Disusun Oleh:
dr. Annisa Rizkia Fitri
Pembimbing:
dr. Rahmi Asfiyatul Jannah
4
BAB II
PERMASALAHAN
5
BAB III
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
7
mentah sehingga terlindung dari pencemaraan
C KARYAWAN
11 Tidak menderita penyakit mudah menular. 4 4
12 Menutup luka jika terdapat luka yang terbuka/bisul. 2 2
13 Menjaga kebersihan tangan, rambut, kuku dan 2 1
pakaian.
14 Memakai celemek dan tutup kepala. 2 1
15 Mencuci tangan setiap kali hendak menangani 2 1
makanan.
16 Menjamah makanan memakai alat/perlengkapan 2 0
atau alas tangan.
17 Tidak merokok, menggaruk anggota badan ketika 2 2
sedang menjamah makanan.
18 Tidak batuk/bersin dihadapan makanan yang 3 3
disajikan dan atau tanpa menutup mulut atau
hidung.
19 Memiliki surat keterangan sehat dari dokter yang 5 0
masih berlaku.
8
genangan
G PERSIAPAN
25 Sambungan baik, tdk bocor bebas hub dengan pipa 1 0
air kotor / sumber pengotoran lain
26 Tidak tjd hubungan pipa air bersih dengan air kotor 5 4
H FASILITAS CUCI TANGAN DAN KAMAR WC
27 Fasilitas cuci tangan
a. Bersih 2 1
b. Berfungsi 2 1
c. Dilengkapi dengan sabun dan pengering 3 1
tangan
d. Jumlah memadai 2 1
28 Kamar WC
a. Bersih 2 1
b. Dilengkapi pintu yang dapat menutup sempurna 2 2
c. Dinding rapat air 2 1
I PEMBUANGAN SAMPAH
29 Bak sampah tersedia cukup memadai di setiap 2 1
penghasil sampah, mempunyai tutup, bagian dalam
rata, halus dan kedap air
30 Halaman bersih tidak ada tumpukan sampah puing 1 0
puing ,barang tidak terpakai permukaan kering
bebas dari comberan.
J PENGAWASAN SERANGGA, TIKUS DAN
HEWAN LAIN
31 Bahan bangunan tidak terbuat dari bahan yang 4 2
berlubang, tidak menimbulkan adanya celah sempit/
dinding rangkap. Ventilasi dilengkapi kawat kasa
dan tidak tersedia lubang pembuangan air limbah
terbuka.
K LANTAI , DINDING DAN LANGIT LANGIT
32 Lantai dibuat dengan kontruksi kuat, aman dan 1 1
kedap air, bersih.
33 Dinding dan langit langit aman, kuat, tidak 1 0
lembab, tidak menyerap debu, bersih, kering
L PENCAHAYAAN
34 Pencahayaan alami maupun buatan cukup baik, dan 1 1
tidak menimbulkan silau
M PENGHAWAAN
35 Penghawaan ruangan cukup baik, dapat 1 1
9
menetralisirkan bau dan tidak mengganggu
pekerjaan
N KAMAR PAKAIAN
36 a. Tersedia ruang ganti pakaian 1 0
b. Konstruksi rapat dan bersih 1 0
O LOKASI
a. Jauh dari lokasi TPS/TPA 4 4
b. Jauh dari lokasi banjir 1 1
P LAIN LAIN KEGIATAN
37 Racun, pestisida dan bahan kimia lain disimpan 5 5
tersendiri dengan aman dan memakai tanda.
38 Tidak menyimpan bahan lain yang tidak ada 1 0
hubungannya dengan keperluan di tempat usaha
39 Bangunan dapur secara keseluruhan terpelihara, 1 0
bahan yang tidak dipakai disimpan digudang,
masing masing ruang terpisah satu sama lain.
40 Secara umum terlihat kesan bersih, rapi dan teratur 1 0
JUMLAH 123 79
Perhitungan TPM :
Penilaian komponen inspeksi sanitasi TPM adalah 79 / 123 x 100% = 64,23%
dengan demikian P-IRT Sumpia Sari Udang dikategorikan belum memenuhi
syarat. Untuk setiap jenis P-IRT dinyatakan sehat apabila skor total TPM >70 %.
Rincian Persyaratan
1. Lokasi
Lokasi TPM harus jauh dan terhindar dari pencemaran yang diakibatkan
antara lain oleh bahan pencemar seperti banjir, udara (debu, asap, serbuk,
bau), bahan padat (sampah, serangga, tikus), tempat pembuangan sampah
umum, WC umum, pengolahan limbah. Secara pasti ditentukan jarak
minimal adalah 500m, sebagai batas kemampuan terbang lalat rumah.
2. Konstruksi
Secara umum kontruksi dan rancang bangunan harus aman dan memenuhi
peraturan perundang-undangan tentang Keselamatan dan Keamanan yang
berlaku, seperti memenuhi undang-undang gangguan (Hinder
10
Ordoonantie) dan sesuai dengan peruntukan wilayahnya (Rancangan
Umum Tata Ruang), Pedoman Konstruksi bangunan harus kuat, aman dan
terpelihara sehingga mencegah terjadinya kecelakaan dan pencemaran.
3. Halaman
Halaman TPM diberi papan nama perusahan yang mencantumkan nomor
P-IRT. Halaman harus selalu kering dan terpelihara kebersihannya, tidak
banyak serangga dan tikus, serta tidak terdapat tumpukan barang-barang
yang tidak teratur. Saluran pembuangan air kotor di halaman harus
tertutup dan tidak menjadi tempat jalan masuknya tikus ke dalam
bangunan.
4. Tata Ruang
Ruang pengolahan makanan harus diatur proses pengolahan makanan
seperti ban berjalan (berurutan yang teratur).
5. Lantai
Lantai dibuat sedemikian rupa sehingga selalu bersih, kering, tidak mudah
rusak, tidak lembab, tidak ada retakan, atau celah tidak licin dan tahan
terhadap pembersihan berulang-ulang. Dibuat miring ke arah tertentu
dengan kelandaian cukup sehingga tidak terjadi genangan air. Pertemuan
anatara lantai dan dinding sebaiknya dibuat conus dengan tujuan agar sisa
kotoran mudak dibersihkan.
6. Dinding
Permukaan dinding harus rata dan halus, berwarna terang dan tidak
lembab dan mudah dibersihkan. Permukaan dinding yang sering terkena
percikan air misalnya di tempat pencucian dan tempat peracikan dipasang
porselin atau logam anti karat setinggi posisi berdiri, sehingga bilamana
dinding pada jangkauan tersebut dipasang porselin dapat dibersihkan.
7. Atap dan Langit-langit
Atap dan langit-langit berfungsi sebagai penahan jatuhnya debu dan
kotoran lain, sehingga tidak mengotori makanan yang sedang diolah. Atap
tidak boleh bocor, cukup landai dan tidak menjadi sarang serangga dan
tikus. Tinggi langit minimal 2,4m di atas lantai.
11
8. Pintu dan Jendela
Pintu di ruangan memasak harus dapat ditutup sendiri dan membuka kea
rah luar. Jendela, pintu dan lubang ventilasi dimana makanan diolah harus
dilengkapi dengan kawat kassa yang dapat dibuka dan dipasang. Pintu
dibuat ke arah luar dengan maksud: 1) mencegah masuknya lalat, karena
saat pintu dibuka terjadi dorongan angin sehingga lalat menjauh dari pintu,
2) untuk memudahkan penyelamatan diri pada waktu keasan darurat.
9. Pencahayaan
Intensitas pencahayaan di setiap ruangan kerja harus cukup terang. Setiap
ruangan sedikitnya 10 foot candle pada titik 90 cm dari lantai.
Pencahayaan harus tidak menyilaukan dan tersebar merata.
10. Ventilasi
Bangunan tempat pengolahan harus dilengkapi dengan ventilasi yang
dapat menjaga keadaan nyaman. Suhu nyaman berkisar antara 28o-32o.
bila ventilasi alami tidak memnuhi syarat maka bisa dibuatkan berupa
ventilasi mekanis seperti kipas angin, exhauser fan, AC.
11. Ruang Pengelolaan makanan
Luas ruangan dapur pengelolaan harus cukup untuk orang bekerja dengan
mudah dan efisien, mencegah kemungkinan kontaminasi makanan dan
memudahkan pembersihan. Ruangan pengolahan makanan tidak boleh
berhubungan langsung dengan jamban dan kamar mandi.
