Anda di halaman 1dari 4

Pemain Peran Role Play

Pembaca Narasi :

Bidan :

Ibu Cika :

Bapak Agus/suami :

Ibu Nanik :

Ibu Tini :

Ibu Nona :

Ibu Mertua :

Tukang sayur :

Asisten bidan :

“ROLE PLAY PSIKOLOGI MASA NIFAS”

Prolog :

Suatu hari, pagi semakin cerah setelah matahari mulai naik dikota Kramat Utara, dan seperti biasanya
semua orang melakukan aktivitasnya masing-masing. Begitu juga dengan ibu Cika dan suaminya bapak
Agus yang sedang berolahraga pagi keliling komplek. Dan pada saat sampai di pos satpam komplek yang
sering menjadi tempat mangkal tukang sayur dan beberapa ibu ibu yang sedang membeli sayuran.

Ibu Cika : “Selamat pagi ibu ibu sedang beli sayuran ya bu”

Ibu-ibu : “Iya selamat pagi”

Ibu Nanik : “Eh ibu cika sedang jalan jalan pagi sama suami ya bu”

Pak Agus : “Iya bu, 10 hari yang lalu kan istri saya habis melahirkan jadinya perlu olahraga juga biar
sehat biar bisa langsing lagi ibu ibu”

Ibu Tini : “Oh begitu to pak, yayaya boleh boleh”

Ibu Cika :”Saya dan suami permisi dulu ya bu, mau melanjutkan olahraganya lagi, mari ibu ibu..”

Ibu-ibu :”Iya ibu cika, pak agus”


Lalu ibu cika dan suaminya melanjutkan olahraga lagi, dan saat ibu cika dan suaminya pergi terdengar
perkataan dari segerombolan ibu ibu yang membuat ibu cika sakit hati.

Ibu Nanik :”Eh ibu ibu tau ngga ada gosip terbaru, masa ya itu ibu cika takut buat menggendong
anaknya, megang aja juga kadang masih takut”

Ibu Nona :”Eh iya to bu, ya ampun segitunya ya sama anak sendiri, efek masih umur 19 tahun juga sih
maka nya masih labil, kasihan pak agus nya”

Ibu Tini :”Iya bener ibu ibu, masih 19 tahun kok ya sudah punya anak harusnya sih si ibu cika sekarang
kuliah, eh kok malah sudah punya anak lagi”

Tukang sayur :”Sudah lah ibu ibu masih pagi kok ya ngomongin orang, udah mendingan segera bayar
sayur nya ya ibu ibu jangan kebanyakan utang”

4 hari setelah ibu cika mendengar perkataan tersebut dari beberapa ibu ibu membuat ibu cika
sering melamun, nafsu makan menurun, susah tidur, kadang malah sampai menangis lama.

Ibu Mertua :”Gus, kasian itu si cika setiap hari kerjaan nya kok melamun terus, kadang juga sampe malah
nagis, ga mau makan juga kali. Ga tega ibu lihatnya, mana kalo istrimu nangis anakmu juga ikut nangis
lagi”

Suami : “Nggih bu, agus juga ga tega lihatnya. Apa agus bawa cika ke bidan saja ya bu, konsultasikan
masalah ini ke bu bidan”

Ibu Mertua : “Naa..iya bener kuwi gus, udah sana sekarang bawa istrimu ke bu bidan”

Suami :”Nggih bu,agus sama cika pamit dulu ya bu, assalamualaikum”

Kemudian bapak agus mengajak ibu cika pergi ke bu bidan, agar cika dapat mengkonsultasikan masalah
nya ke bu bidan.

Bapak Agus :”Selamat pagi mbak, ibu bidan nya ada?”

Asisten :”Ada pak sebentar nggih, silahkan tunggu dulu ya pak “

Bapak Agus :”Iya mbak”

Asisten :”permisi bidan rizka, ini ada pasien sepasang suami istri”

Bidan :”Iya mbak, suruh masuk saja”

Asisten :” Baik bu”..”Pak, silahkan langsung masuk saja bidan rizka sudah menunggu didalam”

Bapak Agus :”Nggih mbak,,” sambil terus merangkul ibu cika

Ruangan bidan.
Bapak Agus :”Permisi bu bidan”

Bidan : “iya pak bu, silahkan masuk dan silahkan langsung duduk saja bapak bu, ada apa ini bu ada yang
bisa saya bantu ”

Ibu Cika:“Iya bu bidan, terimakasih ,saya ingin mengeluh tentang keadaan saya.”

Bidan :“Oh iya,,, gimana keadaan bayinya bu.. sehat?”

Ibu Cika: “Alhamdulillah sehat bu bidan..”

Bidan :“Oh bagus kalo gitu, kalo boleh saya tau keluhannya apa ya bu...?”

Ibu Cika :“Iya bu bidan, begini bu, hmmm saya ...“

Bapak Agus : (menyela pembicaraan) “Jadi begini bu bidan, saya merasa beberapa hari setelah
melahirkan, istri saya jadi sedih, murung, dan suka menyendiri, apalagi 4 hari belakangan ini istri saya
kadang menangis sendirian, ga mau makan, kadang juga sampe ga bisa tidur”

Bidan : Bukankah seharusnya ibu senang? Ini kan buah hati yang ibu tunggu-tunggu?”

Ibu Cika :” Saya senang bu, akhirnya buah hati kami lahir dengan persalinan yang normal dan selamat,
tapi saya juga sedih.”

Bidan : “Jadi apa yang membuat ibu sedih?”

Ibu Cika: “Saya takut, kalau – kalau nanti saya tak mampu merawat anak saya, takut tidak mendidiknya
dengan baik dan apalagi yang membuat saya sangat tertekan setelah saya mendengar ibu ibu yang
membicarakan saya bahwa saya ini ibu muda yang belum bisa merawat bayi dengan baik”

Bidan :” Jadi begini ibu, ibu dan bapak tidak perlu khawatir, biasanya gangguan seperti kadang muncul
bisa jadi dari lingkungan sekitar. Saya ada tips untuk ibu agar ibu tidak merasa tertekan yaitu pertama,
ibu harus sering-seringlah berbagi cerita ke suami, atau ibu bisa berendam dengan air hangat dan
dicapur dengan aroma aroma yang wangi yang bisa memberikan rasa tenang dan nyaman pada ibu, atur
jadwal tidur ibu agar ibu bisa beristirahat yang cukup, berolahraga mungkin dengan bisa senam didalam
rumah, atur pola makan ibu dengan gizi seimbang, dan pentingnya dukungan keluarga dan lingkungan
sekitar. Sekarang apakah ibu sudah paham dengan apa yang saya sampaikan?”

Ibu Cika:” Iya bu saya sudah paham, saya akan coba untuk melakukan cara cara tersebut dirumah”

Bidan :”Iya bu, dan perlunya juga dukungan dari bapak demi kesehatan ibu”

Bapak Agus :”Siap itu bu bidan, saya ini suami dan ayah yang siap siaga 24 jam untuk menjaga istri dan
anak saya”

Bidan :”Bagus itu pak, lalu adakah keluhan lagi ibu yang dapat saya bantu?”

Ibu Cika :”Sementara itu saja bu bidan”


Bidan :”Ya baik bu, jangan sungkan-sungkan ya bu untuk bertanya tentang sesuatu keluhan yang ibu
rasakan”

Ibu Cika:”Baik bu”

Bapak Agus :”Bu bidan, kalau begitu saya dan istri saya mau pamit pulang dulu ya bu, terimakasih atas
waktunya dan bantuan nya”

Bidan :”iya bapak ibu sama-sama” (sambil berjabat tangan)

Bapak Agus :”Asalamualaikum”

Bidna :”Waalaikumsalam”

Ibu Cika :”Terimakasih ya mbak saya permisi dulu”

Asisten :” Iya baik bapak ibu, semoga ibu lekas sembuh”

Bapak danibu :”Aamiin mbak”

Lalu ibu ani dan bapak agus mulai melakukan berbagai tips yang disampaikan bidan dan kondisi ibu cika
jika sudah membaik setelah mengkonsulkan masalah nya kepada bidan.

KESIMPULAN

Baby blues atau postpartum blues adalah keadaan di mana seorang ibumengalami perasaan
tidak nyaman setelah persalinan, yang berkaitan denganhubungannya dengan si bayi, atau pun dengan
dirinya sendiri. Ketika plasentadikeluarkan pada saat persalinan, terjadi perubahan hormon yang
melibatkanendorphin, progesteron, dan estrogen dalam tubuh Ibu, yang dapat mempengaruhikondisi
fisik, mental dan emosional Ibu.

Penanganan gangguan mental postpartum pada prinsipnya tidak berbedadengan penanganan


gangguan mental pada momen-momen lainya. Para ibu inimembutuhkan dukungan psikologis seperti
juga kebutuhan fisik lainnya yang harus juga dipenuhi. Mereka membutuhkan kesempatan untuk
mengekspresikan pikiran danperasaan mereka dari situasi yang menakutkan. Mungkin juga mereka
membutuhkanpengobatan dan/atau istirahat, dan seringkali akan merasa gembira
mendapatpertolongan yang praktis. Inti dari Asuhan yang diberikan mencakup perilaku, emosional,
intelektual,sosial dan psikologis klien secara bersamaan dengan melibatkan lingkungannya, yaitu:suami,
keluarga dan juga teman dekatnya.

Anda mungkin juga menyukai