Disusun Oleh:
Kelompok 4
1. Fitri Sugiarti 6. Sri Susanti
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tema dari makalah ini adalah “Penyusunan Menu Gizi Pada Ibu Nifas”.
besarnya kepada dosen mata kuliah Gizi dalam Kesehatan Reproduksi yang telah
memebrikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih
Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami,
maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah
ini dapat berguna bagi kami dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya
Penulis
i
DAFTAR ISI
COVER
Tujuan ....................................................................................................................... 4
Kesimpulan ............................................................................................................... 14
Saran ......................................................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan gizi ibu nifas merupakan suatu kebutuhan yang harus terpenuhi
selama masa nifas. Hal ini dikarenakan untuk mempercepat proses pemulihan organ-
organ kandungan seperti keadaan semula atau sebelum hamil. Kebutuhan gizi ibu nifas
menjaga kesehatan yang optimal, dan dapat menjaga produksi dan kualitas ASI.
Adapun juga kerugian yang dapat terjadi jika kebutuhan gizi ibu nifas tidak terpenuhi
seperti lamanya proses pemulihan organ reproduksi ataupun luka jahitan pada perineum
yang berakibat terjadinya infeksi sehingga perlu dilakukan penanganan yang tepat.
Infeksi pada ibu nifas jika tidak dilakukan penanganan dengan baik dapat berakibat
dan nifas terbagi menjadi dua yaitu langsung (Direct Obstetric Death) dan tidak
kematian pada ibu adalah perdarahan (40%), eklamsi (20%), infeksi (7%), lain-lain
(33%) dan selebihnya merupakan penyebab secara tidak langsung (20%)(2). Angka
Kematian Ibu (AKI) di dunia pada tahun 2014 mencapai 289/100.000 kelahiran hidup.
Amerika serikat sebanyak 9300 jiwa, Afrika Utara sebanyak 179.000 jiwa, dan Asia 2
Tenggara 16.000 jiwa. Angka kematian ibu di negara-negara Asia Tenggara yaitu
Indonesia sebanyak 214 per 100.000 kelahiran hidup, Filipina 170 per 100.000
kelahiran hidup, Vietnam 160 per 100.000 kelahiran hidup, Thailand 44 per 100.000
kelahiran hidup, Brunei 60 per 100.000 kelahiran, dan Malaysia 39 per 100.000
kelahiran hidup.
1
Kebutuhan gizi pada ibu nifas akan meningkat apabila pada masa kehamilan ibu
mempunyai riwayat hamil dengan anemia ataupun ibu hamil dengan KEK. Cakupan
angka anemia pada ibu hamil di Bantul pada tahun 2016 sebesar 19,91% dan cenderung
persentase sebesar 57,99% ibu hamil dengan anemia, kedua Puskesmas Sedayu II
sebesar 52,96%, dan ketiga di Puskesmas Bambanglipuro sebesar 41,40% ibu hamil
dengan anemia sedangkan cakupan ibu hamil dengan KEK sebesar 13,31%(5) . Anemia
pada ibu hamil dapat dihubungkan dengan meningkatnya angka kelahiran prematur,
kematian ibu dan anak, serta dapat terjadinya infeksi setelah persalinan(6) . Peningkatan
derajat kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan dari Sustainable Development Goals
penurunan AKI tertera pada Goals ke-3 yang bertuliskan menjamin kehidupan yang
sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang disegala usia terutama pada point
pertama yaitu target tahun 2030 mengurangi AKI hingga dibawah 70/100.000 kelahiran
hidup.
konseling maupun pendidikan kesehatan. Oleh karena itu bidan diharapkan dapat
gizi ibu nifas. Masa nifas ibu memerlukan gizi yang cukup yang berguna untuk
ASI. Maka dari itu ibu harus mengonsumsi makanan yang bergizi dan cukup kalori
2
(protein), serta sumber pengatur dan pelindung (mineral, vitamin, dan air). Ibu nifas
juga memerlukan kandungan gizi sebanyak 2.800 kalori dan protein 64 gram untuk
yang seimbang harus dikonsumsi oleh ibu nifas yaitu dengan porsi yang cukup dan
teratur, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak mengandung alkohol, nikotin serta
Kekurangan gizi pada ibu nifas dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada
ibu maupun bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbuh kembang anak, bayi
mudah sakit, dan mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat essensial juga dapat
dikonsumsi ibu nifas sesuai dengan porsi akan membuat ibu dalam keadaan sehat dan
tubuh terasa segar. Makanan yang mengandung protein sangat penting dikonsumsi oleh
pengeringan luka terutama pada ibu nifas yang terdapat luka jahitan pada perineum.
Didalam suatu daerah kebudayaan juga berperan penting dalam berhasilnya pemenuhan
kebutuhan gizi seperti halnya jika ibu nifas memiliki budaya pantang makan-makanan
yang tinggi protein seperti telur, ayam, ikan , maupun daging maka akan mempengaruhi
terhadap proses penyembuhan terutama pada luka jahitan perineum. Selain protein,
makanan yang mengandung serat juga dibutuhkan oleh ibu nifas untuk membantu
proses pencernaan, kadar vitamin dan air dalam buah juga sangat baik untuk menjaga
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah penelitian yaitu
3
C. Tujuan
Bidan bertujuan untuk memberikan gambaran asupan gizi pada ibu nifas agar
kebutuhan didalam tubuh ibu nifas agar menghasilkan daya tahan tubuh ibu dan
produksi ASI dalam tubuh ibu nifas tetap lancar dan sehat.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Gizi atau nutrisi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan
metabolisme, Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat
25% karena berguna untuk Proses kesembuhan karena setelah melahirkan dan untuk
memproduksi air susu yang cukup untuk Menyehatkan bayi. Semua itu akan meningkat
tiga kali dari kebutuhan biasa, Makanan yang di konSumsi berguna melakukan
aktivitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses memproduksi ASI Serta sebagai
ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan,
Masa nifas adalah masa menyusui oleh karena itu juga ibu menyusui harus makan
makanan yang cukup agar mampu menghasilkan ASI yang cukup baik mutu maupun
jumlahnya bagi bayinya, ibu menyusui memerlukan zat gizi lebih banyak daripada ibu
hamil,banyaknya makanan ibu menyusui disesuaikan dengan umur bayi dan kebutuhan
gizi , keadaan gizi baik pada ibu menyusui terletak pada penganekaragaman menu tiap
hari, Menu makanan yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan teratur, tidak
terlalu asin, pedas atau Berlemak, tidak menganding alkohol, nikotin, serta bahan
piramida, tetapi disesuaikan dengan budaya dan pola makan setempat. Misalnya, di
Thailand dalam bentuk piramida terbalik sebagai “bendera”, dan di China sebagai
“pagoda” dengan tumpukan rantang. Para pakar gizi yang bergabung dalam Yayasan
Institut Danone Indonesia (DII) bersama para penulis dari Tabloid Nakita (Kompas-
5
tumpeng dengan nampannya yang untuk selanjutnya akan disebut sebagai “Tumpeng
Gizi Seimbang” (TGS). TGS dirancang untuk membantu setiap orang memilih
makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, sesuai dengan berbagai kebutuhan
menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa dan usia lanjut), dan sesuai keadaan
(TGS) meragakan 4 prinsip Gizi Seimbang (GS): aneka ragam makanan sesuai
kebutuhan, kebersihan, aktivitas fisik dan memantau berat badan ideal. TGS terdiri atas
beberapa potongan tumpeng: satu potongan besar, dua potongan sedang, dua potongan
kecil, dan di puncak terdapat potongan terkecil. Luasnya potongan TGS menunjukkan
porsi makanan yang harus dikonsumsi setiap orang per hari. TGS yang terdiri atas
potonganpotongan itu dialasi oleh air putih. Artinya, air putih merupakan bagian
terbesar dan zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan aktif.
Dalam sehari, kebutuhan air putih untuk tubuh minimal 2 liter (8 gelas). Setelah
itu, di atasnya terdapat potongan besar yang merupakan golongan makanan pokok
atasnya lagi terdapat golongan sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral.
Keduanya dalam potongan yang berbeda luasnya untuk menekankan pentingnya peran
6
dan porsi setiap golongan. Ukuran potongan sayur dalam PGS sengaja dibuat lebih
besar dari buah yang terletak di sebelahnya. Dengan begitu, jumlah sayur yang harus
dilahap setiap hari sedikit lebih besar (3-5 porsi) daripada buah (2—3 porsi).
Selanjutnya, di lapisan ketiga dari bawah ada golongan protein, seperti daging, telur,
ikan, susu dan produk susu (yogurt, mentega, keju, dan lainlain) di potongan kanan,
sedangkan di potongan kiri ada kacang-kacangan serta hasil olahan seperti tahu, tempe,
dan oncom.
Terakhir dan menempati puncak TGS makanan dalam potongan yang sangat kecil
adalah minyak, gula, dan garam, yang dianjurkan dikonsumsi seperlunya. Pada bagian
bawah tumpeng terdapat prinsip Gizi Seimbang lain, yaitu pola hidup aktif dengan
berolahraga, menjaga kebersihan dan pantau berat badan. Karena prinsip gizi seimbang
didasarkan pada kebutuhan zat gizi yang berbeda menurut kelompok umur, status
kesehatan, dan jenis aktivitas, maka satu macam TGS tidak cukup. Diperlukan beberapa
macam TGS untuk ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita, remaja, dewasa, dan usia
lanjut.
Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai
kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
7
Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang
meliputi
pada masa nifas dan menyusui meningkat 25% yaitu untuk produksi ASI dan memenuhi
kebutuhan cairan yang meningkat tiga kali dari biasanya. Penambahan kalori pada ibu
metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses produksi ASI serta sebagai ASI itu sendiri
Makanan yang dikonsumsi juga perlu memenuhi syarat, seperti susunannya harus
seimbang, porsinya cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak
mengansung alkohol, nikotin serta bahan pengawet dan pewarna. Menu makanan yang
pelindung.
