Anda di halaman 1dari 81

PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

PROVINSI JAWA BARAT TH 2022

oleh
Yuntina Erdani, SKM, MH.Kes
Ketua Tim Kerja Kesling Kesja OR

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT


RUANG LINGKUP PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN
(Pergub No. 50 tahun 2016)

01 PROGRAM PENYEHATAN AIR DAN SANITASI


DASAR

02 PROGRAM PENYEHATAN PANGAN

03 PROGRAM PENGAMANAN LIMBAH DAN RADIASI

PROGRAM PENYEHATAN UDARA TANAH DAN


04
KAWASAN

05 PROGRAM KEBENCANAAN & ADAPTASI PERUBAHAN


IKLIM
POKOK MASALAH
KESEHATAN
30%
Kasus permasalahan kesehatan
ada keterkaitannya dengan
Faktor kehidupan SOSIO-BUDAYA
Perilaku Sos-
bud masyarakat

Faktor
Pelayanan 20%
40% Faktor
Kesehatan

Lingkungan Derajat Untuk kasus imunisasi lengkap sulit


Fisik, Kimia, Kesehatan dilakukan
Biologi, Untuk kasus Gizi Buruk: pola hidup
Ergonomi bersih dan sehat masyarakat rendah,
serta tersedianya air bersih sangat
minim
10% Faktor
Genetika
(Keturunan)

TEORI H.L. BLUM (1974)


PERATURAN PERUNDANGAN KESLING
• Undang – undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
• Undang – Undang No 13 Tahun 2013 Tentang Ketenagakerjaan
• PP No. 66 tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan
• PP 47 Tahun 2016 tentang Fasyankes
• PP No 86 Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan
• PMK No 3 Tahun 2014 tentang STBM
• PMK No. 43 tahun 2014 tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum
• PMK No. 13 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan
• PMK No 70 tahun 2016 Tentang Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
• PMK No. 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan Air Utk Keperluan Hygiene
sanitasi, kolam renang, Solus per Aqua dan Pemandian Umum
• PMK No. 7 tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
• PMK No 41 Tahun 2019 Tentang Penghapusan Dan Penarikan Alat Kesehatan Bermerkuri Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
• PMK. NO. 17 TAHUN 2020 Tentang Pasar Sehat
• PMK No 18 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Limbah MedIs Fasilitas Pelayanan Kesehatan Berbasis Wilayah
TUGAS POKOK & FUNGSI
SEKSI KESLING, KESJA & OR
BIDANG KESMAS
TH 2020 (Kepgub No. 50 th 2016)

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT


STRUKTUR ORGANISASI
TIM KERJA KESLING, KESJA & OR

Ketua Tim Kerja


Yuntina Erdani, SKM, MH.Kes

Program Program Okupasi Program Pengendalian


Penyehatan Air & Program Penyehatan
Limbah & Radiasi &Surveilans Kes. Lingkungan Kerja &
Sanitasi Dasar Pekerja (Dewi & Perlindungan Ergonomi
(Nurmala) (Zacky) (Dewi )
Rahman)

Penyehatan Udara, Tanah & Program Kesehatan


Program Penyehatan Kawasan (PUTK) – ( Rahman & Program Kapasitas Kerja Olahraga (Masyarakat &
Pekerja & KapasItas Kerja
Pangan (Wiwies) Ema))
Institusi (Dewi)
Olahraga Prestasi)
(Ekka Ari)
UU NO. 36 TAHUN 2009
TENTANG KESEHATAN
Pasal 6 Pasal 163 ayat 1
Setiap orang Pemerintah, pemerintah Pasal 163 ayat 2
berhak mendapatkan daerah dan masyarakat Lingkungan sehat
lingkungan yang menjamin ketersediaan sebagaimana dimaksud
sehat bagi lingkungan yang sehat dan pada ayat (1) mencakup
pencapaian derajat tidak mempunyai risiko lingkungan
kesehatan buruk bagi kesehatan. permukiman, tempat
kerja, tempat rekreasi,
serta
Permukiman

PERATURAN
PEMERINTAH PENYELENGGARAAN
Tempat
REPUBLIK Tempat kerja KESLING dilakukan
di :
Rekreasi

INDONESIA NO. 66
TAHUN 2014
tentang Tempat dan

KESEHATAN Fasilitas
Umum

LINGKUNGAN
PP 66/2014
TENTANG KESLING
Tempat dan fasilitas umum adalah lokasi, sarana, dan
prasarana antara lain:
a. fasilitas kesehatan;
b. fasilitas pendidikan;
c. tempat ibadah;
d. hotel;
e. rumah makan dan usaha lain yang sejenis;
f. sarana olahraga;
g. sarana transportasi darat, laut, udara, dan kereta api;
h. stasiun dan terminal;
i. pasar dan pusat perbelanjaan;
j. pelabuhan, bandar udara, dan pos lintas batas darat
negara; dan
k. tempat dan fasilitas umum lainnya
STANDAR BAKU MUTU KESEHATAN LINGKUNGAN (SBMKL) dan

PERSYARATAN KESEHATAN

PERATURAN Media Air Media Udara

PEMERINTAH
REPUBLIK
INDONESIA NO. 66 Media Tanah Media Pangan

TAHUN 2014
tentang
KESEHATAN Media Sarana dan
Bangunan
Media Vektor dan Binatang

LINGKUNGAN
PELAYANAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
DI PUSKESMAS
Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia
Nomor 13 Tahun 2015
PENYELENGGARAAN

PELAYANAN KESEHATAN

LINGKUNGAN

DI PUSKESMAS
PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Kegiatan atau serangkaian kegiatan yang
Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 ditujukan untuk mewujudkan kualitas

lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik,

kimia, biologi, maupun sosial guna mencegah

penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang

diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan.


