Anda di halaman 1dari 76

PENGELOLAAN BALAI BENIH IKAN

(BBI)
Benih Ikan

Salah satu faktor penentu dalam usaha peningkatan produksi bidudaya perikanan

Tersedianya benih yang terjamin pengadaannya:


Species
Tempat
Jumlah
Mutu Keberhasilan Budidaya
Ukuran
Waktu
Dan harga
BBI adalah sarana pemerintah untuk menghasilkan

Benih Induk
Bermutu

Jumlah yang memadai

Baik dalam

Sarana uji lapangan


Tugas dan Fungsi BBI

Penghasilan induk induk unggul dalam rangka menunjang Usaha Pembenihan


Rakyat (UPR) dan pengendalian mutu benih

Penghasilan benih untuk keperluan penebaran di perairan umum dan bila perlu
untuk mengisi kekurangan benih yang dihasilkan oleh rakyat

Tempat melaksanakan adaptasi teknik teknik pembenihan yang lebih baik

BBI juga diharapkan sebagai :

Perintis pembangunan

Pengembangan budidaya ikan air tawar di daerah tawar


Hasil Evaluasi BBI (1983)

Tidak berfungsi sebagaimana fungsinya

Tidak dapat mencapat target produksi

Faktor teknis
Disebabkan oleh :
Faktor non teknis

Faktor teknis

Lokasi yang tidak memenuhi syarat


Luas area terlalu kecil

Fasilitas / sarana penunjang belum lengkap

Teknik pembenihan belum benar benar dikuasai


Faktor non teknis

Status BBI yang belum jelas

Belum ada ketegasan hubunga kerja antara BBI Sentral,


Lokal, Dinas Perikanan Propinsi Dati I dan II

Tidak ada penyedia biaya yang memadai

Tenaga kerja yang kurang memenuhi syarat keterampilan dan ketekunan

Pengelolaannya kurang mendapatkan perhatian

Solusi

Peninjauan dan pemecahan kembali secara mendasar


Untuk BBI yang masih memenuhi syarat, masih diperkenankan beroperasi
sebagai BBI
Untuk BBI yang tidak memenuhi syarat, akan dilakukan langkah pengalihan
fungsi atau penghapusan sebagai BBI
Pengalihan Fungsi

Penampungan Sarana Praktek Lapangan Penggantian


Distribusi Petugas BBI komoditi ikan

Program pendukungnya
(Program penyuluhan)

Hal lain yang perlu diperhatikan

Mengupayakan agar fasilitas yang disediakan dapat memenuhi fungsinya


untuk memproduksi benih yang optimal dengan cara pengelolaan yang efektif
dan efisien
Maksud dan Tujuan

Mewujudkan keseragaman Ruang lingkup Status dan pola


BBI dalam struktur operasional

BBI perlu dilengkapi

Komponen Sarana operasional


Teknologi pembenihan
yang lebih maju Penebaran komoditi ikan
produktifitas tinggi
Peningkatan sistem pendederan
Penekanan mortalitas
Peningkatan produktifitas
Penyediaan

Induk unggul Benih unggul Penyempurnaan sturktur organisasi


Persyaratan Pembangunan BBI Ketinggian dan kemiringan

Kriteria teknik
Tinggi < 700 m dpl Kemiringan tanah
15%

Sistem pengairan

Sumber

Mata air
Sumur artesis/bor

Tanah Debit air Min


20 lt/HA/detik (kolam induk)
Subur Tidak berbatu 2
250 l/detik/100 m (kolam air deras)
Kuat Tidak poreus
Irigasi

Bak pengendapan Bak filter

Luas 10% dari


kolam pedederan

Pendekatan dengan pihak pengairan


Fisika dan kimia air

Fisika

Suhu optimal 25 30 C
Kekeruhan 25 100 JTU
Suspensi 25 400 ppm
Kecerahan > 10 %

Kimia

pH 6,7 8.0 Nitrit (NO2) 0,2 ppm, maksimum


Kadmium (Cd) 0,01 ppm, maksimum Phosphat 0,01 ppm, maksimum
Timbal (Pb) 0,02 ppm, maksimum Alkalinitas 50 -500 ppm
Sulfida (S) 0,002 ppm, maksimum Amoniak (NH3) 0,02 ppm, maksimum
Oksigen terlarut (DO) > 3 ppm
Kriteria Sosial Ekonomi

Daerah pengembangan budidaya ikan

Area cukup luas


Luas perkolaman ikan 25 Ha

Luas perkolaman ikan minimum 100 Ha/luas perairan 100 Ha


Jumlah usaha pembenihan rakyat (UPR) 10 unit
Atau berlokasi di dalam daerah potensi budidaya air tawar
Persyaratan jenis ikan

Cepat tumbuh

Efisien

Tahan penyakit

Disukai masyarakat
Mudah dipelihara
Tidak mengganggu lingkungan

Nilai ekonomi dan pasaran yang baik


Pemasaran

Benih dan induk dibutuhkan oleh masyarakat

Mempunyai nilai ekonomis penting

Prasarana

Hubungan lalu lintas dengan daerah sekitar lancar


Letak BBI tidak terlalu jauh dari lokasi budidaya ikan dan pasar benih

Perkembangan kota dan industri

Lokasi BBI tidak terkena daerah pemekaran

Tidak tercemar kegiatan industri dalam jangka waktu kurang lebih 20 tahun

Luas BBI

BBI sentral minimal 5 Ha


Luas keseluruhan BBI lokal minimal 2 Ha
ORGANISASI BBI

A. BBI Sentral

Tugas pokok dan fungsi BBI sentral

Tugas

Bimbingan terhadap BBI lokal dan UPR sekitar

Fungsi

Menyediakan dan menyalurkan induk ikan

Menghasilkan benih

Melaksanakan uji lapangann teknologi


Menyebarluaskan teknologi yang teruji
Stuktur organisasi BBI sentral

KEPALA BBI SENTRAL Urusan Pelayanan


(1 orang) Administrasi
1 orang Kepala
Formasi : 25 orang 3 orang pembantu
1 orang juru tik
1 orang penjaga
kantor
1 orang supir

SUB SEKSI PRODUKSI SUB SEKSI TEKNIK SUB SEKSI BIMBINGAN


BENIH PEMBENIHAN KETERAMPILAN
1 orang Kepala 1 orang Kepala 1 orang Kepala
2 orang pembantu 2 orang pembantu 2 orang pembantu
2 orang pekerja kolam 2 orang pekerja kolam utama
1 orang penjaga kolam 1 orang penjaga kolam 2 orang pekerja
Personalia BBI Sentral

Kepala BBI Sentral

Bertugas memimpin, merencanakan, mengkoordinir dan melaporkan


segala kegiatan BBI sentral sesuai dengan tujuan dan sasarannya, yang
meliputi :
Menyusun Rencana Kerja dan Rencana Operasional Tahunan BBI sentral
Memantau produksi, distribusi, dan permasalahan
Membantu Sub Dinas Budidaya, DPPD tingkat I
Melaksanakan bimbingan dan pembinaan teknis BBI lokal

Menyusun laporan triwulan dan tahunan BBI sentral


Membawahi

Sub Seksi Produksi Benih


Sub seksi Teknik Pembenihan
Sub Seksi Bimbingan Keterampilan Pembenihan
Urusan Pelayanan Administrasi

Bertanggung jawab langsung kepada Kepala DPPD Tingkat I

Syarat Pendidikan

Sarjana perikanan jurusan budidaya,


masa kerja minimal 2 tahun / sarjana muda perikanan jurusan budidaya
/ yang sederajat dengan masa kerja minimal 8 tahun
talah mengikuti latihan manajemen BBI dan Sepala
Kepala Sub Seksi Produksi Benih

Bertugas

Memproduksi benih
Memperbanyak induk unggul

Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh :


2 orang pembantu utama, lulusan SUPM budidaya
5 orang pekerja kolam
1 orang penjaga kolam

Bertanggung jawab langsung kepada Kepala BBI Sentral

Syarat pendidikan

Sarjana Muda Perikanan Budidaya (pengalaman kerja 1 tahun)


/ SUPM budidaya (masa kerja 5 tahun)
Kepala Sub Seksi Teknik Pembenihan
Bertugas melaksanakan kegiatan uji coba dan uji lapangan teknologi
pembenihan yang dihasilkan oleh BBAT

Dibantu oleh :
2 orang pembantu utama (lulusan SUPM Budidaya)
2 orang pekerja kolam (minimal SMP)
1 orang penjaga kolam

Bertanggung jawab langsung kepada Kepala BBI Sentral

Syarat pendidikan
Sarjana Muda Perikanan (pengalaman kerja 1 tahun)
/ SUPM budidaya (pengalaman kerja 5 tahun)
Kepala Sub Seksi Bimbingan Keterampilan Pembenihan

Bertugas
Bimbingan keterampilan pembenihan ikan (demonstrasi, diskusi, latihan praktis)
Menyusun pedoman pedoman teknis sebagai bahan penyuluhan
Dibantu oleh
2 orang pembantu utama (lulusan SUPM budidaya)
2 orang pekerja kolam

Bertanggung jawab langsung kepada Kepala BBI Sentral

Syarat pendidikan
Sarjana Muda Perikanan Budidaya (pengalaman kerja 1 tahun)
/ SUPM Budidaya (pengalaman kerja 5 tahun)
Kepala Urusan Pelayanan Administrasi

Bertugas

pelayanan ketatausahaan BBI


pengadaan peralatan / perlengkapan BBI
pengadaan sarana komunikasi

Dibantu oleh
3 orang pembantu utama
1 orang juru tik
1 orang penjaga kantor
1 orang sopir

Betanggung jawab langsung kepada Kepala BBI Sentral

Syarat Pendidikan
Sarjana Muda Administrasi (pengalaman kerja 1 tahun)
/ SMEA (pengalaman kerja 5 tahun
BBI Lokal

Tugas pokok dan tujuan BBI lokal

Tugas
Melaksanakan bimbingan langsung terhadap UPR di daerah kerjanya,
dalam rangka peningkatan produksi dan mutu benih serta peningkatan
tekknik pembenihan

Fungsi

Membantu BBI Sentral untuk pengadaan dan penyaluran Induk unggul


Menghasilkan benih
Membantu BBI Sentral dalam melaksanakan uji lapangan teknologi pembenihan
menyebarluaskan teknologi pembenihan yang telah teruji
Struktur organisasi BBI Lokal

KEPALA BBI LOKAL


(1 orang)

Formasi : 15 orang PELAKSANA URUSAN PELAYANAN


ADMINISTRASI
1 orang Kepala
2 orang pembantu utama
1 orang penjaga kantor
1 orang supir

PELAKSANA URUSAN
PELAKSANA URUSAN
PRODUKSI BENIH
DISTRIBUSI
1 orang Kepalla
1 orang Kepala
4 orang pekerja kolam
1 orang pekerja
1 orang penjaga kolam
Personalia BBI Lokal

Kepala BBI

Tugas

Memimpin, merencanakan, mengkoordinir dan melaporkan segala kegiatan


BBI Lokal sesuai dengan tujuan dan sasarannya, yang meliputi :
Menyusun Rencana Kerja dan Rencana Operasional Tahunan BBI Lokal
Memantau produksi, distribusi, dan permasalahan
Membantu Seksi DPPD tingkat II
Melaksanakan bimbingan dan pembinaan teknis UPR

Menyusun laporan triwulan dan tahunan BBI Lokal


Membawahi 3 urusan

Urusan Pelayanan Administrasi


Urusan Produksi Benih
Urusan Ditribusi Benih

Betanggung jawab Kepada Kepala DPPD Tingkat II

Syarat Pendidikan
Sarjana Muda Perikanan Budidaya (masa kerja minimal 1 tahun)
/ SUPM ( masa kerja 5 tahun)
Pelaksana Urusan Administrasi

Tugas

Tata usaha BBI Lokal termasuk keuangan


Pengadaan dan perawatan perbekalan BBI

Dibantu

2 orang pembantu utama


1 orang supir
1 orang penjaga kantor

Bertanggung jawab langsung kepada Kepala BBI Lokal

Syarat Pendidikan
SMEA / SLTA yang telah mendapat kursus tata usaha
Pelaksana Urusan Produksi Benih

Tugas

Pengadaan induk unggul dan mendistribusikan


Memproduksi benih

Dibantu oleh

4 orang pekerja kolam


1 orang penjaga kolam

Bertanggung jawab langsung kepada Kepala BBI Lokal

Syarat Pendidikan

SUPM Budidaya (pengalaman 1 tahun


/ SLTA (masa kerja 1 tahun dan telah dilatih dibidang pemenihan ikan air tawar)
Pelaksana Urusan Distribusi Benih

Tugas
Menangani kegiatan penyaluran induk dan benih

Dibantu oleh
2 orang pekerja

Bertanggung jawab langsung kepada Kepala BBI Lokal

Syarat Pendidikan

SUPM (masa kerja 1 tahun)


/ STLA (masa kerja 1 tahun dan telah dilatih dibidang pembenihan ikan air tawar)
DESIGN DAN KONSTRUKSI BBI
Perkolaman
Standar Perkolaman
BBI Lokal BBI Sentral

No Macam kolam
Luas (m) Luas (m)
Jumla Total Jumlah Total
h Satuan Satuan

1 Kolam induk 4 250 1.000 8 250 2.000


4 100 400 12 100 1.200
2 4 50 200 6 50 300
3 - - - 6 1.500 9.000
10 10.000 10.000 10 1.000 1.000
5 500 2.500 6 500 3.000
2 250 500 6 250 1.500

4 - - - 4 25 100
5 2 200 400 2 1.000 2.000
6 2 1.000 2.000 6 1.000 6.000
7 1 500 500 2 500 1.000
Jumlah 32 - 17.250 68 - 36.100
Tata Letak Kolam BBI Lokal (2 Ha)
Konstruksi Kolam

Berbentuk empat persegi panjang / disesuaikan dengan kondisi lapangan


Bentuk penampang pematang trapesium sama kaki dengan kemiringan 1 : 1
Ukuran sisi atas 1 1,5 m dan tinggi 1 1,5 m, sedangkan dasar pematang
3 4, 5 m ( tergantung keperluan dan kondisi
Pematang yang tingginya > 1 m sebaiknya dibuat anak pematang (berem)
sebagai penguat
Badan pematang berupa tanah homogen yang dipadatkan dan bebas dari
benda lain
Bagian pematang yang tidak terkena air ditanami rumput (mencegar erosi)
Dasar kolam berupa tanah gembur, berlumpur, subur yang cukup tebal (5
20 cm), dan tidak poreus
Selisih ketinggian dasar kolam antara inlet dan outlet air berkisar antara 20
30 cm
Sebelum di jadikan kolam ada baik nya tanah diolah terlebih dahulu
Diantara inlet dan outlet air terdapat parit dengan lebar 40 cm dan sedalam
20 cm
Pintu air berupa bangunan
Letak pintu inlet dan outlet air sebaiknya berhadapan secara diagonal.
Contoh Konstruksi Pematang
Contoh Konstruksi Pintu Pemasukan
Contoh Konstruksi Pintu Pengeluaran Sistim Sifon Dan Saluran Pembuangan
Bak Pembenihan
Standar bak pembenihan
BBI Lokal BBI Sentral
Macam bak Keterangan
Jml Ukuran Jml Ukuran
(m) (m)
Bak pemijahan 3 3x5x1 5 3x5x1 Tiap bak diberi 8
(sistem hapa) kran
Bak penetasan (sistem corong) 2 1,5x3x1 4 1,5x3x1 Tiap bak diberi
saringan sortasi
Bak sortasi benih 4 0,5x4x0,5 6 0,5x4x0,5 Tiap bak diberi
aerator
Bak pengobatan (treatment) 2 1x2x0,5 2 1x2x0,5

Bak penampungan / pemberokan 3 1x3x0,7 5 1x3x0,7

Bak pedederan intensif 1 4x2,5x0,7 5 4x2,5x0,7

Bak pematangan gonad induk ikan - - 1 6x2x1 Termasuk bak


filter 2 m
Bak kultur pakan alami 2 2x2x1 4 2x2x1 Bentuk kerucut

Jumlah volume 81,3 176,6

Jumlah luas 93 m 205 m

Jumlah bak 17 33
Contoh Konstruksi Bak Pemijahan
Bak Penetasan Sistim Corong
Bak Sortasi
Bak Pengobatan
Bak Penimbunan Benih
Bak Pendederan Intensif
Bak Pematangan Gonad
Bak Makanan Alami Dari Kayu
Tata Letak Di Bangsal Pembenihan BBI Lokal
Tata Letak Di Bangsal Pembenihan BBI Sentral
Pengairan
Debit air BBI Lokal BBI Sentral
Macam bak/ Kolam rata
Luas Jumlah Luas Jumlah
dalam
(m) (lt/dt) (m) (lt/dt)
1000 m
(lt/dt)
Kolam induk 1,5 1.400 2,1 3.200 4,8

Kolam pemijahan 10 200 2 300 3

Kolam pendederan 1,5 13.000 19,5 23.500 35,25

Kolam calon induk dan 1,5 400 0,6 8.000 12


donor
Kolam makanan alami 0,5 500 0,25 1.000 0,5

Kolam air deras 1.500 - - 100 150

Bangsal pembenihan/ 20 75 1,5 127 2,54


pemberokan
Jumlah 15,575 25,95 36,327 208,09
Bangunan Pengontrol Air
Unit Bak Filter dan Reservoir
Saluran Pemasukan dan Pembuangan
Petunjuk Tata Air
Sarana BBI
Penyediaan bahan

1. Induk ikan dan donor


a. Induk Produktif
BBI Lokal (kg) BBI Sentral (kg)
Jenis ikan
Jantan + Betina Jantan + Betina
Ikan Mas 75 125 150 200
Ikan Tawes 50 100 100 200

b. Ikan donor untuk hyphopisasi


Diperlukan 100 kg ikan di BBI Sentral dan 50 kg di BBI Lokal
2. Bahan baku makanan ikan (pelet)

Bahan Baku Contoh bahan


Sumber Protein Tepung ikan, cincangan
bekicot, ampas tahu dan
tepung banawa
Sumber Karbohidrat dan Bekatul, dedak, singkong,
Lemak bungkil kacang dan kedelai
Sumber Mineral Tepung tulang, darah dan
cangkang kerang kerangan
Sumber Serat Daun singkong, daun gamal
dan daun petai cina
Sumber Perekat Tepung kanji
Vitamin dan Mineral
Komposisi Sumber Makanan Ikan
Jenis komposisi Kuantitas
Remah untuk benih ikan mas Dedeak halus 35%
Tepung ikan 25%
Tepung kedelai 27%
Tepung daun 10%
Vitamin dan mineral 3%

Pelet untuk ikan mas ukuran Dedak halus 30%


konsumsi dan induk
Tepung ikan 23%
Tepung kedelai 15%
Tepung tulang 5%
Silase ikan 10%
Tepung daun 10%
Bungkil kelapa 5%
Vitamin dan mineral 2%

Makanann untuk ikan tawes Tepung daun (petani cina) 30%


Tepung ikan 15%
Tepung kedelai 10%
Tepung jagung 5%
Bungkil kelapa 5%
Silase ikan 10%
Dedak halus 23%
Vitamin dan mineral 2%
3. Pupuk

Pupuk Organik Memperbaiki kesuburan dan struktur dasar kolam,


berupa pupuk kandang, kompos atau pupuk hijau

Pupuk An - organik Memperbaiki kesuburan lebih cepat, berupa pupuk


yang mengandung N dan P

Pedoman Kebutuhan Pupuk Untuk BBI

BBI Sentral 30 ton/tahun


Pupuk Organik Pada kolam pendederan saja
BBI Lokal 15 ton/tahun

BBI Sentral 30 ton/tahun


Pupuk an-organik Pada kolam pendederan saja
BBI Lokal 15 ton/tahun
4. Kapur
BBI Sentral 60 ton/tahun
Kapur tohor (CaO3)
BBI LOkal 30 ton/tahun

5. Insektisida

BBI Sentral 100 lt


Insektisida
BBI Lokal 50 lt
6. Bahan pereaksi kimia

Nama Bahan Jumlah


BBI Sentral BBI Lokal
Bahan pereaksi 2 kg KMnO4 1 kg KMnO4
kmia dan obat -
obatan
Aceton/alkohol 10 lt 5 lt
Hormon buatan 30.000 IU 15.000 IU
(HCG)
Aquadest 50 lt 20 lt
Bahan anestesia 1 lt 0,5 lt
(MS. 222)
Antibiotik 500 gram 150 gram
(terramycine
Kemicitine)
Peralatan

