Anda di halaman 1dari 16

Sosialisasi Menu Pre Market

dan Kader Keamanan Pangan


DAK NF POM TAHUN 2023

Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan


Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan
BPOM
UPAYA PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN MELALUI SINERGISME
PENGAWASAN DI TINGKAT PUSAT DAN DAERAH
Butir 6, Inpres 3/2017
Inpres 3 Tahun 2017 tentang Peningkatan UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
Efektivitas Pengawasan Obat dan Makanan (Pasal 292)
Menteri Teknis/Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian dapat
Badan POM mengoordinasikan pelaksanaan
mengusulkan Kegiatan Khusus kepada Bappenas dan Kemenkeu yang
pengawasan OM dengan instansi terkait didanai melalui Dana Alokasi Khusus bersumber dari APBN untuk
dialokasikan pada Daerah

Langkah Konkrit Perpres 80 Tahun 2017 tentang BPOM (Pasal 3)


Kepala BPOM diinstruksikan untuk mengoordinasikan pelaksanaan
Pengawasan OM dengan Instansi Terkait termasuk Pemda
Koordinasi lintas sektor dan inisisasi upaya
penganggaran DAK (Dana Alokasi Khusus) Dukungan Instansi Vertikal
Non Fisik untuk pengawasan OM Peran aktif Unit Pelaksana Teknis BPOM di daerah
di Pemerintah Kab/Kota termasuk koordinasi lintas sektor di daerah

Permendagri Nomor 41 Tahun 2018


Peningkatan Koordinasi Pembinaan dan Pengawasan
Bantuan Operasional Kesehatan Obat dan Makanan di Daerah
Sub Bidang Pengawasan Obat dan PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN
Makanan OBAT DAN MAKANAN
PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN
MAKANAN
NOMOR 11 TAHUN 2023 TENTANG PETUNJUK
OPERASIONAL PENGGUNAAN DANA ALOKASI
KHUSUS NONFISIK BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATAN PENGAWASAN OBAT DAN
MAKANAN
DAK Non Fisik BOK POM
TAHUN 2023 a.
Penyediaan dan pengelolaan data perizinan dan
tindak lanjut pengawasan izin Apotek, Toko Obat,
dan UMOT

Pengendalian dan tindak lanjut pengawasan


b.
SPP-IRT sebagai izin edar produk pangan olahan
dari produksi industri rumah tangga

Pemeriksaan post market pada produk makanan


c.
minuman industri rumah tangga yang beredar
dan pengawasan serta tindak lanjut pengawasan

Peningkatan upaya promosi kesehatan, advokasi,


d.
kemitraan, dan pemberdayaan masyarakat.
B. Pengendalian dan tindak lanjut D. Peningkatan upaya promosi
pengawasan SPP-IRT sebagai izin kesehatan, advokasi, kemitraan,
edar produk pangan olahan dari dan pemberdayaan masyarakat
produksi industri rumah tangga

Rincian Menu Kegiatan: Rincian Menu Kegiatan:


Pelaksanaan pengawasan terhadap pemenuhan komitmen Bimtek Kader Keamanan Pangan
pelaku usaha IRTP setelah 3-6 bulan penerbitan SPP-IRT

Penyelenggaraan Bimbingan Teknis Bimtek Kader Keamanan Pangan


Keamanan Pangan

Pemeriksaan sarana dalam rangka pengawalan Sosialisasi Keamanan Pangan oleh Kader
pemenuhan komitmen penerbitan Sertifikat Produksi
Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT)

Pendampingan pemenuhan CAPA

Pengkajian Ulang SPP-IRT


Tujuan
B. Pengendalian dan tindak lanjut D. Peningkatan upaya promosi
pengawasan SPP-IRT sebagai izin a. Pangan Olahanadvokasi,
kesehatan, yang diproduksi oleh IRTP
kemitraan,
edar produk pangan olahan dari memiliki izin produksi Pangan
dan pemberdayaan Olahan industri
masyarakat
produksi industri rumah tangga rumah tangga sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku; dan
Rincian Menu Kegiatan: b. Meningkatkan keamanan
Rincian Menu dan mutu produk IRTP
Kegiatan:
Pelaksanaan pengawasan terhadap pemenuhan komitmen yang akan
Bimtek Kaderberedar di Pangan
Keamanan masyarakat melalui
pelaku usaha IRTP setelah 3-6 bulan penerbitan SPP-IRT peningkatan efektivitas pengawasan pre-
market pangan industri rumah tangga sehingga
dapat bersaing di pasar modern baik pasar
domestik maupun internasional.
1. Penyelenggaraan Bimbingan Teknis Bimtek Kader Keamanan Pangan
Keamanan Pangan
Indikator Keluaran
2. Pemeriksaan sarana dalam rangka pengawalan Sosialisasi Keamanan Pangan oleh Kader
pemenuhan komitmen penerbitan Sertifikat Produksi a. Terselenggaranya bimbingan teknis Penyuluhan
Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) Keamanan Pangan bagi pelaku usaha Industri
Rumah Tangga Pangan;
b. Terlaksananya pengawasan dalam rangka
3. Pendampingan pemenuhan CAPA penerbitan Sertifikat Produksi Pangan Industri
Rumah Tangga;
c. Terlaksananya pendampingan pemenuhan CAPA;
dan
4. Pengkajian Ulang SPP-IRT
d. Terlaksananya pengkajian ulang SPPIRT.
1. Penyelenggaraan Bimbingan Teknis Keamanan Pangan
1. Pelaksanaan bimtek atau Penyuluhan Keamanan
Pangan mengacu pada: Narasumber
• Peraturan BPOM Nomor 22 Tahun 2018
tentang Pedoman Pemberian Sertifikat Narasumber pada penyuluhan ini adalah tenaga
Produksi Pangan Industri Rumah Tangga.
• Peraturan BPOM Nomor 10 Tahun 2021 Penyuluh Keamanan Pangan PKP tingkat pertama yang
tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk sudah memiliki Sertifikat Penyuluhan Keamanan
Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko Sektor Obat Dan Makanan.
Pangan baik yang berasal dari instansi pemerintah
2. Penyuluhan Keamanan Pangan diprioritaskan
maupun pihak swasta yang kompeten di bidangnya.
bagi pemilik atau penanggung jawab IRTP yang
belum pernah mengikuti Penyuluhan Keamanan
Pangan dan sedang dalam tahap pemenuhan Materi
komitmen dalam rangka penerbitan SPP-IRT
serta pemilik usaha yang akan memperpanjang Materi penyuluhan Keamanan Pangan dapat
izin PIRT melalui aplikasi SPPIRT yang disampaikan dalam bentuk ceramah, diskusi,
terintegrasi OSS RBA.
demonstrasi/peragaan simulasi, pemutaran video,
3. Jumlah peserta adalah minimal sejumlah target
peserta yang tercantum pada Berita Acara pembelajaran jarak jauh (elearning) dan cara-cara lain
Kesepakatan. yang mendukung pemahaman keamanan pangan.

Modul dan PIKP


Modul dan Produk Informasi Keamanan Pangan
Peserta Bimtek dapat diberikan modul yang berisi
materi Bimtek dan/ atau produk informasi yang
berupa poster, leaflet atau yang sejenis berisi materi
KP
1. Penyelenggaraan Bimbingan Teknis Keamanan Pangan

