(WKDS)
Standar Ketenagaan Minimal sesuai PMK No 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi RS dan Perijinan RS
serta PMK No 340 Tahun 2010 tentang Klasifikasi RS
Sumber : SIRS Online, 3 Januari 2017
Data Keadaan dan Kebutuhan Dokter Spesialis Kabupaten/Kota
Se-Provinsi Gorontalo Tahun 2017
• Pasal 28 H ayat (1), Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta
UUD 45 berhak memperoleh pelayanan kesehatan
• Pasal 7 ayat (1): Setiap dr Spesialis lulusan PPDS dari PTN di dalam
negeri dan perguruan tinggi luar negeri wajib mengikuti Wajib Kerja
Dokter Spesialis
• Pasal 7 ayat (2): Dalam rangka WKS Dr. Sp setiap institusi pendidikan
penyelenggara PPDS bertugas: a). Menyiapkan mahasiswa PPDS yang
akan menjadi peserta WKS dr.Sp; b) melakukan koordinasi dgn
kolegium dan OP mengenai jumlah lulusan; c). Menyampaikan laporan
kepada Menteri pendidikan terkait jumlah lulusan
Pasal Pasal
8S 29 Pada saat Perpres
ditetapkan (12 Januari
Setiap mahasiswa 2017) maka sudah
yang akan berlaku :
mengikuti Bagi setiap
program dokter mahasiswa PPDS
spesialis harus yang sedang dalam
membuat surat masa pendidikan
pernyataan akan Bagi setiap
mengikuti WKDS mahasiswa PPDS
pada awal yang sedang
pendidikan menunggu kelulusan
PESERTA WKDS
MANDIRI
• Penempatan sesuai Regionalisasi
berdasarkan sentra pendidikan
• Lama penugasan 1 tahun
• Mandiri Status • 1 STR dan berpraktik hanya di rumah
sakit penempatan
MANDIRI PNS / Non PNS • Tunjangan dibayarkan oleh
Kemenkes
• Insentif daerah melalui APBD
• Hak lainnya : jasa pelayanan, tempat
tinggal, keamanan, dll
14 DR.dr. Aman Bhakti Pulungan , Sp.A (K) Wakil dari Ikatan Dokter Anak Indonesia
NO UNIVERSITAS LOKASI
PENEMPATAN
1 Universitas Sumatera Utara Sumatera Utara termasuk pulau
nias, Aceh termasuk pulau
Simeuleu, Riau dan Sumatera Barat
2 Universitas Indonesia DKI Jakarta termasuk kepulauan
Seribu, Banten dan Kepulauan Riau
termasuk Natuna
3 Universitas Padjajaran Jawa Barat dan Kalimantan Barat
LOKASI PENEMPATAN SESUAI SENTRA PENDIDIKAN
Regional Indonesia Tengah
Lulusan Pendidikan Profesi Program Dokter Spesialis Obstetri dan
Ginekologi, Ilmu Penyakit Anak, bedah, Ilmu Penyakit Dalam dan
Anestesiologi dan Terapi Intensif dari perguruan tinggi dalam negeri
NO UNIVERSITAS LOKASI
PENEMPATAN
1 Universitas Diponegoro Jawa Tengah, D.I Yogyakarta,
2 Universitas Gadjah Mada Kalimantan Selatan, Kalimantan
Tengah, Kalimantan Timur dan
3 Universitas Sebelas Maret
Kalimantan Utara
LOKASI PENEMPATAN SESUAI SENTRA PENDIDIKAN
Regional Indonesia Timur
Lulusan Pendidikan Profesi Program Dokter Spesialis Obstetri dan
Ginekologi, Ilmu Penyakit Anak, bedah, Ilmu Penyakit Dalam dan
Anestesiologi dan Terapi Intensif dari perguruan tinggi dalam negeri
NO UNIVERSITAS LOKASI
PENEMPATAN
1 Universitas SAM Ratulangi Sulawesi Utara termasuk Sangir Talaud,
Gorontalo dan Maluku Utara
2 Universitas Hassanuddin Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara,
Sulawesi barat, Sulawesi Tengah dan
Maluku
3 Universitas Airlangga Jawa Timur, Maluku dan Papua Barat
4 Universitas Brawijaya Jawa Timur, Papua dan Nusa Tenggara
Timur
5 Universitas Udayana Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur
B. TATA CARA DISTRIBUSI KELEBIHAN
KUOTA PESERTA WKDS
1. Kelebihan kuota peserta WKDS akan dikumpulkan
dari semua sentra institusi pendidikan (per
spesialis).
2. RS yang membutuhkan disusun berdasarkan
prioritas kebutuhan (dengan memperhatikan
wilayah Indonesia: Barat, Tengah, dan Timur).
3. Pendistribusian WKDS dilakukan dengan
pengundian komputerisasi dengan memperhatikan
wilayah Indonesia: Barat, Tengah, dan Timur dan
mengacu kepada lokasi institusi pendidikan.
B. TATA CARA DISTRIBUSI KELEBIHAN
KUOTA PESERTA WKDS (lanjutan)
4. Bila penempatan peserta WKDS sesuai
wilayah sudah tidak memungkinkan, maka
peserta WKDS akan didistribusikan di seluruh
wilayah yang membutuhkan.
C. TATA CARA PERTUKARAN TEMPAT
PESERTA WKDS
1. Pertukaran tempat antar peserta WKDS
dimungkinkan dengan syarat mempunyai alasan
yang sangat kuat dan dapat diterima. (lampiran data
pendukung)
2. Permohonan pertukaran secara tertulis
disampaikan kepada KPDS.
3. Keputusan persetujuan pertukaran tempat peserta
WKDS ditetapkan dalam rapat KPDS.
4. Perubahan penempatan WKDS ditetapkan dengan
SK Kepala BPPSDMK.
BAGIAN 5.
TATACARA PENGUSULAN WKDS
SYARAT PENGUSULAN WKDS
1. Usulan dilakukan secara berjenjang dari rumah sakit di Kab/Kota
kepada Bupati/Walikota (up.dinkes kab/kota) dan diusulkan kepada
Gubenur (up.dinkes propinsi) dan selanjutnya diusulkan kepada
Menteri Kesehatan up.Kepala Badan PPSDM Kesehatan secara online
melalui http://wkds.kemkes.go.id dan persuratan (sementara)
2. Setiap daerah yang mengusulkan harus membuat surat pernyataan
yang mencantumkan isi sbb :
a. Menyusun perencanaan kebutuhan sesuai tugas dan wewenangnya
b. Bersedia menyiapkan sarana dan prasarana serta peralatan
spesialistik di rumah sakit penempatan
c. Bersedia memberikan insentif daerah kepada peserta WKDS
sebesar Rp. ......
d. Bersedia menyediakan tempat tinggal/rumah dinas bagi peserta
WKDS
e. Menerbitkan surat ijin praktik bagi peserta WKDS
f. Memberikan jaminan keamanan kepada peserta WKDS
g. Memberikan hak-hak lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
MEKANISME PENGUSULAN DOKTER SPESIALIS (WKDS)
1 kab/kota, 1 kab/kota,
8 kab/kota, 1 RS 1 RS
8 RS 5 kab/kota,
2 kab/kota, 1 kab/kota, 5 RS
3 kab/kota,
2 RS 1 RS
3 RS
1 kab/kota,
1 RS 1 kab/kota,
1 RS
8 kab/kota, 4 kab/kota,
9 RS 4 RS
1 kab/kota,
1 RS
1 kab/kota, 1 kab/kota,
1 RS 1 RS 1 kab/kota,
9 kab/kota, 1 RS
9 RS
1 kab/kota, 9 kab/kota,
1 RS 9 RS
2 kab/kota,
1 kab/kota,
2 RS
1 RS
8 kab/kota,
9 RS 7 kab/kota, 4 kab/kota,
1 kab/kota, 9 RS 4 RS
1 RS
5 kab/kota, 3 kab/kota,
1 kab/kota, 6 RS 3 RS
1 RS
http://anakbersinar.com/assets/images/public/media/0b66834782d41ad790238af210e6470f.jpg