Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan reproduksi adalah kemampuan seorang wanita untuk memanfaatkan alat


reproduksi dan mengatur kesuburannya (fertilisasi) dapat menjalani kehamilan dan
persalinan secara aman serta mendapat bayi tanpa resiko apapun atau well health mother
dan well born baby dan selanjutnya mengembalikan kesehatan dalam batas normal
(Manuaba, 1999). Masalah kesehatan reproduksi yang dihadapi oleh wanita pada saat ini
adalah meningkatnya infeksi pada organ reproduksi, yang pada akhirnya menyebabkan
kanker, salah satunya kanker serviks yang menyebabkan kematian no 2 pada wanita
(wijaya, 2010).
Kanker serviks yaitu merupakan sebuah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher
rahim, yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) khususnya berasal dari
epitel atau lapisan luar pada serviks. Infeksi virus ini sering terdapat pada wanita yang
aktif secara seksual (Rasjidi, 2007). Sedangkan faktor pemicu kanker serviks itu sendiri
adalah wanita yang terinfeksi Human Papilloma Virus (HPV), wanita yang berganti-
ganti pasangan seksual, wanita yang merokok, pencucian vagina dengan anti septik yang
terlalu sering, kekebalan tubuh yang rendah, dan penggunaan pil kontrasepsi (Wijaya,
2010).

Kanker serviks memiliki tahap pra-ganas dimana ia tumbuh, namun tidak akan
menjalar. karena tahap pra-ganas berlangsung beberapa tahun. Oleh karena itu untuk
mendeteksi dini adanya kanker serviks dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan Pap
Smear (Owen, 2005).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari pap smear?


2. Apakah tujuan dilakukan pemeriksaan pap smear?
3. Apa saja manfaat pap smear?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pap smear?
5. Apa indikasi wanita yang diajurkan pap smear?
6. Apa kontra indikasi pap smear?
7. Dimana saja tempat pemeriksaan pap smear?
8. Apa saja syarat pengambilan pap smear?
9. Apa saja kendala pap smear?
10. Bagaimanakah prosedur pap smear?
11. Bagaimanakah pengelompokan hasil pemeriksaan pap smear?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari pap smear


2. Untuk mengetahui tujuan dilakukan pemeriksaan pap smear
3. Untuk mengetahui manfaat pap smear
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pap smear
5. Untuk mengetahui indikasi wanita yang diajurkan pap smear
6. Untuk mengetahui kontra indikasi pap smear
7. Untuk mengetahui tempat pemeriksaan pap smear
8. Untuk mengetahui syarat pengambilan pap smear
9. Untuk mengetahui kendala pap smear
10. Untuk mengetahui prosedur pap smear
11. Untuk mengetahui pengelompokan hasil pemeriksaan pap smear
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pap Smear

Pap smear merupakan suatu metode untuk pemeriksaan sel cairan dinding leher
rahim dengan menggunakan mikroskop, yang dilakukan secara cepat, tidak sakit, serta
hasil yang akurat (Wijaya, 2010).

Pap smear merupakan cara yang mudah, aman dan untuk mendeteksi kanker
serviks melalui pemeriksaan getah atau lendir di dinding vagina (Dianada, 2008).
Sedangkan samadi, 2010 mengatakan Pap smear merupakan salah satu deteksi dini
terhadap kanker serviks, yang prinsipnya mengambil sel epitel yang ada di leher rahim
yang kemudian dilihat kenormalannya.

2.2 Tujuan Pemeriksaan Pap Smear

Tujuan dari deteksi dini kanker servik atau pemeriksaan Pap Smear ini adalah
untuk menemukan adanya kelainan pada mulut leher rahim. Meskipun kanker tergolong
penyakit mematikan, namun sebagian besar dokter ahli kanker menyebutkan bahwa dari
seluruh jenis kanker, kanker servik termasuk yang paling bisa dicegah dan diobati
apabila terdeteksi sejak awal. Oleh karena itu, dengan mendeteksi kanker servik sejak
dini diharapkan dapat mengurangi jumlah penderita kanker serviks (Wijaya, 2010).
Beberapa tujuan dari pemeriksaan Pap Smear yang dikemukakan oleh Sukaca,
2009 yaitu :

a. Untuk mendeteksi pertumbuhan sel-sel yang akan menjadi kanker.


b. Untuk mengetahui normal atau tidaknya sel-sel di serviks.
c. Untuk mendeteksi perubahan prakanker pada serviks.
d. Untuk mendeteksi infeksi-infeksi disebabkan oleh virus urogenital dan
penyakit-penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.
e. Untuk mengetahui dan mendeteksi sel abnormal yang terdapat hanya pada
lapisan luar dari serviks dan tidak menginvasi bagian dalam.
f. Untuk mengetahui tingkat berapa keganasan kanker serviks.
2.3 Manfaat Pap Smear

Manfaat pap smear menurut Lestadi 2009 yaitu:

a. Evaluasi sitohormonal

Penilaian hormonal pada seorang wanita dapat dievaluasi melalui pemeriksaan


pap smear yang bahan pemeriksaanya adalah sekret vagina yang berasal dari dinding
lateral vagina sepertiga bagian atas.

b. Mendiagnosis peradangan

Peradangan pada vagina dan servik pada umumnya dapat didiagnosa dengan
pemeriksaan pap smear . Baik peradangan akut maupun kronis. Sebagian besar akan
memberi gambaran perubahan sel yang khas pada sediaan pap smear sesuai dengan
organisme penyebabnya. Walaupun kadang-kadang ada pula organisme yang tidak
menimbulkan reaksi yang khas pada sediaan pap smear.

c. Identifikasi organisme penyebab peradangan

Dalam vagina ditemukan beberapa macam organisme/kuman yang sebagian


merupakan flora normal vagina yang bermanfaat bagi organ tersebut. Pada umumnya
organisme penyebab peradangan pada vagina dan serviks, sulit diidentifikasi dengan
pap smear, sehingga berdasarkan perubahan yang ada pada sel tersebut, dapat
diperkirakan organisme penyebabnya.

d. Mendiagnosis kelainan prakanker (displasia) leher rahim dan kanker leher rahim dini
atau lanjut (karsinoma/invasif)

Pap smear paling banyak dikenal dan digunakan adalah sebagai alat
pemeriksaan untuk mendiagnosis lesi prakanker atau kanker leher rahim.Pap smaer
yang semula dinyatakan hanya sebagai ala skrining deteksi kanker mulut rahim, kini
telah diakui sebagai alat diagnostik prakanker dan kanker leher rahim yang ampuh
dengan ketepatan diagnostik yang tinggi, yaitu 96% terapi didiagnostik sitologi tidak
dapat mengantikan diagnostik histopatologik sebagai alat pemasti diagnosis. Hal itu
berarti setiap diagnosik sitologi kanker leher rahim harus dikonfirmasi dengan
pemeriksaan histopatologi jaringan biobsi leher rahim, sebelum dilakukan tindakan
sebelumya.
e. Memantau hasil terapi

Memantau hasil terapi hormonal, misalnya infertilitas atau gangguan endokrin.


Memantau hasil terapi radiasi pada kasus kanker leher rahim yang telah diobati
dengan radiasi, memantau adanya kekambuhan pada kasus kanker yang telah
dioperasi, memantau hasil terapi lesi prakanker atau kanker leher rahim yang telah
diobati dengan elekrokauter kriosurgeri, atau konisasi.

2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi pap smear


Faktor-faktor yang mempengaruhi pap smear menurut Fitria (2007) :
a. Umur
Perubahan sel-sel abnormal pada leher rahim paling sering ditemukan pada usia
35-55 tahun dan memiliki resiko 2-3 kali lipat untuk menderita kanker leher rahim.
Semakin tua umur seseorang akan mengalami proses kemunduran, sebenarnya proses
kemunduran itu tidak terjadi pada suatu alat saja, tetapi pada seluruh organ tubuh.
Semua bagian tubuh mengalami kemunduran, sehingga pada usia lebih lama
kemungkinan jatuh sakit (Fitria,2007).
b. Sosial ekonomi
Golongan sosial ekonomi yang rendah sering kali terjadi keganasan pada sel-sel
mulut rahim, hal ini karena ketidak mampuan melakukan pap smear secara rutin
(Fitria, 2007).
c. Paritas
Paritas adalah seseorang yang sudah pernah melahirkan bayi yang dapat hidup.
Paritas dengan jumlah anak lebih dari 2 orang atau jarak persalinan terlampau dekat
mempunyai resiko terhadap timbulnya perubahan sel-sel abnormal pada leher rahim.
Jika jumlah anak menyebabkan perubahan sel abnormal dari epitel pada mulut rahim
yang dapat berkembang pada keganasan (Fitria,2007).
d. Usia wanita saat nikah
Usia menikah <20 tahun mempunyai resiko lebih besar mengalami perubahan
sel-sel mulut rahim. Hal ini karena pada saat usia muda sel-sel rahim masih belum
matang, maka sel-sel tersebut tidak rentan terhadap zat-zat kimia yang dibawa oleh
sperma dan segala macam perubahanya, jika belum matang, bisa saja ketika ada
rangsangan sel yang tumbuh tidak seimbang dan sel yang mati, sehingga kelebihan sel
ini bisa merubah sifat menjadi sel kanker (Fitria, 2007).
2.5 Wanita yang diajurkan Pap smear
Wanita Usia Subur (WUS) merupakan masa terpenting bagi wanita dan
berlangsung kira-kira 33 tahun dimana organ reproduksinya berfungsi dengan baik antara
umur 17-45 tahun. Wanita dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan Pap Smear ke
dokter, baik bagi mereka yang telah melakukan pertama kali berhubungan seksual
maupun yang sudah sering melakukan hubungan seksual (sudah menikah). Begitupun
bagi mereka yang sama sekali yang belum pernah berhubungan seksual. Karena
pemeriksaan Pap Smear ini dapat mendeteksi sampai 90% kasus kanker serviks secara
akurat dengan biaya yang tidak terlalu mahal, dan sangat efektif untuk menurunkan
angka kematian pada wanita yang menderita kanker serviks.
Kehamilan juga tidak mencegah seorang wanita untuk melakukan pemeriksaan
Pap Smear karena prosedur Pap Smear dapat dilakukan secara aman selama kehamilan.
Sehingga, wanita hamil juga dapat menjalani test ini. Wanita yang dianjurkan untuk
melakukan pemeriksaan Pap Smear sebagai berikut:
1. Wanita yang berusia muda sudah menikah atau belum namun aktivitas seksualnya
tinggi.
2. Wanita yang berganti-ganti pasangan seksual atau pernah menderita HPV (Human
Papilloma Virus) atau kutil kelamin.
3. Wanita yang berusia diatas 35 tahun.
4. Sesering mungkin jika hasil pap smear menunjukkan abnormal.
5. Sesering mungkin setelah penilaian dan pengobatan prakanker maupun kanker
serviks.
6. Wanita yang mengunakan pil KB (sukaca, 2009).

2.6 Kontra Indikasi

a. Sedang menstruasi.
b. Didapatkan massa yabg diduga keganasan pada portio cervix.
c. Klien melakukan hubungan seksual < dari 24 jam.
d. Klien minum obat kontrasepsi dalam 24 jam terakhir.
e. Post partum, setelah operasi, radiasi dalam 6 minggu terakhir.
f. Wanita yang telah melakukan histerektomi (dengan pengangkatan serviks) untuk
kondisi yang jinak. Wanita yang pernah melakukan histerektomi tetapi tanpa
pengangkatan (histerektomi subtotal), sebaiknya melanjutkan skrining sebagaimana
halnya wanita yang tidak melakukan histeretomi (wijaya, 2010).
2.7 Tempat pemeriksaan pap smear
Tempat pemeriksaan pap smear menurut Sukaca 2009 dapat dilakukan di:

a. Rumah sakit pemerintah.


b. Rumah sakit swasta.
c. Laboratorium swasta, dengan harga yang cukup terjangkau.
d. Tempat-tempat yang menyediakan fasilitas pap smear.
Bila hasil pada pasien pap smear ternyata positif, maka harus dilanjutkan dengan
pemeriksaan biobsy terarah dan patologi. Pap smear sudah dapat menemukan kanker
leher rahim. Meskipun masih ada tingkat pra kanker (stadium dini). Dengan pemeriksaan
ini bisa memberikan harapan kesembuhan 100%. Sebaliknya pada penderita yang datang
terlambat, harapan untuk sembuhpun terlampau sulit.

2.8 Syarat Pengambilan Pap Smear

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan Pap Smear
adalah sebagai berikut :

a. Waktu pengambilan minimal 2 minggu setelah menstruasi dimulai dan sebelum


menstruasi berikutnya.
b. Berikan informasi sejujurnya kepada petugas kesehatan tentang riwayat kesehatan
dan penyakit yang pernah diderita
c. Hubungan intim tidak boleh dilakukan dalam 24 jam sebelum pengambilan bahan
pemeriksaan.
d. Pembilasan vagina dengan macam-macam cairan kimia tidak boleh dikerjakan
dalam 24 jam sebelumnya.
e. Hindari pemakaian obat-obatan yang dimasukkan ke dalam vagina 48 jam sebelum
pemeriksaan.
f. Bila anda sedang minum obat tertentu, informasikan kepada petugas kesehatan,
karena ada beberapa jenis obat yang dapat mempengaruhi hasil analisis sel.

2.9 Kendala Pap Smear


Dilakukan diatas hanya 5% perempuan di Indonesia yang bersedia melakukan
pemeriksaan pap smear banyak kendala. Hal tersebut terjadi antara lain:

1. Kurangnya tenaga terlatih untuk pengambilan sediaan.


2. Tidak tersedianya peralatan dan bahan untuk pengambilan sediaan.
3. Tidak tersedianya sarana pengiriman sediaan.
4. Tidak tersedianya laboratorium pemprosesan sediaan serta tenaga ahli sitologi.
(Romauli dan Vindari. 2011)

2.10 Prosedur Pap Smear

Langkah – langkah pap smear menurut Romauli dan Vindari, 2011 yaitu:

a. Persiapan pasien
1. Melakukan informed consent.
2. Menyiapkan lingkungan sekitar klien, tempat tidur ginekologi dan lampu sorot.
3. Menganjurkan klien membuka pakaian bagian bawah.
4. Menganjurkan klien berbaring ditempat tidur ginekologi dengan posisi litotomi.

b. Pesiapan alat

1. Menyiapkan perlengkapan/bahan yang diperlukan seperti :


 Handscoon
 Speculum cocor bebek
 Spatula ayre yang telah dimodifikasi
 Lidi kapas atau cytobrush
 Kaca objek glass
 Botol khusus berisi alkohol 95%
 Cytocrep atau hair spray
 Tampon tang
 Kasa steril pada tempatnya
 Formulir permintaan pemeriksaan sitologi pap smear
 Lampu sorot
 Waskom berisi larutan klorin 0,5%
 Tempat sampah
 Tempat tidur ginekologi
 Sampiran.
2. Menyusun perlengkapan/bahan secara ergonomis.

c. Pelaksanaan

1. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir dengan metode enam
langkah dan mengeringkan dengan handuk kering dan bersih.
2. Mengunakan handscoon steril.
3. Melakukan vulva hygiene.
4. Memperhatikan vulva dan vagina apakah ada tanda-tanda infeksi.
5. Memasang speculum dalam vagina.

6. Masukkan spatula ayre kedalam mulut rahim, dengan ujung spatula yang
berbentuk lonjong, hapus sekret dari seluruh permukaan porsio serviks dengan
sedikit tekanan dengan mengerakkan spatel ayre searah jarum jam, diputar
melingkar 3600.
7. Ulaskan secret yang telah diperoleh pada kaca object glass secukupnya, jangan
terlalu tebal dan jangan terlalu tipis.
8. Fiksasi segera sediaan yang telah dibuat dengan cara:
a) Fiksasi Basah
Fiksasi basah dibuat setelah sediaan diambil, sewaktu secret masih
segar dimasukkan kedalam alkohol 95%. Setelah difiksasi selama 30 menit,
sediaan dapat diangkat dan dikeringkan serta dikirim dalam keadaan kering
terfiksasi atau dapat pula sediaan dikirim dalam keadaan terendam cairan
fiksasi didalam botol.
b) Fiksasi Kering
Fiksasi kering dibuat setelah sediaan selesai diambil, sewaktu secret
masih seger disemprotkan cytocrep atau hair spray pada object glass yang
mengandung asupan secret tersebut dengan jarak 10-15 cm dari kaca object
glass, sebanyak 2-4 kali semprotkan. Kemudian keringkan sediaan dengan
membiarkannya diudara terbuka selama 5-10 menit. Setelah kering sediaan
siap dikirimkan ke laboratorium sitologi untuk diperiksa bersamaan dengan
formulir permintaan.
9. Bersihkan porsio dan dinding vagina dengan kasa steril dengan menggunakan
tampon tang.
10. Keluarkan speculum dari vagina secara perlahan-lahan.
11. Beritahu ibu bahwa pemeriksaan telah selesai dilakukan.
12. Rapikan ibu dan rendam alat-alat dan melepaskan sarung tangan (merendam
dalam larutan clorin 0,5%).
13. Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir dengan metode tujuh langkah.
14. Temui klien kembali.
15. Mencatat hasil tindakan dalam status.

d. Pengiriman spesimen
Dalam melakukan pengiriman spesimen Pap Smear, pengirim harus
menuliskan secara lengkap surat pengantar pemeriksaan laboratorium yang berisi:

1. Tanggal pengiriman
2. Tanggal dan jam pengambilan spesimen
3. Data penderita (nama, umur, jenis kelamin, alamat, nomor rekam medik)
4. Identitas pengirim
5. Jenis spesimen : Pap Smear
6. Pemeniksaan laboratorium yang diminta
7. Transport media / pengawet yang digunakan : Alkohol 95% atau hair spray
8. Keterangan klinis: riwayat KB, jumlah anak, keluhan

2.11 Pengelompokan Hasil Pemeriksaan Pap Smear

Pengelompokan atau pengklasifikasian hasil pemeriksaan pap smear menurut


Sukaca, 2009 yaitu:
a. Kelas I
Pada kelas I identik dengan normal smear, pemeriksaan ulang 1 tahun
lagi.
b. Kelas II
Pada kasus II menunjukkan adanya infeksi ringan non spesifik, terkadang
disertai dengan kuman atau virus tertentu, disertai pula dengan kariotik
ringan.Pemeriksaan akan dilakukan 1 tahun lagi. Pengobatanya disesuaikan
dengan penyebabnya. Bila ada radang bernanah maka akan dilakukan
pemeriksaan ulang setelah pengobatan.
c. Kelas III
Kelas III dapat ditemukan sel diaknostik sedang keradangan berat,periksa
ulang dilakukan setelah pengobatan.
d. Kelas IV
Dikelas IV telah ditemukan sel-sel yang telah mencurigakan dan ganas.
e. Kelas V
Ditemukan sel-sel ganas.
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/14574330/Pap_smear

https://www.academia.edu/31693198/Makalah_Pap_Smear

https://www.academia.edu/10201397/Skill_papsmear_PA

http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/121/jtptunimus-gdl-sitisamrot-6030-2-babii.pdf

Anda mungkin juga menyukai