Anda di halaman 1dari 3

PEMICUAN 5 PILAR STBM

PADA SITUASI PENCEGAHAN DAN


PENGENDALIAN COVID-19
No. :
Dokume
SOP n
No. Revisi :0
Tangga :
lTerbit
Halaman :1 dari 3
UPTD PUSKESMAS H. Yayan Karyani, SKM
GANEAS NIP. 196303061986031026
1. Pengertian Pemicuan adalah cara untuk mendorong perubahan perilaku higiene dan
sanitasi individu atau masyarakat atas kesadaran sendiri dengan menyentuh
perasaan, pola pikir, perilaku, faktor sosial dan ekonomi serta kebiasaan
individu atau masyarakat. Dalam situasi pandemic Covid-19 dan penerapan
adaptasi kebiasaan baru untuk mencegah Covid-19 meluas, kegiatan pemicuan
5 Pilar STBM masih boleh tetap berlangsung, dengan mengedepankan langkah-
langkah pencegahan dan sesuai dengan protocol Kesehatan.
2. Tujuan Pemicuan 5 Pilar STBM bertujuan untuk membangun pemahaman tentang
kondisi lingkungannya dan secara mandiri menyusun rencana aksi untuk
memperbaiki kondisi sanitasi dan lingkungannya dengan mempertimbangkan
aspek kesetaraan gender dan inklusi social.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Ganeas Nomor 440/ /UKM/PKM-GNS
/ /2021 tentang Pengelolaan Dan Pelaksanaan UKM.
4. Referensi 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.66 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Lingkungan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat
5. Alat dan Bahan 1. Pengeras Suara;
2. Alat Tulis Kantor;
3. Potongan kertas untuk menggambarkan rumah penduduk;
4. Peta Wilayah Daerah yang akan dilakukan Pemicuan.
6. Langkah- Langkah - Protokol Kesehatan pada Pra Pemicuan
1. Harus selalu memperhatikan dan mencari informasi bahwa wilayah yang akan
dipicu bukan zona orange atau merah COVID-19;
2. Tim pemicuan dapat berkoordinasi terlebih dulu dengan tim satgas COVID-19
daerah yg ada di kab/kota dan/atau di desa/kelurahan dalam memetakan wilayah
dan rumah mana saja yang akan dilibatkan pada waktu pemicuan;
3. Koordinasi dengan pihak-pihak terkait atau apparat desa tentang rencana
pelaksanaan pemicuan;
4. Jumlah peserta atau masyarakat yang hadir dibatasi. Jika pemicuan akan di luar
ruangan maka maksimal hanya 15 orang saja dan jika dilaksanakan di dalam
ruangan maka jumlah peserta disesuaikan dengan luas ruangan dengan tetap
menjaga jarak minimal 1,5 meter;
5. Sebelum melakukan pemicuan, agar dilakukan penilaian mandiri risiko terpapar
COVID-19 untuk setiap individu sesuai dengan Peraturan KepMenKes No. 328
Tahun 2020;
6. Memastikan lokasi tempat pemicuan dalam kondisi bersih dengan sirkulasi udara
yang baik dan dapat diakses semua peserta;
7. Tidak melibatkan lansia >55 tahun, anak-anak, wanita hamil, dan orang yang
memiliki penyakit kronis atau penyakit komorbid lainnya. Kelompok yang terlibat
harus memenuhi keterwakilan masyarakat,;
8. Memastikan mirophone, pengeras suara/ toa yang tidak digunakan secara
bergantian;
9. Menggunakan media whatsapp, video calls, SMS, toa masjid, radio komunitas
untuk menyebarkan undangan;
10. Disiapkan panduan/protokol dan juga akus komunikasi dan bantuan jika ada
masyarakat yang tiba-tiba jatuh atau yang sakit pada saat pemicuan.
- Protokol Umum Pemicuan (dengan mengumpulkan warga)
1. Waktu pemicuan dibatasi waktu cukup 60 menit dan dipikirkan untuk melakukan
pemicuan (dengan sesi-sesi berbeda bagi tiap kelompok masyarakat)
2. Fasilitator dan Co-Fasilitator melakukan pembagian tugas yaitu 1 orang melakukan
fasilitasi, dan 1 orang memastikan protokol kesehatan yang dijalankan;
3. Untuk pemaparan, tidak melakukan permainan yang menjadikan masyarakat
berdekatan/bersentuhan;
4. Pada proses pemetaan agar dilakukan berjarak, cukup dilakukan oleh dua orang
warga, dan selebihnya memberi masukan dengan tetap menjaga jarak;
5. Pada saat penelusuran lingkungan dilakukan dengan jumlah peserta dibatasi dan
rumah/lingkungan yang dikunjungi sudah di survei pada saat pra pemicuan;
6. Apabila tidak memungkinkan untuk dilakukan penelusuran lingkungan, fasilitator
bisa menyiapkan foto-foto lingkungan pada saat survey pra pemicuan;
7. Proses diskusi kelompok terarah dilakukan dengan tetap menjaga jarak;
8. Tidak disarankan untuk makan dan minum selama proses pemicuan.
7. Diagram Alir
Persiapan Pra Pemicuan

Perkenalan dan
Penyampaian Tujuan

Kesepakatan Istilah
Tinja, BAB dan Jamban

Forum Grup Discussion


(FGD)

8. Hal-hal yang 1. Selalu memperhatikan protokol kesehatan baik untuk peserta atau fasilitator dalam
perlu diperhatikan pelaksanaan pemicuan.
9. Unit Terkait 1. Lintas Sektor
2. Kader Posyandu
10. Dokumen Terkait 1. Buku Pedoman Tatacara Pemicuan Saat Pandemi
2. Dokumentasi

11. Rekaman Historis No Yang diubah IsiPerubahan Tgl.Mulai di berlakukan


Perubahan

3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai