Anda di halaman 1dari 19

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN

PERIKANAN
REPUBLIK
INDONESIA

RAPAT KERJA KKP DENGAN DPD-RI


agenda
PROGRAM KERJA KKP TAHUN 2022 DI DAERAH
JAKARTA, 18 JANUARI 2022
Visi & Misi KKP
Sesuai Visi & Misi Presiden dan Wakil Presiden

Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan

Visi
Presiden dan Wakil
Presiden 2020-2024 Berkepribadian, berlandaskan Gotong Royong

Terwujudnya Masyarakat Kelautan dan Perikanan yang Sejahtera


Sesuai Visi KKP dan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang Berkelanjutan untuk
Presiden dan (menjabarkan Visi Presiden) mewujudkan Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian,
Wakil Presiden berlandaskan Gotong Royong.

4
1 Peningkatan Kualitas Manusia Mencapai Lingkungan Hidup
3
Indonesia yang Berkelanjutan
melalui Peningkatan Daya Saing SDM KP dan melalui Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan
Pengembangan Kebijakan Kelautan dan Perikanan berkelanjutan berbasis Ekonomi Biru

Misi
Perikanan

2 Struktur Ekonomi yang Produktif, 4 Pengelolaan Pemerintahan yang


Sesuai Misi Presiden
Mandiri, dan Berdaya Saing Bersih, Efektif, dan Terpercaya
dan Wakil Presiden melalui Peningkatan Kontribusi Ekonomi Sektor melalui Peningkatan Kualitas Reformasi
Kelautan dan Perikanan terhadap Perekonomian Birokrasi di KKP
Nasional

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 2


Arah Kebijakan
Pembangunan Kelautan dan Perikanan 2021-2024

3
Pengembangan perikanan
2
budidaya yang berorientasi ekspor
1 Penerapan kebijakan
dengan komoditas unggulan antara lain
penangkapan terukur berbasis udang, lobster, kepiting, dan rumput laut
kuota di setiap Wilayah
Prioritas Pengelolaan Perikanan
untuk keberlanjutan ekologi, peningkatan
3 Pembangunan kampung
perikanan budidaya sesuai
PNBP dan kesejahteraan nelayan dengan kearifan lokal
untuk pengentasan kemiskinan sekaligus
Penerapan kebijakan penangkapan
menjaga terukur berrbasis
kepunahan komoditas yang
kuota di setiap Wilayah Pengelolaan Perikanan
bernilai ekonomis tinggi

Meningkatkan daya saing hasil kelautan dan perikanan yang didukung dengan

yang penjaminan kualitas mutu untuk peningkatan konsumsi domestik dan ekspor
Pengelolaan ruang laut, perairan umum, pesisir dan pulau - pulau kecil sebagai landasan
diperkuat pemanfaatan dan pengusahaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan,

dengan serta penguatan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan dan sistem karantina ikan

Penguatan kebijakan dan peningkatan kapasitas SDM untuk pengembangan usaha KP

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 3


PEMBAGIAN ZONA PENANGKAPAN TERUKUR DI WPPNRI
Zona WPPNRI 711

01 (Perairan Selat Karimata, Laut Natuna, dan


Laut Natuna Utara)

WPPNRI 716
Zona (Perairan Laut Sulawesi dan sebelah utara Pulau
Halmahera)

02 WPPNRI 717
(Perairan Teluk Cendrawasih dan Laut Lepas
(Samudera Pasifik))

WPPNRI 715
(perairan Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut Halmahera,
Laut Seram, dan Teluk Berau)
Zona
WPPNRI 718
03 (perairan Laut Aru, Laut Arafuru, dan Laut Timor bagian
Timur)
WPPNRI 714
(perairan Teluk Tolo dan Laut Banda) Zona WPPNRI 571 : Zona Penangkapan ikan berbasis Kuota

05
(perairan Selat Malaka dan Laut : Zona Penangkapan Ikan non-Kuota
Andaman)
: Zona untuk Penangkapan Ikan Terbatas
WPPNRI 572
(perairan Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera dan
Zona Selat Sunda) WPPNRI 712
Zona (perairan Laut Jawa)

04
WPPNRI 573
(perairan Samudera Hindia sebelah selatan Jawa hingga
sebelah selatan Nusa Tenggara, Laut Sawu, dan Laut
Timor bagian Barat), dan Laut Lepas (Samudera Hindia)
06 WPPNRI 713
(perairan Selat Makassar, Teluk Bone,
Laut Flores, dan Laut Bali)

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 4


RENCANA IMPLEMENTASI PENANGKAPAN TERUKUR DI INDONESIA

Total stok ikan ditentukan berdasarkan


Kajian Komnas KAJISKAN dan RFMO,
dan disahkan melalui Kepmen KP
1. Kuota untuk INVESTOR

2. Kuota untuk NELAYAN LOKAL

3. Kuota untuk HOBI/REKREASI


Total tangkapan yang diperbolehkan
(JTB) ditentukan oleh Komnas KAJISKAN

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 5


ZONA PENANGKAPAN IKAN BERBASIS KUOTA
01 WPP 711 02 WPP 716, 717 03 WPP 715, 718 04 WPP 572, 573
Laut : Laut Natuna & Natuna Utara Laut : Laut Sulawesi & Laut : Laut Aru, Laut Arafuru, dan Laut : Samudera Hindia
Samudera Pasifik Laut Timor

Kuota : 473.000 ton/tahun Kuota : 738.000 ton/tahun Kuota : 2.266.000 ton/tahun Kuota : 1.415.000 ton/tahun
Nilai : Rp 13,1 T/tahun Nilai : Rp 15,8 T/tahun Nilai : Rp 46,12 T/tahun Nilai : Rp 35,18 T/tahun
Jumlah Nelayan : 93.922 nelayan Jumlah Nelayan : 52.733 nelayan Jumlah Nelayan : 62.267 nelayan Jumlah Nelayan : 177.509 nelayan
Pendaratan : 1) PP Barelang-Batam, Pendaratan : 1) PPS Bitung 2) PP Biak, Pendaratan : 1) Ambon New Port Pendaratan : 1) PPS Bungus 2) PP NZ
2) PP Selat Lampa-Natuna 3) PPN Ternate 2) PPN Tual 3) PPN Jakarta 3) PP Pelabuhan
4) PP Sorong Merauke 4) PP Poumako- Ratu 4) PPS Cilacap
5) PP Mansapa-Nunukan Mimika 5) PP Benjina 5) PP Bolok-Kupang
6) PP Sorong 7) PPS 6) PPN Pengambengan
Kendari 8) PP Saumlaki

Perkiraan Perputaran Uang : Perkiraan Perputaran Uang : Perkiraan Perputaran Uang : Perkiraan Perputaran Uang :
26,45 T/tahun 42,47 T/tahun 130,86 T/tahun 81,58 T/tahun

TOTAL KUOTA 4.894.000 ton/tahun


Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia YANG DITAWARKAN Senilai Rp. 120,6 triliun 6
MULTIPLIER EFFECTS DI ZONA PENANGKAPAN IKAN TERUKUR (01-04)
PENGELOLAAN PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN
INDUSTRI PERIKANAN
PELABUHAN DISTRIBUSI PERTUMBUHAN EKONOMI

TENAGA KERJA INDUSTRI


Bongkar muat PERIKANAN
745.100 Awak Kapal
Industri Pengolahan
Bahan Bakar
25.000 Pekerja UPI 996 Ikan/UPI
135.400 Pekerja bongkar
Minyak
Muat & Informal 106 Pabrik Es
Industri pengolahan
Air bersih ikan dan infrastruktur
GALANGAN APARTEMEN
rantai dingin (cold NELAYAN
KAPAL
storage, pabrik es, dll)
Perbekalan Unit apartemen
681 Galangan 19 nelayan kapasitas
melaut
kapal @ 719 kamar

Pemeliharaan &
perawatan kapal BAHAN
AIR BERSIH BAKAR
Kebersihan kapal MINYAK
& pelabuhan Kebutuhan BBM
Kebutuhan Air Bersih
(2.889.600
(4.832.700
Rantai logistik KL/th)
Apartemen m3/th)
perikanan
awak kapal (domestik dan eskpor) PERKIRAAN (dari kegiatan transaksi penjualan ikan
PERPUTARAN UANG hasil tangkapan, penjualan BBM, air
bersih, es, logistik perbekalan ABK,
Rp. 281,36 Triliun/tahun bahan alat penangkapan ikan dan
transaksi kegiatan docking kapal)

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 7


SISTEM PENGAWASAN
TERINTEGRASI
BERBASIS TEKNOLOGI

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 8


PEMBANGUNAN KAMPUNG NELAYAN MAJU
RERATA KONDISI BEFORE AFTER INDIKATOR KEBERHASILAN
KAMPUNG NELAYAN SAAT INI KAMPUNG NELAYAN MAJU

LINGKUNGAN EKONOMI LINGKUNGAN EKONOMI

• Nilai Tukar Nelayan (NTN) : 1. Terwujudnya kampung nelayan • NTN: 150


1. Permukiman nelayan 104,35 • Rata-rata pendapatan
yang tertata dan bersih
kumuh, belum tertata, • Rata-rata pendapatan nelayan: Rp5,4 juta/
2. Terjaganya kualitas lingkungan
dan sanitasi tidak nelayan: Rp 4,1 orang/bulan (20%)
perairan (mangrove, terumbu
memadai juta/orang/bulan • Rata-rata pendapatan
karang, berkurangnya sampah
2. Kerusakan Kawasan • Rata-rata pendapatan rumah rumah tangga perikanan:
plastik dll)
pesisir dan lingkungan tangga perikanan: Rp11.37 Rp 13,8 juta/orang/bulan
3. Tersedianya sarana dan
laut juta/orang/bulan (20%)
prasarana nelayan yang
3. Minimnya sarana dan
memadai
prasarana nelayan
KEGIATAN USAHA KAMPUNG KEGIATAN USAHA

NELAYAN MAJU SOSIAL BUDAYA 1. Tersedianya akses


SOSIAL BUDAYA 1. Akses permodalan
permodalan yang
2. Sarana dan prasarana
1. Meningkatnya jenjang memadai
usaha yang belum memadai
1. Tingkat pendidikan pendidikan nelayan (Minimal 2. Manajemen usaha
masyarakat kampung
3. Kelembagaan usaha Sinergi dan kolaborasi SMA/SMK)
nelayan yang belum optimal kelembagaan nelayan
nelayan rendah kementerian/Lembaga 2. Tersedianya Akses terhadap lebih baik dan modern
4. Masih fokus pada kegiatan
2. Keterbatasan akses fasilitas kesehatan lebih baik 3. Peningkatan
penangkapan ikan
terhadap fasilitas 3. Tersedianya akses terhadap produktivitas usaha
kesehatan data, informasi dan IPTEK 4. Tercipta lapangan
3. Keterbatasan akses 4. Meningkatnya peran wanita kerja baru
data, informasi dan KOORDINASI K/L DAN dan keluarga nelayan
IPTEK STAKEHOLDER LAINNYA 5. Tersedianya perlindungan
4. Peranan wanita sosial untuk nelayan (asuransi KOORDINASI K/L DAN
nelayan belum optimal Belum terjalin koordinasi dan nelayan) STAKEHOLDER LAINNYA
5. Perlindungan sosial sinergi dengan baik dan Koordinasi K/L dan stakeholder
untuk nelayan masih optimal terlaksana dengan baik dan optimal
minim

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 9


SINERGI K/L DALAM PENGEMBANGAN KAMPUNG NELAYAN MAJU

INFRASTRUKTUR DAN PERUMAHAN


BAHAN BAKAR DAN ENERGI
SPBU/outlet BBM dan LPG Infrasktruktur kawasan, air bersih,
KEMENKOMARVES sanitasi, rumah nelayan
Dukungan Kebijakan, Koordinasi Lintas
PERMODALAN Kementerian, dan Sinergi Lintas Sektor
KELEMBAGAAN USAHA
Peningkatan akses permodalan, bimbingan
Penguatan kelembagaan (koperasi nelayan)
pengembangan usaha dan pendanaan, kredit
bunga rendah/tanpa agunan

Kampung Nelayan KEMENDES PDTT


ASURANSI Maju untuk Penggunaan 20% dana desa untuk ketahanan
Asuransi Kesehatan dan peningkatan pangan sesuai Perpres 104 tahun 2021 bisa
Ketenagakerjaan kesejahteraan nelayan digunakan untuk kampung nelayan
berbasis Blue Economy

JARINGAN KOMUNIKASI KEMENSOS


Digitalisasi sistem dan informasi Program Penanganan Fakir Miskin,
bagi nelayan Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni

AKADEMISI/PERGURUAN TINGGI
KESEHATAN Kepakaran dan Riset
Fasilitas kesehatan, pendampingan/ 1. Bantuan Sarpras : kapal, API, Pengolahan,
penyuluhan kesehatan pemasaran dan mutu
2. Fasilitasi Permodalan, SeHAT
3. Bantuan Asuransi nelayan KEMENTERIAN ESDM
PENDIDIKAN 4. Bimtek diversifikasi usaha keluarga Listrik dilokasi pengembangan kampung
nelayan 08 nelayan maju
Fasilitas Pendidikan, pelatihan dan 5. Penumbuhan dan penguatan
pengajaran kelambagaan nelayan (KUB, Koperasi,
Korporasi) LSM
6. Penataan fasilitas umum (Jalan,Drainase,
MCK, Tempat Ibadah dll)
Kolaborasi dan Ekspose

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 10


PEMBANGUNAN KAMPUNG PERIKANAN BUDIDAYA TAWAR,
PAYAU, DAN LAUT BERBASIS KEARIFAN LOKAL

1. Nila 6. Belida**
Budidaya 2. Lele 7. Torsoro/Semah **
Pedalaman 3.
4.
Mas
Patin
8.
9.
Bilih**
Lais **
TUJUAN
5. Gurame 10. Gabus/Haruan***
11. Ikan Hias
1. Pengentasan
kemiskinan melalui
Budidaya 1. Bandeng peningkatan
Pesisir 2. Nila Salin*
pendapatan budidaya
ikan
2. Menjaga kepunahan
1. Kerapu komoditas ikan yang
Budidaya 2. Kakap
3. Bawal Bintang
bernilai ekonomis
Laut
4. Teripang *** tinggi
5. Kuda laut ***
*Sebagai komoditas alternatif pengganti udang di Pantura
** Ikan terancam punah
*** Ikan yang mengandung nutrisi untuk biofarma

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 11


INDIKATOR KEBERHASILAN KAMPUNG PERIKANAN
BEFORE BUDIDAYA AFTER
LINGKUNGAN EKONOMI
BUDIDAYA

1. Kondisi wadah budidaya (kolam, • Produksi Perikanan Budidaya


tambak, KJA) belum tertata dan 18,77 juta ton
dilakukan parsial di setiap • Nilai Tukar Pembudidaya
kampung Ikan (NTPi): 150
2. Minimnya sarana dan prasarana • Rata-rata pendapatan
pembudidaya pembudidaya: Rp 5 juta/
3. Degradasi lingkungan di kawasan orang/bulan
budidaya
4. Produktivitas budidaya rendah LINGKUNGAN BUDIDAYA
EKONOMI Kampung KEGIATAN USAHA
SOSIAL BUDAYA
Perikana 1. Terwujudnya Kampung PB dalam satu
kawasan yang tertata dan terintegrasi 1. Tersedianya akses
• Produksi Perikanan Budidaya 15,46 permodalan yang
Juta Ton* n 2. Tersedianya sarana dan prasarana
pembudidaya yang memadai memadai
1. Kompetensi SDM masyarakat • Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) :
rendah (akademis dan teknik
101,24* Budidaya 3. Limbah budidaya ikan terkendali 2. Kualitas sarpras budidaya
meningkat
budidaya) karena minimnya 4. Produktivitas perkomoditas meningkat
• Rata-rata pendapatan pembudidaya: 3. Kelembagaan usaha
bimbingan teknis
Rp 3,54 juta/orang/bulan* terkelola dengan baik
2. Keterbatasan akses data,
informasi dan IPTEK
SOSIAL BUDAYA 4. Penerapan CBIB
3. Peranan wanita (gender) belum sehingga usahanya stabil
KEGIATAN USAHA 1. Meningkatnya kompetensi SDM karena & berkelanjutan
optimal Sinergi dan
4. Perlindungan usaha masih minim adanya bimbingan teknis dari UPT dan
Kolaborasi penyuluh
1. Akses permodalan rendah KOORDINASI K/L DAN
2. Sarana dan prasarana usaha yang kementerian/ 2. Tersedianya akses terhadap data,
KOORDINASI K/L DAN STAKEHOLDER LAINNYA
belum memadai Lembaga informasi dan IPTEK
STAKEHOLDER LAINNYA 3. Kelembagaan usaha pembudidaya 3. Meningkatnya peran wanita dan keluarga
belum optimal pembudidaya Koordinasi K/L dan
Belum terjalin koordinasi dan sinergi 4. Tidak memenuhi syarat CBIB, tidak 4. Tersedianya perlindungan usaha untuk stakeholder terlaksana
dengan baik dan optimal stabil dan tidak berkelanjutan pembudidaya (asuransi) dengan baik dan optimal

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 12


BISNIS MODEL KAMPUNG PERIKANAN BUDIDAYA

NTPi

Nilai Tukar
Hatchery UPI Pembudidaya Ikan
Meningkat

PAD

Pendapatan
Pabrik Pakan Pasar Domestik Asli Daerah
Meningkat

Hulu On Farm Hilir

Lab penyakit
Quality Infrastruktur Sarana
kualitas air &
Assurance Pendukung Pendukung
lingkungan

Pendanaan Kegiatan Pembinaan


• APBN,
Kegiatan budidaya dilakukan oleh Dilakukan oleh DJPB, Penyuluh,
• Non – APBN
masyarakat (individu / kelompok) dan Dinas KP terkait.
• Sumber lain yang tidak mengikat

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 13


SINERGI K/L DALAM PENGEMBANGAN KAMPUNG PERIKANAN BUDIDAYA

KEMENKOMARVES KEMENKOP UMKM


Dukungan Kebijakan, Koordinasi Lintas Kementerian, Penguatan kelembagaan UMKM dan Koperasi
dan Sinergi Lintas Sektor dalam perikanan budidaya usaha perikanan budidaya

KEMENTERIAN DESA DAN PDTT


ASURANSI Sinergi dana desa dan kelembagaan Badan
Asuransi Kesehatan dan Ketenagakerjaan Usaha Milik Desa (Bumdes)

LSM DAN MEDIA


KEMENTERIAN KEUANGAN Kolaborasi dan Ekspose
Dukungan pembiayaan perikanan budidaya melalui
APBN dan DAK
AKADEMISI/PERGURUAN TINGGI
Kepakaran dan Riset
KEMENTERIAN PUPR
Dukungan infrastruktur, jalan produksi, dan saluran irigasi JARINGAN KOMUNIKASI
Digitalisasi sistem dan informasi bagi nelayan

KEMENTERIAN AGRARIA TATA RUANG


LEMBAGA PERMODALAN
Dukungan percepatan sertipikasi lahan petambak
Penyediaan permodalan usaha perikanan budidaya
udang dan sinkronisasi tata ruang perikanan
budidaya

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN SWASTA DAN BUMN


Koordinasi program perhutanan sosial dan program terobosan, Investasi budidaya udang dan pemberian CSR
serta kemudahan pengurusan dokumen lingkungan bagi pembudidaya skala kecil

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 14


PAGU ALOKASI ANGGARAN KKP TAHUN 2022
(Berdasarkan Unit Eselon I dan Program)

Pagu Alokasi Anggaran Pagu Alokasi Anggaran Rp6.115.967.397.000,-


Berdasarkan Program Berdasarkan Unit Eselon I

26,7
BRSDM 1.375,1 Miliar

24
273,1 miliar 1.051,3 miliar
PENGELOLAAN
PERIKANAN DAN
KELAUTAN DJPB 796,3 miliar 329,8 miliar 1.126,1 Miliar

DUKUNGAN 35,17% DJ PSDKP 628,6 miliar 275,1 miliar 903,7 Miliar


MANAJEMEN 2.150,9 Miliar

55,73% DJPT 389,5 miliar 402.6 miliar 792,2 Miliar


3.408,6 Miliar
NILAI TAMBAH
DAN DAYA SETJEN 486,8 miliar 586,8 Miliar
SAING INDUSTRI

2,83%

59,9
28,9
BKIPM 404.6 miliar 493,4 Miliar
172,8 Miliar

83,6
DJ PRL 127,6
miliar
167,5
miliar
378,7 Miliar

RISET DAN PENDIDIKAN DAN KUALITAS


IPTEK PELATIHAN VOKASI LINGKUNGAN HIDUP DJ PDS 124,9
miliar
143,9
miliar
108,2
miliar
377,2 Miliar
0,44% 4,46% 1,37%
26.7 Miliar 273.1 Miliar 83.6 Miliar
ITJEN 82,5 miliar 82,5 Miliar

