MINUMAN B
ANALISIS BAHAYA TITIK KENDALI KRITIS (HACCP)
DI SUSUN OLEH :
Diah Ayu Nastiti
P21345118018
Kelas 2D3-A
DOSEN PEBIMBING :
Kusrini Wulandari, SKM, M.Kes
1
RINGKASAN ANALISIS BAHAYA TITIK KENDALI KRITIS
(HACCP)
2
- CCP atau Titik Kendali Kritis adalah suatu titik, langkah atau prosedur dimana
pengendalian dapat diterapkan dan bahaya keamanan pangan dapat dicegah,
dihilangkan, atau diturunkan sampai ke batas yang dapat diterima.
- Critical Limit / Batas Kritis adalah suatu kriteria yang harus dipenuhi untuk setiap
tindakan pencegahan yang ditujukan untuk menghilangkan atau mengurangi
bahaya sampai batas aman.
3
Keamanan Pangan dan ISO 9001 bukan merupakan bagian dari ISO
22000. Sehingga bisa dikatakan, Standar ISO 22000 ini memberikan harmonisasi
internasional dalam bidang standar keamanan pangan, menawarkan mekanisme
skematik untuk menerapkan HACCP di seluruh rantai pasokan makanan.
ISO 22000 bisa melengkapi apa yang selama ini menjadi gap antara jaminan mutu
ISO 9001 dengan kemanan pangan HACCP. Oleh karena itu ISO 22000 mengisi
ditengah-tengahnya.
4. SEJARAH HACCP
Konsep HACCP pertama kali dikembangkan ketika perusahaan Pillsbury di Amerika
Serikat bersama-sama dengan US Army Nautics Research and Development
Laboratories diminta untuk mengembangkan makanan untuk di konsumsi astronot
pada gravitasi nol. Untuk itu dikembangkan makanan berukuran kecil yang dilapisi
pelapisan edible. Misi terpenting dalam pembuatan produk tersebut adalah menjamin
keamanan produksi agar para astronot tidak sakit.
Pada tahun 1971, untuk pertama kalinya system HACCP dipaparkan kepada
masyarakat AS di dalam Konferensi Nasional Keamanan Pangan. Pada tahun 1985,
NAS merekomendasikan penerapan HACCP dalam publikasinya yang berjudul An
Evaluation of The Role of Microbiological Criteria for Food and Food Ingredients.
5. TUJUAN HACCP
- Tujuan penerapan HACCP dalam industri pangan adalah untuk mencegah
terjadinya bahaya sehingga dipakai sebagai jaminan mutu pangan guna
mememuhi tuntutan konsumen. HACCP bersifat sebagai sistem pengendalian
mutu sejak bahan baku dipersiapkan sampai produk akhir diproduksi masal dan
didistribusikan.
- Fungsi HACCP sebagai promosi perdagangan di era pasar global yang memiliki
daya saing kompetitif.
- Agar penerapan HACCP sukses maka tiap perusahaan perlu memenuhi
persyaratan dasar industri pangan yaitu diterapkannya GMP dan SSOP.
- Keuntungan yang diperoleh industry pangan dalam penerapan HACCP antara lain
meningkatkan keamanan pangan pada produk makanan yang dihasilkan,
meningkatkan kepuasan konsumen, memperbaiki fungsi pengendalian.
4
6. PRINSIP HACCP
1. Prinsip 1 : mengidentifikasi potensi bahaya yang berhubungan dengan produksi
pangan pada semua tahapan, mulai dari usaha tani, penanganan, pengolahan
dipabrik dan distribusi sampai kepada titik produk pangan dikonsumsi. Penilaian
kemungkinan terjadinya bahaya dan menentukan tindakan pencegahan untuk
pengendaliannya.
2. Prinsip 2 : menentukan titik atau tahap operasional yang dapat dikendalikan
untuk menghilangkan bahaya atau mengurangi kemungkinan terjadinya bahaya
tersebut (CCP). CCP berarti setiap tahapan di dalam produksi pangan dan atau
pabrik yang meliputi sejak diterimanya bahan bakunya dan atau di produksi,
panen, diangkut, formulasi, diolah, disimpan, dsb.
3. Prinsip 3 : menetapkan batas kritis yang harus dicapai untuk menjamin bahwa
CCP berada dalam kendali.
4. Prinsip 4 : menetapkan sistem pemantauan pengendalian (monitoring) dari CCP
dengan cara pengujian dan pengamatan.
5. Prinsip 5 : menetapkan tindakan perbaikan yang dilaksanakan jika hasil
pemantauan menunjukan bahwa CCP tertentu tidak terkendali.
6. Prinsip 6 : menetapkan prosedur ferivikasi yang mencakup dari pengujian
tambahan dan prosedur penyesuaian yang menyatakan bahwa sistem HACCP
berjalan efektif.
7. Prinsip 7 : mengembangkan dokumentasi mengenai semua prosedur dan
pencatatan yang tepat untuk prinsip-prinsip ini dan penerapannya.
7. KEUNTUNGAN HACCP
Penerapan HACCP sebagai alat pengatur keamanan pangan dapat memberikan
keuntungan, yaitu mencegah terjadinya bahaya sebelum mencapai konsumen,
meminimalkan risiko kesehatan yang berkaitan dengan konsumsi makanan,
meningkatkan kepercayaan akan keamanan makanan olahan sehingga secara tidak
langsung mempromosikan perdagangan dan stabilitas usaha makanan.
8. KELEMAHAN HACCP
1. Jika HACCP tidak diterapkan secara benar maka tidak akan menghasilkan sistem
jaminan keamanan yang efektif di suatu industri.
5
2. Bila hanya dilaksanakan oleh satu orang atau kelompok kecil industri tanpa
sedikit input dari seluruh devisi dalam industri.
3. Lingkungan HACCP dianggap terlalu sempit, yaitu yang hanya terfokus pada
kemanan pangan, dan hanya juga untuk pangan.
6
- Suatu langkah yang tepat untuk mengantisipasi hal tersebut, serta adanya tuntutan
dalam pasar bebas, telah dikembangkan suatu sistem jaminan mutu oleh Komite
Standar Internasional/ Codex Allimentarius Commission yang telah diakui secara
internasional yaitu Sistem Jaminan Mutu berdasarkan HACCP (Hazard Analysis
Critical Control Point). Secara umum konsep HACCP ini merupakan suatu sistem
jaminan mutu yang menekankan pada pengawasan yang menjamin mutu sejak
bahan baku hingga produk akhir.
SUMBER:
- https://kemenperin.go.id/download/6761/HACCP-dan-Implementasinya-Dalam-Industri-
Pangan
- http://ayulestaripublichealth.blogspot.com/2011/06/makalah-haccp.html
- http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/PEDOMAN-PENYUSUNAN-RENCANA-HACCP-
BAGI-INDUSTRI-PANGAN.pdf
- Wulandari, Kusrini. Dkk. 2012. Buku Ajar Kesehatan LIngkungan, Penyehatan Makanan
Dan Minuman B. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta 2.
LATIHAN SOAL
7
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan HACCP ?
- Menurut WHO, Analisis Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis (Hazard Analysis
and Critical Control Points, HACCP) didefinisikan sebagai suatu pendekatan
ilmiah, rasional, dan sistematik untuk mengidentifikasi, menilai, dan
mengendalikan bahaya
- Menurut SNI 01-4852-1998, HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points)
adalah piranti untuk menilai bahaya dan menetapkan system pengendalian yang
memfokuskan pada pencegahan daripada mengandalkan sebagian besar pengajuan
produk akhir ( end product testing) atau suatu sistem pencegahan untuk keamanan
pangan.
- HACCP merupakan suatu sistem manajemen pengawasan dan pengendalian
keamanan pangan secara preventif yang bersifat ilmiah, rasional dan sistematis
dengan tujuan untuk mengidentifikasi, memonitor dan mengendalikan bahaya
(hazard) mulai dari bahan baku, selama proses produksi/pengolahan,
manufakturing, penanganan dan penggunaan bahan pangan untuk menjamin
bahwa bahan pangan tersebut aman bila dikonsumsi.
8
tersebut (CCP). CCP berarti setiap tahapan di dalam produksi pangan dan atau
pabrik yang meliputi sejak diterimanya bahan bakunya dan atau di produksi,
panen, diangkut, formulasi, diolah, disimpan, dsb.
Prinsip 3 : menetapkan batas kritis yang harus dicapai untuk menjamin bahwa
CCP berada dalam kendali.
Prinsip 4 : menetapkan sistem pemantauan pengendalian (monitoring) dari CCP
dengan cara pengujian dan pengamatan.
Prinsip 5 : menetapkan tindakan perbaikan yang dilaksanakan jika hasil
pemantauan menunjukan bahwa CCP tertentu tidak terkendali.
Prinsip 6 : menetapkan prosedur ferivikasi yang mencakup dari pengujian
tambahan dan prosedur penyesuaian yang menyatakan bahwa sistem HACCP
berjalan efektif.
Prinsip 7 : mengembangkan dokumentasi mengenai semua prosedur dan
pencatatan yang tepat untuk prinsip-prinsip ini dan penerapannya.