Anda di halaman 1dari 58

PROGRAM

MANAJEMEN
RISIKO
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

BADAN POM

PEDOMAN UMUM DAN REGISTRASI


PROGRAM MANAJEMEN RISIKO
Industri Formula Bayi, Formula Lanjutan dan Formula Pertumbuhan

Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan


Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
2015
PROGRAM
MANAJEMEN
RISIKO
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

PEDOMAN UMUM DAN REGISTRASI

Program Manajemen Risiko


Industri Fomula Bayi, Formula Lanjutan dan Formula Pertumbuhan

Jakarta : Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan


Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan
Berbahaya
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2015

ISBN 978-602-0909-21-9

Hak cipta dilindungi undang-undang


Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi
buku ini dalam bentuk elektronik, mekanik, fotocopi, rekaman
atau cara apapun tanpa izin tertulis sebelumnya dari Badan POM RI

Diterbitkan :
Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan
Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangandan Bahan Berbahaya
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI
Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat, 10560
Telepon (62-21) 4241781, Faks (62-21) 4241781
Email :inspeksipangan@yahoo.com

Tim Penyusun :
Drs. Suratmono, MP
Prof. Dr. Ir. Dedi Fardiaz M.Sc
Ir. Tetty Helfery Sihombing, MP
Dra. Chairun Nissa, Apt.
Didik Joko Pursito, S.Pt.,M.Si.
Fitri Kristiana, STP
Meinneke Karolin., S.Farm., Apt.
Andi Wibowo, STP
Retno Priyandani, S.Farm., Apt.
Mellisa Suhandi, STP
ii Pedoman Umum dan Registrasi
KATA SAMBUTAN

Badan Pengawas Obat dan Makanan sebagai institusi yang


mengedepankan pembelajaran (learning institution) dituntut untuk
selalu melakukan perbaikan secara terus menerus (continuous
improvement). Perbaikan secara terus menerus ini diharapkan agar
Badan POM selalu meningkatkan kinerja, termasuk kinerja
pengawas pangan pada saat melaksanakan inspeksi sarana
pengolahan pangan. Pada dekade terakhir ini, karena masih adanya
Kejadian Luar Biasa (outbreak) penyakit karena pangan (food borne
diseases), maka disusunlah Program Manajemen Risiko (PMR)
Keamanan Pangan, yaitu suatu program tertulis yang dirancang
oleh pemerintah untuk mendorong industri pangan secara
konsisten dalam memberikan penjaminan mutu dan keamanan
pangan produknya kepada masyarakat melalui self-regulatory
control.
Sehubungan dengan itu, saya menghargai sekali upaya Deputi
Bidang Pengawasan Keamanan Pangan khususnya Direktorat
Inspeksi dan Sertifikasi Pangan untuk mengembangkan metode
pelaksanaan inspeksi sarana pengolahan pangan dengan metode
yang baru, yaitu inspeksi berbasis self-regulatory control melalui
penjaminan mutu dan keamanan pangan secara mandiri oleh
industri. Dengan diterbitkannya Pedoman Program Manajemen
Risiko Formula Bayi, Formula Lanjutan dan Formula Pertumbuhan
yang menerapkan prinsip-prinsip self-regulatory control diharapkan
industri pangan mampu menerapkan sistem jaminan mutu dan
keamanan pangan secara konsisten, efektif dan efisien. Semoga
Pedoman Program Manajemen Risiko Formula Bayi, Formula
Lanjutan dan Formula Pertumbuhan ini dapat menjadi pegangan
bagi industri pangan dalam memproduksi pangan yang aman,
bermutu dan bergizi.

iii
PROGRAM
MANAJEMEN
RISIKO
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

Akhir kata, saya menyampaikan penghargaan dan terima


kasih kepada seluruh tim penyusun dan konsultan Prof. Dr. Ir.
Dedi Fardiaz, M.Sc yang telah menyelesaikan pedoman ini
dengan baik. Diharapkan pedoman ini dapat terus dimonitor
penerapannya dan terus dimutakhirkan seiring dengan
perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.

Jakarta, Oktober 2015


Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan

Dr. Ir. Roy Sparringa, M.App.Sc


NIP. 196205011987031002

iv Pedoman Umum dan Registrasi


KATA PENGANTAR

Puji syukur tim penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha


Esa, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan buku
pedoman Program Manajemen Risiko (RMP-Risk Management
Program) untuk Industri Formula Bayi, Formula Lanjutan dan
Formula Pertumbuhan. Semoga buku pedoman ini dapat
dipergunakan sebagai acuan ataupun petunjuk bagi seluruh pihak
yang ikut terlibat dan membangun keamanan pangan di Indonesia.

Buku pedoman ini wajib diterapkan oleh pelaku usaha yang


memproduksi jenis pangan formula bayi, formula lanjutan dan
formula pertumbuhan secara bertahap. Bersama buku pedoman ini
kami berharap pelaku usaha mampu mengawasi dirinya sendiri
dalam penjaminan kepastian kepatuhan terhadap peraturan dan
perundangan yang berlaku di bidang pangan. Dengan demikian
masyarakat Indonesia khususnya kelompok bayi dan anak dapat
mendapatkan pangan yang bermutu.

Akhirnya saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah


membantu dalam penyusunan buku pedoman ini.

Jakarta, Oktober 2015


Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan
Berbahaya

Drs. Suratmono, MP
NIP. 195807281989101001

v
PROGRAM
MANAJEMEN
RISIKO
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

vi Pedoman Umum dan Registrasi


DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN ........................................................................... iii


KATA PENGANTAR .......................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................... vii
1. PENDAHULUAN.......................................................................... 1
2. MAKSUD DAN TUJUAN .............................................................. 2
3. RUANG LINGKUP PEDOMAN PMR ............................................. 3
4. KEBIJAKAN MANAJEMEN PERUSAHAAN ................................... 4
5. TIM PMR .................................................................................... 4
6. SUMBER PENGEMBANGAN PMR ............................................... 6
7. PERANAN, HAK, DAN TANGGUNG JAWAB VERIFIKATOR PMR.. 7
8. DEFINISI...................................................................................... 8
9. REGISTRASI PMR ........................................................................ 15
10. PENERBITAN PIAGAM PMR ...................................................... 23
11. PERPANJANGAN PIAGAM PMR ............................................... 23
12. PENCABUTAN PIAGAM PMR .................................................... 23
13. MEKANISME PELAPORAN RUTIN PMR ..................................... 24
14. MEKANISME PERUBAHAN DATA PMR...................................... 24

LAMPIRAN
MANUAL USER PMR

vii
PROGRAM
MANAJEMEN
RISIKO
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

viii Pedoman Umum dan Registrasi


1. PENDAHULUAN

Pemenuhan pangan dalam jumlah yang cukup, terjangkau, aman


dan bermutu merupakan tanggung jawab pemerintah dan
merupakan kebutuhan hakiki dari setiap warga negara Indonesia.
Hal ini disampaikan dalam batang tubuh konstitusi Indonesia dan
secara rinci disebutkan dalam Undang-undang No. 18 Tahun 2012
tentang Pangan.

Sebagai upaya nyata pemerintah untuk menjamin pemenuhan hak


masyarakat seperti yang diamanahkan dalam undang-undang, maka
disusunlah Program Manajemen Risiko (RMP - Risk Management
Program) Keamanan Pangan, yang selanjutnya disebut dengan PMR,
yaitu suatu program tertulis yang dirancang oleh pemerintah untuk
memastikan pemenuhan persyaratan keamanan, mutu dan gizi
pangan serta kepatuhan terhadap peraturan dan perundangan yang
berlaku. PMR didesain untuk mendorong industri pangan secara
konsisten menerapkan sistem jaminan mutu dan keamanan pangan.
Banyak manfaat yang industri pangan peroleh dengan penerapan
PMR antara lain menstimulasi peran serta industri pangan dalam
memberikan penjaminan keamanan pangan produknya kepada
masyarakat melalui self-regulatory control. Selain itu industri
pangan dapat lebih interaktif menggunakan sistem PMR tanpa harus
menunggu tatap muka dengan petugas untuk menangani
permasalahan regulasi dan ketentuan yang berlaku. Pengambilan
keputusan terkait dengan masalah keamanan pangan akan lebih
baik karena berdasarkan manajemen risiko yang berbasis ilmiah.

Manfaat yang diperoleh dengan menerapkan PMR antara lain


berupa hasil pengawasan melalui sistem PMR dapat digunakan lebih
optimal, misal untuk sertifikasi halal, sertifikasi GMP/HS dll;

1
PROGRAM
MANAJEMEN
RISIKO
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

frekuensi inspeksi oleh petugas berkurang (efisiensi waktu industri);


produk yang dihasilkan oleh industri pangan menjadi lebih terjamin
dan kepercayaan masyarakat terhadap produk yang dihasilkan
semakin meningkat serta meningkatkan daya saing produk yang
dihasilkan.

Dalam sistem pengawasan pangan modern yang berbasis risiko,


industri formula bayi, formula lanjutan dan formula pertumbuhan
sebagai pelaku usaha bertindak sebagai penanggung jawab utama
atas jaminan terhadap keamanan, mutu, dan gizi pangan yang
diproduksi, sedangkan pemerintah bertindak sebagai fasilitator
dalam mewujudkan sistem pengawasan pangan modern.

Dalam rangka pelaksanaan sistem pengawasan tersebut, pelaku


usaha harus mampu menerapkan self regulatory control melalui
sistem PMR yang terintegrasi sehingga terwujud penjaminan
kepastian kepatuhan terhadap peraturan dan perundangan yang
berlaku di bidang keamanan pangan. Penerapan PMR dilakukan
pada tahap pengolahan, pengemasan, penyimpanan, pengangkutan,
dan pendistribusian produk pangan untuk menjamin keamanan,
kelayakan, mutu, dan gizi produk pangan sehingga sesuai dengan
kebutuhan bayi dan anak.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

Pedoman Program Manajemen Risiko (PMR) ini disusun untuk


membantu industri pangan dalam mengendalikan produksinya
dalam memenuhi persyaratan keamanan dan mutu produknya
melalui penerapan cara produksi pangan olahan pangan yang baik
dengan fokus kepada pemantauan faktor-faktor risiko terkait
penyakit karena pangan yang tidak aman. Pedoman ini wajib

2 Pedoman Umum dan Registrasi


diterapkan oleh pelaku usaha pangan yang memproduksi jenis
pangan formula bayi, formula lanjutan, dan formula pertumbuhan.

3. RUANG LINGKUP PEDOMAN PMR

Pedoman PMR ini dibagi dalam empat bagian utama, yaitu a)


Pedoman Registrasi, b) Pedoman CPPOB-Umum, c) Pedoman
CPPOB-Proses, d) Pedoman HACCP. Pedoman dilengkapi dengan
Lampiran yang berisikan Lembar Kerja dan contoh-contohnya.
a. Pedoman Umum dan Registrasi
Bagian ini menyediakan pedoman proses registrasi PMR beserta
persyaratan yang menyertainya.
b. Pedoman CPPOB-Umum
Bagian ini menyediakan pedoman dalam bentuk persyaratan dan
prosedur pengolahan pangan yang baik mencakup 1) Pendahuluan;
2) Ketentuan Umum; 3) Desain Konstruksi Bangunan,
Fasilitas/Sarana, dan Peralatan; 4) Suplai Air; 5) Pengendalian Bahan
Kimia Non Pangan; 6) Pembersihan dan Sanitasi; 7) Pengendalian
Hama; 8) Perbaikan dan Pemeliharaan; 9) Kalibrasi Alat Ukur; 10)
Kesehatan Karyawan dan Praktek Higiene; 11) Pelatihan dan
Kompetensi; 12) Pelabelan; 13) Kemampuan Telusur; 14)
Penanganan Produk Sub-Standar dan Keluhan Konsumen; 15)
Penanganan Keadaan Darurat; 16) Pengendalian Dokumen dan
Pencatatan; dan 17) Manajemen dan Pengawasan.
c. Pedoman CPPOB-Proses
Bagian ini menyediakan pedoman proses spesifik dalam bentuk
persyaratan dan pengendalian untuk setiap tahapan proses dalam
pengolahan susu formula antara lain 1) Pendahuluan; 2) Pesyaratan

3
PROGRAM
MANAJEMEN
RISIKO
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

Umum; 3) Diagram Alir Proses; 4) Tahap Pra-Pengolahan; 5) Proses;


dan 6) Tahap Pasca-Pengolahan.
d. Pedoman HACCP
Bagian ini menunjukkan bagaimana prinsip analisis bahaya dan titik
kritis (HACCP) yang dapat diaplikasikan dalam proses pengolahan
susu formula bubuk. Pedoman ini meliputi 1) Pendahuluan; 2)
Bahaya dan Sumbernya; 3) Prinsip HACCP; 4) Aplikasi HACCP; dan 5)
Pelatihan.

