Dipaparkan Oleh:
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian
Dipaparkan Oleh:
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian pa
da Pertemuan Forum Irigasi Indonesia Tahun 2018, BAPPENAS 30-31 Oktober 2018
V KESIMPULAN
I PENDAHULUAN
RENCANA KERJA KEMENTERIAN PERTANIAN 2019
RKP 2019 RENJA KEMENTERIAN PERTANIAN 2019
“Pemerataan Pembangunan “Pengembangan Infrastruktur dan Korporasi Petani
untuk Pertumbuhan Berkua untuk Percepatan Peningkatan Produksi dan Ekspor Pangan se
litas” rta Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Miskin”
5 Prioritas Nasional KEBIJAKAN OPERASIONAL 2019
25 Program Prioritas Penyediaan dan Perbanyakan
Indukan Sapi
Percepatan Produksi & P
erbanyakan benih Perbaikan/Pergantian Varietas
Unggul Bermutu
Hilirasasi Produk Pangan
& Pertanian Fokus Komoditas & Kawasan
Cluster
Penyediaan Pasokan Air (embung
& bangunan air lainnya) Percepatan Pengembangan P
ertanian Organik
Penyediaan Lumbung Pangan & Pengentasan Kemiskinan & Peningkatan
Ekspor di Wil. Perbatasan Kesejahteraan Masyarakat Miskin
7
FAKTOR –FAKTOR PENDUKUNG PRODUKSI PANGAN ME
NUJU KEDAULATAN PANGAN
Air / Jaringan Irigasi
Pupuk (kondisi dan Fungsi)
Salah satu faktor penentu keber
hasilan pencapaian produksi
Alam/
Cuaca, dll
Metode Penanaman
• Konvensional Penyuluhan Lain-lain
• Non Konvensional
(SRI)
• Dukungan Mekanisasi Pertanian
• Dukungan Pemerintah Daerah
• Pengendalian HPT
STRATEGI PENCAPAIAN SASARAN
01 Peningkatan keters 02 Peningkatan insfras 03 Pengembangan da
ediaan dan pemanf truktur dan sarana n perluasan logistik
aatan lahan pertanian benih/bibit
7 Strategi
Utama 04 Penguatan kelemb 05 Pengembangan da 06 Pengembangan da
agaan petani n penguatan pembi n penguatan bioind
ayaan pertanian ustri dan bioenergi
07 Penguatan jaringan
pasar Layanan perkarantinaan
Riset dan penelitian
Dukungan SDM
Dukungan pengawasan
Sawah Irigasi
4.417.582 Ha ... Ha Target tercapai I
P (intensitas pert
Tadah Hujan anaman) harus >
2.848.753 Ha
... Ha 2
LUAS LAHAN SAWAH
8.132.344 HA
Lebak 174.18
2 Ha
Pasang Surut
... Ha
?
BAGAIMANA
300.710 Ha
... Ha PEMENUHAN
KEBUTUHAN I
Sumber: Audit Lahan Kementerian Pertanian 2012 RIGASINYA
Tantangan Pengembangan Lahan tadah hujan seluas 2,8 Juta ha melalui Upaya Pemanfaatan Air Permukaan da
n Air Tanah
Potensi Peningkatan Indeks Pertanaman dari 1 menjadi 2 atau 3
Dengan Asumsi Rata Rata Produktivitas Padi Nasional 5,2 ton/ha, Apabila Sawah tadah Hujan ditangani melalui
pengembangan sumber sumber air, akan terjadi penambahan Indeks Pertanaman minimal 0,5 dan Tambahan P
roduksi Padi Nasional minimal 7,2 juta Ton.
PENGELOLAAN AIR IRIGASI UNTUK PENINGKATAN P
RODUKSI
UPAYA PENINGKATA
N PRODUKSI MELAL
UI PERLUASAN AREA
L
3. PERLINDUNGAN LAH
AN PERTANIAN
1. CETAK SAWAH
Lokasi harus clean dan clear (tidak berada dalam kawasan hutan, kawasan mor
atorium pengembangan gambut, kawasan HGU atau kawasan yang telah dibeb
ani hak dan izin lainnya).
