Anda di halaman 1dari 28

PEMBINAAN PENYULUH

PERIKANAN SWADAYA

Dr. Lilly Aprilya Pregiwati, S.Pi, M.Si


Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP

Disampaikan pada:
Acara Silaturahim & RAKER PPS Tahun 2020
Bogor, 15 Agustus 2020
ARAHAN UTAMA PIDATO PELANTIKAN
PRESIDEN
1 Pembangunan SDM
Membangun SDM pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi didukung dengan kerjasama industri dan talenta global.

2 Pembangunan Infrastruktur
Melanjutkan pembangunan infrastruktur untuk menghubungkan kawasan produksi dengan
kawasan distribusi, mempermudah akses ke kawasan wisata, mendongkrak lapangan kerja baru,
dan mempercepat peningkatan nilai tambah perekonomian rakyat.

3 Penyederhanaan Regulasi
Pencapaian visi 2045
melalui transformasi Segala bentuk kendala regulasi, terutama menerbitkan 2 undang-undang dengan pendekatan
ekonomi yang harus omnibus law. Pertama, UU Cipta Lapangan Kerja. Kedua, UU Pemberdayaan UMKM.
didukung oleh
4 Penyederhanaan Birokrasi
industrialisasi dengan
memanfaatkan sumber Memprioritaskan investasi untuk penciptaan lapangan kerja, memangkas prosedur dan birokrasi
daya manusia, yang panjang, dan menyederhanakan eselonisasi.
infrastruktur, 5 Transformasi Ekonomi
penyederhanaan
regulasi dan birokrasi Melakukan transformasi ekonomi dari ketergantungan SDA menjadi daya saing manufaktur dan
jasa modern yang mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa demi keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
2020-2024 Memperbaiki komunikasi dengan nelayan, penyederhanaan
perizinan, pengembangan pelabuhan perikanan,
pengaturan penangkapan ikan sampai ZEE dan laut lepas,
01 dan perlindungan dan pemberdayaan nelayan, untuk
peningkatan pendapatan nelayan.

Penguatan SDM dan Perikanan budidaya dioptimalkan dan


inovasi riset diperkuat untuk penyerapan lapangan
kelautan dan
05 Mewujudkan 02 kerja dan penyediaan sumber protein
hewani untuk konsumsi masyarakat.
perikanan Indonesia
Maju
Pengelolaan wilayah laut, pesisir Membangkitkan industri kelautan dan
dan pulau-pulau kecil serta perikanan melalui pemenuhan kebutuhan bahan
penguatan pengawasan sumber
daya kelautan dan perikanan dan 04 03 baku industri, peningkatan kualitas mutu produk
dan nilai tambah, untuk peningkatan investasi
karantina ikan melalui koordinasi dan ekspor hasil perikanan .
dengan instansi terkait.
4
LOGICAL FRAMEWORK
PENYELENGGARAAN PENYULUHAN KP
Landasan Hukum
1. UU Nomor 31 Thn 2004 tentang Perikanan
Junto UU No. 45 Thn 2009
2. UU Nomor 16 Thn 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan
Kehutanan
3. UU Nomor. 7 Thn 2016 tentang
Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Penyuluh Perikanan
Pembudidaya ikan dan PetambalkGaram
PNS , PPB, PPS
4. UU Nomor 18 Thn 2012 tentang Pangan
Anggaran
5. Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014
Satminkal
tentang Desa
6. UU Nomor 23 Thn 2014 tentang
Pemerintahan Daerah

INPUT PROSES HASIL DAMPAK

Kewajiban Pemerintah
Tugas 1. Pemenuhan kebutuhan pangan
Menyelenggarakan penyuluhan Mendampingi 41.000 Kelompok pelaku 2. Pemenuhan kebutuhan bahan baku industri
yang diselenggarakan oleh penyuluh 1. Penyusunan Rencana kerja penyuluhan perikanan; 3. Memperluas lapangan usaha/kerja
2. Pendampingan kelompok; 4. Meningkatkan kesejahteraan pelaku utama
3. Penumbuhan kelompok perikanan;
4. Penilaian kelas kelompk;
5. Mengentaskan kemiskinan
Penyuluhan adalah proses
5. Peningkatan kelas kelompok perikanan; 6. Meningkatkan pendapatan nasional
pembelajaran bagi pelaku utama
6. Pembinaan Usaha Mikro dan Kecil Sektor KP 7. Menjaga fungsi kelestarian hidup
serta pelaku usaha agar mereka 7. Pembinaan Koperasi Sektor KP;
mau dan mampu menolong dan Sasaran 8. Fasilitasi akses permodalan/pembiayaan KP;
mengorganisasikan dirinya 9. Fasilitasi akses pasar;
10. Pendampingan akses informasi dan teknologi;
dalam mengakses informasi Nelayan, pembudidaya 11. Sosialisasi peraturan perundang-undangan terkait kelautan dan
pasar, teknologi, permodalan. ikan, dan pengolah/ perikanan;
dan sumberdaya lainnya, sebagai pemasar ikan dan 12. Pendampingan bantuan pemerintah; Kontribusi
upaya untuk meningkatkan 13. Pengumpulan/Updating data; dan Pembangunan KP
petambak garam 14. Membuat laporan.
produktivitas, efisiensi usaha,
pendapatan, dan kesejahteraan,serta
meningkatkan kesadaran dalam Lokasi
pelestarian fungsi lingkungan hidup
Kecamatan/Desa
KOMPONEN SISTEM PENYULUHAN PERIKANAN

KELEMBAGAA
N

PEMBINAAN
DAN KETENAGAAN
PENGAWASAN

SISTEM
PENYULUHAN
PERIKANAN

SARANA
DAN PENYELENGGARAA
PRASARANA N

PEMBIAYAAN
STRATEGI POLA PENYULUHAN DAN PENDAMPINGAN

Koperasi Besar

Asset > 500 Jt-10 M


UTAMA Menengah Omzet > 2,5 M-50 M
Kelompok
MADYA
PEMULA Asset > 50 Jt-500 Jt
Kecil Omzet > 300 Jt-2,5 M

Penyuluhan dan Pendampingan


Perorangan Pelaku Utama/Usaha Sektor Kelautan
(nelayan, pembudidaya ikan,
dan Perikanan
pengolah/pemasar dan petambak Asset Mak. 50 juta
garam) Mikro Omzet Maks. 300 Jt

KELEMBAGAAN SKALA USAHA


DASAR HUKUM:
1.UU No 312 Tahun 2004 tentang Perikanan Juncto UU No 45 tahun 2009
2.UU No. 16/2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
3.UU No. 20/ 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
4.UU No.23 /2014 tentang Pemerintahan Daerah
5.UU No. 7 /2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi daya Ikan, dan Petambak Garam
KELEMBAGAAN PELAKU UTAMA PERIKANAN

Kepmen KP No. 14 Tahun 2012


tentang Pedoman Umum
Penumbuhan dan
Pengembangan Kelembagaan
Pelaku Utama Perikanan

KELOMPOK

POKMASWAS yang dibentuk


POKDAKAN yang POKLAHSAR yang KUGAR yang oleh masyarakat dalam rangka
KUB yang dibentuk
dibentuk oleh pembudidaya dibentuk oleh pengolah dibentuk oleh pengawasan pengelolaan dan
oleh nelayan pemanfaatan sumber daya
ikan dan pemasar ikan petambak garam kelautan dan perikanan
PENYULUH PERIKANAN

UU. No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan


Penyuluh
1
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan)

PNS Bab VI Tenaga Penyuluh Pasal 20 ayat (1)

Penyuluh
2 Swadaya
PENYULUH
PERIKANAN
Penyuluh
3 Swasta

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga penyuluh,


Penyuluh
4 4
Pemerintah atau Pemerintah Daerah dapat mengangkat
Kehormatan/ penyuluh perikanan kehormatan dan/atau penyuluh
Penyuluh Bantu perikanan bantu

(Pasal 42 ayat (2) PP Nomor 62 tentang


Penyelenggaraan Dik, Lat, Luh Perikanan)
PERAN PENYULUHAN DALAM PENGEMBANGAN SDM
DAN PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

ENLIGHTENING

ENRICHMENT AGEN PERUBAHAN

EMPOWERMENT AGEN PEMBERDAYAAN


PENGUATAN KETENAGAAN (PERMEN KP NO.38/2013 TENTANG KEBIJAKAN
DAN STRATEGI PENYULUHAN PERIKANAN)

Permendagri No 137 Tahun 2017 tentang Kode


dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
terdapat 7.094 kecamatan, idealnya terpenuhi
layanan penyuluhan oleh 21.282 Penyuluh
Perikanan.

Penyuluh Perikanan PNS dan PPB per 14


Agustus 2020 sejumlah 4.619 orang.

Kekurangan Penyuluh dipenuhi dengan


penumbuhan Penyuluh Perikanan Swadaya.
PENYULUH PERIKANAN SWADAYA

Penyuluh swadaya adalah pelaku utama


yang berhasil dalam usahanya dan warga
masyarakat lainnya yang dengan
kesadarannya sendiri mau dan mampu
menjadi Penyuluh. (UU Nomor 16 Tahun 2006 tentang
Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan).

Keberadaan penyuluh penyuluh swadaya bersifat


mandiri untuk memenuhi kebutuhan pelaku utama dan
pelaku usaha.
DASAR HUKUM
PENYULUH UU Nomor 16 Tahun 2006
Tentang Sistem Penyuluhan
PERIKANAN Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan

SWADAYA PP Nomor 62 Tahun 2014


Tentang Penyelenggaraan
Pendidikan, Pelatihan, dan
Penyuluhan
Permen KP No 31/PERMEN-KP/2014
Tentang Pedoman Pemberdayaan
Penyuluh Swasta dan Penyuluh Perikanan Swadaya

Kep Ka.BRSDMKP No.33/KEP-BRSDM/2020


Tentang Pedoman Umum Penyuluh
Perikanan Swadaya
Per Ka.BRSDMKP No.34/PER-BRSDM/2020
Tentang Tata Kerja Penyuluh Perikanan PNS,
Penyuluh Perikanan Bantu, dan Penyuluh Perikanan
Swadaya
KEPUTUSAN KEPALA BRSDMKP NOMOR: 33/KEP-BRSDM/2020
PERSYARATAN PENYULUH PERIKANAN SWADAYA

1. Warga Negara Indonesia;


2. Pelaku utama dan pelaku usaha Kelautan dan Perikanan yang berhasii dalam usahanya yang
dengan kesadarannya sendiri mau dan mampu menjadi penyuluh;
3. Memiliki keterampilan dan keahlian teknis dalam bidang Kelautan dan perikanan;
4. Mempunyai kesempatan, kesediaan, kemauan, kemampuan dan perhatian untuk
menyebarluaskan keahliannya kepada pelaku utama dan pelaku usaha melalui kegiatan perikanan;
5. Mampu berkomunikasi dengan pelaku utama dan pelaku usaha;
6. Mampu bekerja sama dengan Penyuluh Perikanan PNS dan/atau Penyuluh Perikanan Bantu dalam
melakukan kegiatan penyuluhan di bidang perikanan;
7. Diutamakan dari kelompok pelaku utama kelas madya, kelas utama dan Pusat Pelatihan Mandiri
Kelautan dan Perikanan (P2MKp); dan
8. Diutamakan bagi pelaku utama atau pelaku usaha yang telah memiliki sertifikat kompetensi teknis
kelautan dan perikanan.
KEDUDUKAN PENYULUH PERIKANAN SWADAYA

1. Kedudukan Penyuluh Perikanan Swadaya setara dengan Penyuluh Perikanan PNS dalam
melaksanakan kegiatan penyuluhan perikanan, baik sendiri-sendiri maupun kerja sama yang
terintegrasi dalam programa penyuluhan perikanan
2. Tugas Penyuluh Perikanan Swadaya adalah melakukan kegiatan penyuluhan perikanan kepada
pelaku utama dan pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan sesuai dengan rencana kerja
penyuluhan perikanan yang disusun.
FUNGSI PENYULUH PERIKANAN SWADAYA
1. menyusun rencana kerja penyuluhan perikanan yang dikoordinasikan dengan Koordinator Penyuluh Perikanan PNS;
2. melaksanakan kegiatan penyuluhan perikanan sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun;
3. mendampingi dan membina sekurang-kurangnya 1 (satu) kelompok yang belum di dampingi oleh Penyuluh perikanan lain
di wilayah kerja;
4. melaksanakan koordinasi dengan penyuluh perikanan lainnya, pelaku utama dan pelaku usaha dalam rangka mewujudkan
sinergitas kerja;
5. berperan aktif dalam menumbuhkembangkan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha;
6. menjalin kemitraan dengan pelaku utama dan pelaku usaha;
7. menumbuhkembangkan jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan pelaku utama dan pelaku usaha;
8. menyampaikan informasi dan teknologi kepada pelaku utama dan pelaku usaha;
9. melaksanakan proses pembelajaran secara partisipatif melalui berbagai media penyuluhan; dan
10. menyusun laporan kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan.
KEWAJIBAN PENYULUH PERIKANAN SWADAYA

1. melakukan kegiatan penyuluhan perikanan;


2. bekerja atas dasar sukarela dan tidak menuntut insentif;
3. melakukan koordinasi dan konsultasi dengan penyuluh perikanan PNS dan
kelembagaan penyuluhan perikanan dan dinas teknis di bidang kelautan dan
perikanan di wilayahnya; dan
4. membuat laporan.
HAK PENYULUH PERIKANAN SWADAYA
1. menerima pengakuan resmi dari Pemerintah dan pemerintah daerah;
2. di utamakan untuk mendapatkan pelatihan teknis dan penyuluhan kelautan dan
perikanan;
3. dapat memanfaatkan sarana dan prasarana peny'uluhan perikanan yang dimiliki
oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
4. dapat menerima bantuan biaya kegiatan penyuluhan sepanjang tersedia anggaran
Pemerintah dan/atau pemerintah daerah;
5. dapat memperoleh penghargaan atas tugas pengabdian dan prestasinya;
6. dapat mengikuti berbagai kegiatan peny.uluhan perikanan yang difasilitasi oleh
pemerintah dan/atau pemerintah daerah; dan
7. dapat difasilitasi dalam kemitraan usaha dengan stakeholder dalam rangka
mengembangkan prinsip partisipatif dan kemandirian dalam usaha sektor kelautan
dan perikanan.
TATA KERJA PENYULUH PERIKANAN PNS, PENYULUH
PERIKANAN BANTU, PENYULUH PERIKANAN SWADAYA
OPTIMALISASI PEMBINAAN PENYULUH
PERIKANAN SWADAYA

Ikut Serta dalam Program dan Kebijakan


Pengembangan SDM KP
01
Penyuluh Perikanan Swadaya akan dilibatkan mendukung layanan
pendampingan dan pemberdayaan masyarakat pelaku utama perikanan
dalam program dan kebijakan pengembangan SDM KP

Pengembangan Kompetensi
02
Penyuluh Perikanan Swadaya akan diikutsertakan dalam pelatihan dan
peningkatan kompetensi Penyuluh Perikanan untuk pengembangan
kompetensi dalam mendampingi dan memberikan layanan penyuluhan
kepada masyarakat
PENGUKUHAN PENYULUH PERIKANAN SWADAYA

53 Orang Penyuluh
Perikanan Swadaya
Kab. Bogor
RAKORLUH PENYULUH PERIKANAN SWADAYA

25 Juni 2020
PENGUKUHAN DAN PEMBINAAN PENYULUH PERIKANAN SWADAYA

6 Juli 2020
KEGIATAN PENYULUH PERIKANAN SWADAYA

14 Juli 2020
HARAPAN KEPADA PENYULUH PERIKANAN SWADAYA

1. Berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan


masyarakat pelaku utama perikanan;
2. Tumbuhnya jejaring kerja hulu hingga hilir sektor Kelautan dan
Perikanan;
3. Tumbuhnya Keberdayaan dan Kemandirian Pelaku Utama dan Pelaku
Usaha Perikanan;
4. Terwujudnya Kemitraan Usaha Pelaku Utama dan Pelaku Usaha
Perikanan yang saling menguntungkan;
5. Meningkatnya Produktifitas Bisnis Perikanan;
6. Terwujudnya Akses Pelaku Utama dan Pelaku Usaha Perikanan ke
Lembaga Keuangan, Informasi, Sarana Produksi dan Kelembagaan
Lainnya terkait upaya yang Mendorong Perubahan Pola Kehidupan;
7. Tumbuhnya kelembagaan bisnis perikanan mendukung diversifikasi
usaha perikanan atas kemampuan sendiri.
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai