Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK 6 TENTANG GIZI PADA IBU MENYUSUI

DOSEN PEMGAMPU
KADEK SRI EKA P,M.KES

DI SUSUN OLEH
1.LISTYANA FICO PUTRI RAHAYU ( 22.0.B.1392 )
2.ANISA PUTRI NANDA SYAHRI ( 22.0.B.1396 )
3.STEVA ALDINA YUD FARA ( 22.0.B.1408 )
4.HAZNA PRADHITA YUDHIANING P ( 22.0.B.1412 )

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


MITRA HUSADA KARANGANYAR 2023/2023
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................... i


KATA PENGANTAR ......................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1

1.1 Latar Belakang................................................................................


1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 1
1.3 Penyelesaian masalah..................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................... 2

2.1 Pentingnya gizi seimbangan ibu menyusui.....................................

2.2 Faktor yang memepengaruhi kelancaran

produksi asi pada ibu menyusui...................................................... 2


2.3 Status gizi pada ibu menyusui........................................................ 3

2.4 Kebutuhan gizi seimbangan pada ibu menyusui............................ 4

2.5 Dampak kekurangan gizi pada ibu menyusui................................. 4

2.6 Hasil Wawancara............................................................................

BAB III PENUTUP............................................................................. 6


3.1 Kesimpulan.....................................................................................
3.2 Saran............................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Menyusui merupakan suatu proses alamiah manusia dalam mempertahankan dan
melanjutkan kelangsungan hidup terhadap keturunannya. Organ tubuh yang ada pada
seorang wanita menjadi sumber utama kehidupan untuk menghasilkan ASI yang
merupakan sumber makanan bayi yang paling penting terutama pada bulan-bulan pertama
kehidupan. Respons psikologis dari pada menyusui, seperti ketegangan putting susu dan
kontraksi uterus (Adriani, Wirjatmadi. 2012)
Pada umumnya jumlah sel susu semua wanita dewasa sama dan dapat memproduksi
ASI sama banyaknya bergantung dengan rangsangan dan manajemen ASI yang benar.
Bentuk puting juga tidak berpengaruh pada keberhasilan menyusui karena menyusui pada
hakikatnya adalah cara kerja lidah memerah areola bukan mengisap putting (Bayu, M.
2014)
Gizi ibu menyusui adalah makanan sehat selain obat yang mengandung protein,
lemak, karbohidrat, mineral, vitamin serta air yang dibutuhkan ibu menyusui dalam
jumlah tertentu selama menyusui. Masa Post Partum merupakan masa pemulihan karena
merupakan faktor penunjang utama produksi ASI sehingga apabila gizi tidak terpenuhi
akan menghambat produksi ASI dan dapat mempengaruhi komposisi serta asupan nutrisi
untuk bayi baru lahir. Ibu menyusui memiliki kebutuhan yang banyak akan asupan gizi
yang terkandung didalam setiap makanan yang dikonsumsinya dengan memperhatikan
kebutuhan yang diperlukan oleh tubuh. Pendidikan tentang gizi sangat penting diberikan
untuk memberikan pengetahuan yang sebelumnya tidak diketahuinya sehingga dengan
demikian pola makannya akan lebih diperhatikan melalui penyusunan menu seimbang
yang dianjurkan dalam pemenuhan kebutuhan gizinya. Selain dengan pendidikan,
advokasi juga bisa dilakukan pada ibu menyusui, agar terciptanya suatu dorongan yang
mendasar akan pentingnya gizi pada ibu menyusui dan bayinya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pentingnya gizi seimbang bagi ibu menyusui?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi Kelancaran Asi pada ibu menyusui?
3. Apa saja pengaruh status gizi pada ibu menyusui?
4. Bagaimana kebutuhan gizi pada ibu menyusui ?
5. Apa saja dampak kekurangan gizi pada ibu menyusui dan bayinya
1.3. PENYELESAIAN MASALAH
1. Untuk mengetahui pentingnya gizi seimbang bagi ibu menyusui.
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kelancaran Asi pada ibu menyusui.
3. Untuk mengetahui status gizi pada ibu menyusui.
4. Untuk mengetahui kebutuhan gizi ibu menyusui
5. Untuk mengetahui dampak kekurangan gizi pada ibumenyusui dan bayinya
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pentingnya Gizi Seimbang Ibu Menyusui


Gizi pada ibu menyusui erat kaitanya dengan ASI dimana hal tersebut juga berkaitan
dengan pemenuhan gizi bayi dan balita. Nutrisi bagi ibu sangat penting bagi tumbuh
kembang bayi. Nutrisi merupakan zat yang diperlukan tubuh untuk proses metabolisme
tubuh. Kebutuhangizi pada masa nifas terutama pada ibu menyusui akan lebih meningkat
dikarenakan guna untuk proses penyembuhan setelah melahirkan serta untuk memproduksi
kecukupan ASI bagi bayi. Setiap ibu menyusui membutuhkan peningkatan jumlah kalori
sekitar 700kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI, dikarenakan kondisi ibu tidak
kalah penting dengan kondisi bayi karena kondisi ibu menentukan kondisi kesehatan
sangbayi. Asupan gizi pada ibu menyusui dapat menetukan kualitas produksi asi yang di
hasilkan,oleh karena itu ibu membutuhkan asupan makanan dari gizi seimbang yang
mengandung kaya akan vitamin dan mineral.
Menurut Dr.Wiliam Sears ibu yang memiliki asupan makanan dengan gizi seimbang,
akan memiliki lebih banyak energi dan merasa dirinya lebih baik selama menyusui Selama
masa laktasi, banyak wanita yang mengalami peningkatan berat badan yang sangat drastis di
bandingkan dengan berat badan waktu ia hamil. Sehingga banyak ibu menyusui yang
mengurangi konsumsi makananya, akibatnya dapat menghambat produksi susu ibu atau
mengganggu status gizi pada ibu. Masa menyusui adalah masa yang sangat penting dan
berharga bagi seorang ibu dan bayinya. Pada masa ini hubungan emosional antara ibu dan
anak akan terjalin, dengan periode yang cukup panjang. Masa menyusui sangat baik bagi
perkembangan mental dan psikis anak. Konsumsi makanan yang bergizi sangat dibutuhkan
ibu menyusui. Status gizi ibu menyusui memang menjadi peranan penting untuk keberhasilan
menyusui yang indikatornya di ukur dari durasi air susu ibu (ASI) ekslusif untuk
pertumbuhan bayi dan status gizi ibu pasca menyusui (Fikawati, dkk. 2015).
Wanita yang menyusui membutuhkan sekitar 500-1000 kalori yang dibutuhkan untuk
memenuhi gizi selama masa menyusui, karena wanita yang menyusui rentan terhadap
kekurangan magnesium, vitamin B6, asam folat, kalsium, dan seng. Air susu ibu tidak
memiliki suplai zat besi yang cuk up untuk bayi prematur atau bayi yang berusia lebih dari 6
bulan. Oleh karena itu, suplementasi zat gizi sangat dibutuhkan oleh ibu menyusui. Produksi
ASI harus membutuhkan nutrisi yang sangat cukup atau lebih banyak dari biasanya, karena
itu sang ibu memerlukan gizi untuk dua orang yaitu untuk ibu sendiri dan sang bayi. Nutrisi
yang tidak tercukupi dapat menurunkan jumlah produksi ASI. Menyusui bayi bearti telah
memberikan nutrisi penting bagi bayi, juga dapat melindungi bayi dari penyakit infeksi dan
dapat mempererat hubungan antara ibu dan bayi.
2.2. Faktor Yang mempengaruhi kelancaran produksi ASI Pada Ibu menyusui
1.Pengaruh Makanan ibu terhadap produksi ASI pada Ibu Menyusui
Asupan Makanan Pada Ibu sangat mempengaruhi produksi ASI, di karenakan apabila
jumlah makanan ibu cukup mengandung zat gizi yang di perlukan baik jumlah kalori, protein,
lemak dan vitamin serta mineral maka produksi ASI pada ibu akan cukup. Selain
mengonsumsi zat gizi yang cukup ibu menyusui juga di anjurkan untuk banyak minum air
putih lebih banyak kira kira 8-12 gelas perharinya. Pada saat menyusui, gizi seimbang
merupakan suatu hal yang sangat penting karena sangat berhubungan dengan produksi ASI.
Tumbuh kembang bayi akan lebih optimal akan membuat tubuh menjadi kuat dan sehat serta
kualitas dan kuantitas produksi ASI lebih baik. Dan apabila nutrisi ibu menyusui itu tidak
terpenuhi dengan cukup maka produksi ASI juga akan terganggu dan tidak lancar, maka dari
itu pertumbuhan bayi juga akan mengalami pernghambatan.
2.Pengaruh Perawatan payudara terhadap produksi ASI pada Ibu Menyusui
Sebelum masa nifas di mulai sebaiknya ibu hamil mempersiapkan payudaranya untuk
proses menyusui agar porses menyusui atau masa menyususi dapat di lalui dengan
menyenangkan dan terbebas dari rasa sakit. Salah satunya dengan cara perawatan payudara
sebelum melahirkan (prenatal breast care) yang bertujuan untuk memelihara kebersihan
payura, melenturkan puting susu dan mengeluarkan puting susu yang datar atau tenggelam
(retracted nipple) dan untuk mempersiapkan produksi ASI. Untuk perawatan puting susu
yang datar atau tenggelam maka perawatan payudara di lakukan pada awal Trimester,
sedangkan apabila payudara yang tidak ada masalah aka melakukan perawatan payudara pada
Trimester ke tiga. Dikarenakan puting susu yang dalam atau datar dapat menghambat peroses
menyusui pada bayi baru lahir. Proses perawatan payudara selama masa kehamilan dan
selama masa menyusui sangat bermanfaat untuk meningkatkan produksi asi dan
mempertahankan bentuk payudara setelah menyusui.
3.Pengaruh IMD (Inisiasi Menyusui Dini) terhadap produksi ASI Pada Ibu Menyusui
Inisiasi Menyusui Dini merupakan tindakan menyusui bayi yang di lakukan 1 jam
pertama setelah bayi lahir. Caranya yaitu dengan meletakkan bayi di dada ibu tepatnya di
antara dua payudara dan membiarkan bayi mencapai puting susu ibu sampai bayi dapat
menyusu dengan sendirinya. Apa bila bayi tidak di susui setelah 1 jam kelahiranya maka
hormon prolaktin akan turun dan dan sulit untuk merangsang hormon prtolaktin dan ini akan
menyebabkan ASI akan keluar seelah tiga hari atau lebih pasca persalin. Hal ini akan
menyebabkan bayi akan menjadi rewel karena tidak mendapatkan ASI dan para ibu akhirnya
akan memberikan makanan pengganti ASI. Menurut para peneliti menunjukan bahwa IMD
sangat berpengaruh terhadap produksi ASI hal ini di sebabkan karena pada saat bayi menyusu
pada awal 1 jam setelah kelahiranya terdapat rangsangan yang di rasakan oleh ibu, kemudian
rangsangan tersebut di kirim ke otak sehingga hormon oksitosin di keluarkan dan mengalir
kedalam darah dan masuk kedalam payudara menyebabkan otot-otot di sekitar alveoli dan
berkontraksi sehingga membuat ASI mengalir di saluran ASI sehingga produksi ASI untuk
bayi terpenuhi.
4.Pengaruh Isapan Bayi terhadap produksi ASI Pada Ibu MenyusuI
Isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI oleh sebab itu menyususi