Peran

Puskesmas Dinkes Provinsi


Kabupaten/kota

• Inspeksi • Pembinaan
• Pemeriksaan
Kesehatan sampel • Pengawasan
Lingkungan • Analisa data
• Pengambilan • Publikasi
sampel • Pembinaan
• Pemeriksaan • Pengawasan
sampel
• Pembinaan
Inspeksi Kesehatan Lingkungan
/ IKL (PMK 13 / 2015)

Pengamatan
Fisik Media Uji
Lingkungan Laboratorium
Dilakukan
dengan cara

Pengukuran
Analisis Risiko
Media
Lingkungan di Kesehatan
Tempat Lingkungan
Penyelenggaraan kesehatan lingkungan

Penyehatan Pengamanan

Pengendalian
Penyelenggaraan kesling

PANGAN AIR
1. Pengawasan 1. Pengawasan
2. Pelindungan 2. Pelindungan
3. Peningkatan Kualitas 3. Peningkatan Kualitas

Penyehatan

TANAH UDARA
1. Pemantauan 1. Pemantauan
2. Pencegahan penurunan 2. Pencegahan penurunan
Kualitas Kualitas

SARANA dan BANGUNAN


1. Pengawasan
2. Pelindungan
3. Peningkatan Kualitas
Penyelenggaraan Kesling

PENGAWASAN LIMBAH
PENGOLAHAN LIMBAH
Dilaksanan sesuai per UU- Pengamanan 1. Limbah cair, padat, gas
an
2. Seusai peraturan per
UU-an

PELINDUNGAN KESMAS
1. Sampah tdk diolah (pengurangan,
penanganan)
2. Zat kimia berbahaya (pajanan & kontaminasi
penggunaan)
3. Gangguan Fisika udara
4. Radiasi pengion dan non pengion
5. pestisida
Penyelenggaraan kesling

Pengendalian
Vektor dan binatang
pembawa penyakit

Kegiatan :
1. Pengamatan dan penyelidikan bioekologi
Metode pengendalian
2. Status kevektoran
1. Fisik
3. Status resistensi
2. Kimia
4. Efikasi
3. Biologi
5. Pemeriksaan spesimen
4. Pengelolaan lingk
6. Pengendalian vektor pengelolaan lingkngan
5. terpadu
7. Pengendalian vektor terpadu
PEMANTAUAN
PELAKSANA :
DINAS KESEHATAAN KAB/KOTA DAN PEMANGKU
KEPENTINGAN LAINNYA
Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Kegiatan atau serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial guna
mencegah penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor
risiko lingkungan.

Mencegah
Kualitas Fisik, kimia, penyakit
Kegiatan lingkungan biologi, dan dan/atau
yang sehat sosial gangguan
kesehatan
Penyelenggaraan

Setiap puskesmas wajib


menyelenggarakan pelayanan Kegiatan Pelayanan Kesling
kesehatan lingkungan.

1 2 3
Inspeksi Intervensi
Pelayanan kesehatan Konseling Kesehatan Kesehatan
lingkungan merupakan bagian Lingkungan
dari pelayanan kesehatan
Lingkungan
paripurna yang diberikan
kepada pasien.
(1) Konseling
adalah hubungan komunikasi
antara Tenaga Kesehatan
Lingkungan dengan pasien yang
bertujuan untuk mengenali dan
memecahkan masalah kesehatan
lingkungan yang dihadapi
(2)Inspeksi Kesehatan Lingkungan

adalah kegiatan pemeriksaan dan


pengamatan secara langsung
terhadap media lingkungan dalam
rangka pengawasan berdasarkan
standar, norma, dan baku mutu yang
berlaku untuk meningkatkan kualitas
lingkungan yang sehat
Inspeksi Kesehatan
Lingkungan

Pengamatan
Fisik Media Uji
Lingkungan Laboratorium
Dilakukan
dengan cara

Pengukuran
Media Analisis Risiko
Lingkungan di Kesehatan
Tempat Lingkungan
(3)Intervensi Kesehatan Lingkungan

Intervensi Kesehatan Lingkungan adalah tindakan penyehatan, pengamanan, dan


pengendalian untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik,
kimia, biologi, maupun sosial

Intervensi Kesehatan Lingkungan dapat berupa:


• komunikasi, informasi, dan edukasi, serta penggerakan/pemberdayaan masyarakat;
• perbaikan dan pembangunan sarana;
• pengembangan teknologi tepat guna; dan/atau
• rekayasa lingkungan
KEGIATAN UKM KESLING
No Kegiatan PKM Kawasan PKM Kawasan Pedesaan
Perkotaan

1 Pelayanan Konseling Melakukan Konseling/konsultasi kepada pasien


yang menderita penyakit akibat risiko lingkungan

2 Intervensi Kesehatan Melakukan intervensi kesling berupa KIE dan


Lingkungan pemberdayaan, perbaikan dan pembangunan
sarana, pengembangan teknologi tepat guna
dan rekayasa lingkungan
3 Pemberdayaan Masyarakat Melakukan pemicuan 5 pilar STBM.
Pendampingan untuk peningkatan kualitas
lingkungan
4 Peningkatan Kapasitas Peningkatan kapasitas bagi petugas,
masyarakat, kader, pihak terkait lainnya

Sumber: Permenkes 43/2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat


COVID 19
Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret
2020 silam menyebabkan perubahan di berbagai aspek
kehidupan, terutama sangat berpengaruh signifikan di
aspek kesehatan masyarakat. Sehingga, pelaksanaan
program-program bidang kesehatan kini terfokus pada
penanganan Covid-19

Covid 19 menuntut untuk melakukan perubahan, baik dalam hal


cara berpikir, cara berperilaku, dan cara bekerja. Tantangan
selanjutnya adalah cara berpikir dan cara berperilaku yang
dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan
2020 tangguh terhadap ancaman penyakit termasuk dari penyakit
March hari esok.
Intervensi
konseling Kesehatan
lingkungan

UPAYA KESEHATAN
LINGKUNGAN DALAM
PENANGGULANGAN
COVID-19

Inspeksi
Pengelolaan
Kesehatan
Limbah
lingkungan
12 INDIKATOR KELUARGA
SEHAT

30
PENDEKATAN “CONTINUUM OF CARE”
& “LIFE CYCLE”
BERKESINAMBUNGAN & THD SELURUH TAHAPAN
SIKLUS HIDUP MANUSIA

PENDEKATAN KELUARGA

31
Penggerakan Kegiatan Kesehatan Lingkungan (Pusat s.d. Daerah)
PENYEHATAN PANGAN
STBM Alokasi dana: APBN PUSAT, DEKON,
1. Percepatan akses Sanitasi 100%: 1. Pendataan sasaran seluruh TPM
- Natural leader
APBD, DAK, CSR PEDULI/SWASTA 2. Surveilans faktor resiko TPM Sehat (IS)
- Pemicuan 3. Peningkatan kualitas pangan
- RKM - Sertifikasi penjamah pangan
- Pembangunan sarana sanitasi
Indonesia Sehat - Uji kualitas pangan
- Stikerisasi pembinaan
2. Penyehatan Air:
- RPAM : - Sertifikasi laik sehat
Kab/Kota Sehat 4. Inspektur HSP
- Surveilans kualitas air aktif (komunal &
individu) 5. Penguatan sarana/prasarana pendukung
- Penilaian kualitas air (uji lab) 6. Kantin sekolah sehat, institusi sehat, sentra
Kecamatan Sehat pangan jajanan sehat
- Analisis resiko
- Pemeliharaan dan perbaikan kualitas air
- Implementasi TTG daerah2 sulit Desa/Kel Sehat PUTK
1. Klinik sanitasi/pelayanan kesling aktif
PLR 2. TTU Sehat
1. Pengawasan seluruh sarana pelayanan 3. Pasar Sehat Menjamin
kesehatan dalam pengelolaan limbah Keluarga 4. Rumah Sehat kualitas ling
5. Sekolah Sehat
yang MS(RS, Puskesmas, klinik dll) Sehat fisik, tanah,
2. Pemetaan radiasi pengion dan non 6. Perkantoran Sehat udara sesuai
pengion 7. Kab/Kota Sehat standar kes
(min. 2 tatanan)

• Puskesmas pemantauan supervisi, pengembangan pemberdayaan masy, pengerakan • •


Lintas program Toma, Toga
dan implementasi masy. • Lintas sektor • Kelompok
• Kab/Kota  pengereakan pelaksanaan, bimtek, penguatan kapasitas, evaluasi • Swasta (CSR) Masyarakat
kerja/verifikasi • NGO
• Provinsi  bimtek, advokasi, fasilitasi kpd jajaran pemerintah LS/LP
PELAYANAN PUSKESMAS TERINTEGRASI &
MENGIKUTI SIKLUS HIDUP

DALAM IBU
GEDUNG HAMIL TATANA
PELAYANA (UKP) PELAYANAN
N N SEHAT
TERINTEGRA
PUSKESMA BAYI
SI
S
BALITA
PELAYANAN UKB
MENGIKUTI M
KUNJUNGAN SIKLUS REMAJA
KE RUMAH
HIDUP MASYARAKAT
(UKM) LAIN-
LAIN SEHAT
KELUARGA

AYAH IBU ANAK ANAK BAYI


Surat advokasi
SE Menkes no 132
Menkes nomor PK-
Permenkes nomor 3 tahun 2013 tentang
02-01/Menkes/323/2
tahun 2014 tentang pelaksanaan STBM
015 tentang STBM
STBM ( wajib SBS minimal
kepada Kepala Desa
1 desa/ tahun )
di seluruh Indonesia
Untuk masyarakat yang
berhak menerima

Fatwa MUI :
No. Setelah ada kebutuhan
01/MUNAS-IX/MUI/2015 akan sanitasi (terpicu)
Penggunaan dana zakat, infaq,
sedekah dan wakaf untuk masyarakat menerima dalam
pembangunan sarana air bentuk sarana 
berkerjasama dengan
bersih dan sanitasi bagi wirausaha sanitasi
masyarakat
Mengatasi Kredit jamban
yang macet
Definisi Operasional
IKK Pengawasan Kualitas Air Minum

• Persentase sarana air minum yang diawasi kualitas hasil


produksinya secara eksternal oleh Dinkes Kab/Kota dan KKP yg
dibuktikan dgn hasil pemeriksaan kualitas air minum untuk
parameter fisika, kimia dan mikrobiologi dalam tahun berjalan.
Sasaran Pengawasan Kualitas Air Minum

Perpipaan :
= PDAM/BPAM/PT yang terdaftar di Sarana air minum komunal bukan jaringan
PERPAMSI perpipaan
(Berdasarkan Permenkes 492/2010)
Depot Air Minum (SGL, sumur pompa tangan, sumur bor
dengan pompa, mata air, mobil tangki /
(Berdasarkan Permenkes 492/2010)
= Sarana Air Minum Perpipaan non terminal air, PMA, PAH)
PDAM (Berdasarkan Permenkes 416/1990)
(Berdasarkan Permenkes 416/1990)
Puskesmas
• Melakukan IKL Dinas Kesehatan Kab/Kota
• Pengambilan sampel air • Pemeriksaan kualitas air
berdasarkan hasil IKL • Entri data hasil pemeriksaan kualitas air
• Entri hasil IKL dan data • Memberikan rekomendasi terhadap hasil
pengambilan sampel air ke pemeriksaan kualitas air
aplikasi monev PKAM
• Jika puskesmas mempunyai
sanitarian kit melakukan entri
data hasil pemeriksaan kualitas Surat tugas untuk melakukan
air IKL dan pengambilan sampel
air minum pada PDAM
dikeluarkan oleh Dinas
Kesehatan Kab/kota
STBM..???

Pendekatan perubahan perilaku


higiene sanitasi melalui kegiatan
pemicuan

Kepmenkes RI No. 852/tahun


2008 tentang strategi nasional
STBM
DITINGKATKAN

Permenkes RI No. 3 tahun 2014


tentang STBM : Pemicuan dan
pendampingan pasca pemicuan
SANITASI TOTAL BERBASIS
MASYARAKAT
Tanpa Subsidi, untuk sarana individual

STOP BABS

Masyarakat sebagai pemimpin,

PENGELOLAAN
CTPS
LIMBAH

Tidak menggurui/memaksa

Totalitas seluruh komponen

PENGELOLAAN
SAMPAH PAMMRT
3

Peraturan Bersama
MENTERI DALAM NEGERI
dan
MENTERI KESEHATAN

Nomor 34 tahun 2005 dan


Nomor : 1138/Menkes/PB/VIII/2005
Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Kabupaten/Kota Sehat
Sejak 2008 telah diatur dalam Kepmenkes No. 519/2008
TUJUAN PASAR SEHAT
Terwujudnya pasar yang bersih, aman, nyaman
dan sehat melalui kemandirian komunitas pasar

Tujuan Khusus

Tersedianya pasar dengan infrastruktur yang memenuhi persyaratan


kesehatan

Terselenggaranya pengelolaan pasar yang memenuhi


persyaratan kesehatan dan berkesinambungan

Terwujudnya perilaku pedagang, pengelola dan


pengunjung untuk hidup bersih, sehat dan higienis
GOAL KINERJA TPM/TFU

↙ KLB ∑ TPM /TFU TPM /TFU


Keracunan ( SERTIFIKAT
Pangan /Penyakit TPM/TFU TERDAFTAR
LAIK SEHAT) TERAWASI/TE
berbasis RBINA
lingkungan dan
Tertanggulangi
secara standar

46
ALUR KEGIATAN
Diperlukan :
TPM & TFU
• Peningkatan Teknis Pemantauan
• Peralatan Pemantauan saat ini baru ada
182 kab/kota yg memiliki FCT,
251 Kab/kota yg memIliki WTK dan
406 pkm yg memiliki sanitarian kit
• Instrumen Pemantauan
Tersedianya Pengawasan
Internal yg tersertifikat
Sertifikat
Memenuhi Syarat
Laik Higiene
Sanitasi
Sanitarian Puskesmas Uji Kualitas
Melakukan Inspeksi Kesling
ke seluruh sarana dan lokus
pengawasan Kesling

Tidak Memenuhi Syarat dibina


PENYEHATAN KAWASAN
PRIORITAS PENGAWASAN:  Mewujudkan wil. Pelabuhan/Bandara
yang tidak menimbulkan risiko
1. PERMENKES NO 44 TAHUN 2014 kesehatan masyarakat;
TENTANG PENYELENGGARAAN PELABUHAN  Mewujudkan kondisi wil.
DAN BANDAR UDARA SEHAT Pelabuhan/Bandara yang bersih, aman,
nyaman, dan sehat untuk komunitas
Pelabuhan/Bandara dalam
melaksanakan aktifitasnya
A. PENYELENGGARAAN KESLING:

1. Pemantauan Lingkungan:

–Air
–Udara
–Tanah
–Makanan
–Vektor
II. Penataan Sarana dan Fasilitas
III. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih danSehat
IV. Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
V. Peningkatan Keamanan dan Ketertiban

B. FORUM PELABUHAN ATAU BANDAR UDARA SEHAT


Kelembagaan
PENGAMANAN LIMBAH DAN RADIASI
1. Pengamanan Limbah Medis di Fasilitas Pelayanan Kesehatan =
Fokus masih di RS
2. Analisis Resiko Di daerah Yang Radiasi Alamiahnya Tinggi
3. Adaptasi Perubahan Iklim: Pemetaan Daerah Rentan Perubahan Iklim.
Advokasi serta Adaptasi Perubahan Iklim Berbasis Masyarakat
4. Anggota Tim Penilai AMDAL bidang Kesehatan Masyarakat
5. Respon Cepat Kasus Pencemaran Lingkungan dan Dampak Kesehatan
=== Kasus Merkuri (PESK), Kasus Danau Maninjau, Vaksin Palsu.
6. Megembangkan Kemampuan Kompetensi Petugas dalam ADKL
Definisi Operasional
Indikator TPM
Persentase Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi
syarat kesehatan

 TPM yang memenuhi persyaratan higiene sanitasi berdasarkan


Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL)
 TPM : rumah makan, restoran, jasa boga, depot air minum,
makanan jajanan, sentra makanan jajanan, dan kantin sekolah.
PERMASALAHAN KESEHATAN
LINGKUNGAN

51
105 cm 125 cm 100 cm
STUNTING TERLAMBAT DIKENALI
(BARU DAPAT DILIHAT SETELAH 2
TAHUN)

Usia 2
tahun Usia 4 tahun
2 bulan 4 bulan

7 thn 7 thn 4 thn

Stunting:
• Dilihat berdasarkan Panjang Badan per Umur
(PB/U) atau Tinggi Badan per Umur (TB/U).
• Nilai Z-score <-2,0 52 2
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari
STUNTING kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk usianya.
(kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa
Stunting disebabkan awal kehidupan setelah lahir, tetapi baru Nampak setelah anak berusia
oleh factor Multidimensi sehingga 2 tahun)
penanganannya perlu dilakukan Stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap
oleh Multisektor penyakit, menurunkan produktifitas, dampak kedepannya menghambat
pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kemiskinan serta kesenjangan.
1. Praktek pengasuhan
yang tidak baik

2. Terbatasnya layanan
kesehatan termasuk
layanan ANC-Ante
Natal Care, Post Natal
dan pembelajaran dini
yang berkualitas

3. Kurangnya akses ke
makanan bergizi

4. Kurangnya akses ke air 53


bersih dan sanitasi
Penyakit dan gangguan kesehatan dengan
Faktor Risiko Air, Sanitasi dan Higiene
Area Intervensi
•Malnutrisi : air, sanitasi, higiene dan
perubahan iklim
•Diare : air, sanitasi, higiene, pertanian dan
perubahan iklim
•Schictosomiasis : manajemen pembuangan
tinja, air minum yang layak, pertanian yang
aman, proteksi pekerja
•Trachoma : penyediaan air bersih, jamban,
higiene perorangan
•Filariasis : modifikasi drainase dan irigasi
•Dengue : menghilangkan genangan air
lingkungan perumahan
INDIKATOR KESEHATAN
LINGKUNGAN

55
Indikator Kinerja Utama Kesling

Realisasi s/d
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 31 DESEMBER
2021
1 Meningkatnya Presentase penduduk yang menggunakan air minum yang 85% 87,79%
Pembinaan dan berkualitas
Pengendalian Teknis
Kesehatan Masyarakat
Presentase Penduduk menggunakan Sanitasi yang layak 80% 85,90%
(Jamban Sehat)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
PENYEHATAN LINGKUNGAN
Tahun 2022
Indikator
Target Nas Target Prov Cakupan TW 1

1 Persentase desa/kelurahan dengan Stop Buang 50


air besar Sembarangan (SBS) 39 % 65, 82 %
2 Jumlah kabupaten/kota sehat 220 10 17
3 Persentase sarana air minum yang 64 80%
diawasi/diperiksa kualitas air minumnya sesuai 45%
standar
4 Jumlah fasyankes yang memiliki pengelolaan 3.000 231
limbah medis sesuai standar 170
5 Persentase tempat pengelolaan pangan (TPP) 44
yang memenuhi syarat sesuai standar
40 % 34,38 %
6 Persentase tempat dan fasilitas umum (TFU) 60
yang dilakukan pengawasan sesuai standar 70 % 50,74 %
HAMBATAN TANTANGAN DAN STRATEGI PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

INDIKATOR HAMBATAN TANTANGAN STRATEGI


Persentase - Koordinasi - Laporan emonev - Koordinasi untuk laporan secara manual
antara lintas stbm terkendala dengan dinkes kab/kota
desa/kelurahan sector yg masing karena system - Koordinasi lintas program, lintas sector, dan
dengan Stop berjalan pelaporan masih berbagai pihak untuk turun serta dalam
Buang Air Besar masing2 maintance melaksanakan percepatan ODF
Sembarangan - SDM di - Kurangnya koordinasi - Pemanfaatan media untuk advokasi STBM dan
lapangan yang antar lintas sector memicu stakeholder untuk berkomitmen
masih belum - Geografis dan mendukung percepatan ODF
terupdate demografis lapangan - Pembentukan tim koordinasi STBM yang
system di wilayah jawa barat terdiri lintas sector dan listas program
pelaporan yang (pegunungan,
terbaru bebatuan dan sungai)
- Kurangnya SDM - Memberikan advokasi
di puskesmas pada pemberi
tidak sesuai kebijakan dr berbagi
dengan level
kapasitas beban
kegiatan kesling
yang banyak
- Tidak ada
dukungan dari
aparat desa
HAMBATAN TANTANGAN DAN STRATEGI PROGRAM
KESEHATAN LINGKUNGAN
INDIKATOR HAMBATAN TANTANGAN STRATEGI
Jumlah Pembinaan KKS  Hampir seluruh
terkendala kondisi komponen yang  Mendorong dukungan lintas sector terkait
Kabupaten/Kota pandemi COVID-1 terlibat dalam dalam penyelenggaraan KKS
Sehat (KKS) 10 penyelenggaraan KKS  Adanya komitmen kepala daerah yang lebih
Kab/kota terfokus pada terfokus
penanggulangan  Penguatan kelembagaan forum kks
covid 19
 Komponen
kelembagaan belum
optimal pada
penyelenggaraan KKS
HAMBATAN TANTANGAN DAN STRATEGI PROGRAM
KESEHATAN LINGKUNGAN
INDIKATOR HAMBATAN TANTANGAN STRATEGI
Persentase sarana • Pelaporan  Pelaporan terkendala  Koordinasi untuk pelaporan secara manual
manual belum karena system aplikasi dengan dinas kesehatan kab/kota
air minum yang berjalan yang masih dalam  Koordinasi dengan lintas sektor untuk
diawasi/diperiksa • SDM di lapangan tahap maintenance menjalankan pengawasan air minum secara
kualitas air terkendala  Kurang koordinasi menyeluruh
minumnya sesuai dengan tata antara puskesmas dan  Mengembangkan metoda pengawasan dan
laksana dinas kab/kota pemeriksaan air minum yang aman dimasa
standar pengawasan air  Koordinasi antara pandemic COVID-19
minum dan lintas sektor  Workshop dan pelatihan tenaga sanitarian
pelaporannya  Geografis dan dalam pemeriksaan dan pengawasan air
• Kurangnya SDM demografis jawa barat minum yang sesuai standar
dibandingkan  Sosialisasi terkait standar air minum yang
dengan beban sesuai kepada pengelola air minum atau stake
kerja program holder terkait
kesling  Menetapkan lokasi prioritas dalam
• Pengawasan dan pengawasan dan pemeriksaan air minum
pemeriksaan
terkendala
kondisi pandemi
COVID-19
HAMBATAN TANTANGAN DAN STRATEGI PROGRAM
KESEHATAN LINGKUNGAN
INDIKATOR HAMBATAN TANTANGAN STRATEGI
Jumlah fasyankes • SDM baik secara  Pandemi Covid-19  SOSIALISASI kepada Fasyankes, ADVOKASI
komptensi atau (timbulan limbah kepada manajemen fasyankes, serta
yang memiliki pun beban kerja mengalami kenaikan) KOORDINASI dengan Dinas lIngkungan Hidup,
pengelolaan • Sarana  TPS LB3 belum berizin AGAR LEBIH MENDORONG FASYANKES
limbah medis Prasarana belum MELAKUKAN PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS
sesuai standar memenuhi dan SESUAI STANDAR
mencukupi  MENDORONG FASYANKES UNTUK MENTAATI
• Pengangkutan REGULASI YANG ADA, TERKAIT PERIZINAN
oleh pihak ke3 BAIK ITU DOKUMEN LINGKUNGAN DAN IZIN
tidak sesuai TPS LIMBAH B3
jadwal  MENDORONG FASYANKES UNTUK MENTAATI
REGULASI YANG ADA, TERKAIT PERIZINAN
BAIK ITU DOKUMEN LINGKUNGAN DAN IZIN
TPS LIMBAH B3
 FASYANKES AGAR MEMPERHATIKAN MOU
DENGAN PIHAK KETIGA TERUTAMA
PENGANGKUTAN HARUS SESUAI JADWAL
HAMBATAN TANTANGAN DAN STRATEGI PROGRAM
KESEHATAN LINGKUNGAN
INDIKATOR HAMBATAN TANTANGAN STRATEGI
Persentase tempat - Masih ada Kabipaten/kota yg Dinkes Kabupaten/ Kota &  Dinkes Kabupaten/Kota
belum bias mengoperasikan Puskesmas harus terus memberikan Sosialisasi lagi
pengelolaan aplikasi e-monev HSP berupaya membina dan bagi seluruh Puskesmas bagi
pangan (TPP) yang dikarenakan adanya rotasi pengawasan sarana TPP pengelola TPP baik yang
memenuhi syarat karyawan; harus dilakukan secara baru dan lama (menrefresh
sesuai standar berkala di wilayahnya dengan kembali) e-monev HSP
- Di daerah beberapa lokasi langsung mengIKL sarana TPP  Koordinasi Kab/Kota dengan
Puskesmas jangkauan dan memproses TPP tersebut Puskesmas menjadwalkan
intenet masih kurang baik/ bagi petugas Pusekesmas
sinyal kurang bagus karena menjadi laik HSP dab ber – pengelola TPP bagi yang
kondisi daerah yang sertifikat untuk menjaga lokasi Puskesmas jaringan /
pegunungan keamana pangan serat sarana sinyal kurang baik karwna
kondisi demografi daerahnya
TPP dalam pencegahan Covid- untuk datang ke Dinkes
19. untuk isa memasukan
data/input data sarana TPP
yang sdh di IKL sehingga
capaian yang targetkan bisa
terpenuhi
HAMBATAN TANTANGAN DAN STRATEGI PROGRAM
KESEHATAN LINGKUNGAN
INDIKATOR HAMBATAN TANTANGAN STRATEGI
Persentase tempat Pengawasan tempat  Mobilisasi sumber  Mendorong dukungan lintas sector terkait
dan fasilitas umum daya termasuk dalam pengawasan TFU
dan fasilitas terkendala kondisi petugas sanitarian  Mengembangkan metoda pengawasan TFU
umum (TFU) yang pandemi COVID-19 untuk Program yang aman dimasa pandemic COVID-19
dilakukan penanganan COVID-  Workshop dan pelatihan tenaga sanitarian
pengawasan 19 dalam pengawasan TFU
 Pengawasan protokol  Diseminasi informasi dan sosialisasi terkait
sesuai standar Kesehatan dalam standar TFU yang sesuai kepada pengelola
pengendalian COVID TFU/ stake holder terkait
di fasilitas umum  Menetapkan lokasi prioritas dalam
pengawasan
UPAYA PERCEPATAN YANG TELAH DAN AKAN
DILAKUKAN
DEMAND Upaya percepatan

Pemberdayaan Fasilitator Terlatih untuk pemicuan kepada


Masyarakat masyarakat
Demand
Promosi Perubahan • Pendekatan Budaya
Perilaku • Study “Memahami perilaku sanitasi” (metode
Nielsen)
• Media lokal & nasional :
Iklan Layanan Masyarakat (TV dan Radio), Poster
dan Leaflet
• Pendekatan dengan Puskompublik dan Promkes
• Jurnalis STBM
Enabling Supply SUPPLY Upaya percepatan
Environment
Wirausaha Sanitasi • Wirausaha sanitasi
• Inovasi Teknologi Tepat Guna
• Inovasi jamban murah
Fasilitasi Mikro Kredit • Kerja sama dengan bank daerah untuk permodalan
pengusaha sanitasi
ENABLING ENVIRONMENT Upaya percepatan

Peraturan Pemerintah • RPJMN  universal akses 2019 air minum dan sanitasi
• Renstra Kemenkes
• Perpres 185/2014 percepatan penyediaan air minum dan sanitasi
• Permenkes STBM
• SE Menkes (1 puskesmas 1 desa/kelurahan ODF setiap tahun)

Kebijakan • Integrasi STBM dalam pembangunan sanitasi (PAMSIMAS, PPSP, MCAI, PAM STBM, mitra AMPL)
• Integrasi STBM dalam Kab./kota Sehat
• Integrasi STBM dalam Desa Siaga

Sumber Dana • APBN/D


• Dana Desa
• CSR
• Lembaga keuangan formal dan non formal
• Pendayagunaan harta, zakat, infaq, sedekah dan wakaf untuk pembangunan sarana air bersih dan sanitasi
(Fatwa MUI)

Sumber Daya • Akreditasi Pelatihan Fasilitator STBM, Wirausaha Sanitasi, Monev STBM
• Materi STBM masuk dalam kurikum Poltekes jurusan kesehatan lingkungan
• Inserting materi STBM dalam modul pemberdayaan masyarakat untuk desa siaga
• Belajar jarak jauh STBM

Monitoring dan Evaluasi • Monev berbasis SMS dan web


• Knowledge Management (dokumentasi dan berbagi pembelajaran antar pelaku STBM)
• Website STBM
VISUALISASI CAPAIAN DATA SEKSI
KESLING KESJA DAN OLAH RAGA
TAHUN 2021
PERSENTASE PENDUDUK YANG MEMILIKI AKSES AIR MINUM (LAYAK) YANG BERKUALITAS DI
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2021

100
99.80

99.35

98.94

98.30

97.85

97.71

97.51

97.18

96.27

95.51

94.63

94.51

94.40
90

93.34

93.24

91.28

90.84

87.79
87.04

85.67

85.00
84.15
80

79.40

77.79

77.52

76.41

75.95

75.00
70

70.27
60

50

40

30

20

10

0
i i t
ng bon go
r
a hi ng kas ayu nju
r is i r t
m ang gan nja pok aya gka aru ung ran as ara arta go um bon aya ang
t r i
a ra 021
u a m u
nd ire a B
o i m ub B e am C i
a ia ab ed nin Ba D
e al l en G nd nd
a
B ek B ak Bo kab ire ma raw
l
a
B
e t2
a C t C S r C k m u a a km a a a g w C w g
B ta Ko Ko
ta ot
a
In
d S u Su K ot Kot asi Ma
j
a
B
ng d un ur Su si
k
Ka Ja T a
r
o K ta K t a n P a
K
Ko ta
T Ko P Ba
T
K o

Sumber : Profil Kesling Dinkes Prov. s.d Desember 2021


PETA PERSENTASE PENDUDUK YANG MEMILIKI
AKSES AIR MINUM (LAYAK) YANG BERKUALITAS
DI PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2021

Persentase Penduduk dengan Akses


terhadap Sanitasi Layak (Jamban
Sehat)

> 75 % 25

25 – 75 % 2

< 25 % 0

Sumber : Profil Kesling Dinkes Prov. s.d Desember 2021


PERSENTASE PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT)
DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2021
100

100

100

99

99
100

97

95

94

92

91

90

90

89
90

88

86

86
85

84

82

81

80
79

79
80

75

73

68
70

65

61
60

56
50

40

30

20

10

Sumber : www.stbm.kemkes.go.id tgl 31 Desember 2021


PETA PERSENTASE PENDUDUK DENGAN AKSES
TERHADAP SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN
SEHAT)
DI PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2021

Persentase Penduduk dengan Akses


terhadap Sanitasi Layak (Jamban
Sehat)

> 75 % 22

25 – 75 % 5

< 25 % 0

Sumber : www.stbm.kemkes.go.id tgl 31 Desember 2021


PERSENTASE SARANA AIR MINUM YANG DIAWASI/DIPERIKSA KUALITAS AIR MINUMNYA SESUAI
STANDAR DI PROVINSI JAWA BARAT
100.0 TAHUN 2021
100.0

100.0

100.0

100.0

100.0

100.0

100.0

100.0

100.0

100.0

100.0

98.1

95.1
100

94.5

93.5

88.8
86.0

85.3
90

84.6

79.7

76.4
80

66.7

65.8
70

60.9
60

50

36.4
40

30

20

14.5
10

0.0
0
IS I I I I I
JU
R
R UT M G KA NG AS R AT OR M NG ON POK ON M AH NG A YA OR NG NG R TA A YA AYU AN AS AN JA
R
R AT
N A A K G U U B E B U A L G A U A L G K R N A
A
.G
A
.C
I
LE
N B
.B
E BA BO KA
B D RE D RE KA
B
CI
M
AW A O ED ND AK A AM NI
N BE A
BA B
. CI B B JA . SU B NG A U AN CI TA . CI U A R I KM B .B M A W I KM R U T A AND A A
B A A A B K A U T S B A O B S T K A S A SU . B R S D K O G T W
KA K K
.M KA KO A A T K KA AB
. KO B. A K
B. B U TA IN . K
AN KO JA
B AND KOT KOT KO K A B .T A KA B .P A B. KAB P
K K T A .
KA B KA KA KO
K B
A B. KA
K
Sumber : E-Monev PKAM s.d. tgl 31 Desember 2021
PERSENTASE DESA YANG TELAH ODF DAN VERIFIED
100 DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2021
100

100

100
100

88
90

86

85

84

82

82

81
80

72

68

67

67
70

66
65

62

62

60

60
60
50
40

34

33

29

27
30

23
20

11

10
10

0
0

Kesling Kesja OR Dinkes Jabar


Tinggi 80 - 100%
Sedang 60 - <80%
Rendah 0 - <60% Sumber : www.stbm.kemkes.go.id tgl 31 Desember 2021
PEMETAAN PERSENTASE DESA YANG TELAH ODF

(OPEN DEFECATION FREE)


DI PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2021

Persentase Desa ODF


(Jml Desa ODF/ Jumlah Desa
Keseluruhan)

80 - 100% 10

60 - <80 % 9

0 - <60 % 8

Sumber : www.stbm.kemkes.go.id tgl 31 Desember 2021


Kesling Kesja OR Dinkes Jabar
PERSENTASE PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN KESEHATAN OLAH RAGA PADA
MASYARAKAT DI WILAYAH KERJANYA
DI PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2021
100

90

80

70
60

50
40
30

20
10
100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

96

95

95

95

95

94

94

93

93

92

90

90

90

83

83

94

60
0
I I I I I 1
KA NG NG AN OR UM ON AS O
K
A H Y A
A R
U
R YA M MIS AN AT NG AS U
T G A G
N R T A N A Y BO
U N
O
R AT 02
G A A R G B K P A J J A U A G R U K R U A G R 2
E N
E D
U
B
D
A
B O
K AB IRE BE DE CIM AL AN IAN AL KAB CI IN BA ND BE GA ND K A W A M RE BO
I B A
E T
M B N
AL U M S
A N TA S U A C T A TA OTA SIK TA C IKM U
S
G
KU U N A B
A BA R W
A
AR ND
R C A G
AJ S G O O O S K I A W AR
M A N K TA OT K K K TA KO TA N
D
O
T P U J T
P K O K A A K
T B
KO

Sumber : SITKO s.d. Desember 2021


PERSENTASE TEMPAT DAN FASILITAS UMUM (TFU) YANG DILAKUKAN PENGAWASAN
SESUAI STANDAR DI PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2021

100.00
90.00
79.81

80.00
72.15

69.71

67.96

70.00
62.25

58.26

56.45

54.13

53.40

52.65
60.00

50.00

48.00

47.24

46.49

44.47

44.13
50.00

40.52

37.71

36.58

35.92
40.00

31.45

30.19

28.82

28.34

27.99

23.58
30.00

19.06
20.00
10.00

3.33
0.00
i t i r t r i i i r r t
as aru ah bo
n
a yu mis gan go ara nju pok um um gka ung ang aya ung as ang go aya arta bon nja ang ran a ra
k o l k o l
Be G
C
im ire am Cia nin B g
B
C
ia D
e
kab kab len and raw Ma and Be u b B m
a ak i re B a e d
n da a
B
c r a a S w C
o ta o ta ota Ind Ku Kot dun ot
a
Su Su Maj ta B Ka sik B si
k ur ot
a
S um nga
Ja
w
K K a a a P K
K K Bn t
Ko T T Pa
Ko ta
Ko

Sumber : E-Satu s.d. tgl 31 Desember 2021


JUMLAH FASYANKES YANG MEMILIKI PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS SESUAI STANDAR
DI PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2021
40

35 33
30 30
30

25
JAWA BARAT : 231
20
17
16
15
12 12 12
10 10
10 9
8
5 5
5 4 4
3
2 2
1 1 1 1 1 1 1
0
0
N
G
N
G
O
N M
I
O
N
U
R T A H
I
N
G
A SI A T
O
R
O
R O
K IS Y A
N
G
A SI A N U
T
A N K A
N
G M
I
Y A JA R YU
A U B U B J R A U R G G P M A A R R G G A U A A
D E AB IRE N A IM D EK BA O O E IA AL D EK DA A IN N B AB AL AN A M
AW AN IR K IA A K C N B B B D C M E B G N L E
S U K M B R
R B C SU C C W TA BA TA U N
G
TA TA IK U
M AN U JA SU SIK A D
KA A R O O O O S S G K A T N
T TA PU
K TA K D K K TA N M TA KO
I
KO KO O N P A
K BA TA
K O

Sumber : E-Monev Limbah Medis Kemenkes RI s.d. Desember 2021


PERSENTASE TPM YANG DI IKL/DIBINA
DI PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2021
100.00

90.00

80.00

70.00
60.00

50.00
40.00 Target : 35%

30.00

20.00
10.00
95.82

40.75

23.04

15.72
80.15

76.18

74.89

74.78

69.07

64.10

63.04

62.69

59.56

54.77

46.77

45.68

42.98

40.70

37.90

37.59

36.73

33.25

30.69

29.95

23.04

22.70

51.74
2.87
0.00
I I I SI N G AN AR I
S Y A AT AH U
T
Y U
O
N
N
G
N
G M MIS AN UR YA T A
O
R KA
O
R
N
G
N
G OK M O
N AT
KA A R M R A B A A U A R J A R G G G U U P A
EK E D
A G J B U B R
BE MA
L
B A CI G
A
AM IR SU
E B
A W
K AB CI D
A
I
L
AN MA AKA BO LEN BO ND ND D
E
B IN AN KA IRE BA
G R R N C A A M N B A
TA SIK UN D C
KA A S
U A SI
K W T A JA B B U KU SU C
K O A D IN T A
N
G A U
R
K O A S JAW
T O T T M
TA B A
N K KO PA P
KO

Sumber : e-monev HSP per 31 Desember 2021


PERSENTASE TPM YANG LAIK HSP
DI PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2021
100.00

90.00

80.00

70.00
60.00

50.00
40.00 Target : 35%

30.00

20.00
10.00
80.06

29.03

17.30

11.04
60.81

55.56

49.02

46.02

45.31

44.85

40.02

37.43

33.90

33.82

33.47

32.28

30.62

28.62

27.29

27.14

23.68

20.56

19.24

18.63

16.59

15.44

34.66
1.59
0.00
I I I T T IS YA OR NG ASI AR AN NG I
S Y U
O
N M N
G H U N
G A Y A T A KA
U
R
O
R AN OK
N
G M O
N AT
KA A B B U A IM
A R A R A R G J G R P U M
IA AL A G U
D BE K AN
J G A U B R
BE R A
M RE
I KA R A
W C G
A
U
B L
BA MA AKA LEN IAN BO DA DE ND C B O
N IN ED KAB IRE BA
S G C N A M . A . B N M A
TA N D C
A AS
U A N SI
K W JA TA GA B K
SI KA
B B AB KU SU . S
U C
K O I T K
D
U A U
R A K O N A K B JAW
O T T M
K KO N A
P PA .T KA
BA OT B
K KA

Sumber : e-monev HSP per 31 Desember 2021


PERSENTASE TPM YANG BERSERTIFIKAT
DI PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2021
20

18
15.48

16
13.10

14
12

10
8
5.96

1.45
2
0.57

0.52

0.51

0.49

0.43

0.30

0.29

0.16

0.13

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00
0.00

0.00

0.00
0
I T I I I IS AN ON KA NG YU NG NG ASI AN OR AR
S K TA U G N R YA AT AH G M M R Y A AT
KA PO R R U E
N BO G
O A R M U
N U U J U A A M G B G A A A A K R G J R
BE D
E K A
G
A
N
D
IR B O A L BA CI N
D
K AB KAB IAN AL CI NIN IRE EN ED AM UB AW BE D
A
B O AN BA
A A C . M G A C M C JA L M R S R . N B A
TA W B A KAB S I
K N B SU . SU SI
K KU U ND A AB GA OT
A
K O U
R T A D
U A B A A S I K K N K JAW
O T T M
P K N KA .T PA
TA BA KO B
KO KA

Sumber : e-monev HSP per 31 Desember 2021


PERSENTASE DEPOT AIR MINUM LAIK HIGIENE
DI PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2021
100

90
82.25

77.03

80

70
62.87

61.95

57.46

57.45

56.52

56.52
60

50.93

49.87

48.37
45.23
50

42.84

42.21

40.63

38.59

34.14
40

30.24

28.29
30

22.49

21.88

21.75

21.41

16.99

16.35

15.44

15.08
20

12.66
10

0
SI AR AT ON ON AN M
I
YA G UT KA U TA A IS AH
I
NG
R
NG
K
OR NG OR NG
I
AS
I
AN
T
KA NJ R U A AN R G AY AR AY M JU PO UM K RA
E BA EB RE
B AR AB AL GA EN
L IA
CI
M A N U E G U G A B E G A
B BA IR CI ND K A W L A M
AK A C UB IA
AN
D D BO AN
D BO ED A B IN B
T A
TA
G .C A U IK
M
AR B. JA DR W IK
M B. T A .S .C TA B. A M UK B. UN A
KO UN B TA NG
S S K KA A
.I
N R S KA
KO
B
KA
B
TA
B
KO K A . B
KO
T
.S
U
B.
S KA
B.
K
JA
W
KO D KA KO T A TA . M
.P
U TA KA B
N
.P
A
KO B. KA
B B. AB A KO KA AB KA KA
BA B KA KA K
KA
B T K
B. KA KO
KA
Sumber : E-Monev PKAM s.d. tgl 31 Desember 2021
Hatur Nuhun

Anda mungkin juga menyukai