Anda di halaman 1dari 21

PERANAN KOPPERINDAG DALAM

PENANGANAAHAN BAHAN TAMBAHAN


PANGAN (BTP) BERBAHAYA YG
DISALAHGUNAKAN.

OLEH : ELSY OKTAVIA, ST. MM


KABID PERINDUSTRIAN
DINAS KOPERASI UKM DAN PERDAGANGAN
KAB. DHARMASRAYA
TANGGAL 02 NOVEMBER 2021.
DINAS KUMPERDAG

Ada 4 bidang di dalam lingkup Dinas KUMPERDAG, sebagai berikut:


1.Sekretariat
2.Bidang Koperasi dan UMKM
3.Bidang perindustrian
4.Bidang perdagangan
PERANAN DINAS KUMPERDAG

1. Pembinaan secara langsung dan tidak langsung.


2. Pelatihan dan diklat (pendidikan).
3. Kemitraan dalam pengembangan usaha dengan
pihak ketiga seperti BUMN dan BUMD.
4. Bantuan peralatan dalam pengembangan usaha.
5. Koordinasi dengan instansi/SKPD terkait.
MENGAPA IKM PERLU DIKEMBANGKAN?
1. Pengembangan IKM diharapkan akan
meningkatkan stabilitas ekonomi makro.
2. Penggunaan bahan baku lokal dan memiliki potensi
ekspor, sehingga akan membantu menstabilkan
kurs rupiah dan tingkat inflasi.
3. Pembangunan IKM akan menggerakkan sektor riil,
karena IKM umumnya memiliki keterkaitan
industri yang cukup tinggi.
KONSEPSI PEMBINAAN IKM PANGAN
IKM PANGAN
IKM PANGAN PREFERENSI
MANDIRI, BERDAYA SAING,
BINAAN KONSUMEN:
DAN BERBASIS SISTEM MUTU

•Lebih murah,
lebih baik, banyak
Bina/bimbing existing pilihan
industry Efisien, produktif, produk bermutu, • Bermutu
Teknologi aman dari cemaran •Memenuhi aspek
SDM (fisik, kimia, mikrobiologi) keamanan,
Manajemen dan bersih lingkungan kesehatan, dan
Modal keselamatan
konsumen
FOKUS BINAAN
• Makanan olahan berbasis agro
Contoh hasil perkebunan (keripik singkong), perikanan
(Ikan sale), hasil peternakan (ayam ungkep)

• Makanan dan minuman tradisional (galamai, rendang, kue


khas daerah dll)

• Minuman dan tembakau (jamu, serbuk jahe, depo isi ulang,


sirop, sari buah, minuman ringan/soft-drink, rokok

• Pakan ternak dan ikan (silase, tepung ikan dll)


KONDISI IKM PANGAN

1. UMUM
 Tersebar di seluruh pelosok Indonesia
 Padat karya
 Barriers to entry rendah baik dari aspek teknologi dan investasi/modal
 Sumber penciptaan wirausaha baru
 Memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi dalam mengantisipasi dinamika
perubahan pasar

2. SPESIFIK
 Produk IKM pangan berhubungan langsung dengan Kesehatan manusia
 Berperan dalam pengembangan diversifikasi produk untuk mendukung
program ketahanan pangan
 Memiliki andil cukup besar dalam menyerap hasil kegiatan usaha di sektor
penghasil bahan baku/mentah pangan
KEBIJAKAN IKM PANGAN

1. VISI
Terwujudnya IKM pangan yang maju, mandiri, berdaya saing dan berbasis
sistem mutu.

2. MISI
 Meningkatkan nilai tambah dan ekspor produk IKM pangan
 Memperkuat upaya pelestarian dan pengembangan produk pangan khas
daerah
 Meningkatkan kesempatan berusaha, kesempatan kerja, dan pendapatan
masyarakat.
 Mendukung pemenuhan kecukupan dan ketahanan pangan masyarakat
3. FAKTOR LINGKUNGAN YANG MENDORONG
Peluang pasar bagi IKM pangan prospektif di Dalam/Luar Negeri
SDA lokal yang dapat menjamin kebutuhan bahan baku (semakin
banyak komoditi yang dapat dikembangkan seiring dengan terbukanya
akses pasar)
Tersedianya angkatan kerja yang cukup besar dan potensial
Dukungan dan komitmen pemerintah yang semakin tinggi terhadap
pengembangan ikm :
a. Cukup tersedia lembaga instansi pembina/pendukung yang
sudah didirikan
b. Tersedia skim kredit yang dapat diakses
c. Dukungan fasilitas telekomunikasi yang semakin baik untuk
mempermudah akses pemasaran
d. Alokasi dana Pembinaan dari instansi terkait
4. FAKTOR LINGKUNGAN YANG MENGHAMBAT
 KONSUMEN
 Preferensi konsumen kelas menengah ke atas (makanan siap saji, instant,
kemasan, mutu dll.)
 Rendahnya pengetahuan masyarakat menengah ke bawah tentang makanan
yang aman dan bermutu

 PEMBINAAN DAN PEMBIMBINGAN


 Standar kompetensi SDM pembina kurang
 Sumber daya pembinaan pembimbingan terbatas (aparatur dan dana
pembinaan)
 Belum adanya lembaga sertifikasi yang dapat mengakreditasi jasa profesi
konsultan IKM Pangan
 Koordinasi dalam pembinaan belum efek

 PERATURAN
 Masih adanya peraturan yang menghambat perkembangan IKM Pangan
(retribusi, pungutan liar, perizinan, dll.)
 Law enforcement masih kurang (mutu dan keamanan pangan)
5. KENDALA UTAMA
 SDM MASIH BELUM PROFESIONAL
 Penguasaan teknis dan teknologi
 Penguasaan manajemen
 Jiwa wirausaha

 DAYA SAING PRODUK


 Ketersediaan dan mutu bahan baku kurang konsisten
 Penerapan sistem manajemen mutu masih terbatas
 Desain dan kemasan sederhana
 Kesadaran dalam menerapkan HaKI masih rendah

 KURANG INFORMASI & KEMAMPUAN UNTUK MENGAKSES


 Sumber Permodalan
 Pemasaran
 Pengembangan Jaringan Usaha
4. STRATEGI
a. Memprioritaskan penguatan usaha untuk mengembangkan komoditi yang
memiliki potensi penggerak ekonomi daerah dan peningkatan ekspor,
berbasis komoditi unggulan daerah dengan kriteria
 Memiliki kekhasan/ kekhususan
 Tersedia bahan baku, pembantu/ penolong
 Teknologi dan peralatan mudah
 Pasar prospektif
 Modal terjangkau
b. Mendorong tumbuhnya iklim usaha yang sehat melalui penyiapan dan usulan
berbagai kebijakan pengaturan, pengembangan dan pengawasan IKM
Pangan.
c. Fasilitasi bantuan Teknis dan sarana usaha untuk meningkatkan mutu,
produktivitas, diversifikasi produk, kemasan, melalui pengembangan unit
percontohan (pilot proyek).
d. Meningkatkan akses pemasaran dan permodalan.
e. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama yang efektif antara pemerintah,
pengusaha dan lembaga pendukung.
5. KEBIJAKAN

Memperkuat IKM Pangan yang sudah ada (existing),


melalui peningkatan kemampuan SDM, teknologi,
manajemen, informasi dan pemasaran.

Memberdayakan ekonomi rakyat di daerah, melalui


penumbuhan wirausaha baru, lembaga-lembaga ekonomi
potensial seperti Kelompok Usaha Bersama, Pondok
Pesantren, Sentra-sentra Produksi.
FOKUS PENGEMBANGAN IKM PANGAN

KEAMANAN
PANGAN

FOKUS
KEGIATAN

KEMASAN
1.KEAMANAN PANGAN
 DEFINISI :
Kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari
kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat
mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia

 CAKUPAN BINAAN :
 Sumber daya manusia
 Teknologi produksi
 Informasi
 Standardisasi

 INDIKATOR :
 Penggunaan Bahan Berbahaya (B2) menurun / tidak ada
 Meningkatnya jumlah IKM yang memperoleh sertifikat PIRT MD, HAlal,
Piagam Bintang, GMP daN SNI
 Fasilitator Pangan aktif di daerah
BAHAN TAMBAHAN PANGAN (BTP) YANG DILARANG
PADA INDUSTRI MAKANAN
1. Formalin
Seharusnya digunakan untuk pengawet mayat, kayu dan untuk penghilang
kayu. Penyimpangannya digunakan pada makanan seperti pada
pembuatan mie basah dan tahu.
2. Boraks
Seharusnya digunakan untuk pengawet kayu, las karbit. Penyimpangannya
digunakan pada makanan seperti pada bakso, kerupuk, empek-empek, dan
lontong.
3. Pewarna tekstil
Seharusnya untuk pewarna kain/batik. Penyimpangannnya digunakan
pada makanan seperti sirup, limun, kerupuk, kue basah, pisang goreng,
tahu, cendol dll.
CIRI-CIRI PRODUK YANG MEMAKAI ZAT KIMIA
1. Pada tahu, mie, bakso, lontong terlihat kenyal,
mengkilat dan tidak dihinggapi lalat, patut dicurigai
mengandung boraks atau formalin.
2. Kalau pada minuman ditandai pada warna warna yang
sangat cerah tidak mudah hilang jika kena tangan mulut
ataupun lidah.
2.KEMASAN PANGAN
 DEFINISI :
Bahan yang digunakan untuk mewadahi dan atau membungkus pangan, baik yang
bersentuhan langsung dengan pangan maupun tidak

 CAKUPAN BINAAN :
 Sumber daya manusia
 Teknologi kemasan
 Promosi
 Informasi
 Standardisasi
 Pendirian PH

 INDIKATOR :
 Meningkatnya penampilan kemasan produk IKM Pangan
 Meningkatnya penggunaan barcode, penerapan PP 69, dan jumlah Merk yang
terdaftar
 Kemasan siap pakai
 Berdirinya Klinik Kemasan di Daerah
 Fasilitator Kemasan aktif di Daerah
PROGRAM PENGEMBANGAN IKM PANGAN
NO PROGRAM KEGIATAN

1 KEAMANAN PENINGKATAN DAN PERCEPATAN penerapan


PANGAN Sistem Mutu

2 KEMASAN Pengembangan Pusat Layanan Kemasan


PANGAN
Pusat : Klinik Pengembangan Desain Kemasan
Klinik HAKI

Daerah : Pilot Proyek Pendirian Unit Pelayanan


Kemasan di Jabar, Jateng dan Jatim
MANFAAT PENGEMBANGAN INDUSTRI
1. Bagi industri dan perdagangan
-peningkatan produktivitas bahan baku dan penolong
-peningkatan pendapatan
-perluasan pasar
-peningkatan insfrastruktur
2. Bagi Pemerintah
-peningkatan devisa
-peningkatan pendapatan daerah
-penyerapan tenaga kerja
-pelestarian hasil ketjasama daerah IKM
3. Bagi Masyarakat
-peluang lapangan kerja
-peluang penumbuhan usaha
-perbaikan lingkungan
-perbaikan prasarana

Anda mungkin juga menyukai