Sebelum pelaksanaan perluasan sawah dilakukan Survey Investigasi dan Desai
n (SID) untuk menentukan kelayakan calon lokasi dan petani.
Kriteria kelayakan diantaranya dari status lahan, kepemilikan lahan, topografi lah
an, kesesuaian lahan dan kesiapan calon petani.
Dalam RTRW, calon lokasi harus berada dalam kawasan budidaya pertanian da
n akan diusulkan menjadi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).
Tersedia sumber air sehingga dapat terjaminan lahan yang telah tercetak dapat
ditanami.
Pelaksanaan cetak sawah dilaksanakan oleh Dinas Pertanian secara swakelola.
2. PENGEMBANGAN LAHAN RAWA (LEBAK/PASANG SURUT)
Penerapan teknologi dan perbaikan infrastruktur dapat meningkatkan produktivtas dan indeks pertanaman dari 100 ke 200
bahkan sampai 300 %
19
1.000.O00 HA CETAK LAHAN RAWA-LEBAK & PASANG SURUT 2018-2022
Program 2018-2022
Kalbar 250.000 ha
Kalteng 300,000 ha
Program 2018-2022 Kalsel 55,000 ha
Riau 116.000 ha Kaltara 90,000 ha
Jambi 63.000 ha
Sumsel 17.,000 ha
Lampung 9.000 ha 695,000 ha
PANEN PADI DI LAHAN RAWA Desa banua hanjar, Kec Daha Sel
atan, KAB HULU SUNGAI SELATAN, KALSEL16 Nov 2017
13 13
3. PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN
PERMASALAHAN YANG TERJADI
Laju konversi lahan ± 100.000
ha per tahun (80% terjadi di Pul
au Jawa sebagai sentra produksi Perlu ada Percepatan
padi). Penanganan melalui
Jumlah Pen penetapan lahan pert
duduk Indo Semakin Menurunnya Trend L
uas penguasaan lahan per pet anian berkelanjutan s
nesia ± 256, ecara spasial agar tid
ani yaitu 0,22 hektar dan diper
6 juta jiwa kirakan akan menjadi 0,18 hekt ak terjadi defisit pang
ar pada tahun 2050; an dalam kurun wakt
u yang akan Datang
Penyusutan jumlah petani seb
Rata-rata konsums esar 5,04 juta RT petani selam
i beras per KK/tah a kurun 2003-2013 menjadi 26,
un = 124 kg atau se 13 juta RT.
tara 31,8 juta ton/t
Sumber : BPS diolah, 2015 Ketersediaan SDM/tenaga ker
ahun;
ja petani semakin terbatas, ka
rena minimnya ketertarikan gen
erasi muda untuk berusahatani
(penguasaan teknologi rendah);
PENETAPAN LP2B MENJADI KEHARUSAN
LP2B
Di dalam atau di lu
PERLINDUNGAN ar kawasan pertan
LCP2B ian pangan
Serangan OPT
Banjir
Kekeringan
Produktivitas
Padi saw
ah
Ternak
Lahan ga
mbut
PETA ESTIMASI RISIKO KERUSAKAN PADI DI LAHAN SAWAH AKI
BAT KEKERINGAN
PETA ESTIMASI RISIKO KERUSAKAN PADI DI LAHAN SAWAH
AKIBAT BANJIR
LANGKAH MITIGASI
SEBELUM TERJADI BANJIR / KEKERINGAN
Penyusunan/Updating peta wilayah yang rawan terhadap banjir/ke
keringan.
Validasi Sistem Irigasi, kondisi infrasruktur irigasi, potensi sumber
air permukaan dan air tanah yang ada disekitarnya.
Penyiapan sistem irigasi alternative irigasi melalui pemanfaatan po
mpa pada wilayah wilayah yang rawan terhadap kebanjiran.
Penyusunan dan pelaksanaan jadwal tanam secara disiplin dan ta
nggung jawab sesuai dengan pola dan rencana tanam di masing-
masing wilayah.
Pelaksanaan jadwal gilir giring air secara disiplin pada tiap tiap gol
ongan air dalam kesatuan sistem irigasi teknis.