Sumber. Surat Menteri Keuangan Nomor S-909/MK.02/2021 tgl 4 Oktober 2021 perihal Penyampaiaan Pagu Alokasi Anggaran KL Tahun Anggaran 2022 dan Perpres 85 Tahun 2021 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2022

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 15


RANCANGAN KEGIATAN PRIORITAS KKP TAHUN 2022 DI DAERAH

BANTUAN UNTUK NELAYAN BANTUAN UNTUK PEMBUDIDAYA IKAN


75 unit Kapal Perikanan (ukuran 5 GT) 151,9 juta ekor Bantuan benih
8.136 unit Alat penangkapan ikan 103,3 ribu ekor Bantuan calon induk
150 unit Bantuan Kebun bibit RL
120.000 orang Premi Asuransi Nelayan
1 lokasi Modeling Kawasan Budidaya Udang
120 lokasi Kampung Nelayan Maju Pengelolaan Irigasi Perikanan
65 paket
55 lokasi Bakti Nelayan Partisipatif (PITAP)
5.000 bidang Pra-sertifikasi lahan
2.000 RTP Diversifikasi usaha nelayan
10 unit Pembangunan UPR/HSRT
4 lokasi Ecofishing Port 6 lokasi Kampung Budidaya
1 unit Korporasi Nelayan 319 unit Bantuan bioflok
10 unit Rumah Ikan 35 unit Bantuan Excavator
3.000 unit Bantuan Kincir
7.500 bidang SeHAT Nelayan
Bantuan mesin dan bahan baku
500 orang Fasilitasi Jaminan Hari Tua Nelayan 301 unit
pakan
1.500 orang Fasilitasi akses permodalan nelayan 6.500 orang Bantuan Premi Asuransi Usaha PB

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 16


RANCANGAN KEGIATAN PRIORITAS KKP TAHUN 2022 DI DAERAH

BANTUAN UNTUK PENGOLAH/PEMASAR BANTUAN UNTUK PETAMBAK GARAM


4 unit Sentra Kuliner Pengembangan Usaha Garam
200 ha
4 unit Pasar Ikan Rakyat (PUGaR)
13 unit Gudang beku portable
Revitalisasi Gudag Garam
10 unit Mobil Berpendingin 21 unit
Rakyat (GGR)
300 unit Chest Freezer
2.000 unit Peralatan pemasaran (Coolbox) Washing plant (kapasitas 7.500
1 unit
ton/thn)
250 unit Peralatan pengolahan
6 unit Pabrik Es 1 unit Learning Business Center
130 promosi Kampanye Gemarikan Pembangunan Gudang Garam
6 unit Sarana pasca panen 1 unit Nasional (GGN) kapasitas 2.000
ton
15 UMKM Start up milenial
100 unit Kemasan produk olahan
1 unit Unit Pengolahan ikan
1.410 UMKM Gerai Investasi dan Layanan Usaha
40 UMKM Pembinaan dalam inkubator bisnis

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 17


RANCANGAN KEGIATAN PRIORITAS KKP TAHUN 2022 DI DAERAH

BANTUAN UNTUK MASYARAKAT PESISIR

200 Ha Rehabilitasi mangrove


4 lokasi Pembangunan Pusat Restorasi & Pengelolaan Ekosistem Pesisir (PRPEP)
20 kelompok Bantuan KOMPAK (Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi)
54 lokasi GITA LAUT & penanganan sampah di pesisir & PPK
10 kawasan Sarpras Wisata Bahari
5 lokasi Dermaga apung
15 lokasi Bantuan Ekonomi Produktif di pesisir & pulau-pulau kecil
1.100 Kelompok Pembinaan POKMASWAS
8.535 orang Taruna/Siswa Pendidikan Vokasi
25.000 orang Pelatihan masyarakat KP
41.000 kelompok Penyuluhan masyarakat KP
55 paket Bulan Mutu Karantina Ikan

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 18


Kementerian Kelautan dan Perikanan
Gedung Mina Bahari I Jl. Medan Merdeka Timur No. 16
Jakarta Pusat 10110 Telp. (021) 3519070 Ext. 7409
Fax: (021) 3520337

www.kkp.go.id

Anda mungkin juga menyukai