1. Peralatan pembenihan
No. BBI Sentral BBI Lokal
Peralatan
Jumlah Jumlah
1. Timbangan 9. Freezer 1 buah 1 buah
- Kapasitas 1 kg 2 buah 1 buah 10. Thermos es 2 buah 2 buah
- Kapasitas 10 kg 2 buah 1 buah 11. Happa (2x1x0,75 cm dan 20 set 10 set
- Kapasitas 50 kg 2 buah 1 buah
2x4x0,75 cm)

2. Mistar (ukuran 50 cm) 4 buah 2 buah 12. Kakaban 20 buah 10 buah

3. Fish bush (krembeng) 2 buah 2 buah 13. Corong penetas ( 0,5 m ; 50 buah 25 buah
h. 0,5 m)
4. Kreneng 2 buah 2 buah
14. Pipet 8 buah 4 buah
5. Aerator 4 buah 2 buah
15. Selang plastik Secukupny Secukupny
6. Kaca pembesar 2 buah 1 buah
a a
7. Alat hypophisasi
16. Counter 4 buah 2 buah
- Jarum suntik 4 buah 2 buah
17. Pisau bedah 4 set 2 set
-Centrifuge 2 buah 2 buah
18. Gergaji/ bor 2 buah 1 buah
- Centrifuge electrik 1 buah -
- Mortar homogenizer 4 buah 2 buah
- Alat bedah 4 set 2 set
- Kain handuk 2 buah 2 buah
- Cawan porselin/ email 4 buah 2 buah
- Pengaduk telur/ bulu ayam Secukupnya secukupnya
- kel. Hypophysa secukupnya Secukupnya

8. Gelas ukur (5, 10, 25 cc) 4 set 2 set


2. Peralatan perkolaman
No. BBI Sentral BBI Lokal
Peralatan
Jumlah Jumlah

1. Cangkul 6 buah 5 buah

2. Sekop 6 buah 3 buah

3. Garpu 6 buah 3 buah

4. Bakul dan pikulan 4 set 2 set

5. Golok 6 buah 3 buah

6. Parang 6 buah 3 buah

7. Ember 6 buah 3 buah

8. Traktor kecil/ penggaru 4 buah 2 buah

9. Waring 8 buah 6 buah

10. Geser 6 buah 4 buah

11. Cawan email 2 buah 1 buah

12. Sprayer (kap. 10 liter) 2 buah 1 buah

13. Sabit 3 buah 1 buah

14. Pakaian lapangan 20 set 10 set


Peralatan distribusi benih / induk

BBI Sentral BBI Lokal


No Peralatan
Jumlah Jumlah
.
1. Tabung oksigen (kap. 1 dan 2 m) 4 buah 2 buah
2. Kantong plastik secukupnya Secukupnya
3. Tali plastik dan karet secukupnya Secukupnya
4. Kotak kartun secukupnya Secukupnya
5. Ember plastik bertutup secukupnya Secukupnya
6. Fish-bus (krembeng) 15 buah 10 buah
7. Aerator 15 buah 10 buah
8. Kendaraan roda 4 (pick-up 0,75 2 buah 1 buah
ton)
9. Buffer, es batu, dry ice secukupnya secukupnya
Peralatan lainnya
No. BBI Sentral BBI Lokal
Peralatan
Jumlah Jumlah
1. Pompa air diesel 10 PK 2 buah 1 buah 8. Alat transport
2. Blower 1-2 inci 2 buah 2 buah - Sepeda motor 3 buah 2 buah
3. Alat- alat pembuat makanan - sepeda 8 buah 5 buah
ikan/ pellet.
9. Alat audiovisual 1 unit -
-Kompor 2 buah 1 buah
10. Buku petunjuk pelaksanaan secukupnya secukupnya
- Tapisan / saringan 2 buah 1 buah
- Jenis ikan dan gambarnya secukupnya secukupnya
-Ember 4 buah 2 buah
- Tehnik pembenihan ikan secukupnya secukupnya
-Nyiru 4 buah 2 buah
- Perawatan benih/ induk secukupnya secukupnya
- Timbangan 1 kg, 50 kg 1 buah 1 buah
- Pengangkutan dan secukupnya secukupnya
- Mesin penggiling kering 1 buah - distribusi
- Mesin penggiling basa/ 1 buah - - Tehnik perkolaman secukupnya secukupnya
berminyak
-Pemupukan secukupnya secukupnya
- Mesin penyaring 1 buah -
- Pemberantasan hama secukupnya secukupnya
- Mesin pengaduk 1 buah 1 buah
- Penyediaan makanan secukupnya secukupnya
- Mesin pencetak pellet 1 buah 1 buah hidup dan makanan buatan
- Mesin peremah 1 buah - 11. Meja tulis, lemari, kursi, secukupnya secukupnya
kardek, peta, dsb
4. Generator 10 KVA atau PLN - 1 buah
5.000 watt
5. Generator 20 KVA atau PLN 1 buah -
10.000 watt
6. Mesin pembabat rumput 2 buah
7. Sepatu lapangan dan senter 8 stel 4 stel
Bangunan Gedung
BBI Lokal BBI Sentral

Macam Bangunan Luas (m) Luas (m)


Banyaknya Banyakny
Satuan Jumlah a Satuan Jumlah

-Kantor 1 50 50 1 75 75
-Garasi 1 20 20 1 40 40
-Gudang 1 15 15 1 30 30
- Rumah generator 1 9 9 1 9 9
- Rumah mesin pellet dan 1 30 30 1 50 50
gudang makanan
- Rumah pimpinan 1 50 50 1 75 75
- Rumah staf 3 36 108 4 50 200
- Rumah pekerja tetap 6 36 216 8 36 288
(kopel)
- Rumah jaga 1 36 36 2 36 36
-Asrama - - - 1 120 120
-Aula - - - 1 80 80
Jumlah 16 - 534 22 - 1.003
OPERASIONAL BBI

A. Target produksi benih dan calon induk


No Ukuran (cm)
. Jenis ikan
1-3 3-5 5-8 8-12 12-15 15-20
1. Ikan mas 10,7 1,20 0,51 0,31 0,23 0,21
2. Ikan tawes 6,4 1,83 0,85 0,43 - -

No. Ukuran
49 Jenis ikan
Calon Induk Induk
0
(betina + jantan) (betina +
jantan)
1. Ikan Mas 3.275 575

2. Ikan Tawes 1.650 490

No Ukuran
. Jenis ikan
1-3 3-5 5-8 8-12 12-15
1. Ikan Mas 9,62 1,20 0,46 0,28 0,21
2. Ikan Tawes 5,77 1,70 0,77 - -
B. Pengelolaan Kolam

1. Pengelolaan tanah dasar kolam

2. Pemupukan dan pengapuran

3. Pengaturan air
C. Teknik Pembenihan

1. Seleksi induk
Ciri ciri calon induk ikan mas yang baik untuk dipijahkan :

Kepala relatif kecil bila dibandingkan tinggi badan


Sisik teratur, lengkap dan tersusun seperti genteng
Garis linea lateralis (L.L) tidak terputus dan tidak menyudut
Sirip dada, punggung, perut, dan ekor sempurna
Pangkal ekor tidak cacat
Mata bening
Tinggi pangkal ekor lebih kecil daripada panjang pangkal ekor
Ekor berbentuk sempurna dan tidak cacat
Induk betina yang matang gonad, tampak perut bagian bawah
membesar, lembek bila di tekan dan lubang genital berwarna merah
Induk jantan yang matang gonad, apabila di stripping dpada kkeluar
cairan sperma berwarna putih susu
Seluruh tubuh dilapisi mucosa/lendir sehingga seluruh tubuh berwarna
mengkilat
2. Pematangan gonad induk ikan dengan resirkulasi air

Tahap tahap pelaksanaan

Contoh miniatur nya


A. Persiapan bak pemeliharaan

B. Persiapan bak filter Pipa paralon


Pasir dan ijuk
Ijuk
Kerikil
Batu kali

Hubungkan
C. Perlakuan induk

2,0 kg/m
Protein 20%
sebanyak 3,5% bobot
induk sehari

Induk ikan mas


3. Pemijahan dan penetasan telur

Contoh miniaturnya
D. Pendederan

P1, padat penebaran 400 ekor/m, masa pemeliharaan 2 minggu, mortalitas


selama pemeliharaan diperkirakan 45 50%
P2, padat penebaran 200 ekor/m, masa pemeliharaan 3 minggu, mortalitas
selama pemeliharaan diperkirakan 50%
P3, padat penebaran 7 ekor/m, masa pemeliharaan 4 minggu, mortalitas
selama pemeliharaan diperkirakan 40%
P4, padat penebaran 5 ekor/m, masa pemeliharaan 3 minggu, mortalitas
selama pemeliharaan diperkirakan 40%
P5, padat penebaran 4 ekor/m, masa pemeliharaan 3 minggu, mortalitas
selama pemeliharaan diperkirakan 20%
D. Tehnik pemeliharaan dan produksi calon induk

1. Intensif
Ukuran kolam 72 m
Kedalaman 1,5 m
Terbagi 6 unit

2. Semi Intensif
Pengerjaan kolam 3 7 hari
Diberi pupuk 250-700 gram/m
Diberi garam kapur CaO/m
Makanan tambahan (pelet) dengan dosis 3%/berat populasi
Kedalaman air 1 m
Suplai air terus menerus
Padat penebaran 3 4 ekor/m
E. Penyediaan pakan

1. Kultur pakan alami


a. Kultur rotifera

b. Kultur Daphnia sp.


2. Makanan buatan
F. Pengendalian hama dan penyakit ikan

1. Pencegahan
a. Penyakit bakterial
Hindarkan perlakuan buruk pada ikan
Menjaga kualitas air
Memberi pakan dengan jumlah yang cukup dan bergizi

b. Ektoparasit
Untuk pencegahan Ichtyopthirius sp
Kolam dikeringkan
Dijemur antara 4 7 hari
Pengapuran dasar kolam
Pengendalian Trichodina sp
Pengeringan kolam (4-7 hari)
pengapuran dasar kolam secara merata
Pengendalian cacing monogennea (Dactylogrus dan Gyrodactulus)
Hindari padat penebaran yang terlalu tinggi
Perlakuan yang baik terhadap ikan (memberi pakan dan kualitas air)

Pengendalian jamur (Saprolegnia)


Hindari tindakan yang menimbulkan luka pada tubuh ikan
Penanganan telur dengan baik dan bersih

c. Hama predator benih

Pengendalian Notonecta
Dilakukan penetasan diluar happa
Suplai air diberi filter

Pengendalian Ucrit
Pemberian filter pada suplai air
Hindari penebaran benih yang baru menetas ke dalam kolam yang
digenangi air lebih dari seminggu
2. Pemberantasan / pengobatan
a. Penyakit bacterial (penyuntikan)
Diobati dengan Terramycine dengan dosis 50 mg/1 kg (sebaiknya
pada ikan yang memiliki bobot lebih dari 0,5 kg
Dipelihara di dalam bak/kolam yang berisi air bersih sampai sembuh

Pemberian obat melalui pakan


Pakan ikan dicampur dengan obat 5 7 gram Terramycine / 1 kg (10 hari)

b. Ektoparasit
Ichtyopthirius sp
Menggunakan 0,1 gram malachite green + 25 cc formalin/m dan dibiarkan
selama 24 jam

Trichodina sp
Menggunakann larutan formalin sebanyak 25 ppm dalam waktu lama
(prolong time)
Cacing monogenea (Dactylogyrus dan Gyrodactylus
Merendam benih ikan di dalam larutan formalin 100-200 cc/m (30-60 menit)
Dapat pula disemprotkan formalin ke kolam dengan dosis 25 cc/m (24 jam)

Hama predator ikan


Notonecta sp
Menyemprotkan insektisida organophosfat (agrothion, dipterex) ke
kolam dengan dosis 0,5-1,0 cc/m (24 jam)
Ucrit
Belum dapat ditemukan

3. Perkarantinaan
a) Ikan yang akan dikirim, diberok (dipuasakan) selama 2-3 hari
b) Ikan yang akan ditebar dikolam perlu dimandikan (treatment) dengan
larutan KMnO4 (10-20 ppm) selama 0,5 jam
PETUNJUK PENYUSUNAN RENCANA KERJA BBI

CONTOH
rencana 1 (satu) tahun

Rencana triwulan / bulanan

Rencana mingguan

Anda mungkin juga menyukai