Anda di halaman 1dari 18

KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL

DISUSUN OLEH:

NAMA : ELMITA

NIM : 2014.003

KELAS : 1A

SEMESTER : II

AKADEMIK KEBIDANAN BUTON RAYA

YAYASAN PENDIDIKAN ALI-ILHAM

TAHUN

2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat, Hidayah, dan Inayah kepada penulis sehingga dapat disusun dan
diselesaikannya makalah ini yang berjudul “KEBUTUHAN DASAR IBU
HAMIL”.

Dalam penyusunan, kami mendapatkan banyak masukan, pengarahan dan bantuan


dari semua pihak yang turut serta membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, maka
dengan segala kerendahan hati penulis mengharapakan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Oleh karena itu demi
kesempurnaan, kami mengharapkan adanya saran dan kritik dari semua pihak.

Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Baubau, 16 Mei 2015

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL……………………………………………………………………………
……….

KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………
……………..

DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………
…………..

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang……………………………………………………………………
………..
2. Rumusan
Masalah……………………………………………………………………
…..
3. Tujuan………………………………………………………………………
……………….

BAB II PEMBAHASAN

A PENGERTIAN
KEHAMILAN…………………………………………………………..

B KEBUTUHAN DASAR PADA IBU HAMIL DAN CARA


PEMENUHANNYA

1. Nutrisi………………………………………………………………………
…………….
2. Pekerjaan rumah
tangga……………………………………………………………..
3. Wanita pekerja diluar
rumah…………………………………………………………
4. Hubungan
seksual…………………………………………………………………….
5. Kunjugan
Ulang………………………………………………………………………..
6. Pakaian……………………………………………………………………
……………..
7. Olahraga saat
hamil…………………………………………………………………..
8. Istirahat dan
tidur………………………………………………………………………
9. Personal
hygiene……………………………………………………………………

10.Bepergian
(Travelling)………………………………………………………………..

11. Imunisasi……………………………………………………………………
………….
12. Persiapan persalinan dan
laktasi………………………………………………….
13. Perawatan
gigi………………………………………………………………………..
14. Support
Emosional…………………………………………………………………..

BAB III PENUTUP

1. KESIMPULAN……………………………………………………………
……………….
2. KRITIK DAN
SARAN…………………………………………………………………..

DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………………
………..

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kehamilan dibagi menjadi tiga buah Trimester yaitu Kehamilan Trimester I,


Kehamilan Trimester II dan Kehamilan Trimester III. Dalam setiap kehamilannya
banyak ibu hamil yang mengalami permasalahan kehamilan di tiap masa
kehamilan yang berbeda, tetapi lepas dari hal tersebut semua ibu hamil memiliki
kebutuhan dasar yang sama dan harus dipenuhi.

Masa awal kehamilan biasanya menyebabkan rasa tidak nyaman. Contohnya,


timbulnya rasa mual dan kelelahan yang sangat, biasanya adalah gejala yang
sangat umum terjadi. Gejala lain, seperti mimisan dan infeksi kandung kemih,
sangat jarang terjadi. Segera setelah ibu mengalami kehamilan, tubuh ibu mulai
mengadakan beberapa perubahan besar yang membuatnya dapat menerima
kehadiran janin selama 37 minggu yang penuh dengan pertumbuhan dan
perubahan. Kelenjar-kelenjar pada sistem endokrin dan plasenta meningkatkan
produksi hormonnya. Volume darah bertambah dan rahim membesar. Pada bulan
keempat kehamilan, ibu akan merasa jauh lebih baik, biasanya karena tubuh telah
beradaptasi dengan perubahan besar yang terjadi. Sampai saat ini tiba ibuboleh
merasa tenang, karena gejala-gejala yang dirasakan pada trimester
pertama berarti ibu menjalani kehamilan yang normal yang akan berakhir dengan
baik pula. Mual pada pagi hari dan gejala lain yang ibu rasakan pada saat ini
biasanya akan dapat dihadapi dengan baik.

Ibu hamil hendaknya mengetahui bagaimana caranya memperlakukan diri dengan


baik dan body mekanik (sikap tubuh yang baik), ini diinstruksikan kepada wanita
hamil karena diperlukan untuk membentuk aktivitas sehari-hari yang aman dan
nyaman selama kehamilan. Dengan meningkatnya pengetahuan akan kesehatan,
kini kaumwanita mulai memiliki kesadaran akan pentingnya kebutuhan-kebutuhan
dasar yang dia butuhkan selama masa kehamiannya. Ini
bukan berarti hanya berlaku pada ibu hamil saja tetapi ini juga termasuk
kesadaran suami, keluarga bahkan lingkungan sekitar untuk memenuhi kebutuhan
yang diperlukan untuk ibu hamil demi kelancaran dan keselamatan ibu hamil dan
bayi yang dikandungnya.

1. Rumusan Masalah
2. Apa pengertian kehamilan?
3. 2. Apa saja kebutuhan dasar pada ibu hamil dan cara pemenuhannya?

1. Tujuan
2. Untuk mengetahui pengertian kehamilan
3. 2. Untuk mengetahui. kebutuhan dasar pada ibu hamil dan cara
pemenuhannya

BAB II

PEMBAHASAN

A PENGERTIAN KEHAMILAN

1. Kehamilan (graviditas) adalah mulai dengan konsepsi (pembuahan) dan


berakhir dengan persalinan.
2. Kehamilan adalah pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa dan
membentuk zigot.
3. Kehamilan dibagi menjadi 3 tahapan yaitu trimester I dimulai dari
konsepsi sampai 3 bulan, trimester II dimulai bulan ke- 4 sampai bulan ke-
6, trimester III dimulai bulan ke- 7 sampai bulan ke- 9.

B KEBUTUHAN DASAR PADA IBU HAMIL DAN CARA


PEMENUHANNYA

1. Nutrisi

Anjurkanlah wanita hamil makan yang secukupnya saja, cukup mengandung


protein hewani dan nabati, karena kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat.
Kenaikan berat badan wanita hamil berkisar antara 6,5 – 16 kg selama kehamilan.
Bila berat badan tetap atau menurun, semua makan yang dianjurkan terutama
yang mengandung protein dan besi. Bila BB naik dari semestinya dianjurkan
mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat, lemak jangan dikurangi
apalagi sayur dan buah.

Kebutuhan beberapa zat yang penting :


Tidak hamil Hamil Laktasi
Kalori Kal 2500 2500 2500

Protein gr 60 85 100

Calsium gr 0,8 1,5 2

Fernem mg 12 15 15

Vitamin A si 5000 6000 8000

Vitamin B mg 1,5 1,8 2,3

Vitamin C mg 70 100 150

Riboflavin mg 2,2 2,5 3

As. nikotitinat mg 15 10 23

Vitamin D si + 400-800 400-800

2. Pekerjaan rumah tangga

Jangan pernah menganggap enteng pekerjaan rumah tangga, khususnya bagi kaum
pria. Pekerjaan rutin rumah tangga seperti mencuci, mengepel, memasak,
menyetrika sering dianggap pekerjaan yang tidak membutuhkan tenaga dan
pikiran, pendapat seperti ini jelas salah. Pekerjaan rumah tangga sama
melelahkannya seperti pekerjaan lainnya. Tanpa harus bekerja di luar rumah pun,
pekerjaan rumah tangga sudah menguras tenaga dan pikiran, apalagi kalau
seorang wanita masih harus bekerja di luar rumah, yang paling menyedihkan lagi
adalah pada waktu hamil. Jika anda seorang suami yang bertanggung jawab dan
memiliki rasa kemanusiaan dan budi pekerti yang baik, maka anda pasti tidak
akan membiarkan istri anda melakukan pekerjaan rumah tangga sambil tetap
bekerja di luar rumah pada saat hamil.

