JUAL IKAN
IKAN
SASARAN STRATEGIS
PEMBANGUNAN PERTANIAN
2015-2019
1.Meningkatnya Ketahanan
Pangan dengan penyediaan
bahan pangan pokok (padi,
jagung, kedelai, gula, daging, dan
lainnya)
2.Meningkatnya ekspor dan
substitusi impor produk
pertanian
3.Meningkatnya ketersediaan
7
STRATEGI PEMBANGUNAN
PERTANIAN 2015-2019
1. Menjadikan basis produksi komoditas
pangan, komoditas ekspor, penyedia
bahan baku bio-industri dan bio-energi
dengan pendekatan kawasan
2. Meningkatkan kualitas, nilai tambah dan
daya saing produk pertanian
3. Menyediakan/peningkatan prasarana dan
sarana dasar pertanian
4. Memberikan perlindungan dan
pemberdayaan petani
8
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
PERTANIAN
2015-2019
1. Kebijakan peningkatan ketahanan pangan
(padi, jagung, kedelai, tebu, sapi, cabai dan bawang
merah) yang berdampak bagi perekonomian
2. Kebijakan pengembangan komoditas ekspor
dan substitusi impor serta komoditas penyedia
bahan baku bio-industri dan bio-energi
3. Kebijakan peningkatan daya saing produk
pertanian melalui standarisasi produk dan proses,
peningkatan rantai pasok (supply chain) dan rantai
nilai (value chain), mutu dan keamanan pangan
4. Kebijakan pengembangan infrastruktur (lahan,
air, sarana dan prasarana)
dan agro-industri di
9
perdesaan, sebagai dasar/ landasan pengembangan
Lanjutan...
5. Kebijakan re-orientasi produksi dari satu jenis
produk menjadi multi produk (produk utama,
bioenergi, produk sampingan, produk dari limbah,
zero waste dan lainnya)
6. Kebijakan pengembangan kawasan/klaster,
yaitu pada kawasan tertentu yang mengungkit
pencapaian target nasional
7. Kebijakan sistem perbenihan/pembibitan,
perlindungan petani, kelembagaan ekonomi
petani, inovasi dan diseminasi teknologi,
penyuluhan, dan kebijakan sistem
perkarantinaan pertanian
8. Kebijakan mendukung program tematik: MP3EI,
MP3KI, Pengarusutamaa Gender (PUG), Kerjasama
10
Selatan-Selatan (KSS), ketenagakerjaan,
percepatan
Lanjutan...
10.Kebijakan subsidi: (1) subsidi pupuk tetap
diperlukan dengan fokus mengurangi pupuk
tunggal, dan menaikan subsidi pupuk majemuk, (2)
pupuk organik tetap dikembangkan bukan dengan
dukungan subsidi, tetapi dialihkan menjadi kegiatan
pengembangan pupuk organik, (3) subsidi benih
difokuskan pada: penyediaan benih sumber
(subsidi) dan kegiatan penguatan penangkar
benih/bibit memproduksi benih sebar.
11.Kebijakan kredit: (1) kredit ketahanan pangan
dilanjutkan untuk mendorong dan meningkatkan
produksi dan produktivitas pangan guna
mendukung ketahanan pangan, (2) untuk lebih
menjamin teralokasinya kredit untuk pangan, maka
plafon kredit dialokasikan menurut subsektor, (3)
11
untuk memecahkan kelangkaan
tenaga kerja &
(belum)
1.Identitas &
Ukuran pada 3
Indikator Outcome
2.Identitas &
Ukuran pada 15
Indikator Output
IKU (Permentan
49/2012)
INDIKATOR OUTPUT
1. Direktorat buser = 1 indikator
output
1. IKU Outcome
(Eselon-1)
2. IKU Output
(Eselon-2)
1. SBK Kegiatan
Direktorat Kabi?
2. SBK Kegiatan
Direktorat
Buser?
3. SBK Kegiatan
Direktorat
Benih?
4. SBK Kegiatan
Pascapanen?
5. SBK kegiatan
Perlintan?
6. SBK BBPMP?
7. SBK BB POPT?
7. BB POPT = 2 indikator
8. Set-ditjen = 3 indikator output
8. SBK Sekditjen?
13
13
KEGIATAN
Budidaya serealia.
Budidaya kabi.
