Anda di halaman 1dari 16

POTENSI, TANTANGAN, DAN TATA KELOLA PERIZINAN

PERIKANAN TANGKAP DI PESISIR SELATAN JAWA BARAT


SERTA PERAIRAN UMUM DARATAN

OLEH
Dr. Ir. BESWENI, M.Si
KASUBDIT SDI LAUT PEDALAMAN, TERITORIAL, DAN PERAIRAN KEPULAUAN

Disampaikan dalam “Bimbingan Teknis (Bimtek) Secara Online Kelompok Masyarakat Pengawas
” 7 Oktober 2020
(Pokmaswas) di UPTD Pengawasan Sumberdaya Kelautan Dan Perikanan Wilayah Selatan
HAKIKAT PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN

Hak masa Keseimbangan


depan
Menyelaraskan antara
Pemenuhan kebutuhan kebutuhan manusia dan
penduduk saat ini tidak PENGELOLAAN SUMBER DAYA
PERIKANAN YANG MAJU DAN kemampuan pengelolaan
mengorbankan (manajemen) dengan
kebutuhan penduduk di BERKELANJUTAN
ketersediaan sumber daya
masa mendatang. ikan

Hak ekosistem
Pemenuhan kebutuhan tidak
melampaui daya dukung
lingkungan (ekosistem)

2
ASPEK UTAMA PENGELOLAAN PERIKANAN

Menjaga sumber daya ikan


Biologi untuk keberlanjutan
produktivitasnya

SDI Meminimalkan dampak


penangkapan ikan terhadap
Lingkungan lingkungan & SDI, termasuk
untuk spesies non-target
dan spesies yang dilindungi
• Menghasilkan
WPPNRI PENCAPAIAN keuntungan ekonomi
ASPEK yang optimal bagi
UTAMA masyarakat &
Ekonomi
SECARA
TRANSFOMATIF
stakeholders
DAN • Menghasilkan
AKSELERATIF penerimaan
berkelanjutan bagi negara
• Memaksimalkan peluang
Sosial kerja/mata pencaharian
bagi nelayan dan
PENGELOLAAN SUMBER DAYA masyarakat pesisir
PERIKANAN BERBASIS WPPNRI • Menjaga harmoni antar
YANG MAJU DAN stakeholders
• Mendukung pertahanan
BERKELANJUTAN dan keamanan negara
3
DEFINISI PENGELOLAAN PERIKANAN

Definisi Pengelolaan Perikanan Menurut Undang-Undang No. 31 Tahun 2004


Tentang Perikanan jo Undang-Undang No. 45 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat 7:
“Pengelolaan perikanan adalah semua upaya, termasuk proses yang
terintegrasi dalam pengumpulan informasi, analisis, perencanaan, konsultasi,
pembuatan keputusan, alokasi sumber daya ikan, dan implementasi serta
penegakan hukum dari peraturan perundang-undangan di bidang perikanan,
yang dilakukan oleh pemerintah atau otoritas lain yang diarahkan untuk
mencapai kelangsungan produktivitas sumber daya hayati perairan dan tujuan
yang telah disepakati.”

4
HULU-HILIR, PUSAT DAN DAERAH, MULTI STAKEHOLDER PLATFORM
IMPLEMENTASI PENGELOLAAN PERIKANAN BERBASIS WPPNRI
BRSDM-KP BRSDM-KP Peningkatan
Pertimbangan: kapasitas
Intensitas 1. Alokasi penyuluh
1. Riset Pendahuluan Usaha 2. Alokasi program nelayan,
2. Penentuan stok Perikanan pelatihan pelaku usaha
Tangkap per 3. Studi kasus riset dan
WPP stakeholders
DJPT
1. Analisisi SDI dan potensinya
2. Pemetaan sosial ekonomi
DJPDS-KP
nelayan 1. Alokasi dan
3. Alokasi Usaha Hasil
spesifikasi Cold
Pemenuhan PEMDA
4. Alokasi dan spesifikasi Kapal Pendaratan Storage pasar lokal di
5. Alokasi dan spesifikasi API Ikan per WPP 2. Alokasi UPI
6. Pengembangan Pelabuhan masing-
3. Pemetaan demand Pemenuhan
Perikanan yang sesuai 4. Pengembangan pasar ekspor
masing
7. Dukungan pemberdayaan sistem logistik WPPNRI
dan pengembangan usaha 5. Sinergi pemasaran
8. Pengembangan sarana Intensitas
prasarana pendukung lainya Penangkapan
dengan dukungan lintas K/L per WPP Pemanfaatan
DJPSD-KP sumberdaya
1. Alokasi pengawas ikan yang
bertanggung
jawab

Intensitas
DJPRL Usaha Pemanfaatan
Pertimbangan:
Perikanan DJPRL sumberdaya ikan
RZWP3K, termasuk Tangkap per yang
1. Penentuan zona
zona konservasi WPP konservasi memperhatikan
2. Tertib tata ruang eksosistem dan
keruangan 5
URGENSI PENGELOLAAN PERIKANAN BERKELANJUTAN DI WPPNRI

Potensi SDI Tata Kelola RPP


Estimasi Potensi, Berdasarkan RPP disusun dari
JTB, dan Tingkat angka estimasi aspirasi semua
Pemanfaatan potensi tersebut stakeholders sesuai
WPPNRI SDI di masing- perlu untuk perannya masing-
Multi- masing WPP dikelola masing
species Multi-gears Multi-habitat Multi-stakeholders

Dasar Hukum Penetapan 11 WPPNRI: Permen KP No.


18 tahun2014 tentang WPPNRI

LPP WPPNRI Wadah


PENGELOLAAN SUMBER DAYA Wadah Perlu wadah
IKAN BERKELANJUTAN ATP koordinasi & koordinasi & sinergi
Arah Tindakan
BERBASIS WPPNRI Pengelolaan sinergi pengelolaan
stakeholders perikanan di masing-
sesuai masing WPPNRI
kewenangannya
Tujuannya untuk “Optimalisasi
Pengelolaan Perikanan”
Permen KP No 33/PERMEN-KP/2019
Tentang OTK LPP WPPNRI

6
Prinsip Pengelolaan Perikanan

Manfaat yang optimal dan berkelanjutan


(ekonomi)

Terjaminnya kelestarian SDI (ekologi)

Peran serta masyarakat /Kearifan lokal


(sosial)
PERIKANAN DI WPPNRI PERAIRAN DARAT

WPPNRI di Perairan Darat (Permen KP No. 9/PERMEN-KP/2020)

14 WPPNRI DI PERAIRAN DARAT

Sungai, Danau,
Waduk, Rawa, dan = 54 juta ha *)
Genangan Air Lainnya

Potensi > 3 juta ton/tahun **)

*) Sukadi dan Kartamihardja (2007)


**) Sarnita et al. (1997); Aeron-
Thomas et al. (2003)
8
KERAGAAN DATA WPPNRI 573

WPPNRI 573
KERAGAAN DATA WPPNRI 573 *
Perairan Samudera Hindia RTP 115,272
(Selatan Jawa S.D. Selatan NELAYAN 261,672
Nusa Tenggara, Laut Sawu, API BY UKURAN KAPAL < 30 GT > 30 GT
dan Laut Timur Bag. Barat) Alat Penjepit dan Melukai 1,240 1,202
Alat Tangkap Lainnya 1,432 644
Alat Yang Dijatuhkan 1,623 1,496
No. Provinsi Jaring Angkat 1,622 2,590 JAWA BARAT WPPNRI 573*
1 Banten Jaring Insang 59,806 1,835 PRODUKSI 20.643
2 Jawa Barat Jaring Lingkar 8,273 1,610
3 Jawa Tengah Pancing 24,376 2,184 KAPAL 17.290
4 DIY Penggaruk 5,500 963 UNIT API 14.130
5 Jawa Timur Perangkap 6,643 3,255
6 Bali Pukat Hela 1,821 1,106
Pukat Tarik * Data Tahun 2018
3,906 952
7 NTB
Total 116,242 17,837
8 NTT
* Data Tahun 2018

Ikan Pelagis Ikan Pelagis Ikan Udang


Sumberdaya Ikan Karang Lobster Kepiting Rajungan Cumi-cumi Jumlah
Kecil Besar Demersal Penaeid
Potensi 630.521 585.128 7.902 22.045 7.340 970 526 3.913 8.195 1.267.540
JTB 504.417 468.902 6.322 17.626 5.872 776 421 3.130 6.556
Produksi 2018 155,757 144,796 114,616 14,759 11,022 803 6,887 28,466 29,521 506.627
f-opt (unit) 6.812 14.465 146.109 33.200 3.333 31.152 36.250 21.982 10.210
f-aktual (unit) 10.206 15.335 57.416 36.272 5.652 18.898 10.245 21.436 11.339
Tingkat
1,50 1,06 0,39 1,09 1,70 0,61 0,28 0,98 1,10
pemanfaatan
Jaring Insang Jaring Insang Jaring Insang
Upaya standar Purse Seine Purse Seine Pancing Ulur Trammel Net Bubu Pancing Cumi
Tetap Tetap Tetap

9

Rencana Pengelolaan Perikanan
WPPNRI 573 : Samudera hindia (selatan jawa s/d selatan nusa
tenggara, laut sawu dan & laut timur bagian Barat)

ISU
SUMBERDAYA IKAN DAN
A
LINGKUNGAN
Rumpon yang dikelola belum
1 memiliki izin sehingga menyebabkan
konflik antar nelayan
log book penangkapan ikan sebagai
2 mekanisme pendataan perikanan
belum diterapkan dengan benar
WPPNRI 573 Degradasi stok ikan dan habitat
Kelompok SDI 3
Potensi
Ikan PelagisKecil 630,521
JTB Tingkat pemanfaatan
504,417 1,50
sumberdaya ikan
Ikan PelagisBesar 586,128 468,902 1,06 B SOSIAL EKONOMI
Ikan Demersal 7,902 6,322 0,39
Ikan Karang 22,045 17,636 1,09 1 Kemiskinan nelayan
Udang Penaeid
Lobster
7,340
970
5,872
776
1,70
0,61
C TATA KELOLA
Kepiting 526 421 0,28 Belum ada kelembagaan pengelola
Rajungan 3,913 3,130 0,98 1
Cumi-cumi 8,195 6,556 1,11 WPPNRI 573
Jumlah 1.267.540
konflik antar nelayan andon dengan
2
REFORMASI TATA KELOLA PERIZINAN USAHA PERIKANAN

INDIKASI KEGIATAN
1. Pelaksanaan dan peningkatan Sistem Informasi Izin Layanan Cepat (SILAT);
2. Sinergi mekanisme perizinan usaha penangkapan ikan dengan Kemenhub dan instansi
lainnya;;
3. Sinergi sistem perizinan pusat dan daerah yang lebih tertata;
4. Pemutakhiran dan peningkatan inovasi pelaksanaan e-services;
5. Peningkatan kepatuhan pelaku usaha terhadap pelaporan usaha perikanan tangkap; dan
6. Implementasi perizinan berdasarkan alokasi usaha penangkapan ikan.

Prinsip Umum Pelayanan Perizinan Usaha Perikanan Tangkap


SIUP / SIPI / SIKPI
1. Tingkat pemanfaatan SDI belum penuh/berlebih
(fully/over exploited);
2. Semua dokumen yang dipersyaratkan telah dipenuhi,
dokumen yang diajukan harus lengkap, benar dan absah;
3. Telah membayar pungutan perikanan;
4. First in first served.

SILAT Bila daya dukung sumberdaya ikan tidak


memungkinkan penambahan izin baru DITOLAK
SISTEM INFORMASI IZIN
LAYANAN CEPAT Bila tidak memenuhi ketentuan (2) atau (3), DITUNDA
11
POTENSI DAN TANTANGAN PENGELOLAAN PERIKANAN

Kelimpahan stok SDI Instrumen pengelolaan


Pemberantasan IUU Fishing, perikanan berbasis Iklim usaha yang baik
API ramah lingkungan, serta WPP
Pemberantasan IUU Fishing,
upaya pro-environment Telah ditetapkan RPP, pengembangan kapasitas
lainnya telah berhasil operasionalisasi awal Lembaga nelayan kecil, penegakan
meningkatkan stok sumber Pengelolaan Perikanan (LPP), hukum dalam perizinan
daya ikan dalam 5 tahun maupun penetapan mekanisme
terakhir pengaturan lainnya

Kapasitas & Konektivitas analisis


kesejahteraan Sarana & prasarana dan pemantauan
nelayan pemanfaatan usaha
Belum optimalnya infrastruktur
Rendahnya pemahaman pelabuhan, konektivitas sistem Belum jelasnya mekanisme
serta kapasitas dalam informasi, struktur armada pendataan nelayan kecil, serta
menghasilkan produk kapal perikanan, efektivitas alat belum optimalnya integrasi
berdaya saing & belum penangkapan ikan pemanfaatan usaha antara
terpenuhinya kebutuhan pusat-daerah, dan intensifikasi
dasar nelayan penggunaan sistem IT

12
LEMBAGA PENGELOLA PERIKANAN WPPNRI
(PERMEN KP 33/2019)

Tingkat Nasional

Kepala

Sekretariat
Implementasi Kebijakan

Rekomendasi Kebijakan
UPP UPP UPP UPP UPP UPP UPP UPP UPP UPP UPP
WPPNRI WPPNRI WPPNRI WPPNRI WPPNRI WPPNRI WPPNRI WPPNRI WPPNRI WPPNRI WPPNRI
571 572 573 711 712 713 714 715 716 717 718

Tingkat WPPNRI
Panel Ilmiah
Komisi
Pengelola (Scientific
Koordinator Eksekutif Perikanan per Panel)
WPPNRI
Panel
Konsultatif
Sekretariat (Advisory
Panel)

Pokja Data dan Pokja Pemanfaatan Pokja Pengendalian


informasi Perikanan dan Konservasi dan Kepatuhan *) UPP = Unit Pengelola
Perikanan

➢ Perencanaan dalam menyusun rekomendasi kebijakan melibatkan semua stakeholders


➢ Implementasi kebijakan dengan melaksanakan semua kesepakatan
13
STRATEGI PENGELOLAAN PERIKANAN BERKELANJUTAN MELALUI LPP WPPNRI

Partisipasi stakeholder dalam Mencegah


Pengaturan alat/cara penangkapan
dan Memberantas IUU Fishing
ikan yang legal
➢ Operasi Pengawasan dalam Melakukan
➢ Standarisasi Alat Penangkapan Ikan
Pengawasan terhadap Kegiatan yang
(Kepmen KP No KEP.06/MEN/2010)
Menggunakan Alat Penangkapan Ikan yang
➢ Pengaturan Jalur Penangkapan Ikan
Ilegal
dan Penempatan Alat Penangkapan
➢ Pertemuan Koordinasi dalam Rangka
Ikan di WPPNRI (Permen KP
Pemberantasan IUU Fishing
71/PERMEN-KP/2016)
➢ Implementasi Sistem Perizinan Terintegrasi
➢ Patroli rutin terkait pengawasan
antara Pusat dan Daerah
terhadap Kegiatan yang Menggunakan
➢ Melakukan Pengukuran Ulang terhadap
Alat Penangkapan Ikan yang Legal
Alokasi/Kuota Pemanfaatan SDI dan Kapal - kapal yang Diduga Mark Down
tata kelola perizinan usaha perikanan ➢ Mendorong Partisipasi Aktif POKMASWAS
tangkap Membangun Proses Bisnis
➢ Penyusunan Mekanisme Perhitungan ➢ Pemanfaatan Armada Kapal Tol Laut
Alokasi SDI dan Usaha (Kep Dirjen PT (Alur Logistik)
No. 86/KEP-DJPT/2018) ➢ Pengembangan armada perikanan
➢ Penyusunan Alokasi SDI dan Usaha (Kep Penataan Andon Penangkapan tangkap nasional yang kompetitif dan
Dirjen PT No. 132/KEP-DJPT/2018) Ikan produktif
➢ Penyusunan Mekanisme Perhitungan ➢ Pemanfaatan fasilitas dan peningkatan
Kuota SDI dan Usaha per Provinsi (Kep ➢ Implementasi Permen KP No
fasilitas di Pelabuhan Perikanan dan
Dirjen PT No. 2/KEP-DJPT/2020) 36/PERMEN-KP/2014
➢ Kuota SDI dan Kuota Usaha SKPT
➢ Pemetaan Andon Penangkapan ➢ Operasionalisasi kapal pengangkut Ikan
Penangkapan Ikan di WPPNRI 711 (Kep Ikan berdasarkan Kesepakatan
Dirjen PT No. 26/KEP-DJPT/2020) ➢ Penyediaan Pasar dan Fasilitas Ekspor
➢ Pelaksanaan dan peningkatan Sistem Bersama, Perjanjian Penangkapan langsung ke Luar NegeriLokal
Pemberdayaan Nelayan
Informasi Izin Layanan Cepat (SILAT); Ikan, dan kondisi eksisting)
Operasionalisasi LPP WPPNRI ➢ Kajian Sosial –Ekonomi terkait ➢ Pemberian dan Operasionalisasi bantuan
➢ Implementasi Permen KP No Tingkat Kesenjangan Pendapatan sarana penangkapan ikan (Kapal, Mesin,
33/PERMEN-KP/2019 Nelayan Andon dan Nelayan Alat Penangkap Ikan)
➢ Melaksanakan pertemuan rutin di ➢ Bimbingan Teknis, Pelatihan dan Magang
Lokal/Tujuan Andon ➢ Peningkatan Kelembagaan Koperasi
tingkat Komisi, Pokja, Panel Ilmiah, dan ➢ Pelatihan / Keterampilan
Panel Konsultatif Nelayan
Penggunaan Kapal dan Alat ➢ Pengembangan Usaha Budidaya
➢ Partisipasi aktif semua stakeholders
dalam LPP WPPNRI Penangkapan Ikan bagi Nelayan Perikanan
lokal / Tujuan Andon
OUTPUT YANG DIHARAPKAN

▪ Data pemanfaatan SDI real time


▪ Strukturisasi kapal perikanan real time
▪ Tata Kelola Pelabuhan Perikanan
▪ Jalur penangkapan ikan yang taati
▪ Produktivitas alat penangkapan ikan menjadikan Wilayah Pengelolaan
Perikanan (WPP) sebagai basis
yang optimal spasialdalam pembangunan perikanan
▪ Alokasi SDI dan usaha penangkapan berkelanjutan (sustainable fisheries),
transformasi kelembagaan dan fungsi
ikan yang terkelola WPP, dan meningkatkan kualitas
▪ Andon penangkapan ikan terkelola pengelolaan WPP.

▪ Tata Perizinan yang Cepat


▪ Konservasi perikanan
▪ Tata Pengawasan
▪ Tata Kepatuhan
▪ Traceability

OPTIMALISASI DATABASE Platform Pengelolaan


SHARING SYSTEM (DSS) Perikanan Berbasis WPP
15
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai