“ASPEK CPOB”
Oleh :
Clara Natasya Novie Agatha (2302058)
Eva Okpriyani (2302068)
Garnis Viola Afrilizetira (2302019)
HalijahPutriyani (2302020)
Isnaini Annur (2302022)
Lydia Tri Wulandari (2302025)
Maya DeanitaRahmadilla (2302073)
Muhammad Yunus (2302076)
Rahtu Janese Safitri (2302035)
Rizki Wulandari (2302037)
RoschaUlfaFrasesa (2302089)
Shintia Dwi Putri (2302094)
Yuliana Fitri (2302047)
Dosen Pengampu :
apt. Ana Bella Parina, M.Sc
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................1
2.1.1 Persyaratan.........................................................................................4
2.2 Inspeksi Diri, Audit Mutu Dan Audit & Persetujuan Pemasok...............10
3.1 Kesimpulan...............................................................................................18
3.2 Saran........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
penanganankeluhanterhadapproduk, penarikankembaliproduk dan
produkkembalian. dokumentasi, pembuatan dan analisisberdasarkankontrak,
kualifikasi dan validasi (BPOM, 2018). Ketentuan-ketentuan ini menjamin proses
produksiobat yang berkualitas, bermutu, aman, dan dapatdipertanggungjawabkan.
Industrifarmasiharusmembuatobatsedemikianrupaagar
sesuaidengantujuanpenggunaannya, memenuhipersyaratan yang
tercantumdalamdokumenizinedar (registrasi) dan tidakmenimbulkanresiko yang
membahayakanpenggunanya.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ketentuanumumdalampengawasanmutumeliputi:
Sistempengawasanmutu
Ruang lingkuppengawasanmutu
Sistemdokumentasi dan prosedurpelulusan
Bagian pengawasanmutu
3
2.1.1 Persyaratan
Persyaratandasardaripengawasanmutu adalah bahwa :
1. Sarana dan prasarana yang memadai, personil yang terlatih dan
prosedur yang disetujuitersediauntukpengambilansampel, pemeriksaan
dan pengujianbahanawal,bahanpengemas, produkantara, produkruahan
dan produkjadi, dan
bilaperluuntukpemantauanlingkungansesuaidengantujuan CPOTB
2. Pengambilansampelbahanawal, bahaspengemas, produkantara,
produkruahan dan produkjadidilakukan oleh personildenganmetode
yang disetujui oleh pengaasanmutu
3. Metode pengujiandisiapkan dan divalidasi (bilaperlu)
4. Pencatatandilakukansecara manual
atau dengan alat pencatat selamapembuatan yang
menunjukkanbahwasemualangkah yang
dipersyaratkandalamprosedurpengambilansampel. Inspeksi dan
pengujianbenar-
benartelahdilaksanakantiappenyimpangandicatatsecaralengkap dan
diinvestigasi
5. Produk jadi berisi bahan/ramuan bahan yang dapat berupa bahan nabati,
bahan hewani, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) /
campurandaribahan-bahantersebutdengankomposisikualitatif dan
kuantitatifsesuaidengan yang disetujui pada saatpendaftaran,
sertadikemasdalamwadah yang sesuai dan diberi label yang benar
6. Dibuatcatatanhasilpemeriksaan dan analisisbahanawalbahanpengemas,
produkantara, produkruahandanprodukjadisecara formal dinilai
dan dibandingkan terhadap spesifikasi
7. Sampel pertinggalbahanawal dan produkjadidisimpandalamjumlah
yang cukupuntukdilakukanpengujianulangbilaperlu. Sampel
produkjadidisimpandalamkemasanakhirkecualiuntukkemasan yang
besar
4
Pengawasanmutumerupakanbagian yang
esensialdaricarapembatanobattradisional yang baik untuk
memberikankepastianbahwaproduksecarakonsistenmemunyaimutu yang
sesuaidengantujuanpemakaiannya. Keterlibatan dan komitmensemuapihak yang
berkepentingan pada semuatahapmerupakankeharusan untuk
mencapaisasaranmutumulaidariawalpembuatanSampaikepadadistribusiprodukjadi.
Ruang lingkuppengawasanmutumencakuppengambilansampel, spesifikasi, dan
pengujiansertaorganisasi, dokumentasi dan prosedutpelulusan yang
memastikanbahwapengujian yang diperlukan dan relevandilakukan, dan
bahwabahan-bahan yang tidakdiluluskan untuk digunakan atau
produkjadidiluludkan untuk dijual atau
didistribusikansampaikualitasnyadinilaimemenuhisyarat.
Sistempengawasanmutuhendaknyadirancangdengantepat untuk
mejaminsetiap OT yang diproduksimengandungbahanalami yang benar dan
bersih, sesuaidenganjumlah yang ditetapkan, dibuatdalamkondisi yang
tepatsertamengikutiprosedurtetap, dan tidakmengandungbahankimia dan
bahanbakuobat.
Pengawasanmutudilakukanterhadapsemuaaspekproduksiyaitudimulai pada
bahanawal, bahanpengemas, proses pembuatanprodukantara, produkruahan dan
produkjadi. Ketika produksudahjadi, pengawasanmutu juga
perludilakukansecaraberkala untuk memastikanbahwapenyimpanan, wadah dan
bahandalamkondisi yang baik.
Sistemdokumentasi dan prosedurpelulusan yang dilakukan oleh
bagianpengawasanmutuhendaknyamenjamin;
Pemeriksaan dan pengujian yang diperlukantelahdilaksanakan
Bahan awal, produkantara,
produkruahantidakdigunakansebeleumdarihasilpemeriksaan dan
pengujianmutudinilaimemenuhispesifikasi yang ditetapkan
Produkjaditidakdidistribusikan atau dijualsebelumhasilpemeriksaan
dan pengujianmutudinilaimemenuhispesifikasiyag di tetapkan.
5
yagbersangkutan. Disampinginformasi yang merupakanbagiandaricatatan bets,
data asli lain sepertibukucatatanlaboratorium dan atau rekamanhendaklahdisimpan
dan tersedia.
Laboratoriumpengujianbagianpengawasanmutuharusmemiliki :
1. Bangunan
Bangunanlaboratoriumharusmemenuhisyaratlaboratorium,
memerhatikanrancanganlaboratorium, memilikiruanglaboratoriumbiologi,
mikrobiologi dan kimia agar terpisahsatu sama lainnya untuk
menghindarikontaminasi, memilikiruangintrumen yang terpisah,
memilikisistemperpipaan yang baik, memilikiruangpenyimpanantersendiri.
2. Personalia
Memilikikualifikasipendidikan, peatihan dan pengaman yang
sesuai untuk pelaksaantugasdenganbaik, memilikiuraiantugas yang jelas
dan sesuai, selalumenggunakanpakaianpelindung dan alatpengaman yang
sesuaiketikamelaksanakantugasnya.
3. Peralatan
Memilikiperalatan lab uji yang cocok untuk
pelaksanaanprosedurpengujian yang ada,
harustersediaprosedurtetappengoprasiansetiapperalatan di
dekatperalatantersebut, harusselalumerawat dan mengkalibrasialatukur dan
instrument secaraberkala, pemberianpenandaanterhadapalat yang
tidakberfungsi, harustersediaperalatankeamanankerja yang di tempatkan di
lokasi-lokasi yang diperlukan.
4. Pereaksi dan media pembiakan
Pereaksi dan media pembenihan yang diterima dan
digunakanharusselaludicatat,
pembuatanlarutanpereaksiharusmengikutiprosedur, dilakukan control
positif dan control negatif untuk memastikankecocokam media pembiakan
yang digunakan.
5. Spesifikasi dan prosedurpengujian
Spesifikasimerupakan daftar parameter pengujian yang mengacu
pada metodeanalisis dan criteria
6
oenerimaansertamemuatfrekuensipemeriksaanulang. Spesifikasi dan
prosedurpengujian untuk bahanawal, produkantara, produkruahan dan
produkjadiharusmemuatketentuan dan parameter pengujiansepertiidentitas,
makroskopik, mikroskopik, dan kadarzataktif. Prosedurpengujian yang
dilakukanharus valid sesuaidenganfarmakope atau denganprosedur lain
yang telah di validasi. Setiappenyimpangandariprosedurpengujian yang
telahditetapkanharusdilaporkan dan disetujui oleh
penanggungjawabpengawasanmutusebelumdilaksanakan.
6. Catatananalisis
Catatananalisismencakupnama dan nomor batch cotoh,
namapetugaspengambilcontoh, metodeanalisis yang digunakan, data
analisis, perhitungan dan rumusyamgdigunakan, pernyataanmemenuhi/
tidakmemenuhipersyaratan, tanggal dan tandatangan petugas yang
melakukan. Catatananalisisdibuatdalambentuklembaran atau dalambuku
yang diberinomoruruthalamancatatan. Laporananalisisharusdisimpan da
dipeliharadenganbaik agar mudah dan cepatdiperolehkembali.
7. Contohpertinggal
Contohpertinggaldigunakan untuk keperluanpenelusurankembali
atau untuk studistabilitasdenganmemperhatikanketentuan-ketentuan yang
telahditetapkan.
Bagian
pengawasanmutudapatmelakukanvalidasiterhadarpprosedurpenetapankadar,
spesifikasibahanbaku, produkruahan, produkantara dam
produkjadisertavalidasiterhadap instrument
yaitudenganmengkalibrasisecaraberkala. Selain itu bagianpengawasanmutu juga
memberikanbantuandalampelaksanaanvalidasiberkala yang dilakukan oleh bagian
lain.
Pengawasanterhadapbahanawal, produkantara, produkruahan dan
produkjadiyaitumeliputi :
1. Spesifikasi
7
Spesifikasiditetapkan oleh pabrikbedasarkan data
pengembanganproduk dan minimal
memenuhispesifikasidalamfarmakopenasional/compendia resmi.
2. Pengambilansampel
Pengambilansampelhendakanyadilakukansesuaidenganprosedur yang
disetujuitertulis. Pengambilansampelharusdilakukansecaracermat oleh
personildengankeahliankhusus. Wadah sampelhendaklahberlabel yang
mencantumkanisi,nomor bets, tanggalpengambilansampel dan dariwadah
mana sampeltelahdiambil.
8
3. Pengujian
Pengujiandilakukanterhadapbahanbaku, bahanpengemas,
produkantara, produkruangan, dan produkjadi.
4. Pengawasanlingkungan
Dilakukanpemantauanmutukimiawi dan mikrobiologidari air untuk
produksi dan pemantauanberkalacemaranmikrobalingkunganproduksi.
5. Pengawasanselama proses
Prosedurtertulispengambilancontoh, pengawasan dan
pengujian/pemeriksaanterhadapprodukselama proses harusditetapkan dan
diikuti untuk menjaminkeseragaman bets dan keutuhanprodukjadi.
Pengawasanselama proses haruskonsistendenganspesifikasiprodukjadi.
Produkdiujiterhadapidentitas, kualitas pada tahap yang tepat dan dinyatakan
lulus atau ditolakselama proses produksi.
6. Pengawasan pada pengemasan
Produk yang bolehdikemashanyalahprodukruahan yang
memenuhipersyaratan.selamapengemasandiambilcontohproduk yang di kemas
di permulaan, pertengahan dan akhir. Terakhir, produk yang
sudahdikemasdikarantinasampaidiluluskan oleh bagianpengawasanmutu.
7. Pengujianulangbahan yang tekahdisetujui.
Batas waktupenyimpanan yang sesuai untuk suatubahan atau
produkharusditetapkan dan setelah batas waktudicapai, bahan atau
produktersebutharusdiujiulang. Bahan yang disimpan pada kondisi yang
tidaktepatharusdiujiulangsebelumdigunakan.
Yang perludiperhatikandalampengawasanmutuadalah :
1. Menyusun dan merevisiprosedurpengawasan dan spesifikasi
2. Menyiapkaninstruksitertulis yang rinci untuk setiappemeriksaan,
pengujian dan analisis
3. Menyusun rancangan dan
prosedurmengenaipengambilancontohpemeriksaan
4. Menyiapkancontohtertinggal
5. Meluluskan dan menolaksetiap bets bahanawal, produkantara, produkruah,
dan produkjadi
9
6. Menelitisemuadokumentasi
7. Mengevaluasisemuaobatjadi, bahanawaljikadiperlukan
8. Menetapkantanggalkadaluwarsa dan batas waktupenggunaan
9. Menyetujuipemasokbahanbaku dan bahanpengemas yang diketahui dan
dipercaya
10. Mengevaluasisemuakeluhan yang diterima atau kekurangan yang
ditemukanmengenaisuatu bets.
11. Menyediakanbakupembandingsekunder
12. Menyiapkancatatanpemeriksaan dan pengujiansemuacontoh yang diambil
13. Mengevaluasiobatkembalian
14. Ikutsertadalam program inspeksidiribersamabagian lain dalamperusahaan
15. Memberikanrekombinasi untuk pembuatanobaht oleh pihak lain
atasdasarkonntraksetelahdiadakanevaluasiterhadapkontraktor yang
bersangkutan.
10
2.2 Inspeksi Diri, Audit Mutu Dan Audit &PersetujuanPemasok
2.2.1 PrinsipInspeksi
Bertujuan untuk mengevaluasiapakahsemuaaspekproduksi dan
pengawasanmutuindustrifarmasimemenuhiketentuan CPOB.
Program inspeksidirihendaklahdirancang untuk
mendeteksikelemahandalampelaksanaan CPOB dan untuk
menetapkantindakanperbaikan yang diperlukan.
Inspeksidirihendaklahdilakukansecaraindependen dan rinci oleh petugas
yang kompetendariperusahaan yang dapatmengevaluasipenerapan CPOB
secaraobyektif.
Inspeksidirihendaklahdilakukansecararutin, minimal setahun,
maupunsaatpenarikanobatjadiataupunpenolokanberulang.
Semua saran untuk tindakanperbaikansupayadilaksanakan. Prosedur dan
catataninspeksidirihendaklahdidokumentasikan dan dibuat program
tindaklanjut yang efektif.
2.2.2 AspekInspeksi
Personalia: kualifikasipendidikan, kompetensi, dan riwayat training cukup
Bangunantermasukfasilitas untuk personil: kelasberapa dan
memenuhisyarat ga
Perawatanbangunan dan peralatan: adajadwal ga dan sesuai ga
Penyimpananbahanawal, bahanpengemas dan obatjadi: bagaimanacara
untuk mencegakontaminasisilang
Peralatan: terkualifikasi dan terkalibrasi ga
Pengolahan dan pengawasanselama-proses: bagaimanaalurmaupunIPCnya
dan juga pencatatannhya
Pengawasan Mutu
Dokumentasi
Sanitasi dan hygiene
Program validasi dan revalidasi
Kalibrasialat atau sistempengukuran
Prosedurpenarikankembaliobatjadi
11
Penanganankeluhan: komunikasidenganpelangganmenggunakan QA
Pengawasan label
Hasil inspeksidirisebelumnya dan tindakanperbaikan.
12
2.2.4 Audit dan PersetujuanPemasok
Kepala Bagian Manajemen Mutu (Pemastian Mutu)
hendaklahbertanggungjawabbersamabagian lain yang terkait untuk
memberipersetujuanpemasok yang dapatdiandalkanmemasokbahanawal
dan bahanpengemas yang memenuhispesifikasi yang telahditentukan.
Hendaklahdibuat daftar pemasok yang disetujui untuk bahanawal dan
bahanpengemas. Daftar pemasokhendaklahdisiapkan dan ditinjauulang.
Hendaklahdilakukanevaluasisebelumpemasokdisetujui dan dimasukkan ke
dalam daftar pemasok atau spesifikasi.
Jika dilakukan audit
makahendaklahmenetapkankemampuanpemasokdalammemenuhistandar
CPOB.
Semuapemasok yang telahditetapkanhendaklahdievaluasisecaraberkala.
2.2.5 EvaluasiPemasok
Mutu bahan yang dipasok, apakahseringditolak atau tidak, dan
seringditemukanpenyimpanganmutu
Kecepatan pada tanggapanpemasokbilaterdapatmasalah,
keluhanmaupunpertanyaan
Ketepatanwaktupengirim
Ketepatanjumlahpengirim
Harga: harus yang wajar
Dilakukansecarakuantitatif
13
Semuakeluhan yang berkaitandenganmutu, apakah yang
diterimasecaralisan atau tertulishendaklahdicatat dan
diinvestigasimenurutsuatuprosedurtertulis.
Dalam poinkeluhanterdapatisisebagaiberikut :
1. Hendaklahditunjukpersonil yang bertanggungjawab untuk
menanganikeluhan dan memutuskantindakan
yanghendakdilakukanbersamastaf yang memadai untuk membantunya.
Apabilapersoniltersebut bukan kepalabagianManajemen Mutu
(Pemastian Mutu),
makaiahendaklahmemahamicarapenangananseluruhkeluhan,
penyelidikan atau penarikankembaliproduk.
2. Laporan dan keluhanmengenaiprodukdapatdisebabkan oleh:
a) Keluhanmengenaimutu yang berupakerusakanfisik, kimiawi atau
biologisdariproduk atau kemasannya;
b) Keluhan atau laporankarenareaksi yang merugikansepertialergi,
toksisitas, reaksi fatal atau reaksihampir fatal dan reaksimedis lain;
c) Keluhan atau
laporanmengenaiefekterapetikproduksepertiproduktidakberkhasiat
atau responklinis yang rendah.
Hendaklahtersediaprosedurtertulis yang merincipenyelidikan, evaluasi,
tindaklanjut yang sesuai, termasukpertimbangan untuk penarikankembaliproduk,
dalammenanggapikeluhanterhadapobat yang didugacacat.
Catatankeluhanhendaklahmencakup:
a) nama dan alamatpengajukeluhan;
b) nama (dan, jikaperlujabatan) dan nomortelepon orang yang
menyampaikankeluhan;
c) sifatkeluhan (termasuknama dan no. bets BAO);
d) tanggalkeluhanditerima;
e) tindakanawal yang diambil (termasuktanggal dan
identitaspersonilpengambiltindakan);
14
f) tindaklanjut yang telahdiambil; g) respon yang
diberikankepadapengajuasalkeluhan
(termasuktanggalrespondikirimkan); dan
g) keputusanakhirterhadap bets/lot produkantara atau BAO.
3. Penanganankeluhan dan
laporansuatuproduktermasukhasilevaluasidaripenyelidikansertatindaklanj
ut yang dilakukanhendaklahdicatat dan dilaporkankepadamanajemen atau
bagian yang terkait.
Pada
penanganankeluhanprodukhendaklahmemperhatikanhalsebagaiberikut:
a. Catatankeluhanhendaklahdisimpan untuk mengevaluasitren,
frekuensiprodukterkait dan tingkatkeseriusandenganpertimbangan
untuk mengambiltindakantambahan dan jikaperlu,
tindakanperbaikansecepatnya.
b. Hendaklahtersediaprosedurtertulis yang
mendefinisikankeadaanapasaja yang dipertimbangkan untuk
melakukanpenarikankembaliprodukantara atau BAO.
c. Prosedurpenarikankembalihendaklahmenetapkan siapa yang
dilibatkandalammengevaluasiinformasi,
bagaimanapenarikankembalidimulai, siapa yang
diinformasikantentangpenarikankembali dan bagaimanabahan yang
ditarikkembalidiperlakukan.
d. Pada situasi yang serius atau berpotensimengancamkehidupan, BPOM
dan/atau otoritasinternasionalhendaklahdiinformasikan dan
dimintakansarannya.
4. Perhatiankhusushendaklahdiberikan untuk
menetapkanapakahkeluhandisebabkan oleh pemalsuan
5. Tiapkeluhan yang menyangkutkerusakanprodukhendaklahdicatat yang
mencakuprincianmengenaiasalusulkeluhan dan
diselidikisecaramenyeluruh dan mendalam. KepalabagianPengawasan
Mutu hendaklahdilibatkandalampengkajianmasalahtersebut.
15
6. Jika produk pada suatu bets ditemukan atau didugacacat,
makahendaklahdipertimbangkan untuk memeriksa bets lain untuk
memastikanapakah bets lain juga terpengaruh. Khusus bets yang
mengandunghasilpengolahanulangdari bets yang
cacathendaklahdiselidiki.
7. Setelahmelakukanpenyelidikan dan evaluasiterhadaplaporan dan
keluhanmengenaisuatuprodukhendaklahdilakukantindaklanjut.
Tindaklanjut ini mencakup:
a) Tindakan perbaikanbiladiperlukan;
b) Penarikankembalisatu bets atau seluruhprodukakhir yang
bersangkutan;
c) Tindakan lain yang tepat.
8. Catatankeluhanhendaklahdikajisecaraberkala untuk mengidentifikasihal
yang spesifik atau masalah yang berulangterjadi, yang
memerlukanperhatian dan
kemungkinanpenarikankembaliprodukdariperedaran.
9. Badan POM
hendaklahdiberitahukanapabilaindustrifarmasimempertimbangkantindaka
n yang terkaitdengankemungkinankesalahanpembuatan,
kerusakanproduk, pemalsuan atau segalahal lain yang
seriusmengenaimutuproduk.
16
patdiprosesulang atau harusdimusnakansetelahdilakukanevaluasi.
Produkkembaliandapatdikategorikansebagaiberikut:
1. Produkkembalian yang masihmemenuhispesifikasi dan karena itu
dapatdikembalikan ke dalampersediaan.
2. Produkkembalian yang dapatdiprosesulang.
3. Produkkembalian yang tidakmemenuhispesifikasi dan
tidakdapatdiprosesulang.
Produkkembalian yang tidakdapatdiolahulanghendaklahdimusnahkan. Bila
produkharusdimusnahkan, dokumentasihendaklahmencakupberita acara
pemusnahan yang diberitanggal dan ditandatangani oleh personil yang
melaksanakan dan personil yang menyaksikanpemusnahan.
Dalam CPOB Poin ini berisi :
1. Hendaklahditunjukpersonil yang bertanggungjawab untuk
melaksanakan dan mengoordinasikanpenarikankembaliproduk dan
hendaklahditunjang oleh staf yang memadai untuk
menanganisemuaaspekpenarikanurgensinya.
Personiltersebuthendaklahindependenterhadapbagianpenjualan dan
pemasaran. Jika personil ini bukan kepalabagianManajemen Mutu
(Pemastian Mutu),
makaiahendaklahmemahamisegalaoperasipenarikankembali.
2. Hendaklahtersediaprosedurtertulis, yang diperiksasecaraberkala dan
dimutakhirkanjikaperlu, untuk
mengatursegalatindakanpenarikankembali.
3. Operasipenarikankembalihendaklahmampu untuk dilakukansegera dan
tiapsaat.
4. Keputusan penarikankembaliproduk:
a) Dapatdiprakarsai oleh industrifarmasi atau
atasperintahOtoritasPengawasan Obat
b) Secara intern hendaklahdatangdarikepalabagianManajemen Mutu
(Pemastian Mutu) dan manajemenperusahaan;
c) Dapatmelibatkansatu bets atau lebih atau seluruh bets produkakhir;
d) Dapatmengakibatkanpenundaan atau penghentianpembuatanproduk.
17
5. PelaksanaanPenarikan Kembali
a) Tindakan
penarikankembaliprodukhendaklahdilakukansegerasetelahdiketahuia
daproduk yang cacatmutu atau diterimalaporanmengenaireaksi yang
merugikan
b) Pemakaianproduk yang berisikotinggiterhadapkesehatan,
hendaklahdihentikandengancara embargo yang
dilanjutkandenganpenarikankembalidengansegera.
