Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP KEBUTUHAN NUTRISI IBU MENYUSUI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Gizi dan Diet

Dosen Pengampu : Ns. Dwi Mulianda, M.Kep

Disusun oleh :

CAHYO ADHI NUGROHO (20101440119024)

MAYA WULANDARI (20101440119070)

RENATA ELISATIVANI K.H. (20101440119087)

PRODI DIII KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IV DIPONEGORO

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Banyak hal yang disampaikan kepada pembaca mengenai “Konsep


Kebutuhan Nutrisi Ibu Menyusui ” yang menurut kami dapat bermanfaat bagi
para pembaca.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah ini tentang “Konsep
Kebutuhan Nutrisi Ibu Menyusui” dapat memberikan manfaat maupun insprasi
terhadap pembaca. Terima kasih.

Semarang, 18 April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
2.1 Status Nutrisi Ibu Menyusui............................................................................3
2.2 Pengaruh Status Gizi Ibu Sukses Menyusui...................................................6
2.3 Hubungan Status Gizi Ibu Menyusui Dengan Kecukupan ASI....................6
2.4 Asupan Makanan Yang Baik Untuk Ibu Menyusui......................................8
BAB III...........................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................10
3.2 Saran...............................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air
susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila
pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat,
integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan.
Nutrisi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh utuk keperluan
metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui
akan meningkat, karena berguna untuk proses penyembuhan sehabis
melahirkan dan untuk memperoduksi ASI yang cukup untuk menyehatkan
bayi (Ambarwati, Wulandari, 2009, hal. 97).
Pada ibu yang menyusui memerlukan penambahan kalori, dimana tiap
100 cc ASI berkemampuan memasok 67-77 kkal, dari sinilah dapat
diperkirakan besarnya energi yang diperlukan untuk memproduksi ASI
sehari sebanyak 850 cc (Arisman, 2007, hal. 37).
Masa menyusui adalah masa yang sangat penting dan berharga bagi
seorang ibu dan bayinya. Pada masa inilah hubungan emosional antara ibu
dan anak akan terjalin, dengan periode yang cukup panjang. Masa menysui
sangat baik bagi perkembangan mental dan psikis anak. Ketika air susu
mengalir dari payudara ibu, anak akan merasa betapa besar curahan cinta,
kasih sayang, dan kehangatan yang diberikan kepadanya. (Arifin, 2004).
Menyusui bayi berarti telah memberikan nutrisi penting bagi bayi,
juga dapat melindung bayi dari penyakit infeksi dan dapat mempererat
hubungan ibu dan bayi. Pada saat ibu menyusui terkadang muncul keluhan
dan kesulitan dalam menyusui, salah satunya adalah ASI yang tidak keluar
dengan lancar. Pentingnya mempersiapkan kondisi fisik dan mental ibu
seoptimal mngkin (Indiarti, 2006).

1
Di samping perawatan pada bayi, yang juga sangat penting
diperhatikan adalah merawat kesehatan ibu. Sebab, kesehatan bayi sedikit
banyak juga tergantung pada kondisi ibunya. Demikian pula ada asupan,
terutama bagi ibu yang menyusui. ASI yang diberikan ibu memang
berkualitas dan sangat berguna bagi kesehatan dan tumbuh kembang bayi,
namun mutunya harus tetap dijaga. Santapan yang sebaiknya dikonsumsi
ibu yang sedang menyusui harus mengandung makanan bergizi.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang tersebut, maka dalam makalah ini akan membahas
mengenai beberapa masalah, antara lain :
1. Apa saja status nutrisi ibu menyusui?
2. Apakah pengaruh status gizi ibu sukses menyusui ?
3. Apa hubungan Status Gizi Ibu Menyusui Dengan Kecukupan ASI ?
4. Apa saja asupan makanan yang baik untuk ibu menyusui ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui status kebutuhan asupan nutrisi yang harus
diperhatikan bagi ibu menyusui
2. Untuk mengetahui pengaruh status gizi ibu pada kesuksesan pemberian
ASI
3. Untuk mengetahui hubungan status gizi ibu menyusui dengan
kecukupan ASI
4. Untuk mengetahui asupan makanan apa saja yang dibutuhkan ibu
menyusui

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Status Nutrisi Ibu Menyusui


Status nutrisi ibu memberikan peranan yang penting terhadap
kuantitas dan kualitas produksi ASI. Misalnya jika ibu kekurangan
kalsium akan menyebabkan kebutuhan kalsium bayi diambil dari cabang
kalsium pada jaringan ibu. Jika hal ini dibiarkan terus berlanjut maka akan
mengakibatkan ibu mengalami osteophorosis dan kerusakan gigi.
Kuantitas produksi ASI dipengaruhi oleh keadaan gizi ibu, ibu dengan gizi
baik akan memproduksi ASI sekitar 600-800 ml pada bulan pertama,
sedangkan ibu dengan gizi kurang hanya memproduksi ASI sekitar 500-
700 ml. Status gizi ibu menyusui dipengaruhi oleh prinsip dan faktor yang
harus diperhatikan dalam pemenuhannya.
1. Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air
susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila
pemrian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat,
integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang
memuaskan. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur
nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang menjamin
pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi produksi ASI
 Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang
diproduksi per hari
 Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan
penambahan 15-20 gram protein sehari
 Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak
diperlukan kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi

3
 Aktivitas
 Psikologi
 Kesehatan
 Pengetahuan dan pendidikan tentang pantangan, kesukaan,
kebutuhan
 Sosial ekonomi
 Masalah pada payudara
3. Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui
Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan
nutrisi air susu dan jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui
disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal yang
digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri.
a. Kebutuhan gizi bagi ibu menyusui
Kebutuhan gizi pada ibu yang sedang menyusui sangatlah
harus dipertimbangkan karena menyangkut gizi anak sebelum lahir
dan semasa bayi. Selain itu, ibu yang memiliki gizi yang cukup
juga dapat membantu pemulihan yang lebih cepat pasca persalinan.
Selain itu, produksi ASI juga dapat bertambah. Apabila gizi ibu
tidak di penuhi dengan baik semasa hamil dan menyusui tentu akan
menimbulkan dampak negative terhadap status gizi ibu, kesehatan
ibu dan anak karena ASI yang akan dihasilkan akan berkualitas
rendah.
Zat gizi yang dibutuhkan antara lain:
 Energi
Karena kondisi ibu yang sedang hamil, maka membutuhkan
tambahan masukan energi untuk mencukupi kebutuhan
untuk ibu dan janin. Untuk itu dibutuhkan sebesar 700
kkal/jari (6 bulan pertama menyusui). Untuk 6 bulan kedua

4
dibutuhkan sekitar rata-rata 500 kkal/ hari dan pada tahun
kedua dianjurkan tambahan sebanyak 400 kkal/hari.

 Protein
Tambahan protein dibutukan sebesar 16 g/hari untuk 6
bulan pertama. Pada 6 bulan kedua dibutuhkan protein
sekitar 12 g/hari dan untuk tahun kedua dibutuhkan sebesar
11g/hari.
 Zat besi
Terdapat sebanyak 0,3 mg/ hari dikeluarkan dalam bentuk
ASI. Oleh karna itu perlu ditambahkan dengan basal loss
sehari-hari. Rata-rata kebutuhan zat besi untuk 6 bulan
pertama menyusui adalah 1,1 mg/hari. Sehingga
memerlukan tambahan zat besi sebesar 5 mg/ hari.
 Kalsium
Diperlukan tambahan dalam jumlah yang cukup besar
sekitar 400 mg, karena dalam proses produksi ASI, tubuh
juga menjaga konsenterasi kalsiun dalam ASI relative
konstan baik dalam kondisi intake kalsium cukup atau
kurang. Jika intake kalsium tidak mencukupi maka
kebutuhan kalsium dalam produksi ASI akan diambil dari
deposit yang ada pada tubuh ibu, termasuk dalam tulang.
 Vitamin D
Penting untuk kesehatan gigi dan pertumbuhan tulang.
 Vitamin B-6
Memetabolisme lemak dan protein, memfasilitasi
pertumbuhan sel, mendukung syaraf dan   
sistem kekebalan. Vitamin B-6 sangat dibutuhkan bagi
produksi sel darah merah dan putih.
 Vitamin B-12
Mendukung sistem saraf dan produksi sel darah merah.

5
 Folic Acid (Asam folat)
Mensintesis DNA dan membantu dalam pembelahan sel.

2.2 Pengaruh Status Gizi Ibu Sukses Menyusui


Bila kebutuhan energi wanita usia produktif sebsar 2100 kcal/hari,
seorang ibu menyusui memerlukan asupan rata-rata 2700 kcal dalam
kesehariannya. Tambahan sebesar 500-700 kkal tersebut tak lain
diperlukan untuk keperluan Biosintesis ASI. Ekstra energi tesebut tidak
semuanya harus didapatkan dari intake makanan yang dikonsumsi ibu
menyusui sehari-hari. 200 kcal ternyata telah tersedia ditubuh ibu berupa
cadangan deposit yang telah dibentuk sejak di mulainya proses masa
kehamilan. Sisa 300-500 kcal/hari lah yang baru diharapkan diperoleh dari
intake makanan keseharian sang ibu. Jadi tidak tepat bila dikatakan
seorang ibu menyusui harus makan dengan porsi besar-besaran agar tidak
kelaparan dan produksi ASI lancar.
Selama menyusui minuman keras sebisa mungkin dihindari. Selain itu
merokok selama menyusui dapat membahayakan bayi dan mengurangi
produksi susu. Penggunaan pil KB selama menyusui harus dihindari sebab
dampak jangka panjang hormon dalam pil masih belum diketahui. Pil KB
juga diketahui mengurangi produksi susu. Namun pil POP (Progresteron
Only Pil/ low-dose) tidak mempengaruhi produksi susu, dan pada kasus
khusus pil ini boleh digunakan (misalnya ipada kasus ibu Diabetes yang
tidak boleh hamil). Namun kebanyakan wanita sebaiknya menggunakan
metode KB alamiah, kondom, atau IUD daripada menggunakan KB
hormonal.

2.3 Hubungan Status Gizi Ibu Menyusui Dengan Kecukupan ASI


Status gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi
makanan dan penggunaan zat gizi (Almatsier, 2002). Gizi berfungsi
sebagai sumber utama energi atau kalori yang berguna untuk metabolisme

6
tubuh, kerja organ tubuh (seperti aktivitas fisik), melancarkan metabolisme
tubuh,

memberikan kekebalan tubuh untuk melawan penyakit atau resiko terkena


penyakit serta untuk mengganti sel-sel yang baru (Eisenberg, 1999).
Faktor yang mempengaruhi status gizi yaitu konsumsi makanan dan
tingkat kesehatan. Konsumsi makanan dipengaruhi oleh pendapatan dan
tersedianya bahan makanan. Selain itu dipengaruhi oleh internal (genetik,
riwayat obstetrik) dan eksternal (asupan makanan, obat-obatan,
lingkungan) (Supariasa, 2002).
Penilaian status gizi secara langsung salah satunya dengan mengukur
antropometri. Antropometri secara umum digunakan untuk melihat
ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini
terlihat pada fisik (BB, TB) dan proporsi jaringan tubuh (LILA). Untuk
menunjang antropometri dilakukan pemeriksaan biokimia agar
memberikan hasil yang lebih tepat dan obyektif daripada hanya menilai
antropometri saja.
Menurut Yayak Dyah (2006) menemukan adanya hubungan antara
gizi ibu menyusui dengan berat badan bayi usia 1-4 bulan. Status gizi ibu
dilihat dengan mengukur BB ibu menyusui. Responden penelitian
sebanyak 15 orang. Ibu dengan status gizi tidak baik ada 6 orang (40%),
semuanya mempunyai bayi dengan BB kurang. Ibu dengan gizi baik ada 9
orang (60%), hanya 1 orang mempunyai bayi dengan BB kurang dan 8 ibu
mempunyai bayi dengan BB sesuai usia.
Menurut Admin (2007) menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara
status gizi ibu menyusui dengan volume ASI. Status gizi ibu menyusui
diukur dengan mengukur indeks massa tubuh. Ibu menyusui yang kurus,
normal maupun gemuk tetap dapat menghasilkan volume ASI yang cukup
untuk bayinya (Litbang, 2000).
Status gizi ibu menyusui dengan kecukupan ASI menunjukkan bahwa
ibu menyusui dengan gizi buruk akan mempengaruhi kecukupan ASI nya

7
karena tubuh membutuhkan zat gizi yang cukup untuk memproduksi ASI
tetapi tubuh tidak dapat memenuhi sehingga zat gizi tersebut diambil dari

tubuh ibu sehingga makin lama ibu akan mengalami gizi yang bertambah
buruk.
Jadi, yang paling berpengaruh terhadap kecukupan ASI adalah kadar
Hb ibu menyusui. Hal ini disebabkan saat menyusui kebutuhan akan zat
besi meningkat sehingga bila kadar zat besi dalam darah kurang akan
mempengaruhi kecukupan ASI. Ibu menyusui yang mengalami anemia
akan terganggu dalam penyerapan nutrisi dan akhirnya dapat
mempengaruhi produksi ASI.

2.4 Asupan Makanan Yang Baik Untuk Ibu Menyusui


 Gandum utuh dan beras merah
Kebutuhan karbohidrat yang bisa didapat dari nasi dan roti tentu saja
wajib dipenuhi. Agar tidak semata-mata karbohidrat saja yang masuk,
sesekali gantilah menu ini dengan gandum utuh yang lebih kaya serat.
Gandum utuh juga memiliki manfaat yang sangat baik bagi ibu dan
bayi karena kaya akan asam folat. Anda juga bisa mencampur gandum
utuh dengan beras merah untuk menjaga tingkat energi, seperti nasi
cokelat bisa dijadikan alternatif karena mampu menyediakan kalori
untuk memproduksi ASI dengan kualitas yang tinggi.
 Telur dan ikan
Cukupi kebutuhan protein makanan ibu menyusui dengan daging dan
telur. Telur mengandung vitamin D yang berperan sebagai pembentuk
tulang bayi. Pilihlah telur yang diperkaya DHA untuk mendapatkan
kandungan asam lemak esensial yang lebih tinggi. Dapatkan juga
protein melalui konsumsi ikan, sedikitnya dua porsi seminggu.
Pilihlah ikan yang kaya akan DHA, seperti salmon. DHA sendiri
selain bagus untuk perkembangan sistem saraf bayi, juga berperan
mengurangi stres pasca melahirkan bagi sang ibu

8
 Buah dan sayuran
Buah dan sayuran memiliki aneka mikronutrisi yang berperan penting
dalam perkembangan ibu dan anak. Serat dalam kandungan buah dan
sayuran sangat baik bagi sistem pencernaan ibu menyusui. Konstipasi
sebagai keluhan paling umum setelah melahirkan bisa diatasi dengan
konsumsi buah dan sayuran yang cukup. Pastikan buah dan sayuran
yang Anda konsumsi bebas dari pestisida.
 Produk susu rendah lemak
Produk susu merupakan bagian penting dari menyusui yang sehat.
Susu dapat meningkatkan penguatan tulang karena kandungan vitamin
D, protein dan vitamin B. Baik yoghurt, susu, keju, dan produk susu
rendak lemak lainnya merupakan salah satu sumber kalsium terbaik
yang dapat membantu pertumbuhan tulang pada bayi Anda.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kebutuhan nutrisi ibu menyusui memang berbeda dari pada ibu biasa
atau ibu tidak sedang menyusui.Selain itu,juga terdapat faktor-faktor
yang mempengaruhi produksi ASI,serta gizi sangat berpengaruh pada
status gizi ibu menyusui untuk cekupuan ASI,serta beberapa asupan
makanan yang baik untuk ibu menyusui seperti gandum dan beras
merah,telur dan ikan,buah dan sayur,dan produk susu rendah lemak.

3.2 Saran

Untuk para ibu yang sedang menyusui untuk lebih memperhatikan


kesehatan dan kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan serta kelancaran ASI,mengikuti anjuran dari pihak
bidan,perawat,atau dokter dan sering-sering mencari informasi
tambahan untuk memperluas wawasan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Indiarti, M.T. (2006). Panduan Lengkap Kehamilan, Persalinan, dan


Perawatan Bayi. Yogyakarta: Cemerlang Publishing.
Almatsier, S. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Supariasa, I.D.N. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
Yayak. 2006. Hubungan antara Gizi Ibu Menyusui dengan Berat Badan
Bayi Usia 1-4 Bulan di Malang. Malang: Karya Tulis Ilmiah Poltekkes
Malang.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/27213/Chapter
%20I.pdf?sequence=5&isAllowed=y
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/viewFile/407/336
2
https://www.alodokter.com/makanan-ibu-menyusui-yang-
direkomendasikan

11

Anda mungkin juga menyukai