Pengertian Bimbingan
Bimbingan (to guidance)
secara etimologi = bantuan (psikologis)
Bimbingan adalah proses bantuan yang
berencana, sistematis, dan berkelanjutan
yang diberikan oleh pembimbing kepada
individu
agar
individu
dapat
mengembangkan diri secara optimal dan
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Pengertian Konseling
Konseling (to counsel): Proses pemberian
bantuan yang dilakukan melalui wawancara
konseling oleh Konselor kepada konseli
dengan tujuan agar klien dapat mengambil
tanggung jawab sendiri terhadap suatu
permasalahan.
Pengertian BK
Bimbingan Konseling: Proses interaksi antara
pembimbing atau konselor dengan klien baik
secara langsung (tatap muka) atau tidak
langsung (melalui media: internet, atau
telepon) dalam rangka membantu klien agar
dapat mengembangkan potensi dirinya atau
memecahkan masalah yang dialaminya.
Tujuan BK
Membantu individu dalam:
Mengembangkan diri secara optimal sesuai
tahap perkembangannya
Menjadi individu yang berguna dalam
kehidupannya
Memiliki berbagai wawasan & pengetahuan
Memiliki interpretasi-interpretasi
Memiliki pilihan, penyesuaian & keterampilan
Fungsi BK
Pemahaman
Pencegahan
Pengentasan
Pemeliharaan/Pengembangan
Penyaluran
Advokasi
Asas-asas BK
1. Asas kemandirian: memahami diri & lingk; menerima diri & lingk
scr obyektif; mampu mengambil keput. tepat; mengarahkan
dirinya; mewujudkan dirinya.
2. Asas kerahasiaan; hrs bs memegang teguh rahasia klien, mrp
sebuah kode etik konselor
3. Asas keterbukaan; klien yg ditangani hrs bersifat terbuka tdk
boleh ad sesuatu yg dirahasiakan
4. Asas kesukarelaan; ikhlas, diperuntukkan bagi klien/konselor
sendiri
5. Asas kegiatan; seorang pembimbing hars mendorong klien
melakukan aktivitas2 yg tlh di sepakati bersama (client must be
active)
6. Asas kekinian; masalah yg dibicarakan klien adl masalah yg
sekarang sdg dihadapi, dan konselor ,memberikan terapi pd saat
skrg
Lanjutan
7. Asas kedinamisan; didalam memberikan bantuan kpd klien hrs
dinamis, efektif, tdk monoton, dan terus berkembang.
8. Asas keterpaduan; didalam melakukan bimbingan perlu ada
kerjasama antara konselor dan pihak2 yg berperan dlm
penyelenggaraan pelayanan BK perlu trs dikembangkan
9. Asas profesionalitas/keahlian; dlm melakukan bimbingan,
konselor hrs benar2 ahli dlm mengatasi msalah/melaksanakan
tugasnya.
10. Asas kenormatifan; sesuai dgn norma yg berlaku
11. Asas alih tangan (reveral)
12. Asas Tut wuri Handayani. suasana mengayomi (memberikan
rasa aman), mengembangkan keteladanan, memberikan
rangsangan dan dorongan, serta kesempatan yang seluas-luasnya
kepada klien untuk maju.
Jenis Layanan BK
1. Layanan Orientasi lingkungan baru.
2. Layanan Informasi memahami berbagai informasi (spt: info
belajar, pergaulan, karir, pendidikan lanjutan)
3. Layanan Konten pengembangan sikap dan kebiasaan
belajar yang baik
4. Layanan Penempatan dan Penyaluran
5. Layanan Konseling Perorangan
6. Layanan Bimbingan Kelompok
7. Layanan Konseling Kelompok
8. Konsultasi
9. Mediasi
Bidang Layanan BK
Bimbingan pribadi-sosial
Bimbingan belajar
Bimbingan karir
Kegiatan Pendukung BK
1. Aplikasi Instrumentasi Data kegiatan untuk
mengumpulkan data dan keterangan tentang peserta
didik
2. Konferensi Kasus kegiatan untuk membahas
permasalahan peserta didik dalam suatu pertemuan
yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat
memberikan keterangan
3. Himpunan data
4. Kunjungan rumah
5. Tampilan Kepustakaan
6. Alih Tangan Kasus
Pendekatan dalam BK
1. Pelayanan dasar proses pemb. bantuan kpd slr konseli mll
keg. penyiapan penglmn terstruktur scr klasikal/kelompok yg
disajikan scr sistematis
2. Pelayanan responsif pemberian bantuan kpd konseli yg
menghadapi kebthn & msl yg mbthkn prtolongan dg segera
3. Pelayanan perencanaan individual bantuan kpd konseli
agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yg
berkaitan dg perencanaan masa depan
4. Dukungan sistem komponen pelayanan dan kegiatan
manajemen, tata kerja, infrastruktur (misalnya Teknologi
Informasi dan Komunikasi), dan pengembangan kemampuan
profesional konselor scr berkelanjutan,
Langkah-langkah BK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Identifikasi Masalah
Analisis Masalah
Diagnosis
Prognosis
Treathment
Evaluasi dan Tindak Lanjut
Teknik-teknik BK
1. Individual Guidance Counseling (Bimbingan
Konseling Individu)
a. Teknik Direktif (langsung)
b. Teknik Non-Direktif (client centered therapy: Carl
Rogers)
c. Teknik Behabioral:
- classical conditioning (S-R)
- operant conditioning (R-P)
- modelling (peniruan)
Pengertian BK AUD
Bimbingan Konseling Anak Usia Dini
adalah proses pemberian bantuan psikologis
yang diberikan kepada anak usia dini dalam
rangka membantu anak usia dini tersebut
agar dapat mengembangkan potensi dirinya
sehingga dapat mencapai perkembangan
yang optimal serta dapat memecahkan
masalah yang dialaminya.
Tujuan BK AUD
1. Lbh
mngenal
dirinya,
mngetahui
kemampuan,
sifat,
kebiasaan,
dan
kesenangannya,
2. Dpt
mengembangkan
potensi
yang
dimilikinya,
3. Dpt mengatasi kesulitan yg dihadapinya,
4. Dpt mnyiapkn perkemb. mental dan sosial
untk masuk k lembaga pend. selanjutnya.
Lanjutan
Tujuannya dr sudut pandang ortu, BK AUD untuk:
1. Mbantu ortu agar mengerti, memahami & menerima
kelebihan dan kekurangan anak sbg individu,
2. Mbantu ortu dlm mengatasi gang. emosi pd anak yg
ada hub.nya dg situasi keluarga di rumah,
3. Mbantu otu mengambil keputsn dlm memilih skolh bg
anaknya sesuai dg taraf kemampuan kecerdasan, fisik
dan indranya.
4. Mberikan informasi kpd ortu untuk memecahkan
mslah kesehatan anak.
Fungsi BK AUD
1. Fungsi Pemahaman usaha bimb. yg dilakukan
guru/pendamping untuk mghsilkan pemahaman
yang menyeluruh ttg. aspek2 sbg brkt :
a. pemahaman diri anak didik terutama oleh ortu dan
guru,
b. hambatan atau masalah yang dihadapi anak,
c. Lingk. anak yg mencakup keluarga dan tmpt bljr,
d. Lingk. yg lbh luas diluar rumah dan diluar tmpt blj,
e. cara2 penyesuaian dan pengembangan diri.
Lanjutan
2. Fungsi Pencegahan usaha bimb. yg mhasilkan
tercegahnya anak dr berbagai mslah yg dpt
mganggu, mhmbat/menimbulkn kesulitan dlm
proses perkembangan.
3. Fungsi Perbaikan usaha bimb. yg mhasilkan
terpecahnya berbagai mslah yg dialami oleh anak
didik.
4. Fungsi Pemeliharaan & pengembangan usaha
bimb. yg menghasilkan terpeliharanya dan
berkembangnya berbagai potensi dan kondisi positif
anak didik dlm rangka perkembangan dirinya scr
mantap dan berkelanjutan.
Prinsip BK AUD
1). Bimb. mrp bagian penting dr proses
pendidikan.
2). Bimb. diberikan kpd smw anak dan bukan hy
untuk anak yg menghadapi masalah.
3). Bimb mrp proses yg menyatu dlm smw
kegiatan pendidikan.
4). Bimbingan harus berpusat pada anak yang
dibimbing.
5). Keg. bimb mncakup slr kemamp. perkemb.
anak yg meliputi kemampuan fisik-motorik,
kecerdasan, social maupun emosional.
Lanjutan
6). Bimb. hrs dimulai dg mengenal
(mengidentifikasi) kebutuhan2 yg dirasakan
anak.
7). Bimb. hrs fleksibel dan sesuai dg kebutuhan
serta perkembangan anak.
8). Dlm menyampaikan pemasalahan anak kpd
orangtua hendaknya menciptakan situasi aman
dan menyenangkan, shg memungkinkan
terjadinya komunikasi yg wajar dan terhindar
dr kesalahpahaman.
Ciri-ciri BK AUD
1). Proses Bimbingan dan Konseling Harus Disesuaikan
dengan Pola Pikir dan Pemahaman Anak
2). Pelasanaan Bimbingan Terintegrasi Dengan
Pembelajaran
3). Waktu pelaksanaan bimbingan sangat terbatas
4). Pelaksanaan bimbingan dilaksanakan dalam nuansa
bermain
5). Adanya keterlibatan teman sebaya
6). Adanya keterlibatan orangtua
Syarat-syarat BK AUD
1. Prinsip dasar BK AUD. BK AUD tdk mengg waktu
dan ruang tersendiri
2. Esensi Bimbingan dan konseling (guidance for
all) dan menekankan pd mslah AUD
3. Orientasi Bimbingan dan Konseling orientasi
perkembangan masa Golden Age
4. Konsep yg mendasari pelaksanaan pemahamn
ttg perkemb. Anak. setiap anak memiliki
karakteristik dan kemampuan yang berbeda-beda.
5. Bentuk dan setting layanan indiv dan klasikal
Program BK AUD
1. Parenting
2. Konseling
3. Penempatan kegiatan ekstrakurikuler
4. Home Room Program
5. Karyawisata (fieldtrip)
6. Diskusi Kelompok
7. Kegiatan Kelompok
8. Keorganisasian
9. Sosiodrama
10. Psikodrama
b. SumberData
Siswa
Orang tua
Guru
Kepala sekolah
Teman
Tetangga, dsb.
c. TeknikPengumpulanData
1.Melalui Tes
2.Non Tes
Alat
untuk mencatat gejala-gejala khusus atau luar biasa menurut urutan
kejadian, catatan dibuat segera setelah peristiwa terjadi.
2. Layanan Informasi
a. Jenis-jenis
Informasi Pendidikan; Informasi Sosial;
Informasi Media Pendidikan; Informasi
Kesehatan; Informasi Sosial; Informasi
Keagamaan; Informasi Hukum
b. Teknik
Papan Bimbingan Leaflet Poster Ceramah
Peninjauan Kliping Koran Wawancara
Mendatangkan Ahli, dsb.
3. LayananKonseling
a. TujuanKonseling
Memberikan bantuan yg intensif dlm
membina kemampuan, bakat, minat
Memecahkan kesulitan serta kelainan khusus
yg dihadapi konseli
b. Sasaran Konseling
Orangtua atau anggota keluarga
Anak-anak yang mengalami kesulitan
c. Prinsip-Prinsip Konseling
Menciptakan hubungan harmonis dg anak
Adanya toleransi,
menciptakan situasi aman & menyenangkan
d. Langkah-langkah Konseling
Identifikasi kasus
Prognosa
Pengumpulan data
Terapi
Analisa data
Evaluasi
Diagnosa
Tindak lanjut
4. LayananPenempatan
a. Tujuan: Menempatkan anak didik dlm
kelompok/keluarga sesuai dgn bakat dan
minatnya. Melalui:
- Saran2 kpd orangtua,
- meneruskan ke SD biasa, SD khusus atau SD
Luar Biasa,
- mengirim anak ke lembaga dimana bakat
anak dpt berkembang.
Penilaian BK AUD
a. Tujuan:
a.Mengetahui hasil pelaksanaan program
b.Memperkuat prioritas program
c.Melengkapi bahan informasi dan data
d.Dsr info mnghadapi kritik dr ortu dan masy.
2. Metode:
a.Observasi terhadap anak-anak; b.Angket kpd
ortu; c.Wawancara terhadap anak dan
orangtua.;
d.Pemeriksaan:
ahlimedis,
psikologdan konselor
Anak Bermasalah
Anak bermasalah usia TK 4-6 tahun yang memiliki perilaku
non normatif (perilaku yang tidak sesuai) dapat dilihat
dari tingkat perkembangannya, atau mengalami
kesulitan dalam menyesuaikan diri baik pada waktu
belajar (konsentrasi) maupun dalam aktivitas bermain
di sekolah atau di rumah (sosial).
Respon Guru
Saat mghdpi emosi negatif anak guru mncptkn hub. yg akrab
Sabar mhadapi anak yg sedih, marah, atau ketakutan, dan tdk
marah jika menghadapi emosi anak.
Sadar dan menghargai emosi-emosinya sendiri.
Melihat emosi negatif sbg arena yg pntg dlm mengasuh anak.
Peka thd keadaan emosi anak.
Tdk bgung/cemas menghadapi ungkapan2 emosional anak.
Tdk menanggapi lucu/meremehkan perasaan negatif anak.
Tdk memerintahkan apa yang harus dirasakan oleh anak.
Tdk merasa bhw guru hrs membereskan smw masalah anak.
Mengg. saat2 emosional sbg saat unt mdgarkn anak, berempati dg
kata2 yg menyejukkn, menolong anak mberi nama emosi yg sdg
dirasakan, menentukan batas2 dan mgajarkan ungkpan emosi yg
dpt diterima, dan mgajarkn anak untuk terampil dalam
menyelesaikan masalah.
SEKIAN
Semoga Bermanfaat!