≤ 65 Kgy) Untuk
Produk Pangan Olahan Siap Saji Usaha Mikro Kecil Menengah (Umkm)
(Sigit Santosa, Khusnul Khotimah, Hanna Yasmine, dan Sugiyarto)
1,2,3,4
Unit Pusat Standardiasasi dan Mutu Nuklir,
Gedung 71 Lantai 1 Kawasan Puspitek, Setu, Tangerang Selatan
E-mail: titos@batan.go.id
Abstrak
Inovasi teknologi pengawetan dengan iradiasi pangan merupakan salah satu metode memperpanjang masa
konsumsi produk pangan sehingga memperluas distribusi produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Selama ini, produk pangan olahan siap saji masih menggunakan teknologi pengawetan konvensional.
Karenanya, dibutuhkan teknologi olahan pangan yang lebih tahan lama melalui metode penerapan SNI
8352:2017 Proses Iradiasi-Pangan Siap Saji dosis tinggi. UMKM yang terlibat dalam konsep ini baru UMKM di
Wilayah Tangerang, khususnya UMKM Mabol Store pada olahan sambal rasa yang sudah diiradiasi dan UMKM
Juwara Prima Food pada olahan bebek ungkep yang masih proses iradiasi. Oleh karena itu, penelitian ini
bertujuan menghasilkan konsep pola pembinaan penerapan SNI pangan iradiasi untuk produk UMKM dengan
teknik analisis kualitatif deskriptif dan cost-benefit analysis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pola
pembinaan penerapan iradiasi pangan ke UMKM mencakup konsep: (1) Bimbingan teknis penerapan SNI
pangan iradiasi untuk produk UMKM; (2) Penyusunan rencana kerja (pra-iradiasi, proses iradiasi dan pasca
iradiasi); (3) Pendampingan UMKM untuk menerapkan pengolahan produk pangan iradiasi; (4) Pengujian produk
UMKM pasca iradiasi; (5) Fasilitasi izin edar produk BPOM; (6) Launching produk UMKM berbasis SNI pangan
iradiasi. Hingga makalah ini ditulis, baru UMKM Mabolstore sebagai produk iradiasi pangan yang sudah komersil
dengan cost-benefit analysis 40% peningkatan keuntungan setelah produk diiradiasi dan tahan lama.
Kata kunci: Pangan iradiasi, Penerapan Standar, Olahan Siap Saji, UMKM
Abstract
Preservation technology innovation with food irradiation is one method of extending the consumption period of
food products to expand the distribution of products for Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs). So far,
ready-to-eat processed food products still use conventional preservation technology. Therefore, a more durable
food processing technology is needed through the application method of SNI 8352: 2017. The MSMEs involved
are Mabol Store and Juwara Prima Food. Therefore, this study aims to produce a pattern of guidance for the
application of SNI for irradiated food for MSME products using descriptive qualitative analysis techniques and
cost-benefit analysis. The results of this study indicate that the pattern of fostering the application of food
irradiation to MSMEs includes the following concepts: (1) technical guidance on the application of SNI to
irradiated food for UMKM products; (2) Preparation of work plans (pre-irradiation, irradiation process, and post-
irradiation); (3) UMKM assistance to apply irradiated food product processing; (4) Testing of post-irradiation
UMKM products; (5) Facilitating distribution permit for BPOM products; (6) Launching of SNI-based products for
irradiated food. Until this paper was written, only MSME Mabolstore as a commercial food irradiation product with
a cost-benefit analysis of 40% increased profits after irradiated and durable products.
Keywords: Irradiated food, Application of Standards, Processed Ready to Serve, UMKM
Prosiding PPIS 2020 – Tangerang Selatan, 5 November 2020: Hal 105-114
106
Konsep Penerapan Sni 8352:2017 Proses Radiasi - Pangan Siap Saji Dosis Tinggi (10 Kgy < Dosis ≤ 65 Kgy) Untuk
Produk Pangan Olahan Siap Saji Usaha Mikro Kecil Menengah (Umkm)
(Sigit Santosa, Khusnul Khotimah, Hanna Yasmine, dan Sugiyarto)
107
Prosiding PPIS 2020 – Tangerang Selatan, 5 November 2020: Hal 105-114
108
Konsep Penerapan Sni 8352:2017 Proses Radiasi - Pangan Siap Saji Dosis Tinggi (10 Kgy < Dosis ≤ 65 Kgy) Untuk
Produk Pangan Olahan Siap Saji Usaha Mikro Kecil Menengah (Umkm)
(Sigit Santosa, Khusnul Khotimah, Hanna Yasmine, dan Sugiyarto)
ditentukan (Amarulla, 2017). Analisis data UMKM Mabolstore) menggunakan dosis tinggi
kualitatif sifatnya induktif yakni analisis dengan yang merupakan dosis sterilisasi. Pada dosis
data yang didapat dikembangkan menjadi tersebut, bakteri berspora Clostridium botulinum
hipotesis menuju teori yang dihasilkan. Teknik dapat dimatikan sehingga memenuhi
analisis data menggunakan analisis miles and persyaratan baku proses tersebut untuk pangan
hubermann meliputi tahapan pengumpulan data, olahan siap saji berbasis daging dan ikan yang
reduksi data, penyajian data, verifikasi data, akan disimpan pada suhu kamar (Nurrahman,
sebagai berikut: a) Pengumpulan Data (Data 1999).
Collection); Pengumpulan data dilakukan sejak Implementasi teknologi iradiasi
masa awal penelitian hingga akhir penelitian berdasarkan SNI pangan iradiasi masih rendah
berupa data primer maupun sekunder. b) bagi para penggunanya karena: (1) kesadaran
Reduksi Data (Data Reduction); Pereduksian UMKM masih rendah untuk menerapkan SNI; (2)
data untuk meringkas, memilih data yang kurangnya sosialisasi SNI terhadap stakeholder;
dianggap penting sehingga diperoleh informasi (3) belum ada pola pembinaan yang tepat untuk
yang lebih spesifik dari yang diperoleh c) UMKM. Kendala tersebut akan diatasi melalui
Penyajian Data (Data Display); Penyajian data kegiatan ini, yang dituangkan dalam pola
berupa uraian singkat yang tersusun sistematis pembinaan penerapan SNI pangan iradiasi, bagi
dari hasil data-data yang telah direduksi d) UMKM. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini
Verifikasi Data (Conclusion Drawing); Penarikan membawa kebaruan dari segi jenis produk yang
kesimpulan melalui verifikasi data berupa diiradiasi yaitu produk bebek ungkep dan sambal
temuan akhir hasil data yang telah diproses sehingga dapat diterapkan SNI pangan iradiasi
(Sugiyono, 2012) untuk UMKM.
Cost-benefit analysis (CBA) merupakan UMKM Juwara Prima Food merupakan
metode penilaian kebijakan yang salah satu Usaha Mikro dan Kecil yang
mengkuantifikasi sisi keuangan dari semua melakukan fokus usaha dalam produksi
konsekuensi kebijakan yang diterapkan makanan siap saji dan makanan beku. Berawal
(Boardman dkk., 2014). Tujuan dari CBA adalah dari usaha rumah tangga dengan pimpinannya
membantu mengambil keputusan secara Yulia Candra Rahmadewi dengan Produk Bebek
rasional, sehingga pembiayaan dapat Ungkep (Bebek Goreng Sambal Bawang, Bebek
dialokasikan secara efektif untuk mencapai Kremes Sambal Ijo, Bebek Bakar Karamel
sasaran. Sambal Terasi, Bebek Rica-Rica, Bebek Bumbu
Rujak) yang telah memiliki pangsa pasar yang
baru terbatas untuk wilayah Tangerang sehingga
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
butuh memperluas cakupannya hingga
mancanegara sebagai produk olahan siap saji
Pembinaan penerapan standar iptek nuklir khas Indonesia.
dilakukan baik internal BATAN maupun eksternal Produk olahan bebek ungkep UMKM
BATAN. Kegiatan pembinaan internal BATAN Juwara Prima Food (Gambar 1) selama ini masih
dilakukan dengan pola bimbingan teknis, terbatas pengembangannya dalam skala kecil,
workshop maupun pendampingan pelaku UMKM khususnya di Wilayah Tangerang. Hal ini
yang akan menerapkan SNI iptek nuklir. SNI dikarenakan kondisi bebek sebagai produk yang
8352:2017 menjelaskan tentang standar yang tidak tahan lama karena produk unggas dengan
ditetapkan untuk memberikan jaminan mutu dan masa konsumsi 2-3 hari. Keinginan besar UMKM
keamanan pangan siap saji yang diproses Juwara Prima Food menjadi perusahaan
dengan menggunakan teknologi radiasi dosis pemimpin dari dunia industri pangan halal dunia
tinggi dalam rangka memperpanjang masa yang sehat dan tanpa bahan pengawet
simpan pangan siap saji. Informasi tentang berbahaya.
penanganan pangan siap saji sebelum dan
pasca iradiasi juga diberikan pada produk yang
akan dipasarkan didalam dan luar negeri
sehingga produsen, konsumen, asosiasi UMKM
sebagai pengguna teknologi produk merasa
terlindungi dan sebagai upaya untuk
meningkatkan jaminan mutu dan keamanan
pangan.
Produk UMKM pada kegiatan ini adalah
pangan olahan siap saji: bebek ungkep (produk Gambar 1 Produk Bebek Ungkep UMKM Juwara
UMKM Juwara Prima Food) dan sambal (produk Prima Food
109
Prosiding PPIS 2020 – Tangerang Selatan, 5 November 2020: Hal 105-114
110
Konsep Penerapan Sni 8352:2017 Proses Radiasi - Pangan Siap Saji Dosis Tinggi (10 Kgy < Dosis ≤ 65 Kgy) Untuk
Produk Pangan Olahan Siap Saji Usaha Mikro Kecil Menengah (Umkm)
(Sigit Santosa, Khusnul Khotimah, Hanna Yasmine, dan Sugiyarto)
111
Prosiding PPIS 2020 – Tangerang Selatan, 5 November 2020: Hal 105-114
112
Konsep Penerapan Sni 8352:2017 Proses Radiasi - Pangan Siap Saji Dosis Tinggi (10 Kgy < Dosis ≤ 65 Kgy) Untuk
Produk Pangan Olahan Siap Saji Usaha Mikro Kecil Menengah (Umkm)
(Sigit Santosa, Khusnul Khotimah, Hanna Yasmine, dan Sugiyarto)
113
Prosiding PPIS 2020 – Tangerang Selatan, 5 November 2020: Hal 105-114
114