Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL

PERMOHONAN BANTUAN PENUNJANG USAHA BUDIDAYA


KERAPU KERAMBA JARING APUNG

Oleh :
PROPOSAL IKAN (POKDAKAN)
USAHA KELOMPOK BUDIDAYA
PERIKANAN
PENGEMBANGAN DAN KELAUTAN
BUDIDAYA KERAMBA JARING APUNG AQUATEC
“KOPERASI SYARIAH BUNGA KARANG ROMPO”
TERINTEGRASI

DESA ROMPO KECAMATAN LANGGUDU KABUPATEN


BIMA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
KELOMPOK BUDIDAYA IKAN

“KOPERASI SYARIAH BUNGA KARANG ROMPO”


Jln. Lintas Tente- Langgudu, Desa Rompo Kec, Langgudu Kab. Bima Nusa
Tenggara Barat, Email: kopsyahbungakarangrompo.2020@gmail.com, contak :
085 338 630 646

Nomor : 01.040/KOPSYAH-BKR/X/2020 Bima, 02 Oktober 2020


Lampiran : 1 (satu) berkas/bundel
Perihal : Permohonan Bantuan Bibit Kerapu dan Sarana Penunjang Budidaya Keramba

Kepada Yth; :
Bapak Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB
di-
Mataram
Dengan hormat,
Saat ini kondisi ekonomi bangsa masih berada dalam situasi krisis multidimensi. Perlu
langkah-langkah tepat dan nyata untuk meningkatkan ekonomi produktif masyarakat, dan
pemanfaatan Sumber Daya Alam lokal dengan tetap menjaga keseimbangan lingkungan.
Kami yang terhimpun dalam wadah POKDAKAN “Koperasi Syariah Bunga Karang
Rompo” Desa Rompo Kecamatan Langgudu berpartisipasi untuk memaksimal pemanfaatan
Sumber Daya Alam Teluk Waworada khususnya pada potensi sektor budidaya keramba jaring
apung yang meliputi budidaya ikan kerapu, ikan kakap putih, ikan bawal bintang dan lobster.
Berdasarkan hal tersebut di atas, melalui kesempatan ini kami mengajukan
permohonan kepada Bapak/ibu kiranya berkenan memberikan kepercayaan kepada kelompok
kami dengan memberikan bantuan bibit kerapu dan Sarana Penunjang kesukses Budidaya
lainya untuk pengembangan usaha kami.
Demikian Permohonan ini kami buat dengan sebenar-benarnya, atas perhatian,
bantuan dan perkenan Bapak, kami sampaikan ucapan terima kasih.
Bima 02 Oktober 2020
KELOMPOK BUDIDAYA IKAN
“KOPERASI SYARIAH BUNGA KARANG ROMPO”
Jln. Lintas Tente- Langgudu, Desa Rompo Kec, Langgudu Kab.
Bima Nusa Tenggara Barat, Email:
kopsyahbungakarangrompo.2020@gmail.com, contak : 085 338
630 646

A. PENDAHULUAN
Beberapa tahun terakhir ini nelayan pesisir Teluk Waworada (khususnya nelayan
Desa Rompo Kec. Langgudu Kab. Bima) dihadapkan oleh persoalan menurunnya
produktifitas lahan (perairan Teluk Waworada) serta menurunya hasil tangkapan para
nelayan. Persoalan ini mengancam kelangsungan hidup nelayan yang profesi utamanya
sebagai nelayan. Berbagai macam persoalan diantaranya karena rusaknya habitat laut
disebabkan eksploitasi berlebihan dan tangkapan-tangkapan oknum yang merusak alam
(BOM, Potasium, Strum, Kompresor) ditambah cuaca dan musim yang tak menentu.
Hal tersebut menambah panjang beban hidup masyarakat pesisir, kemiskinan dan
pengetahuan yang terbatas seakan sudah bagian yang mendasar dari kompleksnya
permaslahan masyarakat pesisir. Sehingga perlu alternative usaha lain bagi nelayan dalam
rangka mensiasati musim ikan yang tak menentu serta menurunya produktifitas hasil
tangkap.
Pembangunan yang partisipatif, dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat
diarahkan pada pelibatan masyarakat secara langsung (Bottom Up) dan menciptakan
masyarakat yang mandiri (Self Reliance). Hal demikian menjadi upaya transfer
multisecktoral yang berorientasi pada kesejahteraan, termasuk menempatkan masyarakat
sebagai subyek yang produktif, dapat mengembangkan diri sendiri secara aktif.
Pengelolaan kelompok budidaya ikan kerapu sistem keramba jaring apung (KJA)
dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat merupakan pembangunan partisipatif yang
menjadi dasar penciptaan kesejahteraan bagi masyarakat pesisir. Karena ikan kerapu
diketahui merupakan komoditas yang penting dalam meningkatkan hajat hidup orang
banyak terutama masyarakat pesisir.
Ikan kerapu merupakan salah satu biota laut yang kehidupannya pada dasar yang
berkarang artinya kelestarian lingkungan menjadi bagian terpenting untuk dipertahankan,
dan implementasinya memberikan peluang kepada kelompok masyarakat miskin untuk
terlibat secara aktif dalam meningkatkan kualitas perekonomian dan juga kualitas
lingkungan laut.
Pelibatan masyarakat pesisir sesungguhnya menjadi kunci dasar pengelolaan
sumberdaya alam (budidaya ikan) yang berkelanjutan, pengelolaan dalam satu komunitas
tersebut dilandaskan pada kekeluargaan dan gotong royong sehingga masyarakat memiliki
kekuatan karena terbangun satu rasa kebersamaan, rasa memiliki.
Atas dasar kehendak membangun perekonomian masyarakat pesisir yang
berkualitas menjamin kelangsungan hidup yang sejahtera, hal tersebut juga diarahkan
untuk mendorong pertumbuhan dan pengembangan usaha produktif, kompetitif, dengan
memberdayakan dan mendayagunakan masyarakat di kawasan pesisir dalam satu wadah
kelompok wirausaha yang tangguh dan berdaya saing tinggi, serta mampu memanfaatkan
sumberdaya lingkungan dengan bijaksana yang berkearifan lokal (local wisdom).
Atas kehendak diatas maka perlu mengupayakan pengelolaan budidaya Ikan
Kerapu sistem keramba jaring apung (KJA) berbasis masyarakat dan lingkungan di
kawasan pesisir khususnya di Kabupaten Bima perairan Teluk Waworada, melalui
keterlibatan langsung individu/kelompok dalam wadah kelompok wirausaha bersama yang
dilakukan melalui kerjasama dan peran aktif semua pihak yang terkait secara proporsional.
Kendala utama kami yaitu bibit kerapu yang belum ada serta fasilitas penunjang yang
belum memadai baik dari ketersediaan wadah budidaya yang belum cukup maupun sarana
pendukung lainya belum memadai. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami berniat
memohon bantuan agar berkenan memberikan bantuan bibit kerapu dan sarana
penunjang usaha budidaya kerapu.

A. DASAR HUKUM
1. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Industri
Perikanan Nasional
2. Peraturan Presiden No.3 Tahun 2017 tentang Rencana Aksi Percepatan Pembangunan
Industri Perikanan Nasional
3. Kepmen Kelautan dan Perikanan No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Umum
Pengelolaan PulauPulau Kecil yang Berkelanjutan dan Berbasis Masyarakat.
4. Kep Men KP No.51/Kepmen-KP/2016 tentang Penetapan lokasi dan pembangunan
sentra kelautan dan perikanan terpadu di Pulau-Pulau Kecil dan Kawasan Perbatasan
5. Kep Men KP N0.73/KEPMEN-KP/2016 tentang Pengelola sentra kelautan dan
perikanan terpadu di Pulau-Pulau Kecil dan Kawasan Perbatasan
6. Kepmen KP No. 85/KEPMEN-KP/2016 tentang Penetapan lokasi pembangunan sentra
perikanan nasional
7. Permen KP No. 56/Permen-Kp/2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan Nomor Per.30/Men/2012 tentang Usaha Perikanan Tangkap di
Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.
8. Permen KP No 25/PERMEN-KP/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian
Kelautan dan Perikanan 2015 – 2019
9. Permen KP No.48/PERMEN-KP/2015 tentang Pedoman Umum Pembangunan Sentra
Kelautan dan Perikanan Terpadu di Pulau-Pulau Kecil dan Kawasan Perbatasan
10. Permen KP No 8 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Permen KP No 40 tahun 2016
tentang Penugasan Pelaksanaan Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu
di Pulau-pulau kecil dan Kawasan Perbatasan

B. TUJUAN DAN SASARAN


a. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan kami dalam pelaksaan kegiatan Budidaya KJA
Aquatec ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan peran serta dalam pembangunan sosial ekonomi Desa terutama
masyarakat Desa Rompo Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima Provinsi Nusa
Tenggara Barat (NTB) dengan melakukan Pemberdayaan dan peningkatan
partisipasi masyarakat terhadap penanganan pengangguran dan kemiskinan.
2. Ikut terlibat mensukseskan program pemerintah dalam mensejahteraan rakyat
khususnya masyarakat pesisir.
3. Membukan lapangan pekerjaan untuk nelayan miskin sehingga dapat memperbaiki
kehidupannya.
4. Ikut memanfaatkan, menggali, dan mengenalkan potensi kelautan Bima, NTB
umumnya Indonesia sebagai negara maritim.
b. Sasaran
Sasaran dari program kelompok usaha Budidaya KJA Aquatec yang dilakukan
dengan sistem kolaborasi antara Kelompok Nelayan Desa Rompo dan Kelompok
pemuda/sarjana yang masih pengangguran di Desa Rompo ini dilaksanakan dengan
bersinergi dalam wirausaha bersaman yaitu:
1) Membangun dan mengintegrasikan proses bisnis kelautan dan perikanan berbasis
masyarakat.
2) Optimalisasi pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan secara
berkelanjutan di Teluk waworada Kabupaten Bima Provinsi NTB.
3) Mewujudkan keberlanjutan usaha perikanan budidaya.
4) Meningkatkan produktivitas usaha perikanan budidaya di lokasi sentrabisnis.
5) Meningkatnya serapan pasar lokal dan regional terhadap hasil usaha perikanan
Kemudian pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan di Teluk Waworada
Kabupaten Bima ini dilaksanakan dengan menerapkan strategi sebagai berikut :
1) Pembangunan dan pengembangan sarana dan sarana kelautan dan perikanan secara
terintegrasi untuk menopang usaha ekonomi nelayan dan pembudidaya yang
bersifat tradisional dan konvensional dapat berkembang menjadi bisnis kelautan
dan perikanan yang berskala ekonomi dan berorientasi pasar;
2) Penguatan SDM dan kelembagaan agar kapasitas dan kompetensi nelayan lebih
baik sehingga produktivitas produk dan hasil pengolahan perikanan meningkat.
Selain itu, mendorong bisnis perikanan menggunakan sistem dan model bisnis yang
lebih moderen melalui korporatisasi sehingga manfaat diperoleh dalam jumlah yang
lebih besar;
3) Pengembangan kemitraan untuk mendukung dan memperkuat pelaksanaan rantai
produksi dan bisnis kelautan dan perikanan nelayan dan pembudidaya, mulai hulu
hingga hilir melalui kemitraan dengan pelaku utama dan stakeholder terkait; dan
4) Pendampingan untuk memberikan pembinaan, asistensi dan supervisi pelaksanaan
bisnis kelautan dan perikanan rakyat di pulau-pulau kecil dan/atau kawasan
perbatasan. Pendampingan dilakukan dengan menempatkan tenaga
pendamping/fasilitator yang bertugas memberikan pembinaan bagi nelayan dan
pembudidaya serta kelembagaannya sehingga nelayan dan pembudidaya memiliki
kapasitas yang baik dalam hal manajemen dan teknis terkait bisnis kelautan dan
perikanan yang dikembangkan, serta kelembagaan usaha menjadi efektif.

C. JENIS KEGIATAN
Kami yang tergabung dalam Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN)
“Koperasi Syariah Bunga Karang Rompo” Desa Rompo Kecamatan Langgudu ini
mempunyai aktivitas utama sebagai Pembudidaya Pembesaran Ikan Kerapu dengan
menggunakan KJA Aquatic. Selain Budidaya KJA Aquatec kelompok ini juga membuka
usaha di bidang Pariwisata KJA Aquatec dan Ekonomi Kreatif dengan tetap menjaga
kelestarian sumberdaya hayatinya. Melalui budidaya KJA sembari melakukan konservasi
terumbu karang dan pengenalan lingkungan laut sekitar melalui wisata KJA Aquatec
kepada pengunjung. Jika kerjasama ini telah dilakukan maka diharapkan akan diperoleh
angka produksi yang besar dengan tetap menjaga kelestarian hayati khususnya terumbu
karang dan lingkungan sekitar.

D. Potensi Usaha
1. Strengths (kekuatan)
1. Letak geografis Desa Rompo Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima Provinsi NTB
yang berada tepatnya di Teluk Waworada sangat memungkinkan untuk
mengembangkan perikanan Budidaya KJA Aquatic dengan komoditi budidaya ikan
kerapu, ikan bawal bintang, ikan kakap putih dan lobster dengan metode KJA
disamping kondisi air laut yang mendukung, arus yang tidak kencang, ditambah
pula dengan ketersedianya bahan pakan alam (potensi ikan rucah yang melimpah)
karena banyak nelayan tangkap sekitar serta didukung dengan adanya tiga tempat
Pelelangan Ikan (TPI) yakni TPI Rompo, TPI Tente, dan TPI Kota Bima.
2. Teluk Waworada memiliki potensi alam yang sangat besar diantara potensi
penangkapan Lobster yang cukup besar sangat cocok untuk pengembangan bisnis
penangkaran maupun budidaya pembesaran lobster.
3. Integrasi antara Kelompok Nelayan (POKDAKAN) dengan Manajemen Koperasi
Syariah Bunga Karang Rompo. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan
sector budidaya yaitu kemampun manajemen. Integrasi antara koperasi dengan
anggota dalam hal ini kelompok nelayan pembudidaya akan lebih sukses
2. Weakness (kelemahan)
1. Kelemahan yang paling berpengaruh dalam usaha budidaya adalah fasilitas
penunjang usaha budidaya yang kurang memadai sehingga usaha ini perlu didorong
dan dibantu oleh pemerintah agar target produksi dapat tercapai.
3. Opportunity (peluang)
1. Peluang Usaha budidaya dengan metode KJA Aquatec ini sangat menjanjikan
keuntungan, karena permintaan yang sangat tinggi ditambah harga yang cukup
mahal. Sehingga akan melahirkan income dan pekerjaan alternative untuk
kelompok nelayan.
2. Kemudian yang paling menjanjikan adalah potensi untuk pasar ekspor yang terbuka
lebar. Sehingga akan menjadi salah satu tambahan Devisa Negara. Selain relatif
mudah dalam proses pembesarannya. Usaha ini menyerap banyak tenaga kerja, ini
merupakan potensi yang bernilai ekonomi bagi siapapun yang ingin terjun dalam
usaha ini, modal usaha yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini tidak terlalu besar,
usaha ini cukup dilakukan dengan managemen yang sederhana. Dengan Keuletan,
kesabaran dan kedisiplinan usaha ini pasti akan membuahkan hasil yang maksimal.
3. Nusa Tenggara Barat pada Tahun 2021 akan melaksanakan event International
Moto GP jadi konsumsi ikan yang berkualitas (ikan kerapu) dan lobster akan
meningkat maka dengan adanya sektor budidaya ini bisa mensuplai kebutuhan
pangan khusus di bidang seafood ketika event International ini akan di laksanakan
di NTB.
4. Threats (ancaman)
Resiko usaha budidaya ikan ini adalah faktor alam dan faktor manusia, faktor
alam dimanana ketika terjadi musim barat dan badai banyak keramba yang rusak tetapi
hal ini dapat diantisipasi dengan menempatkan keramba pada tempat yang terlindung
dari ombak dan badai, untuk Kecamatan Langgudu daerah yang cocok untuk
penempatan usaha ini adalah Desa Rompo. Ancaman ini akan bisa dihendari bisa
fasilitas keramba memadai sehingga resiko bisa diatas dengan muda diatasi. Sedangkan
Faktor manusia adalah sering terjadinya tindakan pengrusakan dan pencurian yang
disengaja maupun yang tidak disengaja tapi hal ini bisa diantisipasi dengan
mengadakan rumah jaga dan harus ada kerjasama dengan pihak pemuda setempat dan
pihak keamanan.

E. LOKASI PEMBERDAYAAN
Wilayah untuk kegiatan sangat tergantung pada kondisi sesuai dengan kriteria program
terutama budidaya Ikan. Yang menjadi lokasi pada program ini yaitu “Perairan Teluk
Waworada Tepatnya di Desa Rompo, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima Nusa
Tenggara Barat”
Alasan pemelihan lokasi tersebut karena masih banyak nelayan yang masuk kategori
miskin (disebabkan karena musim ikan yang tak menentu, rusaknya habitat laut, kondisi angin
dan gelombang besar serta biaya BBM yang mahal) sehingga perlu diberdayakan.
Persyaratan lokasi telah memenuhi diantaranya :
 Terlindung dari angin dan gelombang besar. Tinggi gelombang yang disarankan untuk
pembesaran kerapu bebek tidak lebih dari 0,5 meter. Karena kondisi teluk waworada
 Kedalaman perairannya ideal 10-15 meter
 Jauh dari limbah pecemar. Jauh dari limbah industri, pertanian, rumah tangga, dan
limbah tambak.
 Dekat dengan pakan. Pakan merupakan kunci keberhasilan, daerah penangkapan ikan
dengan liff-net atau bagan merupakan lokasi terbaik karena pakan berupa ikan segar
mudah diperoleh dan murah.
 Dekat sarana dan prasarana transportasi. Tersedianya akses jalan darat menuju lokasi
menjadi pertimbangan dalam memilih lokasi pembesaran, terutama untuk
mempermudah pengangkutan pakan dan panen kepasar.
 Keamanan. Keamanan lokasi merupakan factor yang harus diperhatikan.
F. Keunggulan Sarana Dan Prasarana Budidaya
Kawasan pesisir Teluk Waworada Kabupaten Bima memiliki potensi untuk
pengembangan sector budidaya perikanan. Namun potensi ini belum banyak dimanfaatkan
oleh masyarakat karena kendala dengan budaya masyarakat setempat yang lebih mudah
menangkap ikan di laut dari pada harus memelihara ikan. Namun kesadaran masyarakat akan
menurunnya produktifitas penangkapan yang disebabkan berbagai macam hal diatas, maka
alternative untuk mensiasiti musim ikan yang tidak menentu yaitu sector budidaya.
Kendala utama dalam penunjang usaha budidaya ini fasilitas penunjang budidaya yang
belum memadai baik dari ketersediaan bibit yang belum ada maupun saran pendukung lainya
belum memadai, masalah benih yang belum tersedia secara jumlah maupun kualitasnya.
Disamping itu masalah permodalan, pakan ikan dan pemasaran yang belum memadai.
Usaha budidaya Keramba Jaring Apung sangatlah prospek untuk pengembangan
nelayan miskin salah satu keunggulannya yaitu adanya bantuan fasilitas Keramba Jaring Apung
aquatec dari pemerintah. Namun fasilitas tersebut tidak akan memberikan manfaatnya tampa
dikelola dengan baik. Karena usaha Budidaya perlu fasilitas dan keahlian lain sebagai
penunjang kesuksesan usaha pengelolaan Budidaya.
 Perlu ketersediaan bibit dengan kualitas yang baik
 Perlu pendampingan tehnik dan cara pengelolaan kerapu selama satu periode
 Perlu kemampuan pemasaran yang baik
 Perlu menejemen keuangan yang tepat terkait cash in/cast out

G. Usulan Kebutuhan
Usaha Budidaya Keramba Jaring Apung sangatlah prospek untuk pengembangan
ekonomi nelayan pesisir Teluk Waworada sebagai mata pencaharian elternatif ketika musim
ikan yang tidak menentu. Dalam budidaya pembesaran ikan kerapu dan lobster selain factor
lokasi yang strategis perlu ditunjang faslitas fasilitas lain Keramba Jaring Apung (KJA) yang
baik maka dibutuhkan beberapa sarana dan prasarana budidaya yang terdiri dari sarana pokok,
sarana pendukung dan prasarana tambahan untuk pengembangan Ekowisata

HARGA TOTAL
NO DESKRIPSI JUMLAH ENTITAS SATUAN HARGA
BENIH IKAN KERAPU
1 UKURAN 10 CM 15000 EKOR 15.000 225.000.000
2 PAKAN 50 SAK 450.000 22.500.000
KAPAL (SEBAGAI
3 TRANSPORTASI) 1 UNIT 30.000.000 30.000.000
MESIN PEMBUAT
4 PAKAN ALAMI 1 UNIT 15.000000 15.000.000
TOTAL 292.500.000

H. Profil Lembaga Koperasi Syariah Bunga Karang Rompo

Profil Koperasi Syariah Bunga Karang Rompo

Nama Koperasi : Koperasi Konsumen Syariah Bunga Karang Rompo

Nomor Akta Pengesahan : AHU-0001803.AH.0126. 22 Januari Tahun 2020

Nomor Akta : Nomor 111 Tanggal 21 Januari2020

Nomor Induk Koperasi : 5206051090001

Nomor Induk Berusaha : 0205001931106

NPWP Koperasi : 957884562912000

Email : kopsyahbungakarangrompo.2020@gmail.com

Alamat Kantor : Jalan Lintah Tente-Langgudu RT 004 RW 002 Desa Rompo

Kec. Langgudu Kab. Bima NTB

Koordinat Lokasi : 8°42'21. 4"S 118°48’03.6”E


Pejabat Pembuat Akta : Muh. Salahuddin, SH., M,KN

Pengurus : Ibrahim S.E Jabatan Ketua

Ahmadin S.Pd Jabatan Sekertaris

Senja Ariyani S.Pd Jabatan Bendehara

I. Susunan Kepengurusan
Terlampir
J. Penutup

Demikian proposal ini kami buat dengan harapan mudah-mudahan Bapak/Ibu bisa menindak
lanjutinya sehingga apa yang menjadi harapan kami dapat terwujud adanya, amin

Bima, 11 September 2020

Anda mungkin juga menyukai