Anda di halaman 1dari 42

19 Juni 2020

Sosialisasi Keamanan Pangan dalam


rangka World Food Safety Day

Food Safety,
Everyone’s
Business
Iswadi, S. Farm., Apt
Kepala Loka POM di Payakumbuh
PENDAHULUAN
01
KEAMANAN PANGAN
02
PROGRAM INISIATIF KEAMANAN PANGAN
03
PENDAMPINGAN PELAKU USAHA
04
APLIKASI DAN WEBSITE BPOM 05
PENUTUP
06
1 | PENDAHULUAN
A | PENGENALAN LOKA POM DI KOTA PAYAKUMBUH

Badan Pengawas Obat dan Makanan adalah


sebuah lembaga di Indonesia yang bertugas
mengawasi peredaran obat-obatan dan makanan di
Indonesia. Dalam melaksanakan tugasnya BPOM
didukung oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT).

Loka POM di Kota Payakumbuh adalah UPT di


lingkungan BPOM yang merupakan satuan kerja
yang bersifat mandiri yang melaksanakan tugas
teknis operasional tertentu dan/atau tugas teknis
penunjang tertentu di bidang pengawasan obat dan
makanan.

Balai Besar Pengawas


Balai Pengawas Obat dan Loka Pengawas Obat dan
Obat dan Makanan (Balai
Makanan (Balai POM) Makanan (Loka POM)
Besar POM)
LOKA POM DI KOTA PAYAKUMBUH

Tugas UPT berdasarkan PerBPOM No. 12 tahun


2018 pasal 36 :

 Melakukan inspeksi dan sertifikasi


sarana/fasilitas produksi Obat dan Makanan
 Melakukan inspeksi dan sertifikasi
sarana/fasilitas distribusi Obat dan Makanan
 Melakukan inspeksi dan sertifikasi
sarana/fasilitas distribusi Obat dan Makanan
 Sertifikasi produk
 Pengambilan contoh (sampling)
 Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah
tangga.
 Pengujian Obat dan Makanan
 Pengelolaan komunikasi, informasi, edukasi,
pengaduan masyarakat, dan koordinasi dan
kerja sama di bidang pengawasan Obat
dan Makanan

Wilayah Kerja : Kota Payakumbuh, Kab, Lima Puluh Kota, Kota Bukittinggi, Kab. Agam
B | DASAR HUKUM
UU No. 18 tahun 2012 tentang Pangan

Pasal 68 Ayat 1 Pasal 68 Ayat 3


Pemerintah Pelaku usaha pangan*
menetapkan NSPK wajib menerapkan
NSPK

Pasal 68 Ayat 5 Pasal 108 Ayat 1


Pemerintah membina Pemerintah
dan mengawasi berwenang melakukan
penerapan NSPK oleh Pengawasan
Pelaku Usaha

*Pelaku Usaha Pangan adalah setiap orang yang bergerak pada satu atau lebih subsistem agiribisnis pangan, yaitu penyedia
masukan produksi, proses produksi, pengolahan, pemasaran, perdagangan, dan penunjang

NSPK  Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria


DASAR HUKUM PENGAWASAN

1. UU No. 18 tahun 2012 tentang Pangan


2. UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen
3. Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 1999 tentang
Label dan Iklan Pangan
4. Peraturan Pemerintah No. 86 tahun 2019 tentang
Keamanan Pangan
KONSEP JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN MUTU PANGAN
BERDASARKAN PP 86 TAHUN 2019
C | ISU KEAMANAN PANGAN

World Health Organization (WHO) mencatat jutaan


orang jatuh sakit, bahkan banyak yang meninggal
akibat mengkonsumsi pangan yang tidak aman.

Diperkirakan lebih dari 200 jenis penyakit yang


ditimbulkan karena mengkonsumsi pangan yang
tercemar.

Perlu praktek penanganan pangan yang baik untuk


menghindarkan pangan menjadi tercemar sekaligus
mencegah penyakit akibat pangan.

”Hak untuk memperoleh pangan yang aman dan


bergizi adalah sama tingkatannya dengan hak
untuk bebas dari kelaparan”
—Rome Declaration on World Food Security 2006
2 | KEAMANAN PANGAN
A | DEFINISI

PANGAN KEAMANAN PANGAN

Pangan adalah segala sesuatu yang Keamanan Pangan adalah kondisi


berasal dari sumber hayati produk dan upaya yang diperlukan untuk
pertanian, perkebunan, kehutanan, mencegah Pangan dari
perikanan, peternakan, perairan, dan kemungkinan cemaran biologis,
air, baik yang diolah maupun tidak kimia, dan benda lain yang dapat
diolah yang diperuntukkan sebagai mengganggu, merugikan, dan
makanan atau minuman bagi membahayakan kesehatan
konsumsi manusia, termasuk bahan manusia serta tidak bertentangan
tambahan Pangan, bahan baku dengan agama, keyakinan, dan
Pangan, dan bahan lainnya yang budaya masyarakat sehingga
digunakan dalam proses penyiapan, aman untuk dikonsumsi.
pengolahan, dan/atau pembuatan
makanan atau minuman.

UU No. 18 tahun 2012 PP No. 86 tahun 2019


tentang Pangan tentang Keamanan Pangan
B | SISTEM PENGAWASAN
PP No. 86 tahun 2019 tentang Keamanan Pangan
PENGAWASAN BPOM

Sebelum beredar Ketika beredar

DATA ADMINISTRATIF
DATA TEKNIS • Inspeksi sarana produksi-
distribusi
• Monitoring label beredar
• Sampling & pengujian
• Iklan dan promosi
EVALUASI PRODUK

IJIN EDAR TINDAK LANJUT

Pelaku usaha bertanggung jawab terhadap


KEAMANAN, MUTU dan MAMFAAT/KHASIAT produk
C | KONSEP FARM TO TABLE
RANTAI PANGAN

“Jaminan
Transportation
keamanan pangan
harus mencakup
dari tahap awal
sampai Processing Retail
pangan siap
dikonsumsi. “

Farm Table
KEAMANAN PANGAN DI SETIAP RANTAI PANGAN
RUANG LINGKUP CPPOB

Dasar  Peraturan Menteri Perindustrian RI No.75/M-IND/PER/7/2010


tentang Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (Good
Manufacturing Practices)
NO ELEMEN NO ELEMEN
1. Lokasi 10. Pengemas
2. Bangunan 11. Label dan Keterangan Produk
3. Fasilitas Sanitasi 12. Penyimpanan
4. Mesin/Peralatan 13. Pemeliharaan dan Program Sanitasi
5. Bahan 14. Pengangkutan
6. Pengawasan Proses 15. Dokumentasi dan Pencatatan
7. Produk Akhir 16. Pelatihan
8. Laboratorium 17. Penarikan Produk
9. Karyawan
PENERAPAN HACCP

1. Melakukan Analisis Bahaya

2. Menetapkan CCP (Critical Control


Point)

3. Menetapkan Batas Kritis

4. Menetapkan Langkah Monitoring

5. Menetapkan Tindakan Koreksi

6. Menetapkan Verifikasi

7. Mengembangkan Dokumen dan


Rekaman
D | JENIS PANGAN

Buah, ikan segar, sayur, PANGAN


daging segar, dll
SEGAR

PANGAN MD / ML (Badan POM)


OLAHAN P-IRT (Pem. Kab / Kota)

Restoran, Café hotel, PANGAN


Warung tegal
SIAP SAJI
E | BAHAYA PADA PANGAN

BAHAYA BIOLOGI BAHAYA KIMIA BAHAYA FISIK


MENGAPA KEAMANAN
PANGAN PENTING ?
JIKA PANGAN TIDAK AMAN :

Menyebabkan Memperburuk Industri Melemahnya


sakit / perekonomian – pangan/penjual kualitas
keracunan Orang sakit tidak pangan – generasi
pangan bekerja, keluarga produknya tidak muda
menderita laku

Pemberdayaan Masyarakat
dan Pelaku Usaha 2020
APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN
PANGAN AMAN?

Pangan harus bebas dari


bahaya biologis
(mikroba), kimia &
fisik (benda asing)

Pemberdayaan Masyarakat
dan Pelaku Usaha 2020
1. Bahaya Biologis/Mikroba/Kuman
Berbahaya karena dapat menyebabkan masalah pencernaan
dan penyakit
 Contoh sumber cemaran bahaya biologis:
 Air tercemar
 Debu
 Serangga (lalat, kecoa)
 Hewan pengerat (tikus)
 Hewan peliharaan
 Peralatan kotor
 Tangan yang kotor
 Penjaja pangan
 Pangan mentah
Pemberdayaan Masyarakat
dan Pelaku Usaha 2020
2. Bahaya Kimia
Berbahaya karena dapat menyebabkan masalah pencernaan
dan penyakit

 Pangan mungkin mengandung bahan kimia


seperti:
 Pestisida
 Bahan pembersih
 Cat
 Minyak pelumas
 Logam berat
 Racun alami
 BTP melebihi batas yang diijinkan
 Bahan berbahaya dilarang untuk pangan (formalin,
boraks, pewarna tekstil)
 Cemaran dari bahan kemasan pangan (migrasi)
Pemberdayaan Masyarakat
dan Pelaku Usaha 2020
3. Bahaya Fisik
Berbahaya karena dapat melukai dan atau menutup jalan
nafas dan pencernaan apabila tertelan

 Pangan mungkin mengandung:


 Potongan kayu
 Pecahan kaca
 Potongan logam
 Potongan bagian tubuh serangga
 Kerikil/pasir
 Plastik
 Rambut

Pemberdayaan Masyarakat
dan Pelaku Usaha 2020
Keamanan Pangan
Masalah Klasik

Cemaran Cemaran Penggunaan Penyalahgunaan


Mikroba Kimia BTP melebihi Bahan Berbahaya
Karena Rendahnya Karena Kondisi batas yang dilarang untuk
higiene dan sanitasi lingkungan yang diijinkan pangan seperti
tercemar limbah formalin, rhodamin B
industri boraks, methanil yellow

Pemberdayaan Masyarakat
dan Pelaku Usaha 2020
3 | PROGRAM INISIATIF
KEAMANAN PANGAN
PROGRAM

Gerakan Pangan
Pasar
Keamanan Jajanan
Aman dari
Pangan Anak
Bahan
Desa Sekolah
Berbahaya
(GKPD) (PJAS)
A | GKPD

”Gerakan Keamanan Pangan Desa


(GKPD) merupkan aksi nasional
yang diinisiasi oleh Badan POM
untuk melakukan intervensi
keamanan pangan kepada
masyarakat desa”

Tujuan :

- Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menjamin pemenuhan kebutuhan


pangan yang aman
- Mendorong kemandirian masyarakat desa dalam melakukan pengawasan pangan
- Memperkuat ekonomi desa melalui program keamanan pangan desa
B | PJAS

”Pangan Jajanan Anak Sekolah


(PJAS) merupakan Gerakan Menuju
Pangan Jajanan Anak Sekolah
Yang Aman, Bermutu dan Bergizi”

Tujuan  peningkatan PJAS yang aman, bermutu,dan bergizi


C | PASAR AMAN DARI BAHAN BERBAHAYA

”Pasar Aman dari Bahan Berbahaya adalah


pasar yang mempunyai komitmen dan
dukungan penuh dari komunitas pasar,
pedagang, pemasok, masyarakat serta
pemerintah setempat untuk mengendalikan
peredaran bahan berbahaya yang
disalahgunakan dalam pangan juga pangan
yang berpotensi mengandung bahan
barbahaya.”

Bahan berbahaya yang diawasi :


Boraks, Formalin, Kuning Metanil (Methanyl Yellow), Rhodamin B
4 | PENDAMPINGAN PELAKU
USAHA PANGAN
A | REGISTRASI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA
P-IRT

1. Penerimaan Pengajuan Permohonan SPP-IRT


Permohonan diterima oleh Bupati/Walikota c.q. Unit Pelayanan Terpadu Satu
Pintu dan dievaluasi kelengkapannya secara administrative yang meliputi:
a. Formulir Permohonan SPP-IRT
b. Dokumen lain antara lain: Surat keterangan atau izin usaha dari
Camat/Lurah/Kepala desa, Rancangan label pangan., Sertifikat Penyuluhan
Keamanan Pangan (bagi pemohon baru).
2. Evaluasi terhadap Dokumen dan Kelengkapan Permohonan SPP-IRT terkait
dengan Keamanan Pangan
3. Penyelenggaraan Penyuluhan Keamanan Pangan untuk memperoleh sertifikat
penyuluhan keamanan pangan bagi yang memiliki nilai ujian evaluasi
penyuluhan keamanan pangan memenuhi standar
4. Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan Industri Rumah Tangga bagi pelaku
usaha yang memiliki sertifikat penyuluhan keamanan pangan
5. Pemberian Nomor P-IRT
6. Penyerahan SPP-IRT
B | REGISTRASI PANGAN MD / ML

PERSYARATAN
MD / ML
ALUR PROSES REGISTRASI PRODUK
5 | APLIKASI DAN SOSIAL
MEDIA BPOM
A | APLIKASI BPOM

Cek BPOM  Aplikasi berbasis


Android untuk mengecek produk yang
diperbolehkan beredar di Indonesia
(telah melewati proses evaluasi oleh
Pre-Market) melalui nomor registrasi,
nama produk/nama dagang, nama
produsen/importir.

BPOM Mobile  berita terbaru dari


BPOM, mengecek suatu produk
dengan memindai kode QR atau kode Cek BPOM BPOM Mobile
batang, serta mengirimkan
pengaduan terhadap suatu produk

Ayo Cek BTP  adalah aplikasi


online yang berfungsi untuk
mempermudah dan mempercepat
pengawas, produsen, dan konsumen
dalam membaca ketentuan yang ada
di dalam 26 peraturan tentang Batas
Maksimum Penggunaan Bahan
Tambahan Pangan (BTP)
Ayo Cek BTP
B | MEDIA SOSIAL BPOM

Loka POM Payakumbuh pom.payakumbuh

Loka POM Payakumbuh pom.go.id

pom.payakumbuh@gmail.com
6 | PENUTUP
PENUTUP

1. Keamanan pangan merupakan syarat penting yang harus melekat


pada pangan yang hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat
Indonesia.
2. Keamanan pangan merupakan tanggung jawab bersama
(Pemerintah, Produsen, dan Masyarakat)
3. Pangan yang aman adalah pangan yang bebas dari bahaya
biologis, kimia dan fisik.
4. Penanganan pangan yang baik dapat membuat pangan menjadi
terbebas dari bahaya tersebut.
Food safety,
everyone’s
business

Anda mungkin juga menyukai