APLIKASI SMARTBPOM
DALAM RANGKA INPRES No. 3 TAHUN 2017
1
Agenda
Aplikasi
Smart POM
Dasar
Hukum
Pendahuluan
2
Pendahuluan
1. Inpres No. 3 Tahun 2017 tentang Peningkatan Efektivitas
Pengawasan Obat dan Makanan mengamanatkan Badan
POM mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan obat
dan makanan dengan instansi terkait
2. Baru sekitar 20% rekomendasi hasil pengawasan Badan
POM yang ditindaklanjuti.
3. Belum ada sistem informasi pengawasan obat dan
makanan yang bersifat multisektor pemerintahan (Inpres
3/2017 tentang Peningkatan Efektivitas Pengawasan Obat
dan Makanan). Maka perlu dikembangkan strategi
peningkatan efektivitas pengawasan obat dan makanan
melalui pembangunan Aplikasi Smart POM.
3
Pendahuluan
4. Dalam melakukan pengawasan Badan POM tidak dapat
bertindak sebagai single player. Kerjasama dengan berbagai
lintas sektor sangat diperlukan untuk meningkatkan
pengawasan dalam rangka memberikan Jaminan Obat dan
Makanan yang aman, bermanfaat dan bermutu.
4
Pendahuluan
1. menyusun dan menyempurnakan regulasi terkait 1. melakukan sinergi, kolaborasi, dan kerja sama
untuk melakukan koordinasi dan sinergi pengawasan obat dan makanan sesuai dengan
dalam menyusun dan menyempurnakan dalam pemeriksaan sarana produksi untuk
tugas dan fungsinya. pemberian Sertifikat Kelayakan Pengolahan,
regulasi di bidang pengawasan sediaan 2. melakukan sinergi dalam menyusun dan
farmasi serta tata kelola dan bisnis proses Sertifikat Penerapan Program Manajemen Mutu
menyempurnakan tata kelola dan bisnis proses Terpadu, dan Sertifikat Kesehatan Produk
pengawasan sediaan farmasi yang pengawasan obat dan makanan. Pengolahan Ikan terhadap pelaku usaha industri
transparan dan akuntabel untuk 3. mengembangkan sistem pengawasan obat dan
meningkatkan keamanan, kemanfaatan, dan pengolahan ikan.
makanan. 2. meningkatkan pengawasan produk obat ikan
mutu sediaan farmasi. 4. menyusun pedoman untuk peningkatan efektivitas yang menggunakan bahan berbahaya yang
pengawasan obat dan makanan. berpotensi disalahgunakan sampai ke tingkat
1. Meningkatkan pengawasan
5. melakukan pemberian bimbingan teknis dan
terhadap pengadaan impor dan
supervisi di bidang pengawasan obat dan makanan. MENpTeErReIdPaA
raNnR.B
distribusi bahan berbahaya yang untuk melaksanakan percepatan reformasi birokrasi
6. mengoordinasikan pelaksanaan pengawasan obat
berpotensi disalahgunakan melalui penataan kelembagaan, perbaikan bisnis
dan makanan dengan instansi terkait.
sampai ke pengguna akhir. proses dan kinerja, serta peningkatan kapasitas dan
2. Melakukan sanksi administrative kompetensi SDM pada instansi yang menangani bidang
• SIUP-B2 : Surat Izin Usaha Perdagangan
: Pencabutan SIUP-B2, IP-B2, IT- Bahan Berbahaya pengawasan obat dan makanan.
B2 • IP-B2 : Importir Produsen Bahan
Berbahaya
1. melakukan sinergi, kolaborasi, dan kerja sama • IT-B2 : Importir Terdaftar Bahan MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
dalam pemeriksaan sarana produksi terkait Berbahaya untuk melakukan pemblokiran situs yang
CPPOB untuk pangan olahan Standar Nasional mempromosikan dan/atau menjual obat dan makanan
Indonesia (SNI) wajib Peningkatan ilegal secara on line berdasarkan rekomendasi dari
2. meningkatkan pengawasan produksi dan
penggunaan bahan berbahaya yang berpotensi
Efektifitas instansi terkait.
disalahgunakan melalui penyusunan dan Pengawasan Obat dan MENKO BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN
penetapan NSPK. KEBUDAYAAN
3. Melakukan pengkajian ulang dan harmonisasi Makanan 1. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
standar kemasan pangan. Instruksi Presiden ini.
2. melaporkan pelaksanaan Instruksi Presiden ini
kepada Presiden secara berkala setiap 6 (enam)
1. melakukan sinergi, kolaborasi, dan kerja sama bulan atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
dalam pemeriksaan sarana produksi terkait
CPPOB untuk pangan olahan asal hewan dan
asal tumbuhan PARA BUPATI dan WALIKOTA
2. meningkatkan pengawasan produk obat hewan, 1. meningkatkan koordinasi pengawasan obat dan makanan.
pupuk, dan pestisida yang menggunakan bahan PARA GUBERNUR 2. melakukan sanksi administratif.
berbahaya yang berpotensi disalahgunakan 1. meningkatkan koordinasi pengawasan obat dan makanan. 3. melakukan pengkajian ulang terhadap fasilitas pelayanan
sampai ke tingkat peredaran. 2. melakukan pengawasan bahan berbahaya dan penerbitan SIUP B2. kesehatan/fasilitas kefarmasian sesuai standar dan persyaratan.
3. melakukan pengkajian ulang terhadap penerbitan pengakuan PBF 4. melakukan pengkajian ulang sertifikasi produksi industri rumah
cabang dan izin usaha kecil OT sesuai standar dan persyaratan. tangga sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
4. melakukan sanksi administratif. 5. menerapkan sistem informasi database dan pelaporan pemberian
MENTERI DALAM NEGERI 5. menerapkan sistem informasi database dan pelaporan pemberian sertifikasi/perizinan fasilitas pelayanan kesehatan/fasilitas
untuk meningkatkan pembinaan dan pengawasan pengakuan PBF cabang dan izin usaha kecil obat tradisional. kefarmasian dll mengacu pada sistem informasi yg dikembangkan
kepada Gubernur, Bupati dan Walikota terkait 6. melaporkan pelaksanaan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam Keminfo.
pelaksanaan urusan sediaan farmasi, alat Instruksi Presiden ini kepada Menteri Koordinator Bidang 6. melaporkan pelaksanaan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam
kesehatan, dan makanan dan minuman, serta Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dengan tembusan Instruksi Presiden ini kepada Menteri Koordinator Bidang
pembinaan terhadap produk hukum daerah yang Mendagri, Menkes, dan Kepala BPOM. Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dengan tembusan
berkaitan dengan urusan dimaksud. Mendagri, Menkes, Kepala BPOM, dan Gubernur.
5
Pendahuluan
6
Inpres No. 3 Tahun 2017
Pasal Sepuluh
7
Permendagri No. 41 Tahun 2018
8
Dukungan Kementerian Dalam
Negeri
• Surat Menteri Dalam
Negeri Nomor
440/9987/SJ tentang
Pemanfaatan Aplikasi
Smart POM kepada
Gubernur di Seluruh
Provinsi
9
Dukungan Kementerian Dalam
Negeri (lanjutan)
• Surat Menteri Dalam
Negeri Nomor
440.05/9988/SJ tentang
Pembentukkan Tim
Koordinasi Pengawasan
Obat dan Makanan
kepada Gubernur di
Seluruh Indonesia
10
Dukungan Kementerian Dalam
Negeri (lanjutan)
• Surat Menteri Dalam
Negeri Nomor
440.05/9989/SJ tentang
Pembentukkan Tim
Koordinasi Pengawasan
Obat dan Makanan
kepada Bupati/walikota
di Seluruh Indonesia
11
Aplikasi SMART BPOM
Fungsi
• Sebagai sarana untuk melakukan pelaporan hasil pengawasan obat
dan makanan yang direkomendasikan Badan POM kepada
Kementrian/Lembaga dan Pemerintah Daerah
Tujuan
• Mengakomodasi upaya peningkatan efektivitas pengawasan obat
dan makanan pada Kementrian/Lembaga dan Pemerintah Daerah
terkait dengan mempercepat penyampaian rekomendasi hasil
pengawasan Badan POM terkait obat dan makanan yang perlu
ditindaklanjuti oleh Kementrian/Lembaga dan Pemerintah Daerah
terkait
12
ALUR APLIKASI
Peyampaian
rekomendasi dari
Badan POM
Pemberitahuan
tindaklanjut dari Dinas
ke Badan POM
Monitoring oleh
Instansi Pembina
13
Aplikasi SMART BPOM
• Rekomendasi yang sudah ditindaklanjut oleh
Kementerian/ Lembaga/ Dinas dapat
dimonitor oleh Bupati/ Walikota/ Gubernur,
Menteri dan Kepala Badan
• Tindaklanjut Dinas/ Kementerian/ Lembaga
yang sesuai dan tidak sesuai dengan
Rekomendasi Badan POM akan tampil pada
menu laporan
14
Alur di Aplikasi
Upload
Monitoring K/L
15
Sistem Layanan Smart BPOM sebagai Tindaklanjut Inpres No. 3 Tahun 2017
Model aplikasi SmartBPOM
smartbpom.pom.go.id
Login aplikasi
16
Halaman Pemeriksaan Sarana
Pengisian Keterangan
Rekomendasi
17
Hasil Pengawasan yang telah di Kirim
17
Strategi Implementasi dan Sosialisasi 2018
19
Strategi Implementasi dan Sosialisasi
Tahapan Implementasi yang Sudah Dilakukan
Soundingkepada
Sounding kepada
Kemendagri::
kemendagri Sosialisasi Kepada
Ujicoba
Uji coba Sistem
sistem :: DirjenBina
Dirjen Bina Stakeholder dan
UAT dan SIT Pembangunan
Pembangunan Bimtek
Daerah
daerah
21
Roadmap
• Ujicoba Sistem Smart POM
20
Role Utama Aplikasi Smart BPOM
Balai Besar/
Balai POM
Super Dinas
Administrator Kesehatan
23
Balai Besar/ Balai POM
Dashboard Timeline
Tindaklanjut oleh
Dinas Kesehatan
Jumlah rekomendasi
yang sudah
ditindaklanjut/
belum/baru
Hasil Pemeriksaan
Sarana
24
Balai Besar/ Balai POM cont…
25
Dinas Kesehatan
Dashboard Timeline
Tindaklanjut oleh
Dinas Kesehatan
Jumlah rekomendasi
yang sudah
ditindaklanjut/
belum/baru
Hasil Pemeriksaan
Sarana
26
Dinas Kesehatan cont…
27
26