Tempat Pelaksanaan Materi


Tempat pelaksanaan yang digunakan dalam Materi Bimtek terdiri dari materi
pelatihan harus mendukung terlaksananya proses utama/wajib dan materi pendukung.
pembelajaran dan disesuaikan dengan kebutuhan
pelatihan. Materi utama atau materi wajib yang
disampaikan adalah:
Prasarana pelatihan dapat menggunakan
a) Peraturan perundang-undangan di bidang
balai/gedung bangunan milik Pemerintah Daerah pangan
dan/atau tempat lain yang representatif dengan b) Keamanan dan Mutu Pangan
tetap mempertimbangkan kenyamanan dan c) Teknologi proses pengolahan pangan
kemudahan dijangkau peserta serta efisiensi dana d) SSOP (Standard Sanitation Operating
dan kualitas pelatihan. Procedure)
e) Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik
untuk Industri Rumah Tangga Pangan
Sertifikat PKP f) Penggunaan Bahan Tambahan Pangan
g) Persyaratan Label dan Iklan Pangan
Penerbitan Sertifikat Penyuluhan Keamanan
Pangan mengacu pada Peraturan BPOM Nomor 22 Materi pendukung yang disampaikan adalah:
Tahun 2018 tentang Pedoman Pemberian Sertifikat h) Pencantuman Label Halal
Produksi Pangan Industri Rumah Tangga. i) Etika Bisnis dan Pengembangan Jejaring
Bisnis IRTP
2. Pemeriksaan sarana dalam rangka pengawalan pemenuhan komitmen
penerbitan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT)

1. Pelaksanaan Pemeriksaan sarana dalam rangka pengawalan pemenuhan komitmen


penerbitan SPP-IRT dilakukan kepada sarana yang telah mengikuti bimtek Penyuluhan
Keamanan Pangan dan sarana yang sedang dalam tahap pemenuhan komitmen dalam
rangka penerbitan SPP-IRT.

2. Jumlah minimal sarana yang diperiksa adalah minimal sejumlah sarana yang
tercantum pada Berita Acara Kesepakatan atau sesuai jumlah sarana yang
mengajukan SPP-IRT.

3. Pemeriksaan sarana dilakukan oleh tim yang terdiri dari maksimal 3 (tiga) orang DFI
dan/atau PKP. Apabila belum tersedia DFI atau PKP dapat dilakukan oleh PNS yang
tugas pokok dan fungsinya sebagai pengawas pangan atau sanitarian dari Dinas
Kesehatan maupun Puskesmas.

4. Pelaksanaan pengawasan berdasarkan pada surat tugas yang diterbitkan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota ataupun Puskesmas yang telah didelegasikan wewenang
penugasan pengawasan oleh Kepala Dinas Kesehatan.

5. Pemeriksaan dapat didampingi oleh petugas UPT BPOM setempat atau Dinas
Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), dan dinas lain yang
terkait dengan IRTP
3. Pendampingan Pemenuhan CAPA 4. Pengkajian Ulang SPP-IRT
Pendampingan pemenuhan CAPA dilaksanakan • Pengkajian ulang SPP-IRT dilakukan dalam bentuk rapat di
pada sarana yang telah dikunjungi dan dalam kantor yang diikuti oleh petugas Dinas Kesehatan,
memerlukan pendampingan untuk memenuhi DFI, Tenaga Pengawas Pangan atau Penyuluh Keamanan
ketentuan sesuai persyaratan yang berlaku. Pangan serta perwakilan Dinas PM-PTSP dan dinas lain yang
terkait dengan IRTP.
Pendampingan dilakukan dengan cara dan
• Rapat dilaksanakan minimal 2 (dua) kali dalam setahun
persyaratan seperti yang berlaku pada untuk mengkaji SPP-IRT yang telah dikeluarkan sebelumnya
Pemeriksaan sarana dalam rangka pengawalan dan monitoring SPP-IRT pada tahun berjalan.
pemenuhan komitmen penerbitan Sertifikat • Output pada kegiatan kaji ulang adalah dokumen atau
Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT). laporan hasil kaji ulang sesuai dengan rapat kaji ulang yang
dilakukan.
Sarana yang perlu mendapatkan pendampingan
adalah tidak memenuhi level 1 atau 2 (hasil • Pengkajian dilakukan berdasarkan:
pemeriksaan sarana masih level 3 atau 4) serta 1) track record IRTP, kasus, dan status IRTP (aktif/ tidak
aktif) ditindaklanjuti dengan pencabutan SPP-IRTnya;
memerlukan bimbingan untuk pembuatan label
2) kesesuaian kondisi IRTP saat ini dengan definisi IRTP
yang benar. yang seharusnya. IRTP yang sudah berkembang perlu
difasilitasi untuk mendaftarkan produknya memperoleh
izin edar MD dari BPOM; dan
3) Masa berlaku SPP-IRT yang akan berakhir
ditindaklanjuti dengan perpanjangan SPP-IRT melalui
aplikasi SPPIRT terintegrasi OSS RBA.
D. Peningkatan upaya promosi
kesehatan, advokasi, kemitraan,
dan pemberdayaan masyarakat

Tujuan
Rincian Menu Kegiatan:
B. Pengendalian dan tindak lanjut Rincian Menu Kegiatan:
Pelaksanaanpengawasan
pengawasan terhadap
SPP-IRT pemenuhan
sebagai komitmen
izin Bimtek Kader Keamanan Pangan
1.pelaku
Meningkatkan pengetahuan
usaha edar
IRTP setelah 3-6 dan kesadaran
bulan penerbitan SPP-IRT
produk pangan olahan
masyarakat terhadap keamanan pangan; dari
2. Membentukproduksi industri Pangan
kader Keamanan rumah yang
tangga
mampu dan memahami praktek keamanan
pangan; dan
Penyelenggaraan
3. Kader keamanan pangan yangBimbingan
mampu Teknis 1. Bimtek Kader Keamanan Pangan
Keamanan
mensosialisasikan keamanan Pangan
pangan pada
komunitasnya
Pemeriksaan sarana dalam rangka pengawalan 2. Sosialisasi Keamanan Pangan oleh Kader
pemenuhan komitmen penerbitan Sertifikat Produksi
Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT)
Indikator Keluaran

1. Terlatihnya minimal 30 orang


Pengkajian Kader
Ulang Keamanan
SPP-IRT
Pangan di masing-masing kabupaten/kota; dan
2. Tersosialisasinya minimal 5 (lima) orang oleh
kader keamanan pangan di komunitasnya.
1. Bimtek Kader Keamanan Pangan
Metode
Menggunakan prinsip belajar dari pengalaman yang mana peserta menjadi pelaku utama dalam
pencapaian tujuan pelatihan dan diimplementasikan dalam bentuk ceramah dalam ruangan
(kelas).

Peserta
1. Kader Keamanan Pangan di masing-masing kabupaten/kota akan diberikan bimbingan teknis
Keamanan Pangan dengan jumlah sesuai Berita Acara Kesepakatan.

2. Peserta tersebut dipilih dari masyarakat yang diajukan oleh pejabat yang berwenang dapat
berasal dari anggota kader posyandu, kader PKK, anggota organisasi masyarakat, anggota
pramuka, komunitas pasar, komunitas desa, karang taruna, LSM dan individu masyarakat
yang kompeten untuk dapat menjadi kader keamanan pangan dengan keikutsertaan
perempuan dan laki-laki dalam jumlah proporsional.

3. Peserta berasal dari desa yang belum pernah diintervensi dalam program desa pangan
aman oleh BPOM. Daftar desa yang telah diintervensi BPOM dapat dilihat pada link
https://bit.ly/desatelahdiintervensiBPOM.

