DOSEN PEMGAMPU
KADEK SRI EKA P,M.KES
DI SUSUN OLEH
1.LISTYANA FICO PUTRI RAHAYU ( 22.0.B.1392 )
2.ANISA PUTRI NANDA SYAHRI ( 22.0.B.1396 )
3.STEVA ALDINA YUD FARA ( 22.0.B.1408 )
4.HAZNA PRADHITA YUDHIANING P ( 22.0.B.1412 )
BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................... 2
4. Karbohidrat
Kebutuhan karbohidrat sangat penting bagi ibu menyusui karena merupakan sumber
tenaga atau sumber energi bagi ibu. Pada Saat 6 bulan pertama menyusui, kebutuhan
ibu meningkat sebesar 65 gr per hari atau setara dengan 1 ½ porsi nasi. Di karenakan
Ibu dalam 6 bulan pertama menyusui membutuhkan tambahan energi sebesar 500
kalori/hari untuk menghasilkan jumlah susu normal.
5. Cairan
Ibu menyusui sangat membutuhkan cairan agar dapat menghasilkan air susu dengan
cepat. Dianjurkan minum 2-3 liter air per hari atau lebih dari 8 gelas air sehari (12-13
gelas sehari). Terutama saat udara panas, banyak berkeringat dan demam sangat
dianjurkan untuk minum >8 gelas sehari.Waktu minum yang paling baik adalah pada
saat bayi sedang menyusui atau sebelumnya, sehingga cairan yang diminum bayi
dapat diganti. Kebutuhan cairan dapat diperoleh dari air putih, susu, jus buah-buahan
dan air yang tersedia di dalam makanan.
Untuk mengetahui terpenuhinya energi dengan cara menimbang berat badan. Bila terjadi
penurunan >0,9 kg per minggu setelah 3 minggu pertama menyusui berarti kebutuhan kalori
tidak tercukupi sehingga akan mengganggu produksi ASI
Kekurangan gizi pada ibu menyusui menyebabkan gangguan kesehatan pada ibu dan
bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbuh kembang anak, bayi mudah sakit,
mudah terkena infeksi. Kekurangan zat zat esensial menimbulkan gangguan pada mata atau
tulang dan BBLR. Salah satu penyakit yang dialami ibu menyusui adalah anemia gizi.
Penyebab utama anemia gizi adalah kekurangan zat besi (fe) dan asam folat yang seharusnya
tidak terjadi bila makanan sehari hari memenuhi zat gizi yang diabsobsi oleh tubuh manusia
adalah sumber protein nabati seperti bayam,daun singkong,kangkung dan sebagainya yang
mengandung zat besi.
Penyakit infeksi seperti cacing,malaria dan penyakit kronis atau wasir yang sering
menyertai orang dewasa akibat kekurangan mengonsumsi sayuran hijau sering kali
memperberat keadaan anemia. Gejala anemia adalah lemah, letih, lesu. Penyebab dari
kurangnya zat gizi perlu diketahui sehingga ibu menyusui tidak mengalami kekurangan gizi.
Kekurangan zat gizi pada ibu menyusui dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit,
termasuk infeksi, serta menurunkan produktivitas dan kemampuan untuk beraktivitas. Ibu
menyusui yang mengalami kekurangan zat gizi akan tidak dapat memproduksi ASI
berkualitas karena tidak adanya cadangan zat gizi yang tersimpan. Selain pada kesehatan ibu
sendiri, kekurangan zat gizi pada ibu menyusui juga akan memberikan dampak pada bayi
yang disusuinya. Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah rendahnya kandungan zat gizi
pada ibu menyusui adalah dengan mengonsumsi makanan dan minuman bernutrisi.
Diantaranya adalah energi, protein, lemak, vitamin, dan mineral sesuai dengan yang
direkomendasikan bagi ibu menyusui.
3.1. KESIMPULAN
Gizi ibu menyusui adalah makanan sehat selain obat yang mengandung protein, lemak,
karbohidrat, mineral, vitamin serta air yang dibutuhkan ibu menyusui dalam jumlah
tertentu selama menyusui. Pendidikan tentang gizi sangat penting diberikan untuk
memberikan pengetahuan yang sebelumnya tidak diketahuinya sehingga dengan demikian
pola makannya akan lebih diperhatikan melalui penyusunan menu seimbang yang
dianjurkan dalam pemenuhan kebutuhan gizinya. Selain dengan pendidikan, advokasi
juga bisa dilakukan pada ibu menyusui, agar terciptanya suatu dorongan yang mendasar
akan pentingnya gizi pada ibu menyusui dan bayinya. Oleh karena itu, suplementasi zat
gizi sangat dibutuhkan oleh ibu menyusui. Produksi ASI harus membutuhkan nutrisi yang
sangat cukup atau lebih banyak dari biasanya, karena itu sang ibu memerlukan gizi untuk
dua orang yaitu untuk ibu sendiri dan sang bayi. Nutrisi yang tidak tercukupi dapat
menurunkan jumlah produksi ASI.
3.2.SARAN
j
DAFTAR PUSTAKA