Anda di halaman 1dari 50

PENYUSUNAN

RUKUNS
Puskesmas Limbong-Sulawesi Selatan
ANGGOTA
KELOMPOK

Dokter Umum Perawat Bidan Farmasi Gizi Kesling ATLM


Prima Mawar Made Zawita Anis Kristoforus Sutriadi
Pemantauan
status gizi
Balita
Underwei
Balita
risiko BB PETA KINERJA DAN
90,37% ght 19,5% lebih 1,5%
MASALAH KESEHATAN
Konsumsi Anggota Jamban SPAL Balita Balita Risiko Cakupan
Balita wasting Bumil ISPA Hipertensi
Minuman keluarga Sehat 74,6% Gizi Lebih Pelayanan
Stunting 6,7% Putri Dapat 28 KASUS berobat
Alkohol merokok 92,9% 16,4% Hipertensi
Akses Air 58,5% Fe 87,5% 1,63%
6,5% 28,4% 47,9%
Pemicuan Minum Balita ASI Remaja Orang GGK Gagal
Cuci Tangan Stop Ginjal Kanker
STBM 0% 92,8 % overweight Eksklusif Putri Dapat yang Wanita yang
dengan BABS Kronis 0,3‰
Pengelolaan dan obese 64% Fe <40% Hemodialisa melakukan
Benar 59,8% 71,4% 0,1‰
limbah fasyankes 10,3% Cakupan 8,2% Deteksi Dini
Aktivitas Kesehatan N/D Stroke
sesuai standar 50% Balita Dapat Asma Kanker Leher
Fisik Cukup Gigi dan Bayi IMD <70,5% 1,1‰
Vit A 100% DM 1,6 % Rahim 3,53%
72,4% Mulut 72,7% PKAM 86,2% 1,2%
memenuhi Cakupan TB Paru dapat Cakupan
Balita
AKB AKBa standar 29% Konsum Bumil Penyakit obat sesuai
memiliki D/S 88,6% Penyakit Pelayanan
5 Kasus si garam KEK jantung standar
1 Kasus Komplikasi KMS 99,3% Sendi/Re TB 60%
KF yodium 16,2% 1,3 % 19,23%
Neonatal matik
91,3 98,3% HIV
71,8% Balita Kurus 6,5% Penanggulanga TB Paru
AKI % KN Bumil KEK Mendapat PMT 1 14 Kasus
n TB 32%
0 Kasus Lengkap Peserta dapat PMT 46,2 % KASUS Upaya deteksi
94% KB Aktif Penemuan dini Hepatitis B Cakupan
56,4% Imunisasi
262% ODHA pada Bumil Imunisasi
Peserta Komplikasi Santun Posyandu TD2+ pada dasar
Kelas Ibu 0,7% 78.03%
KB Aktif Kebidanan Lansia Aktif Bumil 98,6% Lengkap
87,8% Bebas
74% 41,7% PN 73,8% 76,9% Bebas 98,7%
Kusta Semua Desa %
97,10% Malaria
Lansia > 70 merupakan Sarana
Lansia > 60
K1 K4 PF th yang desa siaga: Terdapat 4 Pendidikan:
th yang Anggota JKN 72,86 %
81% dilayani 2: pratama posbindu 1 TK, 10 SD,
100% 79,71% dilayani
68,79% 5: madya PTM 4 SMP, 1 SMA
67,69%
SDM 2019
Keterangan: Semua Desa di
Pemenuhan Dokter: 2, Drg: 1, Alat
Merah : Profil Kesehatan Kab. Luwu Utara 2019 Putih : PSG 2017 Punya 2 Kecamatan
Hijau : Profil Kesehatan UPT PKM Limbong 2019 Kuning: Dirjen P3L Kemenkes kelengkapan Bidan 29, Perawat: 11, Skrining pustu dan Rongkong Tahun
Biru : PTM Hasil Riskedas 2018 Ungu : rekapitulasi keluarga sehat 2019 Pelaporan Kesmas 5, ATLM:1, Hipertensi 4 2019 sudah
Biru dongker: Direktorat P2PML 2019 Pink: Factsheet malaria 202 93% Farmasi 2, Kesling:0, terbatas
Tosca: Rakernas 2018 Hijau tua: IPKM 2018 poskesdes mencapai UCI
gizi: 2
Cokelat: Kesling.kemkes.go.id
IDENTIFIKASI
No Upaya Target Pencapaian Masalah
MASALAH
Sumber data
I UKM ESENSIAL
1 Promosi Kesehatan
  Konsumsi Minuman 0% 6,5 % Masih erdapat 6,5% penduduk di Kab. PTM Hasil Riskesdas 2018
Alkohol Luwu Utara yang mengonsumsi alkohol

  Perilaku merokok 0% 28,4% Masih terdapat 28,4% anggota IPKM, 2018


keluarga di Kab. Luwu Utara yang
 
merokok
  Perilaku Cuci tangan 100% 40,2% Masih terdapat 59,8% penduduk di IPKM, 2018
dengan benar Kab. Luwu Utara yang belum
melakukan cuci tangan dengan benar

  Proporsi aktivitas fisik 100% 72,4% Masih terdapat 27,6% penduduk di IPKM, 2018
cukup Kab. Luwu Utara yang belum
memenuhi proporsi aktivitas cukup

  Prevalensi Kesehatan 100% 72,7% Masih terdapat 27,3% orang di Kab. IPKM, 2018
Gigi dan Mulut Luwu Utara belum mengetahui
pentingnya menjaga kesehatan gigi
dan mulut

  Perilaku BABS 100% 71,4% Masih terdapat 28,6% penduduk di Profil Kesehatan Kabupaten Luwu
Kec. Rongkong yang belum stop BABS Utara 2019
No Upaya Target Pencapaian Masalah Sumber data
2 Kesehatan Lingkungan
  Jamban Sehat 100% 92,9% (66 Masih terdapat 7,1% (5 rumah) di Desa Profil Kesehatan UPT Puskesmas
rumah) Limbong belum memiliki Jamban Limbong tahun 2019
Sehat
  Keluarga mempunyai 100% 92,8% Masih terdapat 7,2% penduduk yang Profil Kesehatan UPT Puskesmas
akses sarana air bersih belum mengakses air bersih Limbong tahun 2019

  Sarana Pengolahan 100% 74,6% (53 Masih Terdapat 25,4% (18 rumah) di Profil Kesehatan UPT Puskesmas
Limbah (SPAL) rumah) Limbong belum memiliki SPAL yang Limbong tahun 2019
memenuhi syarat
  Pemicuan STBM 100% 0% Belum ada Desa STBM di wilayah kerja Profil Kesehatan UPT Puskesmas
Pkm Limbong Limbong tahun 2019
  Pengelolaan Limbah 100% 50% Masih terdapat 50% (1 dari 2) RS yang Kesling.kemkes.go.id
Fasyankes Kab. Luwu terdaftar di Kemenkes sudah sesuai
Utara standar
  Pengawasan TTU 58% 52% Masih terdapat sekitar 6% dari target kesling.kesmas.kemkes.go.id
TTU di Kab. Luwu Utara belum sesuai
standar
  Pengawasan kualitas air 50% 29% Masih terdapat 21% (1781) dari target Kesling.kemkes.go.id
minum (PKAM) di kab. PKAM belum memenuhi standar
Luwu Utara
No Upaya Target Pencapaian Masalah Sumber data
3 KIA & KB
  Angka Kematian Bayi (per 11,6 77 Masih terdapat 5 kasus kematian bayi dari 65 Profil Kesehatan UPT Puskesmas
1000 KH) kelahiran hidup atau 77 per 1.000 kelahiran Limbong Tahun 2019
hidup
  Angka Kematian Balita (per 9 15 Masih terdapat 1 kasus kematian balita dari Profil Kesehatan UPT Puskesmas
1000 KH) 65 kelahiran hidup atau 15/1000 KH Limbong Tahun 2019
  Penanganan Komplikasi 100% 41,7% Masih terdapat 59,3% kasus komplikasi Profil Kesehatan UPT Puskesmas
Kebidanan kebidanan di Kecamatan Rongkong yang Limbong Tahun 2019
tidak tertangani
  Penanganan Komplikasi 100% 71,8% Masih terdapat 28,2% kasus komplikasi Profil Kesehatan UPT Puskesmas
Neonatal neonatal di Kecamatan Rongkong tidak Limbong Tahun 2019
tertangani
  K4 100% 81% Masih terdapat 19% bumil yang belum Profil Kesehatan UPT Puskesmas
mendapatkan pelayanan lengkap sesuai Limbong Tahun 2019
standar
  PN 100% 97,10% Masih terdapat 2,9% ibu bersalin tidak Profil Kesehatan UPT Puskesmas
ditolong tenaga kesehatan Limbong Tahun 2019
  PF 100% 79,71% Masih terdapat 20,29% ibu hamil tidak Profil Kesehatan UPT Puskesmas
bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan Limbong Tahun 2019
  KF 100% 91,3% Masih terdapat 8,7% ibu nifas belum Profil Kesehatan Kabupaten Luwu Utara
melakukan kunjungan nifas 2019
  KN lengkap 100% 94% Masih terdapat 6% bayi yang tidak Profil Kesehatan UPT Puskesmas
melakukan kunjungan neonatal lengkap Limbong Tahun 2019
  Peserta KB Aktif 90% 62% Masih terdapat 28% dari target PUS yang Profil Kesehatan UPT Puskesmas
belum menjadi peserta KB aktif Limbong Tahun 2019
No Upaya Target Pencapaian Masalah Sumber data
4 Pelayanan Gizi (1/2)
  Pemantauan status gizi balita 100% 90,37% Masih terdapat 9,63% (18 balita) Kecamatan Rekapitulasi Keluarga Sehat Per
  Limbong belum mendapat Pemantauan Kecamatan
Pertumbuhan
Di Luwu Utara Tahun 2019

  Kasus balita underweight 0% 19,5% Masih ditemukan 19,5% (38 dari 195) balita
(0 kasus) (38 kasus) dengan BB kurang dan sangat kurang
 
(underweight)

  Kasus balita risiko BB lebih 0% 1,5% Masih ditemukan 1,5% (3 dari 195) balita
(0 kasus) (3 Kasus) dengan risiko BB lebih dari total 195 balita

  Kasus balita stunting 21,1% 58,5% Masih ditemukan 37,4% dari target kasus
(41 kasus) (114 kasus) balita dengan TB pendek dan sangat pendek
 

  Kasus balita wasting 2,08% 6,7% Masih ditemukan 4,6% dari target kasus Data Gizi PKM Limbong 2019
(4 kasus) (13 kasus) balita dengan status gizi buruk dan gizi
kurang (wasting)

  Kasus balita risiko gizi lebih 0% 16,4% Masih ditemukan 16,4% (32 dari 195) balita
(0 kasus) (32 kasus) dengan status risiko gizi lebih
 

  Kasus balita overweight dan 0% 10,3% Masih ditemukan 10,3% (20 dari 195) balita
obese (0 kasus) (20 kasus) dengan status gizi overweight dan obese
No Upaya Target Pencapaian Masalah Sumber data
4 Pelayanan Gizi (2/2)
  Bayi mendapat Air Susu Ibu 78,5% 64% Masih terdapat 14,5% dari target bayi belum Rekapitulasi Keluarga Sehat Per
(ASI) Eksklusif (57 bayi) (47 bayi) mendapat ASI Eksklusif Kecamatan
Di Luwu Utara Tahun 2019

  Bayi baru lahir dilakukan IMD 90% 84,62% Sebanyak 5,38% dari target bayi baru lahir Profil Kesehatan Kabupaten Luwu Utara
tidak dilakukan IMD 2019

  Remaja putri mendapat 40% <40% Pemberian tablet Fe pada remaja putri belum Profil Kesehatan UPT Puskesmas
tablet Fe mencapai target Limbong Tahun 2019
  Bumil mendapat tablet Fe 95% 87,5% Masih terdapat 7,5% dari target bumil belum
(68 bumil) (63 bumil) mendapatkan tablet Fe
  Cakupan N/D 70,5% <70,5% Peningkatan BB balita yang ditimbang belum
mencapai target

  Balita memiliki KMS 100% 99,3% Masih terdapat 0,7% balita di Luwu Utara PSG Luwu Utara 2017
belum memiliki KMS

  Balita kurus dapat PMT 90% 46,2% Masih terdapat 43,8% dari target balita kurus
belum mendapatkan PMT

  Bumil KEK 14,5% 16,2% Masih terdapat 1,7% dari target kasus bumil
termasuk kategori KEK yang berisiko
melahirkan bayi dengan BBLR
No Upaya Target Pencapaian Masalah Sumber data
5 Pencegahan dan pengendalian penyakit
Penyakit Menular
Pengobatan TB Paru 100% 19,23% (5 penderita) Sebanyak 21 penderita Rekapitulasi Keluarga
(26 Penderita) (80,77%) di Kecamatan Sehat Per Kecamatan 
Limbong belum mendapatkan Di Luwu Utara Tahun
pengobatan TB Paru 2019

TB Paru 0 kasus 14 kasus Masih terdapat 14 kasus TB Paru Profil Kesehatan UPT
di Kecamatan Rongkong Puskesmas Limbong Tahun
2019
Cakupan pelayanan kasus TB di Kabupaten 70% 60% Terdapat total 10% dari target Direktorat P2PML Tahun
Luwu Utara kasus TB yang belum 2019
ternotifikasi di Luwu Utara
Program penanggulangan TB di Sulsel 70% 38% Masih terdapat 32 % dari target Rakernas, 2018
penanggulangan TB di Sulsel
belum memenuhi standar
Upaya deteksi dini Hepatitis B pada Bumil di 85% 78.03% Masih terdapat sekitar 6,97% Direktorat P2PML Tahun
Kabupaten Luwu Utara bumil yang belum terdeteksi 2019
hepatitis B di kab. Luwu Utara

HIV 0 kasus 1 kasus Terdapat 1 kasus HIV di Profil Kesehatan UPT


Kecamatan Rongkong Puskesmas Limbong Tahun
2019
Penemuan ODHA 688 kasus 5 ODHA) Masih terdapat 683 ODHA yang Direktorat P2PML Tahun
belum ditemukan dari 688 2019- Juni 2020
estimasi kasus di Luwu Utara
Penyakit Tidak Menular
ISPA 0 28 kasus Masih terdapat 28 kasus Profil Kesehatan UPT
ISPA di Kecamatan Puskesmas Limbong Tahun
Rongkong 2019
Penderita Hipertensi melakukan 100% 1,63% Masih terdapat 98,37% Rekapitulasi Keluarga Sehat
pengobatan secara teratur (367 Penderita) (6 penderita) (361 penderita) di Per Kecamatan
Kecamatan Limbong belum Di Luwu Utara Tahun 2019
melakukan pengobatan
secara teratur

  Cakupan pelayanan penderita hipertensi 100% 47,9% Masih terdapat 52,1% (38 Program PTM Tahun 2019
(73 orang) (35 orang) orang) di Desa Limbong Kecamatan Rongkong
belum mendapatkan
pelayanan
  Pernah atau sedang cuci darah (Hemodialisa) 100% 8,2% Masih terdapat 91,8% penduduk PTM Hasil Riskesdas 2018
Sulawesi Selatan di atas ≥ 15
tahun yang pernah didiagnosis
GGK tidak/belum melakukan
hemodialisa

  Skrining Deteksi Dini Kanker leher Rahim 100% (40.754 orang) 3,53% (1.439 orang) Masih terdapat 96,47% (39.315) Profil Kesehatan Kabupaten
wanita usia 30-50 tahun yang Luwu Utara Bidang P2P Tahun
belum dilakukan skrining kanker 2019
serviks

Imunisasi
Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap 100% 98,7% Masih terdapat 1,3% bayi yang Profil Kesehatan Kabupaten
belum mendapatkan imunisasi Luwu Utara 2019
dasar lengkap
Cakupan Imunisasi Td2+ pada ibu hamil 100% 98,6% Masih terdapat 1,4% ibu hamil Profil Kesehatan Kabupaten
yang belum mendapatkan Luwu Utara 2019
imunisasi Td2+ di Puskesmas
Limbong
No Upaya Target Pencapaian Masalah Sumber data
II UKM PENGEMBANGAN
  Lansia > 60 th yang 100 % 67,69% Masih ada 31,9 % (9061 Lansia) dari Data Kegiatan Program Provinsi
dilayani (28048 Lansia) (18987 Lansia) target yang belum dilayani di Tahun 2019 Kemenkes Kesga
Kabupaten Luwu Utara

  Lansia > 70 th yang 100% (11077 68,79% Masih ada 31,21% (3457 Lansia) dari Data Kegiatan Program Provinsi
dilayani Lansia) (7620 Lansia) target yang belum dilayani di Tahun 2019 Kemenkes Kesga
Kabupaten Luwu Utara

  Santun Lansia 100% 73,8 % Masih ada 16,2% dari target Data Kegiatan Program Provinsi
Puskesmas di Sulawesi Selatan belum Tahun 2019 Kemenkes Kesga
melaksanakan Santun Lansia

Posyandu Aktif 100% 76,9% Masih ada 23,1% dari target Posyandu Profil Kesehatan Luwu Utara
di Kecamatan Limbong belum/tidak Tahun 2019
aktif

  Kelas Ibu 100% 87,8 % Masih ada 12,2% dari target Data Kegiatan Program Provinsi
Puskesmas di Sulawesi Selatan belum Tahun 2019 Kemenkes Kesga
memiliki Kelas Ibu
No Upaya Target Pencapaian Masalah Sumber data
III UKP        
  Keluarga sudah menjadi 100% 72,86% (494 Masih ada sekitar 27,14 ( 184 keluarga) di Rekapitulasi Keluarga Sehat Per
anggota JKN keluarga) Kecamatan Limbong belum menjadi Kecamatan
anggota JKN
Di Luwu Utara Tahun 2019
  Alat screening hipertensi Pengadaan   Screening hipertensi belum maksimal Profil Kesehatan UPT Puskesmas
(tensimeter) terbatas) tensimeter karena kurangnya alat tensimeter Limbong tahun 2019
untuk screening
hipertensi
KESIMPULAN
POTENSI
Ekonomi:
Luas wilayah Kec. Sebagian besar
Rongkong tercatat ± Jumlah penduduk: penduduk bermata Terdapat 4 posbindu
Puskesmas Limbong
686,5 km² dan secara pencaharian sebagai terakreditasi madya
PTM di wilayah Pkm
administratif terbagi 3.940 jiwa petani,sisanya adalah Limbong
menjadi 7 desa pedagang dan pegawai
Terdapat 13 negeri sipil.
Posyandu: 10 SDM 2019:
Posyandu Purnama Semua Desa Dokter: 2, Drg: 1, Sarana Pendidikan:
mandiri, 3 Posyandu Mempunyai 2 pustu merupakan desa Bidan 29, Perawat: 11,
Madya. 76,9% dan 4 poskesdes siaga: 2: pratama 5: 1 TK, 10 SD,
Kesmas 5, ATLM:1,
Posyandu di madya Farmasi 2, Kesling:0, 4 SMP, 1 SMA
Kecamatan Limbong gizi: 2
Aktif.
Semua Desa di Tidak ada kasus Ketersediaan Obat
Daerah Eliminas Kusta dan Vaksin Essensial
Kecamatan Rongkong kematian ibu di
dan Malaria sudah di Puskesmas
Tahun 2019 sudah Puskesmas Limbong
tercapai
mencapai UCI. pada tahun 2019 Mencapai 100%
KESIMPULAN
MASALAH

UKM
PENGEMBANG
AN
UKM 5 masalah
ESSENSIAL
1.Promkes: 6
Masalah
2.Kesling: 7 MASA
masalah
3.KIA/KB: 10 LAH
masalah
4.Gizi: 15 masalah
5.P2P: 14 masalah UKP
6 masalah
PENENTUAN
U
PRIORITAS
S G
MASALAH
Total
No Masalah Pokok Rangking
(Urgency) (Seriousness) (Growth) (U+S+G)
I UKM ESENSIAL
1 Promosi Kesehatan
Masih terdapat 6,5% (60 orang) penduduk yang 5 7 7 19 4
masih mengonsumsi alkohol dari 929 orang.

  Masih terdapat 28,4% anggota keluarga di Kab. 10 9 10 29 1


Luwu Utara yang merokok

  Masih terdapat 59,8% penduduk di Kab. Luwu Utara 9 10 8 27 2


yang belum melakukan cuci tangan dengan benar

  Masih terdapat 27,6% penduduk di Kab. Luwu Utara 7 6 5 18 5


yang belum memenuhi proporsi aktivitas fisik cukup

  Masih terdapat 27,3% orang di Kab. Luwu Utara 6 5 6 17 6


belum mengetahui pentingnya menjaga kesehatan
gigi dan mulut

  Masih terdapat 28,6% penduduk di Kec. Rongkong 8 8 9 25 3


yang belum stop BABS
PENENTUAN
PRIORITAS MASALAH
U S G Total
No Masalah Pokok Rangking
(Urgency) (Seriousness) (Growth) (U+S+G)
2 Kesehatan Lingkungan
  Masih terdapat 7,1% (5 rumah) di Desa Limbong 9 8 10 27 2
belum memiliki Jamban Sehat

  Masih terdapat 7,2% penduduk yang belum 10 10 9 29 1


mengakses air bersih

  Masih Terdapat 25,4% (18 rumah) di Limbong 7 7 7 21 4


belum memiliki SPAL yang memenuhi syarat

  Belum ada Desa STBM di wilayah kerja Pkm Limbong 8 9 8 25 3


  Masih terdapat 21% (1781) PKAM belum memenuhi 6 6 6 18 5
standar
Masih ada sekitar 6% TTU di kab. Luwu Utara belum 5 5 5 15 6
sesuai standar
PENENTUAN
PRIORITAS MASALAH
U S G Total
No Masalah Pokok Rangking
(Urgency) (Seriousness) (Growth) (U+S+G)
3 KIA/KB
  Masih terdapat 5 kasus kematian bayi dari 65 10 10 10 30 1
kelahiran hidup atau 77  per 1.000 kelahiran hidup

  Masih terdapat 58,3% kasus komplikasi  kebidanan 9 7 9 25 2


dan 28,2% kasus komplikasi neonatal di Kecamatan
Rongkong yang tidak tertangani

  Masih terdapat 19% bumil yang belum 7 9 7 23 4


mendapatkan pelayanan lengkap sesuai standar

  Masih terdapat 2,9% ibu bersalin tidak ditolong 8 8 8 24 3


tenaga kesehatan dan 20,29% tidak bersalin di
fasilitas pelayanan kesehatan

  Masih terdapat 8,7% ibu nifas belum melakukan 6 6 6 18 5


kunjungan nifas dan 6% bayi yang tidak melakukan
kunjungan neonatal lengkap

Masih terdapat 28% PUS yang belum menjadi 5 5 5 15 6


peserta KB aktif
PENENTUAN
PRIORITAS MASALAH
U S G Total
No Masalah Pokok Rangking
(Urgency) (Seriousness) (Growth) (U+S+G)
4 Gizi
Masih ditemukan 37,4% dari target kasus balita 9 10 10 29 1
dengan TB pendek dan sangat pendek (stunting)

Masih ditemukan 4,6% dari target kasus balita 10 9 9 28 2


dengan status gizi buruk dan gizi kurang (wasting)

  Masih ditemukan 10,3% (20 dari 195) balita dengan 5 5 5 15 6


status gizi overweight dan obese

  Masih terdapat 14,5% dari target bayi belum 6 6 6 18 5


mendapat ASI Eksklusif

  Masih terdapat 7,5% dari target bumil belum 7 7 7 21 4


mendapatkan tablet Fe

  Masih terdapat 1,7% dari target kasus bumil 8 8 8 24 3


termasuk kategori KEK yang berisiko melahirkan bayi
dengan BBLR
PENENTUAN
U
PRIORITAS
S G
MASALAH
Total
No Masalah Pokok Rangking
(Urgency) (Seriousness) (Growth) (U+S+G)
5 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Sebanyak 21 penderita (80,77%) di Kecamatan 10 10 10 30 1
Limbong belum mendapatkan pengobatan TB Paru
dan Sebanyak 32 % penanggulangan TB di Sulsel
belum memenuhi standar

Masih terdapat sekitar 6,97% bumil yang belum 7 8 8 23 3


terdeteksi hepatitis B di kab. Luwu Utara

Masih terdapat 52,1% (38 orang) kasus hipertensi di 9 9 9 27 2


Desa Limbong belum mendapatkan pelayanan dan
terdapat 98,37% (361 penderita) di Kecamatan Limbong
belum melakukan pengobatan secara teratur

  Masih terdapat 1,2 % (15 orang ) dari jumlah 1193 6 6 6 18 5


penderita DM di Kabupaten Luwu Utara dengan
Confidence Interval (Lower : 0,7% & Upper: 2,2%)

  Masih terdapat 96,47% (39.315) wanita usia 30-50 8 7 5 20 4


tahun yang belum dilakukan skrining kanker serviks

  Masih terdapat 1,3% bayi yang belum mendapatkan 5 5 7 17 6


imunisasi dasar lengkap
PENENTUAN
PRIORITAS MASALAH
U S G Total
No Masalah Pokok Rangking
(Urgency) (Seriousness) (Growth) (U+S+G)

II UKM Pengembangan
Masih ada 31,9 % (9061 Lansia) yang belum 4 5 3 12 2
dilayani di Kabupaten Luwu Utara
Masih ada 23,1% Posyandu di Kecamatan 5 4 5 14 1
Limbong belum/tidak aktif

Masih ada 16,2% Puskesmas di Sulawesi 2 2 2 6 4


Selatan belum melaksanakan Santun Lansia

  Masih ada 12,2 % Puskesmas di Sulawesi 3 3 4 10 3


Selatan belum memiliki Kelas Ibu (hamil dan
menyusui)
PENENTUAN
PRIORITAS MASALAH

U S G Total
No Masalah Pokok Rangking
(Urgency) (Seriousness) (Growth) (U+S+G)
III UKP
Masih ada sekitar 27,14 ( 184 keluarga) di 5 4 5 14 1
Kecamatan Limbong belum menjadi anggota
JKN

Screening hipertensi belum maksimal karena 4 3 4 12 2


kurangnya alat tensimeter
WHY-WHY FRAMEWORK
PERILAKU MEROKOK
Lingkuangan
Salah Persepsi Kerja Perokok
PHBS tidak Kurangnya
diterapkan Penyuluhan

Pergaulan
Kurangnya
Pengetahuan Rendahnya
Perilaku Bahaya tingkat pendidikan
Budaya Masyarakat Faktor Stress Merokok

PERILAK Kondisi ekonomi

U Kurangnya

Kebiasaan
MEROKO kordinasi LS

K
Sarana dan prasarana belum
memadai
Tidak Kurangnya
menerapkan infrastruktur
KTR pendukung ekonomi Tidak tersedianya rumah
desa sehat
ANALISA PENYEBAB
MASALAH
Merugikan negara
Meningkatnya
angka kematian Meningkatnya Mengurangi
Meningkatkan
biaya pengobatan produktivitas
angka kesakitan
Risiko Gangguan Jantung
Kanker Mulut dan osteoporosis
DM kardiovaskuler koroner
mulut tenggorokan
BBLR Keguguran pada
ISPA janin yang di
kandung
Ca/kerusakan paru Pada
Sistem kehamilan Organ reproduksi
pernapasan rusak
TB paru
Masih terdapat 28,4%
anggota keluarga di Kab.
Luwu Utara yang
merokok
Perilaku kebiasaan
PHBS tidak Rendahnya Tidak tersedianya
Budaya diterapkan tingkat pendidikan rumah sehat
Pergaulan
masyarakat
Lingkungan kerja Kurangnya Pengetahuan Kurangnya infrastruktur
Merokok Tokoh masy
perokok bahaya merokok pendukung ekonomi desa
itu keren /adat merokok
Faktor Salah Kurangnya Ekonomi Kurangnya
stress persepsi penyuluhan lemah kordinasi LS
WHY WHY FRAMEWORK
AIR BERSIH
Distribusi air bersih
terhambat

Penyakit bawaan
air,masalah gizi,
dsb
Sebaran Tercemar
titik lokasi
Belum ada belum
tenaga Kurang merata Rawan Distribusi air bersih
bencana terhambat
kesling inspeksi
kesling Lingkunga
Sumber air
n
bersih Sulit dijangkau
Belum ada Medan
pengolahan air
Inovasi bersih
MASALA
KurangnyaS H AIR
Biaya/pe AB komunal Kurang
Perkapita ndanaan
berskala
besar BERSIH edukasi/inf
rendah Aparat ormasi
desa,Masyarak
Lintas at, Toma, Toga

Kesadaran masy. Sektor


Masih
Pendidikan masih rendah Stakeholder kurangnya
terkait (PAM, kerjasama
BLH, dsb)
FISHBONE DIAGRAM AKSES
AIR BERSIH

Manusia Metode

Peran serta masy. dan Belum ada praktik pengelolaan air


Pengetahuan kurang lintas sektor belum ada bersih

Masih rendahnya kesadaran masy.


Inspeksi sanitasi masih kurang
tentang pentingnya air bersih

Penyuluhan kurang informatif


Tidak ada tenaga kesling

Masih terdapat 7,2% penduduk


Belum ada SAB komunal berskala Sebaran titik lokasi SAB
Medan yang sulit dijangkau
yang belum mengakses air bersih
besar belum merata

Menyebabkan distribusi
Akses Air Bersih
Media promosi kurang
Masy. perkapita rendah air bersih terhambat

Distribusi air perpipaan masih Sumber air bersih


terbatas Tidak ada pendanaan tercemar

Daerah rawan bencana

Sarana Dana Lingkungan


WHY WHY
Pelayanan
rujukan jauh
Pemantauan
FRAMEWORK AKB
Pemanfaatan buku
Pengambilan Pemanfaatan JKN dan
kehamilan KIA kurang optimal
keputusan Jampersal belum optimal
tidak optimal
oleh keluarga Terlambat
penanganan
Komplikasi Status gizi
P4K dan penempelan sticker kurang Tingkat ekonomi
kehamilan
optimal 4 Terlalu rendah
Pernikahan
Kurang Nakes dini
pelatihan kurang Kondisi
BBLR &
kompeten Komplikasi
prematur ibu Tingkat
kelahiran Tingkat
Kemitraan dukun dan bidan Pertolongan persalinan pengetahuan
belum optimal oleh non-nakes rendah Pendidikan
Alat kesehatan
kurang memadai
Pemantauan dan
penanganan saat
hamil kurang
Ibu menderita IMS
AKB Cakupan K1 dan k4
belum 100%
optimal
Pemantauan Angka Kematian Tidak
Neonatal kurang Infeksi Akses
optimal Bayi terdeteksi
yankes
Kurangnya saat ANC
edukasi
pada Ibu Pencegahan Infeksi Genetik
Kepercayaan saat persalinan tidak Kelainan
dan mitos sesuai standar kongenital Paparan zat
toksik
Kurang Tidak ada
Kurang edukasi kelas catin
Pengelolaan alat Tempat persalinan tidak asupan
kesehatan tidak sesuai standar vitamin
Vitamin
sesuai standar Tidak
tersedia
Kondisi geografis Akses ke Fasyankes Kurangnya
terpencil perencanaan
persalinan
DIAGRAM FISHBONE
Ke AKB

an
bid mitr

at

ak
ar eh

tid
an aan

nd es
Manusia Insert Your Image

ar nan
Metode

sta t k
be d
lu uku

ai ala

nd ali
m

sta rs
op n da

su n

ai pe
se laa
an
nye a
tim n

pe ak ad

su at
ak elo
gar
al

se mp
tid ng

Te
Pe
Tid
Persalinan Oleh non-nakes

Ku
Pencegahan Infeksi saat

ra
ng
Peran kader persalinan tidak sesuai standar

pe
lati
an

ha
hu

n
e ta P4K dan penempelan sticker
ng
Tenaga kesehatan kurang kompeten Pe rang kurang optimal Pemantauan neonatus
ku
Pe Peran keluarga kurang optimal
Pe
Pe ma ng
ke nan nta S
et
ah
h
op am ga ua ta ua
tim il a dn n tu nk
a n a s g Faktor genetik Pelayanan ANC kurang optimal
al n k sa n izi ur
ur at an
an g
g
Kondisi ibu tidak sehat
Masih terdapat 5 kasus kematian
bayi dari 65 kelahiran hidup atau 77 
per 1.000 kelahiran hidup
Pemanfaatan buku Tidak punya JKN
KIA kurang optimal
Kepercayaan atau mitos AKB
Pelayanan rujukan sulit dijangkau Tingkat ekonomi rendah
Keadaan geografi terpencil
Tidak ada transportasi umum
Alokasi dana desa tidak ada
di
an tidak
l in
Persa kes Tingkat pendidikan masih rendah
sy a n
fa Pemanfaatan jampersal
Tempat persalinan belum optimal
tidak sesuai standar
Kemitraan dukun dan bidan belum optimal
Kurangnya peralatan kebidanan

Sarana Dana Lingkungan


FRAMEWORK
Tidak mendapat
Tidak mengerti
fungsi dan efek
samping
Tidak
dipantau
Tidak
diingatkan melakukan
STUNTING
Tidak rutin

penyuluhan atau ANC


edukasi
Tidak rutin Kesehatan Tidak
Tidak
konsumsi tablet ibu hamil memiliki
informatif/ tidak
Sosial-budaya/ besi-folat tidak JKN
menarik
kepercayaan selama hamil terpantau
setempat/ mitos Asupan gizi
bumil Tenaga Kesehatan
Kemampuan Anemia belum memadai
rendah
Dukungan penyuluhan nakes
kurang optimal Intervensi
keluarga nenek- Sosialisasi 1000 PIS-PK
KEK
ayah masih Tidak IMD HPK rendah BBLR tidak Minim alat
rendah Cakupan akses
optimal transportasi
layanan Kesehatan
Pendapatan Tidak ASI rendah
keluarga Pola asuh eksklusif
Asupan gizi
rendah pada
STUNTIN Tidak mendapat
PMT dan upaya
rendah rendah anak G perbaikan yang Akses jalan
MPASI tidak optimal meliuk-liuk, sulit
beragam jauh,becek,
Pegetahuan mendaki,
ortu rendah menurun
Tidak Penyakit Tidak imunisasi
konsumsi infeksi lengkap
garam Asap
beryodium rokok Pertumbuhan balita tidak terpantau,
Pendidikan Tidak suplementasi kesempatan perbaikan stunting
PHBS
orang tua Vitamin A hilang setelah 2 tahun usia balita
rendah
rendah
Akses air BABS Tidak rutin melakukan
bersih Pemanfaatan KIA – pemantauan tumbuh
rendah KMS tidak optimal kembang balita di
Posyandu atau fayankes
Tidak tersedia
jamban sehat
Posyandu tidak aktif
DIAGRAM FISHBONE
BALITA STUNTING

r ag ,
be ndah
am

ak
e

er a h ,
an

m
ti d iz i r

k b klusi
ga
t an
n
i ha
nan n g
ak

ba

I t i ek s
MANUSIA

er s
ka pa

go
METODE

m a c uk u

eb

AS ak
en

da
kk

MP I tid
kp
Ke

k ti

kti

AS
Penyakit infeksi Cara pengukuran yang tidak sesuai standar

Pra

Pra
Pola asuh
n
Tidak patuh
re

A
n ga
Dia

ISP konsumsi TTD Media sosialisasi terbatas


i
Cac

Sosialisasi 1000 HPK rendah

An
Cakupan konsumsi TTD

em
ia
BBLR pada bumil dan rematri
Peran kader belum optimal
Tidak rutin ANC Intervensi PISPK Belum ada program khusus pencegahan dan
Upaya refreshing belum dilakukan penanggulangan stunting

KE
kemampuan mengukur

K
dan intrepetasi hasil
pengukuran minim

37,4% dari target dan 58,5% dari


total populasi, terdapat kasus
Cakupan akses layanan
kesehatan rendah
Pemanfaatan KMS kurang optimal Dukungan dana rendah/ alokasi
dana tidak optimal
Status sosial ekonomi Balita stunting
an t/
s
a sy u l i
ke

h
Pendapatan rendah

da
ef ns

en
h k jala

Alat sudah lama/ tidak akurat/

li r
Pengetahuan rendah
jau ses

tidak pernah kalibrasi

be
Ak

ya
Transportasi nakes terbatas Pendidikan

Da
rendah
o n da p ke s
p e t er an n y a

Posyandu tidak aktif


n

t
a

ala

Kebersihan/ sanitasi
rha rang

Budaya dan kepercayaan


l an
Ku
ti
ng ha
tro

Pe Ke PHBS rendah
r te
pe

Kepesertaan JKN belum Pola asuh ila


da rsed

s
ku

to
sesuai target n i aa
m

Mi
er j am n
Pantangan makan ok b a air BABS
ok n be
DANA se rs
SARANA LINGKUNGAN ha ih
t
Kurang
terlaksananya
WHY WHY
Tingkat
kabupaten/k
Pembiayaan
kurang
kolaborasi
multisectoral
FRAMEWORK
Dukungan
TB
ota keluarga
Kepemimpinan program TB Kurang kurang
berbasis kabupaten/kota koordinasi Partisipasi
Jumlah Tingkat Kemitraan dengan Wasor TB mantan
kader provinsi TB kurang pasien
Peeningkatan
kurang kurang
keterlibatan masyarakat
Pelatihan SDM Sistem Penanggulangan
masih kurang Kesehatan belum memenuhi Pengendalian Partisipasi Pasien TB
dan standar faktor risiko kurang
Petugas Inovasi manajemen belum
Kesehatan program belum baik optimal Pemberian Penyuluhan
kurang kurang
profilaksis TB kurang
belum efektif
Tidak ada ruang
khusus pemeriksaan
specimen sputum
TB Paru Promosi, lingkungan,
PHBS masih
kurang
gaya hidup sehat
Pemeriksaan kurang
Tidak laboratorium Belum sesuai
tersedia kurang memadai kriteria rumah
TCM TB sehat
Merasa
PMO Belum mendapatkan sudah
Sulitnya akses layanan TB
tidak pengobatan Sikap Pasien Kepatuhan sehat Perilaku merokok
efektif minum masih tinggi
obat Takut efek
Penemuan Belum ada Kepercayaan kurang
pojok TB Kesadaran untuk samping obat
Kunjungan pasif kurang
rumah Jarak tempuh periksa dan
kurang ke fasyankes berobat rendah

Pekerjaan
Insert Your Image
MANUSIA METODE

Kurangnya Penemuan pasif


Kurangnya penyuluhan
Kurang koordinasi dengan Perilaku merokok masih tinggi
Wasor TB Kurangnya kolaborasi
Kepatuhan minum obat pasien multisektoral
Petugas kurang mendapatkan rendah Kurangya kunjungan rumah
pelatihan Kurangnya dukungan
keluarga
Kurangnya jumlah tenaga
Kesehatan & kader
Pekerjaan Kepercayaan PMO tidak berjalan efektif
Merasa sudah sehat
Takut efek samping obat Kesadaran masyarakat untuk
periksa dan berobat rendah
Kurangnya PHBS 80,77% belum mendapatkan
pengobatan TB Paru dan 32 %
penanggulangan TB belum
memenuhi standar
Kurangnya sarana Kurangnya pot sputum

Tidak ada
penyuluhan
Belum ada dana untuk pelatihan
Belum sesuai kriteria
rumah sehat TB
transportasi
Tidak ada ruang
umum
khusus pemeriksaan
specimen sputum Kurang dana untuk
Belum ada Kondisi geografis terpencil
pojok TB Pemeriksaan laboratorium transportasi warga
kurang memadai

Tidak
tersedia
SARANA sarana DANA LINGKUNGAN
TCM TB
FRAMEWORK
POSYANDU TIDAK
Perilaku cenderung Sikap dan AKTIF
tertutup/apatis perilaku

Tingkat
Kurangnya
pendidikan
motivasi
Usia imunisasi balita Merasa tidak perlu
yang menckupi
Budaya
Tingkat Kondisi ekonomi
masyarakat
pengetahuan

Stigma yang keliru Pekerjaan sehari-hari


Kegiatan puskesmas
keliling tdk berjalan Dukungan POSYANDU
keluarga TIDAK AKTIF
Jarak rumah jauh
Kurangnya Dana

Akses ke Kurangnya koordinasi


Fasyankes LS
terhambat
SDM terbatas
Sarana dan prasarana belum
Tidak adanya
memadai
keterlibatan ibu PKK Tenaga pelaksana Kurangnya keaktifan
posyandu belum aktif kader

Kurang menariknya kegiatan/program Tidak adanya daya Tarik


masyarakat berkunjung
Kurang pelatihan
Jumlah posyandu
dalam tiap desa belum
Masyarakat acuh ideal
POHON MASALAH
POSYANDU TIDAK AKTIF
Merugikan negara

Meningkatnya Meningkatkan Meningkatnya


biaya pengobatan angka kesakitan angka kematian
Meningkatnya penyakit Mengurangi
Meningkatnya Penyakit tidak Program Posyandu
menular produktivitas
menular Lansia tidak berjalan
Layanan Imunisasi Pemantauan status Gizi
terhambat Pendeteksian kasus balita terhambat
stanting tidak Program KB tidak
terpantau berjalan
Layanan Ibu & anak
tidak maksimal Tindakan promotif Tidak ada sumber Menurunnya derajat
dan preventif tidak Informasi
Meningkatnya angka kesehatan
maksimal kesehatan
kesakitan pada masyarakat
masyarakat Masih ada 23,1%
Posyandu tidak aktif
Budaya Kurangnya
Pengetahuan dan tingkat pendidikan Sarana dan Prasarana Sikap dan Perilaku
Masyarakat motivasi
Penunjang
Kegiatan pkm keliling Jarak rumah Pekerjaan sehari- Status Imunisasi Dukungan keluarga Kurangnya dana
tidak berjalan jauh hari Balita
Kurang menariknya Penghasilan dan Ekonomi
Merasa tidak perlu Usia balita/lansia
kegiatan

Tenaga pelaksana Kurangnya Keaktifan Jumlah posyandu tiap Kurangnya Tidak terlibatnya ibu
posyandu belum aktif Kader desa belum ideal kordinasi LS PKK
WHY-WHY FRAMEWORK
KEPESERTAAN JKN
Jenis pekerjaan
kurang beragam

Pendapatan habis
Kurangnya digunakan
Lapangan
untuk mencukupi
pekerjaan
Pendapatan kebutuhan
Rendah sehari-hari

Belum adanya Distribusi


Belum Sakit sosialisasi dari informasi tidak
pihak BPJS merata

Masyarakat Informasi yang


tidak memahami Tingkat KEPESERT Tidak disampaikan
Memperoleh kepada
tentang JKN Pengetahuan AAN JKN Informasi masyarakat
terbatas

Kepala keluarga
kurang Informasi yang
memahami disampaikan
kepada Media Sosialisasi
pentingnya JKN
masyarakat Terbatas
terbatas
Masyarakat apatis Sibuk bekerja
Kurang
Motivasi

Masyarakat selalu
Masyarakat
Bergantung pada
Malas
perangkat desa
POHON MASALAH
KEPESERTAAN JKN
Tidak memahami alur
pendaftaran JKN Kepala keluarga kurang
menyadari pentingnya JKN
Media
Sosialisasi Kurangnya
Sebagian besar profesi
Terbatas sosialisasi
sebagai petani
Meningkatnya penyakit Meningkatnya Penyakit tidak
Jenis pekerjaan
menular menular
kurang beragam

masyarakat tidak mau kurangnya koordinasi


Layanan Imunisasi
repot antara perangkat mudahnya proses
terhambat
desa dan bidan desa pembuatan surat
Masyarakat belum keterangan tidak
mampu untuk berobat
mengetahui alur
pendataan yang jelas
KEPESERTAAN JKN

Kurang Motivasi Tingkat Masyarakat selalu


Pengetahuan kurangnya Bergantung pada
Informasi yang koordinasi antara perangkat desa
disampaikan kepada Tingkat Pendidikan perangkat desa Kurangnya Lapangan
Rendah dan bidan desa pekerjaan
masyarakat terbatas
Pendapatan habis digunakan Belum adanya sosialisasi Masyarakat tidak
untuk mencukupi kebutuhan dari pihak BPJS memahami tentang JKN
sehari-hari
Tidak memiliki data yang
Kurangnya
Pendapatan Rendah lengkap warga yang memiliki
kartu JKN
kordinasi LS
TABEL ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH PERILAKU MEROKOK
No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih Ket
a. Pergaulan 1) Penyuluhan Kelompok Integritas dan
program prioritas

b. Lingkungan perokok 1) Melakukan penyuluhan/sosialisasi


disekitarnya tentang Bahayanya merokok di
lingkungan sekitarnya
2) memberikan informasi secara bertahap
melalui media langsung
(pemberitahuan dimesjid) maupun
media tidak langsung (pemberian
pamflet) Melakukan diskusi dengan melibatkan
semua aspek lapisan masyarakat
Masih terdapat 28,4%
anggota keluarga di Kab. kecamatan limbong dan memberikan
pemahaman kepada petinggi kelurahan
Luwu Utara yang merokok
dan desa bahwa merokok bahaya bagi
c. penyuluhan dari 1) Melakukan diskusi dengan melibatkan kesehatan.
kesehatan kurang semua aspek lapisan masyarakat
perhatian. kecamatan
2) Terlibat langsung dalam memberikan
himbauan kepada masyarakat.

d. Kebiasaaan 1) Melarang masyarakat dalam kebiasaan


merokok di sekitarnya dan berbahaya
untuk semua kalangan bayi dan balita
TABEL ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH AKSES AIR BERSIH

No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih Ket

Masih terdapat 7,2 % penduduk a. Rendahnya pengetahuan 1) Melakukan penyuluhan terkait air Melakukan inspeksi sanitasi air
belum mendapatkan akses air bersih masy. terhadap bersih bersih secara rutin melalui
pentingnya air bersih 2) Menggiatkan sosialisasi air bersih pendekatan keluarga sehat
melalui pendekatan keluarga sehat

b. Belum ada praktik 1) Inovasi pengolahan air bersih Membangun IPAB berupa bak
pengelolaan air bersih 2) Melakukan inspeksi sanitasi lengkap reservoir

c. Kondisi geografis yang 1) Melakukan pendekatan lintas sektor Melakukan pendekatan lintas sektor
sulit dijangkau dan dan lintas program dan lintas program terkait distribusi
rawan bencana yang 2) Memaksimalkan peran serta air bersih dari sumber yang tersedia
menyebabkan masyarakat, Toma, toga
tercemarnya sumber air
TABEL ALTERNATIF
PEMECAHAN MASALAH KIA/KB

No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih Ket
Masih terdapat 5 kasus kematian a. Pemantauan Kehamilan 1) Melakukan pendataan sasaran KIA MENAKA BAHENOL
bayi dari 65 kelahiran hidup atau 77  belum optimal MENekan Angka KematiAn BAyi
2) Kunjungan Bumil dropout Hingga NOL
per 1.000 kelahiran hidup
3) Pemantauan bumil risiko tinggi a) Pembinaan kelas ibu hamil
b) Pembinaan suami/ayah siaga
b. Pemantauan neonatus 1) Pemantauan bayi risiko tinggi c) Pemantauan bayi risiko tinggi
belum optimal 2) Pemantauan bayi drop out d) Melakukan RDK bagi Bidan
e) Melakukan pendataan sasaran
c. Pencegahan dan 1) Pendampingan P4K dan pemantauan bumil risiko
penanganan komplikasi tinggi
belum optimal 2) Melakukan Refleksi Diskusi Kasus (RDK)
f) Optimalisasi kemitraan dengan
bagi bidan dukun
d. Pengetahuan dan 1) Pembinaan kelas ibu hamil dan ibu g) Refreshing kader
edukasi yang kurang balita
pada Ibu
2) Pembinaan kelas Catin
e. Kurangnya peran 1) Pembinaan suami siaga
keluarga 2) Melibatkan keluarga dalam pelayanan
Ibu hamil dan bayi
f. Peran kader belum 1) Melakukan refreshing kader
optimal
2) Advokasi pemerintah desa untuk
menganggarkan pelatihan bagi kader
kesehatan
g. Pertolongan persalinan 1) Optimalisasi kemitraan dengan dukun
oleh non-nakes 2) Penyediaan rumah tunggu kelahiran
TABEL PEMECAHAN
MASALAH STUNTING

No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih Ket

Masih ditemukan a. Pola asuh belum memadai 1) Penyuluhan prinsip gizi seimbang pada bumil, busui, bayi dan Program Gerakan Limbong Sadar Stunting terdiri dari
37,4% dari target kasus balita kegiatan Forum Bina Kader (FOBIKA) dan Pekan Pintar
balita dengan tinggi 2) Konseling dan pendampingan pada ibu hamil KEK, BBLR, dan Berantas Stunting (PBS) dengan melibatkan tokoh
badan pendek dan balita dengan kasus stunting masyarakat, kader, dan masyarakat itu sendiri untuk bisa
sangat pendek mandiri dalam melakukan pencegahan dan
b. Peran kader kurang optimal 1) Forum kader untuk menjalin komunikasi terkait kesulitan yang
penanggulangan stunting.
dialami kader selama pelaksanaan Posyandu
2) Pemantauan Posyandu, alat ukur, dan pendampingan kader
selama posyandu berlangsung
3) Advokasi pemerintah desa untuk menganggarkan pelatihan
bagi kader kesehatan
c. Belum ada program
komprehensif untuk pemantauan 1) Program Gerakan Limbong Sadar Stunting dengan melibatkan
dan penanggulangan stunting tokoh masyarakat, kader, dan masyarakat itu sendiri untuk bisa
(1000 HPK) mandiri dalam melakukan pencegahan stunting.

2) Rutin penyuluhan dan pendampingan pada bumil berisiko dan


balita stunting.
d. Cakupan akses kesehatan masih 1) Rutin mengadakan puskesmas keliling dan pendataan temuan
rendah kasus yang berisiko menyebabkan stunting (bumil KEK dan
BBLR)
2) Pemeriksaan dan kalibrasi alat, pelaporan kebutuhan inventari
TABEL ALTERNATIF
PEMECAHAN MASALAH TB
No. Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih Ket
1. 80,77% belum mendapatkan a. Kepatuhan minum obat 1) Menunjuk dan melatih keluarga sebagai Limbong Tanggap TB
pengobatan TB Paru dan 32 rendah PMO a. Menunjuk dan melatih
% penanggulangan TB keluarga sebagai PMO
belum memenuhi standar 2) Mengedukasi pasien dan keluarga tentang b. Merekrut kader dari
pentingnya konsumsi obat tanpa terputus perangkat desa
b. Kesadaran masyarakat 1) Memakai media seperti poster dan video c. Pengadaan ruangan khusus
untuk periksa dan berobat sebagai alat penyuluhan pemeriksaan specimen
rendah sputum
2) Melakukan kunjungan rumah untuk d. Mengadakan MoU dengan
pemeriksaan kontak serumah penderita TB kepala desa mengenai
3) Merekrut kader dari perangkat desa pengadaan kader
c. Tidak tersedia 1) Tidak ada ruang pemeriksaan khusus
pemeriksaan dahak specimen sputum
2) Mengirim specimen ke Puskesmas dengan
fasilitas pemeriksaan lebih lengkap
d. Kurangnya Kolaborasi 1) Menambahkan desa Bebas TBC
multisectoral
2) Mengadakan MoU dengan kepala desa
mengenai pengadaan kader
3) Mengadakan penyuluhan di setiap desa
TABEL ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH POSYANDU TIDAK AKTIF
No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Ket
Pemecahan Masalah Masalah Terpilih
23,1% Posyandu a. Sumber daya manusia yang 1) Membuka open rekrutmen kepada masyarakat yang berminat
tidak aktif terbatas menjadi anggota kader posyandu untuk kemudian dibimbing melalui
bimbingan khusus (FGD)
2) Memberikan kegiatan yang inovatif, seperti penggunaan media yang
tepat dan sesuai yang memudahkan kader dalam menangkap setiap Geprek Kader
informasi yang diberikan dan
3) Meningkatkan motivasi kader sebagai garda terdepan dalam
membantu kelancaran pelayanan kesehatan di puskesmas

b. Tingkat pengetahuan 1) Melakukan penyuluhan/sosialisasi tentang pentingnya progam


masyarakat Posyandu.
2) memberikan informasi secara bertahap melalui media langsung
(pemberitahuan dimesjid) maupun media tidak langsung (pemberian SOSIS MADU (Sosialiasi Masyarakat Aktif posyanDU)
pamflet)

c. Kurangnya keterlibatan 1) Melakukan diskusi dengan melibatkan semua aspek lapisan


lintas sektor masyarakat kecamatan limbong dan memberikan pemahaman
kepada petinggi kelurahan dan desa bahwa puskesmas sebagai pusat
rujukan utama sebelum dapat dilakukan rujukan ke rumah sakit .
2) Terlibat langsung dalam memberikan himbauan kepada masyarakat
terkait pentingnya program posyandu melalui MMD.
3) Terlibat langsung dalam upaya perbaikan akses jalan untuk Advokasi Lintas Sektor
memudahkan masyarakat menjangkau fasyankes.
4) Pihak Puskesmas diharapkan dapat menyediakan sarana dan
prasarana yang lebih lengkap dalam program posyandu melalui
seminar evaluasi
5) Melakukan diskusi dengan petinggi kelurahan dan desa bahwa sarana
dan prasarana yang belum menunjang mempengaruhi pemantauan
kesehatan anak, balita, ibu hamil & lansia
TABEL ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH KEPESERTAAN JKN
No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Ket
Pemecahan Masalah Masalah Terpilih

Kepesertaan JKN a. Keterbatasan informasi 1) Melakukan penyuluhan/sosialisasi tentang pentingnya progam JKN
terkait JKN 2) Melakukan sosialisasi dari pihak BPJS secara langsung
3) Memperluas informasi yang disampaikan kepada masyarakat tentang
JKN
4) Melakukan Workshop/ Pelatihan alur pendaftaran JKN
5) Memasang poster / banner terkait alur pelayanan
Layar Desa

b. Kurangnya keterlibatan 1) Melakukan diskusi dengan melibatkan semua aspek lapisan


lintas sektor masyarakat kecamatan limbong dan memberikan pemahaman kepada
petinggi kelurahan dan desa bahwa puskesmas sebagai pusat rujukan
utama sebelum dapat dilakukan rujukan ke rumah sakit .
2) Terlibat langsung dalam memberikan himbauan kepada masyarakat
terkait pentingnya Ikutsertaan menjadi angota JKN melalui MMD.
3) Terlibat langsung sebagai peserta sosialisasi atau penyuluhan JKN
4) Memfasilitasi lintas sektor untuk pendataan warga yang masih belum Advokasi BPJS
ikut kepesertaan JKN Penerima Bantuan Iuran
RUKUNS
Puskesmas Limbong-Sulawesi Selatan
TABEL
RUKUNS
No Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Kebutuhan Mitra Waktu Kebutuhan Indikator Sumber
Kesehatan Sasaran jawab Sumber Daya Kerja Pelaksanaan Anggaran Kinerja Pembiayaa
n
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
I UKM ESENSIAL
 1. Promkes Upaya penyuluhan atau Memberi informasi masyarakat Masyarakat Tim Ns Famlet poster Kepala Januari 2020 Rp.500.000 Masyarakat BOX
sosialisasi dan pemahaman anak-anak dan baliho. desa mehamani
kepada masyarakat maupun meliputi bahwa
,bahwa pentingnya dewasa. perangkat pentingnya
penyuluhan atau   desa, dan penyuluhan
himbauan bahaya lintas penguna
merokok. sektor rokok
camat dan dikalangan
jajaran. anak-anak
dan dewasa.
TABEL
RUKUNS
No Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Kebutuhan Mitra Waktu Kebutuhan Indikator Sumber
Kesehatan Sasaran jawab Sumber Daya Kerja Pelaksanaan Anggaran Kinerja Pembiayaa
n
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
I Kesehatan Melakukan inspeksi sanitasi Mendapatkan data Kepala keluarga semua kk PJ Pro NS TIM Man: TIM NS Perangkat 1x per bulan 7 orang x 2 hari x12 Setiap kk bok
Lingkungan air bersih secara rutin terkait akses terhadap desa bulan x Rp. 200.000 mempunyai
melalui pendekatan keluarga air bersih dari tiap kk Mat: transport akses sarana air
sehat petugas bersih
Met: kunjungan
lapangan

Membangun sarana air Warga dapat Desa yang tidak Masyarakat yg NS TIM Man : NS TIM Masy. Aparat Januari 2020 Terdapat sarana Dana desa,
bersih berupa bak reservoir mengakses air bersih memiliki akses menjadi desa, lintas air bersih berupa Bok &
air bersih air bersih prioritas untuk Mat: transport sektor bak penampung swadaya
mendapatkan petugas, biaya reservoir masy.
akses air
bersih Met: swadaya
masyarakat, gotong
royong

Melakukan pendekatan Mendistribusikan air Desa yang tidak Masyarakat yg NS TIM Man: ns tim Perangkat Januari 2020 Ada distribusi air Bok, Dana
lintas sektor dan lintas bersih pada bak memiliki akses menjadi desa, Lintas bersih dari lintas desa,
program terkait distribusi air reservoir air bersih prioritas untuk Mat: transport sektor dan sektor terkait
bersih dari sumber yang mendapatkan petugas, konsumsi lintas seperti
tersedia akses air program: PAMSIMAS,
bersih Met: Bahan PAMSIMAS, PDAM ke
presentasi, dsb PDAM masyarakat yang
belum memiliki
akses air bersih
TABEL
No Upaya
Kesehatan
Kegiatan Tujuan Sasaran Target
Sasaran
Penanggung
jawab
Kebutuhan
Sumber Daya
Mitra
Kerja
Waktu
Pelaksanaan
Kebutuhan
Anggaran
RUKUNS Indikator
Kinerja
Sumber
Pembiayaa
n
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
3 KIA/KB MENAKA BAHENOL (MENekan Angka KematiAn BAyi Hingga NOL)
a) Pembinaan kelas ibu hamil Meningkatkan pengetahuan Ibu hamil dan Semua Ibu TIM NS Lembar balik, buku Bidan Desa, 2x/Bulan @2 Rp. 10.000.000 Kegiatan terlaksana sesuai BOK
Ibu Hamil tentang perilaku Ibu Balita hamil dan Ibu KIA, pengeras suara Gizi, bln target,semua ibu hamil
sehat dan pencegahan balita 100% Promkes, wilayah Pkm ikut kegiatan
komplikasi terjaring kesling

b) Pembinaan suami/ayah Meningkatkan pengetahuan Suami/keluarga Semua suami TIM NS Buku KIA, pengeras Bidan Desa, 1x/Bulan @2 Rp. 5.000.000 Kegiatan terlaksana sesuai BOK
siaga suami/keluarga tentang dari ibu hamil suara Gizi, bln target, semua
perilaku sehat dan pencegahan dan ibu balita Promkes, suami/keluarga ibu hamil
komplikasi 100% terjaring kesling wilayah Pkm ikut kegiatan
c) Pemantauan bayi risiko Memantau Kondisi neonatus / Neonatus/Bayi Semua TIM NS Bidan kit Bidan Desa, 2x/bln Rp. 2.500.000 Semua neonatus/bayi risiko BOK
tinggi bayi yang beresiko agar tidak Risiko Timggi Neonatus/bayi Kader tinggi mendapat
terjadi komplikasi risiko tinggi pemantauan
100% terjaring
d) Melakukan Refleksi Diskusi • Menumbuhkan cara berfikir Bidan Pkm Semua Tenaga TIM NS LCD/Proyektor, Bidan Desa 1x/tahun Rp. 2.500.000 Kegiatan terlaksana sesuai BOK
Kasus bagi Bidan kritis dan sistematis dalam Limbong bidan di Pkm handout kasus, target, target kasus AKB
pemecahan masalah kebidanan Limbong pengeras suara tercapai
pada klien.
• Meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan bidan.
• Meningkatkan kemampuan
justifikasi
e) Melakukan pendataan Mengetahui jumlah sasaran Ibu hamil Semua Ibu TIM NS Bidan Kit Bidan Desa, 2x/bln Rp. 2.500.000 Semua ibu hamil terdata BOK
sasaran dan pemantauan dan Memantau kondisi Ibu hamil didata Kader dan semua ibu hamil risiko
bumil risiko tinggi hamil yang berisiko untuk dan ibu hamil tinggi mendapatkan
mencegah terjadinya risti terjaring pemantauan
komplikasi 100%
f) Optimalisasi kemitraan Meningkatkan kerjasama / Dukun Semua Dukun TIM NS MOU kemitraan, Kepala Desa 6x/tahun Rp. 10.000.000 Semua dukun bermitra BOK
dengan dukun kemitraan antara bidan dan ATK dengan bidan dan terdapat
dukun dalam pelayanan bumil MOU
dan persalinan
g) Refreshing kader posyandu Kader dapat memahami Kader Semua kader TIM NS LCD/Proyektor, Kepala Pkm, 1x/tahun Rp. 3.500.000 Adanya peningkatan BOK
tupoksinya dalam handout materi, KIA, Gizi pengetahuan dan
mengembangkan pengeras suara kemampuan kader dalam
program/kegiatan di posyandu mengembangkan keg.
Posyandu dan tupoksinya
TABEL
RUKUNS
No Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Kebutuhan Mitra Waktu Kebutuhan Indikator Sumber
Kesehatan Sasaran jawab Sumber Daya Kerja Pelaksanaan Anggaran Kinerja Pembiayaan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
4. Pelayanan FOBIKA (Forum  Kemampuan kader meningkat dalam Kader Semua Tim NS Man: Kader dan petugas Kesehatan Perawat 4 x 2 hari/ 2.000.000  Laporan BOK
Gizi Bina Kader) pengukuran antropometri dan pembacaan kader dan bidan tahun antropometri
- Prinsip KMS di Posyandu untuk mencegah data posyand Mat: Alat antropometri (dacin/ desa balita valid
antropometri error serta dapat melakukan perbaikan yang u timbangan pegas/ timbangan digital,  Cakupan
- Kupas tuntas tepat pada hasil pengukuran dengan indikasi terjaring microtoa, infant meter), KMS, leaflet penemuan kasus
KMS BGM (PMT). cara ukur dan pembacaan KMS, stunting
- Persiapan  Membentuk tim kader yang akan mengelola makmin, booklet panduan Pekan meningkat
pembentukan Pekan PBS dengan pembinaan dari petugas PBS untuk kader  Terbentuk tim
Pekan PBS kesehatan PKM Limbong. pengelola Pekan
Met: Forum Edukasi, Diskusi, dan PBS
Konseling
Pekan PBS (Pintar  Ibu balita dapat memantau pertumbuhan Ibu Semua Tim NS Man: Ibu balita, kader, dan petugas Kader, 2 x 12 hari/ 10.000.000 • Cakupan ibu balita BOK + dana
Berantas Stunting) balita secara mandiri dengan diberikannya balita ibu kesehatan dokter tahun yang mengikuti desa
- Pemantauan edukasi cara membaca KMS. dengan umum, pekan PBS >80%
status gizi  Ibu balita mengerti dan mengaplikasikan bayi dan Mat: KMS, poster, form pre-post kesling, • Hasil post test
- Edukasi personal upaya pemenuhan kebutuhan gizi bayi dan balita di test, sertifikat, alat masak, bahan dan jawaban benar
hygiene dan balita yang bisa dinilai berdasarkan PKM makanan lokal, booklet Pekan PBS perawat >80%
factor infeksi pemberian ASI Eksklusif hingga usia 6 bulan Limbong untuk Ibu balita • Prevalensi
- Demo dan serta teknik pemberian MPASI dengan terjaring stunting di
praktik memanfaatkan bahan pangan lokal Met: Kelas Edukasi, Diskusi, wilayah kerja PKM
memasak  Ibu balita memahami cara penyimpanan dan Penyuluhan, Penimbangan, Demo Limbong menurun
- Permainan pengolahan makanna yang baik untuk masak dan pembuatan oralit mendekati target
untuk hiburan mempertahankan nilai gizi nasional 21,1%
bayi-balita  Ibu balita memahami personal hygiene pada 2021
- Apresiasi dengan tidak melakukan BABS dan • Cakupan d/s dan
pemberian menggunakan air bersih untuk keperluan n/d di Posyandu
sertifikat/ makan, minum, dan memasak meningkat
piagam Ibu dan  Ibu balita mengetahui jenis penyakit infeksi
bayi-balita yang yang memengaruhi asupan gizi, memahami
telah lulus penanganan yang tepat, serta demo
Pekan PBS pembuatan oralit
 Pasca pekan PBS, ibu dengan balita rutin
mendatangi posyandu untuk melakukan
pemantauan tumbuh kembang, imunisasi,
dan mendukung upaya deteksi dini kasus
stunting di wilayah kerja PKM Limbong.
TABEL
RUKUNS
No Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Kebutuhan Mitra Waktu Kebutuhan Indikator Sumber
Kesehatan Sasaran jawab Sumber Daya Kerja Pelaksanaan Anggaran Kinerja Pembiay
aan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
5. P2P Limbong Tanggap TB
Desa a. Melakukan kaderisasi warga di 1 kader tiap Tim NS ATK, Spanduk, Perangkat 3 bulan sekali Terdapat BOK
Tanggap terhadap warga wilayah Desa Makmin, desa kader TB di
TB b. Kader mencari pasien kerja handout tiap desa
terduga TB di wilayah Puskesmas materi, laptop
kerjanya dan melaporkan ke Limbong
Puskesmas
c. Kader memfasilitasi dan
membantu segala jenis
program TBC
d. Kader memonitor pasien TB
dalam pengobatan dan
melaporkan ke puskesmas

Rp
5,000,000

Keluarga a. Melatih keluarga dan Keluarga 80% anggota Tim NS ATK, Handout Dokter, Saat pasien TB Kepatuhan BOK
Tanggap tetangga pasien TB dalam dan keluarga/tetan materi perawat terdeteksi minum obat
TB pengobatan mengenai PMO tetangga ggapasien TB >80%
b. Mendorong lingkungan pasien TB dalam Rp
250,000
TABEL
RUKUNS
No Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Kebutuhan Mitra Waktu Kebutuhan Indikator Sumber
Kesehatan Sasaran jawab Sumber Daya Kerja Pelaksanaan Anggaran Kinerja Pembiayaan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
II UKM Geprek Kader
Pengembangan
• Open Rekrutmen kepada masyarakat yang berminat - Menggali potensi Masyarakat - Masyarakat Tim NS Kursi, meja, LCD, • Ibu PKK setempat 2 x 1 tahun Rp. 2.000.000 Terbentuknya kader BOK
menjadi anggota kader posyandu & minat yang dilih proyektor, papan • Ketua RT/RW baru yang proaktif
• Penjajakan awal peserta dengan memberikan tes masyarakat untuk dari dan oleh tulis, spidol, flipchart • Kepala desa
awal (pre-tes). berpartisipasi aktif masyarakat
• Penugasan berupa: diskusi kelompok, studi kasus, dalam kegiatan - Mampu
tugas baca, bermain peran (role play), dan simulasi posyandu membaca &
• Memberikan kegiatan yang inovatif, seperti - Membentuk kader menulis
penggunaan media yang tepat dan sesuai yang posyandu yang
memudahkan kader dalam menangkap setiap memiliki
informasi yang diberikan loyaliliatas dan
berdedikasi
SOSIS MADU (Sosialiasi Masyarakat Aktif posyanDU)

• Melakukan penyuluhan/sosialisasi tentang


pentingnya progam Posyandu.
• memberikan sosialisasi secara bertahap melalui - Meningkatkan Masyarakat Keluarga usia Tim NS Kursi, meja, LCD, • Kader 2 x 1 tahun Rp. 3.000.000 Masyarakat BOK
media langsung (pemberitahuan dimesjid) maupun pemahaman subur, ibu hamil proyektor, Power • Ibu PKK setempat memahami
media tidak langsung (pemberian pamflet) masyarakat terkait & menyusui, point, microfon, • Ketua RT/RW pentingnya
pentingnya Balita, remaja & speaker, • Kepala desa posyandu dan rutin
program posyandu lansia pamflet/poster, • Camat /pimpinan mengikuti program
- Mengaktifkan Booklet daerah lainnya. posyandu
kembali posyandu
yang sebelumnya
cenderung pasif
karena kurangnya
kunjungan
masyarakat
Mengevaluasi Petugas Kepala Tim NS Kursi, meja, LCD, - 1 x 1 tahun Rp. 1.000.0000 - Tersedianya BOK
Advokasi Lintas Sektor ketersediaan sarana PKM, Lintas Puskesmas, proyektor, Power sarana
• Membina hubungan intrapersonal antara tenaga prasarana yang belum sektor kepala desa, point, microfon, prasarana
memadai, atau yang camat/pimpinan speaker. penunjang
kesehatan dan lintas sektor untuk kemudian
belum tersedia daerah lainnya program
disepakati mengadakan forum diskusi posyandu
- Masyarakat
• Pihak Puskesmas mendiskusikan terkait penyediiaan
mudah
sarana dan prasarana yang lebih lengkap dalam mengakses
posyandu
program posyandu bahwa sarana dan prasarana yang - Adanya
belum menunjang mempengaruhi pemantauan puskesmas
keliling
kesehatan anak, balita, ibu hamil & lansia
TABEL
RUKUNS
No Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Kebutuhan Mitra Waktu Kebutuhan Indikator Sumber
Kesehatan Sasaran jawab Sumber Daya Kerja Pelaksanaan Anggaran Kinerja Pembiayaa
n
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
III Upaya Kesehatan Memberi informasi dan Masyarakat Seluruh Tim NS LCD, proyektor, - Ibu PKK setempat 3 Bulan sekali Rp. 1.000.000 Seluruh BOK
Perseorangan Layar Desa pemahaman kepada masyarakat papan tulis, spidol, - Ketua RT/RW masyarakat
masyaraat terkait flipchart, Banner, - Kepala desa terdaftar JKN
pentingnya Spanduk, Brosur - Camat
keikutsertaan JKN
Advokasi Lintas sektor Mengadvokasi lintas Masyarakat Seluruh Tim NS LCD, proyektor, - Kader 5 Bulan sekali Rp. 1.000.000 Semua BOK
sektor untuk masyarakat flipchart, buku tulis, - Ibu PKK setempat masyarakat
pendataan warga pulpen, - Ketua RT/RW berpendapat
dalam keikutsertaan - Perawat rendah terdaftar
JKN dalam penerimaan - Bidan desa PBI
bantuan iuran bagi - BPJS
masyarakat - Kepala desa
berpendapat rendah

Anda mungkin juga menyukai