Anda di halaman 1dari 56

KEBIJAKAN KESEHATAN LINGKUNGAN

DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN

DIREKTORAT KESEHATAN LINGKUNGAN


DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT
DIREKTORAT JENDERAL
KESEHATAN MASYARAKAT

SEKRETARIAT
DIREKTORAT JENDERAL

DIREKTORAT
DIREKTORAT PROMOSI
DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT
KESEHATAN KESEHATAN
KESEHATAN KESEHATAN GIZI
KERJA DAN DAN
KELUARGA LINGKUNGAN MASYARAKAT PEMBERDAYAAN
OLAHRAGA
MASYARAKAT

Tugas : Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan


masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Promotif)
2
STRUKTUR ORGANISASI DIT. KESEHATAN LINGKUNGAN
Direktur
Kesehatan
Lingkungan

Kasubag TU

Kasubdit PASD Kasubdit PUTK Kasubdit PP Kasubdit PLR

Kasie Peningkatan
Kasie Penyehatan
Kasie Penyehatan Air Higiene dan Sanitasi Pengamanan Limbah
Udara dan Tanah
Pangan

Kasie Pengawasan dan


Kasie Penyehatan Kasie Penyehatan
Perlindungan Higiene Pengamanan Radiasi
Sanitasi Dasar Kawasan
dan Sanitasi Pangan
Issue Air dan Sanitasi
Issue Kesehatan Lingkungan
Issue Keamanan Pangan

Issue Pencemaran udara,


Issue Pencemaran udara, limbah dan radiasi &
Tanah dan Kawasan
Kedaruratan Lingkungan

LAJU DOSIS
RADIASI GAMMA
DAERAH MAMUJU,
SULAWESI BARAT
UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

Implementasi Pilar-Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Pengawasan Kualitas Air

Kabupaten Kota Sehat

Penyehatan Pangan melalui sentra jajanan sehat dan sertifikat laik hygiene sanitasi

Pengelolaan Limbah Medis & Pengamanan Radiasi Penyehatan TTU (Sekolah & Pasar Sehat) Pembinaan Tatanan Kawasan Sehat
TEORI BLUM

PELAYANAN
KESEHATAN

GENETIK STATUS
PERILAKU
KESEHATAN

LINGKUNGAN
• Jumlah Desa/Kel yg melaksanakan
26,417
desa 35.000 STBM
43.58 %
(101,972
sarana)
40% (93.601) • Persentase Sarana Air Minum yg
dilakukan Pengawasan
61.44 %
• Jumlah TTU yg memenuhi syarat
(91,293
TTU)
135.494 kesehatan

Indikator 10.39 %
(6.802 20% (13.092)
• Persentase TPM yang memenuhi
syarat kesehatan
TPM)
RKP 2017 • Jumlah Pasar yang diawasi yang
1000 memenuhi syarat kesehatan

• Jumlah Kab/Kota Sehat


346
Kab/Kota 366
• Jumlah RS yg Melakukan
256 RS 428 Pengelolaan Limbah Medis
INDIKATOR KINERJA NO INDIKATOR KINERJA 2015 2016 2017 2018 2019 KET
KESEHATAN KESEHATAN LINGKUNGAN T R T R T T T
LINGKUNGAN TAHUN 1 Jumlah desa/kelurahan yang 25000 26.417 30000 33.927 35000 40000 45000 Renstra,
2015 – 2019 melaksanakan STBM RKP,Renja
(kumulatif) KL, IKK
RPJMN 2015-2019 (3) 30% 43,58 % 35% 16.02 % 40% 45% 50% Renstra,
1. Desa/Kel melaksanakan 2 Persentase sarana air minum (5.218 RKP,Renja
yang dilakukan pengawasan (101.972
STBM SAM) KL, IKK
2. TTU Memenuhi Syarat sarana)
3. % Sarana Ar Minum yg
di lakukan Pengawasan 3 Jumlah Tempat-Tempat 50% 61.44 % 52% 52,64% 54% 56% 58% Renstra,
Umum (TTU) yang (91.293 TTU) (77.267 dari (78.225 (135.494 (140.512) (145.530) RKP,Renja
Memenuhi Syarat Kesehatan 148.590) TTU) ) KL, IKK
RKP 2016 (3) dan Lingkungan (Puskesmas,
RKP 2017 ( 5 ) SD/SMP)
1. Desa/Kel 4 Jumlah Pasar yg memenuhi - - - - 1000 1500 2000 RKP
melaksanakan STBM syarat kesehatan yg
2. TTU Memenuhi dilakukan pengawasan
Syarat
3. % Sarana Ar Minum
yg di lakukan 5 Persentase TPM yang 8 10,39 % 14% 13.66% 20% 26% 32% RKP,
Pengawasan dilakukan pengawasan (11.607 (11.324) Renstra, IKK
4. Pasar Sehat TPM) TPM)
5. TPM Yang dilakukan 6 Jumlah Kab/Kota Yg 346 346 Kab/Kota 356 350 366 376 386 Renstra, IKK
Pengawasan Melaksanakan Tatanan dari (98,31%) Kab/ Kab/Kota Kab/Kota
Kawasan Sehat 514 Ko-ta
RENSTRA 7 INDIKATOR Renstra, IKK
7 Persentase RS yang 10% 11,13 % 15% (378 RS 17.98% 21 % 28 % 36 %
(1,2,3,5,6,7 ) + Kab/Kota
melakukan Pengelolaan dari 2520 (453 RS)
memenuhi kualitas kesling (256 RS)
Limbah Medis sesuai stdr RS)
PETA REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PETA REALISASI 6 INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)
KAB/ KOTA YG MEMENUHI KUALITAS KESEHATAN LINGKUNGAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TH 2016 TH 2016

0 – 25 % Kab/Kota (13 Propinsi) 1 dari 6 indikator di propinsi tersebut mencapai target (2 Provinsi)

2 dari 6 indikator di propinsi tersebut mencapai target (5 Provinsi)


IKU 2016
26 – 50 % Kab/Kota (8 Propinsi)
Ditjen Kesmas 3 dari 6 indikator di propinsi tersebut mencapai target (10 Provinsi)
T=25%,
51 – 75 % Kab/ Kota (8 Propinsi) R= 33.46% 4 dari 6 indikator di propinsi tersebut mencapai target (10 Provinsi)

5 dari 6 indikator di propinsi tersebut mencapai target (3 Provinsi)


76 – 100 % Kab/ Kota (5 Propinsi)
Seluruh indikator di propinsi tsb mencapai target (4 Provinsi)
DISTRIBUSI REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) KAB/ KOTA YG DISTRIBUSI REALISASI 6 INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)
MEMENUHI KUALITAS KESEHATAN LINGKUNGAN TH 2016 KESEHATAN LINGKUNGAN TH 2016
JU M LA H KKS (target 100 % Jumlah
KA B / KO T A kab/kota di pripinsi tsb TTU Sehat TPM Sehat Limbah Medis PKAM (target indikator
YG PROVINSI STBM (target min 20 %)
NO PR O V I N SI JU M LA H KA B / KO T A % menyelenggarakan (target min 30 %) (target min 8 %) (target min 10 %) min 30 %) yang
M EM EN U HI
KU A LI T A S KKS) terpenuhi
KESLI N G
1 ACEH 22.62 26.09 66.67 6.21 9.09 5.83 33.33
A C EH 23
2 SUMATERA UTARA 18.45 51.52 49.65 14.51 4.84 6.14 33.33
1 0 0 .0 0
SU M A T ER A U T A R A 33 3 SUMATERA BARAT 45.09 100.00 61.09 33.05 50.00 41.00 100
2 2 6 .0 6
SU M A T ER A B A R A T 19
4 RIAU 61.36 91.67 69.70 15.89 27.78 20.74 66.67
3 17 8 9 .4 7
R IA U 12
5 JAMBI 35.10 100.00 64.46 19.27 23.68 21.64 83.33
4 9 75. 0 0
JA M B I 11
6 SUMATERA SELATAN 42.83 82.35 84.46 5.01 2.99 6.04 33.33
5 9 8 1. 8 2

6 SU M A T ER A SELA T A N 17 2 11. 76
7 BENGKULU 35.00 80.00 86.76 23.49 0.00 35.86 66.67
7
B EN G KU LU 10
5 50 . 0 0
8 LAMPUNG 41.17 60.00 1.41 3.79 74.67 6.96 33.33
8 LA M PU N G 15 1 6 .6 7 9 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 81.89 100.00 88.53 16.80 15.38 30.79 100
9 KEPU LA U A N B A N G KA B ELI T U N G 7 4 57. 14 10 KEPULAUAN RIAU 37.82 71.43 45.85 9.02 10.71 10.71 66.67
KEPU LA U A N R I A U 7
10 3 4 2 .8 6 11 DKI JAKARTA 9.74 100.00 82.62 5.44 21.47 6.00 50
11 D KI JA KA R T A 6 3 50 . 0 0
12 JAWA BARAT 40.45 96.30 71.81 14.71 16.62 13.48 66.67
12 JA W A B A R A T 27 18 6 6 .6 7

13 JA W A T EN G A H 35 10 2 8 . 57
13 JAWA TENGAH 60.88 100.00 2.98 8.27 6.83 15.05 50
14
D I Y O G Y A KA R T A 5
5 10 0 . 0 0
14 DI YOGYAKARTA 96.35 100.00 74.25 14.85 62.67 31.54 100
15
JA W A T I M U R 38
6 15. 79
15 JAWA TIMUR 68.22 100.00 21.47 19.14 1.34 8.59 50
16
B A N T EN 8
5 6 2 . 50
16 BANTEN 54.22 75.00 80.01 8.48 47.42 10.09 66.67
17
B A LI 9
5 55. 56 17 BALI 55.59 100.00 75.79 5.72 50.88 2.79 66.67
18
N U SA T EN G G A R A B A R A T 10
8 8 0 .0 0 18 NUSA TENGGARA BARAT 95.07 100.00 83.68 19.52 26.09 18.07 83.33
19
N U SA T EN G G A R A T I M U R 22
2 9 .0 9 19 NUSA TENGGARA TIMUR 68.28 31.82 67.79 24.16 0.00 12.81 50
20
KA LI M A N T A N B A R A T 14
3 2 1. 4 3 20 KALIMANTAN BARAT 27.13 57.14 62.50 11.42 2.22 13.22 50
KA LI M A N T A N T EN G A H 14
21 6 4 2 .8 6 21 KALIMANTAN TENGAH 47.16 14.29 75.47 18.39 23.81 18.37 66.67
KA LI M A N T A N SELA T A N 13
22 5 3 8 .4 6 22 KALIMANTAN SELATAN 52.04 76.92 69.14 11.77 16.22 17.39 66.67
KA LI M A N T A N T I M U R 10
23 2 2 0 .0 0
23 KALIMANTAN TIMUR 20.43 90.00 77.33 10.44 28.26 14.21 66.67
KA LI M A N T A N U T A R A 5
24 2 4 0 .0 0 24 KALIMANTAN UTARA 13.36 80.00 89.47 33.68 57.14 25.93 50
25 SU LA W ESI U T A R A 15 5 3 3 .3 3
SU LA W ESI T EN G A H 13
25 SULAWESI UTARA 7.88 86.67 75.97 16.49 2.70 24.52 33.33
26 7 53 . 8 5
SU LA W ESI SELA T A N 24 26 SULAWESI TENGAH 35.13 46.15 83.03 17.29 0.00 20.04 50
27 14 58 . 3 3
28 SU LA W ESI T EN G G A R A 17 2 11. 76 27 SULAWESI SELATAN 51.94 100.00 82.65 12.08 19.28 11.46 83.33
29
G O R O N T A LO 6
6 10 0 . 0 0 28 SULAWESI TENGGARA 29.24 52.94 81.17 7.53 12.90 13.67 50
30
SU LA W ESI B A R A T 6
4 6 6 .6 7
29 GORONTALO 45.07 100.00 67.39 19.05 46.15 42.38 100
31
M A LU KU 11
0 0 .0 0
30 SULAWESI BARAT 65.02 66.67 41.79 23.00 0.00 39.33 66.67
32 M A LU KU U T A R A 10 2 2 0 .0 0 31 MALUKU 13.38 27.27 58.93 3.75 7.41 0.00 16.67
PA PU A B A R A T 13
33 0 0 .0 0 32 MALUKU UTARA 19.68 20.00 7.90 27.73 15.00 33.03 50
PA PU A 29
34 0 0 .0 0 33 PAPUA BARAT 20.80 0.00 32.56 14.83 0.00 7.79 50
JU M LA H 514 172 3 3 .4 6 34 PAPUA 7.05 3.45 66.23 0.00 0.00 0.00 16.67
MENU DEKONSENTRASI 2017

4. Koordinasi 1. Orientasi
LP/LS Terpadu
Kesling

2. Sosialisasi
3. Bimbingan Penggerakan
Teknis Masy

12
PENYELENGGARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Indonesia Sehat
SANITASI TOTAL BERBASIS
MASYARAKAT Kab/Kota Sehat
PENYEHATAN PANGAN
(TPM, HIGIENE SANITASI PANGAN,
KANTIN SEKOLAH/INSTITUSI , SENTRA
PERCEPATAN & PEMBANGUNAN SARANA Kecamatan
JAJANAN SEHAT)
SANITASI , PENGAMANAN AIR MINUM, Sehat
PENILAIAN KUALITAS AIR, IMPLEMENTASI
Desa/Kel
TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAERAH2 SULI
Sehat

Keluarga
Sehat PENYEHATAN UDARA
PENGAMANAN LIMBAH TANAH & KAWASAN
dan RADIASI FASYANKES, TTU, PASAR SEHAT,
PENGAWASAN PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH , SEKOLAH , GREEN OFFICE,
FASKES, LIMBAH B3 DAN LOGAM BERAT, KAB/KOTA SEHAT (min. 2 tatanan),
PEMETAAN RADIASI PENGION DAN NON PELABUHAN/BANDARA SEHAT,
PENGION KEDARURATAN KESLING
Sumber : APBN PUSAT, DEKON,
APBD, DAK, CSR PEDULI/SWASTA
13
MDGs RPJMN SDGs
2015 2015-2019 2030
UNIVERSAL ACCESS OF WATER AND SANITATION

100 – 0 – 100
100 % Akses 0% Kawasan 100% Akses
Air Minum Kumuh Sanitasi
JALAN MENUJU UNIVERSAL ACCESS 100 – 0 – 100
TAHUN 2019
Akses Sanitasi Indonesia
(Data Monev STBM Indonesia)
Proporsi Desa Melaksanakan STBM
Indonesia

Data diakses dari web STBM tanggal 27 Maret 2017, pukul 10:30 WIB dan diolah oleh Sekretariat STBM
STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)
Outcome: Menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan (termasuk
STUNTING) yang berkaitan dgn sanitasi dan perilaku melalui penciptaan kondisi sanitasi total

Output: Meningkatnya pembangunan sanitasi


higiene melalui peningkatan demand & supply

Pilar 1: Pilar 2: Pilar 3: Pilar 5:


Stop BABS CTPS (Cuci Pilar 4: Pengelolaan
PAMM-RT
(Buang Air Pengelolaan Limbah Cair
Besar
Tangan (Pengelolaan Air
Minum dan Sampah Rumah
Sembarangan) Pakai Makanan Rumah Rumah Tangga
Sabun) Tangga)
Tangga

Komponen Dasar STBM:


1. Perubahan Perilaku
2. Peningkatan akses sanitasi yang berkelanjutan
3. Pengelolaan berbasis masyarakat yang berkelanjutan
4. Dukungan institusi kepada masyarakat (enabling environment)

19
PENDEKATAN STBM dan PENDEKATAN KELUARGA

12 INDIKATOR KELUARGA
SEHAT
Sinergi Lintas Sektor dan Lintas Program
GERAKAN
SEJUTA
Menciptakan Ketersediaan
JAMBAN
kebutuhan sarana
masyarakat sanitasi TNI AD

Pendekatan
Pemicuan Data akses
sosial, budaya
Pendekatan Wirausaha jamban
• Dinkes : agama Sanitasi Teknologi
PL, Promkes, gizi, Tepat Guna
•Puskesmas
Kesga • Tokoh
• Dinkes
• Bapermas •Kanwil Agama masyarakat • APPSANI
• TP PKK •Tokoh agama • Media • CSR
• Dinas PU
• Dharma Wanita •MUI (jurnalis) • Lembaga • BTKL
• Pramuka •Eco RI • Dinas Keuangan • Puslitbang
• TP UKS (Masjid dsb) Pariwisata • BAZIS/BAZNAS • Univ./PT
• Dinas Pendidikan AKKOPSI

APEKSI Kebijakan/Peraturan
APPKASI Pemerintah, Pemda (Propinsi, Kab/kota, Desa/Kel.)
Kegiatan STBM Tingkat Desa
NO MENU JENIS KEGIATAN TUJUAN Sasaran

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengajak masyarakat melakukan analisa terhadap


AKTIFITAS CLTS/PEMICUAN
kebiasaan BABS yang masih mereka lakukan serta membangkitkan kesadaran masyarakat
PROGRAM PAMSIMAS III
1 Monev Sanitarian untuk berubah perilaku stop buang air besar sembarangan melalui upaya menumbuhkan Masyarakat yang masih BABS
KESEHATAN UNTUK PETUGAS
rasa malu dan rasa jijik untuk buang air besar sembarangan sehingga merasa
KESLING/SANITARIAN
membutuhkan terhadap sarana sanitasi (jamban)

Melaksanakan pendampingan di desa dalam penyusunan Rencana Kerja Masyarakat (RKM)


IDENTIFIKASI MASALAH (IMAS)
agar rencana kerja kegiatan (RRK) kesehatan yang di usukan mempunyai daya ungkit yang
DI DESA PROGRAM PAMSIMAS
2 Monev Sanitarian besar terhadap pencapaian KPI Pamsimas Kesehatan serta pendanaan yang cukup di Masyarakat
III KESEHATAN UNTUK PETUGAS
bidang Kesehatan dalam menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, stop buang air besar
KESLING/SANITARIAN
sembarangan (SBS) sehingga terwujud dusun/desa SBS

Membangun Ulang Komitmen masyarakat yaitu meningkatkan kembali motivasi


MONITORING PASCA PEMICUAN masyarakat untuk melaksanakan rencana kegiatan yang sudah masyarakat susun pada saat
PROGRAM PAMSIMAS III memberikan komitmen di kegiatan pemicuan sebelumnya untuk mencapai Stop BABS.
3 Monev Sanitarian Masyarakat
KESEHATAN UNTUK PETUGAS Juga “Memberikan energi” bagi masyarakat yang sedang dalam masa perubahan di bidang
KESLING/SANITARIAN sanitasinya, yaitu menjaga kesinambungan perubahan perilaku buang air besar agar tidak
kembali ke kebiasaan BAB yang lama di tempat terbuka.

Menyediakan kebutuhan untuk pembuatan dan pemutakhiran/update peta sanitasi dan


Alat dan Bahan pencatatannya pada Buku Kader, sehingga : (i) Perubahan perilaku BABS masyarakat dapat
PEMBUATAN DAN UPDATE PETA Pembuatan Peta terpantau secara rutin dan tercatat, (ii) Update data oleh sanitarian melalui sms gateway
4 Natural Leader/Kader Desa
SANITASI & BOOK KADER Sanitasi dan Buku dapat dilakukan secara rutin dan valid dengan jaminan data yangn terpercaya dan (iii)
Kader Sebagai alat untuk tim verifikasi pada saat desa akan mengajukan diri untuk menytakan
sudah bebas dari BABS
Kegiatan STBM Tingkat Desa
NO MENU JENIS KEGIATAN TUJUAN Sasaran

Melakukan promosi/kampanye agar masyarakat berprilaku


KAMPANYE CTPS PROGRAM
hidup bersih dan sehat dengan cara membangun perilaku
5 PAMSIMAS III KESEHATAN UNTUK Monev Sanitarian Masyarakat
masyarakat untuk mempraktekkan kebiasaan Cuci Tangan
PETUGAS KESLING/SANITARIAN
Pakai Sabun (CTPS) dan peduli terhadap kebutuhan sanitasi

Melakukan kampanye penyadaran (sosialisasi program


kegiatan PHBS, CTPS dan SBS) tentang hygiene dan sanitasi di
KAMPANYE HS SEKOLAH
komunitas (masyarakat) sekolah untuk membangun dan
6 PROGRAM PAMSIMAS III Monev Sanitarian Siswa Sekolah Dasar
menguatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta memiliki
KESEHATAN
kepedulian terhadap kebutuhan sanitasi di lingkungan
sekolah

Memastikan kualitas air yang akan digunakan sebagai air baku


SURVEILANS KUALITAS AIR
dari sarana yang akan dibangun memenuhi syarat kesehatan Sarana Air Minum yang
PROGRAM PAMSIMAS III Monev Sanitarian dan
7 serta memastikan kualitas air dari sarana yang sudah akan dibangun dan sudah
KESEHATAN UNTUK PETUGAS Biaya Labolatorium
dibangun menghasilkan air yang layak dan memenuhi syarat dibangun
KESLING/SANITARIAN
kesehatan

VERIFIKASI SBS UNTUK PETUGAS Untuk melakukan verifikasi desa yang telah claim sebagai
8 Penilaian Tim Verifikasi
VERIFIKASI Desa SBS
PROSES PEMICUAN

Perkenalan dan penekanan tidak Transect / melihat tempat kebiasaan Pemetaan


membawa subsidi BAB masyarakat

Monitoring Paska Pemicuan Komite menyusun strategi bersama masyarakat Analisa bersama masyarakat
untuk menghentikan BAB sembarangan
3

Peraturan Bersama
MENTERI DALAM NEGERI
dan
MENTERI KESEHATAN

Nomor 34 tahun 2005 dan


Nomor : 1138/Menkes/PB/VIII/2005
Tentang Pedoman
Penyelenggaraan
Kabupaten/Kota Sehat
Kabupaten Kota Sehat
merupakan suatu kondisi
kabupaten/kota yang bersih,
Foto: Dokumentasi Verifikasi Lapangan di Desa Pinilih nyaman, aman dan sehat
Kab. Minahasa Utara
untuk dihuni penduduk, yang
dicapai melalui
terselenggaranya penerapan
beberapa tatanan dengan
kegiatan yang terintegrasi
yang disepakati masyarakat
dan pemerintah daerah
Foto: Dokumentasi Verifikasi Lapangan di Bank Sampah DKPP
Kota Balikpapan
Top down support

Foto : Dokumentasi Verifikasi Lapangan Rumah


Singgah Barak Semampir Kota Kediri

Bottom up approach
Sinergitas Lintas Sektor yang Mengusulkan Kabupaten/Kota Sehat

Kementerian
Kementerian PU 9 Tatanan Kab./Kota Sehat
Perdagangan
1. Pemukiman, Sarana & Prasarana Umum
(WAJIB)
2. Sarana Lalu Lintas Tertib dan Pelayanan
Kementerian Transportasi Kementerian
ESDM 3. Pertambangan Sehat Pariwisata
4. Hutan Sehat
5. Industri dan Perkantoran Sehat
6.Pariwisata Sehat
Kementerian Kementerian
7. Ketahanan Pangan dan Gizi
Sosial 8. Kehidupan Masyarakat Sehat Mandiri Perhubungan
(WAJIB)
9. Kehidupan Sosial Yang Sehat Kementerian
Kementerian Lingkungan
Kesehatan Hidup dan
Kehutanan
Kementerian Kementerian Kementerian
Dalam Negeri Pertanian Pendidikan
KELEMBAGAAN KAB/KOTA SEHAT
TIM
PUSAT
PEMBINA PUSAT

TIM PEMBINA
PROPINSI
PROVINSI
TUJUAN.
SASARAN,
KEBIJAKAN
DAN TIM PEMBINA
KABUPATEN/ KAB/KOTA
STRATEGI
KOTA
FORUM
KAB/KOTA SEHAT

PERENCANAAN FORUM
KECAMATAN
PELAKSANAAN KOMUNIKASI DESA
KLASIFIKASI DAN
KRITERIA
PENILAIAN
PEMBINAAN
DESA KELOMPOK KERJA
DAN PENDANAAN
KELURAHAN
30
Kab/Kota yang Menerima Penghargaan Swasti Saba
Tahun 2005-2015

Kalsel:
1 Padapa
1 Wiwerda
PELABUHAN
DAN BANDAR UDARA SEHAT
A. PENYELENGGARAAN KESLING
1. Pemantauan Lingkungan
– Air
– Udara
– Tanah
– Makanan
– Vektor
II. Penataan Sarana dan Fasilitas
III. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih danSehat
IV. Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
V. Peningkatan Keamanan dan Ketertiban

B. FORUM PELABUHAN ATAU BANDAR


UDARA SEHAT
Kelembagaan
2 UU no 7 Tahun 2014
tentang Perdagangan PP RI 66 tahun 2014 tentang
Kesehatan Lingkungan

PERATURAN BERSAMA MENTERI


DALAM NEGERI & MENTERI
KESEHATAN
Nomor : 34 tahun 2005
KABUPATEN/ Nomor : 138/2005
KOTA
SEHAT
PASAR KEPMENKES 519/2008
TENTANG PEDOMAN
SEHAT PENYELENGGARAAN
PASAR SEHAT
SE Menkes No. 2216/2011 ttg
pasar sehat percontohan

34
Sejak 2008 telah diatur dalam Kepmenkes No. 519/2008
TUJUAN PASAR SEHAT
Terwujudnya pasar yang bersih, aman, nyaman
dan sehat melalui kemandirian komunitas pasar

Tujuan Khusus

Tersedianya pasar dengan infrastruktur yang memenuhi persyaratan kesehatan

Terselenggaranya pengelolaan pasar yang memenuhi


persyaratan kesehatan dan berkesinambungan

Terwujudnya perilaku pedagang, pengelola dan


pengunjung untuk hidup bersih, sehat dan higienis
Daftar Puskesmas 1000 Pasar Sehat
10 10Prov. Kalimantan Barat
Sanitarian
Kab/Kota Nama Pasar Puske3smas
Kit 2017
117 1Kab Kapuas Hulu 277 Cempaka 1
118 2Kab Ketapang 278 Manis Mata Puskesmas Manis Mata 1
119 3Kab Sambas 2791. Inpres Ds Mendawan Puskesmas Semberang 1
2802. Sanjingan Besar Puskesmas Sajingan Besar 1
2813. Ds Mukti Raharja Puskesmas Satai 1
2824. Ps Rakyat Sambas Puskesmas Sambas 1
2835. Ps Rakyat Pemangkat Puskesmas Pemangkat 1
2846. Ps Rakyat Subah Puskesmas Subah 1
285 7. Ps Rakyat Tebas Puskesmas Tebas 1
121 4Kab Sintang 286 Sintang Puskesmas Dara Juanti 1

287 Ps Rakyat Kapuas Raya Puskesmas Sungai Durian 1


123 5Kab Landak 2881. Sebangki Puskesmas Sebangki 1

289 2. Ngabang Puskesmas Semata 1

125 6 Kab Sekadau 290 Sekadau Hilir Puskesmas Sekadau 1


126 7Kab Kayong Utara 291 Sukadana Puskesmas Sukadana 1
128 8Kota Pontianak 292 Blimbing Puskesmas Pemuar 1
129 9Kota Singkawang 293 Alianyang Puskesmas Singkawang Barat 1
130 10Kab Mempawah 294 Ds Semudun Puskesmas semudun 1
295Ps Rakyat Usaha Bersama Puskesmas Sungai Pinyuh 1
296 Ps Rakyat Pangkalan Mas Puskesmas Jungkat 1
GOAL KINERJA TPM/TFU

↙ KLB Keracunan ∑ TPM /TTU TPM /TFU


Pangan dan
Tertanggulangi ( SERTIFIKAT TPM/TFU TERDAFTAR
LAIK SEHAT) TERAWASI/
secara standar
TERBINA

38
PENYEHATAN KAWASAN
PRIORITAS PENGAWASAN:  Mewujudkan wil. Pelabuhan/Bandara
yang tidak menimbulkan risiko
1. PERMENKES NO 44 TAHUN 2014
TENTANG PENYELENGGARAAN PELABUHAN
kesehatan masyarakat;
 Mewujudkan kondisi wil.
DAN BANDAR UDARA SEHAT Pelabuhan/Bandara yang bersih, aman,
nyaman, dan sehat untuk komunitas
Pelabuhan/Bandara dalam
A. PENYELENGGARAAN KESLING: melaksanakan aktifitasnya
1. Pemantauan Lingkungan:

– Air
– Udara
– Tanah
– Makanan
– Vektor
II. Penataan Sarana dan Fasilitas
III. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih danSehat
IV. Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
V. Peningkatan Keamanan dan Ketertiban

B. FORUM PELABUHAN ATAU BANDAR UDARA SEHAT


Kelembagaan
PENGAMANAN LIMBAH DAN RADIASI
1. Pengamanan Limbah Medis di Fasilitas Pelayanan Kesehatan =
Fokus masih di RS
2. Analisis Resiko Di daerah Yang Radiasi Alamiahnya Tinggi
3. Adaptasi Perubahan Iklim: Pemetaan Daerah Rentan Perubahan Iklim.
Advokasi serta Adaptasi Perubahan Iklim Berbasis Masyarakat
4. Anggota Tim Penilai AMDAL bidang Kesehatan Masyarakat
5. Respon Cepat Kasus Pencemaran Lingkungan dan Dampak Kesehatan
=== Kasus Merkuri (PESK), Kasus Danau Maninjau, Vaksin Palsu.
6. Megembangkan Kemampuan Kompetensi Petugas dalam ADKL
PERMEN LHK Nomor: P.56/MenLHK-Sekjen/2015
Tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3
dari FASYANKES

• Mengatur Terhadap Fasilitas Pelayanan Kesehatan Meliputi:


a. Pusat Kesehatan Masyarakat;
b. Klinik Pelayanan Kesehatan Atau Sejenis; Dan
c. Rumah Sakit
• Limbah B3 Yang Diatur Meliputi Limbah: Dengan Karakteristik Infeksius; Benda
Tajam, Patologis, Bahan Kimia Kedaluwarsa, Tumpahan, Atau Sisa Kemasan,
Radioaktif, Farmasi, Sitotoksik, Peralatan Medis Yang Memiliki Kandungan Logam
Berat Tinggi; Dan Tabung Gas Atau Kontainer Bertekanan.
MINIMALISASI DALAM
FASYANKES
PEMILAHAN

PEWADAHAN

PENGANGKUTAN
INTERNAL
TAHAPAN PENGELOLAAN
PENYIMPANAN
LIMBAH MEDIS
PENGOLAHAN
IN-SITE
PENGANGKUTAN
EKSTERNAL
PENGOLAHAN
OFF-SITE
LUAR
FASYANKES PENIMBUNAN
KONDISI PENCEMARAN
MERKURI DI INDONESIA

Industri
Ketenagalistrikan

Pertambangan
Penggunaan Merkuri Emas Skala Kecil

Alat
Kesehatan Bahan Bangunan
Penggunaan merkuri pada
pengolahan emas rakyat
(penambang emas skala kecil)

Batu dari pengalian Dicampurkan merkuri agar


dihancurkan dapat mengikat emas Amalgam dibakar untuk
(amalgamasi) dari bebatuan memisahkan emas

Sisa limbah merkuri masuk ke badan air Uap merkuri di udara EMAS
KENAPA MERKURI
MENJADI PERHATIAN?
Sifat dan Karakteristik Merkuri

Logam Berwarna putih Mudah


berat yang perak dan menguap
berbentuk mengkilap dan beracun
cair

Dapat mencemari Bertahan lama di Berbahaya


sumber air minum lingkungan, dapat bagi
dan bahan tersebar dan kesehatan
makanan seperti mencemari ke manusia
ikan dan beras wilayah lain yang jauh
BERBAGAI BENTUK Merkuri di
MEDIA LINGKUNGAN
Jalur Paparan Merkuri pada Manusia

Udara Campuran Produk Ikan, Beras

Inhalasi Absorpsi Kulit Saluran Cerna


Merkuri Organik
Merkuri Elemental (Hg0) Merkuri Anorganik (Hg2+) - Metil Merkuri(MeHg)
- - Etil Merkuri

Merkuri (Hg)
INHALASI – UAP MERKURI
JALUR (MERKURI ELEMENTAL)

Merkuri
PAPARAN
MERKURI KULIT – KONTAK LANGSUNG
(MERKURI ELEMENTAL DAN
di Lingkungan PADA TUBUH ANORGANIK)
MANUSIA
SAL CERNA – IKAN DAN BERAS
(METIL MERKURI)

BERDAMPAK LUAS
MERKURI
DALAM TUBUH MANUSIA
AKUMULASI
PADA :

Darah Urine Air Susu Rambut


Ibu

FAKTOR RISIKO

• Jangka waktu terpapar


• Kadar merkuri
• Jenis merkuri
• Umur
• Genetik/keturunan
• Pekerjaan
DAMPAK KESEHATAN AKIBAT
MERKURI
KRONIS AKUT
Gangguan
Sistem Syaraf

Jangka Jangka
waktu lama waktu
• Gangguan dan kadar pendek
Sistem rendah dan kadar
Pernafasan, tinggi
• Gangguan
Kardiovaskuler,
• Gangguan
Gastrointestinal, Gangguan pada
• Gangguan Ginjal Janin dan Anak
GANGGUAN
SARAF
Dysdiadochokinesia (ketidakmampuan
untuk melakukan gerakan bolak-balik yang

AKIBAT
cepat dalam dikendalikan, terkoordinasi)

Ataxia (kurangnya keseimbangan saat

MERKURI berjalan, dan gerakan kaki tidak tepat dan


kurang terkoordinasi)

Dysmetria (ketidakmampuan untuk


menyesuaikan gerakan akurat, tanpa
Tremor (jenis bantuan visual)
getaran berirama
gerakan spontan) Rigidity (kekakuan otot)

Gangguan Memory dan penurunan


kecerdasan
Eyelid Tremor (kejang
paksa berulang dari otot- Dermatitis kontak iritan
otot kelopak mata)
GANGGUAN SALURAN CERNA dan GINJAL

AKIBAT MERKURI

gusi kebiruan Mual, Air liur nyeri Perubahan


Luka pada mukosa berlebih perut/kolik,
diare buang air
mulut (ulserasi oral (hipersalivasi) kecil,
mukosa) kesadaran
menurun
GANGGUAN
PERNAFASAN
dan Kardiovaskuler

Gangguan Pernafasan Gangguan Kardiovaskuler

• batuk, • peningkatan tekanan darah


• dyspnoea (kesulitan bernafas), • peningkatan denyut jantung
• sesak dada atau terbakar nyeri di dada
GANGGUAN PADA
JANIN dan ANAK Dampak merkuri pada saat
kehamilan dapat menimbulkan
gangguan janin/ bayi berupa:
• cacat mental
• buta
• cerebral palsy
• Meningkatkan angka kematian/
abortus

Dampak merkuri pada anak


dapat menimbulkan :
• Penurunan IQ
• Gangguan syaraf lainnya
UPAYA PETUGAS KESEHATAN

Kenali wilayah kerja Jika dicurigai ada temuan Pemberdayaan


1 puskesmas. apabila terdapat 4 kasus, lakukan terapi bersifat 7 masyarakat untuk
kelompok Penambang Emas simptomatik, jauhkan paparan berperilaku Hidup Sehat,
Rakyat (PESK) yang lebih lanjut, eliminasi merkuri
menggunakan merkuri perlu /mengurangi kontak
mewaspadai adanya dampak Jika diperlukan lakukan dengan merkuri saat
kesehatan 5 kunjungan rumah dan lokasi proses kerja,
kerja menggunakan alat
pelindung diri saat bekerja,
2 Pahami dan kenali
gangguan kesehatan
cuci tangan pakai sabun

karena merkuri
6 Lakukan edukasi dan
promosi kesehatan
setelah bekerja (Pos
Upaya Kesehatan Kerja)

Pencatatan dan
Mendeteksi pasien yang datang ke puskesmas. apakah 8 Pelaporan pada Dinas
3 penyakitnya/gejalanya akibat dampak merkuri, apakah tinggal
Kesehatan
ataupun bekerja di sekitar proses pengolahan emas
PERAN DINAS KESEHATAN
Melakukan pemetaan wilayah Melakukan
kerja puskesmas yang sosialisasi/orientasi/pelatihan
1 memiliki penambang emas 2 kepada petugas di tingkat
rakyat dan kelompok kabupaten dan kecamatan
masyarakat yang terpapar tentang dampak kesehatan
merkuri akibat merkuri

Melakukan pemantauan Melakukan pemantauan


dan evaluasi kepada kesehatan lingkungan dari
3 puskesmas tentang upaya 4 pencemaran merkuri pada
pengendalian dampak sumber air minum dan rantai
kesehatan akibat merkuri makanan (ikan, beras)

Memberikan rekomendasi Pencatatan dan


pada Lintas Program dan
5 Lintas Sektor terkait dan 6 pelaporan adanya
kecurigaan kasus
pemangku kepentingan
untuk penghentian
penggunaan merkuri

Anda mungkin juga menyukai