12. Fasilitas Pencucian Peralatan dan Bahan Makanan
Terbuat dari bahan yang kuat, tidak berkarat dan mudah dibersihkan.
Pencucian peralatan menggunakan bahan pembersih/detrgen. Bak
pencucian peralatan sedikitnya terdiri dari 3 bak yaitu merendam
(Hushing), menyabun (washing), dan membilas (rinsing).
13. Tempat Cuci Tangan
Tersedia tempat cuci tangan yang terpisah dengan tempat cuci peralatan
maupun bahan makanan yang dilengkapi dengan air kran, saluran
pembuangan tertutup, bak penampungan, sabun dan pengering. Jumlah
tempat cuci tangan disesuaikan dengan banyaknya karyawan, sebagai
12
berikut:1-10 orang : 1 buah, dengan tambahan 1 (satu) buah untuk setiap
penambahan 10 orang atau kurang. Tempat cuci tangan diletakkan sedekat
mungkin dengan pintu masuk, sehingga setiap orang yang masuk dapur
pertama kali adalah mencuci tangan
14. Air Bersih
Air bersih harus tersedia dengan cukup untuk seluruh kegiatan
pengelolaan makanan. Kualitas air bersih harus memenuhi syarat
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 416/Menkes/Per/IX/1990. Air
bersih secara fisik adalah jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa
dan bebas kuman penyakit. Untuk air biasa harus direbus terlebih dahulu
sebelum digunakan
15. Jamban
TPM harus mempunyai jamban dan peturasan yang memenuhi syarat
kesehatan serta memenuhi pedoman plumbing Indonesia. Jamban harus
dibuat dengan leher angsa dan dilengkapi dengan air penyiraman dan
untuk pembersih badan yang cukup serta tissue dan diberi tanda/tulisan
pemberitahuan bahwa setiap pemakai harus mencuci tangan dengan sabun
sesudah menggunakan jamban. Jumlahnya harus memadai seperti table
berikut : Perbandingan Jumlah Karyawan dengan banyaknya Jamban yang
harus tersedia
Jumlah Karyawan Jumlah Jamban
1 10 orang 1 buah
11 25 orang 2 buah
26 50 orang 3 buah
Setiap penambahan 25 orang Penambahan 1 buah
16. Kamar Mandi
TPM harus dilengkapi dengan kamar mandi dengan air kran mengalir dan
saluran air limbah yang memenuhi pedoman plumbing. Jamban kamar
mandi harus mencukupi kebutuhan paling sedikit 1 (satu) buah untuk 1-10
orang, dengan penambahan 1 (satu) buah untuk setiap 20 orang. Kamar
mandi dianjurkan tanpa bak mandi, tetapi menggunakan shower
13
(pancuran). Sehingga dapat mencegah pertumbuhan larva nyamuk penular
penyakit. Kalau ada kamar mandi harus dikuras seminggu sekali.
17. Tempat sampah
Tempat sampah untuk menampung sampah sementara dibuat dari bahan
yang kuat, kedap air dan tidak mudah berkarat. Mempunyai tutup dan
memakai kantong plastik khusus untuk sisa-sisa bahan makanan dan
makanan jadi yang cepat membusuk. Jumlah dan volume tempat sampah
disesuaikan dengan produksi sampah pada setiap kegiatan. Sampah harus
sudah dibuang dalam waktu 1 x 24 jam dari TPM. Kantong sampah yang
telah penuh di tempatkan di tempat yang mudah dijangkau oleh kendaraan
pengangkut sampah.
18. Fasilitas Penyimpanan pakaian
Locker karyawan dibuat dari bahan yang kuat, aman, mudah dibersihkan
dan tertutup rapat. Jumlahnya disesuaikan dengan jumlah karyawan.
Locker ditempatkan di ruangan yang terpisah dengan dapur dan gudang.
Locker untuk karyawan pria hendaknya terpisah dengan locker karyawan
wanita.
14
BAB V
MONITORING DAN EVALUASI
16
6 Lantai, Langit-langit - langit-langit dapur
dinding dan dapur yang dibersihkan dari
langit-langit kotor sarang laba-laba
17
DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN
19
20
21