Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SRAGEN


UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT TANON II
Jl.Sragen–Gemolong Km.20 Tanon, Sragen Telp.08112631865
Kode Pos 57277

LAPORAN HASIL KEGIATAN


KEGIATAN STBM (PEMICUAN DAN KAMPANYE CTPS)
DI DESA KALIKOBOK
SENIN, 26 MARET 2018

A. PENDAHULUAN
Dalam rangka memperkuat upaya pembudayaan hidup bersih dan sehat mencegah penyebaran
penyakit berbasis lingkungan meningkatkan kemampuan masyarakat, serta
mengimlementasikan komitmen pemerintah untuk mewujudkan desa ODF stop BABS dan
sanitasi dasar yang berkesinambungan dalam pencapaian Millenium Development Goals
(MDGs), perlu disusun strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang ditetapkan
dengan keputusan Menteri Kesehatan.
Upaya memperbaiki buruknya kondisi sanitasi, kualitas air maupun pengendalian lalat
bukanlah suatu hal yang mudah. Mengingat kondisi pencemaran air maupun pola sanitasi
masyarakat masih sangat memprihatinkan, maka cuci tangan merupakan cara yang paling
mudah. Namun kebiasan cuci tangan masih masih sebatas pengetahuan dan belum rnenjadi
suatu budaya atau kebiasaan yang dilakukan di masyarakat. Mengingat masih rendahnya
kebiasaan masyarakat dalam cuci tangan, seharusnya dilakukan pembangunan kesadaran
bersama - sama. Masyarakat harus rnenyadari bahwa perilaku adalah penyebab terjadinya
penyakit, sehingga berpengaruh pula terhadap peningkatan derajat hidup masyarakat. Oleh
karena itu mencuci tangan dengan bersih dan benar harus dikembangkan terus sejak usia dini
agar mereka terbiasa hidup bersih dan sehat.

Masih ada masyarakat yang BAB sembarangan serta banyak masyarakat yang belum
membiasakan CTPS (cuci tangan pakai sabun) maka perlu untuk melakukan pendampingan
penyusunan rencana kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

B. TUJUAN
1. Umum
Untuk memicu masyarakat guna merubah perilaku higiene dan sanitasi masyarakat
melalui pemberdayaan masyarakat tidak buang air besar sembarangan (BABS) dan
pembiasaan cucitangan pakai sabun (CTPS) sehingga terbentuk desa ODF / Desa
STBM.
2. Khusus
Terjadinya perubahan perilaku STBM ;
a. Untuk mengubah perilaku masyarakat agar tidak BAB sembarangan
b. Mampu melakukan mencuci tangan dengan benar.
c. Mampu meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
d. Untuk mengubah perilaku masyarakat terhadap pengelolaan air minum yang aman di
rumah tangga
e. Pengelolaan sampah yang benar
f. Pengelolaan limbah cair rumah tangga  yang aman

C. SASARAN
Sasaran dari kegiatan pemicuan STBM yaitu masyarakat yang masih BABS 50 orang.

D. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan pemicuan STBM dan CTPS telah dilaksanakan pada :
1. Hari, Tanggal : Senin, 26 Maret 2018
2. Waktu : 08.00 WIB - selesai
3. Tempat Kegiatan : Banyuurip, Kalikobok

E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan yang dilakukan yaitu
1. Menentukan lokasi kegiatan pemicuan STBM
2. Membuat jadwal kegiatan pemicuan STBM
3. Menentukan tanggal / jadwal pelaksanaan kegiatan pemicuan STBM
4. Membuat surat undangan ke desa yang akan dilaksanakan kegiatan pemicuan STBM
5. Tindak lanjut hasil kegiatan STBM
6. Petugas melakukan evaluasi hasil kegiatan pemicuan STBM
7. Petugas membuat laporan kegiatan pemicuan STBM
8. Petugas melaporkan hasil kegiatan kepada kepala puskesmas.

F. SUSUNAN ACARA
1. Petugas datang ke lokasi pelaksanaan kegiatan pemicuan STBM
2. Peserta datang melakukan pengisian absensi
3. Pembukaan dibuka dengan mengucapkan basmallah
4. Sambutan dari kepala desa
5. Petugas memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud dan tujuan diadakannya
kegiatan pemicuan STBM.
6. Petugas menyampaikan materi kegiatan pemicuan STBM dengan metode ceramah dan
tanya jawab
7. Praktek pemicuan STBM
a. Alat peraga : kertas warna (hijau, kuning, merah) sebagai lambing jenis tempat
pembuangan tinja, tepung sebagai tanda batas pemetaan wilayah, bekatul sebagai
lambang tinja, air minum kemasan.
b. Langkah pemicuan :
1) Pemberian kertas warna kepada peserta sesuai dengan jenis tempat pembuangan
tinja.
2) Pemetaan wilayah peserta yang hadir
3) Ke lapangan ke tempat yang dipakai BABS dan mengambil sampel tinja.
4) Memberikan air minum salah satu peserta yang bersedia tinja sebagai sampel,
5) Menunjukkan proses transwalk lalat dengan meminta sehelai rambut peserta
(sebagai perumpamaan kaki lalat) untuk di sentuhkan di tinja, rambut tersebut
di sentuhkan pd air minum
6) Menawarkan air minum tersebut untuk diminum, sehingga memicu rasa jijik
peserta.
7) Mengadakan kesepakatan komitmen warga untuk tidak melakukan BABS
dengan pilihan sesuai kemampuan, dari menumpang BAB, menutup rapat WC
cemplung, sampai membuat jamban yang sehat berupa WC leher angsa
(saftytank)
8. Petugas memberikan contoh CTPS yang benar
a. Alat peraga : ember kran air, sabun, kain lap bersih, air.
b. Langkah CTPS :
1) Dorong keatas lengan baju yang panjang, di atas pergelangan tangan.
2) Lepaskan perhiasan dan jam tangan (cincin meningkatkan jumlah
mikroorganisme pada tangan).
3) Pastikan kuku jari tangan pendek dan terkikir. (Kebanyakan mikroba pada
tangan berasal dari bawah kuku).
4) Pastikan permukaan tangan dan jari - jari tidak ada luka. (Luka terbuka dapat
menjadi sarang mikroorganisme atau sebagai jalan masuk mikroorganisme serta
meningkatkan resiko mendapat infeksi)
5) Hidupkan keran yang dioperasikan dengan tangan. ( Bila tangan menyentuh
keran tangan dianggap terkontaminasi).
6) Atur aliran air, hindari memercikkan air ke seragam. (Mikroorganisme
menyebar dan tumbuh dalam situaasi lembab).
7) Basahi tangan dan lengan bawah secara menyeluruh di bawah atau mengalir
Jaga agar tangan dan lengan bawah lebih rendah dari siku selama mencuci.
(Tangan merupakan bagian paling terkontaminasi yang harus dicuci. Air
mengalir dari area yang paling bersih ke yang paling terkontaminasi).
8) Oleskan 3 sampai 5 ml sabun anti mikroba cair pada tangan dan buat berbusa,
bila menggunakan sabun batang pegang dan gosok sampai berbusa.
9) Cuci tangan menggunakan banyak busa dan gosok selama 10 sampai 15 detik.
Menjalin jari - jari, gosok kuku jari -jari, telapak tangan, punggung tangan
dengan gerakan memutar / sirkular.
Bila area dibawah jari - jari kotor, bersihkan dengan menggunakan kuku jari
tangan yang lain dan tambahkan sabun kemudian disikat.
10) Jaga agar kulit di bawah / disekitar kuku tidak luka. (penyikatan kotoran dan
sedimen di bawah kuku dengan cara mekanik mengurangi mikroorganisme
tangan).
11) Bilas tangan dan pergelangan tangan secara menyeluruh, jaga agar tangan di
atas dan siku di bawah.
12) Keringkan tangan secara menyeluruh, usap dari jari turun ke pergelangan
tangan dan lengan bawah. (Mengeringkan area bersih (ujung jari) ke area yang
bersih (pergelangan tangan) untuk menghindari kontaminasi.
13) Letakkan handuk dalam wadah yang telah disediakan. (Pembuangan benda
yang terkontaminasi di tempat yang telah disediakan mencegah terjadinya
perpindahan mikroorganisme).
14) Hentikan aliran air dengan siku.
15) Pertahankan tangan tetap bersih.
9. Lain-lain, Tanya jawab
10. Penutup, ditutup dengan bacaan basmallah bersama

G. HASIL KEGIATAN
Setelah melaksanakan kegiatan pemicuan STBM selanjutnya didapatkan kesepakatan /
komitmen pembuatan jamban, kemudian dilakukan monitoring pelaksanaan kegiatan
pemicuan STBM.
Hasil pelaksanaan kegiatan pemicuan STBM dicatat dan didokumentasikan serta
dilaporkan ke Kepala Puskesmas dan DKK.

H. PENUTUP
Demikian laporan hasil kegiatan pemicuan dan CTPS dibuat di Puskesmas Tanon II.

Mengetahui, Pelaksana
Kepala UPTD Puskesmas Tanon II Penyehatan Lingkungan

Triyanta, SKM, MM Nur Wahyudi, SKM


NIP. 196709241988031008 NIP. 197107121993101001

Anda mungkin juga menyukai