Chairun Nissa
Penerapan Program
03 Manajemen Risiko
04 Penutup
2
01 Pendahuluan
Keamanan Pangan Steril Komersial?
❑ 420.000 orang meninggal akibat penyakit karena pangan (foodborne disease)
(WHO, 2019)
pH
4,6
Pangan berasam rendah berisiko botulisme, perlu
sel vegetatif perlakuan yang memadai, seperti proses termal,
Clostridium yang dirancang untuk membunuh spora C.
botulinum tidak botulinum yang tahan panas.
menghasilkan toksin
Dianggap steril secara komersial karena perlakuan
Pangan berasam yang membunuh spora C. botulinum akan
tinggi dan aman dari membunuh hampir semua hal lainnya.
botulisme
Pangan steril komersial biasanya shelf-stable jika
dikemas dengan tepat dan dilindungi dari
kontaminasi paska-pengolahan, yang berarti dapat
memperpanjang umur simpan (have extended shelf
lives) pada suhu kamar atau ambien
7
Pengakuan terhadap kemandirian
industri dalam menjamin keamanan
produknya
Pasal 3
Tujuan perizinan berbasis risiko dan
pengawasan adalah:
1. Mendorong kemudahan berusaha bagi
UMK
2. Menyederhanakan perizinan berusaha,
dan
3. Mendorong pelaksanaan pengawasan
yang transparan, akuntabel dan dapat
dipertanggungjawabkan
Sarana Produksi Pangan Olahan
digolongkan dalam tingkat risiko Tinggi
Peraturan Pemerintah nomor 5 tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Lampiran I
B Perizinan Berusaha untuk Menunjang Kegiatan Berusaha Subsektor
Obat dan Makanan
Output: Output:
Izin Penerapan PMR Bertahap Sarana UMK Output:
Izin Penerapan PMR Bertahap Sarana UMK Pangan Tahap 2, disahkan oleh Deputi
Pangan Tahap 1, disahkan oleh Direktur Izin Penerapan PMR Sarana UMK Pangan,
Bidang Pengawasan Pangan Olahan disahkan oleh Kepala BPOM
Pengawasan Produksi Pangan Olahan
Penerapan Program
03 Manajemen Risiko
13
STANDAR PENERAPAN PMR
14
PEDOMAN CARA PRODUKSI YANG BAIK
UNTUK PANGAN STERIL KOMERSIAL
Registrasi PMR
Profil Risiko
4
ALUR
PENERAPAN
PMR
3
PIAGAM PMR
C. botulinum
Penyebab: Hasil mikrobiologi:
PT. XYZ – Jl Percetakan Negara 23 Kel Johar Baru Kec Johar Baru, Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta
Peringatan publik,
Ketidaksesuaian laporan Kejadian Luar Biasa penarikan produk dan
Audit Internal KeracunanPangan penolakan ekspor terkait
isu keamanan pangan
Penyimpangan
Pengaduan persyaratan keamanan &
Pelanggaran terkait Izin
konsumenterkait mutu pangan
Edar
keamanan pangan berdasarkan pengujian
lab
Penyimpangan terhadap
Pelanggaran label pangan Pelanggaran iklan pangan
pemenuhan CPPOB
28
○ SEBARAN INDUSTRI PANGAN STERIL
KOMERSIAL YANG MENERAPKAN PMR
Sumatera
Utara
70 Industri
PSK 1
Sulawesi
“
Utara
PSK 4
Papua Barat
Riau PSK 1
PSK 4
DKI Jakarta
PSK 4 Jawa Tengah
Lampung PSK 5 Bali
PSK 3 PSK 4 Sulawesi
Selatan
PSK 1
Banten
PSK 5
Jawa Barat
PSK 13 Jawa Timur 8
PSK 25
04 Penutup
31
KESIMPULAN
• Program Manajemen Risiko disusun dan dikembangkan untuk
menjamin keamanan dan mutu pangan serta kepatuhan terhadap
peraturan dan perundangan yang berlaku melalui pengawasan
berbasis risiko secara mandiri oleh industri pangan.
• Pangan Olahan Risiko Tinggi wajib menerapkan Program Manajemen
Risiko
• Penerapan Program Manajemen Risiko pada UMK dilakukan secara
bertahap.
33