I. Latar Belakang
Pembangunan bidang kesehatan pada dasarnya ditujukan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang untuk mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal. Sasaran utama yang harus dicapai oleh Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan adalah semua sediaan farmasi, makanan dan perbekalan kesehatan harus memenuhi
syarat dan di setiap Fasilitas Layanan Kesehatan tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan
dasar.
Sistem Kesehatan Nasional tahun 2009 menetapkan bahwa tujuan dari pelayanan
kefarmasian adalah Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu, bermanfaat,
terjangkau untuk meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Hal tersebut diwujudkan
oleh Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan dalam sebuah Misi yaitu Terjaminnya
ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan bagi pelayanan
kesehatan.
Sesuai dengan perkembangan di bidang kefarmasian telah terjadi pergeseran orientasi
pelayanan kefarmasian dari pengelolaan obat sebagai komoditi kepada pelayanan yang
komprehensif dalam pengertian tidak saja sebagai pengelola obat, namun lebih luasnya mencakup
pelaksanaan pemberian informasi untuk mendukung penggunaan obat yang rasional.
Sebagian besar Puskesmas di Kabupaten TTS tidak memiliki petugas farmasi sesuai
dengan kompetensi pendidikan, sehingga pengelolaan obat di Puskesmas dilaksanakan oleh
petugas yang kompetensi pendidikannya tidak sesuai dengan yang dianjurkan. Demi kelancaran
pelayanan kefarmasian di Puskesmas perlu adanya pelatihan bagi petugas yang diberi
kewenangan menyediakan obat tetapi belum sesuai persyaratan di Puskesmas. Oleh karena itu,
Petugas yang diberi kewenangan menyediakan obat tetapi belum sesuai persyaratan di
Puskesmas, sehingga harus diberikan Pelatihan (On The Job Training) bagi Petugas Pengelolaan
Obat Puskesmas oleh Dinas Kesehatan Kab. TTS. Pelatihan bagi petugas yang diberi
kewenangan menyediakan obat seperti dimaksud adalah suatu proses atau upaya peningkatan
pengetahuan dan keterampilan di bidang kefarmasian untuk mengembangkan potensi dan
produktivitas tenaga kefarmasian secara optimal.
II. Tujuan
A. Umum
Menambah pengetahuan dan pemahaman terhadap pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas
B. Khusus
Memahami dan mampu melaksanakan pelayanan kefarmasian di Puskesmas meliputi :
1. Penilaian dan Penyimpanan Obat di Puskesmas
2. Pengendalian dan Penyimpanan obat di Puskesmas
3. Penggunaan Obat di Puskesmas
4. Pencatatan dan Pelaporan Obat di Puskesmas.
V. Pelaksana kegiatan
Pengelola Obat Puskesmas
VII. Pembiayaan
Sumber biaya dari Dana DAK Non Fisik Puskesmas Tahun 2018, dengan perincian untuk 1 orang
terlampir. Total dana yang digunakan sebesar Rp. 500.000
VIII. Penutup
Demikian kerangka Acuan Kegiatan Konsultasi Farmasi Puskesmas KiE bulan September 2018,
ini dibuat agar dapat dipergunakan selanjutnya.
Mengetahui/Menyetujui
Atas Nama Kepala Dinas Kesehatan Kab. TTS
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan/SDK
Enny E. Lussy., SE
NIP. 19651211 199103 2 009
RINCIAN BIAYA