Anda di halaman 1dari 34

DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGAN

DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA


BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
2016
Pedoman Teknis Pengawasan Periklanan Pangan Olahan
Jakarta : Direktorat Standardisasi Produk Pangan, Deputi III,
Badan POM RI, 2016
50 Halaman : 14.8 cm x 21cm

BADAN POM

Pedoman Teknis Pengawasan


ISBN 978-979-3665-31-3
Periklanan Pangan Olahan

Hak cipta dilindungi undang-undang.


Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
isi buku dalam bentuk elektronik, mekanik, fotokopi, rekaman
atau cara apapun tanpa izin tertulis sebelumnya dari
Badan POM RI.

Diterbitkan oleh Direktorat Standardisasi Produk Pangan,


Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan
DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGAN Berbahaya, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI,
DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat - 10560.
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN Telepon (62-21)42875584, Faksimile (62-21)42875780,
REPUBLIK INDONESIA
2016
E-mail : standarpangan@pom.go.id
i ii
KATA PENGANTAR
TIM PENYUSUN Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
bahwa Pedoman Teknis Pengawasan Periklanan
Pangan Olahan akhirnya dapat diselesaikan. Pedoman
ini merupakan penjelasan teknis dari penerapan dan
Pelindung pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 69 tahun 1999
Drs. Suratmono, MP tentang Label dan Iklan Pangan serta Peraturan
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Pengarah No 2 tahun 2016 tentang Pengawasan Periklanan
Ir. Tetty Helfery Sihombing, MP Pangan Olahan. Pedoman Teknis Pengawasan Periklanan
Pangan Olahan disusun oleh Tim Penyusun dari
Ketua Direktorat Standardisasi Produk Pangan dengan
Dra. Deksa Presiana, Apt., MKes melibatkan narasumber dari perguruan tinggi dan pihak
lain terkait. Pedoman ini disusun dengan mengacu pada
peraturan perundangan nasional dan Etika Pariwara
Anggota
Indonesia.
Dra. Lasrida Yuniaty, Apt.
Latifah, S.Si., Apt ., MKM Selama proses penyusunan pedoman, Tim
Tristya Yunita, STP Penyusun mendapatkan masukan dari berbagai pihak
Utami Hudi Astuti, STP., MSc. terkait dari internal maupun eksternal Badan POM.
Pedoman disusun dalam bentuk narasi dan ilustrasi.
ilustrator Ilustrasi yang ada dalam pedoman diharapkan dapat
Siti Maemunah Nurusholihah, S.I.Kom memberikan kemudahan dalam melakukan pengawasan
Kiki Anugrah, S.I.Kom periklanan pangan olahan. Isi pedoman disesuaikan
dengan penjelasan yang ada pada Peraturan Kepala
Badan Pengawas Obat dan Makanan No 2 tahun 2016
tentang Pengawasan Periklanan Pangan Olahan.
Isi pedoman terdiri dari definisi, dasar hukum,
ketentuan periklanan, media periklanan, dan informasi
iklan.


iii iv

SAMBUTAN

Pedoman ini masih jauh dari sempurna, oleh karena


Iklan pangan merupakan ujung tombak
itu kritik dan saran membangun masih sangat diperlukan
pemasaran. Iklan pangan berperan dalam promosi
untuk perbaikan selanjutnya. Meskipun demikian, kami
pangan dan memiliki pengaruh yang besar baik secara
berharap semoga pedoman ini dapat memberikan andil
sosial maupun ekonomi. Oleh karena itu informasi
dalam menciptakan perdagangan produk pangan yang jujur
mengenai produk pangan yang disampaikan
dan bertanggungjawab serta mencerdaskan konsumen agar
melalui iklan harus benar dan tidak menyesatkan. Agar ada
dapat memilih pangan yang sesuai dengan kebutuhannya.
keseimbangan antara iklan produk pangan dengan
manfaat yang akan diperoleh konsumen, maka
perlu ada ketentuan yang jelas yang mengatur
Jakarta, 07 Januari 2016
mengenai apa yang boleh dan tidak boleh
Plt. Direktur Standardisasi Produk Pangan
dilakukan dalam mengiklankan suatu produk pangan.
Sejalan dengan ditetapkannya Peraturan Kepala
Badan Pengawas Obat dan Makanan No 2 tahun 2016
tentang Pengawasan Periklanan Pangan Olahan, maka
Ir. Tetty Helfery Sihombing, MP
dianggap perlu disusun penjelasan teknisnya. Oleh
karena itu disusunlah Pedoman Teknis Pengawasan
Periklanan Pangan Olahan. Pedoman ini memberikan
penjelasan dengan ilustrasi atau contoh iklan, baik
contoh iklan yang benar maupun contoh iklan yang
salah. Hal ini diperlukan karena masih banyak
ditemui pelanggaran di bidang periklanan pangan.
pelanggaran iklan tersebut antara lain mengenai
pernyataan yang memberikan pesan menyesatkan
maupun bertentangan dengan etika periklanan.

v DAFTAR ISI vi
TIM PENYUSUN....................................... i
KATA PENGANTAR.................................. ii
Penerbitan Pedoman Teknis Pengawasan SAMBUTAN.............................................. iv
Periklanan Pangan dapat menjadi rujukan bagi DAFTAR ISI............................................... vi
institusi pemerintah baik sebagai penyuluh, PENDAHULUAN....................................... vii
pengawas, dan pembina, para pelaku usaha DEFINISI................................................... 01
produk pangan, konsumen, institusi pemerintah
lainnya, dan lembaga swadaya masyarakat DASAR HUKUM........................................ 05
dalam melakukan pengawasan iklan pangan. KETENTUAN PERIKLANAN..................... 08
Saya menyambut baik terbitnya pedoman ini dan MEDIA PERIKLANAN............................... 13
memberikan penghargaan dan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dan INFORMASI IKLAN................................... 17
berperan aktif dalam penyusunan pedoman ini. I. Persyaratan Umum................................... 18

Jakarta, 07 Januari 2016 A. Informasi Yang Harus Diperhatikan


Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan Dalam Iklan......................................... 18
dan Bahan Berbahaya B. Informasi Yang Tidak Boleh
Dicantumkan Dalam Iklan................... 20
C. Hal-Hal Yang Tidak Boleh
Drs. Suratmono, MP digunakan/dicantumkan Dalam Iklan.. 34
II. Persyaratan Khusus................................. 37
A. Iklan Pangan Yang Berkaitan Dengan
Gizi Dan Kesehatan............................ 37
B. Iklan Pangan Olahan Tertentu............ 38
C. Iklan Bahan Tambahan Pangan......... 42
D. Iklan Yang Berkaitan Dengan Proses
dan Asal Serta Sifat Bahan Pangan... 43
E. Iklan Minuman Beralkohol................. 48
F. Iklan pangan yang Menyertakan
Undian, Sayembara Dan Hadiah....... 49
G. Iklan Pangan Halal............................ 50
vii viii

PENDAHULUAN
3. Menjamin bahwa iklan pangan tidak menimbulkan
Latar Belakang kesalahan persepsi atau memberikan pesan yang
menyesatkan bagi masyarakat.
Perkembangan periklanan pangan yang semakin
beragam membutuhkan alat pengawasan yang
komprehensif dan dapat memudahkan proses pengawasan Sasaran
periklanan. Hal ini telah diantisipasi oleh Direktorat
Standardisasi Produk Pangan melalui kegiatan penyusunan Pedoman Teknis Pengawasan Periklanan Pangan
Pedoman Teknis Pengawasan Periklanan Pangan Olahan. Olahan merupakan acuan bagi pengawas atau instansi
Pedoman Teknis Pengawasan Periklanan Pangan Olahan pemerintah dalam hal ini Badan Pengawas Obat dan
berisi berbagai contoh iklan pangan yang benar serta Makanan dalam melaksanakan kegiatan pengawasan
batasan mengenai isi iklan yang boleh disampaikan, periklanan pangan olahan baik sebelum diedarkan
termasuk klaim serta visualisasi yang digunakan dalam maupun selama peredaran.
iklan. Adanya Pedoman Teknis Pengawasan Periklanan Pedoman ini juga merupakan acuan bagi produsen
Pangan Olahan diharapkan dapat memudahkan dan para pelaku usaha di bidang periklanan pangan
pelaksanaan pengawasan periklanan. Selain itu juga dalam memproduksi, mengedarkan dan mempromosikan
dapat membantu para pengusaha periklanan pangan produk pangan.
untuk memberikan iklan yang benar dan tidak
menyesatkan.

Maksud dan Tujuan


Pedoman Teknis Pengawasan Periklanan Pangan Olahan
disusun dengan tujuan :
1. Menciptakan perdagangan pangan yang jujur dan
bertanggungjawab.
2. Melindungi masyarakat dari penggunaan yang salah
atau tidak tepat akibat pengaruh promosi iklan.
01

DEFINISI
DEFINISI
Pangan Untuk Keperluan Medis Khusus adalah
pangan olahan yang diformulasikan dengan prinsip gizi dan kondisi
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari medis tertentu yang diperuntukkan bagi pasien dalam pengelolaan
sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, diet dan hanya digunakan dibawah pengawasan medis.
perikanan, peternakan, perairan dan air, baik yang diolah
maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai Klaim Penurunan Risiko Penyakit adalah klaim yang
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, menghubungkan konsumsi pangan atau komponen pangan dalam
termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan diet total dengan penurunan risiko terjadinya suatu penyakit atau
dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, kondisi kesehatan tertentu.
pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.
Iklan Pangan Olahan, yang selanjutnya disebut iklan,
adalah setiap keterangan atau pernyataan mengenai pangan
olahan dalam bentuk gambar, tulisan atau bentuk lain yang
Pangan Olahan adalah makanan atau minuman hasil dilakukan dengan berbagai cara untuk pemasaran dan atau
proses dengan cara atau metode tertentu dengan atau tanpa perdagangan pangan olahan.
bahan tambahan, termasuk bahan tambahan pangan.

Nama Dagang adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata,


huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari
unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan
dalam kegiatan peredaran pangan.

Contoh Pangan Olahan Nama Dagang

02 03
05
Keterangan Yang Benar adalah keterangan yang isinya
sesuai dengan kenyataan sebenarnya atau memuat keterangan yang
diperlukan agar dapat memberikan gambaran atau kesan yang
sebenarnya tentang pangan.

Keterangan Yang Tidak Menyesatkan adalah


keterangan yang berkaitan dengan hal-hal seperti sifat, harga,
bahan mutu, komposisi, manfaat atau keamanan pangan yang
benar dan tidak menimbulkan gambaran/persepsi yang menyesatkan
Pemahaman mengenai pangan yang bersangkutan.

Label Yang Disetujui adalah label yang telah mendapatkan

DASAR
persetujuan pada saat pendaftaran pangan olahan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari izin edar.

HUKUM

Contoh Label Yang Disetujui

Tanda Tangan dan Nama Pejabat yang menyetujui


(Nomor EREG dan Tanggal)

04
DASAR
HUKUM

Peraturan Yang Dijadikan Acuan Dalam


Periklanan Pangan Olahan

• Undang–Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan


Konsumen • Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
• Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran Nomor HK.03.1.5.12.11.09955 Tahun 2011 tentang
• Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pendaftaran Pangan Olahan
• Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan • Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
• Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label Nomor HK.03.1.52.08.11.07235 Tahun 2011 tentang
dan Iklan Pangan Pengawasan Formula Bayi dan Formula Bayi untuk
• Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Keperluan Medis Khusus
Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif • Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
• Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pengawasan Formula
Nomor HK.00.06.1.52.6635 Tahun 2007 tentang Larangan Lanjutan
Pencantuman Informasi bebas Bahan Tambahan Pangan • Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
pada Label dan Iklan Pangan Nomor 31 Tahun 2013 tentang Pengawasan Formula
• Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Pertumbuhan
Nomor HK.00.06.52.0100 Tahun 2008 tentang Pengawasan • Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Pangan Olahan Organik Nomor 33 Tahun 2013 tentang Pengawasan Minuman
• Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Khusus Ibu Hamil dan/atau Ibu Menyusui
Nomor HK.03.1.23.06.10.5166 Tahun 2010 tentang • Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Pencantuman Informasi Asal Bahan Tertentu, Kandungan Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pengawasan Periklanan
Alkohol, dan Batas Kadaluwarsa pada Penandaan/Label Pangan Olahan
Obat, Obat Tradisional, Suplemen Makanan, dan Pangan. • Etika Pariwara Indonesia
• Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor HK.03.1.23.11.11.09909 Tahun 2011 tentang
Pengawasan Klaim dalam Label dan Iklan Pangan Olahan

06 07
08

KETENTUAN
PERIKLANAN
KETENTUAN PERIKLANAN PANGAN OLAHAN

Pengawasan Iklan Pangan Olahan dilakukan sebelum dan setelah Informasi dalam Iklan harus sesuai dengan informasi pada
dipublikasikan. Label Yang Disetujui
Pangan yang boleh diiklankan adalah Pangan Olahan
yang telah mendapat izin edar dari Kepala Badan Pengawas Obat dan Iklan pangan yang baik dan benar memberikan informasi yang
Makanan atau telah mendapat sertifikasi produksi PIRT dari Bupati benar, jelas dan jujur mengenai :
atau Walikota. a. sifat, mutu bahan, manfaat dan atau keamanan pangan;
b. kata-kata, gambar, dan janji-janji
c. keterangan-keterangan yang harus mendapatkan
pembuktian secara ilmiah.

BPOM RI ML 123456789112
Adalah Pangan Luar Negeri

BPOM RI MD 123456789112 b
Adalah Pangan Dalam Negeri

P-IRT NO. 1234567891123-45


Adalah Pangan Industri Rumah Tangga

09 10
Keterangan Iklan Yang Tidak Benar dan Keterangan Yang Menyesatkan.

Semua pangan olahan dapat diiklankan. Kecuali iklan Pangan


Olahan yang mencantumkan Klaim Penurunan Risiko Penyakit
harus mendapat persetujuan dari Kepala Badan POM sebelum
dipublikasikan.

Contoh iklan yang salah

11 12
13

MEDIA
PERIKLANAN
MEDIA
PERIKLANAN
• Media Elektronik, meliputi antara lain: televisi, iklan baris
(running text), radio, bioskop, internet.

• Media Cetak, meliputi antara lain: surat kabar, majalah,


tabloid, buletin, kalender, poster atau selebaran, leaflet, stiker,
buklet, pamflet, billboard, halaman kuning (Yellow Pages).
Radio

Pamflet Sticker
Laptop

Televisi
Coffee me
ALWAYS FRESH

SHARiP

Billboard

Buklet

Bioskop

14 15
17
• Media Luar Ruang (Media Luar-Griya/Out-Of-Home
Media),
meliputi antara lain: papan reklame, billboard, lampu hias/
neon box, balon udara, sarung ban mobil, iklan cetak yang
ditempel/digantung di luar ruang, spanduk, transit ad (iklan
yang diletakkan pada obyek bergerak), gimmick, backdrop.

Neon Box Balon Udara

INFORMASI
Gerbong Kereta
IKLAN
Halte

Truk Mobil

16
INFORMASI
IKLAN
• Nama dagang yang telah memiliki sertifikat merek apabila
digunakan sebagai pesan dan/atau klaim dalam iklan wajib
disertai bukti ilmiah yang disetujui oleh Badan Pengawas Obat
dan Makanan.
I. Persyaratan Umum

A. Informasi yang harus diperhatikan dalam iklan

• Iklan harus jujur, benar dan bertanggung jawab.


• Cara penyajian iklan harus memperhatikan kepantasan dan
sesuai dengan norma kesopanan dan budaya yang berlaku
di masyarakat.

Nama dagang (Ener-g) digunakan


sebagai pesan dalam iklan.
Iklan ini tidak diperbolehkan jika tidak
ada bukti ilmiah

• Iklan wajib menyatakan atau mencantumkan tulisan “ baca label


Iklan ini dilarang karena memberikan contoh yang sebelum membeli”
tidak baik (mengambil milik orang lain tanpa izin).

18 19
B. Informasi yang tidak boleh dicantumkan dalam iklan • Iklan dilarang memuat kata atau kalimat sebagai berikut:
• Iklan dilarang memuat kata, pernyataan, gambar yang
1) Kata-kata superlatif seperti “paling”, “nomor satu”, ”top”, atau
bermakna hiperbola yang berpeluang untuk ditiru dan
kata-kata berawalan “ter“, dan atau yang bermakna sama, kecuali
membahayakan. Iklan boleh memuat ekspresi dan/atau
jika disertai dengan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan
visualisasi hiperbola yang berada di luar jangkauan akal
manusia selama masih memenuhi ketentuan yang
2) ”satu-satunya”, ”hanya”, ”cuma”, atau yang bemakna sama tidak
dipersyaratkan dan pesan yang disampaikan tidak
boleh digunakan, kecuali jika secara khas disertai dengan pen
menyesatkan.
jelasan yang dapat dipertanggungjawabkan, dalam hal apa
produk tersebut menjadi satu-satunya.

Iklan ini dilarang karena memuat pernyataan yang bermakna


hiperbola yang berpeluang untuk ditiru dan membahayakan.
Pernyataan ini diperbolehkan
jika disertai dengan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan

20 21
4) “Sehat”, “Cerdas”, “Pintar” jika terkait dengan sebab dan
akibat dari mengkonsumsi pangan yang diiklankan.
3) “Jauh lebih…” atau “Lebih …” atau yang semakna, kecuali
apabila diperbandingkan dengan produknya sendiri.

Contoh iklan yang benar

Contoh iklan yang benar


Contoh iklan yang salah

22 23
5) “Aman”, “tidak berbahaya”, ”tidak mengandung risiko” atau
“tidak ada efek samping” atau yang semakna, tanpa
keterangan yang lengkap. • Pangan olahan dilarang diiklankan seolah-olah sebagai obat.

Contoh iklan yang benar

Contoh iklan yang salah

Contoh iklan yang salah

24 25
• Iklan dilarang menggunakan dan atau menampilkan secara
tidak layak pahlawan, monumen dan lambang-lambang • Iklan dilarang menggunakan kata-kata :
kenegaraan maupun tokoh-tokoh dan monumen yang telah 1) Ajaib/keajaiban alami
merupakan milik umum. 2) Keramat
3) Keajaiban dunia
4) Agar lebih aktif
5) Agar lebih berprestasi
6) Modern
7) Canggih

Contoh iklan yang salah


Iklan ini dilarang karena “Gubernur
Provinsi” adalah tokoh kenegaraan.

26 27
• Iklan dilarang menyebutkan teknologi pengolahan kecuali
teknologi tersebut termasuk dalam kelompok jenis pangan,
seperti susu UHT, susu pasteurisasi, dan/atau susu evaporasi,
• Iklan dilarang menyalahgunakan istilah-istilah ilmiah, statistik karena proses UHT, pasteurisasi, dan/atau evaporasi
dan grafik apabila bertujuan untuk menyesatkan khalayak, atau merupakan proses yang termasuk dalam kelompok jenis
menciptakan kesan yang berlebihan dan tak bermakna, serta pangan.
tidak

Minyak Goreng

Dengan
Vitamin A&D

MINYAK GORENG 2X PENYARINGAN

Pernyataan ini tidak diperbolehkan

• Iklan dilarang mengaitkan


atau menghubungkan
dengan suatu event/
peristiwa/ kegiatan, dimana
karena mengkonsumsi
pangan tersebut seseorang
meraih prestasi, atau
berhasil keluar sebagai
pemenang dalam kegiatan
Kata-kata ini dilarang karena menyalahgunakan tersebut.
istilah-istilah ilmiah dan statistik untuk menyesatkan
khalayak, atau menciptakan kesan yang berlebihan

Contoh iklan yang salah

28 29
• Iklan dilarang memuat keterangan atau pernyataan bahwa
pangan tersebut adalah sumber energi yang unggul dan segera
• Iklan dilarang mengambil memberikan kekuatan.
kesempatan/keuntungan
terhadap kesalahan orang
lain untuk kepentingan
periklanan pangan.

Contoh iklan yang salah

• Iklan dilarang mencantumkan bahwa pangan dapat


menyehatkan dan dapat memulihkan kesehatan.

Contoh iklan yang salah Contoh iklan yang salah

30 31
• Iklan tidak boleh dihubungkan dengan hal-hal yang • Dilarang menampilkan dalam bentuk apapun hal-hal yang
menyangkut kesehatan dan pemulihan tenaga, kecuali dianggap dapat mengganggu atau merusak jasmani dan
pangan dengan klaim penurunan risiko penyakit. rohani anak-anak.

• Penggunaan pendekatan fantasi atau imajinasi tidak boleh
dibuat sedemikian rupa, sehingga mendorong anak untuk
mempercayainya sebagai suatu kebenaran.
• Iklan dilarang melecehkan, mendiskreditkan atau
merendahkan baik secara langsung maupun tidak langsung
pangan lain.

Contoh iklan Penggunaan pendekatan fantasi atau imajinasi

Contoh iklan yang salah karena mendiskreditkan


atau merendahkan produk lain

32 33
C. Hal-hal yang tidak boleh digunakan/dicantumkan dalam
b. Setting / Gambar
iklan
1) Iklan dilarang menampilkan gambar laboratorium,
nama, logo atau identitas lembaga, termasuk lembaga
a. Pemeran
yang melakukan analisis dan atau mengeluarkan
1) Iklan tidak boleh diperankan oleh tenaga kesehatan,
sertifikat terhadap pangan.
tokoh agama, atau pejabat publik atau berperan sebagai
tenaga kesehatan atau pejabat publik.

Contoh iklan yang salah


Contoh iklan yang salah

2) Iklan dilarang semata-mata menampilkan anak-anak


berusia di bawah 5 (lima) tahun dalam bentuk apapun, 2) Iklan tidak boleh menampilkan adegan, gambar, tanda,
kecuali apabila pangan tersebut diperuntukkan bagi tulisan, kata-kata, suara, dan lainnya yang memberi
anak-anak yang berusia di bawah 5 (lima) tahun. kesan tidak sopan.

34 35
II. Persyaratan Khusus

A. IKLAN PANGAN YANG BERKAITAN DENGAN


c. Materi Edukasi GIZI DAN KESEHATAN
Untuk materi edukasi baik dalam bentuk advertorial ataupun
bentuk lainnya agar dipisahkan dari iklan pangan olahan
sehingga tidak bias antara iklan pangan olahan dengan • Pernyataan dan atau gambarbahan pangan yang dapat
materi informasi umum atau iklan layanan masyarakat. diiklankan harus sesuai dengan klaim dan label yang
disetujui
• Iklan dilarang menyatakan seolah-olah pangan berlabel gizi
mempunyai kelebihan dari pangan yang tidak berlabel gizi.
• Iklan dilarang memuat pernyataan kandungan zat gizi pada
pangan apabila kandungan zat gizi tersebut tidak seluruhnya
berasal dari pangan tersebut, tetapi sebagian diberikan oleh
pangan lain yang dapat dikonsumsi bersama-sama.

Contoh iklan yang salah


karena mencantumkan nama produk pangan olahan Contoh iklan yang salah karena kandungan zat gizi
yang diperoleh bersumber dari cereal dan susu yang
dikonsumsi secara bersamaan

36 37
B. IKLAN PANGAN OLAHAN TERTENTU • Iklan MP-ASI dilarang menampilkan gambar bayi di bawah
usia 6 bulan.
• Formula pertumbuhan yang memakai nama dagang yang
• Iklan tentang formula bayi, formula lanjutan, dan pangan untuk sama dengan nama dagang formula bayi dan formula
keperluan medis khusus dilarang dimuat dalam media massa, kecuali lanjutan dilarang diiklankan.
dalam media cetak khusus tentang kesehatan. Iklan tentang formula •. klan pangan dengan klaim penurunan risiko penyakit wajib
bayi dan formula lanjutan wajib memuat keterangan bahwa pangan menyatakan keterangan tentang peruntukan, anjuran
yang bersangkutan bukan pengganti ASI. konsumsi dan peringatan perhatian yang perlu diketahui

• Pangan untuk bayi yang boleh diiklankan hanya makanan • Iklan pangan untuk anak-anak wajib memenuhi ketentuan
pendamping ASI (MP-ASI). sebagai berikut:

1) Dilarang mengambil manfaat atas kemudah-percayaan,


• Iklan MP-ASI wajib memuat keterangan peruntukannya. kekurangan pengalaman atau kepolosan hati
Keterangan peruntukan harus jelas dinyatakan bahwa anak-anak.
produk tersebut ditujukan untuk bayi berusia 6 bulan ke atas
atau sampai anak berusia 24 bulan.

Contoh iklan yang benar

Contoh iklan yang salah

38 39
2) Iklan tidak diperkenankan mengesankan bahwa manfaat 3) Iklan tidak boleh menganjurkan atau membenarkan, atau
dari suatu produk dapat memengaruhi perubahan status, mendorong timbulnya perilaku yang tidak benar; seperti:
popularitas, kepandaian, keberhasilan dalam kegiatan
olah-raga, perubahan fisik, dan hal-hal sejenis lainnya. • Menentang atau mengabaikan nasihat atau anjuran
orangtua atau orang yang dituakan.

• Menampilkan adegan berbahaya atau kekerasan,


sekalipun ikemas dalam bentuk permainan anak.

• Menggunakan bahasa atau percakapan yang tidak


pantas diucapkan oleh anak.

• Menampilkan adegan yang mengeksploitasi daya rengek


(pester power) anak, dengan tujuan memaksa para
orangtua untuk mengabulkan permintaan anak mereka
akan produk terkait.

• Menganjurkan pola makan atau diet yang tidak sehat.

Contoh iklan yang salah

40 41
C. Iklan BTP D. IKLAN YANG BERKAITAN DENGAN PROSES
DAN ASAL SERTA SIFAT BAHAN PANGAN

• Iklan bebas tambahan pangan atau yang semakna harus • Kata-kata, kalimat, pernyataan, tentang asal serta sifat bahan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. pangan untuk disampaikan dalam iklan hanya boleh
digunakan apabila tidak menyesatkan, dan atau menimbulkan
penafsiran yang salah.
• Iklan sediaan pemanis buatan dilarang menggunakan
tulisan, kata-kata, gambar seolah-olah pemanis
• Penggunaan klaim “bebas kolesterol” atau “non kolesterol”
buatan berasal dari alam.
pada iklan hanya diperbolehkan apabila pangan tersebut
mengandung bahan yang secara kajian ilmiah lazim
mengandung kolesterol.

Jajanan Ibu pasti laku, kalau


Minyak Goreng minyaknya Minyak Goreng Cap
Sayangku.
Minyak goreng Non Kolesterol,
WINTERSLIM
PEMANIS BUATAN SUKRALOSA
Sayangku terbuat dari kelapa sawit
Dengan pilihan.
Vitamin A & D

Sukralosa sintesis terbuat dari gula tebu alami

Kata-kata ini dilarang


Contoh iklan yang salah karena dapat menimbulkan
penafsiran yang salah.

42 43
• Pernyataan “alami” hanya dapat digunakan untuk bahan
mentah, yang tidak dicampur dan tidak diproses atau produk
yang diproses secara fisika tetapi tidak mengubah sifat kimia
dan kandungannya.
• Pernyataan “dibuat dari” hanya dapat digunakan bila produk
yang bersangkutan seluruhnya terdiri dari satu bahan.

Contoh iklan yang salah


karena minuman rasa
buah mengandung sari
buah kurang dari 10%
dengan bahan tambahan
lain.

• Pernyataan “murni” atau pernyataan “100%” hanya dapat


digunakan untuk produk pangan yang tidak ditambahkan/
dicampur dengan bahan lain.

Contoh iklan yang benar

Pernyataan ini diperbolehkan


jika produk pangan tidak ditambahkan
atau dicampur dengan bahan lain.

44 45
• Pernyataan “dibuat dengan ... ” atau “berisi ... ” dapat
digunakan bila produk terdiri dari beberapa bahan.

Komposisi :
Daging ayam,
tepung terigu,
pewarna tartrazin

Komposisi : • Pangan yang dibuat atau berasal dari bahan alamiah


Daging ayam, tertentu hanya dapat diiklankan sebagai pangan yang
berasal dari bahan baku alamiah tersebut apabila pangan
tepung terigu, tersebut mengandung bahan alamiah yang bersangkutan
pewarna tartrazin tidak kurang dari persyaratan minimal yang ditetapkan
dalam Standar Nasional Indonesia atau ketentuan lain
Contoh iklan yang benar yang berlaku.

• Iklan tidak boleh menyebutkan kata-kata “higienis”,
“sanitasi”, dan hal lain semakna yang sudah merupakan
• Pernyataan “segar” hanya dapat digunakan apabila pangan keharusan dalam proses produksi pangan.
tidak diproses, berasal dari suatu bahan dan menggambarkan
pangan yang belum mengalami penurunan mutu secara
Komposisi :
keseluruhan. Daging ayam,
tepung terigu,
pewarna tartrazin

Contoh iklan yang benar

46 47
E. IKLAN MINUMAN BERALKOHOL F. IKLAN PANGAN YANG MENYERTAKAN
UNDIAN, SAYEMBARA DAN HADIAH

• Setiap orang dilarang mengiklankan minuman beralkohol


• Iklan pangan boleh menyertakan undian, sayembara atau
dalam media massa apapun.
hadiah langsung
• Tidak mempengaruhi atau merangsang khalayak untuk mulai
• Pencantuman pernyataan “syarat dan ketentuan berlaku”
meminum minuman beralkohol.
dalam iklan harus diikuti dengan keterangan yang
menjelaskan di mana dan bagaimana memenuhi persyaratan
• Tidak menyarankan bahwa tidak meminum minuman
dan ketentuan tersebut.
beralkohol adalah hal yang tidak wajar.
• Pernyataan “syarat dan ketentuan berlaku” harus mudah
• Tidak menggambarkan penggunaan minuman beralkohol
terbaca.
dalam kegiatan-kegiatan yang dapat membahayakan
keselamatan.
• Mencantumkan tanggal penarikan dan cara pengumuman
pemenangnya.
• Tidak menampilkan ataupun ditujukan terhadap anak di bawah
usia 21 tahun, dan atau wanita hamil.
• Dilarang mensyaratkan “selama persediaan masih ada“ atau
ungkapan lain yang sejenisnya.

Contoh iklan yang salah


Kalimat “Selama persediaan masih ada”
Tidak boleh digunakan untuk iklan
Contoh iklan yang salah karena
berhadiah langsung
menyarankan orang untuk mengonsumsi minuman alkohol

48 49
G. IKLAN PANGAN HALAL

• Kata halal pada sesuatu produk hanya dapat disiarkan


sesudah produk tersebut memperoleh sertifikat halal
resmi dari lembaga yang berwenang.

• Kata ”halal” tidak boleh dieksploitasi. Eksploitasi kata


halal adalah penggunaan label halal atau kata halal
sebagai pesan utama yang dikampanyekan dengan
tujuan untuk merayu, membujuk atau mempengaruhi
proses pembelian. Kata halal hanya boleh dicantumkan
sebagai informasi atau fakta.

Contoh iklan yang salah


karena mengeksploitasi kata halal

50

Anda mungkin juga menyukai