Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MENU GIZI SEIMBANG BAGI IBU NIFAS

DISUSUN SEBAGAI TUGAS KELOMPOK MATA KULIAHGIZI


DALLAM KESEHATAN REPRODUKSI
Dosen Pengampu : Yosi Yusrotul Khasanan, S.ST., M.Kes

Disusun Oleh:
Kelompok 4
1. Fitri Sugiarti 6. Sri Susanti

2. Meliani Apriantin 7. Nurhayati

3. Dwi Oktaviani 8. Seni Lia Astuti

4. Ninik Karlinih 9. Nurtika Yuliantika

5. Erlina Efendi 10. Nur Wahyu Rohmah

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) CIREBON

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya

dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Adapun tema dari makalah ini adalah “Penyusunan Menu Gizi Pada Ibu Nifas”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada dosen mata kuliah Gizi dalam Kesehatan Reproduksi yang telah

memebrikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih

kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi

yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami,

maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah

ini dapat berguna bagi kami dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya

Cirebon, April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

BABI PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

Latar Belakang .......................................................................................................... 1

Rumusan Masalah ..................................................................................................... 3

Tujuan ....................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 5

Pengertian Gizi Seimbang ......................................................................................... 5

Pengertian masa nifas ............................................................................................... 7

Kebutuhan gizi masa nifas ........................................................................................ 8

Zat gizi yang di perlukan pada masa nifas ................................................................ 8

Penyusunan menu ibu nifas ...................................................................................... 12

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 14

Kesimpulan ............................................................................................................... 14

Saran ......................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kebutuhan gizi ibu nifas merupakan suatu kebutuhan yang harus terpenuhi

selama masa nifas. Hal ini dikarenakan untuk mempercepat proses pemulihan organ-

organ kandungan seperti keadaan semula atau sebelum hamil. Kebutuhan gizi ibu nifas

jika terpenuhi dapat bermanfaat untuk mempercepat pemulihan organ reproduksi,

menjaga kesehatan yang optimal, dan dapat menjaga produksi dan kualitas ASI.

Adapun juga kerugian yang dapat terjadi jika kebutuhan gizi ibu nifas tidak terpenuhi

seperti lamanya proses pemulihan organ reproduksi ataupun luka jahitan pada perineum

yang berakibat terjadinya infeksi sehingga perlu dilakukan penanganan yang tepat.

Infeksi pada ibu nifas jika tidak dilakukan penanganan dengan baik dapat berakibat

fatal salah satunya kematian (1) .

Menurut WHO, penyebab kematian utama ibu terkait kehamilan, persalinan,

dan nifas terbagi menjadi dua yaitu langsung (Direct Obstetric Death) dan tidak

langsung (Direct Abstetric Death). Penyebab komplikasi obstetrik secara langsung

kematian pada ibu adalah perdarahan (40%), eklamsi (20%), infeksi (7%), lain-lain

(33%) dan selebihnya merupakan penyebab secara tidak langsung (20%)(2). Angka

Kematian Ibu (AKI) di dunia pada tahun 2014 mencapai 289/100.000 kelahiran hidup.

Amerika serikat sebanyak 9300 jiwa, Afrika Utara sebanyak 179.000 jiwa, dan Asia 2

Tenggara 16.000 jiwa. Angka kematian ibu di negara-negara Asia Tenggara yaitu

Indonesia sebanyak 214 per 100.000 kelahiran hidup, Filipina 170 per 100.000

kelahiran hidup, Vietnam 160 per 100.000 kelahiran hidup, Thailand 44 per 100.000

kelahiran hidup, Brunei 60 per 100.000 kelahiran, dan Malaysia 39 per 100.000

kelahiran hidup.

1
Kebutuhan gizi pada ibu nifas akan meningkat apabila pada masa kehamilan ibu

mempunyai riwayat hamil dengan anemia ataupun ibu hamil dengan KEK. Cakupan

angka anemia pada ibu hamil di Bantul pada tahun 2016 sebesar 19,91% dan cenderung

lebih meningkat dibandingkan dari tahun sebelumnya(5) . Data Dinas Kesehatan

Provinsi DIY menyebutkan Puskesmas Pleret menduduki peringkat pertama dengan

persentase sebesar 57,99% ibu hamil dengan anemia, kedua Puskesmas Sedayu II

sebesar 52,96%, dan ketiga di Puskesmas Bambanglipuro sebesar 41,40% ibu hamil

dengan anemia sedangkan cakupan ibu hamil dengan KEK sebesar 13,31%(5) . Anemia

pada ibu hamil dapat dihubungkan dengan meningkatnya angka kelahiran prematur,

kematian ibu dan anak, serta dapat terjadinya infeksi setelah persalinan(6) . Peningkatan

derajat kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan dari Sustainable Development Goals

(SDGs) sebagai kesepakatan pembangunan global. Tujuan SDGs tentang target

penurunan AKI tertera pada Goals ke-3 yang bertuliskan menjamin kehidupan yang

sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang disegala usia terutama pada point

pertama yaitu target tahun 2030 mengurangi AKI hingga dibawah 70/100.000 kelahiran

hidup.

Bidan berperan dalam memberikan pelayanan yang komprehensif serta

memperhatikan kebutuhan pemeliharaan bagi ibu, keluarga dan masyarakat, sehingga

dapat meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat dengan cara memberikan

konseling maupun pendidikan kesehatan. Oleh karena itu bidan diharapkan dapat

memberikan konseling maupun pendidikan kesehatan salah satunya tentang kebutuhan

gizi ibu nifas. Masa nifas ibu memerlukan gizi yang cukup yang berguna untuk

melakukan aktivitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh, dan proses memproduksi

ASI. Maka dari itu ibu harus mengonsumsi makanan yang bergizi dan cukup kalori

seperti makanan yang mengandung sumber tenaga (energi), sumber pembangun

2
(protein), serta sumber pengatur dan pelindung (mineral, vitamin, dan air). Ibu nifas

juga memerlukan kandungan gizi sebanyak 2.800 kalori dan protein 64 gram untuk

mengembalikan alat-alat reproduksi seperti keadaan sebelum hamil. Menu makanan

yang seimbang harus dikonsumsi oleh ibu nifas yaitu dengan porsi yang cukup dan

teratur, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak mengandung alkohol, nikotin serta

bahan pengawet ataupun pewarna.

Kekurangan gizi pada ibu nifas dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada

ibu maupun bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbuh kembang anak, bayi

mudah sakit, dan mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat essensial juga dapat

menyebabkan gangguan pada mata ataupun tulang. 5 Makanan bergizi yang

dikonsumsi ibu nifas sesuai dengan porsi akan membuat ibu dalam keadaan sehat dan

tubuh terasa segar. Makanan yang mengandung protein sangat penting dikonsumsi oleh

ibu nifas karena sangat berpengaruh terhadap proses penyembuhan maupun

pengeringan luka terutama pada ibu nifas yang terdapat luka jahitan pada perineum.

Didalam suatu daerah kebudayaan juga berperan penting dalam berhasilnya pemenuhan

kebutuhan gizi seperti halnya jika ibu nifas memiliki budaya pantang makan-makanan

yang tinggi protein seperti telur, ayam, ikan , maupun daging maka akan mempengaruhi

terhadap proses penyembuhan terutama pada luka jahitan perineum. Selain protein,

makanan yang mengandung serat juga dibutuhkan oleh ibu nifas untuk membantu

proses pencernaan, kadar vitamin dan air dalam buah juga sangat baik untuk menjaga

kesehatan tubuh dan melawan infeksi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah penelitian yaitu

“Bagaimana Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Masa Nifas Tentang Kebutuhan

Menu Gizi Ibu Nifas”

3
C. Tujuan

Bidan bertujuan untuk memberikan gambaran asupan gizi pada ibu nifas agar

kebutuhan didalam tubuh ibu nifas agar menghasilkan daya tahan tubuh ibu dan

produksi ASI dalam tubuh ibu nifas tetap lancar dan sehat.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gizi Seimbang

Gizi atau nutrisi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan

metabolisme, Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat

25% karena berguna untuk Proses kesembuhan karena setelah melahirkan dan untuk

memproduksi air susu yang cukup untuk Menyehatkan bayi. Semua itu akan meningkat

tiga kali dari kebutuhan biasa, Makanan yang di konSumsi berguna melakukan

aktivitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses memproduksi ASI Serta sebagai

ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan,

Masa nifas adalah masa menyusui oleh karena itu juga ibu menyusui harus makan

makanan yang cukup agar mampu menghasilkan ASI yang cukup baik mutu maupun

jumlahnya bagi bayinya, ibu menyusui memerlukan zat gizi lebih banyak daripada ibu

hamil,banyaknya makanan ibu menyusui disesuaikan dengan umur bayi dan kebutuhan

gizi , keadaan gizi baik pada ibu menyusui terletak pada penganekaragaman menu tiap

hari, Menu makanan yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan teratur, tidak

terlalu asin, pedas atau Berlemak, tidak menganding alkohol, nikotin, serta bahan

pengawet atau pewarna

Di Amerika Serikat dan beberapa negara lain, prinsip Gizi Seimbang

divisualisasi berupa “piramida” Gizi Seimbang. Tidak semua negara menggunakan

piramida, tetapi disesuaikan dengan budaya dan pola makan setempat. Misalnya, di

Thailand dalam bentuk piramida terbalik sebagai “bendera”, dan di China sebagai

“pagoda” dengan tumpukan rantang. Para pakar gizi yang bergabung dalam Yayasan

Institut Danone Indonesia (DII) bersama para penulis dari Tabloid Nakita (Kompas-

Gramedia), mengadaptasi piramida sesuai dengan budaya Indonesia, dalam bentuk

5
tumpeng dengan nampannya yang untuk selanjutnya akan disebut sebagai “Tumpeng

Gizi Seimbang” (TGS). TGS dirancang untuk membantu setiap orang memilih

makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, sesuai dengan berbagai kebutuhan

menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa dan usia lanjut), dan sesuai keadaan

kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas fisik, sakit).

Tumpeng Gizi Seimbang, oleh Yayasan Institut Danone Indonesia

Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) menggambarkan 4 prinsip Gizi Seimbang

(TGS) meragakan 4 prinsip Gizi Seimbang (GS): aneka ragam makanan sesuai

kebutuhan, kebersihan, aktivitas fisik dan memantau berat badan ideal. TGS terdiri atas

beberapa potongan tumpeng: satu potongan besar, dua potongan sedang, dua potongan

kecil, dan di puncak terdapat potongan terkecil. Luasnya potongan TGS menunjukkan

porsi makanan yang harus dikonsumsi setiap orang per hari. TGS yang terdiri atas

potonganpotongan itu dialasi oleh air putih. Artinya, air putih merupakan bagian

terbesar dan zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan aktif.

Dalam sehari, kebutuhan air putih untuk tubuh minimal 2 liter (8 gelas). Setelah

itu, di atasnya terdapat potongan besar yang merupakan golongan makanan pokok

(sumber karbohidrat). Golongan ini dianjurkan dikonsumsi 3—8 porsi. Kemudian di

atasnya lagi terdapat golongan sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral.

Keduanya dalam potongan yang berbeda luasnya untuk menekankan pentingnya peran

6
dan porsi setiap golongan. Ukuran potongan sayur dalam PGS sengaja dibuat lebih

besar dari buah yang terletak di sebelahnya. Dengan begitu, jumlah sayur yang harus

dilahap setiap hari sedikit lebih besar (3-5 porsi) daripada buah (2—3 porsi).

Selanjutnya, di lapisan ketiga dari bawah ada golongan protein, seperti daging, telur,

ikan, susu dan produk susu (yogurt, mentega, keju, dan lainlain) di potongan kanan,

sedangkan di potongan kiri ada kacang-kacangan serta hasil olahan seperti tahu, tempe,

dan oncom.

Terakhir dan menempati puncak TGS makanan dalam potongan yang sangat kecil

adalah minyak, gula, dan garam, yang dianjurkan dikonsumsi seperlunya. Pada bagian

bawah tumpeng terdapat prinsip Gizi Seimbang lain, yaitu pola hidup aktif dengan

berolahraga, menjaga kebersihan dan pantau berat badan. Karena prinsip gizi seimbang

didasarkan pada kebutuhan zat gizi yang berbeda menurut kelompok umur, status

kesehatan, dan jenis aktivitas, maka satu macam TGS tidak cukup. Diperlukan beberapa

macam TGS untuk ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita, remaja, dewasa, dan usia

lanjut.

Gizi seimbang mengandung 3 zat gizi utama yaitu:

1. Zat tenaga (yang terdiri dari karbohidrat dan lemak)

2. Zat pembangun (yang terdiri dari protein)

3. Zat pengatur (yang terdiri dari vitamin dan mineral)

B. Pengertian Masa Nifas

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai

6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai setelah

kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan

sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. (Abdul Bari,2000:122).

7
Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang

meliputi

C. Kebutuhan Gizi Masa Nifas

Minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan

tidak hamil yang normal. (F.Gary cunningham,Mac Donald,1995:281). Kebutuhan gizi

pada masa nifas dan menyusui meningkat 25% yaitu untuk produksi ASI dan memenuhi

kebutuhan cairan yang meningkat tiga kali dari biasanya. Penambahan kalori pada ibu

menyusui sebanyak 500 kkal tiap hari.

Makanan yang dikonsumsi ibu berguna untuk melakukan aktivitas,

metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses produksi ASI serta sebagai ASI itu sendiri

yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

Makanan yang dikonsumsi juga perlu memenuhi syarat, seperti susunannya harus

seimbang, porsinya cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak

mengansung alkohol, nikotin serta bahan pengawet dan pewarna. Menu makanan yang

seimbang mengandung unsur-unsur, seperti sumber tenaga, pembangun, pengatur dan

pelindung.

D. Zat Gizi yang di perlukan pada masa Nifas

1. Nutrisi

a. Sumber tenaga ( energi )

Untuk pembakaran tubuh, pembentukkan jaringan baru, penghematan

protein . Zat gizi sebagai sumber karbohidrat terdiri dari beras, sagu, jagung,

tepung terigu dan ubi. Sedangkan Lemak dapat diperoleh dari hewani ( lemak,

mentega, keju ) dan nabati ( kelapa sawit, minyak sayur, minyak kelapa dan

margarine ).

8
b. Sumber pembangun

Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel – sel yang

rusak atau mati. Protein dari makanan harus diubah menjadi asam amino

sebelum diserap oleh sel mukosa usus dan dibawa ke hati melalui pembuluh

darah vena portae. Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani ( ikan,

udang, kerang, kepiting, daging ayam, hati, telur, susu dan keju ) dan protein

nabati (kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedelai, tahu dan tempe ).

Sumber protein terlengkap terdapat dalam susu telur dan keju ketiga makanan

tersebut juga mengandung zat kapur, zat besi dan vitamin B.

c. Sumber pengatur dan pelindung ( mineral vitamin dan air )

Unsur – unsur tersebut di gunakan untuk melindungi tubuh dari serangan

penyakit dan pengatur pelancaran metabolisme dalam tubuh. Ibu menyusui

minum air sedikitnya 3 liter setiap hari ( di anjurkan ibu untuk minum setiap

kali habis menyusui) . Sumber zat pengatur dan pelindung biasa di peroleh dari

semua jeni sayuran dan buah- buahan segar .

2. Cairan Dan Mineral

Fungsi cairan sebagai pelarut zat gizi dalam proses metabolisme tubuh. Mineral

berfungsi sebagai konstituen struktural jaringan lunak. Sangat penting untuk

transmisi impuls saraf dan kontraksi otot. Mineral memainkan peran penting dalam

keseimbangan asam-basa tubuh, dan dengan demikian mengatur pH darah dan

cairan tubuh lainnya.

a. Zat kapur : Untuk pembentukan tulang, sumbernya : susu, keju, kacang –

kacangan dan sayuran berwarna hijau.

b. Fosfor : Dibutuhkan untuk pembentukan kerangka dan gigi anak, sumbernya :

susu, keju dan daging.

9
c. Zat besi : Tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui karena

dibutuhkan untuk kenaikan sirkulasi darah dan sel, serta menambah sel darah

merah ( HB ) sehingga daya angkut oksigen mencukupi kebutuhan. Sumber zat

besi antara lain kuning telur, hati, daging, kerang, ikan, kacang – kacangan dan

sayuran hijau.

d. Yodium: Sangat penting untuk mencegah timbulnya kelemahan mental dan

kekerdilan fisik yang serius, sumbernya : minyak ikan, ikan laut dan garam

beryodium.

e. Kalsium : Ibu menyusui membutuhkan kalsium untuk pertumbuhan gigi anak,

sumbernya : susu dan keju

3. Vitamin

a. Vitamin A

Pemberian Vitamin A pada ibu nifas, yang diberikan segera setelah bayi

dilahirkan sampai usia bayi 60 bulan. Minum kapsul Vit A (200.000 unit)

Terbukti dapat menaikan status vitamin A bayi pada usia 2 bulan sampai bayi

berusia enam bulan. Sehingga dengan pemberian suplementasi vitamin A pada

ibu nifas dapat menurunkan resiko terjadinya gangguan kesehatan akibat

kekurangan vitamin A, seperti buta senja. Selain berfungsi untuk kesehatan

mata, Vitamin A juga berfungsi untuk kekebalan tubuh, sehingga dengan

terpenuhinya Vitamin A pada ibu nifas dapat berdampak positif pada bayi yang

dilahirkan, karena kemungkinan bayi akan mempunyai kekebalan tubuh yang

berasal dari Vitamin A.

b. Vitamin B1 ( Thiamin )

Dibutuhkan agar kerja syaraf dan jantung normal, membantu

metabolisme karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu makan yang baik,

10
membantu proses pencernaan makanan, meningkatkan pertahanan tubuh

terhadap infeksi dan mengurangi kelelahan. Sumbernya : hati, kuning telur,

susu, kacang – kacangan, tomat jeruk nanas dan kentang bakar.

c. Vitamin B2 ( Riboflavin )

Dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas, nafsu makan, pencernaan,

system urat syaraf, jaringan kulit dan mata. Sumber : hati, kuning telur, susu,

keju, kacang- kacangan, dan sayuran berwarna hijau.

d. Vitamin B3 ( Niacin )

Disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan dalam proses pencernaan,

kesehatan kulit, jaringan syaraf dan pertumbuhan. Sumber : susu, kuning telur,

daging, kaldu daging, hati, daging ayam, kacang- kacangan beras merah, jamur

dan tomat.

e. Vitamin B6 ( Pyridoksin )

Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan gigi

dan gusi. Sumber : gandum, jagung, hati dan daging.

f. Vitamin B12 ( Cyanocobalamin )

Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan

saraf. Sumber : telur, daging hati, keju, ikan laut dan kerang laut.

g. Folic Acid

Untuk pertumbuhan pembentukkan sel darah merah dan produksi inti

sel. Sumber : hati, daging, ikan, jeroan dan sayuran hijau.

h. Vitamin C

Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu jaringan ikat ( untuk

penyembuhan luka ), pertumbuhan tulang, gigi dan gusi, daya tahan terhadap

11
infeksi, serta memberikan kekuatan pada pembuluh darah. Sumber : jeruk,

tomat, melon, brokoli, jambu biji, mangga, papaya dan sayuran.

i. Vitamin D

Untuk pertumbuhan, pembentukkan tulang dan gigi serta penyerapan

kalsium dan fosfor. Sumbernya antara lain : minyak ikan, susu, margarine dan

penyinaran kulit dengan sinar matahari pagi (sebelum pukul 09.00).

j. Vitamin K

Untuk mencegah perdarahan agar proses pembekuan darah normal.

Sumber vitamin K adalah kuning telur, hati, brokoli, asparagus dan bayam.

E. Menyusun Menu Ibu Nifas

Menu ibu nifas dan menyusui sebaiknya mengikuti pola menu seimbang, yaitu:

1. Zat gizi sebagai sumber tenaga (karbohidrat)

Terdiri dari beras/nasi, roti, sagu, jagung, tepung – tepungan, singkong, talas,bihun,

mie, kentang dan ubi

2. Sumber zat pembangun (protein)

Protein hewani : ikan , udang, kerang, kepiting, daging ayam, hati, telur , susu, dan

keju.

Protein nabati : kacang tananh, kacang merah , kacang hijau,kacang tolo, kedelai ,

tahu dan tempe

3. Makanan sumber zat pengatur

Sayuran : daun katuk, buncis, kangkung, kacang panjang, bayam, sawi wortel, tauge

dan sebagainya.

Buah : apel, jeruk, jambu, pisang, anggur, belimbing, mangga, salak, sawo, dan

sebagainya.

12
1. Menu makan pagi

Terdiri dari Nasi dengan lauk ikan

asin, tempe goreng, gudangan

sayur, dan minum susu

Di jam 10.00 makan bubur kacang

dan buah jeruk,

2. Menu makan Siang

Terdiri dari nasi dengan lauk ayam

goreng, tahu goreng, sayur lodeh,

di jam 16.00 pepaya dan kolak

pisang

3. Menu makan Sore/malam

Terdiri dari nasi, dengan lauk telor

dadar, tahu bacem, tumis kacang

panjang, dan di tambah buah

pepaya untuk penutup makanan

III

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi

dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan

prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat

badan (BB) ideal.

Selama kehamilan hingga nifas ibu hamil harus tetap menjaga kebutuhan asupan

gizi, dengan cara memperhatikan cara penyusunan menu gizi seimbang bagi ibu nifas,

karena ibu nifas membutuhkan banyak asupan untuk menjaga kekebalan tubah dan jika

asupan terpenuhi maka akan memperlancar produksi ASI. Sehingga dapat memberikan

ASI terbaik bagi anaknya. Dan akan menciptakan genersi terbaik.

Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25%,

karena berguna untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk

memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi semua itu akan meningkat

tiga kali dari kebutuhan biasa.

B. Saran

Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini, masih dirasa kurang sempurna.

Oleh karena itu, harapan kami adanya kritik dan saran dari pembaca yang sangat bersifat

membangun dalam pembuatan kami

selanjutnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/1980070120050

12-CICA_YULIA/KEBUTUHAN_GIZI_IBU_NIFAS.pdf

http://gizi.fk.ub.ac.id/gizi-seimbang-ibu-menyusui/

https://tirto.id/fungsi-zat-gizi-bagi-tubuh-untuk-tenaga-pembangun-dan-pengatur-gqRo

http://elibrary.almaata.ac.id/1046/1/BAB%20I.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai