Anda di halaman 1dari 59

PENGOBATAN DAN TINDAK

LANJUT
(FOKUS KRIOTERAPI)
Tindakan krioterapi ini haruslah didahului dengan metode
deteksi dini penyakit kanker serviks. Salah satu metode
deteksi dini untuk penyakit ganas adalah dengan melakukan
IVA atau Inspeksi Visual dengan Asam Asetat atau test Pap
Smear
Namun jika hasilnya menunjukkan adanya lesi prakanker
berupa bercak putih pada bagian yang dioleskan asam asetat
tadi maka tindakan selanjutnya yang sebaiknya dilakukan
adalah krioterapi. Apabila terdapat lesi prakanker artinya ada
sinyal awal pada leher rahim yang berpotensi untuk menjadi
sel kanker serviks jika tidak ditangani lebih lanjut. Tindakan
krioterapi sebagai tindak lanjut dari pemeriksaan IVA yang
menunjukkan lesi prakanker ini dilakukan dengan tujuan untuk
menghilangkan lesi tersebut agar tidak berkembang menjadi
sel kanker yang semakin ganas.
Krioterapi dilakukan dengan cara
menyemprotkan gas CO2 atau N2 dengan
tekanan 50 kg/ cm2 dengan suhu yang
sangat dingin (suhu -120℃ hingga -180℃) ke
bagian leher rahim (dalam kondisi FREEZE),
kemudian suhu akan naik menjadi panas
20℃ hingga 40℃ (dalam kondisi DEPROS)
PENATALAKSANAAN LESI
PRAKANKER
ABLASI
Krioterapi
Elektrokauter
Elektrokoagulasi
Laser vaporisasi

EKSISI
LEEP/LLETZ
Konisasi
Histerektomi MEDIKAMENTOSA
Interferon
AntiViral

Dasar pertimbangan OBSERVASI


Lokasi ,derajat,luas lesi,
Usia ,fungsi reproduksi
Abrasi : penghapusan jaringan yang mati/ sakit
Eksisi : memotong dengan alat yang tajam
Laser vaporisasi : Penguapan laser untuk menghancurkan jaringan
abnormal
LEEP : prosedur menggunakan electrocauter untuk mengangkat
jaringan abnormal,
Cauter / LEEP Konisasi (pengambilan sebagian cervix dg pisau)
Operasi untuk mengangkat jaringan abnormal (cone biopsy)
Histerektomi (operasi pengangkatan rahim)
Tabel 7.1 Pilihan Pengobatan Kanker Leher Rahim

Tindakan Rawat Anastesi Tenaga Non Biayaa


Jalan Listrik Dokter
Krioterapi Ya Tidak Tidak Ya Rendah
Elektrokauter Ya Ya (lokal) Ya Ya/tidak Rendah
Kauter Dingin Ya Ya (lokal) Ya Ya/tidak Rendah
LEEP Ya Ya (lokal) Ya Tidak Sedang
Evaporasi Ya Ya (lokal) Ya Tidak Tinggi
Laser
Konisasi Tidak Ya (umum Yab Tidak Tinggi
atau bagian)
Histerektomi Tidak Ya (umum Yab Tidak Tinggi
atau bagian)
TAPIS DAN OBATI:
SEE AND TREAT
DAMPAK SANGAT BESAR BILA...
• Dapat dilakukan di sistem pelayanan kesehatan
tingkat sederhana
• Dapat dilakukan pada kunjungan yang sama
• Dapat dilakukan oleh Dokter umum, bidan atau
perawat terlatih
• Efektifitas kesembuhan yang sangat baik dengan
rasio biaya-manfaat yang baik untuk pengobatan lesi
prakanker serviks.
TINDAKAN PENGOBATAN
RAWAT JALAN

Tabel 7.2 Perbandingan Pilihan Pengobatan


Krioterapi Laser LEEP
(n=139) (n=121) (n=130)
Efektifitas (1tahun)
• Persisten 76% 83% 84%
• Muncul kembali 7% 4% 4%
19% 13% 13%
Komplikasi 2% 4% 8%
Pendarahan (pra 0% 1% 3%
dan pasca
tindakan)

Sumber: Mitchell et al. 1998.