Bicarakanlah segera dengan pasangan dan keluarga dekat anda jika memang
menghadapi masalah seperti ini. Karena jika dibiarkan resikonya bukan hanya
pada bayi anda tetapi juga diri anda sendiri. Pada saat hamil, kurangilah pekerjaan
rumah tangga yang biasa anda lakukan. Kurangilah bersentuhan dengan bahan-
bahan kimia dalam rumah tangga, seperti cairan pembersih lantai,pestisida
tanaman,dan obat serangga lainnya.

3. Wanita pekerja diluar rumah


Wanita hamil boleh melakukan pekerjaan sehari hari, dikantor ataupun di pabrik
asal bersifat ringan. Di Indonesia wanita hamil diberi cuti hamil selam 3 bulan
yaitu 1,5bulan sebelum bersalin dan 1,5 bulan sesudahnya, selama hamil berhati
hati dan menjaga kehamilannya.

4. Hubungan seksual

Hubungan seksual selama hamil tidak dilarang,tetapi disarankan dihentikan bila:

1. Terdapat tanda infeksi, yaitu pengeluaran cairan disertai nyeri dan panas
2. Terjadi perdarahan saat hubungan seksual
3. Terdapat pengeluaran cairan mendadak saat hubungan
4. Adanya riwayat abortus, partus prematurus, IUFD.

5. Kunjugan Ulang

Pengawasan antenatal memberi manfaat dengan ditemukannya berbagai kelaianan


yang menyertai kehamilan secara dini sehingga dapat diperhitungkan dan
dipersiapkan langkah – langkah pertolongan persalinan. Ibu hamil dianjurkan
untuk melakukan pengawasan antenatal minimal sebanyak 4 kali, yaitu 1 kali
pada trimester I, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester III.

Tujuan pelayanan kebidanan (WHO), yaitu:

a Pengawasan serta penanganan wanita hamil dan pada saat peralianan.

b Perawatan dan pemeriksaan wanita sesudah persalinan.

c Perawatan neonates – bayi

d Pemeliharaan dan pemberian laktasi.

Asuhan antenatal (antenatal care) adalah pengawasan sebelum persalianan


terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
Secara khusus pengawasan antenatal bertujuan:

a Mengenal dan menangani sendiri mungkin penyulit yang terdapat saat


kehamulan, persalinan, daan nifas.

b Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan dan


masa nifas.

c Memberi nasehat dan peunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,persalinan,


kala nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana.

d Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu pada perinatal.


Dengan memperhatikan batasan dan tujuan pengawasan antenatal, dijadwalkan
pemeriksaan sebagai beikut.

1. Pemeriksaan pertama

Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.

2. Pemeriksaan ulang

a Setiap bulan sampai umur kehamilan 6 – 7 bulan.

b Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan.

c Setiap 1 minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai terjadi persalianan.

3. Pemeriksaan khusus jika terjadi keluhan – keluhan tertentu

6. Pakaian

Pakaian yang baik untuk ibu hamil ialah yang enak dipakai, tidak boleh menekan
badan karena pakaian yang menekan badan menyebabkan bendungan vene dan
mempercepat timbulnnya varices.

7. Olahraga saat hamil

Yang dianjurkan adalah jalan jalan waktu pagi hari untuk ketenangan dan
mendapatkan udara segar.

8. Istirahat dan tidur

Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan
tidur secara teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk
kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin.

9. Personal hygiene

Kebersihan badan mengurangi infeksi, puting susu harus dibersihakan kalau


terbasahi oleh kolostrum. Perawatan gigi harus dilakukan karena gig yang bersih
menjamin pencernaan yang sempurna.

10. Bepergian (Travelling)

Sedang hamil tidak berarti Anda tidak dapat pergi berlibur untuk seluruh 9 bulan
Anda istilah, tetapi tidak berarti bahwa anda harus melakukan sedikit ekstra hati-
hati ketika membuat rencana, baik untuk menjamin kenyamanan dan perlindungan
Anda dan bayi yg belum lahir.
Bepergian dengan pesawat udara biasa tidak perlu dikhawatirkan karena tidak
membahaykan kehamilan. Tekanan udara di dalam kabin penumpang telah diatur
sesuai atmosfer biasa. Aman untuk melakukan perjalanan udara di trimester
kedua, dan International Air Transport Association (IATA) pedoman
menyarankan Anda berhenti perjalanan udara setelah minggu ke 36. Menghindari
risiko kelahiran prematur dan komplikasi lain. Jika Anda memperoleh yang cukup
besar dan ke 28. Minggu, maka anda harus membawa surat dari ibu yang
menunjukkan layanan yang ditujukan tanggal, karena beberapa maskapai Mei
permintaan ini ketika anda memeriksa untuk keselamatan Anda sendiri. Walaupun
ia bukan yang sering berada pada tahap pertama adalah kehamilan membahayakan
anda atau bayi Anda, tetapi yang penting untuk minum banyak air dan pastikan
Anda bangun dan stretch kaki Anda secara teratur sebagai bayi berat dapat
membuat Anda lebih rentan terhadap peredaran darah masalah selama
penerbangan panjang. Morning sickness juga dapat membuat Anda lebih rentan
terhadap perjalanan penyakit, dan banyak melakukan perjalanan, sebagai obat
penyakit tidak dianjurkan selama kehamilan Anda hanya akan dapat mencoba
solusi alternatif seperti akupunktur band (band laut) atau teh jahe.

Disarankan ibu untuk tidak lama berkendaran jarak sendiri, karena posisi
mengemudi bisa jadi sangat tidak nyaman dan lama drive dapat sangat
melelahkan. Pastikan kursi dan seatbelt yang disesuaikan dengan baik dan
memakai pakaian longgar nyaman. Juga pastikan ibu memiliki cukup untuk
makan dan minum selama perjalanan jalan untuk menjaga tingkat energi atas.

11. Imunisasi

Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus toksoid
(TT). Gunanya pada antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian bayi
karena tetanus. Ia juga dapat mencegah kematian ibu yang disebabkan oleh
tetanus. Terutama imunisasi tetanus untuk melindungi bayi terhadap penyakit
tetanus neonatorum. Imunisasi dilakukan pada trimester I / II pada kehamilan 3 –
5 bulan dengan interval minimal 4 minggu. Lakukan suntikan secara IM
(intramuscular) dengan dosis 0,5 mL. imunisasi yang lain dilakukan dengan
indikasi yang lain.

Menurut WHO seorang ibu tidak pernah diberikan imunisasi tetanus, sedikitnya
2x injeksi selama kehamilan ( I pada saat kunjungan antenatal I dan II pada 2
minggu kemudian )

Jadwal pemberian suntikan tetanus adalah :

a TT 1 selama kunjungan antenatal I

b TT 2 → 4 minggu setelah TT 1

c TT 3 → 6 minggu setelah TT 2
d TT 4 → 1 tahun setelah TT 3

e TT 5 → 1 tahun setelah TT 4

Karena imunisasi ini sangat penting, maka setiap ibu hamil hendaknya
mengetahui dan mendapat informasi yang benar tentang imunisasi TT. Petugas
kesehatan harus berusaha program ini terlaksana maksimal dan cepat.

12. Persiapan persalinan dan laktasi

Salah satu persiapan persalinan adalah meningkatkan kesehatan optimal dan


segera dapat memberikan laktasi. Untuk mempersiapkan laktasi, peerlu dilakukan
persiapan perawatan payudara untuk persiapan laktasi. Persiapan mental dan fisik
yang cukup membuat proses menyusui menjadi mudah dan menyenangkan.

Payudara adalah sumber ASI yang merupakan makanan utama bagi bayi, yang
perlu diperhatikan dalam persiapan laktasi adalah :

a Bra harus sesuai dengan pembesaran payudara yang sifatnya menyokong


payudara dari bawah, bukan menekan dari depan

b Sebaliknya ibu hamil masuk dalam kelas ”bimbingan persiapan menyusui”.

c Penyuluhan (audio-visual) tentang :

d Keunggulan ASI dan kerugian susu botol

e Manfaat rawat gabung

f Perawatan bayi

g Gizi ibu hamil dan menyusui

h Keluarga berencana,dll

i Dukungan psikologis pada ibu untuk menghadapi persalinan dan keyakinan


dalam keberhasilan menyusui

j Pelayanan pemeriksaan payudara dan senam hamil

k Persiapan psikologis untuk ibu menyusui berupa sikap ibu dipengaruhi oleh
faktor-faktor :

1 Adat istiadat / kebiasaan / kebiasaan menyusui di daerah masing-masing


2 Pengalaman menyusui sebelumnya / pengalaman menyusui dalam keluarga /
tidak

3 Pengetahuan tentang manfaat ASI, kehamilan yang diinginkan atau tidak

4 Dukungan dari tenaga kesehatan, teman atau kerabat dekat.

Langkah-langkah yang harus diambil dalam mempersiapkan ibu secara kejiwaan


untuk menyusui adalah :

a Mendorong setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ia dapat sukses dalam
menyusui bayinya, menjelaskan pada ibu bahwa persalinan dan menyusui adalah
proses alamiah yang hampir semua ibu berhasil menjalaninnya. Bila ada masalah,
petugas kesehatan akan menolong dengan senang hati.

b Keyakinan ibu akan keuntungan ASI dan kerugian susu botol / formula

c Memecahkan masalah yang timbul pada ibu yang mempunyai pengalaman


menyusui sebelumnya, pengalaman kerabat atau keluarga lain

d Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga lain yang berperan dalam


keluarga, ibu harus dapat beristirahat cukup untuk kesehatannya dan bayinya,
sehingga perlu adanya pembagian tugas dalam keluarga

e Setiap saat ibu diberi kesempatan untuk bertanya dan tenaga kesehatan harus
dapat memperlihatkan perhatian dan kemauannya dalam membantu ibu sehingga
keraguan atau ketakutan untuk bertanya tentang masalah yang dihadapinya.

Perawatan payudara sebelum melahirkan (Prenatal Breast Care)

Bertujuan memelihara hygiene payudara, melenturkan atau menguatkan puttng


susu, dan mengeluarkan puting susu yang datar atau masuk ke dalam (retracted
nipple). Teknik perawatannya adalah sebagai berikut:

a Kompres puting susu dan daerah sekitarnya dengan menempelkan kapas atau
lap yang di basahi minyak.

b Bersihkan puting susu dan daerah sekitarnya dengan handuk kering yang
bersih.

c Pegang kedua puting susu, lalu tari keluar bersama dan diputar 20 kali
ke dalam dan keluar.

d Pangkal payudara dipeganag dengan kedua tangan lalu payudara diurut dari
pangkal menuju puting sebanyak 30 kali.
e Kemudian pijat daerah aerola sehingga keluar cairan 1 – 2 tetes untuk
memastikan saluran susu tidak tersumbat.

Selain mengonsumsi makanan bergizi dan menjalani pola hidup sehat, ada 3 hal
penting yang perlu dilakukan ibu agar sukses menyusui, yaitu:

a Tumbuhkan Niat

Niat adalah kunci sukses untuk memberikan ASI eksklusif bagi sang buah hati.
Niat ini harusnya sudah tertanam kuat jauh hari sebelumnya, yakni sejak si kecil
masih berada dalam kandungan ibu. Ibu harus bertekad akan memberikan
makanan yang terbaik bagi bayinya. Dengan niat bulat, ibu akan berpikir optimis.
Dari situ terbentuk energi positif yang akan memengaruhi kesiapan semua organ-
organ menyusui sehingga ASI pun mengalir lancar. Jika ibu yakin bisa menyusui,
ASI yang keluar pasti banyak.

b Hilangkah Stres

Buang jauh-jauh semua pikiran negatif tentang ASI dan menyusui. Yakinlah,
setiap ibu pasti bisa menyusui dan bayi tak akan pernah kekurangan ASI. Di sisi
lain, ibu juga tak boleh terlalu bersemangat untuk memberikan ASI, karena sikap
berlebihan ini (euforia) akan mengganggu sistem metabolisme produksi susu
sehingga ASI yang keluar justru jadi sedikit. Bila ada masalah, ibu dianjurkan
berkonsultasi ke klinik laktasi.

c Lakukan Pijat Payudara

Pemijatan pada payudara dapat meningkatkan volume ASI, lakukan dua kali
sehari saat mandi pagi dan sore. Berikut panduannya:

1. Cuci tangan sampai bersih, keringkan, lalu tuangkan minyak ke telapak


tangan. Sokong payudara kiri dengan tangan kiri. Buatlah gerakan
melingkar kecil-kecil dengan dua atau tiga jari tangan kanan, dari pangkal
payudara dan berakhir di daerah puting susu dengan gerakan spiral. Puting
tak perlu dipijat karena tak berkelenjar. Kemudian, buat gerakan memutar
sambil menekan dari pangkal payudara dan berakhir pada puting susu di
seluruh bagian payudara. Lakukan hal sama untuk payudara kanan.
2. Letakkan kedua telapak tangan di antara dua payudara. Urut dari tengah ke
atas sambil mengangkat kedua payudara dan lepaskan kedua payudara
secara perlahan-lahan. Lakukan gerakan ini kurang lebih 30 kali.
3. Sangga payudara kiri dengan kedua tangan, ibu jari di atas dan empat jari
lain di bawah. Peras dengan lembut payudara sambil meluncurkan kedua
tangan ke depan ke arah puting susu. Lakukan hal yang sama pada
payudara kanan.
4. Kemudian lakukan gerakan tangan dengan posisi paralel. Sangga payudara
dengan satu tangan, sedangkan tangan lain mengurut payudara dengan sisi
kelingking dari arah pangkal payudara ke arah puting susu. Lakukan
gerakan ini kurang lebih 30 kali.
5. Letakkan satu tangan di sebelah atas dan satu lagi di bawah payudara.
Luncurkan kedua tangan secara bersamaan ke arah puting susu dengan
cara memutar tangan. Ulangi gerakan ini sampai semua bagian payudara
terkena urutan.
6. Selanjutnya puting dibersihkan dengan menggunakan kapas dan minyak.
Minyak berguna untuk melenturkan dan melembapkan puting agar saat
menyusui puting tak gampang lecet. Bersihkan dengan kapas bersih yang
dicelup ke dalam air hangat.
7. Usai pemijatan, lakukan pengompresan. Sediakan dua baskom sedang
yang masing-masing berisi air hangat dan air dingin. Dengan
menggunakan waslap, kompres kedua payudara bergantian dengan air
dingin, masing-masing selama satu menit. Selanjutnya, kompres
bergantian selama 3 kali berturut-turut dan akhiri dengan kompres air
hangat. Bersihkan dengan handuk hingga kering.

8. Usai dipijat, ketuk-ketuklah payudara memakai ujung jari atau ujung ruas
jari. Gunanya agar sirkulasi darah bekerja lebih baik.

13. Perawatan gigi

Untuk mencegah caries selama hamil (selain pemeriksaan pada awak kehamilan)
yaitu dengan :

a Menyikat gigi secara teratur

b Melakukan flosi antara gigi-gigi

c Membilas mulut dengan air sesudah makan atau minum

d Gunakan pencuci mulut yang bersifat alkali/basa untuk mengimbangi reaksi


saliva yang bersifat asam selama kehamilan yang menyuburkan pertumbuhan
bakteri penghancur dan email.

14. Support Emosional

a Faktor yang berhubungan dengan ibu hamil:

b Dukungan kepada bumil dan nifas

c Dukungan dari tenaga kesehatan (nakes)

d Menciptakan rasa aman dan nyaman selama hamil dan nifas

e Persiapan menjadi orang tua


f Mempersiapkan saudara (sibling)

g Dukungan kepada ibu hamil dan nifas

Wanita yang telah/belum dianugerahi anak disaat menginginkan hamil/dalam


menghadapi kehamilan dan bersalin membutuhkan dukungan, diantaranya dari:

a Dukungan suami

Dari penelitian kualitatif di indonesia diperoleh berbagai dukungan suami yang


diharapkan isteri:

1. Suami sangat mendambakan bayi dalam kandungan isteri


2. Suami senang mendapatkan keturunan
3. Suami menunjukkan kebahagiaan pada kehamilan ini
4. Suami memperhatikan kesehatan isteri, yakni menanyakan keadaan
isteri/janin yang dikandung
5. Suami mengantar dan atau menemani isteri memeriksa kandungannya
6. Suami tidak menyakiti isteri
7. Suami menghibur/menenangkan ketika ada masalah yang dihadapi isteri
8. Suami menasihati agar isteri tidak terlalu lelah bekerja di rumah atau di
tempat kerja
9. Suami membantu tugas isteri
10. Suami berdo’a untuk kesehatan atau keselamatan isteri dan anaknya
11. Suami menunggu ketika isteri melahirkan
12. Suami menunggu ketika isteri di operasi

Diperoleh atau tidak diperolehnya dukungan suami tergantung pada:

1. Keintiman hubungan
2. Adanya komunikasi yang bermakna
3. Adanya masalah atau kekhawatiran dalam biaya

b Dukungan keluarga

1. Ayah-ibu kandung, maupun mertua sangat mendukung kehamilan ini


2. Ayah-ibu kandung, maupun mertua sering berkunjung dalam periode ini
3. Seluruh keluarga berdo’a untuk keselamatan ibu dan bayi
4. Walaupun ayah-ibu kandung, maupun mertua ada di daerah lain, sangat
didambakan dukungan melalui telepon, surat atau pun do’a dari jauh
5. Selain itu, ritual tradisional dalam periode ini seperti upacara 7 bulanan
pada beberapa orang, mempunyai arti tersendiri yang tidak boleh
diabaikan.

c Dukungan lingkungan
1. Membicarakan/menceritakan/menasihati tentang pengalaman hamil dan
melahirkan
2. Ada diantara mereka yang mau mengantarkan ibu hamil untuk periksa
3. Menunggu ketika melahirkan

Diperoleh dari ibu-ibu pengajian/perkumpulan/kegiatan yang berhubungan


dengan keagamaan/sosial dalam bentuk doa bersama untuk kesehatan ibu hamil
dan bayinya. Mereka dapat menjadi seperti saudara bagi ibu hamil dan nifas.

BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Kehamilan (graviditas) adalah mulai dengan konsepsi (pembuahan) dan berakhir


dengan persalinan. Kehamilan dibagi menjadi 3 tahapan yaitu trimester I dimulai
dari konsepsi sampai 3 bulan, trimester II dimulai bulan ke- 4 sampai bulan ke- 6,
trimester III dimulai bulan ke- 7 sampai bulan ke- 9. Kebutuhan ibu yang tidak
hamil dan kebutuhan ibu yang sedang hamil sangatlah berbeda, oleh sebab itu
sebagai ibu yang sedang hamil hendaknya mempunyai kesadaran akan pentingnya
kebutuhan dasar ibu hamil yang harus dipenuhi. Tetapi hal ini tidak saja
dibebankan kepada ibu hamil tetapi suami, keluarga, bahkan lingkungan sekitar
seharusnya mendukung untuk sebisa mungkin memenuhi kebutuhan yang
diperlukan ibu hamil guna membantu kelancaran kehamilan ibu.

1. KRITIK DAN SARAN

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini penulis jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaannya makalah ini. Akhirnya semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

Stoppard, Miriam. 2002. Kehamilan dan Kelahiran. Jakarta :Mitra Media


publisher.

Sulistyawati A. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba


Medika.

Susilowati H, Endang. 2006. Lebih jauh tentang kehamilan. Jakarta : Edsa


Mahkota.

Walsh, Linda. 2001. Community – Based Care During the Childbearing Year.
W.B Saunders Company. United States of America.
______________ . 2003. Buku 2 : Asuhan Antenatal. Pusdiknakes.

Mochtar Rustan, 1998. Sinopsis Obstetri.Jakarta, EGC

Pillitteri Adele. 2002. Perawatan Kesehatan Ibu & Anak.Jakarta. EGC

Pusdiknakes, 2001.Asuhan Antenatal, SHO:JHPIEGO, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai