•Lebih murah,
lebih baik, banyak
Bina/bimbing existing pilihan
industry Efisien, produktif, produk bermutu, • Bermutu
Teknologi aman dari cemaran •Memenuhi aspek
SDM (fisik, kimia, mikrobiologi) keamanan,
Manajemen dan bersih lingkungan kesehatan, dan
Modal keselamatan
konsumen
FOKUS BINAAN
• Makanan olahan berbasis agro
Contoh hasil perkebunan (keripik singkong), perikanan
(Ikan sale), hasil peternakan (ayam ungkep)
1. UMUM
Tersebar di seluruh pelosok Indonesia
Padat karya
Barriers to entry rendah baik dari aspek teknologi dan investasi/modal
Sumber penciptaan wirausaha baru
Memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi dalam mengantisipasi dinamika
perubahan pasar
2. SPESIFIK
Produk IKM pangan berhubungan langsung dengan Kesehatan manusia
Berperan dalam pengembangan diversifikasi produk untuk mendukung
program ketahanan pangan
Memiliki andil cukup besar dalam menyerap hasil kegiatan usaha di sektor
penghasil bahan baku/mentah pangan
KEBIJAKAN IKM PANGAN
1. VISI
Terwujudnya IKM pangan yang maju, mandiri, berdaya saing dan berbasis
sistem mutu.
2. MISI
Meningkatkan nilai tambah dan ekspor produk IKM pangan
Memperkuat upaya pelestarian dan pengembangan produk pangan khas
daerah
Meningkatkan kesempatan berusaha, kesempatan kerja, dan pendapatan
masyarakat.
Mendukung pemenuhan kecukupan dan ketahanan pangan masyarakat
3. FAKTOR LINGKUNGAN YANG MENDORONG
Peluang pasar bagi IKM pangan prospektif di Dalam/Luar Negeri
SDA lokal yang dapat menjamin kebutuhan bahan baku (semakin
banyak komoditi yang dapat dikembangkan seiring dengan terbukanya
akses pasar)
Tersedianya angkatan kerja yang cukup besar dan potensial
Dukungan dan komitmen pemerintah yang semakin tinggi terhadap
pengembangan ikm :
a. Cukup tersedia lembaga instansi pembina/pendukung yang
sudah didirikan
b. Tersedia skim kredit yang dapat diakses
c. Dukungan fasilitas telekomunikasi yang semakin baik untuk
mempermudah akses pemasaran
d. Alokasi dana Pembinaan dari instansi terkait
4. FAKTOR LINGKUNGAN YANG MENGHAMBAT
KONSUMEN
Preferensi konsumen kelas menengah ke atas (makanan siap saji, instant,
kemasan, mutu dll.)
Rendahnya pengetahuan masyarakat menengah ke bawah tentang makanan
yang aman dan bermutu
PERATURAN
Masih adanya peraturan yang menghambat perkembangan IKM Pangan
(retribusi, pungutan liar, perizinan, dll.)
Law enforcement masih kurang (mutu dan keamanan pangan)
5. KENDALA UTAMA
SDM MASIH BELUM PROFESIONAL
Penguasaan teknis dan teknologi
Penguasaan manajemen
Jiwa wirausaha
KEAMANAN
PANGAN
FOKUS
KEGIATAN
KEMASAN
1.KEAMANAN PANGAN
DEFINISI :
Kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari
kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat
mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia
CAKUPAN BINAAN :
Sumber daya manusia
Teknologi produksi
Informasi
Standardisasi
INDIKATOR :
Penggunaan Bahan Berbahaya (B2) menurun / tidak ada
Meningkatnya jumlah IKM yang memperoleh sertifikat PIRT MD, HAlal,
Piagam Bintang, GMP daN SNI
Fasilitator Pangan aktif di daerah
BAHAN TAMBAHAN PANGAN (BTP) YANG DILARANG
PADA INDUSTRI MAKANAN
1. Formalin
Seharusnya digunakan untuk pengawet mayat, kayu dan untuk penghilang
kayu. Penyimpangannya digunakan pada makanan seperti pada
pembuatan mie basah dan tahu.
2. Boraks
Seharusnya digunakan untuk pengawet kayu, las karbit. Penyimpangannya
digunakan pada makanan seperti pada bakso, kerupuk, empek-empek, dan
lontong.
3. Pewarna tekstil
Seharusnya untuk pewarna kain/batik. Penyimpangannnya digunakan
pada makanan seperti sirup, limun, kerupuk, kue basah, pisang goreng,
tahu, cendol dll.
CIRI-CIRI PRODUK YANG MEMAKAI ZAT KIMIA
1. Pada tahu, mie, bakso, lontong terlihat kenyal,
mengkilat dan tidak dihinggapi lalat, patut dicurigai
mengandung boraks atau formalin.
2. Kalau pada minuman ditandai pada warna warna yang
sangat cerah tidak mudah hilang jika kena tangan mulut
ataupun lidah.
2.KEMASAN PANGAN
DEFINISI :
Bahan yang digunakan untuk mewadahi dan atau membungkus pangan, baik yang
bersentuhan langsung dengan pangan maupun tidak
CAKUPAN BINAAN :
Sumber daya manusia
Teknologi kemasan
Promosi
Informasi
Standardisasi
Pendirian PH
INDIKATOR :
Meningkatnya penampilan kemasan produk IKM Pangan
Meningkatnya penggunaan barcode, penerapan PP 69, dan jumlah Merk yang
terdaftar
Kemasan siap pakai
Berdirinya Klinik Kemasan di Daerah
Fasilitator Kemasan aktif di Daerah
PROGRAM PENGEMBANGAN IKM PANGAN
NO PROGRAM KEGIATAN