Tugas 2. Pemilihan Lokasi Budidaya Pemilihan ini penting untuk mendapatkan lokasi yang sesuai dengan setiap jenis dan tipe budidayanya. Cara memilih lokasi budidaya ini adalah dengan mengevaluasi seluruh kriteria dan data. Agar berhasilnya budidaya ini diperlukan beberapa langkah persiapan yaitu mulai dari rumah dan turun ke lapangan. Sebelum memulai budidaya sebaiknya kita harus memperbanyak pengetahuan mengenai budidaya dan mengumpulkan data kemudian saat turun ke lapangan kita harus mengumpulkan data secara rinci. Ada 3 kategori utama yaitu dari sisi air (jumlah dan mutu), topografi dan sifat tanah, lokasi geografis. Topografi disini adalah untuk menentukan tipe kolam sesuai dengan keadaan lahan yang ada seperti tinggi rendahnya permukaan tanah , cukup luas untuk kolam dan fasilitasnya, dll. Sifat tanah juga harus diperhatikan yaitu teksturnya. Seperti kombinasi liat, pasir dan debu kemudian daya tahan serap air, lalu indicator tanah (pH, total sulfide, total potential acidity, dll). Dan yang terakhir dari lokasi geografis yaitu seperti adanya pasar, transportasi, fasilitas umum (sekolah dan rumah sakit), fasilitas produksi (sumber pakan), sumber listrik dan pusat penduduk. II. Istilah 1. Budidaya : Usaha yang bermanfaat dan memberi hasil, suatu system yang digunakan untuk memproduksi sesuatu dibawah kondisi buatan. 2. pH : Ukuran konsentrasi ion hydrogen dari larutan, kemudian akan mengungkapkan jika larutan bersifat asam atau basa. 3. Topografi lahan : Studi tentang bentuk permukaan bumi dan objek lain;bentuk permukaan, vegetasi dan pengaruh manusia terhadap lingkungan, kebudayaan local lalu identifikasi jenis lahan. 4. Konseptualitas : Proses pembentukan konsep dengan bertitik tolak pada gejala-gejala pengamatan. Proses ini berjalan secara induktif dengan mengamati sejumlah gejala secara individual, kemudian merumuskannya kedalam konsep yang bersifat abstrak. 5. Salinitas : Tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air; kandungan garam dalam tanah. 6. Kesadahan : Kandungan mineral-mineral tertentu dalam air, umumnya ion Kalsium dan Magnesium dalam bentuk garam karbonat. 7. Kekeruhan : Ukuran yang menggunakan efek cahaya sebagai dasar untuk mengukur keadaan air baku dengan skala NTU/JTU/FTU; disebabkan oleh adanya benda yang tercampur atau benda koloid didalam air. 8. Polusi air : Suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat perbuatan manusia.