4. Jika kabupaten/kota merupakan lokus prioritas intervensi stunting, peserta sebanyak 30%
diharapkan berasal dari desa intervensi stunting. Peserta yang telah memenuhi
persyaratan akan disebut sebagai Kader Keamanan Pangan dan selanjutnya akan memiliki
peran/ tugas untuk melakukan sosialisasi kepada minimal 5 orang anggota komunitasnya.
1. Bimtek Kader Keamanan Pangan

Waktu &Tempat Materi


Waktu pelaksanaan selama 1 (satu) atau 2 (dua) hari sebanyak Materi yang disampaikan adalah materi keamanan
minimal 8 (delapan) jam pelajaran. Kegiatan Bimtek Kader pangan dan nutrisi, namun dapat diperluas dengan
Keamanan Pangan dilaksanakan di 359 (tiga ratus lima puluh materi terkait keamanan penggunaan Obat atau
sembilan) kabupaten/kota yang menerima DAK Nonfisik BOK materi edukasi kesehatan lainnya.
POM Tahun 2023.
Pemberian Materi Bimtek Kader Keamanan
Sertifikat PKP Pangan
1. Narasumber harus kompeten di bidang keamanan pangan, • Peserta dapat diberikan materi KIE dan/atau
dapat berasal dari Universitas, Dinas Kesehatan, UPT produk informasi yang berupa poster, leaflet,
BPOM, BPOM maupun Lembaga lain yang kompeten. billboard, talkshow atau media edukasi lainnya
2. Pembayaran honorarium narasumber harus memenuhi yang terkait materi keamanan pangan,
aturan pembiayaan DAK Nonfisik BOK POM yaitu hanya penggunaan Obat, Obat Tradisional, Kosmetik
dapat diberikan bagi narasumber yang atau materi edukasi kesehatan lainnya.
berkedudukan/berperan sebagai narasumber nonASN, • Contoh-contoh materi KIE Keamanan Pangan,
hanya bagi narasumber non ASN dan ASN yang Bimtek kader Keamanan Pangan dan Produk
berkedudukan/berperan sebagai narasumber diluar Informasi dapat dilihat pada
tupoksi pengawasan obat dan makanan seperti akademisi https://bit.ly/KIEdanPIKPBPOM2022.
perguruan tinggi dan organisasi profesi). • Logo BPOM harus tetap dicantumkan jika
3. Untuk narasumber ASN yang berasal dari luar Dinas menggunakan desain materi PIKP yang
Kesehatan, dapat diberikan honor menggunakan dana APBD. disediakan oleh BPOM.
Sharing session mengenai keamanan pangan secara umum oleh Kader
Metode
keamanan pangan dalam bentuk formal maupun non formal.

Masyarakat atau komunitas di lingkungan Kader Keamanan Pangan di


Peserta masing-masing kabupaten/kota - 43 - Peserta berasal dari lingkungan
dimana kader keamanan pangan berasal berjumlah 5 (lima) orang.

Tempat & Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan selama 1 (satu) hari sebanyak minimal 3
(tiga) jam pelajaran di balai desa atau tempat lain yang memungkinkan
dilaksanakannya sharing session.

2. Sosialisasi Narasumber adalah Kader keamanan pangan yang telah mendapatkan


Narsumber
Keamanan Pangan Bimbingan Teknis Keamanan Pangan yang diselenggarakan oleh Dinas
Kesehatan Kota/Kabupaten.
oleh Kader
Materi Materi yang disampaikan adalah materi keamanan pangan secara umum,
disesuaikan dengan komunitas tempat dilaksanakannya sharing session
tersebut.

Pemberian Materi KIE dan Produk Informasi


Materi KIE & PIKP Peserta dapat diberikan materi KIE dan/atau barang promosi yang berisi
pesan-pesan keamanan pangan.
Pelaporan

1. Pelaporan kegiatan dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan kepada


Kepala Badan melalui Sekretaris Utama.
2. Pelaporan berupa laporan DAK Nonfisik POM per rincian menu,
yang terdiri atas realisasi penyerapan anggaran, realisasi kegiatan,
permasalahan dalam pelaksanaan, dan rencana tindak lanjut.
3. Pelaporan disampaikan setiap bulan paling lambat tanggal 10
(sepuluh) bulan berikutnya.
4. Pelaporan disampaikan melalui aplikasi SMART POM.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai