Pembudidayaan Ikan
Disampaikan oleh
Direktur Perbenihan
3 Pendaftaran
a. Pendaftaran Pakan
b. Pendaftaran Obat Ikan
c. Pendaftaran Pembudidaya Lobster dan Kepiting Soka
d. (Pendaftaran Pembenih dan Pembudidaya dgn QR code
Perizinan Usaha Perikanan
Budidaya
a. SIUP/TDIPK PERBENIHAN
b. SIUP/TDIPK PEMBESARAN
c. SIUP/TDIPK PENGANGKUTAN IKAN HIDUP :
Surat Izin Usaha Perikanan Bidang Pengangkautan
Ikan Hidup
Pemeriksaan Fisik Kapal Pengangkut Ikan Hidup
Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan Hidup (SIKPI)
Ketentuan hukum
IZIN
USAHA
IZIN
KOMERSIL
Kemudahan Berusaha
Permen KP No 8/PERMEN-
Peraturan Pemerintah KP/2020 Tentang
Nomor 24 Tahun 2018 Pendelegasian Kewenangan
Tentang Pelayanan Penerbitan Perizinan
Perizinan Berusaha Berusaha Sektor Kelautan
Terintegrasi secara dan Perikanan Kepada
Elektronik Kepala Badan Koordinasi
Penanaman Modal
Mapping 19 perizinan berusaha
INTEGRASI
1. Izin Lokasi Perairan BERHASIL
3 IZIN
2. SIUP Pengolahan TERINTEGRASI
18 AUG 2020
3. SIKI (Sertifikat Instalasi Karantina Ikan)
1. SKP
ELEKTRONIK
2. HACCP
NEXT
6 IZIN
3. RPHP
4. SIPJI ikan dilindungi/Appendiks CITES PROJECT
5. Surat keterangan pemasukan/pengeluaran bahan baku ikan, obat INTEGRASI
ikan, dan/atau sampel obat ikan
6. Surat keterangan teknis impor pakan dan/atau bahan baku pakan ikan
Dokumen diperiksa
kelengkapan oleh Hasil verifikasi teknis Izin terbit dan dapat
petugas penghubung dan terbit (persetujuan) diambil di BKPM
diadministrasikan
Pengembangan
aplikasi “AKUBISA”
terintegrasi
dengan sistem
Online Single
Submission (OSS)
sesuai ketentuan
PP No 24 Tahun
2018
Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) Bidang Pengangkutan Ikan Hidup
Persyaratan
Prosedur
Persyaratan Khusus
Menyampaikan Surat Untuk Kapal Angkut Ikan Hidup Berbendera Asing pada
Persetujuan dan Konsep SIKPI Rencana Kerja Tahunan dilampirkan tambahan Fotokopi
ke BKPM atas nama Menteri paspor Nahkoda dan foto Nahkoda ukuran 4x6 sebanyak 2
lembar
Dasar Hukum Permen KP 15/2020 Pasal 21-22
PENGATURAN KAPAL PENGANGKUT IKAN HIDUP
PermenKP no 15 tahun 2020
Prosedur Persyaratan
Pengajuan Surat 1. Rencana Usaha yang meliputi
Permohonan • Rencana kegiatan usaha
Ditolak • Rencana tahapan kegiatan
(Bila tidak • Rencana teknologi yang digunakan
lengkap) Ditolak • Sarana usaha yang dimiliki
Pemeriksaaan (disertai dengan
• Rencana pengadaan sarana usaha
surat
Kelengkapan/Kesesuaian rekomendasi • Rencana volume produksi setiap tahapan
Dokumen kepada Dirjen kegiatan
yang menyatakan
ketidaksesuaian)
• Rencana pembiayaan
2. Fotokopi KTP Penanggung Jawab
3. Fotokopi NPWP
4. Surat Keterangan Domisili Usaha
Pemeriksaan Lapangan
5. Fotokopi Akta Pendirian Korporasi
6. Fotokopi izin lokasi dengan mencantumkan
luasan dan titik koordinat
7. Fotokopi izin lingkungan yang dikeluarkan oleh
instansi berwenang
Penerbitan dan
8. Pas foto ukuran 4x6 dan spesimen tanda
Pembayaran SPP-PPP
tangan
9. Surat pernyataan bermaterai cukup dari
penanggung jawab korporasi yang
menyatakan kebenaran data dan informasi
yang diberikan
Penerbitan RPIPM
Persyaratan
Prosedur
1. Permohonan untuk pemasukan calin,induk dan benih ikan
Pengajuan Surat harus memuat:
Permohonan • nama jenis (species) dan nama dagang Calon Induk, Induk,
Ditolak
dan/atau Benih Ikan
(Bila tidak • jumlah dan ukuran
lengkap) • nomor SIUP bidang Pembudidayaan Ikan
Pemeriksaaan Ditolak • negara asal
Kelengkapan/Kesesuaian (disertai dengan
surat penolakan • tempat pemasukan
Dokumen
yang menjelaskan • rencana pemanfaatan
alas an penolakan Permohonan untuk pemasukan inti mutiara harus memuat:
dan berkas • jenis Inti Mutiara
permohonan
dikembalikan)
• jumlah dan ukuran
• nomor SIUP bidang Pembudidayaan Ikan
Penilaian Teknis
• kode HS
• negara asal
• tempat pemasukan
• rencana pemanfaatan
Penerbitan Berita Acara 2. Melampirkan Nomor Induk Berusaha (NIB) yang diterbitkan
Penilaian Teknis oleh lembaga OSS
3. Surat hasil analisis risiko
4. Surat Keterangan Asal atau Certificate of Origin (CoO) dari
instansi yang berwenang di negara asal
Proses paling lambat MASA
10 hari kerja untuk Penerbitan 5. laporan surveilan dan monitoring pengendalian penyakit Ikan
BERLAKU 1
Rekomendasi yang dilakukan 2 (dua) tahun terakhir oleh unit usaha dan
Rekomendasi BULAN
Pemasukan Calon instansi yang berwenang di negara asal (untuk jenis ikan baru
Pemasukan Calon dan/atau dari negara yang terkena wabah)
Induk, Induk, Benih Ikan
Induk, Induk,
dan/atau Inti Mutiara
dan/atau Benih Ikan
dan 3 hari kerja
untuk Rekomendasi Dasar Hukum Permen KP 56/2018 Pasal 9
Inti Mutiara sampai dengan pasal 14
Surat Keterangan Teknis Impor Bahan Baku Pakan Ikan Dan/Atau Pakan Ikan
Prosedur Persyaratan
Notifikasi ke dalam
sistem OSS
Pendaftaran Obat Ikan
Prosedur
Permohonan Persyaratan
1. Surat Permohonan
2. Laporan hasil Pengujian Mutu
3. Laporan hasil Pengujian Lapang
1. Fc NIB
Ditolak 4. Data Teknis Obat Ikan 2. Surat pernyataan bahwa telah menerapkan prinsip
(Bila tidak lengkap) CPOIB;
3. laporan hasil pengujian mutu;
Ditolak 4. laporan hasil pengujian lapangan, untuk Obat Ikan yang
(disertai surat penolakan memerlukan pengujian lapangan;
Pemeriksaaan dengan alasan)
Kelengkapan/Kesesuaian 5. data teknis Obat Ikan; dan
Dokumen 6. surat keterangan (KKH) bila obat ikan yang zat aktifnya
atau salah satu zat aktifnya merupakan produk
rekayasa genetika
10 HARI
KERJA
Percepatan Pelayanan
Pakan & Obat Ikan
- Peningkatan layanan Surat Keterangan Teknis (SKT) bahan baku dan/atau pakan ikan
dari 5 hari kerja menjadi 2 hari kerja;
- Peningkatan layanan pendaftaran pakan ikan dari 20 hari kerja menjadi 5 hari kerja;
- Peningkatan layanan pendaftaran obat ikan dari 10 hari kerja menjadi 5 hari kerja
menjadi hari kerja (setelah mendapat rekomendasi hasil evaluasi teknis dari pakar);
- Upgrade aplikasi untuk penerbitan pendaftaran pakan dan obat ikan secara
tandatangan digital.
• Layanan pakan dan obat ikan tidak melalui perizinan dari tingkat desa di daerah.
• Pelayanan Pakan dan Obat ikan semua dilaksanakan di Pusat, sehingga tidak
memerlukan perizinan dari tingkat desa atau daerah.
• Khusus layanan CPPIB untuk produsen pakan mandiri memerlukan pengurusan TDI
dari Kab/Kota Setempat.
ERA BARU PENGELOLAAN LOBSTER
Permen KP Nomor 12/2020 tentang Pengelolaan Lobster (Panulirus spp.), Kepiting (Scylla spp.), dan
Rajungan (Portunus spp.) di Wilayah Negara Republik Indonesia
Beberapa ketentuan:
Pembatasan Ukuran Penangkapan Penangkapan Benih Bening Lobster/ Pengeluaran Benih Bening Lobster
dan/atau pengeluaran Lobster untuk Lobster Muda diperbolehkan untuk di- untuk tujuan Ekspor harus memenuhi
Keberlanjutan Sumber Daya Lobster Budidayakan, Restocking pasca Panen syarat:
& Ekspor BBL terbatas (Manfaat
Ekonomi)
– Lobster Pasir: tidak dalam kondisi – Bersumber dari penangkapan BBL oleh
– Kuota dan lokasi penangkapan sesuai
bertelur yang terlihat pada Abdomen luar nelayan penangkap BBL yang telah
hasil kajian dari Komnas KAJISKAN dan
dan ukuran panjang karapas diatas 6 cm ditetapkan
Rekomendasi BRSDMKP
atau berat diatas 150 gram/ekor – Pengeluaran untuk Ekspor dilaksanakan
– penangkapan dilakukan oleh Nelayan
– Lobster jenis lainnya: tidak dalam bila Pelaku Usaha telah Melakukan
kecil yang terdaftar dalam kelompok
kondisi bertelur yang terlihat pada Kegiatan Budidaya Berkelanjutan yang
Nelayan di lokasi penangkapan dengan
Abdomen luar dan ukuran panjang dibuktikan dengan Surat Keterangan dari
menggunakan API statis;
karapas diatas 8 cm atau berat diatas DJPB, telah melakukan Pelepasliaran
– Nelayan kecil penangkap harus terdaftar
200 gram/ekor serta memiliki Perjanjian Kerjasama
dan telah ditetapkan oleh DJPT
dengan Nelayan Mitra
Dikecualikan untuk kegiatan – DJPT menetapkan harga patokan
– eksportir adalah pelaku usaha budidaya
penyelenggaraan pendidikan, penelitian, terendah BBL agar nelayan memiliki
yang telah memiliki izin usaha budidaya
pengembangan, pengkajian, dan/atau harga yang layak
lobster dan ditetapkan oleh DJPT
penerapan teknologi di dalam wilayah
Indonesia.
Terhadap setiap pelanggaran regulasi, terdapat sanksi administratif sebagai bentuk pembinaan, sebelum pengenaan sanksi pidana
Industrial automation 26
RENCANA AKSI BUDIDAYA LOBSTER 2020-2024
2020 2021 2022 2023 2024
1.377 Ton
1. Payung hukum
2. Zonasi Kekerangan,
Budidaya dan
Penangkapan
3. Identifikasi, verifikasi dan
registrasi pembudidaya 2.396 Ton
lobster
4. Model Percontohan 1. Perbanyakan Percontohan
Kawasan Budidaya teknologi budidaya lobster
Lobster
4.205 Ton
2. Peningkatan intensifikasi
5. Menyusun skema usaha usaha budidaya lobster
1. Ugrade teknologi
segmentasi
3. Penelitian breeding lobster
6. Penyediaan pakan buatan (kerjasama)
2. Pembukaan lokasi 7.220 Ton
lobster
budidaya lobster 4.965 Ton
4. Pelatihan budidaya lobster
3. Penumbuhan industri Lobster menjadi salah satu
7. Manajemen penyakit
5. Permodalan skala mikro sarpras budidaya 1. Pengembangan kluster komoditas unggulan
8. Penerapan CBIB untuk usaha Indonesia
6. Promosi dan sosialisasi 4. Penelitian breeding lobster
budidaya lobster
kualitas/standar lobster lanjutan dan uji coba 2. Modernisasi teknologi
9. Pelatihan budidaya lobster Indonesia penerapan nya ramah lingkungan
10
Pengelolaan Budidaya Lobster dalam Permen KP 12/2020
20
Turunan Permen KP 12/2020
di Ditjen Perikanan Budidaya
21
30
TATA CARA PENETAPAN PEMBUDIDAYA LOBSTER (Panulirus spp.)
DAN KEPITING (Scylla spp)
1
6
Data Base Pembudidaya
mencakup Nama, NIK,
Calon Pembudidaya
Domisili, Lokasi Usaha
dan Koordinat Usaha
2
Melakukan Pendaftaran 5
SK Dirjen tentang
sebagai Pembudidaya Penetapan sebagai
Lobster/Kepiting melalui Pembudidaya
WA Gateway Lobster/Kepiting
Call Centre (Diterbitkan secara
0822 99999 660 online)
Ditjen Perikanan
Budidaya melakukan
Proses Penetapan
Pembudidaya Lobster
!!! 2.
sama (Kecuali mendapat Surat Persetujuan
Budidaya Lobster di Luar Wilayah Sumber Benih)
Benih diperoleh dari Nelayan yang terdaftar di
DJPT (SK Dirjen PT)
verifikasi final secara dan Kepiting
online berdasarkan System
MEKANISME VERIFIKASI CALON EKSPORTIR
OLEH TIM DUE DILIGENCE DAN PENETAPAN SEBAGAI PEMBUDIDAYA
1 6
SK Dirjen tentang Data Base Pembudidaya
Penetapan sebagai mencakup Nama, NIK,
Calon Eksportir
Pembudidaya
Pembudidaya
Lobster/Kepiting Domisili, Lokasi Usaha
(Diterbitkan secara online) dan Koordinat Usaha
1 hari
2 5
Melakukan Pendaftaran
sebagai Pembudidaya Proses Penetapan
Lobster/Kepiting melalui Pembudidaya Lobster dan DOKUMEN YANG DI SIAPKAN:
WA Gateway Kepiting berdasarkan 1. rencana bisnis meliputi rencana investasi dan waktu usaha,
Call Centre System strategi pemasaran, rencana keuangan, tujuan ekspor, alur
proses produksi, dan volume produksi;
0822 99999 660
2. rencana usaha budidaya meliputi lokasi budidaya, luas lahan,
kapasitas dan jumlah sarana produksi yang digunakan, daftar
1 hari Pembudi Daya atau Kelompok Pembudi Daya yang akan
3 4 berkerjasama, kebutuhan benih, sistem manajemen pakan
(penyimpanan, jenis dan sumber pakan), segmentasi usaha
Bagi Calon Eksportir budidaya, dan status kepemilikan fasilitas;
Ditjen Perikanan Budidaya 3. surat pernyataan komitmen melakukan kerjasama melibatkan
Permohonan di Verifikasi Max 5 hari melakukan verifikasi final
Fisik dan Lapangan oleh masyarakat atau pembudi daya setempat; dan
secara online
Tim Due Diligence 4. surat pernyataan komitmen membudidayakan benih bening
dari kuota penangkapan yang diberikan oleh DJPT
SYARAT KHUSUS
PEMBUDIDAYA LOBSTER
SYARAT KHUSUS
1. Surat pernyataan komitmen
EKSPORTIR LOBSTER
menggunakan benih dari nelayan
terdaftar;
2. Surat pernyataan komitmen 1. rencana bisnis meliputi rencana
melepasliarkan Lobster sebanyak 2% investasi dan waktu usaha, strategi
dari hasil panen dengan berat pemasaran, rencana keuangan, tujuan
minimal 50 g/ekor ekspor, alur proses produksi, dan
volume produksi;
2. rencana usaha budidaya meliputi
lokasi budidaya, luas lahan, kapasitas
Pendaftaran melalui dan jumlah sarana produksi yang
Calon Pembudidaya WA Gateway digunakan, daftar Pembudi Daya atau
0822 99999 6660 Kelompok Pembudi Daya yang akan
berkerjasama, kebutuhan benih,
sistem manajemen pakan
SYARAT UMUM (penyimpanan, jenis dan sumber
SYARAT KHUSUS pakan), segmentasi usaha budidaya,
1. Data pelaku usaha dan informasi jenis PEMBUDIDAYA KEPITING dan status kepemilikan fasilitas;
usaha, paling sedikit memuat: 3. surat pernyataan komitmen kerjasama
a) Foto diri Pembudi Daya melibatkan masyarakat atau pembudi
surat pernyataan komitmen memiliki daya setempat;
b) Nomor Induk Kependudukan
sarana dan prasarana pembenihan setelah 4. surat pernyataan komitmen
c) Alamat lokasi usaha budidaya;
3 (tiga) tahun melakukan pembesaran membudidayakan benih bening dari
d) Jenis Ikan yang dibudidayakan;
e) Teknologi yang digunakan kuota penangkapan dari DJPT.
2. SIUP atau TDPIK;
ALUR PENDAFTARAN PEMBUDIDAYA LOBSTER/KEPITING
MELALUI WA GATEWAY
1
Pendaftaran Pembudidaya 5
Lobster / Kepiting Dasar Penetapan Pembudidaya
Lobster/Kepiting
2
Mengisi format pendaftaran sesuai
instruksi melalui WA
4
Database terkumpul dan
ditampilkan di dashboard
3
QR Code Pembudidaya
Lobster/Kepiting
Melakukan
Pengajuan Surat Surat Keterangan
Keterangan Telah Ditjen Perikanan
Eksportir Dirjen PB Telah
melakukan Budidaya
Pembudidaya Melakukan Budidaya
Budidaya Lobster melakukan verifikasi
Lobster
(sesuai Format)
Banten
Serang & Pendeglang Maluku
20 Kelompok
Maluku Tengah, Tual, Seram
144 Petak KJA
Bag. Barat & Seram Bag. Timur
11 Kelompok
Jawa Barat
33 Petak KJA
Jawa Timur
Tasikmalaya & Pangandaran
9 Kelompok Banyuwangi & Trenggalek NTB
Bali
135 Petak KJA 6 Kelompok
1400
49 Petak KJA Jembrana & Denpasar Sumbawa & Lombok Timur PEMBUDIDAYA
8 Kelompok 140 Kelompok LOBSTER
158 Petak KJA 6.874 Petak KJA
HASIL IDENTIFIKASI PER PROPINSI (Update Agustus 2020)
24
Jumlah Pembudidaya Lobster per 04 Oktober 2020
EKSPORTIR NON-EKSPORTIR
PERORANGAN
41
EKSPORTIR
MEMILIKI SK TELAH 21 MEMILIKI SURAT PENETAPAN
MELAKUKAN BUDIDAYA PEMBUDIDAYA
Perusahaan Eksportir yang telah Pembudidaya Perorangan yang telah
memiliki Surat Keterangan Telah terdaftar dan memperoleh Surat
Melakukan Pembudidayaan Lobster Penetapan Pembudidaya Lobster:
(875 pembudidaya proses verifikasi)
25
Hasil Rapid Monitoring
dan Evaluasi Periodik
• 32 Responden;
• Metode interview langsung menggunakan kuisioner
google form;
• Pelaksanaan 31 Agustus – 30 September 2020
27
Media pembudidayaan lobster
cukup beragam, namun umumnya
menggunakan KJA < 8 lubang