Penarikankembalihendaklahmenjangkausampaitingkatkonsumen
c) Sistemdokumentasipenarikankembaliproduk di industrifarmasi,
hendaklahmenjaminbahwa embargo dan
penarikankembalidilaksanakansecaracepat, efektif dan tuntas
d) Pedoman dan
prosedurpenarikankembaliterhadapprodukhendaklahdibuat untuk
memungkinkan embargo dan
penarikankembalidapatdilakukandengancepat dan
efektifdariseluruhmatarantaidistribusi.
6. Catatan dan laporantermasukhasiltindakan embargo dan
penarikankembaliprodukhendaklahdidokumentasikandenganbaik.
7. OtoritasPengawasan Obat dari negara ke mana
produkdidistribusikanhendaklahdiinformasikansegeraapabilaakandilakuka
npenarikankembalikarenacacat atau dugaancacat.
8. Catatandistribusihendaklahtersedia untuk digunakan oleh personil yang
bertanggungjawabterhadappenarikankembali.
Catatandistribusihendaklahberisiinformasi yang lengkapmengenai
distributor dan pelanggan yang dipasoksecaralangsung (denganalamat,
nomortelepon, dan/atau nomor fax pada saat jam kerja dan di luar jam
kerja, nomor bets dan jumlah yang dikirim), termasuk distributor di luar
negeri untuk produk yang diekspor dan sampelmedis.
9. Produk yang ditarikkembalihendaklahdiberiidentifikasi dan
disimpanterpisah di area yang
amansementaramenunggukeputusanterhadapproduktersebut.
18
10. Perkembangandari proses penarikankembalihendaklahdicatat dan
dibuatlaporanakhir, termasukhasilrekonsiliasiantarajumlahproduk yang
dikirim dan yang ditemukankembali.
11. Efektivitasdaripenyelenggaraanpenarikankembalihendaklahdievaluasidari
waktu ke waktu.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengawasan Mutu adalah bagiandari Cara Pembuatan yang Obat Baik
yang berhubungandenganpengambilansampel, spesifikasi dan pengujian,
organisasi, dokumentasi dan
prosedurpelulusanmutunyadinyatakanmemenuhipersyaratan.
Tujuan: agar produkakhirmempunyaispesifikasidenganstandarmutu yang
telahditetapkan dan agar biayadesainproduk, biayainspeksi, dan
biayaproduksidapatberjalansecaraefisien
Inpeksidiribertujuan untuk mengevaluasiapakahsemuaaspekproduksi dan
pengawasanmutuindustrifarmasimemenuhiketentuan CPOB.
Penyelenggaraan audit mutubergunasebagaipelengkapinspeksidiri. Audit
mutumeliputipemeriksaan dan penilaiansemua atau
sebagiandarisistemmanajemenmutudengantujuanspesifik untuk
meningkatkannya.
Persetujuan dan
evaluasipemasokdilakukandenganevaluasisebelumpemasokdisetujui dan
dimasukkan ke dalam daftar pemasok atau
spesifikasisertamenetapkankemampuanpemasokdalammemenuhistandar
CPOB.
Semuakeluhan dan informasi lain yang
berkaitandengankemungkinanterjadikerusakanobathendaklahdikajidengant
elitisesuaidenganprosedur tertulis.
3.2 Saran
Penulismengharapkan agar pembacadapatmengerti dan
bisamemahamitentangaspek-aspek CPOB dan atau selain itu
pembacadiharapkandapatmengambilmanfaatdarimateri yang telah kami
berikan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2006. Cara Pembuatan Obat Baru (CPOB). Depkes RI. Jakarta.
BPOM RI. 2018. Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Depkes RI. Jakarta.
BPOM RI. 2006. Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Badan Pengawas
Obat dan MakananRepublik Indonesia. Jakarta.
Priyambodo, B . 2007. Manajemen Farmasi Industri. Global Pustaka Utama.
Yogyakarta.
21