Anda di halaman 1dari 6

Nama : Syarifah Raudhah

NIM : 1504110271

Jurusan : PSP B / RAPI

Pengklasifikasian alat penangkapan ikan di Indonesia.

a. Menurut FAO, sebagai berikut :


Surrounding net ( Jaring Lingkar ) ; salah satu alat penangkapan ikan yang diaplikasikan
dengan cara melingkari gerombolan ikan sasaran dengan jarring yang dioperasikan oleh
perahu atau kapal serta didukung dengan menggunakan alat bantu penangkapan yang
sesuai agar mencapai hasil yang efektif dan efisien. Alat ini digunakan untuk menangkap
ikan pelagis yang hidup di permukaan.
Menurut FAO (Nedelec and Prado, 1990) Surrounding net dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
a) With purse lines (Purse Seine)
b) One boat operated purse seines
c) Without purse lines (Lampara)
Seine net ( Pukat ) ; salah satu alat penangkapan ikan berkantong tanpa adanya alat
pembuka mulut jaring. Teknik pengoperasiannya dilakukan dengan cara melingkari
gerombolan ikan lalu menariknya ke kapal yang sedang berhenti atau berlabuh jangkar
atau juga bias ke daratan melalui kedua bagian sayap tali selambar.
Menurut FAO (Nedelec and Prado, 1990) Seine net dapat dibagi menjadi berbagai jenis
yaitu :
a) Beach seines
b) Boat or vessel seines
c) Danish seines
d) Scottish seines
e) Pair seines
f) Seine nets
Trawl ; alat penangkapan ikan yang mempunyai target spesies baik untuk menangkap
ikan maupun udang. Trawl memiliki kriteria alat tersendiri yaitu jaringnya berbentuk
kantong, adanya perlengkapan jaring sebagai alat untuk pembuka mulut jaring, apabila
tidak memiliki perlengkapan untuk membuka mulut jaring dapat dilakukan dengan dihela
oleh dua buah kapal.
Trawl asli adalah trawl yang dirancang bukan dari hasil modifikasi dan tidak ada
perubahan dari aspek kontruksi, karakteristik dan metode pengoperasian dengan ciri-ciri
yaitu :
a. Karakteristik bentuk konstruksi masih sesuai ketentuan teknis jaring yang lazim
b. Banyak menggunakan potongan miring (cutting rate) pada bagian jaring
c. Memiliki bagian jaring berupa medan jaring atas (square) bagi trawl dasar (bottom
trawl) atau medan jaring bawah (bosoom trawl) pertengahan permukaan (mid water
trawl)
d. Cara operasi dirancang dengan dihela atau diseret oleh satu hingga dua buah kapal.

Trawl hasil modifikasi masih dianggap kategori trawl karena, adanya perubahan desain
kontruksi, karakteristik dan metode aplikasi alat tangkapnya. Dengan ciri-ciri sebagai
berikut :

a. Terdapat perubahan bentuk dan ukuran dari bentuk kontruksi jaring sebenarnya,
seperti pemendekan ukuran sayap
b. Teknik pemotongan bagian jaring masih menggunakan potongan lurus (all point dan
all mesh)
c. Bagian medan jaring masih tetap seperti kondisi aslinya
d. Ada penambahan perlengkapan pada jaring yang berfungsi sebagai alat pembuka
mulut jaring baik berupa palang atau gawang maupun papan rentang

Menurut FAO (Nedelec dan Prado, 1990) trawl dikelompokan menjadi :

a) Bottom trawls
b) Beam trawls
c) Otter trawls
d) Pair trawls
e) Nephrops trawls
f) Shrimp trawls
g) Bottom trawls
h) Mid water trawls
i) Otter twin trawls, dll.
Dredge ( Penggaruk ) ; alat penangkapan ikan berbingkai kayu atau besi yang bergerigi
dibagian bawahnya. alat ini dioperasikan dengan cara menggaruk didasar perairan baik
menggunakan perahu ataupun tidak untuk menangkap kerang dan biota dasar lainnya.
Desain alat ini disesuaikan dengan sasaran tangkapan yang dihendaki sehingga bentuknya
dapat berbeda beda.
Menurut FAO (Nedelec dan Prado,1990) alat penggaruk dapat dibagi menjadi :
a) Boat dredges
b) Hand dredges
Lift net ( Jaring angkat ) ; alat penangkapan ikan yang dioperasikan dengan menurukan
dan mengangkatnya secara vertical. Pada umumnya jaring ini dibuat dengan bahan jaring
nion karena, ukuran mata jaringnya kecil. Kemudian jaring diikatkan pada bingkai
bamboo atau kayu yang berbentuk bujur sangkar. Dalam penggunaannya jaring ini sering
menggunakan lampu dan umpan untuk mengumpulkan ikan dan menarik perhatian ikan
untuk mendekati jaring. biasanya dioperasikan dari perahu, rakit, bangunan tetap atau
secara langsung.
Falling gear ; alat penangkapan ikan yang diaplikasikan dengan dijatuhkan atau
ditebarkan untuk mengurung ikan. Desain dan kontruksi alat disesuaikan dengan jenis
sasaran tangkapan yang diinginkan. Menurut FAO (Nedelec dan Prado,1990) alat
tangkap ini dibagi menjadi dua yaitu cast nets dan falling gears.
Gill net ; alat penangkapan ikan berbentuk empat persegi panjang yang ukuran mata
jaringnya merata dan dilengkapi pelampung, pemberat, tali ris atas dan bawah atau tanpa
tali ris. Jaring insang ini digunakan untuk menangjap ikan dengan cara menghadang
ruaya gerombolan ikan. Ada berbagai jenis jaring insang yaitu yang terdiri dari satu lapis
jaring, dua lapis jaring, dan tiga lapis jaring. Jaring insang memiliki mata jaring yang
sama ukurannya pada seluruh badan jaring. Jaring ini kemudian dibentangkan untuk
membentuk semacam dinding yang dapat menjerat. Jaring insang dilengkapi dengan
pelampung di bagian atas jaring dan pemberat pada bagian bawahnya.
Menurut FAO (Nedelec dan Prado, 1990) Gill net dapat dikelompokan menjadi :
a) Set gillnets
b) Driftnets
c) Encircling gillnets
d) Fixed gillnets
e) Trammel nets
f) Combined gillnets trammel nets
g) Gillnets and entangling nets
h) Gillnets
Trap ( Perangkap ) ; alat penangkapan ikan dioperasikan dengan cara memperangkap
ikan dengan jaring yang dioperasikan dengan atau tanpa kapal. Perangkap ini desain dan
kontruksinya disesuaikan dengan ikan sasaran yang diinginkan. Menurut FAO (Nedelec
dan Prado, 1990) Trap dibagi menjadi :
a) Stationary uncovered pounds nets
b) Pots
c) Fyke nets
d) Stow nets
e) Barriers, fences, weirs, dll
f) Aerial traps
g) Traps
Hook and line ; alat penangkapan ikan yang dioperasikan dengan cara memancing ikan
target sehingga mata pancing terkait pada ikan sasaran. Menurut FAO (Nedelec dan
Prado, 1990) hooks and lines ini dibagi menjadi :
a) Handlines dan pole-lines (hand operated)
b) Handlines dan pole-lines (mechanized)
c) Set longlines
d) Drifting longlines
e) Longlines
f) Trolling lines
g) Hook and lines
Grappling and wounding gear ( Pengait dan alat untuk melukai ) ; metode penangkapan
dengan cara menerkam, mengait, menjepit, melukai dan membunuh ikan sasaran. Desain
dan kontruksi alat ini mempunyai bentuk yang runcing dan tajam pada salah satu
ujungnya. Menurut FAO kelompok alat pengait dan alat melukai ini adalah harpoon.
Harvesting machine ( Mesin Permanen ) ; metode penangkapan ikan menggunakan mesin
pompa untuk menyedot ikan, udang, cumi-cumi dan krill plankton masuk ke kapal. Alat
ini dapat dioperasikan pada kedalaman 110 m dengan catchable area 20 cm.
Alat tangkap lainnya ; alat yang belum disebutkan diatas. Menurut FAO, kelompok ini
adalah Miscellaneous gear, sebagai informasi di Indonesia ada muro ami, serok teri dan
alat penangkap lobster.
b. Menurut A Von Brandt, sebagai berikut :
1. Fishing without gear adalah usaha penangkapan ikan maupun hasil laut lainnya yang
pada prinsipnya tanpa menggunakan alat yang berarti, dan umumnya dilakukan oleh satu
orang saja. Contoh : Memungut, jerat (untuk udang pengko), capit (untuk udang barong,
menyelam, sosok dan tongkat (untuk menangkap kura-kura).
2. Fishing with wounding gear atau penangkapan dengan menimbulkan luka pada ikan yang
ditangkap. Contoh : Panah, tombak dan harpan, dll
3. Fishing by stupefying atau penangkapan dengan cara memabukkan. Pada metode ini
ikan-ikan dimabukkan terlebih dahulu sebelum dilakukan penangkapan atau pemungutan
hasil. Contoh : Dengan racun akar pohon tuba, bahan peledak, pengeruhan air dan
menggunakan aliran listrik.
4. Line fishing atau penangkapan dengan menggunakan tali dan pancing, atau kadang-
kadang dibantu dengan tangkai / joran. Contoh : Hand line/pancing ulur, long line, pole
and line, trolling line.
5. Fishing with traps atau penangkapan dengan menggunakan perangkap. Contoh : Bubu,
jermal.
6. Fishing with areal traps atau penangkapan dengan menggunakan satu areal perairan.
Contoh : Sero, sero batu, perangkap setengah lingkaran, jaring siang, dll.
7. Fishing with bags with fixed mouth atau penangkapan dengan jaring berkantong dengan
mulut tetap. Contoh : Jaring tadah (filter net), jermal.
8. Fishing with dragged gear, atau penangkapan dengan alat tangkap yang ditarik/diseret
pada dasar perairan. Contoh : Trawl
9. Seining atau penangkapan dengan jaring yang dilingkarkan setengah lingkaran terhadap
pantai atau kapal. Contoh : Beach seine / jaring kantong
10. Fishing with surrounding net atau penangkapan dengan jaring yang dilingkarkan pada
gerombolan ikan (dengan lingkaran penuh). Contoh : Payang, lampara, purse seine,
encircling gill net
11. Fishing with the drive in methods yaitu penangkapan yang dalam operasinya alat tangkap
ditenggelamkan kemudian didorong dan dikendalikan. Contoh : Seser (untuk menangkap
nener) dan sudu (menangkap udang)
12. Fishing with life nets atau penangkapan dengan jaring angkat. Contoh : Bagan, ancho,
bouke-ami (stick held dip net)
13. Fishing with falling gear atau penangkapan menggunakan alat tangkap jaring dengan cara
menjatuhkan alat tersebut untuk mengurung ikan. Contoh : Jala (cash net), squid drop net
14. Fishing with Gill Net atau penangkapan dengan Gill Net (jaring insang), dimana ikan
tertngkap dengn cra terjerat pada bagian insangnya. Contoh : Bermacam-macam Gill Net
15. Fishing with tagle net, atau penangkapan dimana ikan yng tertangkap terbelit pada badan
jaring. Contoh : Trammel net.
c. Menurut peraturan perikanan terbaru (2012) ; Alat penangkapan ikan di WPP NRI menurut
jenisnya terdiri dari 10 kelompok yaitu :
1. Jaring lingkar (Surrounding nets)
2. Pukat tarik (Seine nets)
3. Pukat hela (Trawls)
4. Penggaruk (Dredges)
5. Jaring angkat (Lift nets)
6. Alat yang dijatuhkan (Falling nets)
7. Jaring insang (Gill nets)
8. Perangkap (Traps)
9. Pancing (Hooks and lines)
10. Alat penjepit dan melukai (Grappling and wounding)

Anda mungkin juga menyukai