Efek Samping Krioterapi dan penanggulanganya

EFEK SAMPING PENATALAKSANAAN


Kram • Beritahu sebelum tindakan mungkin akan merasa kram
pada saat dan setelah tindakan
• Untuk mengurangi kramp, penekanan probe krioterapi
pada serviks secara lembut
• Berikan analgesik oral (acetaminophen atau ibuprofen)

Discharge Vagina • Beritahu pasien bahwa akan mengalami discharge


(banyak, berair) selama 6 minggu.
• Beritahu pasien untuk kembali jika discharge
menjadi berbau atau berwarna seperti pus; periksa
apakah terjadi infeksi dan obati dengan antibiotik
• Jika abstinens tidak dapat dilakukan, anjurkan sanggama
memakai kondom selama 4 minggu untuk mencegah
infeksi pelvik
Pendarahan ringan atau • Beritahu mungkin mendapat bercak atau
bercak pendarahan ringan 1-2 minggu
• Beritahu pasien agar diperiksa kembali bila
mengalami pendarahan berat
KRIOTERAPI – SYARAT

• Tidak dicurigai kanker,


• Lesi kurang dari 75% serviks,
• Tidak meluas ke dinding vagina atau ke kanal
serviks di luar jangkauan cryoprobe
• meluas kurang dari 2 mm di luar diameter
krioterapi probe termasuk ujung probe
Pemetaan Serviks

Acetowhite
Epitelium=WE

Lesi > 75%


Tabel 7-7. Tindakan Rujukan yang Dianjurkan

TEMUAN VIA RUJUKAN


Curiga Kanker serviks Segera rujuk ke fasilitas memadai untuk kanker invasif.

IVA positif Rujuk untuk penilaian dan pengobatan di fasilitas terdekat


lesinya > 75% luas serviks, untuk LEEP atau konisasi.
meluas ke dinding vagina atau Bila tidak mungkin, beritahukan akan kemungkinan besar persistensi
> 2mm di luar cryoprobe lesi selama 12 bulan dan perlunya pengobatan

IVA positif , Beritahukan kelebihan dan kekurangan semua metode pengobatan.


memenuhi kriteria krioterapi, tetapi Rujuk ke fasilitas terdekat yang menawarkan pengobatan yang
meminta tindakan selain krioterapi dipilih.

IVA positif, Rujuk ke fasilitas terdekat yang menawarkan kolposkopi


meminta tes diagnosis lanjut yang tidak dan biopsi (bila diperlukan)
tersedia di fasilitas sederhana
IVA positif Beritahu tentang kemungkinan perkembangan penyakit. Anjurkan
menolak untuk diobati kunjungan ulang dalam setahun untuk tes VIA ulangan.
TINDAKAN/PROSEDUR
KRIOTERAPI
• Tindakan umum
• Petunjuk langkah demi langkah
• Penilaian Klien dan Persiapan
• Tindakan krioterapi
• Tugas pasca-krioterapi
PENILAIAN KLIEN & PERSIAPAN

Petunjuk Langkah demi Langkah

Penilaian Pasien dan Persiapan


Langkah 1 Sebelum melakukan krioterapi,
• diskusikan tindakan tersebut bersama pasien. Jelaskan mengapa pengobatan
tersebut diperlukan,
• apa saja jenis pengobatan lain selain krioterapi dan mengapa abstinen (atau
memakai kondom jika harus sanggama).
• Jelaskan langkah-langkah krioterapi, suara keras yang dikeluarkan alat
tersebut, ketidak nyaman,
• Efek samping setelah tindakan
PENILAIAN KLIEN & PERSIAPAN

• Petunjuk Langkah demi Langkah


• Langkah 2 :
Peralatan dan bahan yang diperlukan tersedia.
- spekulum DTT,
- cotton swab dalam baki/wadah bersih,
- larutan asam asetat, Lidi kapas
- cahaya lampu yang memadai.
- Gas dihidupkan pada katup tabung utama dan tekanan
minimal 40–70 kg/cm2.
- timer, jika tersedia, harus diset ke nol.
PENILAIAN KLIEN & PERSIAPAN

Petunjuk Langkah demi Langkah

• Langkah 3: alat krioterapi

Masukkan kriotip (yang telah di-DTT) ke dalam lapisan


pelindung berbahan plastik.
Pasangkan tab kecil yang ada pada pelindung plastik dengan
slot yang ada di bawah “nipple” dari kryotip kemudian
kencangkan pada posisinya. (lih. Gambar)
• Langkah 4 Lepaskan bungkus pelindung dari ujung probe.
PENILAIAN KLIEN & PERSIAPAN

• Petunjuk Langkah demi Langkah


• Langkah 5 : pasien siap
- Pastikan sudah BAK jika telah lebih dari 30 menit
sejak menjalani tes VIA.
- Minta pasien melepas pakaian dari pinggang ke bawah.
- Bantu ibu naik ke meja pemeriksaan dan tutupi dgn duk
• Langkah 6 : Cuci tangan, sarung tangan
- Cuci tangan menggunakan sabun dan air
- keringkan dengan handuk kering dan bersih atau dianginkan.
- Pakai sepasang sarung tangan baru atau lama yang telah diDTT.
PENILAIAN KLIEN & PERSIAPAN
• Petunjuk Langkah demi Langkah
• Langkah 7

- Atur peralatan dan bahan di nampan atau wadah yang


telah diDTT (jika belum dilakukan)
TINDAKAN KRIOTERAPI

• Tindakan Krioterapi
• Langkah 1 Katakan pada ibu, spekulum akan dimasukkan dan ibu
mungkin merasa sedikit ada tekanan.

• langkah 2 Dengan lembut masukkan spekulum seluruhnya sampai terasa


tertahan dan perlahan buka bilah (blades) untuk melihat serviks. Atur
spekulum hingga seluruh serviks dapat terlihat.
(Jika sulit dilakukan jika serviks besar, atau terlalu anterior atau posterior.
Kapas swab, spatula atau korentang yang bersih perlu digunakan untuk
mendorong serviks ke atas atau ke bawah secara perlahan agar dapat terlihat).
TINDAKAN KRIOTERAPI

• Tindakan Krioterapi
• Langkah 3 Jika serviks dapat terlihat seluruhnya, kunci bilah spekulum
dalam posisi terbuka. Dengan demikian salah satu tangan petugas dapat bergerak
bebas.

• Langkah 3a Jika menggunakan sarung tangan terluar, celupkan tangan


tersebut ke dalam larutan klorin 0.5% kemudian lepaskan sarung tangan dari dalam
ke luar. Jika sarung tangan akan dibuang, letakkan ke dalam wadah tahan bocor
atau kantung plastik. Jika sarung tangan bedah akan dipakai ulang, rendam sarung
tangan tersebut dalam larutan klorin 0.5% selama 10 menit untuk dekontaminasi.

• Langkah 4 Gerakkan lampu/senter sehingga serviks dapat terlihat jelas.


TINDAKAN KRIOTERAPI
• Tindakan Krioterapi
• Langkah 5 Gunakan kapas swab untuk menghilangkan
cairan/darah/mukosa. Identifikasi ostium servikalis, SSK (saluran
servikalis kanailis/ sambungan skuamo kolumnar), lokasi dan
besarnya lesi. Jika perlu, oleskan asam asetat sehingga lesi
dapat terlihat.
• Langkah 6 Tes alat krio, caranya arahkan probe ke langit-langit.
Tekan tombol freeze (beku) selama 1 detik kemudian tekan tombol
defrost selama 1 detik untuk mengeluarkan gas dari tabung besi tipis.
Catatan: Katakan pada pasien bahwa dia akan mendengar suara dari unit krioterapi
seperti pada tes alat krio yang baru saja dicoba.
TINDAKAN KRIOTERAPI
• Tindakan Krioterapi
• Langkah 7 Kencangkan kriotip dengan lapisan pelindung (sleeve) ke
ujung probe. Kencangkan dengan tangan saja. Jangan menggunakan alat apapun
untuk mengencangkan kriotip ke probe.
Catatan: Jika kriotip tidak mau menempel pada probe dengan benar, periksa apakah tab sleeve sudah masuk
ke dalam slot pada kriotip dengan benar.

• Langkah 8 Tempelkan kriotip pada serviks, pastikan nipple (pucuk)


berada di tengah dan ditempatkan secara merata pada (Gambar 7-5).
Catatan: Mungkin perlu menggunakan spatula berbahan kayu untuk mendorong jaringan ikat yang menjorok
dari antara bilah (blade) spekulum. Cara lain, sebelum memasukkan spekulum, kondom bisa dipasang pada
kedua bilah (blades) dan ujung kondom dipotong. Ketika spekulum dimasukkan dan blades dibuka, kondom
tersebut akan mencegah dinding vagina agar tidak menjorok diantara celah blades.


TINDAKAN KRIOTERAPI
• Tindakan Krioterapi
• Langkah 9 Pegang kriogun tegak lurus pada permukaan serviks. Tekan
tombol freeze untuk mulai proses pembekuan. Pasang timer selama 3
menit. Perhatikan saat terbentuk bola es pada dan disekitar cryotip.

• Langkah10 Gunakan teknik “freeze-clear-freeze”. Setelah 15 detik


freeze, tekan tombol defrost < 1 detik. Ulang tekan tombol freeze 15
detik lagi, dan defrost < 1 detik, totalnya selama 3 menit proses
pembekuan.
Catatan: Jika mungkin, secara langsung katakan “clear” tiap 15 detik.
TINDAKAN KRIOTERAPI
• Langkah10 .... Penjelasan ulang
Gunakan teknik “freeze-clear-freeze”. Setelah 15 detik, tekan tombol
defrost tidak lebih dari 1 detik. Segera tekan tombol freeze lagi. Tekan
tombol defrost tiap 15 detik selama 3 menit proses pembekuan.
• Catatan: Jika mungkin, secara langsung katakan “clear” tiap 15 detik.
• Catatan: Ketika CO2 digunakan sebagai bahan pendingin, penting untuk menggunakan “teknik
freeze-clear-freeze” ini selama keseluruhan waktu pembekuan. Akan mencegah alat krioterapi agar
tidak tersumbat es pada saat tindakan berlangsung. Jika petugas menunggu selama lebih dari 15 detik
untuk menekan tombol defrost, nantinya alat tersebut dapat tersumbat pada saat tindakan
berlangsung.
Jika alat menjadi tersumbat, ikuti langkah-langkah untuk membersihkan es (lihat Lampiran D).
TINDAKAN KRIOTERAPI
• Langkah 11 Setelah 3 menit pembekuan, kriotip akan menempel
pada serviks karena gumpalan es yang terjadi. Jangan menarik kriotip
secara paksa. Tunggu sampai mencair (defrost) dan alat tersebut
terlepas dari serviks dengan sendirinya. (Biasanya perlu waktu kurang
dari 30 detik.)

• Langkah 12 Tunggu 5 menit kemudian ulangi prosedur pembekuan


dengan menggunakan teknik freeze-clear-freeze. Mungkin waktu
pembekuan perlu ditambah sampai 5 menit jika bola es tidak melewati
4 mm di luar batas lateral probe (Figure 7-6).
• Gambar 7-6. Proses Pembekuan dengan Alat Krioterapi
TINDAKAN KRIOTERAPI
• Tindakan Krioterapi ..... penjelasan
• Langkah 12 Tunggu 5 menit kemudian ulangi prosedur pembekuan
dengan menggunakan teknik freeze-clear-freeze. Mungkin waktu
pembekuan perlu ditambah sampai 5 menit jika bola es tidak melewati
4 mm di luar batas lateral probe

Lihat Gambar 7-6. Proses Pembekuan dengan Alat Krioterapi

• Catatan: Selama tindakan krioterapi, tabung akan menjadi dingin. Selain itu,
pengukur tekanan akan menunjukkan penurunan tekanan. Tetapi, jika pengukur
tekanan menunjukkan angka di bawah 50 kg/cm2, hentikan tindakan krioterapi. Tunggu
sampai suhu tabung kembali ke suhu ruang dan tekanan gas naik di atas 50 kg/cm2.
Butiran es putih juga dapat keluar dari tempat pembuangan (exhaust port).
TINDAKAN KRIOTERAPI

• Langkah13 Di akhir tindakan, periksa serviks secara hati-


hati, pastikan telah terbentuk “bola es” yang putih, keras, benar-
benar beku. Jika tidak, ulangi langkah 9 – 11 minimal sekali
dengan menambah tekanan pada serviks.

• Langkah 14 Setelah tindakan, tutup katup tabung utama.


TINDAKAN KRIOTERAPI

• Langkah 15 Periksa, terjadi pendarahan ?


Jika ada pendarahan, tekan area pendarahan dengan kapas swab
bersih.

• Langkah 16 Lepaskan spekulum dan taruh ke dalam larutan


klorin 0,5% selama 10 menit untuk dekontaminasi
Hasil dari krioterapi ini adalah lesi prakanker
yang akan langsung membeku dengan suhu
yang sangat rendah dan akan berbentuk
seperti bongkahan es dan kemudian lesi
prakanker kanker ini akan mati.
Gambar 7-3. Unit Cryotherapy
Pengukur
tekanan gas
Pengukur
tekanan gas
CRIOTIP DAN LAPISAN
PELINDUNG (PROTECTIVE
SLEEVE)
Pemantik
freeze

Pemantik
defroze
TEKNIK FREEZE-CLEAR-FREEZE
(FCF)
• Untuk cegah agar unit krioterapi tidak tersumbat es
selama tindakan
• FREEZE (bekukan) selama 15 detik
• Dengan singkat tekan tombol DEFROST (hanya <=
1 detik ) [Clear!], kemudian
• Segera tekan tombol FREEZE kembali
• Ulangi teknik ini setiap 15 detik selama 3 menit
pembekuan
DOUBLE FREEZING

• Freeze 3 menit,
(pada alat krio Wallach
15 detik freeze < 1 detik clear)

• Cairkan 5 menit, lalu


• Freeze 3 menit
3-5 mm di luar cryoprobe
TAMPILAN SERVIKS
SETELAH KRIOTERAPI

Pra pengobatan Segera setelah Setelah 4 bulan


cryotherapy
Gambar 12.7: (a) Bola es pada cervix segera setelah cryotherapy, (b) tampilan 2 minggu
setelah cryotherapy, (c) 3 bulan setelah cryotherapy, (d) 1 tahun setelah cryotherapy
TUGAS-TUGAS PASCA-KRIOTERAPI
• Langkah 1

- Bersihkan lampu/senter dengan kain yang dibasahi


larutan klorin 0,5% atau dengan alkohol
(untuk menghindari kontaminasi silang antar pasien).
• Langkah 2

- Celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung


tangan ke dalam larutan klorin 0,5%.
(Lepas sarung tangan dengan bagian dalam berada di luar. Jika sarung
tangan dibuang, masukkan ke dalam wadah tahan bocor atau kantung
plastik. Jika sarung tangan akan dipakai ulang, dekontaminasi dengan

merendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit)


TUGAS-TUGAS PASCA-KRIOTERAPI

• Langkah 3

- Cuci tangan hingga bersih dengan sabun dan air


kemudian dikeringkan dengan handuk kering dan
bersih atau dianginkan.
• Langkah 4

- Pastikan pasien tidak mengalami kram sebelum dia


duduk, turun dari meja pemeriksaan, dan berpakaian.
Jika mengalami kram lebih dari 5–10 menit,
berikan analgesik oral (acetaminophen atau ibuprofen).
TUGAS-TUGAS PASCA-KRIOTERAPI

• Langkah 5

Anjuran asuhan pasca pengobatan, tanda-tanda peringatan dan


buat jadwal tindak lanjut.
• Langkah 6

Catat hasil pengobatan dan jadwal kunjungan berikutnya di


catatan pasien.
TUGAS-TUGAS PASCA-KRIOTERAPI

• Langkah 7

Amati ibu minimal selama 15 menit.


Tanyakan apa yang dirasakannya sebelum mengijinkan pulang.
• Langkah 8

Bersihkan alat
(lihat lampiran D untuk membersihkan alat krioterapi).
TINDAK LANJUT RUTIN

• Instruksi untuk Pasien


• Perawatan pasca
pengobatan
• Tanda-tanda peringatan
• Jadwal tindak lanjut
ASUHAN PASCA PENGOBATAN

• Sebagian besar tidak akan mengalami masalah


• Beritahu mungkin mengalami kram ringan dan
discharge vagina berupa cairan bening, selama 6
minggu
• Jangan dibilas (douche)
• Jangan memakai tampon vagina
• Tidak berhubungan (abstain) selama 4 minggu,
atau sampai discharge benar-benar hilang
TANDA-TANDA PERINGATAN

• Demam selama lebih dari 2 hari


• Sangat nyeri pada abdomen bagian bawah,
terutama jika mengalami demam
• Pendarahan lebih banyak dibandingkan
menstruasi terbanyak selama lebih dari 2 hari
• Pendarahan dengan clots (bekuan/ gumpalan)
JADWAL TINDAK LANJUT

• Kembali untuk pemeriksaan pelvik setelah 3-4 bulan


• Ulangi tes VIA setelah 1 tahun
• Mencatat riwayat keluhan yang ada
• Periksa secara seksama
• Pengobatan ulang/Rujuk jika memenuhi kriteria
• Persisten
• Berkembang
• Rujukan lain
Gambar 7-8. Status Pengobatan dan Tindakan yang Dianjurkan
KLASIFIKASI VIA PENJELASAN TINDAKAN YANG
DIANJURKAN
Tes VIA negatif SSK terlihat
Tidak ada acetowhite epitelium
(WE)

Persisten Tes VIA positifa, tetapi lesi kurang Obati kembali dengan
dari 75% permukaan serviks krioterapi

Berkembang Tes VIA positif dengan lesi lebih


besar dari sebelum diobati atau
menutupi lebih dari 75%
permukaan serviks

Rujukan lain Lesi persisten yang perlu


pengobatan dengan krioterapi,
tetapi pasien meminta rujukan
untuk metode pengobatan yang
berbeda
NOTE:
squamo-columnar junction (SCJ) atau sambungan
skuamo-kolumnar (SSK). SKK adalah batasan antara
epitel yang melapisi ektoserviks dan endoserviks
kanalis serviks.
Apa yang Sebaiknya Dilakukan Seseorang Setelah Menjalani Krioterapi?

Setelah seseorang melakukan krioterapi, biasanya dokter akan


menjadwalkan pemeriksaan ulang pada 7 hari, 1 bulan, 6 bulan, dan 1 tahun
setelah tindakan berlangsung. Walaupun krioterapi ini dinilai efektif untuk
membunuh lesi prakanker, namun pemeriksaan ulang ini tetap dilakukan
untuk memastikan bahwa lesi prakanker benar-benar hilang dan tidak
bersarang lagi pada leher rahim. Selain itu pemeriksaan secara berkala pun
(selama 1 tahun sekali atau 5 tahun sekali) sebenarnya masih
direkomendasikan untuk pasien yang telah menjalani krioterapi ini agar
kesehatan organ reproduksi dapat terpantau dengan baik.
Dimana Krioterapi Dapat Dilakukan?

Tindakan krioterapi ini dapat dengan mudah dilakukan di Puskesmas


oleh bidan ataupun dokter Spesialis kandungan (SpOg). Namun
perlu diketahui bahwa krioterapi ini hanya dapat dilakukan untuk
menghilangkan lesi prakanker saja, sebagai tindak lanjut dari deteksi
dini kanker serviks. Krioterapi tidak dapat dilakukan untuk
menghilangkan sel kanker pada mereka yang telah mengidap kanker
serviks stadium lanjut.
Undang-undang No 34 tahun 2014 Puskesmas didaulat sebagai lini
pertama dalam penanggulangan kanker yang menjadi tanggung
jawab pemerintah dan pemerintah daerah. Puskesmas
melaksanakan tanggung jawab tersebut melalui program deteksi
dini dan penanggulangan awal dengan cryotherapy.

Cryotherapy dapat dilakukan oleh tenaga yang terlatih. Dinas


Kesehatan sudah melakukan pelatihan terhadap dokter-dokter di
Puskesmas yang nantinya akan menjadi pelaksana program.
Kendala pelaksanaan cyrotherapy di puskesmas
BPJS bersedia menanggung biaya cryotherapy namun
BPJS selaku pihak asuransi yang menanggung
pembiayaan pasien yang mengikuti cryotherapy tidak
cukup untuk menutup biaya operasional tersebut. Siapa
yang menutupi biaya kekurangan?
Program skrining dan cryotherapy yang tujuan awalnya
sudah berpedoman terhadap undang-undang harus
terhambat karena regulasi terkait dilarangnya pemungutan
biaya tambahan terhadap peserta BPJS yang menjalani
cryotherapy (iur bayar) namun dengan plafon pembayaran
oleh BPJS yang nominalnya tidak munutup biaya
operasional.
PERKEMBANGAN CRYOTERAPHY
SEKARANG
Cryotheraphy, salah satu jenis teknologi kesehatan
yang akan menghancurkan jaringan tidak normal
menggunakan suhu dingin yang ekstrem dari
nitrogen cair atau gas argon.
THANKS YOU…
TERIMA KASIH….

Anda mungkin juga menyukai