Perbenihan
Produktivitas
serealia (ton/ha)
Produktivitas
kabi (ton/ha)
Perbenihan
(BLBU/subsidi n jumlah
penangkar)
Bantuan alat
Pasca panen efisiensipasca
panen (unit)
, rencana, sosls, bantuan, pembinaan,
SLPHT dan SLI
(kelompok)
Perlintan
rencana, sosls, SLPHT, SLI, pembinaan,
BBPMBTP (lab,
BB POPT
1. Produksi serealia
( jt ton)
BB POPT (jumlah
info OPT, teknologi OPT)
Support
BB PMBTP
Kondisi/
Prasyar
at
OUTCOME
OUTPUT
Manajemen &
Teknis lainnya
14
Pengaruh
Eksternal/
Lingkungan
14
IKU-DITJEN TP
OUTCOME
BUSER
PERBENIHAN
KABI
PERLINTAN
BB PMBP
BB POPT
PASCAPANEN
OUTPUT
SekumpulaSekumpula
n
n
Kegiatan/ Kegiatan/
Output
Output
Sekumpul
Sekumpul
an an
Kegiatan/
Kegiatan/
Output
Output
Sekumpula
n
Kegiatan/
Output
15
Sekumpul
an
Kegiatan/
Output
Sekumpul
an
Kegiatan/
Output
KEGIATAN STRATEGIS
DITJEN TANAMAN
PANGAN
SLPTT
PENGAMATAN OPT
DAN DPI
II
I
PENGEMBANGAN KAWASAN
2015 - 2019
19
2.Refocusing komoditas:
komoditas strategis,
pangan pokok, pangan lokal, pengendali inflasi, bahan baku
industri, ekspor, substitusi impor
merupakan
kawasan andalan, sejalan MP3EI, tidk tersebar merata, skala
luasan berdampak nasional, bisa pengembangan kawasan baru
maupun existing.
4.Refocusing kegiatan:
berdasarkan need
assessment, didukung regulasi, dialokasikan kegiatan trigger,
menarik investor
20
22
Lanjutan .
23
PUSAT
BPMPT
BBPOPT
BUMN
PROV
DINAS PERTANIAN
PROPINSI
UPTD
BPTPH
SUBDIN
PERLINTAN
BRIGADE
PROTEKSI TAN.
WILAYAH
KAB
DIPERTA
KABUPATEN
KEC
DINAS KECAMATAN
YG MEMBIDANGI PERT.
LAB.
PHP/LAH
RPH
POS PELAYANAN
AGENS HAYATI
DESA
PPL
KOORDINATOR
PENGAMAT
POPT/
FASILITATOR
25
Sarana
PERAMALAN
Peringatan Dini
Pengambilan
Keputusan
Operasional
PENGENDALIAN
PENGAMATAN
Pelaporan
Pelaporan
Ekosistem Pertanian
STRATEGI
PENGENDALIAN OPT
Nt = N0 e
r t
STRATEGI PENGENDALIAN
POPULASI/SERANGAN OPT
AKABI
1 . PENURUNAN POPULASI/ SERANGAN
AWAL/PENDATANG
2. MODIFIKASI LAJU PERTUMBUHAN
POPULASI/SERANGAN OPT PADA
MUSIM
BERJALAN
3. PEMENDEKAN WAKTU UNTUK
MENCEGAH KOLONISASI POPULASI/
SERANGAN OPT
PENURUNAN
POPULASI/SERANGAN
AWAL/PENDATANG
1.
PENGOLAHAN TANAH :
Untuk patogen tular tanah : aktivasi propagul
dalam tanah, kontak dengan ultra-violet dan
tidak terjadi kontak dengan inang
- Untuk OPT yang stadium bertahannya berada
dalam tanah (larva, pupa, konidia, spora, dll)
akan terjadi kerusakan jaringan yang serius
dan mengakibatkan kematian
Lanjutan...........
2. PENGATURAN WAKTU TANAM :
- Untuk menurunkan frekuensi atau peluang
kontak antara OPT dan tanaman inang
(mempercepat tanam atau menunda tanam)
- Disesuaikan dengan karakteristik OPT yang
khususnya perilakunya baik individu maupun
populasinya
- Disesuaikan dengan pola hubungan antara OPT,
tanaman dan lingkungan khususnya iklim
3. ROTASI TANAMAN :
- Untuk menurunkan tingkat kolonisasi OPT,
seyogyanya secara musiman/ tahunan
Lanjutan...........
4.
Lanjutan.......
6. PEMANFAATAN AGEN HAYATI :
- Untuk patogen tular : agens antagonis yang
bekerja secara kompetisi, lisis atau
hiperparasitisme
- Untuk OPT yang stadium bertahannya berada
dalam tanah (telur, larva, dan pupa akan
terjadi infeksi oleh patogen serangan dan
mengakibatkan kematian
7. PEMANFAATAN FEROMONOID SEKS :
Lanjutan.........
8. ERADIKASI :
- Eradikasi selektif atau total : jenis penyakit
(bakteri, cendawan atau virus yang sistemik),
terhadap tanaman sakit
- Untuk memutus siklus perkembangan OPT,
baik individu OPT maupun populasi
1.
MODIFIKASI LAJU
PERTUMBUHAN
POPULASI/SERANGAN
OPT
PENANAMAN VARIETAS TAHAN DAN BERAGAM
Lanjutan.........................