1. Nutrisi
protein . Zat gizi sebagai sumber karbohidrat terdiri dari beras, sagu, jagung,
tepung terigu dan ubi. Sedangkan Lemak dapat diperoleh dari hewani ( lemak,
mentega, keju ) dan nabati ( kelapa sawit, minyak sayur, minyak kelapa dan
margarine ).
8
b. Sumber pembangun
rusak atau mati. Protein dari makanan harus diubah menjadi asam amino
sebelum diserap oleh sel mukosa usus dan dibawa ke hati melalui pembuluh
darah vena portae. Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani ( ikan,
udang, kerang, kepiting, daging ayam, hati, telur, susu dan keju ) dan protein
nabati (kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedelai, tahu dan tempe ).
Sumber protein terlengkap terdapat dalam susu telur dan keju ketiga makanan
minum air sedikitnya 3 liter setiap hari ( di anjurkan ibu untuk minum setiap
kali habis menyusui) . Sumber zat pengatur dan pelindung biasa di peroleh dari
Fungsi cairan sebagai pelarut zat gizi dalam proses metabolisme tubuh. Mineral
transmisi impuls saraf dan kontraksi otot. Mineral memainkan peran penting dalam
9
c. Zat besi : Tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui karena
dibutuhkan untuk kenaikan sirkulasi darah dan sel, serta menambah sel darah
besi antara lain kuning telur, hati, daging, kerang, ikan, kacang – kacangan dan
sayuran hijau.
kekerdilan fisik yang serius, sumbernya : minyak ikan, ikan laut dan garam
beryodium.
3. Vitamin
a. Vitamin A
Pemberian Vitamin A pada ibu nifas, yang diberikan segera setelah bayi
dilahirkan sampai usia bayi 60 bulan. Minum kapsul Vit A (200.000 unit)
Terbukti dapat menaikan status vitamin A bayi pada usia 2 bulan sampai bayi
terpenuhinya Vitamin A pada ibu nifas dapat berdampak positif pada bayi yang
b. Vitamin B1 ( Thiamin )
metabolisme karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu makan yang baik,
10
membantu proses pencernaan makanan, meningkatkan pertahanan tubuh
c. Vitamin B2 ( Riboflavin )
system urat syaraf, jaringan kulit dan mata. Sumber : hati, kuning telur, susu,
d. Vitamin B3 ( Niacin )
kesehatan kulit, jaringan syaraf dan pertumbuhan. Sumber : susu, kuning telur,
daging, kaldu daging, hati, daging ayam, kacang- kacangan beras merah, jamur
dan tomat.
e. Vitamin B6 ( Pyridoksin )
saraf. Sumber : telur, daging hati, keju, ikan laut dan kerang laut.
g. Folic Acid
h. Vitamin C
Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu jaringan ikat ( untuk
penyembuhan luka ), pertumbuhan tulang, gigi dan gusi, daya tahan terhadap
11
infeksi, serta memberikan kekuatan pada pembuluh darah. Sumber : jeruk,
i. Vitamin D
kalsium dan fosfor. Sumbernya antara lain : minyak ikan, susu, margarine dan
j. Vitamin K
Sumber vitamin K adalah kuning telur, hati, brokoli, asparagus dan bayam.
Menu ibu nifas dan menyusui sebaiknya mengikuti pola menu seimbang, yaitu:
Terdiri dari beras/nasi, roti, sagu, jagung, tepung – tepungan, singkong, talas,bihun,
Protein hewani : ikan , udang, kerang, kepiting, daging ayam, hati, telur , susu, dan
keju.
Protein nabati : kacang tananh, kacang merah , kacang hijau,kacang tolo, kedelai ,
Sayuran : daun katuk, buncis, kangkung, kacang panjang, bayam, sawi wortel, tauge
dan sebagainya.
Buah : apel, jeruk, jambu, pisang, anggur, belimbing, mangga, salak, sawo, dan
sebagainya.
12
1. Menu makan pagi
pisang
III
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan
prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat
Selama kehamilan hingga nifas ibu hamil harus tetap menjaga kebutuhan asupan
gizi, dengan cara memperhatikan cara penyusunan menu gizi seimbang bagi ibu nifas,
karena ibu nifas membutuhkan banyak asupan untuk menjaga kekebalan tubah dan jika
asupan terpenuhi maka akan memperlancar produksi ASI. Sehingga dapat memberikan
Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25%,
karena berguna untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk
memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi semua itu akan meningkat
B. Saran
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini, masih dirasa kurang sempurna.
Oleh karena itu, harapan kami adanya kritik dan saran dari pembaca yang sangat bersifat
selanjutnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/1980070120050
12-CICA_YULIA/KEBUTUHAN_GIZI_IBU_NIFAS.pdf
http://gizi.fk.ub.ac.id/gizi-seimbang-ibu-menyusui/
https://tirto.id/fungsi-zat-gizi-bagi-tubuh-untuk-tenaga-pembangun-dan-pengatur-gqRo
http://elibrary.almaata.ac.id/1046/1/BAB%20I.pdf
15