Anda di halaman 1dari 3

Kanker serviks

Kanker Serviks adalah kanker no.4 yang paling umum ditemukan di populasi perempuan
di seluruh dunia, dan merupakan kasus kanker pada wanita terbanyak no.2 setelah
kanker payudara. Kanker serviks apabila ditemukan di fase lesi pre-kanker dan ditangani
dengan tepat dapat mencapai tingkat kesembuhan sampai 90%, oleh karena itu
tindakan pencegahan adalah fokus utama dalam penanganan penyakit ini.

Tindakan pencegahan :
1. Vaksin HPV
2. Skrining secara rutin (pap smear, IVA)

PERTANYAAN

1. Siapa saja yang dianjurkan untuk melakukan tes skrining kanker serviks?

Tes bisa mulai dilakukan di usia 21 tahun ke atas dan diulangi setiap 3 tahun
sekali. Pada usia 30-65 tahun, apabila di lakukan bersamaan dengan tes skrining HPV
primer (HPV primary testing) maka tes selanjutnya bisa dilakukan 5 tahun kemudian.
(source)

2. Populasi apa yang memiliki faktor resiko untuk mendapatkan kanker serviks?

 Memiliki riwayat keluarga dengan kanker serviks


 Mendapatkan hasil abnormal (lesi prakanker) pada papsmearsebelumnya
 Menderita HIV
 Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya akibat menjalani transplantasi organ,
kemoterapi, atau menggunakan kortikosteroid dalam jangka panjang
 Menderita penyakit menular seksual, seperti herpes genital (HPV 18 16)
atau chlamydia
 Memiliki lebih dari satu pasangan seksual
 Memiliki kebiasaan merokok
 Mengonsumsi obat jenis DES

3. Apa saja jenis pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk skrining kanker serviks?

Untuk tes screening bisa dilakukan tes IVA (inspeksi visual asam asetat) dan tes pap
smear.

4. Apa perbedaan dari kedua tes tersebut?

Tes IVA adalah tes penyapuan asam asetat 5% di area leher Rahim, yang nantinya
apabila terdapat sel abnormal, akan berubah warna menjadi putih. Sedangkan tes pap
smear adalah tes untuk melihat sampel apusan permukaan leher Rahim menggunakan
mikroskop untuk melihat adanya bentukan sel yang abnormal.
Sensitifitas dan spesifisitas tes pap smear lebih tinggi dibandingkan IVA tetapi
dikarenakan lebih efisien secara ekonomi, tes IVA biasa digunakan sebagai tes pertama.

5. Apabila sudah mendapatkan hasil dari tes tersebut apa yang harus dilakukan?

Apabila hasil tes IVA atau pap smear negative, maka pemeriksaan bisa diulang 3-5
tahun sekali. Apabila tes IVA positif, kita lihat berapa persen area yang positif. Apabila
<75% maka bisa dilakukan krioterapi, apabila area yang tidak normal cukup luas (>75%)
atau tampakan visual pada saat pemeriksaan inspekulo sudah menunjukkan kearah
keganasan, maka akan kita arahkan langsung ke dokter spesialis obsgyn untuk
penanganan lanjutan.

Untuk pap smear :

6. Sampai kapan pemeriksaan rutin/screening dilakukan?

Apabila usia sudah lebih dari 65 tahun, dan pemeriksaan pap smear rutin sudah
menunjukan 3x hasil negative dalam kurun waktu 10 tahun (anggap pemeriksaan
dilakukan 3 tahun sekali). Maka screening rutin bisa dihentikan.

7. Kapan bisa dilakukan pemeriksaan pap smear?


Pap smear sebaiknya tidak dilakukan mendekati menstruasi karena mengurangi akurasi
dari hasil. Pap smear sebaiknya dilakukan setidaknya 5 hari setelah menstruasi selesai.
Untuk ibu hamil, pap smear sebaiknya dilakukan 12 minggu/3 bulan setelah melahirkan.

8. Apa yang harus dipersiapkan sebelum menjalani pap smear?

2 hari sebelum melakukan pemeriksaan pap smear terjadwal, sebaiknya jangan


melakukan hubungan seksual terlebih dahulu, kemudian hindari memasukkan
apapun ke dalam vagina seperti tampon, atau obat-obatan suppository (obat yang
dimasukkan ke vagina). Kemudian hindari melakukan douching (pembersihan liang
vagina menggunakan air atau cairan lainnya)

9. Makanan yang bisa dimakan untuk mencegah kanker serviks?

Makanan yg mengandung antioksidan, vitamin B, vitamin C, yang sekiranya dapat


meningkatkan daya tahan tubuh kita, ada baiknya dikonsumsi secara rutin dan masuk
kedalam rutinitas diet supaya bisa mencegah segala bentuk kanker tidak hanya kanker
serviks.

10. Apakah kanker serviks bisa sembuh?

Tingkat kesembuhan akan sangat bergantung pada stadium saat ditemukannya


penyakit kanker. Apabila ditemukan pada fase lesi pre-kanker, maka probabilitas untuk
kesembuhan total sangat tinggi. Oleh karena itu, Tindakan pencegahan kanker serviks
yang utama salah satunya adalah melakukan pemeriksaan screening secara
rutin sesuai anjuran dan menghindari gaya hidup yang dapat meningkatkan resiko
penyakit tersebut. (merokok, berhubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan)

Anda mungkin juga menyukai