Anda di halaman 1dari 11

PERMOHONAN

BANTUAN SARANA DAN PRASARANA BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR

OLEH :
POKDAKAN TORO TENGGE
DESA KALAJENA KEC. WERA

DISAMPAIKAN KEPADA :
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BIMA
TAHUN ANGGARAN 2023
KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN (POKDAKAN)
“TORO TENGGE”
DESA KALAJENA KECEMATAN WERA
KABUPATEN BIMA

Nomor : /Pokdakan. kW/III/2023


Lampiran : 1 (satu) gabung Kepada
Perihal : Permohonan Bantuan Sarana Yth. Bupati Bima
dan Prasarana Pembangunan Cq. Kepala Dinas Kelautan dan
Kolam Ikan Perikanan Kab. Bima
Di,-
Bima

Dengan hormat,
Dalam upaya peningkatan budidaya produksi usaha pembudidaya perikanan di
Kalajena Kec. Wera, mengajukan permohonan berupa pembuatan kolam perikanan
untuk pembudidaya ikan.
Oleh karena itu kiranya Bapak/Ibu dapat mengabulkan permohonan kami ini,
guna meningkatkan perekonomian serta kesejahteraan pada kelompok kami.
Demikianlah surat permohonan ini kami buat, dengan disertai proposal sebagai
bahan pertimbangan bagi Bapak/Ibu dan atas bantuannya kami sampaikan terima
kasih.

Kalajena, 2023
Ketua Sekretaris

Syahrudin Muhamad Gajalin


Mengetahui :
Kepala Desa Kalajena Penyuluh Perikanan Bantu Kepala UPKP Kec. Wera

Nurhaidah, S.Pi
Budiman H.S Rasudin, S.Pi Nip. 19720223 200312 1 008
Niap. 20190121975 07.13.1

Tembusan :
1) Bupati Bima di Bima
2) Arsip
PERMOHONAN BANTUAN SARANA DAN PRASARANA
PEMBUATAN KOLAM IKAN

1.1. Latar Belakang


Akuakultur (budidaya perikanan) merupakan salah satu sub sektor yang
diharapkan dalam mewujudkan misi kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan.
Akuakultur di tingkat bawah berkontribusi terhadap kesejahteraan pembudidaya ikan
dalam menjamin ketersediaan pangan rumah tangga, gizi dan kesehatan, penyedia
lapangan pekerjaan dan pendapatan di pedesaan. Akuakultur secara global berkontribusi
terhadap 44,11 % dari total produksi ikan dunia pada tahun 2014 dan persentase ini
terus meningkat setiap tahun. Negara – negara Asia mendominasi 88,91 % dan Indonesia
berada di urutan kedua dengan kontribusi 5,77 % dari produksi ikan budidaya dunia.
Kondisi akuakultur Indonesia sendiri cenderung mengalami kenaikan produksi yang
signifikan sejak tahun 2003, dengan volume produksi 13,7 juta ton pada tahun 2013.
Kondisi empiris menunjukan karakteristrik akuakultur di pedesaan didominasi oleh
pembudidaya berskala usaha kecil (small scale fisheries), menerapkan teknologi
konvensional, sulit meningkatkan produktivitasnya karena aksessibilitas rendah
terhadap modal, teknologi, informasi dan pasar, serta rendahnya kapasitas. Proses
produksi akuakultur mengindikasikan produksi berbiaya rendah dengan teknologi
ekstensif dan semi intensif sesuai dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki.
Tercatat sejumlah 59,70% pembudidaya ikan berskala kecil di Indonesia dan 60 % di
Nusa Tenggara Barat. Sebesar 55,8 % dari total 4,5 juta pembudidaya adalah
pembudidaya ikan air tawar. Kabupaten Bi merupakan salah satu sentra akuakultur di
Nusa Tenggara Barat ± 11.125 orang, dimana jumlah pembudidaya ikan air tawar
sebanyak ± 1.440 orang (144 kelompok pembudidaya ikan air tawar) yang tersebar di 18
(delapan belas) kecamatan. Komidtas usaha yang dominan adalah ikan air tawar yang
sebagian besar dikelola secara sederhana sampai semi intensif, terintegrasi di lahan
sawah (mina padi) dan kolam air tenang pada skala kecil.
Dalam rangka mewujudkan sektor kelautan dan perikanan di Kabupaten Bima
sebagai pusat pertumbuhan dan perkembangan ekonomi perikanan terpadu yang
berwawasan pada pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan secara
berkelanjutan, maka prioritas pembangunan perikanan Kab. Bima tetap diarahkan pada
pembangunan perikanan rakyat pedesaan dengan harapan dapat meningkatkan serta
mengangkat tingkat kehidupan pembudidaya ikan dan nelayan ke arah yang lebih layak
dan baik.
Sejalan dengan tujuan pembangunan sektor perikanan di Kab. Bima berdasarkan
rencana operasional dan untuk meningkatkan produksi perikanan diproyeksikan rata –
rata 10-15 % per tahun. Hal tersebut didasarkan pada potensi sumber daya hayati
perikanan yang ada, tenaga kerja yang cukup tersedia, kebutuhan konsumsi penduduk
sehingga pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan produksi pada masing – masing
cabang usaha perikanan.
Salah satu pola pengembangan perikanan yang dilaksanakan oleh Dinas Kelautan
dan Perikanan Kab. Bima melalui Unit Penunjang Kelautan dan Perikanan di Kecamatan
bersama - sama dengan penyuluh perikanan adalah dengan pembentukan kelompok –
kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) pada tiap – tiap kecamatan yang ada di
Kabupaten Bima, hal ini dilakukan guna lebih mengefketivitaskan kegiatan pembinaan
dan penyuluhan oleh dinas dan penyuluh perikanan. Ini semua sudah dibuktikan
dengan perkembangan yang cukup signifikan dari kegiatan usaha budidaya yang
dilakukan oleh para anggota kelompok, baik dari tingkat produksinya, manajemen usaha
yang baik serta dari pemasaran.
Desa Kalajena adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Wera Kabupaten
Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berada di wilayah daratan sekitar Teluk Bima.
Daerah ini memiliki potensi yang cukup untuk dilakukan usaha budidaya ikan air tawar.
Pembudidayaan ikan air tawar sudah banyak dilakukan oleh masyarakat di Kab.
Bima sudah tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Bima, salah satunya yakni
wilayah kerja di Kecamatan Wera. Desa Kalajena merupakan bagian dari wilayah
Kecamatan Wera dengan luas wilayah 3,69 Km2 dan jumlah penduduk sebesar 1.200 jiwa
yang terbagi dalam 420 KK.
Mata pencaharian penduduk di Desa Kalajena adalah sebagian besar sebagai petani
dan pekebun di sawah. Kondisi ekonomi dengan tingkat pendapatan yang rata – rata ini
mengakibatkan penduduk Desa Kalajena masih membutuhhkan bantuan dan pembinaan
pemerintah sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat terutama
dapat mendukung visi dan misi Bima Ramah Jilid II Kab. Bima khususnya.
Kecamatan Wera khususnya di Desa Kalajena memiliki potensi yang besar untuk budidaya
ikan terutama budidaya ikan air tawar yang semakin hari semakin menggiurkan mengingat
konsumsi ikan perkapita penduduk di Kab. Bima sebesar 42,35 Kg/tahun. Meski saat ini
tingkat konsumsi ikan lbih besar untuk jenis komoditi hasil tangkapan di laut, namun
seiringnya waktu animo masyarakat untuk mengkonsumsi ikan air tawar seperti lele, nila dan
karper sehingga perlu untuk dikembangkan sehingga diperlukan peningkatan produksi
budidaya ikan air tawar sebagai substitusi ikan laut. Sehingga kita bisa bisa memberi ruang
kepada biota laut untuk berkembang biak.
Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dann tujuan yaitu :


1. Meningkatkan pendapatan dan mensejahterakan masyarakat Desa Kalajena pada
umumnya dan kelompok pembudidaya ikan air tawar khususnya
2. Memanfaatkan ketersediaan air yang melimpah secara maksimal serta
memasyarakatkan usaha budidaya ikan air tawar
3. Menciptakan dan memperluas lapangan kerja

1.3. Visi dan Misi

a. Visi
“Meningkatkan pengembangan usaha sektor perikanan budidaya air tawar yang
mandiri dan berkesinambungan”
b. Misi
1) Meingkatkan produksi budidaya ikan air tawar
2) Memotivasi masyarakat menjadi pembudidaya ikan yang tangguh
3) Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota kelompok khususnya dan
pelaku utama/pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan pada umumnya.

1.4. Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah :


a) Kemampuan kelompok untuk mengembangkan usaha yang sangat terbatas baik
modal usaha maupun sarana dan prasarana sehingga sulit meningkatkan
pendapatan dan penghasilan anggota kelompok
b) Tidak dapat melaksanakan aktifitas secara maksimal seperti yang diharapkan
c) Belum bisa memberikan penghasilan yang memadai dalam meningkatkan ekonomi
anggota

d) Sarana prasarana budidaya seperti kolam yang belum memadai untuk


memaksimalkan kegiatan usaha kelompok.

1.5. Bantuan Yang Diharapkan

Untuk mendukung kegiatan budidaya tersebut, kami sangat mengharapkan


bantuan sarana dan prasarana pembuatan kolam ikan kelompok pembudidaya ikan
(Pokdakan) “TORO TENGGE” sebagaimana tercantum pada tabel dibawah ini.
No Uraian Volume Satuan Ket
1 Pembuatan kolam semen (permanen) 200 M2

2 Bibit Lele 4.000 Ekor

3 Pakan Lele 400 Kg


4 Bibit Ikan Nila 5.000 Kg

5 Pakan Ikan Nila 500 Kg


1.6. Penutup

Dari uraian yang kami sampaikan di atas dapat kami simpulkan bahwa Kelompok
Pembudidaya Ikan (Pokdakan) “Toro Tengge” Desa Kalajena Kec. Wera Kab. Bima sangat
membutuhkan bantuan sarana dan prasarana seperti perbaikan konstruksi kolam,
bantuan benih dan pakan ikan guna meningkatkan taraf hidup anggota kelompok
pembudidaya ikan pada umumnya ke arah yang lebih baik.
Demikian proposal ini kami buat, kiranya pemerintah atau pihak terkait berkenan

memenuhi apa yang kami harapkan tersebut d an atas dukungannya kami


mengucapkan terima kasih.
Kalajena, 2023
Ketua Pokdakan “Toro Tengge”

SYAHRUDIN
KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN (POKDAKAN)
“TORO TENGGE”
DESA KALAJENA KECAMATAN WERA
KABUPATEN BIMA

DAFTAR NAMA ANGGOTA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN


(POKDAKAN)
“TORO TENGGE”
DESA KALAJENA KECAMATAN WERA
KABUPATEN BIMA

No Nama Alamat Jabatan Tanda Tangan

1 Syahrudin Kalajena – Wera Ketua 1.

2 Muhamad Gajalin Kalajena – Wera Sekretaris 2.

3 Ihwansyah Kalajena – Wera Bendahara 3.

4 Dedi Wahyudin Kalajena – Wera Anggota 4.

5 Hendra Kalajena – Wera Anggota 5.

6 Sukrin Kalajena – Wera Anggota 6.

7 Soalihin Kalajena – Wera Anggota 7.

8 Jubair Kalajena – Wera Anggota 8.

9 Syafrudin Kalajena – Wera Anggota 9.

10 Fadlin Rizka Kalajena – Wera Anggota 10.

Kalajena, 2023
Ketua Sekretaris

Syahrudin Muhamad Gajalin


Mengetahui :
Kepala Desa Kalajena Penyuluh Perikanan Bantu Kepala UPKP Kec. Wera

Nurhaidah, S.Pi
Budiman H.S Rasudin, S.Pi Nip.
Niap. 20190121975 07.13.1
LAMPIRAN KTP PENGURUS
POKDAKAN TORO TENGGE

Anda mungkin juga menyukai