baik.
Perkembangan di Indonesia

Semakin berkembang kemajuan peradaban manusia, maka kebutuhan manusia pun akan
bertambah ragamnya. Kemajuan dari fishing methods, dapat ditandai antara lain dari
kenyataan-kenyataan berikut (Ayodhyoa, 1981).
• Perubahan usaha penangkapan dari seekor demi seekor ke arah usaha penangkapan dalam
jumlah yang banyak. Catch ini tidak hanya diperuntukkan untuk waktu itu, tetapi
diharapkan dapat dipergunakan pula untuk sesuatu jangka waktu, menyesuaikan diri
dengan situasi harga pasaran. Hal ini menyebabkan alat contoh dapat dikemukakan bahwa
pancing biasa (hand line) hanya mampu menangkap ikan dalam jumlah yang sangat
terbatas, dengan perkembangan alat tangkap pancing seperti tuna long line, hasilnya jauh
lebih besar.
• Perubahan dari fishing ground ke arah yang lebih jauh dari pantai, yang sehubungan
dengan itu akan terjadi pula perubahan dari depth perairan; dengan perkataan lain dari
perairan dangkal ke arah perairan yang lebih dalam. Dikatakan daerah kontinental shelf
(depth sampai sekitar 200 m) merupakan fishing ground yang banyak dipakai, tetapi
dengan kapal yang lebih besar mungkin dilakukan penangkapan ikan-ikan dasar pada depth
LANJUTAN

Penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Perkembangan


teknologi telah mampu menggantikan manusia yang menjaga alat
yang digunakan nya dengan mesin yang serba otomatis, sehingga
tenaga buruh dapat dikurangi dan keuntungan akan lebih besar.
Sebagai misal, pemancing skipjack telah dapat dilakukan dengan hanya
menekan knop. Contoh lain yaitu pada squid fishing yang
menggunakan sistem mekanis untuk pemancingan. Ketiga hal tersebut
di atas, dapatlah diartikan sebagai suatu tanda penunjuk (indikator)
perkembangan dari perikanan tradisional ke arah perikanan industri
(from tradisional fishing to industrial fishing).
LANJUTAN

• Sampai dengan saat ini, teknologi penangkapan terus mengalami


perkembangan. Meskipun demikian, perkembangan alat penangkapan ikan
berbeda di setiap daerah di Indonesia. Karekteristik daerah sangat
menentukan perkembangannya. Misalnya, di Daerah Istimewa Yogyakarta
aktivitas melaut baru dimulai pada awal tahun 1980-an. Oleh karena itu
aktivitas penangkapan masih sangat terbatas, terutama daerah penangkapan
ikannya.
• Mayoritas armada penangkapan ikan di DIY berkapasitas di bawah 5 GT, atau
masih didominasi PMT. Armada “semut” ini masih sangat terbatas
jangkauannya, tidak lebih dari 10 mil. Meskipun sama-sama berada di pantai
selatan Jawa, aktivitas penangkapan ikan di DIY masih tertinggal oleh kawasan
Cilacap, Prigi di Trenggalek, ataupun Sendang Biru di Malang. Oleh karena itu,
untuk mengoptimalkan aktivitas penangkapan ikan perlu memenuhi prasyarat
METODE PENANGKAPAN IKAN
• Metode penangkapan ikan (fishing method) adalah kemampuan yang
berlandaskan ilmu pengetahuan eksakta, atau pemanfaatan ilmu pengetahuan
tentang sifat biologi ikan melalui penggunaan metode dan teknis peralatan
tangkap untuk mengumpulkan biota yang hidup dalam perairan, baik perairan
laut maupun perairan umum,
• Berbagai ahli telah melakukan klasifikasi metode penangkapan ikan. Ada
perbedaan pengklasifikasian dari masing-masing ahli karena perbedaan titik
pandang, tujuan, dan kondisi perairan. Namun, prinsip dasar dari
pengklasifikasian adalah bagaimana proses ikan itu tertangkap
• Nelayan tradisional biasanya menangkap ikan secara tradisional seperti
dengan menggunakan jaring atau pancing. Sedangkan nelayan modern lebih
cenderung menggunakan metode penangkapan ikan yang lebih efektif seperti
trawl, purse seine, long line, dan gill net.
LANJUTAN

• Metode penangkapan ikan lainnya seperti penggunaan listrik, pengerukan,


pemompaan, sonar, umpan cahaya, dan sebagainya.
• Metode penangkapan ikan adalah metode yang digunakan untuk menangkap
ikan yang terdiri dari tangkap tangan, tombak, jaring, rawai, dan jebakan ikan.
Istilah ini tidak hanya ditujukan untuk ikan, tetapi juga untuk penangkapan
hewan air lainnya seperti mollusca, cephalopoda, dan invertebrata lainnya
yang bisa dimakan.
• Metode merusak
Metode penangkapan ikan yang merusak seperti pukat dasar
laut, menggunakan bahan peledak, sianida, racun ikan, dan muroami.
• Terdapat hubungan antara efektivitas berbagai metode penangkapan ikan
dengan pengetahuan mengenai ikan dan perilakunya, seperti migrasi ikan,
bagaimana ikan mencari makan, dan habitatnya,[1] karena metode amat
ditentukan oleh jenis spesies dan habitatnya
LANJUTAN
• Penombakan ikan adalah metode kuno penangkapan ikan dengan
menggunakan tombak atau varian lainnya seperti harpoon dan panah
. Beberapa varian alat yang telah maju menggunakan berbagai cara
untuk menggerakkan tombak, seperti penggunaan pegas dan bubuk
mesiu
LANJUTAN
• Jebakan ikan berkembang secara independen di berbagai budaya yang
memiliki bentuk yang bervariasi. Umumnya ada dua jenis jebakan,
yaitu permanen dan semi permanen. Jebakan ditempatkan di perairan
dan memiliki umpan untuk menarik perhatian hewan laut. Jebakan
diperiksa secara berkala untuk mengambil hewan yang terperangkap.
LANJUTAN

Penggunaan jaring lempar


lanjutan
• Pancing adalah suatu alat penangkap ikan yang terdiri dari mata
pancing dan tali atau tanpa umpan dengan memancing ikan target
sehingga tertangkap pada mata pancing, salah satu jenis alat tangkap
yang digunakan oleh nelayan untuk memancing yaitu pancing ulur
(hand line) (Sudirman dan Mallawa 2012).
ALAT PENANGKAP IKAN
(PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2021)

• Alat Penangkapan Ikan yang selanjutnya disingkat API adalah sarana dan
perlengkapan atau benda-benda lainnya yang dipergunakan untuk menangkap
ikan
• Jenis API dibedakan menjadi 10 (sepuluh) kelompok, yang terdiri atas:
a. jaring lingkar; b. jaring tarik; c. jaring hela; d. penggaruk; e. jaring angkat; f.
alat yang dijatuhkan atau ditebarkan; g. jaring insang; h. perangkap; i. pancing;
dan j. API lainnya.
• Jenis API tersebut diklasifikasikan menjadi: a. API yang diperbolehkan; dan b.
API yang dilarang.
lanjutan
Jaring lingkar terdiri atas:
1. pukat cincin pelagis kecil dengan satu kapal; 2. pukat cincin pelagis besar
dengan satu kapal; 3. pukat cincin teri dengan satu kapal; 4. pukat cincin pelagis
kecil dengan dua kapal; dan 5. jaring lingkar tanpa tali kerut.
Jaring tarik terdiri atas:
1. jaring tarik pantai; 2. jaring tarik sempadan; 3. payang; dan 4. jaring tarik
berkantong
Jaring hela terdiri atas:
1. jaring hela udang berkantong; dan 2. jaring hela ikan berkantong.
Penggaruk terdiri atas:
1. penggaruk berkapal; dan 2. penggaruk tanpa kapal.
Jaring angkat terdiri atas:
1. anco; 2. bagan berperahu atau bagan apung; 3. bouke ami; dan 4. bagan
lanjutan
Alat yang dijatuhkan atau ditebarkan terdiri atas:
1.jala jatuh berkapal; dan 2. jala tebar.
Jaring insang terdiri atas:
1.jaring insang tetap; 2. jaring insang hanyut; 3. jaring insang lingkar; 4. jaring
insang berpancang; 5. jaring insang berlapis; dan 6. jaring insang kombinasi.
Perangkap terdiri atas:
1.set net; 2. bubu; 3. bubu bersayap; 4. pukat labuh; 5. togo; - 13 - 6. ambai; 7.
jermal; 8. pengerih; dan 9. sero.
Pancing terdiri atas:
1. pancing ulur; 2. pancing ulur tuna; 3. pancing berjoran; 4. pancing cumi; 5.
pancing cumi mekanis; 6. pancing layang-layang; 7. huhate; 8. huhate mekanis; 9.
rawai dasar; 10. rawai tuna; dan 11. tonda.
API lainnya terdiri atas:

Anda mungkin juga menyukai