IVA+PAP Smear
Keuntungan:
● Murah
● Cepat
● Dapat dilakukan disemua tingkat pelayanan kesehatan
● Non invasif
● Sensitivitas dan spesifisitas memadai
Indikasi Kontraindikasi
● Wanita usia muda yang pernah ● Wanita yang belum pernah melakukan
melakukan hubungan seksual di hubungan seksual
usia <20 tahun ● Sedang hamil
● Memiliki banyak pasangan seksual ● 24 jam sebelumnya melakukan
● Riwayat pernah mengalami infeksi hubungan seksual
menular seksual ● Perdarahan masif saat menstruasi
● Riwayat keluarga dengan kanker ● Wanita pasca menopause
serviks
● Hasil pap smear sebelumnya yang
abnormal
● Wanita perokok
Sambungan squamokolumnar
Kategori hasil pemeriksaan IVA
▪ IVA negatif = serviks normal
cukup
Asam asetat 3 - 5 %
Kapas lidi
Spekulum vagina
I Metode Pemeriksaan
● Memastikan identitas , memeriksa status dan kelengkapan informed
consent klien
● Klien diminta untuk menanggalkan pakaiannya dari pinggang hingga
lutut danmenggunakan kain yang sudah disediakan
● Klien diposisikan dalam posisi litotomi
● Tutup area pinggang hingga lutut klien dengan kain
● Gunakan sarung tangan
● Bersihkan genitalia eksterna dengan air DTT
● Masukkan spekulum dan tampakkan serviks hingga jelas terlihat
● Bersihkan serviks dari cairan , darah, dan sekret dengan kapas lidi
bersih
I Metode Pemeriksaan
● Periksa serviks sesuai langkah-langkah berikut :
○ Terdapat kecurigaan kanker atau tidak : Jika ya, klien dirujuk , pemeriksaan IVA
tidak dilanjutkan . Jika pemeriksaan adalah dokter ahli obstetri dan ginekologi ,
lakukan biopsi
○ Jika tidak dicurigai kanker, identifikasi Sambungan Skuamo kolumnar (SSK)
Jika SSK tidak tampak , maka : dilakukan pemeriksaan mata telanjang tanpa
asam asetat, lalu beri kesimpulan sementara, misalnya hasil negatif namun SSK
tidak tampak. Klien disarankanuntuk melakukan pemeriksaan selanjutnya lebih
cepat atau pap smear maksimal 6 bulan lagi.
○ Jika SSK tampak, lakukan IVA dengan mengoleskan kapas lidi yang sudah
dicelupkan ke dalam asam asetat 3-5% ke seluruh permukaanserviks
○ Tunggu hasil IVA selama 1 menit, perhatikan apakah ada bercak putih
( acetowhite epithelium) atau tidak
I Metode Pemeriksaan
● Jika tidak (IVA negatif), jelaskan kepada klien kapan harus kembali
untukmengulangi pemeriksan IVA
● Jika ada (IVA positif) , tentukan metode tata laksana yang akan
dilakukan
● Keluarkan spekulum
● Buang sarung tangan , kapas, dan bahan sekali pakai lainnya ke
dalam container( tempat sampah) yang tahan bocor, sedangkan
untuk alat-alat yang dapatdigunakan kembali, rendam dalam larutan
klorin 0,5% selama 10 menit untukdekontaminasi
● Jelaskan hasil pemeriksaan kepada klien, kapan harus melakukan
pemeriksaanlagi, serta rencana tata laksana jika diperlukan.
Hasil IVA +
Kangker Serviks
Skuamokolumnar
junction
Hasil IVA -
PAP Smear
PAP Smear
▪ PAP Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan portio dalam melihat adanya
perubahan atau keganasan pada epitel serviks/portio (displasia) sebagai tanda awal
keganasan serviks atau prakanker
Tujuan PAP Smear
Tujuan PAP Smear adalah sebagai pemeriksaan penyaring / skrining dan pelacak adanya perubahan sel
ke arah keganasan secara dini sehingga kelainan prakanker dapat terdeteksi serta pengobatannya menjadi
lebih murah dan mudah
Indikasi PAP Smear
● Indikasi: untuk skrining atau deteksi dini kanker serviks
● The American Cancer Society dan U.S Preventive Services Task Force merekomendasikan
agar wanita melakukan pemeriksaan PAP Smear untuk skrining sejak dini.
● Isi pedoman tersebut:
○ Semua wanita dapat mulai skrining kanker serviks sejak usia 21 tahun
○ Wanita 21–29 tahun: direkomendasikan setiap 3 tahun sekali. Jika hasilnya abnormal,
dapat diperiksa HPV DNA
○ Wanita 30–65 tahun: direkomendasikan PAP Smear + HPV DNA setiap 5 tahun sekali
(selama hasilnya normal)
○ Wanita dengan riwayat lesi prakanker cukup serius seperti CIN grade 2/3: harus
melanjutkan pemeriksaan minimal 20 tahun setelah lesi ditemukan
Keterangan:
HPV: Human Papilloma Virus
CIN: Cervical Intraepithelial Neoplasia
Kontraindikasi PAP Smear
● Kontraindikasi menurut panduan The American Cancer Society dan U.S Preventive Services Task
Force:
○ Wanita <21 tahun
■ Jarang ditemukan kanker serviks
■ Skrining pada usia ini, terlepas dari riwayat seksual, akan menimbulkan lebih banyak
kerugian dibanding manfaat
○ Wanita 65 tahun ke atas dengan riwayat skrining kanker serviks rutin selama 10 tahun
terakhir dengan hasil normal direkomendasikan untuk menghentikan skrining kanker serviks.
■ Setelah berhenti, tidak dianjurkan mulai kembali meski memiliki pasangan seksual baru
○ Wanita dengan riwayat histerektomi total harus berhenti melakukan skrining kanker serviks,
kecuali histerektomi dilakukan sebagai tatalaksana lesi prakanker dan kanker serviks.
● PAP Smear tidak dianjurkan untuk dilakukan setiap tahunnya jika hasil pemeriksaan didapatkan normal
dan tidak ada faktor risiko penyerta seperti infeksi HIV dan immunocompromised
Alat Pemeriksaan
1. Air mengalir
2. Spatula Ayre
3. Sabun cair
4. Pensil kaca (marker)
5. Larutan antiseptik
6. Spekulum
7. Lap
8. Alkohol 95%
9. Larutan hipoklorit
10. Kaca benda (object glass)
11. Lap bersih atau tissue
12. Baskom berisi larutan klorin 0,5%
13. Handuk kecil atau tissue
14. Sarung tangan steril
15. Formulir pemeriksaan
16. Tempat sampah non-medis
17. Tempat sampah medis
Bahan Pemeriksaan
● sekret vagina
● sekret servikal (ektoserviks)
● sekret endoservikal (endoserviks)
● sekret endometrial dan forniks posterior
diambil dengan menghapus permukaan mukosa endoserviks dan daerah squamocolumnar junction (SCJ).
Kegunaan :
1. Untuk mendiagnosis dan deteksi dini lesi prakanker (dysplasia) dan kanker serviks, dimana predileksi
kanker serviks paling sering dijumpai di daerah squamo-columnar junction (SCJ).
2. Untuk diagnosis penyakit infeksi yang terdapat di dalam endoserviks.
Langkah Pemeriksaan
1. Menyiapkan pasien
2. Sapalah pasien atau keluarganya dengan ramah dan perkenalkan diri, serta tanyakan
keadaannya, kemudian pasien dipersilakan duduk.
3. Berikan informasi umum pada pasien atau keluarganya tentang pengambilan Pap Smear,
tujuan dan manfaat untuk keadaan pasien.
4. Berikan jaminan tentang keamanan atas tindakan yang anda lakukan serta jaminan tentang
kerahasiaan yang diperlukan pasien kepada pasien atau keluarganya.
5. Mintalah kesediaan pasien untuk pengambilan Pap Smear (informed consent)
6. Minta pasien untuk mengosongkan kandung kemih dan melepas pakaian dalam.
7. Persilahkan pasien untuk berbaring di ranjang ginekologi dan mengatur pasien pada posisi
litotomi
8. Hidupkan lampu sorot, arahkan dengan benar pada bagian yang akan diperiksa.
9. Pengambilan sampel dan pembuatan pap smear
10. Siapkan peralatan dan bahan
Langkah Pemeriksaan
1. Cuci tangan aseptik
2. Pasang sarung tangan steril
3. Pemeriksa duduk pada kursi yang telah disediakan, menghadap ke aspekus genitalis
4. Lakukan periksa pandang (inspeksi) pada daerah vulva dan perineum
5. Ambil spekulum dengan tangan kanan, masukkan ujung telunjuk kiri pada introitus vagina
(agar terbuka), masukkan ujung spekulum dengan arah sejajar introitus (yakinkan bahwa
tidak ada bagian yang terjepit) dan dorong bilah spekulum ke dalam lumen vagina
6. Setelah masuk setengah panjang bilah, putar spekulum 90 derajat hingga tangkainya ke arah
bawah. Atur bilah atas dan bawah dengan membuka kunci pengatur bilah atas bawah (hingga
masing-masing bila menyentuh dinding atas dan bawah vagina)
7. Tekan pengungkit bilah sehingga lumen vagina dan serviks tampak jelas (perhatikan ukuran
dan wama porsio, dinding dan sekret vagina dan forniks)
8. Jika sekret vagina ditemukan banyak, bersihkan secara hati-hati (supaya pengambilan epitel
tidak terganggu)
9. Pengambilan sampel pertama kali dilakukan pada porsio diusahakan di daerah squamo-
columnair junction. Sampel diambil dengan menggunakan spatula Ayre yang diputar
360°. Pengambilan Bahan Sediaan dengan Spatula Ayre
Interpretasi Hasil dan Follow-Up PAP Smear
● Interpretasi
○ Lesi intraepitel negatif: tidak ada tanda neoplasia secara seluler
○ Temuan nonneoplastik: variasi seluler nonneoplastik, perubahan seluler reaktif, sel glandular
pascahisterektomi
○ Organisme: Trichomonas vaginalis, bacterial vaginosis, Candida sp, Actinomyces sp, virus
herpes, sitomegalovirus
○ Sel endometrial pada wanita di atas usia 45 tahun
● Sistem pelaporan hasil yang mengikuti standar internasional yaitu The Bethesda System for
Reporting Cervical Cytology (sejak tahun 1988). Pada revisi terbaru tahun 2014, laporan hasil
pemeriksaan mencakup
○ Tipe spesimen: konvensional atau liquid based
○ Adekuasi spesimen: menunjukkan apakah spesimen cukup memuaskan/tidak untuk evaluasi
○ Kategori umum: negatif untuk lesi intraepitel/malignansi, abnormalitas sel epitel, dan keadaan
lainnya
Edukasi PAP Smear
● Edukasi
○ Dilakukan sebelum dan sesudah pemeriksaan
■ Sebelum: indikasi, tujuan, manfaat, proses pemeriksaan, persiapan
● Persiapan: menghindari berhubungan seksual, menggunakan zat kimia seperti
antiseptik/lubrikan/obat intravaginal selama 48 jam sebelum diperiksa
■ Setelah: kapan dan bagaimana pasien akan menerima hasil, menekankan pentingnya
kembali untuk mengambil hasil pemeriksaan (idealnya hasil dapat diambil 2–3 minggu,
jika ada kelainan pada anamnesis dan pemeriksaan fisik edukasi rujuk pasien ke dr
spesialis obstetri dan ginekologi
○ Rekomendasi pasien untuk menjadwalkan pemeriksaan di luar periode menstruasi,
kehamilan, masa nifas, dan jika terdapat infeksi pada organ genitalia → hal-hal ini
mempengaruhi gambaran sampel sel yang diambil
○ Edukasi pentingnya pemeriksaan PAP Smear sebagai skrining kanker serviks
Terima kasih