4. PENGATURAN JARAK TANAM DAN SANITASI
- Menurunkan suhu dan kelembaban mikro
lingkungan (habitat OPT), sehingga akan
terjadi perpanjangan siklus hidup OPT dan
akhirnya dapat menurunkan jumlah dan
populasi generasi OPT
- memperbaiki komposisi MA, sehingga dapat
meningkatkan kematian OPT
5. PEMANFAATAN AGENS HAYATI :
- Penambahan populasi musuh potensial (dalam
jumlah besar) pada awal tanam
- Memperbaiki rasio OPT dan musuh alaminya
Lanjutan.....................
6. PEMANFAATAN FEROMONOID SEKS :
Mengganggu komunikasi perkawinannya dan
menurunkan seks rasio OPT, sehingga akan
dapat mengurangi tingkat kelahiran : ulat grayak
pada kacang-kacangan dan Xylas furmicarius
pada ubi jalar
PENURUNAN WAKTU
KOLONISASI OPT DALAM
PERTANAMAN
1.
2.
STRATEGI PENURUNAN
POPULASI DI PERTANAMAN
PENGGUNAAN PESTISIDA
a. Pengamatan intensif
- mengetahui komposisi dan kepadatan OPT
pada kondisi lapangan saat itu
- memprediksi perkembangan OPT ke depan,
khususnya tingkat puncak serangan
(kualitatif maupun kuantitatif)
b. Penentuan Jenis Pestisida
- memperhatikan komposisi stadium
pertumbuhan opt yang berkembang di lapangan
- memperhatikan kebutuhan jumlah bahan aktif
per satuan luas
Lanjutan...........
-
Gerakan
Pengendalian Spot
Serangan
BRIGAD
E
PROTEK
SI
TANAMA
N
LAB
.PH
P
6
SPOT
STOP
KOOR
D.PH
P
Analisis
POPT
POPTPHP
Pengamatan
Spot Serangan
DIPERTA
KAB/KOTA
PRODUKSI DARI
SERANGAN OPT DAN DPI
< 5%
DARI TOTAL LUAS TANAM
4
Peringata
n Bahaya
MANTRI
TANI/KCD
4
3
BAPEL
UH
PPL
Pelaporan,
Koordinasi
BPTP
(Lab. Agribisnis)
Uji Lapangan
DITJEN
TAN. PANGAN
BADAN SDM
DINAS
BADAN
KOORDINASI
P3K
TAN. PANGAN
DINAS
TAN PANGAN
BAPEL
P3K
KCD
BPP
Teknologi Spesifik
Lokasi
Pendampingan
(Teknologi, Saprotan,
Modal, Pasar)
GAPOKTAN
RDK
RDKK
POKTAN
PUSAT
PROVINSI
KAB/KOTA
KEC
Pengaturan
Pelayanan Publik
Pengawasan
(Benih, Pupuk, Alsin,
Modal)
Pencatatan Luas
Tanam, Luas Panen,
Serangan OPT dan
DPI/Puso
serealiapangan@yahoo.com
Pertanian Berkelanjutan
Produksi
Efisiensi
PHT Berkelanjutan
Kestabilan
Resiliensi
Pertanian
umumny
a
berupaya
menjaga
ekosiste
m tetap
di
wilayah
ini
Pertanaman
pangan:
Ekosistem
efemer
Berumur singkat
(3-4 bulan)
Setiap awal
tanam
terjadi invasi
hama
Hama yang
mobil
Areawide
Pest Management/AWMP
Umumnya
(PHT Skala Luas)
monofag
Gugus habitat
Metapopulasi
Source & sink
Padi
Padi
Bera/
Palawija
Padi
Padi
Padi
Padi
Padi
Filter
Koridor
Kematian
Laju
Ambang Tindakan
Invasi
(Dekat-Banyak)
Invasi
(Jauh-Banyak)
Invasi
(Dekat-Sedikit)
Invasi
(Jauh-Sedikit)
N1
N2
N3
N4
Ecosystem Services
Penyediaan (provisioning)
Produksi bahan pangan
Pendukung (supporting)
Siklus hara
Penyediaan oksigen
Pengaturan (regulating)
Ketahanan invasi
Pengendalian hayati hama
Budaya (cultural)
Estetika
Pengetahuan
Fitofag/Hama
Tanaman
Detritivora
Filter Feeders
Siklus Mikrob
Herbivora
Herbivora
Nektar,
pakan,
tempat
berlindung
Bahan Organik
Tanaman padi
Lantai pertanaman
Pertanaman padi
Tanaman lain
Galengan
Ambang Tindakan
n
a
t
ua em
g
n
Pe syst s
o ice
c
e
rv
e
s
AT
2. Pencegahan
1. Penangkalan
Sumber
OPT
4. Penanggulangan
3. Pemantauan
Waktu
CR
POPULASI WBC MX
terima
terima kasih
kasih