RUKUNS
Puskesmas Limbong-Sulawesi Selatan
ANGGOTA
KELOMPOK
Proporsi aktivitas fisik 100% 72,4% Masih terdapat 27,6% penduduk di IPKM, 2018
cukup Kab. Luwu Utara yang belum
memenuhi proporsi aktivitas cukup
Prevalensi Kesehatan 100% 72,7% Masih terdapat 27,3% orang di Kab. IPKM, 2018
Gigi dan Mulut Luwu Utara belum mengetahui
pentingnya menjaga kesehatan gigi
dan mulut
Perilaku BABS 100% 71,4% Masih terdapat 28,6% penduduk di Profil Kesehatan Kabupaten Luwu
Kec. Rongkong yang belum stop BABS Utara 2019
No Upaya Target Pencapaian Masalah Sumber data
2 Kesehatan Lingkungan
Jamban Sehat 100% 92,9% (66 Masih terdapat 7,1% (5 rumah) di Desa Profil Kesehatan UPT Puskesmas
rumah) Limbong belum memiliki Jamban Limbong tahun 2019
Sehat
Keluarga mempunyai 100% 92,8% Masih terdapat 7,2% penduduk yang Profil Kesehatan UPT Puskesmas
akses sarana air bersih belum mengakses air bersih Limbong tahun 2019
Sarana Pengolahan 100% 74,6% (53 Masih Terdapat 25,4% (18 rumah) di Profil Kesehatan UPT Puskesmas
Limbah (SPAL) rumah) Limbong belum memiliki SPAL yang Limbong tahun 2019
memenuhi syarat
Pemicuan STBM 100% 0% Belum ada Desa STBM di wilayah kerja Profil Kesehatan UPT Puskesmas
Pkm Limbong Limbong tahun 2019
Pengelolaan Limbah 100% 50% Masih terdapat 50% (1 dari 2) RS yang Kesling.kemkes.go.id
Fasyankes Kab. Luwu terdaftar di Kemenkes sudah sesuai
Utara standar
Pengawasan TTU 58% 52% Masih terdapat sekitar 6% dari target kesling.kesmas.kemkes.go.id
TTU di Kab. Luwu Utara belum sesuai
standar
Pengawasan kualitas air 50% 29% Masih terdapat 21% (1781) dari target Kesling.kemkes.go.id
minum (PKAM) di kab. PKAM belum memenuhi standar
Luwu Utara
No Upaya Target Pencapaian Masalah Sumber data
3 KIA & KB
Angka Kematian Bayi (per 11,6 77 Masih terdapat 5 kasus kematian bayi dari 65 Profil Kesehatan UPT Puskesmas
1000 KH) kelahiran hidup atau 77 per 1.000 kelahiran Limbong Tahun 2019
hidup
Angka Kematian Balita (per 9 15 Masih terdapat 1 kasus kematian balita dari Profil Kesehatan UPT Puskesmas
1000 KH) 65 kelahiran hidup atau 15/1000 KH Limbong Tahun 2019
Penanganan Komplikasi 100% 41,7% Masih terdapat 59,3% kasus komplikasi Profil Kesehatan UPT Puskesmas
Kebidanan kebidanan di Kecamatan Rongkong yang Limbong Tahun 2019
tidak tertangani
Penanganan Komplikasi 100% 71,8% Masih terdapat 28,2% kasus komplikasi Profil Kesehatan UPT Puskesmas
Neonatal neonatal di Kecamatan Rongkong tidak Limbong Tahun 2019
tertangani
K4 100% 81% Masih terdapat 19% bumil yang belum Profil Kesehatan UPT Puskesmas
mendapatkan pelayanan lengkap sesuai Limbong Tahun 2019
standar
PN 100% 97,10% Masih terdapat 2,9% ibu bersalin tidak Profil Kesehatan UPT Puskesmas
ditolong tenaga kesehatan Limbong Tahun 2019
PF 100% 79,71% Masih terdapat 20,29% ibu hamil tidak Profil Kesehatan UPT Puskesmas
bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan Limbong Tahun 2019
KF 100% 91,3% Masih terdapat 8,7% ibu nifas belum Profil Kesehatan Kabupaten Luwu Utara
melakukan kunjungan nifas 2019
KN lengkap 100% 94% Masih terdapat 6% bayi yang tidak Profil Kesehatan UPT Puskesmas
melakukan kunjungan neonatal lengkap Limbong Tahun 2019
Peserta KB Aktif 90% 62% Masih terdapat 28% dari target PUS yang Profil Kesehatan UPT Puskesmas
belum menjadi peserta KB aktif Limbong Tahun 2019
No Upaya Target Pencapaian Masalah Sumber data
4 Pelayanan Gizi (1/2)
Pemantauan status gizi balita 100% 90,37% Masih terdapat 9,63% (18 balita) Kecamatan Rekapitulasi Keluarga Sehat Per
Limbong belum mendapat Pemantauan Kecamatan
Pertumbuhan
Di Luwu Utara Tahun 2019
Kasus balita underweight 0% 19,5% Masih ditemukan 19,5% (38 dari 195) balita
(0 kasus) (38 kasus) dengan BB kurang dan sangat kurang
(underweight)
Kasus balita risiko BB lebih 0% 1,5% Masih ditemukan 1,5% (3 dari 195) balita
(0 kasus) (3 Kasus) dengan risiko BB lebih dari total 195 balita
Kasus balita stunting 21,1% 58,5% Masih ditemukan 37,4% dari target kasus
(41 kasus) (114 kasus) balita dengan TB pendek dan sangat pendek
Kasus balita wasting 2,08% 6,7% Masih ditemukan 4,6% dari target kasus Data Gizi PKM Limbong 2019
(4 kasus) (13 kasus) balita dengan status gizi buruk dan gizi
kurang (wasting)
Kasus balita risiko gizi lebih 0% 16,4% Masih ditemukan 16,4% (32 dari 195) balita
(0 kasus) (32 kasus) dengan status risiko gizi lebih
Kasus balita overweight dan 0% 10,3% Masih ditemukan 10,3% (20 dari 195) balita
obese (0 kasus) (20 kasus) dengan status gizi overweight dan obese
No Upaya Target Pencapaian Masalah Sumber data
4 Pelayanan Gizi (2/2)
Bayi mendapat Air Susu Ibu 78,5% 64% Masih terdapat 14,5% dari target bayi belum Rekapitulasi Keluarga Sehat Per
(ASI) Eksklusif (57 bayi) (47 bayi) mendapat ASI Eksklusif Kecamatan
Di Luwu Utara Tahun 2019
Bayi baru lahir dilakukan IMD 90% 84,62% Sebanyak 5,38% dari target bayi baru lahir Profil Kesehatan Kabupaten Luwu Utara
tidak dilakukan IMD 2019
Remaja putri mendapat 40% <40% Pemberian tablet Fe pada remaja putri belum Profil Kesehatan UPT Puskesmas
tablet Fe mencapai target Limbong Tahun 2019
Bumil mendapat tablet Fe 95% 87,5% Masih terdapat 7,5% dari target bumil belum
(68 bumil) (63 bumil) mendapatkan tablet Fe
Cakupan N/D 70,5% <70,5% Peningkatan BB balita yang ditimbang belum
mencapai target
Balita memiliki KMS 100% 99,3% Masih terdapat 0,7% balita di Luwu Utara PSG Luwu Utara 2017
belum memiliki KMS
Balita kurus dapat PMT 90% 46,2% Masih terdapat 43,8% dari target balita kurus
belum mendapatkan PMT
Bumil KEK 14,5% 16,2% Masih terdapat 1,7% dari target kasus bumil
termasuk kategori KEK yang berisiko
melahirkan bayi dengan BBLR
No Upaya Target Pencapaian Masalah Sumber data
5 Pencegahan dan pengendalian penyakit
Penyakit Menular
Pengobatan TB Paru 100% 19,23% (5 penderita) Sebanyak 21 penderita Rekapitulasi Keluarga
(26 Penderita) (80,77%) di Kecamatan Sehat Per Kecamatan
Limbong belum mendapatkan Di Luwu Utara Tahun
pengobatan TB Paru 2019
TB Paru 0 kasus 14 kasus Masih terdapat 14 kasus TB Paru Profil Kesehatan UPT
di Kecamatan Rongkong Puskesmas Limbong Tahun
2019
Cakupan pelayanan kasus TB di Kabupaten 70% 60% Terdapat total 10% dari target Direktorat P2PML Tahun
Luwu Utara kasus TB yang belum 2019
ternotifikasi di Luwu Utara
Program penanggulangan TB di Sulsel 70% 38% Masih terdapat 32 % dari target Rakernas, 2018
penanggulangan TB di Sulsel
belum memenuhi standar
Upaya deteksi dini Hepatitis B pada Bumil di 85% 78.03% Masih terdapat sekitar 6,97% Direktorat P2PML Tahun
Kabupaten Luwu Utara bumil yang belum terdeteksi 2019
hepatitis B di kab. Luwu Utara
Cakupan pelayanan penderita hipertensi 100% 47,9% Masih terdapat 52,1% (38 Program PTM Tahun 2019
(73 orang) (35 orang) orang) di Desa Limbong Kecamatan Rongkong
belum mendapatkan
pelayanan
Pernah atau sedang cuci darah (Hemodialisa) 100% 8,2% Masih terdapat 91,8% penduduk PTM Hasil Riskesdas 2018
Sulawesi Selatan di atas ≥ 15
tahun yang pernah didiagnosis
GGK tidak/belum melakukan
hemodialisa
Skrining Deteksi Dini Kanker leher Rahim 100% (40.754 orang) 3,53% (1.439 orang) Masih terdapat 96,47% (39.315) Profil Kesehatan Kabupaten
wanita usia 30-50 tahun yang Luwu Utara Bidang P2P Tahun
belum dilakukan skrining kanker 2019
serviks
Imunisasi
Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap 100% 98,7% Masih terdapat 1,3% bayi yang Profil Kesehatan Kabupaten
belum mendapatkan imunisasi Luwu Utara 2019
dasar lengkap
Cakupan Imunisasi Td2+ pada ibu hamil 100% 98,6% Masih terdapat 1,4% ibu hamil Profil Kesehatan Kabupaten
yang belum mendapatkan Luwu Utara 2019
imunisasi Td2+ di Puskesmas
Limbong
No Upaya Target Pencapaian Masalah Sumber data
II UKM PENGEMBANGAN
Lansia > 60 th yang 100 % 67,69% Masih ada 31,9 % (9061 Lansia) dari Data Kegiatan Program Provinsi
dilayani (28048 Lansia) (18987 Lansia) target yang belum dilayani di Tahun 2019 Kemenkes Kesga
Kabupaten Luwu Utara
Lansia > 70 th yang 100% (11077 68,79% Masih ada 31,21% (3457 Lansia) dari Data Kegiatan Program Provinsi
dilayani Lansia) (7620 Lansia) target yang belum dilayani di Tahun 2019 Kemenkes Kesga
Kabupaten Luwu Utara
Santun Lansia 100% 73,8 % Masih ada 16,2% dari target Data Kegiatan Program Provinsi
Puskesmas di Sulawesi Selatan belum Tahun 2019 Kemenkes Kesga
melaksanakan Santun Lansia
Posyandu Aktif 100% 76,9% Masih ada 23,1% dari target Posyandu Profil Kesehatan Luwu Utara
di Kecamatan Limbong belum/tidak Tahun 2019
aktif
Kelas Ibu 100% 87,8 % Masih ada 12,2% dari target Data Kegiatan Program Provinsi
Puskesmas di Sulawesi Selatan belum Tahun 2019 Kemenkes Kesga
memiliki Kelas Ibu
No Upaya Target Pencapaian Masalah Sumber data
III UKP
Keluarga sudah menjadi 100% 72,86% (494 Masih ada sekitar 27,14 ( 184 keluarga) di Rekapitulasi Keluarga Sehat Per
anggota JKN keluarga) Kecamatan Limbong belum menjadi Kecamatan
anggota JKN
Di Luwu Utara Tahun 2019
Alat screening hipertensi Pengadaan Screening hipertensi belum maksimal Profil Kesehatan UPT Puskesmas
(tensimeter) terbatas) tensimeter karena kurangnya alat tensimeter Limbong tahun 2019
untuk screening
hipertensi
KESIMPULAN
POTENSI
Ekonomi:
Luas wilayah Kec. Sebagian besar
Rongkong tercatat ± Jumlah penduduk: penduduk bermata Terdapat 4 posbindu
Puskesmas Limbong
686,5 km² dan secara pencaharian sebagai terakreditasi madya
PTM di wilayah Pkm
administratif terbagi 3.940 jiwa petani,sisanya adalah Limbong
menjadi 7 desa pedagang dan pegawai
Terdapat 13 negeri sipil.
Posyandu: 10 SDM 2019:
Posyandu Purnama Semua Desa Dokter: 2, Drg: 1, Sarana Pendidikan:
mandiri, 3 Posyandu Mempunyai 2 pustu merupakan desa Bidan 29, Perawat: 11,
Madya. 76,9% dan 4 poskesdes siaga: 2: pratama 5: 1 TK, 10 SD,
Kesmas 5, ATLM:1,
Posyandu di madya Farmasi 2, Kesling:0, 4 SMP, 1 SMA
Kecamatan Limbong gizi: 2
Aktif.
Semua Desa di Tidak ada kasus Ketersediaan Obat
Daerah Eliminas Kusta dan Vaksin Essensial
Kecamatan Rongkong kematian ibu di
dan Malaria sudah di Puskesmas
Tahun 2019 sudah Puskesmas Limbong
tercapai
mencapai UCI. pada tahun 2019 Mencapai 100%
KESIMPULAN
MASALAH
UKM
PENGEMBANG
AN
UKM 5 masalah
ESSENSIAL
1.Promkes: 6
Masalah
2.Kesling: 7 MASA
masalah
3.KIA/KB: 10 LAH
masalah
4.Gizi: 15 masalah
5.P2P: 14 masalah UKP
6 masalah
PENENTUAN
U
PRIORITAS
S G
MASALAH
Total
No Masalah Pokok Rangking
(Urgency) (Seriousness) (Growth) (U+S+G)
I UKM ESENSIAL
1 Promosi Kesehatan
Masih terdapat 6,5% (60 orang) penduduk yang 5 7 7 19 4
masih mengonsumsi alkohol dari 929 orang.
II UKM Pengembangan
Masih ada 31,9 % (9061 Lansia) yang belum 4 5 3 12 2
dilayani di Kabupaten Luwu Utara
Masih ada 23,1% Posyandu di Kecamatan 5 4 5 14 1
Limbong belum/tidak aktif
U S G Total
No Masalah Pokok Rangking
(Urgency) (Seriousness) (Growth) (U+S+G)
III UKP
Masih ada sekitar 27,14 ( 184 keluarga) di 5 4 5 14 1
Kecamatan Limbong belum menjadi anggota
JKN
Pergaulan
Kurangnya
Pengetahuan Rendahnya
Perilaku Bahaya tingkat pendidikan
Budaya Masyarakat Faktor Stress Merokok
U Kurangnya
Kebiasaan
MEROKO kordinasi LS
K
Sarana dan prasarana belum
memadai
Tidak Kurangnya
menerapkan infrastruktur
KTR pendukung ekonomi Tidak tersedianya rumah
desa sehat
ANALISA PENYEBAB
MASALAH
Merugikan negara
Meningkatnya
angka kematian Meningkatnya Mengurangi
Meningkatkan
biaya pengobatan produktivitas
angka kesakitan
Risiko Gangguan Jantung
Kanker Mulut dan osteoporosis
DM kardiovaskuler koroner
mulut tenggorokan
BBLR Keguguran pada
ISPA janin yang di
kandung
Ca/kerusakan paru Pada
Sistem kehamilan Organ reproduksi
pernapasan rusak
TB paru
Masih terdapat 28,4%
anggota keluarga di Kab.
Luwu Utara yang
merokok
Perilaku kebiasaan
PHBS tidak Rendahnya Tidak tersedianya
Budaya diterapkan tingkat pendidikan rumah sehat
Pergaulan
masyarakat
Lingkungan kerja Kurangnya Pengetahuan Kurangnya infrastruktur
Merokok Tokoh masy
perokok bahaya merokok pendukung ekonomi desa
itu keren /adat merokok
Faktor Salah Kurangnya Ekonomi Kurangnya
stress persepsi penyuluhan lemah kordinasi LS
WHY WHY FRAMEWORK
AIR BERSIH
Distribusi air bersih
terhambat
Penyakit bawaan
air,masalah gizi,
dsb
Sebaran Tercemar
titik lokasi
Belum ada belum
tenaga Kurang merata Rawan Distribusi air bersih
bencana terhambat
kesling inspeksi
kesling Lingkunga
Sumber air
n
bersih Sulit dijangkau
Belum ada Medan
pengolahan air
Inovasi bersih
MASALA
KurangnyaS H AIR
Biaya/pe AB komunal Kurang
Perkapita ndanaan
berskala
besar BERSIH edukasi/inf
rendah Aparat ormasi
desa,Masyarak
Lintas at, Toma, Toga
Manusia Metode
Menyebabkan distribusi
Akses Air Bersih
Media promosi kurang
Masy. perkapita rendah air bersih terhambat
an
bid mitr
at
ak
ar eh
tid
an aan
nd es
Manusia Insert Your Image
ar nan
Metode
sta t k
be d
lu uku
ai ala
nd ali
m
sta rs
op n da
su n
ai pe
se laa
an
nye a
tim n
pe ak ad
su at
ak elo
gar
al
se mp
tid ng
Te
Pe
Tid
Persalinan Oleh non-nakes
Ku
Pencegahan Infeksi saat
ra
ng
Peran kader persalinan tidak sesuai standar
pe
lati
an
ha
hu
n
e ta P4K dan penempelan sticker
ng
Tenaga kesehatan kurang kompeten Pe rang kurang optimal Pemantauan neonatus
ku
Pe Peran keluarga kurang optimal
Pe
Pe ma ng
ke nan nta S
et
ah
h
op am ga ua ta ua
tim il a dn n tu nk
a n a s g Faktor genetik Pelayanan ANC kurang optimal
al n k sa n izi ur
ur at an
an g
g
Kondisi ibu tidak sehat
Masih terdapat 5 kasus kematian
bayi dari 65 kelahiran hidup atau 77
per 1.000 kelahiran hidup
Pemanfaatan buku Tidak punya JKN
KIA kurang optimal
Kepercayaan atau mitos AKB
Pelayanan rujukan sulit dijangkau Tingkat ekonomi rendah
Keadaan geografi terpencil
Tidak ada transportasi umum
Alokasi dana desa tidak ada
di
an tidak
l in
Persa kes Tingkat pendidikan masih rendah
sy a n
fa Pemanfaatan jampersal
Tempat persalinan belum optimal
tidak sesuai standar
Kemitraan dukun dan bidan belum optimal
Kurangnya peralatan kebidanan
r ag ,
be ndah
am
ak
e
er a h ,
an
m
ti d iz i r
k b klusi
ga
t an
n
i ha
nan n g
ak
ba
I t i ek s
MANUSIA
er s
ka pa
go
METODE
m a c uk u
eb
AS ak
en
da
kk
MP I tid
kp
Ke
k ti
kti
AS
Penyakit infeksi Cara pengukuran yang tidak sesuai standar
Pra
Pra
Pola asuh
n
Tidak patuh
re
A
n ga
Dia
An
Cakupan konsumsi TTD
em
ia
BBLR pada bumil dan rematri
Peran kader belum optimal
Tidak rutin ANC Intervensi PISPK Belum ada program khusus pencegahan dan
Upaya refreshing belum dilakukan penanggulangan stunting
KE
kemampuan mengukur
K
dan intrepetasi hasil
pengukuran minim
h
Pendapatan rendah
da
ef ns
en
h k jala
li r
Pengetahuan rendah
jau ses
be
Ak
ya
Transportasi nakes terbatas Pendidikan
Da
rendah
o n da p ke s
p e t er an n y a
t
a
ala
Kebersihan/ sanitasi
rha rang
Pe Ke PHBS rendah
r te
pe
s
ku
to
sesuai target n i aa
m
Mi
er j am n
Pantangan makan ok b a air BABS
ok n be
DANA se rs
SARANA LINGKUNGAN ha ih
t
Kurang
terlaksananya
WHY WHY
Tingkat
kabupaten/k
Pembiayaan
kurang
kolaborasi
multisectoral
FRAMEWORK
Dukungan
TB
ota keluarga
Kepemimpinan program TB Kurang kurang
berbasis kabupaten/kota koordinasi Partisipasi
Jumlah Tingkat Kemitraan dengan Wasor TB mantan
kader provinsi TB kurang pasien
Peeningkatan
kurang kurang
keterlibatan masyarakat
Pelatihan SDM Sistem Penanggulangan
masih kurang Kesehatan belum memenuhi Pengendalian Partisipasi Pasien TB
dan standar faktor risiko kurang
Petugas Inovasi manajemen belum
Kesehatan program belum baik optimal Pemberian Penyuluhan
kurang kurang
profilaksis TB kurang
belum efektif
Tidak ada ruang
khusus pemeriksaan
specimen sputum
TB Paru Promosi, lingkungan,
PHBS masih
kurang
gaya hidup sehat
Pemeriksaan kurang
Tidak laboratorium Belum sesuai
tersedia kurang memadai kriteria rumah
TCM TB sehat
Merasa
PMO Belum mendapatkan sudah
Sulitnya akses layanan TB
tidak pengobatan Sikap Pasien Kepatuhan sehat Perilaku merokok
efektif minum masih tinggi
obat Takut efek
Penemuan Belum ada Kepercayaan kurang
pojok TB Kesadaran untuk samping obat
Kunjungan pasif kurang
rumah Jarak tempuh periksa dan
kurang ke fasyankes berobat rendah
Pekerjaan
Insert Your Image
MANUSIA METODE
Tidak ada
penyuluhan
Belum ada dana untuk pelatihan
Belum sesuai kriteria
rumah sehat TB
transportasi
Tidak ada ruang
umum
khusus pemeriksaan
specimen sputum Kurang dana untuk
Belum ada Kondisi geografis terpencil
pojok TB Pemeriksaan laboratorium transportasi warga
kurang memadai
Tidak
tersedia
SARANA sarana DANA LINGKUNGAN
TCM TB
FRAMEWORK
POSYANDU TIDAK
Perilaku cenderung Sikap dan AKTIF
tertutup/apatis perilaku
Tingkat
Kurangnya
pendidikan
motivasi
Usia imunisasi balita Merasa tidak perlu
yang menckupi
Budaya
Tingkat Kondisi ekonomi
masyarakat
pengetahuan
Tenaga pelaksana Kurangnya Keaktifan Jumlah posyandu tiap Kurangnya Tidak terlibatnya ibu
posyandu belum aktif Kader desa belum ideal kordinasi LS PKK
WHY-WHY FRAMEWORK
KEPESERTAAN JKN
Jenis pekerjaan
kurang beragam
Pendapatan habis
Kurangnya digunakan
Lapangan
untuk mencukupi
pekerjaan
Pendapatan kebutuhan
Rendah sehari-hari
Kepala keluarga
kurang Informasi yang
memahami disampaikan
kepada Media Sosialisasi
pentingnya JKN
masyarakat Terbatas
terbatas
Masyarakat apatis Sibuk bekerja
Kurang
Motivasi
Masyarakat selalu
Masyarakat
Bergantung pada
Malas
perangkat desa
POHON MASALAH
KEPESERTAAN JKN
Tidak memahami alur
pendaftaran JKN Kepala keluarga kurang
menyadari pentingnya JKN
Media
Sosialisasi Kurangnya
Sebagian besar profesi
Terbatas sosialisasi
sebagai petani
Meningkatnya penyakit Meningkatnya Penyakit tidak
Jenis pekerjaan
menular menular
kurang beragam
No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih Ket
Masih terdapat 7,2 % penduduk a. Rendahnya pengetahuan 1) Melakukan penyuluhan terkait air Melakukan inspeksi sanitasi air
belum mendapatkan akses air bersih masy. terhadap bersih bersih secara rutin melalui
pentingnya air bersih 2) Menggiatkan sosialisasi air bersih pendekatan keluarga sehat
melalui pendekatan keluarga sehat
b. Belum ada praktik 1) Inovasi pengolahan air bersih Membangun IPAB berupa bak
pengelolaan air bersih 2) Melakukan inspeksi sanitasi lengkap reservoir
c. Kondisi geografis yang 1) Melakukan pendekatan lintas sektor Melakukan pendekatan lintas sektor
sulit dijangkau dan dan lintas program dan lintas program terkait distribusi
rawan bencana yang 2) Memaksimalkan peran serta air bersih dari sumber yang tersedia
menyebabkan masyarakat, Toma, toga
tercemarnya sumber air
TABEL ALTERNATIF
PEMECAHAN MASALAH KIA/KB
No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih Ket
Masih terdapat 5 kasus kematian a. Pemantauan Kehamilan 1) Melakukan pendataan sasaran KIA MENAKA BAHENOL
bayi dari 65 kelahiran hidup atau 77 belum optimal MENekan Angka KematiAn BAyi
2) Kunjungan Bumil dropout Hingga NOL
per 1.000 kelahiran hidup
3) Pemantauan bumil risiko tinggi a) Pembinaan kelas ibu hamil
b) Pembinaan suami/ayah siaga
b. Pemantauan neonatus 1) Pemantauan bayi risiko tinggi c) Pemantauan bayi risiko tinggi
belum optimal 2) Pemantauan bayi drop out d) Melakukan RDK bagi Bidan
e) Melakukan pendataan sasaran
c. Pencegahan dan 1) Pendampingan P4K dan pemantauan bumil risiko
penanganan komplikasi tinggi
belum optimal 2) Melakukan Refleksi Diskusi Kasus (RDK)
f) Optimalisasi kemitraan dengan
bagi bidan dukun
d. Pengetahuan dan 1) Pembinaan kelas ibu hamil dan ibu g) Refreshing kader
edukasi yang kurang balita
pada Ibu
2) Pembinaan kelas Catin
e. Kurangnya peran 1) Pembinaan suami siaga
keluarga 2) Melibatkan keluarga dalam pelayanan
Ibu hamil dan bayi
f. Peran kader belum 1) Melakukan refreshing kader
optimal
2) Advokasi pemerintah desa untuk
menganggarkan pelatihan bagi kader
kesehatan
g. Pertolongan persalinan 1) Optimalisasi kemitraan dengan dukun
oleh non-nakes 2) Penyediaan rumah tunggu kelahiran
TABEL PEMECAHAN
MASALAH STUNTING
No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih Ket
Masih ditemukan a. Pola asuh belum memadai 1) Penyuluhan prinsip gizi seimbang pada bumil, busui, bayi dan Program Gerakan Limbong Sadar Stunting terdiri dari
37,4% dari target kasus balita kegiatan Forum Bina Kader (FOBIKA) dan Pekan Pintar
balita dengan tinggi 2) Konseling dan pendampingan pada ibu hamil KEK, BBLR, dan Berantas Stunting (PBS) dengan melibatkan tokoh
badan pendek dan balita dengan kasus stunting masyarakat, kader, dan masyarakat itu sendiri untuk bisa
sangat pendek mandiri dalam melakukan pencegahan dan
b. Peran kader kurang optimal 1) Forum kader untuk menjalin komunikasi terkait kesulitan yang
penanggulangan stunting.
dialami kader selama pelaksanaan Posyandu
2) Pemantauan Posyandu, alat ukur, dan pendampingan kader
selama posyandu berlangsung
3) Advokasi pemerintah desa untuk menganggarkan pelatihan
bagi kader kesehatan
c. Belum ada program
komprehensif untuk pemantauan 1) Program Gerakan Limbong Sadar Stunting dengan melibatkan
dan penanggulangan stunting tokoh masyarakat, kader, dan masyarakat itu sendiri untuk bisa
(1000 HPK) mandiri dalam melakukan pencegahan stunting.
Kepesertaan JKN a. Keterbatasan informasi 1) Melakukan penyuluhan/sosialisasi tentang pentingnya progam JKN
terkait JKN 2) Melakukan sosialisasi dari pihak BPJS secara langsung
3) Memperluas informasi yang disampaikan kepada masyarakat tentang
JKN
4) Melakukan Workshop/ Pelatihan alur pendaftaran JKN
5) Memasang poster / banner terkait alur pelayanan
Layar Desa
Membangun sarana air Warga dapat Desa yang tidak Masyarakat yg NS TIM Man : NS TIM Masy. Aparat Januari 2020 Terdapat sarana Dana desa,
bersih berupa bak reservoir mengakses air bersih memiliki akses menjadi desa, lintas air bersih berupa Bok &
air bersih air bersih prioritas untuk Mat: transport sektor bak penampung swadaya
mendapatkan petugas, biaya reservoir masy.
akses air
bersih Met: swadaya
masyarakat, gotong
royong
Melakukan pendekatan Mendistribusikan air Desa yang tidak Masyarakat yg NS TIM Man: ns tim Perangkat Januari 2020 Ada distribusi air Bok, Dana
lintas sektor dan lintas bersih pada bak memiliki akses menjadi desa, Lintas bersih dari lintas desa,
program terkait distribusi air reservoir air bersih prioritas untuk Mat: transport sektor dan sektor terkait
bersih dari sumber yang mendapatkan petugas, konsumsi lintas seperti
tersedia akses air program: PAMSIMAS,
bersih Met: Bahan PAMSIMAS, PDAM ke
presentasi, dsb PDAM masyarakat yang
belum memiliki
akses air bersih
TABEL
No Upaya
Kesehatan
Kegiatan Tujuan Sasaran Target
Sasaran
Penanggung
jawab
Kebutuhan
Sumber Daya
Mitra
Kerja
Waktu
Pelaksanaan
Kebutuhan
Anggaran
RUKUNS Indikator
Kinerja
Sumber
Pembiayaa
n
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
3 KIA/KB MENAKA BAHENOL (MENekan Angka KematiAn BAyi Hingga NOL)
a) Pembinaan kelas ibu hamil Meningkatkan pengetahuan Ibu hamil dan Semua Ibu TIM NS Lembar balik, buku Bidan Desa, 2x/Bulan @2 Rp. 10.000.000 Kegiatan terlaksana sesuai BOK
Ibu Hamil tentang perilaku Ibu Balita hamil dan Ibu KIA, pengeras suara Gizi, bln target,semua ibu hamil
sehat dan pencegahan balita 100% Promkes, wilayah Pkm ikut kegiatan
komplikasi terjaring kesling
b) Pembinaan suami/ayah Meningkatkan pengetahuan Suami/keluarga Semua suami TIM NS Buku KIA, pengeras Bidan Desa, 1x/Bulan @2 Rp. 5.000.000 Kegiatan terlaksana sesuai BOK
siaga suami/keluarga tentang dari ibu hamil suara Gizi, bln target, semua
perilaku sehat dan pencegahan dan ibu balita Promkes, suami/keluarga ibu hamil
komplikasi 100% terjaring kesling wilayah Pkm ikut kegiatan
c) Pemantauan bayi risiko Memantau Kondisi neonatus / Neonatus/Bayi Semua TIM NS Bidan kit Bidan Desa, 2x/bln Rp. 2.500.000 Semua neonatus/bayi risiko BOK
tinggi bayi yang beresiko agar tidak Risiko Timggi Neonatus/bayi Kader tinggi mendapat
terjadi komplikasi risiko tinggi pemantauan
100% terjaring
d) Melakukan Refleksi Diskusi • Menumbuhkan cara berfikir Bidan Pkm Semua Tenaga TIM NS LCD/Proyektor, Bidan Desa 1x/tahun Rp. 2.500.000 Kegiatan terlaksana sesuai BOK
Kasus bagi Bidan kritis dan sistematis dalam Limbong bidan di Pkm handout kasus, target, target kasus AKB
pemecahan masalah kebidanan Limbong pengeras suara tercapai
pada klien.
• Meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan bidan.
• Meningkatkan kemampuan
justifikasi
e) Melakukan pendataan Mengetahui jumlah sasaran Ibu hamil Semua Ibu TIM NS Bidan Kit Bidan Desa, 2x/bln Rp. 2.500.000 Semua ibu hamil terdata BOK
sasaran dan pemantauan dan Memantau kondisi Ibu hamil didata Kader dan semua ibu hamil risiko
bumil risiko tinggi hamil yang berisiko untuk dan ibu hamil tinggi mendapatkan
mencegah terjadinya risti terjaring pemantauan
komplikasi 100%
f) Optimalisasi kemitraan Meningkatkan kerjasama / Dukun Semua Dukun TIM NS MOU kemitraan, Kepala Desa 6x/tahun Rp. 10.000.000 Semua dukun bermitra BOK
dengan dukun kemitraan antara bidan dan ATK dengan bidan dan terdapat
dukun dalam pelayanan bumil MOU
dan persalinan
g) Refreshing kader posyandu Kader dapat memahami Kader Semua kader TIM NS LCD/Proyektor, Kepala Pkm, 1x/tahun Rp. 3.500.000 Adanya peningkatan BOK
tupoksinya dalam handout materi, KIA, Gizi pengetahuan dan
mengembangkan pengeras suara kemampuan kader dalam
program/kegiatan di posyandu mengembangkan keg.
Posyandu dan tupoksinya
TABEL
RUKUNS
No Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Kebutuhan Mitra Waktu Kebutuhan Indikator Sumber
Kesehatan Sasaran jawab Sumber Daya Kerja Pelaksanaan Anggaran Kinerja Pembiayaan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
4. Pelayanan FOBIKA (Forum Kemampuan kader meningkat dalam Kader Semua Tim NS Man: Kader dan petugas Kesehatan Perawat 4 x 2 hari/ 2.000.000 Laporan BOK
Gizi Bina Kader) pengukuran antropometri dan pembacaan kader dan bidan tahun antropometri
- Prinsip KMS di Posyandu untuk mencegah data posyand Mat: Alat antropometri (dacin/ desa balita valid
antropometri error serta dapat melakukan perbaikan yang u timbangan pegas/ timbangan digital, Cakupan
- Kupas tuntas tepat pada hasil pengukuran dengan indikasi terjaring microtoa, infant meter), KMS, leaflet penemuan kasus
KMS BGM (PMT). cara ukur dan pembacaan KMS, stunting
- Persiapan Membentuk tim kader yang akan mengelola makmin, booklet panduan Pekan meningkat
pembentukan Pekan PBS dengan pembinaan dari petugas PBS untuk kader Terbentuk tim
Pekan PBS kesehatan PKM Limbong. pengelola Pekan
Met: Forum Edukasi, Diskusi, dan PBS
Konseling
Pekan PBS (Pintar Ibu balita dapat memantau pertumbuhan Ibu Semua Tim NS Man: Ibu balita, kader, dan petugas Kader, 2 x 12 hari/ 10.000.000 • Cakupan ibu balita BOK + dana
Berantas Stunting) balita secara mandiri dengan diberikannya balita ibu kesehatan dokter tahun yang mengikuti desa
- Pemantauan edukasi cara membaca KMS. dengan umum, pekan PBS >80%
status gizi Ibu balita mengerti dan mengaplikasikan bayi dan Mat: KMS, poster, form pre-post kesling, • Hasil post test
- Edukasi personal upaya pemenuhan kebutuhan gizi bayi dan balita di test, sertifikat, alat masak, bahan dan jawaban benar
hygiene dan balita yang bisa dinilai berdasarkan PKM makanan lokal, booklet Pekan PBS perawat >80%
factor infeksi pemberian ASI Eksklusif hingga usia 6 bulan Limbong untuk Ibu balita • Prevalensi
- Demo dan serta teknik pemberian MPASI dengan terjaring stunting di
praktik memanfaatkan bahan pangan lokal Met: Kelas Edukasi, Diskusi, wilayah kerja PKM
memasak Ibu balita memahami cara penyimpanan dan Penyuluhan, Penimbangan, Demo Limbong menurun
- Permainan pengolahan makanna yang baik untuk masak dan pembuatan oralit mendekati target
untuk hiburan mempertahankan nilai gizi nasional 21,1%
bayi-balita Ibu balita memahami personal hygiene pada 2021
- Apresiasi dengan tidak melakukan BABS dan • Cakupan d/s dan
pemberian menggunakan air bersih untuk keperluan n/d di Posyandu
sertifikat/ makan, minum, dan memasak meningkat
piagam Ibu dan Ibu balita mengetahui jenis penyakit infeksi
bayi-balita yang yang memengaruhi asupan gizi, memahami
telah lulus penanganan yang tepat, serta demo
Pekan PBS pembuatan oralit
Pasca pekan PBS, ibu dengan balita rutin
mendatangi posyandu untuk melakukan
pemantauan tumbuh kembang, imunisasi,
dan mendukung upaya deteksi dini kasus
stunting di wilayah kerja PKM Limbong.
TABEL
RUKUNS
No Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Kebutuhan Mitra Waktu Kebutuhan Indikator Sumber
Kesehatan Sasaran jawab Sumber Daya Kerja Pelaksanaan Anggaran Kinerja Pembiay
aan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
5. P2P Limbong Tanggap TB
Desa a. Melakukan kaderisasi warga di 1 kader tiap Tim NS ATK, Spanduk, Perangkat 3 bulan sekali Terdapat BOK
Tanggap terhadap warga wilayah Desa Makmin, desa kader TB di
TB b. Kader mencari pasien kerja handout tiap desa
terduga TB di wilayah Puskesmas materi, laptop
kerjanya dan melaporkan ke Limbong
Puskesmas
c. Kader memfasilitasi dan
membantu segala jenis
program TBC
d. Kader memonitor pasien TB
dalam pengobatan dan
melaporkan ke puskesmas
Rp
5,000,000
Keluarga a. Melatih keluarga dan Keluarga 80% anggota Tim NS ATK, Handout Dokter, Saat pasien TB Kepatuhan BOK
Tanggap tetangga pasien TB dalam dan keluarga/tetan materi perawat terdeteksi minum obat
TB pengobatan mengenai PMO tetangga ggapasien TB >80%
b. Mendorong lingkungan pasien TB dalam Rp
250,000
TABEL
RUKUNS
No Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Kebutuhan Mitra Waktu Kebutuhan Indikator Sumber
Kesehatan Sasaran jawab Sumber Daya Kerja Pelaksanaan Anggaran Kinerja Pembiayaan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
II UKM Geprek Kader
Pengembangan
• Open Rekrutmen kepada masyarakat yang berminat - Menggali potensi Masyarakat - Masyarakat Tim NS Kursi, meja, LCD, • Ibu PKK setempat 2 x 1 tahun Rp. 2.000.000 Terbentuknya kader BOK
menjadi anggota kader posyandu & minat yang dilih proyektor, papan • Ketua RT/RW baru yang proaktif
• Penjajakan awal peserta dengan memberikan tes masyarakat untuk dari dan oleh tulis, spidol, flipchart • Kepala desa
awal (pre-tes). berpartisipasi aktif masyarakat
• Penugasan berupa: diskusi kelompok, studi kasus, dalam kegiatan - Mampu
tugas baca, bermain peran (role play), dan simulasi posyandu membaca &
• Memberikan kegiatan yang inovatif, seperti - Membentuk kader menulis
penggunaan media yang tepat dan sesuai yang posyandu yang
memudahkan kader dalam menangkap setiap memiliki
informasi yang diberikan loyaliliatas dan
berdedikasi
SOSIS MADU (Sosialiasi Masyarakat Aktif posyanDU)