Pemeriksaan sarana dalam rangka pengawalan Sosialisasi Keamanan Pangan oleh Kader
pemenuhan komitmen penerbitan Sertifikat Produksi
Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT)
2. Jumlah minimal sarana yang diperiksa adalah minimal sejumlah sarana yang
tercantum pada Berita Acara Kesepakatan atau sesuai jumlah sarana yang
mengajukan SPP-IRT.
3. Pemeriksaan sarana dilakukan oleh tim yang terdiri dari maksimal 3 (tiga) orang DFI
dan/atau PKP. Apabila belum tersedia DFI atau PKP dapat dilakukan oleh PNS yang
tugas pokok dan fungsinya sebagai pengawas pangan atau sanitarian dari Dinas
Kesehatan maupun Puskesmas.
4. Pelaksanaan pengawasan berdasarkan pada surat tugas yang diterbitkan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota ataupun Puskesmas yang telah didelegasikan wewenang
penugasan pengawasan oleh Kepala Dinas Kesehatan.
5. Pemeriksaan dapat didampingi oleh petugas UPT BPOM setempat atau Dinas
Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), dan dinas lain yang
terkait dengan IRTP
3. Pendampingan Pemenuhan CAPA 4. Pengkajian Ulang SPP-IRT
Pendampingan pemenuhan CAPA dilaksanakan • Pengkajian ulang SPP-IRT dilakukan dalam bentuk rapat di
pada sarana yang telah dikunjungi dan dalam kantor yang diikuti oleh petugas Dinas Kesehatan,
memerlukan pendampingan untuk memenuhi DFI, Tenaga Pengawas Pangan atau Penyuluh Keamanan
ketentuan sesuai persyaratan yang berlaku. Pangan serta perwakilan Dinas PM-PTSP dan dinas lain yang
terkait dengan IRTP.
Pendampingan dilakukan dengan cara dan
• Rapat dilaksanakan minimal 2 (dua) kali dalam setahun
persyaratan seperti yang berlaku pada untuk mengkaji SPP-IRT yang telah dikeluarkan sebelumnya
Pemeriksaan sarana dalam rangka pengawalan dan monitoring SPP-IRT pada tahun berjalan.
pemenuhan komitmen penerbitan Sertifikat • Output pada kegiatan kaji ulang adalah dokumen atau
Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT). laporan hasil kaji ulang sesuai dengan rapat kaji ulang yang
dilakukan.
Sarana yang perlu mendapatkan pendampingan
adalah tidak memenuhi level 1 atau 2 (hasil • Pengkajian dilakukan berdasarkan:
pemeriksaan sarana masih level 3 atau 4) serta 1) track record IRTP, kasus, dan status IRTP (aktif/ tidak
aktif) ditindaklanjuti dengan pencabutan SPP-IRTnya;
memerlukan bimbingan untuk pembuatan label
2) kesesuaian kondisi IRTP saat ini dengan definisi IRTP
yang benar. yang seharusnya. IRTP yang sudah berkembang perlu
difasilitasi untuk mendaftarkan produknya memperoleh
izin edar MD dari BPOM; dan
3) Masa berlaku SPP-IRT yang akan berakhir
ditindaklanjuti dengan perpanjangan SPP-IRT melalui
aplikasi SPPIRT terintegrasi OSS RBA.
D. Peningkatan upaya promosi
kesehatan, advokasi, kemitraan,
dan pemberdayaan masyarakat
Tujuan
Rincian Menu Kegiatan:
B. Pengendalian dan tindak lanjut Rincian Menu Kegiatan:
Pelaksanaanpengawasan
pengawasan terhadap
SPP-IRT pemenuhan
sebagai komitmen
izin Bimtek Kader Keamanan Pangan
1.pelaku
Meningkatkan pengetahuan
usaha edar
IRTP setelah 3-6 dan kesadaran
bulan penerbitan SPP-IRT
produk pangan olahan
masyarakat terhadap keamanan pangan; dari
2. Membentukproduksi industri Pangan
kader Keamanan rumah yang
tangga
mampu dan memahami praktek keamanan
pangan; dan
Penyelenggaraan
3. Kader keamanan pangan yangBimbingan
mampu Teknis 1. Bimtek Kader Keamanan Pangan
Keamanan
mensosialisasikan keamanan Pangan
pangan pada
komunitasnya
Pemeriksaan sarana dalam rangka pengawalan 2. Sosialisasi Keamanan Pangan oleh Kader
pemenuhan komitmen penerbitan Sertifikat Produksi
Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT)
Indikator Keluaran
Peserta
1. Kader Keamanan Pangan di masing-masing kabupaten/kota akan diberikan bimbingan teknis
Keamanan Pangan dengan jumlah sesuai Berita Acara Kesepakatan.
2. Peserta tersebut dipilih dari masyarakat yang diajukan oleh pejabat yang berwenang dapat
berasal dari anggota kader posyandu, kader PKK, anggota organisasi masyarakat, anggota
pramuka, komunitas pasar, komunitas desa, karang taruna, LSM dan individu masyarakat
yang kompeten untuk dapat menjadi kader keamanan pangan dengan keikutsertaan
perempuan dan laki-laki dalam jumlah proporsional.
3. Peserta berasal dari desa yang belum pernah diintervensi dalam program desa pangan
aman oleh BPOM. Daftar desa yang telah diintervensi BPOM dapat dilihat pada link
https://bit.ly/desatelahdiintervensiBPOM.
4. Jika kabupaten/kota merupakan lokus prioritas intervensi stunting, peserta sebanyak 30%
diharapkan berasal dari desa intervensi stunting. Peserta yang telah memenuhi
persyaratan akan disebut sebagai Kader Keamanan Pangan dan selanjutnya akan memiliki
peran/ tugas untuk melakukan sosialisasi kepada minimal 5 orang anggota komunitasnya.
1. Bimtek Kader Keamanan Pangan
Tempat & Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan selama 1 (satu) hari sebanyak minimal 3
(tiga) jam pelajaran di balai desa atau tempat lain yang memungkinkan
dilaksanakannya sharing session.