yang di jadwalakan maka akan berakibat kurang baik bagi bayi. Jika bayi mendapatkan
makanan lain termasuk air maka akan mengakibatkan bayi sakit dan produksi ASI menurun
karena ibu memproduksi ASI tergantung pada seberapa banyak bayi ASI yang di hisap oleh
bayi.Memberi kesempatan pada bayi untuk menyusu sesering mungkin merupakan cara
terbaik untuk memperbanyak produksi ASI. Karena kerja payudara dalam membuat dan
mengeluarkan susu di pengaruhi oleh hormon oksitosin dan prolaktin yang keduanya akan
muncul ketika bayi menghisap payudara. Produksi ASI mengikuti hukum supply meet
demand ( Suolai Tergantung Permintaan ) Dimana ASI akan di produksi sebanyak yang di
hisap atau di keluarkan maka akan menyebabkan ASI yang di produksi sedikit.
2.3 Status Gizi Pada Ibu Menyusui
Pola menyusui tidak optimal yang memberikan air susu ibu (ASI) ekslusif kurang dari 6
bulan di perkirakan berkontribusi terhadap 1,4 juta kematian bayi dan 10% angka kesakitan
balita. World Health Organization (WHO) menyarankan agar ibu memberikan ASI ekslusif
kepada bayi sampai 6 bulan. Alasan terbanyak ibu menghentikan pemberian ASI ekslusif
karena sang ibu merasa ASI nya tidak mencukupi kebutuhan bayinya. Ketidak cukupan ASI
menjadi salah satu penyebab utama kegagalan pemberian ASI ekslusif di dunia. Namun, saat
ini belum diketahui apakah persepsi ini bersifat fisiologis atau psikologis.IMT ibu merupakan
indikator status gizi ibu menyusui karena IMT ibu menunjukan simpanan lemak ibu yang
akan digunakan untuk menyusui. Di Indonesia menunjukkan bahwa status gizi ibu pada masa
laktasi berpengaruh terhadap keberhasilan menyusui, ibu yang kurang gizi berisiko tidak
berhasil menyusui 2,26-2,56 kali lebih besar dibandingkan ibu dengan gizi baik.
Ibu hamil dengan kenaikan berat badan lebih rendah dari berat badan yang di
rekomendasikan mempunyai cadangan lemak rendah, hal ini secara negatif akan
mempengaruhi kemampuan ibu memproduksi ASI. Cadangan Lemak yang di simpan selama
masa Hamil merupakan modal dasar tubuh ibu untuk memproduksi ASI. Apabila status gizi
ibu kurang atau ibu hamil mengalami kenaikan BB yang kurang dari rekomendasi IOM maka
hal terbesar yang akan di korbankan adalah cadangan lemak ibu. Cadangan lemak ibu dengan
status gizi baik terlihat lebih banyak di bandingkan ibu dengan status gizi kurang, sementara
produk kehamilan meliputi janin, plasenta, dan cairan amnion tidak berbeda.
Apabila kenaikan BB ibu kurang dari rekomendasi IOM dan cadangan lemak ibu untuk
menyusui rendah maka kemampuan ibu memproduksi ASI juga berkurang sehingga ibu juga
akan merasakan bahwa ASI yang di keluarkan hanya sedikit. ASI yang kurang akan
mempengaruhi kepercayaan ibu untuk menyusui sehingga menyebabkan PKA (Presepsi
Ketidakcukupan Asi) yang selanjutnya akan mempengaruhi pikiran ibu dan mempengaruhi
pengeluaran hormon oksitosin.Kecukupan gizi pada ibu menyusui dapat di lihat dari
perhitungan IMT dan BMR. Kenaikan BB yang di sarankan atau di rekomendasikan oleh
IOM (Institute Of Medicine) yaitu:
KLASIFIKASI IMT
IMT Status Gizi Kategori

< 17,0 Gizi Kurang Sangat Kurus


17,0 – 18,5 Gizi Kurang Kurus
18,5 – 25,0 Gizi Baik Normal
25,0 – 27,0 Gizi Lebih Gemuk
>27,0 Gizi Lebih Obesitas

RUMUS PERHITUNAN IMT : Berat Badan (Kg)


Tinggi Badan (m)2
RUMUS BMR :
a) BMR Pria = 66,5 + (13,7 x Berat Badan) + (5 x Tinggi Badan) – (6,8 x Usia)
b) BMR Wanit = 655 + (9,6 x Berat Badan) + (1,8 x Tinggi Badan) – (4,7 x Usia)

TOTAL KALORI (TK)


MENENTUKAN AKTIFITAS FISIK (AF)
Kelompok Aktifitas Jenis Kegiatan Faktor
Aktifitas
Ringan 75 % Waktu di gunakan untuk duduk atau
◦ Laki Laki berdiri.25% waktu habis di gunakan untuk 1.56
◦ Perempuan berdiri atau bergerak 1.55
Sedang 40% waktu digunakan untuk duduk atau 1.76
◦ Laki Laki berdiri.60% waktu untuk aktivitas pekerjaan 1.70
◦ Perempuan tertentu
Berat 25 % di gunakan untuk duduk atau 2.10
◦ Laki laki berdiri.75% waktu untuk aktivitas pekerjaan 2.00
◦ Perempuan tertentu

2.4 Kebutuhan gizi seimbang pada ibu menyusui


Gizi seimbang untuk ibu menyusui harus memenuhi kebutuhan bagi dirinya serta untuk
perkembangan bayinya dan anaknya. Maka dari pada itu kebutuhan zat gizi pada ibu
menyusui lebih banyak daripada kebutuhan zat gizi pada ibu yang tidak menyusui. Ibu dalam
6 bulan pertama menyusui membutuhkan tambahan energi sebesar 500 kalori/hari untuk
menghasilkan jumlah susu normal. Sehingga total kebutuhan energi selama menyusui akan
meningkat menjadi 2400 kkal per hari yang akan digunakan untuk memproduksi ASI dan
untuk aktivitas ibu itu sendiri yang dalam pelaksanaannya dapat dibagi menjadi 6 kali makan
(3x makan utama dan 3x makan selingan) sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang yang
dianjukan. Ibu menyusui harus menambah jumlah dan jenis makanan yang di konsumsinya
karena untuk mencukupi kebutuhan gizi pada ibu dan untuk memprduksi ASI. Pemenuhan
gizi bagi ibu menyusui adalah susunan menu seimbang yang di anjurkan untuk ibu menyusui
yang terdiri dari energi, prtein, lemak, vitamin, dan mineral.
1. Protein
Tambahan protein diperlukan untuk mendukung pertumbuhan payudara dalam
pembentukan ASI. Kebutuhan protein selama 1 tahun pertama menyusui bertambah
17 sampai 20 g per hari dari kebutuhan wanita dewasa, jadi sekitar 67 sampai 70 g
protein per hari.Protein diperlukan juga untuk sintesis hormon prolaktin (untuk
memproduksi ASI) dan hormon oksitosin (untuk mengeluarkan ASI). Zat gizi
mikro yang diperlukan selama menyusui adalah zat besi, asam folat,vitamin A,
B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), B6 (piridoksin), Vitamin C, vitamin D,
iodium, zink dan selenium. Defisiensi zat gizi tersebut pada ibu menyebabkan
turunnya kualitas ASI.
2. Lemak
Asam lemak sangat esensial untuk pertumbuhan payudara dan sintesis prostaglandin.
Kebutuhan asam lemak esensial meningkat menjadi 4,5% dari alori. Kebutuhan
lemak dapat dipenuhi 25-30% dari total kalori sesuai dengan keadaan ibu. Lemak
berfungsi sebagai sumber tenaga dan berperan dalam produksi ASI serta pembawa
vitamin larut lemak dalam ASI. Kebutuhan minyak dalam tumpeng gizi seimbang
sebanyak 4 porsi atau setara dengan 4 sendok the minyak (20 gr). Lemak yang
dipelukan untuk ibu menyusui yaitu lemak tak jenuh ganda seperti omega-3 dan
omega-6.

3. Vitamin dan mineral


Ibu menyusui membutuhkan lebih banyak vitamin & mineral dari ibu hamil.8 Kadar
vitamin dalam ASI sangat dipengaruhi oleh vitamin yang dimakan ibu, jadi
suplementasi vitamin pada ibu akan menaikkan kadar vitamin ASI.Vitamin yang
penting dalam masa menyusui adalah vitamin B1, B6, B2, B12, vitamin A, yodium &
selenium. Jumlah kebutuhan vitamin & mineral adalah 3 porsi sehari dari sayuran dan
buah-buahan.

4. Karbohidrat
Kebutuhan karbohidrat sangat penting bagi ibu menyusui karena merupakan sumber
tenaga atau sumber energi bagi ibu. Pada Saat 6 bulan pertama menyusui, kebutuhan
ibu meningkat sebesar 65 gr per hari atau setara dengan 1 ½ porsi nasi. Di karenakan
Ibu dalam 6 bulan pertama menyusui membutuhkan tambahan energi sebesar 500
kalori/hari untuk menghasilkan jumlah susu normal.

5. Cairan
Ibu menyusui sangat membutuhkan cairan agar dapat menghasilkan air susu dengan
cepat. Dianjurkan minum 2-3 liter air per hari atau lebih dari 8 gelas air sehari (12-13
gelas sehari). Terutama saat udara panas, banyak berkeringat dan demam sangat
dianjurkan untuk minum >8 gelas sehari.Waktu minum yang paling baik adalah pada
saat bayi sedang menyusui atau sebelumnya, sehingga cairan yang diminum bayi
dapat diganti. Kebutuhan cairan dapat diperoleh dari air putih, susu, jus buah-buahan
dan air yang tersedia di dalam makanan.

Untuk mengetahui terpenuhinya energi dengan cara menimbang berat badan. Bila terjadi
penurunan >0,9 kg per minggu setelah 3 minggu pertama menyusui berarti kebutuhan kalori
tidak tercukupi sehingga akan mengganggu produksi ASI

Susunan makanan yang dianjurkan untuk ibu menyusui yaitu :


Beras 500gr ( 3 ½ gelas nasi )
Daging 75 gr ( 1 ½ potong sedang )
Sayuran 300gr ( 3 gelas sayur )
Tempe 125 gr ( 2-3 potong sedang )
Papaya 200 gr (2 potong sedang )
Susu 200 cc ( 1gelas)

2.5 Dampak kekurangan gizi pada ibu menyusui

Kekurangan gizi pada ibu menyusui menyebabkan gangguan kesehatan pada ibu dan
bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbuh kembang anak, bayi mudah sakit,
mudah terkena infeksi. Kekurangan zat zat esensial menimbulkan gangguan pada mata atau
tulang dan BBLR. Salah satu penyakit yang dialami ibu menyusui adalah anemia gizi.
Penyebab utama anemia gizi adalah kekurangan zat besi (fe) dan asam folat yang seharusnya
tidak terjadi bila makanan sehari hari memenuhi zat gizi yang diabsobsi oleh tubuh manusia
adalah sumber protein nabati seperti bayam,daun singkong,kangkung dan sebagainya yang
mengandung zat besi.
Penyakit infeksi seperti cacing,malaria dan penyakit kronis atau wasir yang sering
menyertai orang dewasa akibat kekurangan mengonsumsi sayuran hijau sering kali
memperberat keadaan anemia. Gejala anemia adalah lemah, letih, lesu. Penyebab dari
kurangnya zat gizi perlu diketahui sehingga ibu menyusui tidak mengalami kekurangan gizi.
Kekurangan zat gizi pada ibu menyusui dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit,
termasuk infeksi, serta menurunkan produktivitas dan kemampuan untuk beraktivitas. Ibu
menyusui yang mengalami kekurangan zat gizi akan tidak dapat memproduksi ASI
berkualitas karena tidak adanya cadangan zat gizi yang tersimpan. Selain pada kesehatan ibu
sendiri, kekurangan zat gizi pada ibu menyusui juga akan memberikan dampak pada bayi
yang disusuinya. Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah rendahnya kandungan zat gizi
pada ibu menyusui adalah dengan mengonsumsi makanan dan minuman bernutrisi.
Diantaranya adalah energi, protein, lemak, vitamin, dan mineral sesuai dengan yang
direkomendasikan bagi ibu menyusui.

2.6 Hasil Wawancara


Nama : Septina Rinawati
Umur : 28 tahun
Tempa tanggal lahir: Karanganyar 7 Agustus 1994
Pekerjaan : Guru SD di klaten dan ibu rumah tanggah
Alamat : Perumahan korpri 186 Rt 2 Rw 12, Popongan Karanganyar
TB/BB : 153/63
Asupan makanan : Makan pagi : nasi+lauk+sayur
Makan siang : nasi+sayur+lauk+ salat buah
Makan malam: nasi+sayur+lauk
Permasalahan:
1. Saat menyusui ada kendala puting belum muncul, puting lecet, payudara
membengkak pada awal menyusui dan disarankan oleh Dokter untuk memeberikan
tambahan ASI susu formula.
2. Asupaan makanan bertambah, ASI keluar namun produksi asi sedikit
3. Pantangan menghindari minum ES dan makan telur
4. Pekerjaan tidak mengganggu proses menyusui
Kesimpulan:
Diperoleh Hasil IMT dan BMR:
IMT : BB/TB(m)2 = 63/1,532 = 63/3,06 = 20,58
(Kesimpulan IMT yang di dapat dengan status gizi baik katagori normal)
BMR : 655 + (9,6 x 65) + (1,8 x 153) - (4,7 x 28)
= 655 + 624+ 275,4 – 131 = 1.423,4 kkal
Seharusnya untuk ibu menyusui dibutuhkan kalori sebanyak 2.900 namun hasil dari BMR ibu
Septina Rinawati hanya 1.423,4 kkl sehingga ibu membutuhkan kalori tambahan sebanyak
1.476,6 kkal namun Aktivitas Fisik yang di dapat dari BMR di atas tergolong aktivitas
ringan.
BAB III
PENUTUPAN

3.1. KESIMPULAN
Gizi ibu menyusui adalah makanan sehat selain obat yang mengandung protein, lemak,
karbohidrat, mineral, vitamin serta air yang dibutuhkan ibu menyusui dalam jumlah
tertentu selama menyusui. Pendidikan tentang gizi sangat penting diberikan untuk
memberikan pengetahuan yang sebelumnya tidak diketahuinya sehingga dengan demikian
pola makannya akan lebih diperhatikan melalui penyusunan menu seimbang yang
dianjurkan dalam pemenuhan kebutuhan gizinya. Selain dengan pendidikan, advokasi
juga bisa dilakukan pada ibu menyusui, agar terciptanya suatu dorongan yang mendasar
akan pentingnya gizi pada ibu menyusui dan bayinya. Oleh karena itu, suplementasi zat
gizi sangat dibutuhkan oleh ibu menyusui. Produksi ASI harus membutuhkan nutrisi yang
sangat cukup atau lebih banyak dari biasanya, karena itu sang ibu memerlukan gizi untuk
dua orang yaitu untuk ibu sendiri dan sang bayi. Nutrisi yang tidak tercukupi dapat
menurunkan jumlah produksi ASI.
3.2.SARAN
j
DAFTAR PUSTAKA

Radharisnawati, Ni Kadek, Rina Kundre, and Linnie Pondaag. "Hubungan pemenuhan


kebutuhan gizi ibu dengan kelancaran air susu ibu (asi) pada ibu menyusui
puskesmas bahu kota manado." Jurnal Keperawatan 5.1 (2017).
Taqiyah, Yusrah, Rizqy Iftitah Alam, and Fatma Jama. "Edukasi Kebutuhan Gizi Seimbang
pada Ibu Menyusui di Ruang Nifas RSU Ibnu Sina Makassar." Prosiding Seminar
Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat. Vol. 2. No. 1. 2022.
Syari, Mila, Nuriah Arma, and Ainun Mardhiah. "Faktor yang Mempengaruhi Produksi ASI
pada Ibu Menyusui." Maternity And Neonatal: Jurnal Kebidanan 10.01 (2022): 1-9.

Anda mungkin juga menyukai