ABSTRACT
Food is a basic human need that must be met as a source of energy to be able to carry out daily
activities. Human needs for food are not limited to carbohydrates, proteins, fats, and minerals, but
both the quality and quality of food must also be met because human health status is affected by
the food they consume. GMP is a production procedure that is carried out to fulfil consumer
demands in obtaining products with standardized safety and quality. The final product produced
from this MSME is in the form of a bilih fish extrudate snack product with the basic ingredients of
cisokan rice flour, corn starch, and bilih fish flour. In general, the final product has met the
criteria for quality requirements and management's stipulations. By providing training and
practice in the production process of standardized extruded snacks at partner locations, partners
become more knowledgeable and knowledgeable so that partners can produce extruded snacks.
Through the collaboration of the matching fund team with UMKM, UBerrr can also produce
standardized products equipped with quality documents according to the applicable SNI and its
application in the production process.
Keywords: Extrudate, GMP, quality, food, umkm, standardized
1
http://logista.fateta.unand.ac.id
Corresponding author:
cesarwelya@ae.unand.ac.id
Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada
3
Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada
Jaminan mutu, kepercayaan dari pihak
yang berkepentingan (partner usaha,
regulator), meningkatkan daya saing produk,
efisiensi proses produksi, keteraturan dalam
organisasi pelaku usaha (UKM), mampu
mengidentifikasi bila ada masalah, serta
perlindungan keselamatan, keamanan atau
kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan
hidup merupakan manfaat yang
didapatkan dalam penerapan SNI bagi
UMKM. Gambar 1. Dokumen mutu makanan ringan
Pelatihan yang dilakukan dalam kegiatan ekstrudat ikan bilih
pengabdian ini adalah sebagai berikut:
a. Pelatihan Penyusunan Dokumen b. Pelatihan Penyusunan Dokumen Mutu
Mutu Sertifikasi SNI GMP/CPMP dan Penerapannya
Kegiatan pelatihan yang dilakukan Penerapan GMP dalam suatu proses
menghasilkan dokumen panduan mutu dari pengolahan sangat penting agar dihasilkan
produk ekstrudat ikan bilih yang disusun produk yang memenuhi persyaratan dan aman
berdasarkan prosedur operasional standar dikonsumsi. Penerapan GMP pada sebuah
(SOP) pengolahan, pengendalian, dan usaha pengolahan pangan memiliki banyak
tindakan koreksi serta prosedur operasional keuntungan diantaranya dapat meningkatkan
standar sanitasi (SSOP). kepercayaan pelanggan dan kompetensi
Persyaratan SOP sanitasi meliputi perusahaan, kesempatan IRT untuk memasuki
keamanan air, kondisi dan kebersihan pasar global melalui produk atau kemasan
permukaan kontak makanan, pencegahan yang bebas bahan beracun (kimia, fisika dan
kontaminasi silang, pemeliharaan fasilitas cuci biologi), serta meningkatkan wawasan dan
tangan, sanitasi dan toilet, perlindungan pengetahuan terhadap produk.
terhadap kontaminasi, pelabelan, Pembersihan dan sanitasi dengan
penyimpanan dan penggunaan bahan frekuensi yang memadai terhadap seluruh
tambahan makanan yang benar, serta potensi permukaan mesin pengolah pangan baik yang
bahaya kesehatan konsumen, kontaminasi berkontak langsung dengan makanan maupun
untuk menghilangkan hama dari unit yang tidak adalah persyaratan prosedur GMP.
pengolahan. Persyaratan fungsional standar Mikroba membutuhkan air untuk tumbuh.
higiene bertujuan untuk mencegah Oleh karena itu, persyaratan GMP
kontaminasi yang dapat menyebabkan menentukan bahwa semua permukaan yang
penurunan kualitas makanan. bersentuhan dengan makanan yang basah
Panduan mutu ini bertujuan untuk harus dikeringkan dan didesinfeksi. Regulasi
memberi arahan dan panduan bagi pihak GMP juga mensyaratkan penggunaan zat
UMKM UBerrr dalam melaksanakan kimia yang cukup dalam dosis yang dianggap
manajemen atau pengelolaan keberlanjutan aman (Herdhiansyah et al., 2021).
usaha. Panduan mutu ini dapat digunakan Aspek yang dimuat dalam GMP meliputi
untuk keberlanjutan usaha UMKM UBerrr lokasi produksi yang bebas dari sumber
untuk produk sejenis. Dengan adanya panduan pencemaran dalam melindungi pangan olahan
mutu ini, UMKM UBerrr daspat menciptakan produksi. Sumber air berasal dari sarana
produk yang sejenis dengan mutu yang baik, penyediaan air PDAM serta air bersih sudah
sehingga dapat meningkatkan harga pasar tersedia dengan kapasitas yang cukup untuk
pada produk UMKM. proses produksi. Bangunan dan ruangan sudah
berdasarkan perencanaan yang memenuhi
4
Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada
persyaratan dan teknik higiene sesuai dengan Ekstrusi adalah suatu proses di mana bahan
jenis pangan olahan yang diproduksi, dipaksakan untuk mengalir dalam suatu
sehingga mudah dibersihkan, mudah ruangan yang sempit melalui sistem ulir
dilakukan kegiatan sanit asi, mudah sehingga akan mengalami pencampuran dan
dipelihara, dan menimalisir terjadinya pemasakan sekaligus. Sumber pemanasan dari
kontaminasi silang antara produk. Sistem ekstruksi berasal dari konversi energi mekanik
pembuangan air dan limbah didesain dan (gesekan), yang merupakan gesekan antar
dikonstruksi, sehingga dapat mencegah risiko bahan dan gesekan antara bahan dan ulir.
pencemaran pangan olahan dan air bersih. Bahan hasil ekstruksi keluar melalui lubang
Permukaan yang kontak langsung (die) yang berukuran kecil dan bahan akan
dengan bahan pangan olahan bersifat halus, kembali kepada tekanan normal seketika
tidak berlubang atau bercelah, tidak setelah bahan melewati die.
mengelupas, tidak menyerap air, dan tidak Keunggulan dari proses ekstrusi adalah
berkarat serta mudah dilakukan pembersihan, produktivitas yang tinggi, bentuk dan variasi
didesinfeksi dan pemeliharaan untuk produk yang sangat khas, kualitas produk
mencegah pencemaran terhadap bahan yang tinggi dari pemasakan yang berlangsung
pangan olahan. Bahan-bahan yang digunakan pada suhu tinggi dalam waktu yang singkat
untuk membuat kerupuk ikan merupakan seperti efek UHT (Ultra High Temperature)
bahan yang bersih, baru, dan berkualiatas. yang menyebabkan mikroba mati, tetapi
Pengawasan proses produk terdapat pada kerusakan nutrisi dengan penggunaan energi
pencatatan tahapan proses produksi. rendah per unit produksi ekstruksi. Proses
dengan suhu tinggi dengan waktu yang
singkat menghasilkan produk akhir yang
berkualitas tinggi yaitu dapat dicerna dengan
baik dan nilai nutrisi tinggi. Berkurangnya
reaksi penghancuran saat terjadinya proses
dengan menggunakan suhu tinggi seperti
hilangnya kandungan nutrisi.
Pada umumnya, produk makanan ringan
ekstrudat mengandung pati yang tinggi dari
jagung, beras, gandum, dan sumber pati
lainnya. Pati beras lebih banyak digunakan
Dengan terpenuhinya aspek Good dalam proses ekstruksi karena kandungan air
Manufacturing Practices (GMP) pada yang rendah, warnanya putih, rasa yang netral,
UMKM UBerrr ini, maka produk yang dan mudah untuk dicerna. Selain pati beras,
dihasilkan dapat terjamin kualitasnya pati jagung dapat menghasilkan produk
sehingga dapat meningkatkan mutu produk ekstrudat yang mudah mengembang dengan
UMKM ini untuk kedepannya. rasa yang renyah dengan flavour rasa jagung
yang khas. Namun demikian, pati beras dan
c. Pelatihan Produksi Makanan Ringan jagung memiliki kandungan peotein yang
Ekstrudat rendah, sehingga diperlukan usaha untuk
Makanan ringan ekstrudat adalah meningkatkan kandungan peotein. Dapat
makanan ringan yang dibuat melalui proses ditambahkan protein nabati seperti kedelai dan
ekstrusi dari bahan baku tepung dan atau pati protein hewani seperti tepung ikan.
untuk pangan dengan penambahan bahan Produk akhir yang dihasilkan dari
makanan lain serta bahan tambahan makanan UMKM ini berupa produk makanan ringan
lain yang diijinkan dengan atau tanpa melalui ekstrudat ikan bilih dengan bahan dasar
proses penggorengan (Oktavia, 2007). tepung beras cisokan, pati jagung, dan tepung
5
Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada
ikan bilih. Secara umum produk akhir Jatmika, S. E. D., & Findriany, A. (2021).
tersebut telah memenuhi kriteria persyaratan Pelatihan dan Pendampingan Higiene
mutu dan ketetapan manajemen. Produk Sanitasi Pengolahan Pangan Industri Rumah
akhir juga melalui proses pemeriksaan fisik Tangga. GERVASI: Jurnal Pengabdian
dan organoleptik sebelum diedarkan. Kepada Masyarakat, 5(1), 1–12.
https://doi.org/10.31571/gervasi.v5i1.1869
Oktavia, D. A. (2007). Kajian Sni 01-2886-
2000 Makanan Ringan Ekstrudat. Jurnal
Standardisasi, 9(1), 1.
https://doi.org/10.31153/js.v9i1.8
Romadhan, M. F., Azni, I. N., Rahmawati, R.,
& Andiyana, Y. (2021). Pelatihan Legalitas
Gambar 2. Makanan ringan ekstrudat ikan bilih Produk Pangan Dan Kemasan Bagi
KESIMPULAN Pengusaha Kuliner Anggota Lembaga
Berdasarkan hasil pelatihan yang telah Barisan Muda Wirausaha Indonesia
dilakukan dapat disimpulkan bahwa kegiatan Regional Iv-Banten. Jurnal Industri Kreatif
berjalan dengan lancar. Kegiatan pelatihan Dan Kewirausahaan, 4(1), 46–53.
yang dilakukan dapat menambah https://doi.org/10.36441/kewirausahaan.v4i
pengetahuan dan keterampilan pelaku 1.620
UMKM untuk meningkatkan mutu dalam Sriyana, J., & Sari, C. P. (2018).
pengolahan pangan. Dengan diberikannya Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah
pelatihan dan praktek proses produksi Produsen Makanan Berbahan Baku Lokal.
makanan ringan ekstrudat terstandar di lokasi JPPM (Jurnal Pengabdian Dan
mitra, mitra menjadi lebih menguasai dan Pemberdayaan Masyarakat), 2(1), 65.
paham sehingga mitra dapat memproduksi https://doi.org/10.30595/jppm.v2i1.2017
makanan ringan ekstrudat secara mandiri
serta dapat melakukan pengurusan dokumen Triyanni, T. R., Purwanggono, B., &
mutu sesuai prosedur yang berlaku. Pujitomo, D. (2017). Analisis Persiapan
Penerapan Sistem Manajemen Hazard
UCAPAN TERIMA KASIH Analysis Critical Control Point (Haccp) Dan
Penyusunan Rencana Haccp Pada Industri
Terima kasih diucapkan oleh tim Pembuatan Tahu. Industrial Engineering
sebesar-besarnya kepada Direktorat Jendral Online Journal, 6(1), 1–9.
Pendidikan Tinggi, Kemendikbudristek atas https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/
pendanaan program Matching Fund ini. article/view/15580
Terima kasih juga diucapkan kepada pihak
yang terlibat yaitu Dinas Perdagangan, Wahyuni, N. (2020). lingkungan , ketahanan
Koperasi dan UKM Kota Solok. ekosistem dan keanekaragaman hayati .
Sedangkan di sisi lain banyak. 1(2), 57–68.
REFERENSI
Yanti, I., & Rahmadi, A. (2017). Mengenai
Herdhiansyah, D., Gustina, G., Besse Adopsi Pendekatan Saat Menyusun,
Patadjai, A., & Asriani, A. (2021). Kajian Menerapkan Dan Memperbaiki Efektifitas
Penerapan Good Manufacturing Practices Sistem Manajemen Mutu Untuk
(Gmp) Pada Pengolahan Keripik Pisang. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Agrointek : Jurnal Teknologi Industri Mengingat Tuntutan Konsumen Terhadap
Pertanian, 15(3), 845–853. Kualitas Produk Semakin Meningkat ,. 118–
https://doi.org/10.21107/agrointek.v15i3.1 124.
0037
6
Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada