Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MULTIDISIPLIN ILMU KEPERAWATAN

PEMERIKSAAN PAP SMEAR

NAMA KELOMPOK :

 ANA LUTFIA DEVI (1820042)


 ACHMAD SYARIFUDDIN H. (1820046)
 HERLINA AMBARWATI (1820057)
 MIFTAKHUL YUSRIL HEGA P. (1820062)

Prodi Keperawatan Progam Sarjana

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen

2019
DEFINISI

Pap smear adalah suatu prosedur pemeriksaan khusus wanita untuk mendeteksi ada
tidaknya kanker cervix atau kanker mulut rahim. Cervix (baca: seviks) merupakan bagian
paling bawah dari rahim, yang berhubungan langsung dengan vagina.

Pemeriksaan pap smear ini dilakukan dengan cara mengambil sebagian kecil sel-sel
pada lapisan terluar serviks kemudian langsung diperiksa dibawah mikroskop, untuk
mengetahui apakah sel tersebut normal atau sudah mengalami mutasi.

Kanker cervix paling sering timbul karena adanya infeksi dari virus HPV (Human
Papilloma Virus). Terdapat lebih dari 100 tipe HPV dan 40 tipe diantaranya ditularkan
melalui penyakit menular seksual. Virus HPV yang paling berperan dalam menyebabkan
terjadinya kanker cervix adalah tipe 16 dan 18.

Pemeriksaan pap smear ini tidak mendeteksi ada tidaknya infeksi dari HPV, namun
mendeteksi adanya perubahan bentuk sel cervix normal yang mungkin disebabkan oleh HPV.
Dengan mengetahui adanya perubahan sel cervix tidak normal sejak dini, diharapkan
penanganan kanker cervix dapat dilakukan lebih efektif. Dengan melakukan pemeriksaan pap
smear secara rutin dapat menurunkan angka kematian akibat kanker serviks sebesar 80%.

Pemeriksaan pap smear dilakkukan selama :

Usia Frekuensi Pap smear


<21 tahun, tidak aktif secara seksual, tidak
tidak memerlukan
ada faktor risiko yang diketahui
<21 tahun, aktif secara seksual setiap 3 tahun
21-29 tahun setiap 3 tahun
setiap 3-5 tahun jika tes Pap smear dan HPV
30-65 tahun
sebelumnya negatif
Anda mungkin tidak lagi membutuhkan tes Pap
65 tahun ke atas
smear jika tes sebelumnya negatif
Persiapan dan Prosedur Pap Smear

Sebelum melakukan pemeriksaan pap smear berikut di bawah ini merupakan syarat
sebelum mengikuti tes:

 Pasien perlu menghindari melakukan hubungan intim dengan pasangan dan aturannya
adalah selama 24 jam sebelum tes (akan lebih baik lagi kalau 48 jam atau 2 hari
sebelum tes).
 Pasien tidak diperkenankan menggunakan alat pembersih dubur, tampon, obat-obatan
vagina atau spermisida lainnya tepat sebelum menempuh pemeriksaan pap smear
selama 24 jam sebelum tes sebab hal ini akan menjadi penghambat hasil dari tes pap
smear yang dilakukan.
 Pasien disarankan pula untuk mengosongkan kandung kemih sebelum tes ditempuh
supaya lebih merasa nyaman selama proses pemeriksaan.
 Pasien tak dalam kondisi infeksi berat di mana contohnya tengah mengalami
keputihan serius dan parah.
 Pasien dianjurkan untuk menghentikan pengobatan lokal (obat yang digunakan
dengan memasukkannya lewat vagina) 1 minggu sebelum melakukan tes pap.
 Pasien yang pasca bersalin atau operasi rahim maupun yang baru saja menempuh
radiasi, lakukan pemeriksaan pap sekitar 6-8 minggu kemudian.

Ada beberapa hal yang penting untuk Anda sampaikan kepada dokter yaitu :

 Apabila Anda tengah hamil.


 Apabila Anda pertama kali menjalani pemeriksaan pap.
 Apabila Anda memakai kontrasepsi dan beritahukan juga kepada dokter jenis
kontrasepsi yang digunakan.
 Apabila sudah pernah mendapatkan hasil tes pap yang tak wajar kalau sudah pernah
menempuh tes ini sebelumnya.
 Apabila Anda mempunyai riwayat pelecehan seksual.
 Apabila Anda dulunya pernah menempuh tindakan bedah pada bagian vulva, leher
rahim, rahim maupun vagina.
 Lama siklus atau masa datang bulan.
 Hari pertama sekaligus juga terakhir datang bulan Anda.
Berikut adalah prosedur yang bisa ditempuh oleh pasien

 Pasien diminta untuk berbaring telentang di meja khusus pemeriksaan.

 Pasien perlu memosisikan kaki dengan membukanya secara lebar dan pastikan juga
kaki yang menjadi penopang sanggurdi.

 Setelah pasien siap dengan posisi tersebut, dokter pun juga siap dengan memasukkan
alat khusus bernama spekulum secara perlahan-lahan ke dalam vagina supaya mampu
menjaga dinding vagina agar tetap dalam kondisi terbuka. Dengan cara ini, akses
menuju leher rahim pun tersedia.

 Dokter lalu melanjutkan dengan melakukan pengikisan sampel kecil yang berasal dari
sel-sel leher rahim pasien. Pengikisan ini prosedurnya akan dilakukan dengan
menggunakan alat bernama spatula.
 Tetap bertahan dan lanjutkan pemeriksaan meski memang kebanyakan pasien bakal
mengalami adanya dorongan dan iritasi sedikit selama gesekan singkat terjadi.
 Setelah dokter mendapatkan sampel sel melalui proses pengikisan tadi, sampel akan
dokter bawa ke laboratorium untuk mengujinya. Dari pengujian sampel barulah akan
diketahui ada tidaknya sel-sel tak wajar di bagian rahim atau leher rahim.

Hasil pemeriksaan Pap Smear :


 Hasil pemeriksaan normal, berarti pada saat pemeriksaan pasien tidak terkena kanker
serviks. Pemeriksaan dapat diulang kembali setelah 3 tahun.
 Hasil pemeriksaan tidak normal, juga tidak langsung berarti seseorang terkena kanker
serviks. Hasil yang tidak normal hanya menunjukan adanya sel abnormal di daerah
cervix, bisa saja sel tersebut masih berupa sel pre-kanker, yang nantinya akan
berkembang menjadi sel kanker. Untuk menegakkan diagnosis kanker serviks harus
didukung dengan pemeriksaan penunjang lain seperti kolposkopi dan biopsi.

Efek Samping Pap Smear


Pemeriksaan pap smear tidak sakit dan tidak menimbulkan efek samping apapun pada wanita.
Hanya saja mungkin merasa sedikit tidak nyaman pada saat menggunakan alat 'cocor bebek'
dan pada saat dilakukan usapan di daerah cervix.

Setelah pemeriksaan, pada beberapa kasus, walaupun jarang terjadi dapat mengalami kram
perut seperti menstruasi atau terjadi perdarahan sedikit. Efek samping yang terjadi ini hanya
bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.honestdocs.id/pap-smear-serviks

https://www.honestdocs.id/pap-smear

https://halosehat.com/review/tindakan-medis/pap-smear

Anda mungkin juga menyukai