Dinamakan sesuai dengan penemunya, Dr. George Papanicolaou (1883-
1962) dari Yunani. Test ini digunakan menyingkapkan apakah ada inIeksi, radang, atau sel-sel abnormal dalam serviks (leher rahim). Test Pap smear dapat dilakukan di RS, klinik dokter kandungan ataupun laboratorium terdekat. Prosedurnya cepat (hanya memerlukan waktu beberapa menit) dan tidak menimbulkan rasa sakit. Test Pap smear dapat dilakukan bila Anda tidak dalam keadaan haid ataupun hamil. Untuk hasil terbaik, sebaiknya tidak berhubungan intim minimal 3 hari sebelum pemeriksaan.
Gambar 1: Dokter memasukkan (alat) speculum ke dalam liang vagina untuk menahan dinding vagina tetap terbuka. Gambar 2: Cairan/lendir rahim diambil dengan mengusapkan (alat) spatula. Gambar 3: Usapan tersebut kemudian dioleskan pada obyek-glass Gambar 4: sample siap dibawa ke laboratorium patologi untuk diperiksa. 1enis-1enis Test Pap Smear: 1. Test Pap smear konvensional Seperti gambar diatas. 2. Thin prep Pap Biasanya dilakukan bila hasil test Pap smear konvensional kurang baik/kabur. Sample lendir diambil dengan alat khusus (cervix brush), bukan dengan spatula kayu dan hasilnya tidak disapukan ke object-glass, melainkan disemprot cairan khusus untuk memisahkan kontaminan, seperti darah dan lendir sehingga hasil pemeriksaan lebih akurat. 3. Thin prep plus test HPV DNA Dilakukan bila hasil test Pap smear kurang baik. Sampel diperiksa apakah mengandung DNA virus HPV.
Penatalaksanaan Pap Smear Menurut Hasil HASIL PENJELASAAN PILIHAN TERAPI Hasil normal : mungkin perlu tindak lanjut lebih lanjut Tidak ada sel endoserviks
O Spesimen pap smear normal, namun tidak ada sel O Bila hasil pap smear sebelumnya
InIeksi
Sistem Bethesda ASC
endoserviks.
O ungkin terdapat spesiIikasi jenis dalam hasil.
O Peradangan O AtroIi berkaitan dengan penggunaan Depo- Provera dan menopause
dalam batas normal, lakukan pap smear ulang dalam 1 tahun O Ulangi pap smear dalam 3- 6 bulan bila riwayat pap smear sebelumnya abnormal
O Anjurkan pemeriksaan inIeksi atau terapi. Lakukan pap smear lagi dalam 1 tahun.
O Periksa adanya inIeksi. Bila ada obati hanya inIeksi spesiIik; lakukan uji pap smear lain dalam 3-6 bulan. O Gunakan krim estrogen per vagina sesuai protokol. Hentikan
Perubahan reaktiI dan reparasi (laporan opsional pada sistem Baethesda)
O Perubahan sel berhubungan dengan inIlamasi, radiasi, dan pemasangan AKDR- bukan masalah medis yang mendesak penggunaan krim 1 minggu sebalum tindak lanjut pap smear, dalam 2- 3 bulam. Bila hasil normal, gunakan dosis rumatan krim estrogen per vagina.
O Periksa adanya inIeksi dan lakukan pap smear lagi dalam 1 tahun Hasil Abnormal : direkomendasikam untuk tindak lanjut ASC- NOS
Sistem Bethesda ASC- LSIL/ CIN 1 O Perubahan sel sedikit abnormal (sekitar 50- 60 sembuh spontan, tanpa terapi)
O Tidak ada laporan sel maligna O Lakukan pap smear setiap 6 bulan selama 2 tahun; lakukan kolposkopi bila hasil pap smear abnormal
O Lakukan pap smear setiap 6
ASC- HSIL/ CIN2- CIN 3
AGCs
O Kemungkinan terdapat HPV, diplasia ringan
O Displasia sedang atau berat (kebanyakan berkembang mebjadi kanker bila tidak ditangani)
Kategori berikut telah ditetapkan : O AGC O Sel endoserviks atipis O Sel endometrium atipis
bulan selama 2 tahun; lakukan kolposkopi bila hasil abnormal O Lakukan triase dengan uji HPV positiI untuk dilakukan kolposkopi
O Rujuk pasien untuk kolposkopi
O Rujuk pasien untuk kolposkopi disertai kuretasi endoserviks sesegera mungkin O inta biopsi endometrium bila 1) usia di atas 40 tahun, atau 2) pap smear menunjukkan sel endoserviks, atau 3) wanita yang
Adneokarsinoma in situ (AIS)
Adneokarsinoma
O Sel- sel kanker terbatas pada permukaan serviks
Kanker, spesiIik dilaporkan pada : O Endoserviks O Ekstrauterus O Endometrium O NOS memiliki riwayat perdarahan uterus yang abnormal
O Rujuk pasien ke dokter spesialis untuk mendapatkan evaluasi dan terapi
O Segera rujuk pasien ke dokter spesialis untuk mendapatkan evaluasi dan terapi
PEDOMAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS: O Para wanita harus mulai melakukan tes Pap smear sekitar 3 tahun setelah mereka mulai melakukan hubungan seks, tetapi tidak lebih tua dari usia 21 tahun. O Pengujian harus dilakukan setiap tahun jika tes Pap smear biasa digunakan, atau setiap 2 tahun sekali jika Pap smear berbasis cairan digunakan. O Dimulai pada usia 30 tahun, para wanita yang mempunyai hasil tes NORAL sebanyak 3x berturut-turut mungkin dapat menjalani tes Pap smear setiap 2 sampai 3 tahun sekali. Pilihan lainnya untuk wanita di atas 30an adalah menjalani tes Pap smear setiap 3 tahun sekali plus tes HPV DNA. O anita yang memiliki Iaktor resiko tertentu (seperti inIeksi HIV atau punya imunitas lemah) harus mendapatkan tes Pap smear setiap tahun. O anita usia 70 tahun atau lebih tua dengan hasil tes Pap NORAL selama 3 tahun berturut-turut (dan tidak mempunyai hasil tes ABNORAL dalam 10 tahun terakhir) dapat memilih untuk berhenti melakukan tes Pap smear ini. Tapi wanita yang telah menderita kanker serviks atau yang memiliki Iaktor risiko lain (seperti yang disebutkan di atas) harus terus melalukan tes ini selama mereka berada dalam kesehatan yang baik. O anita yang pernah menjalani total histerektomi juga dapat memilih untuk berhenti melakukan tes Pap kecuali telah menjalani pembedahan untuk mengobati kanker serviks atau pra-kanker. anita yang pernah menjalani histerektomi sederhana (leher rahim tidak dihapus) harus tetap mengikuti pedoman di atas. Beberapa wanita percaya bahwa mereka bisa berhenti melakukan tes Pap smear setelah mereka berhenti mempunyai anak. Ini tidak benar. ereka harus terus mengikuti pedoman diatas. Pemeriksaan Panggul dan Tes Pap Smear Banyak orang sering rancu antara pemeriksaan panggul dan tes Pap smear, mungkin karena kedua hal ini sering dilakukan pada saat bersamaan. Pemeriksaan panggul adalah bagian dari perawatan kesehatan rutin seorang wanita. Selama pemeriksaan ini, dokter mungkin melihat dan merasakan organ reproduksi. Beberapa wanita berpikir bahwa mereka tidak perlu pemeriksaan panggul setelah mereka berhenti memiliki anak. Hal ini tidak benar. Pemeriksaan panggul dapat membantu menemukan penyakit pada organ kewanitaan. Tapi hal itu tidak akan menemukan kanker serviks pada stadium awal. Untuk itu, tes Pap smear diperlukan. Tes Pap smear sering dilakukan sesaat sebelum pemeriksaan panggul. eskipun kanker serviks masih belum dapat dieliminasi atau dihilangkan, namun angka kejadiannya dapat ditekan dengan melakukan berbagai pemeriksaan untuk mendeteksi dini kanker serviks. Secara umum, kanker serviks dapat dideteksi dengan mengetahui adanya perubahan pada daerah mulut rahim dengan cara pemeriksaan sitologi menggunakan IVA (Inspeksi Visual Asetat) dan tes Pap Smear. Persatuan Ahli Kebidanan dan Kandungan di Amerika Serikat mengeluarkan panduan bahwa setiap wanita seharusnya melakukan tes Pap Smear untuk deteksi dini kanker serviks saat 3 tahun pertama dimulainya aktivitas seksual atau pada usia 21 tahun. Program pemeriksaan dini yang dianjurkan untuk kanker serviks menurut HO sendiri dilakukan minimal satu kali pada wanita di usia sekitar 35-40 tahun. Pada daerah dengan Iasilitas tersedia, maka pemeriksaan ini harus dilakukan tiap 10 tahun sekali pada wanita usia 35-55 tahun. Dan pada daerah dengan Iasilitas yang tersedia berlebih, maka pemeriksaan dilakukan tiap 5 tahun sekali. Namun, skrining yang ideal dan optimal untuk dilakukan adalah tiap 3 tahun sekali pada usia 25-60 tahun. Pemeriksaan ini dapat dihentikan pada usia 70 tahun pada wanita yang tidak memiliki abnormalitas pada hasil pemeriksaan tes Pap-nya. Tes Pap Smear dapat mendeteksi adanya sel abnormal sebelum berkembang menjadi lesi prakanker atau kanker serviks sedini mungkin , terutama pada wanita dengan aktivitas seksual yang aktiI maupun yang telah divaksinasi. Pada dasarnya tes Pap Smear ini mengambil sediaan dari epitel permukaan (sel pada permukaan/dinding) serviks yang mengelupas/eksIoliasi di mana epitel permukaan serviks selalu mengalami regenerasi dan digantikan oleh lapisan epitel di bawahnya. Epitel yang eksIoliasi ini merupakan gambaran keadaan epitel jaringan di bawahnya juga. Kemudian, sediaan ini diwarnai secara khusus dan dilihat di bawah mikroskop untuk diinterpretasi lebih lanjut untuk dibedakan derajat lesi kankernya. Tes ini memiliki tingkat sensitivitas 90 apabila dilakukan setiap tahun, 87 jika dilakukan setiap dua tahun, 78 setiap tiga tahun, dan 68 jika dilakukan setiap lima tahun sekali. Pap smear atau pap test adalah tes spesiIik yang digunakan dan ditujukan untuk mendeteksi dini kanker leher rahim atau kanker serviks. Dan mengapa pap smear menjadi salah satu pemeriksaan yang penting adalah untuk perempuan yang telah aktiI secara seksual? Karena, aktivitas seksual merupakan salah satu predisposisi kanker serviks dengan jenis resiko tinggi ataupun rendah. Pap smear memang hanya merupakan metode skrining yang Iungsinya untuk menapis. alau begitu, pap smear mampu mendeteksi lebih dari 90 persen kanker leher rahim tahap awal yang masih bisa disembuhkan.
Berikut beberapa kutipan pernyataan Dr.dwiana Ocviyanti.SpOG(K);
'kanker leher rahim pada stadium awal tidak ada gejala, apalagi lesi prakanker yang sama sekali tak bergejala
'Pap smear PENTING pada semua perempuan yang sudah pernah melakukan hubungan seksual!
Perempuan yang sudah pernah kontak hubungan seksual selama 3 tahun dari kontak seksual pertama kali, AJIB melakukan Pap smear'
'Perjalanan penyakit hingga disebut penyakit dapat diibaratkan seperti pergerakan siput karena pertumbuhanya yang lambat, membutuhkan waktu sekitar 10-20 yahun menuju kanker dan selama masa itu hampir tidak ada gejala yang timbulkan. Pap smear adalah screening untuk mendeteksi perubahan sel sel yang terjadi di dalam serviks uterus. Perubahan sel rahim yang terdeteksi secara dini akan memungkinkan beberapa tindakan pengobatan diambil sebelum sel-sel tersebut berkembang menjadi sel kanker. Artinya, semakin dini penyakit kanker diketahui maka semakin mudah menanganinya.
Alasan Harus melakukan Pap smear : enikah pada usia muda (dibawah 20 tahun) Pernah melakukan senggama sebelum usia 20 tahun Pernah melahirkan lebih dari 3 kali Pemakaian alat kontrasepsi lebih dari 5 tahun, terutama IUD atau kontrsepsi hormonal engalami perdarahan setiap hubungan seksual engalami keputihan atau gatal pada vagina Sudah menopause dan mengeluarkan darah pervagina Berganti-ganti pasangan dalam senggama
Persiapan sebelum pap smear : Pada saat pengambilan lendir, usahakan otot-otot vagina rileks Tidak melakukan hubungan suami-istri 48 jam sebelum pengambilan lendir mulut rahim aktu yang paling baik untuk pengambilan lendir adalah 2 minggu setelah selesai haid Jangan menggunakan pembasuh antiseptic atau sabun antiseptic di sekitar vagina selama 72 jam sebelum pengambilan lendir Jika sudah menopause, papsmear dapat dilakukan kapan saja, tetapi jika kandung rahim dan leher rahim telah diangkat atau dioperasi (hysterectomy) atau operasi pengangkatan kandung rahim dan leher rahim tidak perlu lagi melakukan papsmear karena sudah terbebas dari resiko menderita kanker leher rahim.
aktor Resiko Yang harus dibuang jauh-jauh dari pikiran adalah bahwa bukan hanya perempuan beresiko tinggi saja yang harus di lakukan Pap Smear. Atau tidak memiliki keluhan tidak perlu melakukan Pap smear. Karena pada kenyataanya kanker serviks bisa menyerang perempuan mana saja. Jangan sampai mereka datang untuk melakukan Pap smear , saat stadium kankernya sudah lanjut. Sedangkan beberapa Iaktor yang meningkatkan resiko terkena kaker serviks atau dikenal dengan Iaktor resiko tinggi,yakni; Perempuan yang telah berhubungan seksual diusia muda (kurang dari umur 21 tahun), elahirkan diusia muda, Berganti-ganti pasangan seksual, Perempuan perokok aktiI maupun pasiI.
Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Saat akan Melakukan Pap smear Ada beberapa hal yang perlu dihindari agar tidak mempengaruhi keakuratan hasil pemeriksaan antara lain; O Tidak boleh sedang haid atau perdarahan, sebaiknya 3 hari setelah haid selesai, O Tidak boleh melakukan hubungan seksual walau dengan kondom minimal 3 hari sebelum pemeriksaan, O Tidak boleh memakai douch/cairan pembersih vagina atau sejenisnya yang dimasukan ke dalam vagina, bila sekedar membersihkan luar vagina atau cebok diperbolehkan, O Tidak sedang hamil. sebaiknya 2-3 bulan setelah melahirkan.
Setelah mengenal lebih dekat tentang pentingnya pap smear bagi wanita, kini berikut ini hanya menambahkan Iakta penting yang harus dilakukan berhubungan dengan pemeriksaan Pap Smear.;
1. Perempuan yang termasuk Iaktor resiko tinggi tetap hanya dianjurkan melakukan pap smear satu tahun sekali. Kecuali bila pernah Pap smear dan didapatkan hasil sebelumnya ada pemeriksaan abnormal, maka dianjurkan untuk melakukan pap smear lebih sering atau sesuai petunjuk dokter 2. anita yang sudah diangkat kandungannya tanpa disetai pengangkatan mulut rahim tetap disarankan melakukan pap smear setahun sekali. 3. anita yang menopause tetap beresiko menderita kanker serviks/leher rahim, sedangkan mereka yang menopause masih memiliki leher rahim di haruskan tetap melakukan papsmear seperti wanita lainnya. 4. ereka yang sudah berusia diatas 67 tahun baru boleh berhenti pap smear jika dalam 2 test sebelumnya berturut- turut hasilnya normal.