4. KEBIJAKAN MANAJEMEN PERUSAHAAN

Manajemen industri pangan, khususnya yang memproduksi formula


bayi, formula lanjutan, dan formula pertumbuhan harus mempunyai
kebijakan yang menunjukkan komitmen dalam menerapkan PMR
untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan aman untuk
dikonsumsi. Manajemen teratas perusahaan harus menyusun dan
menetapkan kebijakan PMR secara tertulis. Kebijakan ini harus
diketahui dan diterapkan oleh seluruh karyawan melalui sosialisasi
di berbagai media yang mudah diakses seperti pada berita atau
majalah internal bulanan, spanduk, pelatihan,website dan lainnya.

5. TIM PMR

Perusahaan harus membentuk Tim PMR dengan anggota yang


dipilih dan ditetapkan oleh manajemen teratas. Tim PMR ini terdiri
dari orang-orang yang bertanggung jawab untuk menyusun,
menerapkan, memantau, mengevaluasi, mengembangkan, dan
memelihara PMR. Dalam penetapan itu tanggung jawab, pekerjaan
dan tugas Tim PMR harus didefinisikan dan diuraikan secara tertulis
dan jelas.

4 Pedoman Umum dan Registrasi


Tim PMR sebagai penanggung jawab PMR mempunyai tugas-tugas
sebagai berikut:
a. penyusunan:
Tim PMR menyusun PMR berdasarkan acuan yang telah
ditetapkan Badan POM. Sumber informasi resmi lainnya dapat
digunakan untuk mendukung pengembangan PMR yang sudah
tersusun.

b. pendaftaran dan evaluasi:


1. melengkapi persyaratan administratif terkait sarana produksi;
2. menyiapkan dokumen PMR yang dipersyaratkan; dan
3. melakukan permohonan Piagam PMR secara online.

c. penerapan:
1. menerapkan PMR yang telah terdaftar;
2. melaksanakan tugas operasional yang spesifik;
3. memverifikasi PMR secara mandiri;
4. menyiapkan dan membantu verifikasi oleh pihak eksternal;
5. menyiapkan amandemen terhadap PMR yang terdaftar, jika
diperlukan; dan
6. melaporkan PMR yang diterapkan secara berkala kepada
Badan POM.

d. pengembangan:
a. mengembangkan PMR; dan
b. memeriksa dan memvalidasi PMR.

5
PROGRAM
MANAJEMEN
RISIKO
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

6. SUMBER PENGEMBANGAN PMR

Dalam mengembangkan PMR, Tim PMR dapat menggunakan


sumber-sumber utama berikut ini:
a. pedoman PMR ini;
b. lampiran Pedoman PMR, yang terdiri dari Lembar Kerja dan
Contoh Lembar Kerja;
c. pedoman Sarana Pengolahan Formula Bayi, Formula Lanjutan,
dan Formula Pertumbuhan;
d. literatur ilmiah dari jurnal;
e. program Keamanan Pangan yang telah diakui, dan/atau yang
telah direvisi agar persyaratan PMR yang belum tercakup dalam
Program Keamanan Pangan dapat dipenuhi;
f. prosedur Quality Assurance (QA) yang telah ada, dengan catatan
persyaratan PMR yang belum tercakup dalam prosedur ini harus
ditambahkan;
g. Predictive Models, yaitu program komputer yang dapat
digunakan untuk memprediksi pengaruh faktor-faktor yang
bervariasi terhadap reaksi tertentu, misalnya pertumbuhan
mikroorganisme dan penurunan mutu secara kimia. Model ini
berguna untuk mendukung analisa bahaya, menetapkan batas
kritis, dan menentukan parameter proses dan produk; dan
h. sumber-sumber lainnya yang dapat menunjang pengembangan
PMR.

6 Pedoman Umum dan Registrasi


7. PERANAN, HAK, DAN TANGGUNG JAWAB VERIFIKATOR
PMR

Verifikator PMR adalah seseorang, tim atau lembaga yang


mempunyai kompetensi sesuai untuk melakukan verifikasi terhadap
suatu PMR. Sebelum Verifikator PMR dapat ditetapkan dari luar
lembaga, sementara ini Verifikator PMR adalah Badan Pengawas
Obat dan Makanan
Verifikator PMR mempunyai peranan, hak, dan tanggung jawab
dalam melaksanakan fungsi dan kegiatannya sebagai berikut:
a. verifikator memiliki kebebasan dalam mengakses tempat dan
fasilitas yang termasuk dalam lingkup PMR;
b. verifikator memiliki kebebasan dalam mengakses dokumen,
rekaman, dan informasi yang berkaitan dengan PMR;
c. verifikator memiliki kebebasan dalam mengakses peralatan yang
digunakan oleh industri dalam proses produksi yang termasuk
dalam lingkup PMR;
d. verifikator memiliki kebebasan dalam mengakses bahan-bahan,
kemasan, wadah, dan lain-lain yang digunakan oleh industri
dalam proses produksi yang termasuk dalam lingkup PMR; dan
e. verifikator memiliki kebebasan dalam meninjau dan mengambil
sampel (untuk tujuan analisis) berupa bahan, produk, ataupun
hal-hal lainnya yang digunakan atau berkaitan dalam proses
produksi yang termasuk dalam lingkup PMR. Dalam kondisi yang
memungkinkan terjadinya risiko yang berkaitan dengan proses
produksi, verifikator dapat :

7
PROGRAM
MANAJEMEN
RISIKO
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

1. merekomendasikan pada petugas yang bertugas untuk


menghentikan proses produksi sementara; dan/atau
2. merekomendasikan pada petugas yang bertugas untuk
menahan produk yang tidak sesuai dengan standar.

8. DEFINISI

Akun PMR – user ID dan password yang diberikan kepada Pelaku


Usaha Pangan dalam Registrasi PMR.
Audit Internal – proses sistematis, mandiri dan terdokumentasi
untuk memperoleh bukti obyektif dalam rangka penilaian terhadap
pemenuhan kriteria penerapan PMR yang dilaksanakan sendiri oleh
Pelaku Usaha Pangan.
Audit Lapang – proses sistematis, mandiri dan terdokumentasi
untuk memperoleh bukti obyektif dalam rangka Registrasi PMR
yang dilakukan oleh Verifikator PMR.
Analisa Bahaya (Hazard Analysis) – proses pengumpulan dan
penilaian informasi mengenai bahaya dan keadaan sampai
terjadinya bahaya, untuk menentukan mana yang berdampak nyata
terhadap keamanan pangan, dan harus ditangani dalam rencana
HACCP.
Analisa Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis (HACCP) – suatu
sistem yang mengidentifikasi, mengevalusi, dan mengendalikan
bahaya yang nyata bagi keamanan pangan.
Bahaya (Hazard) – unsur biologi, kimia, fisik atau kondisi dari
pangan yang berpotensi menyebabkan dampak buruk pada
kesehatan.

8 Pedoman Umum dan Registrasi


Batas Kritis (Critical Limit) – suatu kriteria yang memisahkan antara
kondisi yang dapat diterima dan yang tidak dapat diterima.
Bahan Tambahan Pangan (BTP) – suatu bahan yang biasanya tidak
dikonsumsi sebagai makanan langsung dan tidak normal digunakan
sebagai bahan makanan, namun secara sengaja ditambahkan ke
makanan untuk mencapai suatu karakteristik produk makanan yang
diinginkan.
Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) – prosedur-
prosedur yang terdokumentasi yang berkaitan dengan praktek-
praktek yang diperlukan untuk memastikan produk yang dihasilkan
memiliki keamanan dan mutu yang sesuai.
Formula Bayi – formula sebagai pengganti air susu ibu (ASI) untuk
bayi (sampai umur 6 bulan) yang secara khusus diformulasikan
untuk menjadi satu-satunya sumber gizi dalam bulan-bulan pertama
kehidupannya sampai bayi diperkenalkan dengan makanan
pendamping air susu ibu (MP-ASI).
Formula Lanjutan – formula yang diperoleh dari susu sapi atau susu
hewan lain dan/atau bahan yang berasal dari hewan dan/atau yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan yang semuanya telah dibuktikan
sesuai untuk bayi usia 6 (enam) sampai 12 (dua belas) bulan.
Formula Pertumbuhan – formula yang diperoleh dari susu sapi atau
susu hewan lain dan/atau bahan yang berasal dari hewan dan/atau
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang semuanya telah
dibuktikan sesuai untuk anak usia lebih dari 12 (dua belas) bulan
sampai dengan 36 (tiga puluh enam) bulan.
Higiene – semua tindakan yang diperlukan pada setiap tahap
produksi atau pembuatan hingga akhirnya dikonsumsi untuk
menjamin agar pangan tersebut aman dan sehat.

9
PROGRAM
MANAJEMEN
RISIKO
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

Kalibrasi – prosedur yang digunakan untuk menyesuaikan


instrumen dengan cara membandingkan instrumen dengan standar
dalam suatu kondisi tertentu.
Keamanan Pangan – kondisi dan upaya yang diperlukan untuk
mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan
fisik yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan
kesehatan manusia.
Kemasan – (a) setiap material yang ditujukan untuk melindungi dan
yang memiliki kontak langsung dengan produk, (b) meliputi bahan
kaku seperti karton dan wadah di mana produk diisi langsung ke
karton dan wadah; dan (c) termasuk bahan lain yang terkandung
dalam atau melekat pada produk (seperti label, sensor panas,
penangkap oksigen).
Kepala Badan – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Komisi Registrasi PMR – tim yang diberikan tugas oleh Kepala
Badan untuk melakukan penilaian secara komprehensif atas hasil
audit PMR dalam rangka Registrasi PMR.
Kontaminan – agen biologi, bahan kimia, benda asing atau zat lain
yang secara tidak sengaja tercampur ke dalam bahan makanan yang
dapat membahayakan kualitas dan atau keamanan produk.
Label – mencakup setiap kata-kata, merek, simbol, gambar, atau
bahan deskriptif lain yang ditulis, dicetak, ditandai, muncul di, atau
melekat pada suatu produk.
Manual PMR – acuan yang digunakan dalam penerapan,
pemantauan, dan pengembangan PMR oleh Pelaku Usaha Pangan.
Pangan – segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air,
baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan

10 Pedoman Umum dan Registrasi


sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk
bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lain yang
digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau
pembuatan makanan atau minuman.
Pedoman PMR – acuan yang diterbitkan Badan POM untuk
digunakan oleh Pelaku Usaha Pangan dalam penyusunan,
penerapan, pemantauan, dan pengembangan PMR.
Pelaku Usaha Pangan – setiap orang yang melakukan kegiatan atau
proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat,
mengawetkan, mengemas, mengemas kembali, dan/atau
mengubah bentuk pangan berupa Formula Bayi, Formula Lanjutan,
dan Formula Pertumbuhan.
Pengendalian – keadaan dimana prosedur-prosedur yang benar
dilaksanakan dan kriteria dipenuhi.
Penyimpangan (Deviation) – kegagalan untuk memenuhi batas
kritis.
Peralatan – termasuk di dalamnya: (a) seluruh atau sebagian dari
setiap alat, mesin, perangkat, instrumen, cap, meja, atau artikel,
yang digunakan atau tersedia untuk digunakan dalam atau untuk
mempersiapkan, menandai, mengolah, pengepakan, menyimpan,
membawa, atau penanganan suatu produk, bahan, atau aditif; dan
(b) setiap alat atau mesin yang digunakan atau mampu digunakan
dalam membersihkan peralatan ataupun fasilitas.
Persyaratan "dapat" – persyaratan yang mengindikasikan apabila
tidak dipenuhi mempunyai potensi mempengaruhi mutu produk,
dan dalam inspeksi dinyatakan sebagai ketidaksesuaian minor.

11
PROGRAM
MANAJEMEN
RISIKO
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

Persyaratan "harus" – persyaratan yang mengindikasikan apabila


tidak dipenuhi akan mempengaruhi keamanan produk secara
langsung dan/atau merupakan persyaratan yang wajib dipenuhi,
dan dalam inspeksi dinyatakan sebagai ketidaksesuaian kritis.
Persyaratan "sebaiknya" – persyaratan yang mengindikasikan
apabila tidak dipenuhi mempunyai potensi mempengaruhi efisiensi
pengendalian keamanan produk, dan dalam inspeksi dinyatakan
sebagai ketidaksesuaian mayor.
Persyaratan "seharusnya" – persyaratan yang mengindikasikan
apabila tidak dipenuhi mempunyai potensi mempengaruhi
keamanan produk, dan dalam inspeksi dinyatakan sebagai
ketidaksesuaian serius.
Piagam PMR – dokumen resmi yang diterbitkan oleh Kepala Badan
sebagai bukti bahwa Pelaku Usaha Pangan telah menerapkan PMR.
Program Manajemen Risiko (Risk Management Program)
Keamanan Pangan – adalah program yang disusun dan
dikembangkan untuk menjamin keamanan dan mutu pangan
melalui pengawasan berbasis risiko secara mandiri oleh Industri
Formula Bayi, Formula Lanjutan, dan Formula Pertumbuhan.
Registrasi PMR – pendaftaran yang dilakukan oleh Pelaku Usaha
Pangan secara elektronik untuk mendapatkan Piagam PMR sebagai
bukti penerapan PMR.
Rencana HACCP – dokumen yang dibuat sesuai dengan prinsip-
prinsip HACCP untuk menjamin pengendalian bahaya yang nyata
bagi keamanan pangan pada bagian rantai pangan yang sedang
dipertimbangkan.

12 Pedoman Umum dan Registrasi


Sanitasi – upaya pencegahan terhadap kemungkinan bertumbuh
dan berkembang biaknya jasad renik pembusuk dan patogen dalam
peralatan dan bangunan yang dapat merusak dan membahayakan.
Tim PMR – tim beranggotakan personil yang ditunjuk dan diberikan
tugas oleh Pelaku Usaha Pangan untuk menyusun, menerapkan,
memantau, dan mengembangkan PMR.
Tim HACCP – suatu tim yang para anggotanya bertanggung jawab
untuk mengembangkan, menerapkan, dan memelihara sistem
HACCP.
Tindakan Koreksi – setiap tindakan yang diambil apabila hasil
pemantauan pada titik kendali kritis berada diluar batas yang
ditetapkan.
Tindakan Pengendalian (Control Measure) – setiap tindakan dan
kegiatan yang dapat dilakukan untuk mencegah atau meniadakan
bahaya keamanan pangan atau menguranginya sampai pada tingkat
yang dapat diterima.
Tindakan Perbaikan (Corrective Action) – setiap tindakan yang
harus diambil apabila hasil pemantauan pada titik kendali kritis
menunjukkan kehilangan kendali.
Titik Kendali Kritis (TKK)/ Critical Control Point (CCP) – suatu
langkah dimana pengendalian dapat dilakukan dan mutlak
diterapkan untuk mencegah atau meniadakan bahaya keamanan
pangan, atau menguranginya sampai pada tingkat yang dapat
diterima.
Validasi (Validation) – memperoleh bukti bahwa unsur-unsur dari
rencana HACCP dan prosedur yang diterapkan adalah efektif.

13
PROGRAM
MANAJEMEN
RISIKO
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

Verifikasi – aplikasi metode, prosedur, tes, dan cek lainnya untuk


mengonfirmasi kesesuaian terhadap dokumen Program Manajemen
Risiko, dan persyaratan legislatif.
Verifikator PMR – tim yang mempunyai kompetensi yang memadai
untuk melakukan verifikasi terhadap PMR.

14 Pedoman Umum dan Registrasi


9. REGISTRASI PMR

Pelaku usaha pangan melakukan registrasi secara online melalui


situs BPOM pada alamat http://pmr.pom.go.id. Tahap pertama
adalah pendaftaran akun PMR untuk mendapatkan user password.
Setelah mendapatkan user password, pelaku usaha pangan dapat
melakukan pengisian dokumen manajemen PMR dan selanjutnya
dilakukan audit lapang oleh verikator PMR. Apabila pelaku usaha
pangan telah menerapkan PMR maka akan diterbitkan Piagam PMR.

9.1 Registrasi Akun PMR


Tujuan dari registrasi Akun PMR adalah untuk mendaftarkan data
umum pabrik. Output dari pendaftaran Akun PMR adalah user
password. Untuk melakukan pendaftaran akun PMR, pelaku usaha
pangan memilih menu REGISTRASI BARU yang tersedia pada
halaman utama situs. Berikut langkah-langkah dalam registrasi Akun
PMR.
1. Mengisi Data Umum Pabrik
User akan dihadapkan dengan halaman yang menampilkan
isian berupa data-data pabrik.

Catatan:
a. Kolom Nama Pabrik diisi dengan nama pabrik yang sesuai
dengan akta/izin usaha atau surat legal lainnya.
b. Kolom NPWP diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang
dimiliki oleh perusahaan. NPWP diisi dengan 15 angka tanpa
ada karakter pemisah seperti titik (.) atau strip (-). NPWP ini
bersifat unik, jadi apabila NPWP yang dimasukkan sudah

15
PROGRAM
MANAJEMEN
RISIKO
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

pernah didaftarkan sebelumnya maka proses pendaftaran


Akun PMR tidak akan dapat dilanjutkan.
c. Kolom Alamat Pabrik diisi dengan alamat pabrik yang sesuai
dengan akta/izin usaha atau surat legal lainnya. Alamat yang
dimasukkan tidak boleh berisi kabupaten/kota, provinsi dan
kode pos.
d. Kolom Provinsi harus dipilih dari daftar yang ada.
e. Kolom Kabupaten/Kota harus dipilih dari daftar yang ada.
Daftar kabupaten/kota akan otomatis terisi data
kabupaten/kota dari provinsi yang dipilih sebelumnya.
f. Kolom Kode Pos diisi dengan kode pos sesuai dengan
alamat pabrik.
g. Kolom Nomor Telepon diisi dengan nomor telepon pabrik
yang aktif.
h. Kolom Nomor Fax diisi dengan nomor faksimili pabrik yang
aktif.
i. Kolom Nama Penanggung Jawab diisi dengan nama lengkap
penanggung jawab PMR yang ditunjuk oleh pabrik.
j. Kolom Jabatan diisi dengan jabatan yang disandang oleh
penanggung jawab.
k. Kolom Nomor Telepon / HP diisi dengan nomor telepon
(aktif) yang dimiliki oleh penanggung jawab.
l. Kolom Email diisi dengan email (aktif) yang dimiliki oleh
penanggung jawab. Apabila ada lebih dari 1 email, dapat
dimasukkan seluruhnya dan dipisahkan dengan tanda titik
koma (;).Email yang dimasukkan harus benar dan aktif,

16 Pedoman Umum dan Registrasi


karena seluruh informasi mengenai hasil verifikasi akan
disampaikan ke email tersebut.
m. Kolom Username diisi dengan username yang akan
digunakan untuk login ke aplikasi PMR. Username yang
dipilih hendaknya singkat, jelas, bermakna, dan mudah
untuk diingat. Username ini bersifat unik, jadi apabila
username yang dimasukkan sudah pernah didaftarkan
sebelumnya maka proses pendaftaran Akun PMR tidak akan
dapat dilanjutkan.
Tanda bintang (*) yang berada di akhir nama kolom menandakan
bahwa kolom tersebut wajib diisi. Dengan kata lain apabila kolom
tersebut tidak diisi, maka data registrasi Akun PMR tidak dapat
diproses.

2. Unggah Dokumen yang Dipersyaratkan


Untuk melakukan proses unggah file untuk masing-masing dokumen
yang dipersyaratkan, klik tombol Browse. Format file yang
diperbolehkan untuk diunggah yaitu : pdf, jpg, png,zip, rar.
Dokumen yang harus diunggah sebagai berikut:
a. Ijin Usaha Industri/ Tanda Daftar Industri;
b. Nomor Pokok Wajib Pajak;
c. Denah bangunan/ tata letak sarana produksi;
d. Peta lokasi sarana produksi;
e. Dokumen Sistem Jaminan Mutu seperti Sertifikat
GMP/CPPOB, Sertifikat HACCP, Sertifikat ISO 22000,
Sertifikat FSSC 22000, Sertifikat ISO 17025, Sertifikat BRC, dll
(jika ada)

17
PROGRAM
MANAJEMEN
RISIKO
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

Setelah seluruh isian di setiap kolom dirasa telah sesuai dan file
yang diunggah sudah lengkap, klik tombol SUBMIT. Untuk
menghapus semua data yang telah dientri klik tombol RESET.
Permohonan yang diajukan pelaku usaha pangan selanjutnya
dilakukan verifikasi oleh Verifikator PMR. Apabila dari hasil verifikasi
masih terdapat kekurangan, maka sistem akan mengirimkan
notifikasi yang berisi perintah untuk melakukan perbaikan dan/atau
melengkapi kekurangan dokumen dalam jangka waktu tertentu
beserta nomor registrasi untuk melakukan REGISTRASI ULANG.
Untuk melakukan perbaikan, pelaku usaha pangan masuk ke sistem
PMR lelalui REGISTRASI ULANG dan memasukkan nomor registrasi.
Perbaikan terhadap pengajuan PMR diverifikasi kembali hingga
dokumen dinyatakan lengkap dan sesuai persyaratan.
Apabila hasil verifikasi dinyatakan lengkap dan sesuai persyaratan,
maka Verifikator PMR akan mengirimkan notifikasi yang berisi user
password. Alur pendaftaran akun PMR dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.

18 Pedoman Umum dan Registrasi


Alur Proses Registrasi Akun PMR

19
PROGRAM
MANAJEMEN
RISIKO
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

9.2 Pengisian Dokumen Manajemen PMR

Setelah pelaku usaha pangan mendapatkan Akun PMR berupa user


password, selanjutnya dapat masuk ke situs http://pmr.pom.go.id
dan melakukan login untuk mengisi dokumen manajemen PMR dan
mengunggah dokumen PMR yang dipersyaratkan.
Bagian Dokumen PMR ini digunakan untuk menginput nama dan
nomor dari dokumen PMR beserta dengan working sheetnya. Sudah
ditentukan nama untuk masing-masing dokumen pada isian,
selanjutnya pendaftar hanya perlu melakukan penyesuaian dengan
nama dokumen yang dimiliki. Nama dan nomor dokumen PMR
tersebut harus diisi.
Pada tampilan konfirmasi, pelaku usaha pangan dapat menyimpan
data yang telah diinput (apabila proses input data belum selesai).
Untuk mengirimkan data yang telah diinput, pelaku usaha pangan
mengklik tombol kirim. Dokumen PMR yang telah diinput akan
terkirim ke Verifikator PMR untuk selanjutnya diverifikasi.
Verifikator PMR akan melakukan verifikasi permohonan yang masuk
melalui sistem. Apabila verifikasi dokumen PMR dinyatakan lengkap
dan benar, pelaku usaha pangan akan mendapatkan pemberitahuan
tentang rencana pelaksanaan audit lapang oleh Verifikator PMR.
Apabila dari hasil verifikasi dokumen PMR masih terdapat
kekurangan dan/atau kesalahan pengisian data, sistem akan
mengirimkan notifikasi yang berisi perintah untuk melengkapi
kekurangan dan/atau perbaikan dokumen. Pelaku usaha pangan
yang akan melengkapi kekurangan dan/atau perbaikan dokumen,
melakukan login ke sistem PMR.

20 Pedoman Umum dan Registrasi


9.3 Pelaksanaan Audit Lapang

Selanjutnya verifikator PMR akan melakukan audit lapang sesuai


jadwal yang telah ditentukan. Dalam audit lapang, dilakukan
verifikasi kesesuaian dokumen PMR yang diinput pada sistem PMR
serta penerapan CPPOB dan HACCP. Audit lapang dilakukan dalam 2
hari. Hari pertama untuk verifikasi dokumen dan hari kedua untuk
verifikasi sarana.
Hasil audit lapang diinput oleh Verifikator PMR ke dalam sistem.
Apabila terdapat CAPA dari hasil audit lapang, maka CAPA tersebut
harus segera dilaporkan kepada Verifikator PMR sebelum dilakukan
rapat Komisi Registrasi PMR. Hasil audit lapang dan laporan CAPA
dari pelaku usaha pangan menjadi bahan masukan dalam rapat
Komisi Registrasi PMR. Berikut ini alur proses untuk pengisian
dokumen manajemen PMR dan audit lapang.

21
PROGRAM
MANAJEMEN
RISIKO
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

Alur Proses Pengisian Dokumen manajemen PMR dan Audit Lapang

22 Pedoman Umum dan Registrasi


10. PENERBITAN PIAGAM PMR

Pemberian Piagam PMR kepada pelaku usaha pangan ditentukan


dalam rapat Komisi Registrasi PMR. Apabila dari hasil rapat Komisi
Registrasi PMR terdapat hal-hal yang perlu diperbaiki, verifikator
PMR akan memberikan notifikasi kepada pelaku usaha pangan
melalui sistem PMR. Pelaku usaha pangan yang mendapat notifikasi
perbaikan tersebut harus mengirimkan perbaikan melalui sistem
PMR dan akan diverifikasi ulang oleh verifikator PMR.
Jika pelaku usaha pangan telah menerapkan PMR sesuai dengan
hasil audit lapang, maka Komisi Registrasi PMR akan memberikan
rekomendasi kepada Kepala Badan POM untuk menerbitkan Piagam
PMR. Masa berlaku Piagam PMR adalah 5 tahun sejak tanggal
penerbitan. Dalam Piagam PMR dituliskan ID-PMR yang merupakan
nomor spesifik untuk masing-masing sarana produksi yang telah
menerapkan PMR. ID-PMR diberikan untuk 1 (satu) sarana produksi
dalam 1 (satu) lokasi.

11. PERPANJANGAN PIAGAM PMR

Piagam PMR berlaku untuk jangka waktu 5 tahun dan wajib


diperpanjang selama sarana masih berproduksi. Perpanjangan
Piagam PMR dilakukan dalam waktu paling cepat 6 bulan sebelum
tanggal masa berlaku Piagam PMR berakhir. Permohonan
perpanjangan Piagam PMR diajukan kepada Kepala Badan secara
elektronik pada http://pmr.pom.go.id.

12. PENCABUTAN PIAGAM PMR

Piagam PMR dapat dipertimbangkan untuk dicabut oleh Kepala


Badan POM apabila terjadi salah satu dari hal-hal berikut:

23
PROGRAM
MANAJEMEN
RISIKO
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

a. berdasarkan hasil pemeriksaan terjadi perubahan yang


mengakibatkan tidak terlaksananya PMR;
b. izin edar produk yang diproduksi di sarana yang telah
memiliki Piagam PMR dicabut; dan/atau
c. izin industri dicabut.

13. MEKANISME PELAPORAN RUTIN PMR

Dalam pelaksanaan PMR, pelaku usaha pangan harus membentuk


Tim PMR yang bertanggung jawab untuk menyusun Manual PMR
sebagai acuan dalam penerapan, pemantauan, evaluasi, dan
pengembangan PMR. Salah satu tugas dari Tim PMR adalah
melakukan audit internal terhadap penerapan PMR di sarana
produksi dengan frekuensi sesuai dengan hasil rapat Komisi
Registrasi PMR. Hasil audit internal harus dilaporkan secara
elektronik kepada Kepala Badan sesuai dengan format yang tersedia
di sistem PMR sebagaimana disajikan pada Tabel Laporan Perubahan
Data dan Laporan Audit Internal.
Laporan hasil audit internal akan diverifikasi oleh Verifikator PMR
dan hasil verifikasi disampaikan kepada pelaku usaha pangan.
Tanggapan hasil verifikasi wajib diberikan oleh pelaku usaha pangan
kepada verifikator PMR.

14. MEKANISME PERUBAHAN DATA PMR

Jika terdapat perubahan data PMR, pelaku usaha wajib melaporkan


secara elektronik sesuai dengan format yang diberikan di situs PMR
sebagaimana disajikan pada Tabel Laporan Perubahan Data dan
Laporan Audit Internal di bawah ini. Perubahan data yang dimaksud
antara lain perubahan:

24 Pedoman Umum dan Registrasi


a. desain bangunan/tata letak;
b. fasilitas produksi, termasuk mesin dan peralatan produksi;
c. proses produksi yang berpengaruh terhadap titik kendali
kritis;
d. dokumen PMR, termasuk manual/pedoman/SOP, instruksi
kerja, dan lembar kerja; dan/atau
e. Tim PMR.

Apabila terjadi perubahan komposisi, laporan perubahan


disampaikan setelah mendapatkan persetujuan dari Direktorat
Penilaian Keamanan Pangan.
Laporan perubahan disampaikan sesuai dengan frekuensi pelaporan
audit internal. Laporan perubahan data PMR ini selanjutnya
diverifikasi oleh Verifikator PMR. Hasil evaluasi akan disampaikan
secara elektronik melalui situs PMR.

25
RISIKO

26
PROGRAM

Tabel Laporan Perubahan Data dan Laporan Audit Internal


MANAJEMEN
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

A. Laporan Perkembangan PMR


Jelaskan jika ada kegiatan terkait perkembangan PMR baik bersifat fisik seperti renovasi pabrik,
perbaikan peralatan, atau peralatan baru maupun non-fisik seperti rekayasa proses, metoda analisis,
dan perbaikan manajemen mutu dalam rangka perbaikan secara terus-menerus.

No Perubahan Ya Tidak Dokumen Pendukung

Pedoman Umum dan Registrasi


1 Desain/ tata letak bangunan
2 Fasilitas termasuk mesin dan peralatan produksi
3 Komposisi/ingredient produk
4 Proses dan validasi
5 TTK/CCP
6 Dokumen PMR
a. Manual/ Pedoman/ SOP
b. Instruksi Kerja
c. Lembar Kerja
7 Tim PMR
8 Hasil Audit Eksternal
9 Lain – lain
B. Laporan Ringkas Temuan Terkait Penerapan CPPOB-Umum :

No Waktu Temuan Kategori Corrective Action Preventive Action Status(√)


Audit Temuan* Tindakan Timeline Tindakan Timeline Open Close
Internal Koreksi Pencegahan

*kategori temuan disesuaikan dengan kategorisasi di masing-masing sarana pengolahan (contoh : minor, mayor, serius, kritis)
Lampirkan dokumen manajemen yang diperlukan

27
RISIKO

28
PROGRAM

C. Laporan Ringkas Temuan Terkait Penerapan CPPOB-Proses :


MANAJEMEN
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

No. Waktu Temuan Kategori Corrective Action Preventive Action Status(√)


Audit Temuan* Tindakan Timeline Tindakan Timeline Open Close
Internal Koreksi Pencegahan

Pedoman Umum dan Registrasi


*kategori temuan disesuaikan dengan kategorisasi di masing-masing sarana pengolahan (contoh : minor, mayor, serius, kritis)
Lampirkan dokumen manajemen yang diperlukan
D. Laporan Ringkas Temuan Terkait Risiko:

No Waktu Temuan Jenis Batas Corrective Action Preventive Action Status(√)


Kejadian pada Bahaya Kritis Tindakan Timeline Tindakan Timeline Open Close
Tahapan CCP CCP Koreksi Pencegahan
(F/K/M)

Keterangan:
Lampirkan dokumen manajemen yang diperlukan

29
RISIKO

30
PROGRAM
MANAJEMEN
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

……, dd/mm/yy
Disetujui Oleh :
Penanggung Jawab Perusahaan Ketua Tim PMR

Pedoman Umum dan Registrasi


Ttd-Cap Ttd

(Nama dan jabatan) (Nama)


LAMPIRAN

MANUAL USER PMR

A. Memulai Aplikasi

Halaman Utama Aplikasi


Buka browser kemudian ketikkan alamat Website PMR Badan POM
http://pmr.pom.go.id. Akan muncul tampilan utama sebagai
berikut:

31
PROGRAM
MANAJEMEN
RISIKO
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

Registrasi Akun PMR


Untuk dapat melakukan registrasi PMR, pengguna harus memiliki
akun PMR. Berikut langkah-langkah untuk mendapatkan akun PMR:
1. Buka halaman utama Website PMR Badan POM, klik tombol
Registrasi Baru

32 Pedoman Umum dan Registrasi


2. Aplikasi akan menampilkan form registrasi berikut:

Isikan form sesuai dengan data yang Anda miliki


(data dengan tanda bintang (*) wajib diisi)

33
PROGRAM
MANAJEMEN
RISIKO
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

3. Setelah semua form diisi dengan benar klik tombol Submit


4. Akan muncul konfirmasi sebagai berikut :

5. Proses registrasi akun PMR selesai, akan muncul pesan seperti


dibawah ini:

34 Pedoman Umum dan Registrasi


Registrasi Ulang
Jika registrasi akun PMR Anda tidak disetujui, Anda menerima email
notifikasi seperti contoh dibawah ini :

Selanjutnya Anda diwajibkan untuk memperbaiki data registrasi


Anda. Berikut langkah-langkah untuk melakukan registrasi ulang
akun PMR :
1. Buka halaman utama Website PMR Badan POM, klik tombol
Registrasi Ulang

35
PROGRAM
MANAJEMEN
RISIKO
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

2. Aplikasi akan menampilkan form berikut:

Masukkan No. Registrasi yang tertera pada email penolakan


registrasi, kemudian klik tombol Submit.
3. Lakukan perbaikan data registrasi sesuai dengan catatan yang
diberikan pada email notifikasi kemudian klik tombol Submit

36 Pedoman Umum dan Registrasi


Login ke Aplikasi
Langkah-langkah untuk login ke aplikasi sebagai berikut:

1. Buka halaman utama Website PMR Badan POM

2. Masukkan data username dan password, kemudian klik tombol


Login

37
PROGRAM
MANAJEMEN
RISIKO
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

3. Akan muncul tampilan halaman pengguna untuk Industri seperti


berikut :

38 Pedoman Umum dan Registrasi


B. Petunjuk Penggunaan Aplikasi

Management User

Edit Password
1. Pilih Menu Edit Password

2. Akan muncul form edit password sebagai berikut :

3. Masukkan data yang dibutuhkan kemudian klik tombol Simpan

39
PROGRAM
MANAJEMEN
RISIKO
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

Edit Profile
1. Pilih menu Edit Profile

2. Akan muncul form Edit Profile seperti berikut :

3. Masukkan data yang dibutuhkan kemudian klik tombol Update

Profile

40 Pedoman Umum dan Registrasi


Data User
Menu data user digunakan untuk menambah, edit dan hapus data
user pabrik

Tambah User
1. Pilih menu [Management User] > [Data User]

2. Akan muncul tampilan seperti berikut :

41
PROGRAM
MANAJEMEN
RISIKO
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

3. Klik menu Pilih Proses kemudian Tambah

4. Akan muncul form Tambah User seperti dibawah ini:

5. Isikan data yang dibutuhkan kemudian klik tombol Submit

42 Pedoman Umum dan Registrasi


Data Pabrik
Menu data user digunakan untuk menambah data pabrik
Tambah Pabrik

1. Pilih menu [Management User] > [Pabrik]

2. Akan muncul tampilan seperti berikut :

43
PROGRAM
MANAJEMEN
RISIKO
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

3. Klik menu Pilih Proses kemudian Tambah

4. Akan muncul form Tambah User Pabrik seperti dibawah ini:

5. Isikan data yang dibutuhkan kemudian klik tombol Submit

44 Pedoman Umum dan Registrasi


Piagam PMR

Data PMR
Permohonan Baru

Berikut langkah-langkah untuk melakukan proses permohonan


Piagam PMR :

1. Pilih menu [Piagam PMR] > [Data PMR]

45
PROGRAM
MANAJEMEN
RISIKO
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

2. Akan muncul form permohonan piagam PMR seperti dibawah ini


2.1 Deskripsi Produk

Isikan data-data yang dibutuhkan kemudian klik tombol Selanjutnya

46 Pedoman Umum dan Registrasi


2.2 Proses Produksi

Isikan sesuai dengan data yang Anda miliki dan Upload Form
Control CCP-nya. Kemudian klik tombol Selanjutnya

47
PROGRAM
MANAJEMEN
RISIKO
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

2.3 Dokumen PMR

48 Pedoman Umum dan Registrasi


Sebutkan nama dan nomor dokumen serta nama dan nomor
Working Sheet sesuai dengan data yang Anda miliki, Atau Anda
dapat melakukan entri melalui fasilitas Upload Excel dengan
template yang telah disediakan.
Setelah selesai klik tombol Selanjutnya

2.4 Konfirmasi

Setelah semua data diisi dengan lengkap dan benar klik tombol
Simpan untuk menyimpan draft permohonan atau klik tombol Kirim
untuk mengirimkan permohonan piagam PMR ke Badan POM

49
PROGRAM
MANAJEMEN
RISIKO
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN KUALITAS PRODUK

Notifikasi Email
Jadwal Inspeksi

Berikut contoh email notifikasi Jadwal Inspeksi :

Penolakan Permohonan Piagam PMR


Berikut contoh email notifikasi penolakan permohonan piagam PMR :

50 Pedoman Umum dan Registrasi

Anda mungkin juga menyukai