JURUSAN D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
Dengan menyebut nama Allah SWT. yang maha pengasih, lagi maha penyayang kami panjatkan puja dan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelaskan makalah tentang kebuthuan nutrisi pada bayi, anak balita, dan pra
sekolah.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini .
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................. 1
2.3 Kesimpulan......................................................................................................................... 10
2.4 Saran................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi demi memelihara kesehatan tubuh
(Tsu, 2012). Kebutuhan akan nutrisi dan cairan sangat penting dalam membantu proses pertumbuhan
dan perkembangan pada bayi dan anak. Mengingat manfaat nutrisi dan cairan dalam tubuh dapat
membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mencegah terjadinya berbagai penyakit
akibat kurang nutrisi (Limbong, Kawilarang, Neghe & Macpal, 2012). Tubuh kita terbentuk dari zat-
zat yang berasal dari makanan. Oleh karena itu, kita memerlukan masukan makanan yaitu untuk
memperoleh zat-zat yang diperlukan tubuh. Zat-zat ini disebut nutrisi yang berfungsi membentuk dan
memelihara jaringan tubuh, memperoleh tenaga, mengatur pekerjaan di dalam tubuh, dan melindungi
tubuh terhadap serangan penyakit (Jauhari, Nasution, 2013). Untuk memenuhi kebutuhan energi ini,
anak-anak membutuhkan makanan yang berenergi tinggi dan juga diet yang seimbang dan bervariasi
untuk menyediakan gizi yang cukup sebagai bahan bakar yang memadai untuk pertumbuhan dan
perkembangan mereka. Khususnya anak-anak pra sekolah membutuhkan banyak protein, zat besi,
kalsium, vitamin A dan vitamin D (Croom, Kassianos, 2010). Menciptakan kesehatan yang baik dan
kecerdasan anak maka faktor yang paling penting untuk mendukung adalah nutrisi, dimana apabila
terjadi kekurangan nutrisi maka dapat menyebabkan berat badan kurang, mudah terserang penyakit,
badan letih, penyakit defisiensi gizi, malas, terhambat pertumbuhan dan perkembangan baik secara
fisik, psikomotor, maupun mental (Sihombing, Lubis, Sudaryati, 2015).
1
BAB II
KAJIAN TEORI
Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu energi,
membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000).
Nutrisi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat
yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energi.
1. Umur
2. Kecukupan Gizi ( Energi dan Semua Zat Gizi )
3. Bentuk dan porsi makan disesuaikan dengan daya terima, toleransi dan kondisi faali
2
Ais Susu Ibu “ASI” adalah suatu emulsi dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam
organik yang disekresikan oleh kdua belah kelenjar, payudara ibu pasca melahirkan dan
berguna sebagai makanan bayi. Asi merupakan cairan alamiah yang mudah didapat dan
fleksibel dapat diminum tanpa persiapan khusus dengan temperatur yang sesuai dengan
bayinya serta bebas dari kontaminasi bakteri sehingga mengurangi resiko gangguan
intestinal. Yang paling baik untuk bayi baru lahir adalah ASI. ASI mempunyai
keunggulan baik ditinjau segi gizi, daya kekebalan tubuh, psikologi, ekonomi dan
sebagainya.
Manfaat ASI
a) Bagi Ibu
Aspek kesehatan ibu: Hisapan bayi akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh
kelenjar hipofisis. Oksitosin akan membantu involusi uterus dan mencegah
terjadi perdarahan post partum. Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan
post partum mengurangi prevalensi anemia zat besi. Selain itu, mengurangi
angka kejadian karsinoma mammae.
b) Bagi Bayi
Nutrien (zat gizi) yang sesuai untuk bayi : mengandung lemak, karbohidrat,
protein, garam dan mineral serta vitamin. Menyebabkan pertumbuhan yang baik:
bayi yang mendapat ASI akan mengalami kenaikan berat badan yang baik setelah
lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal baik dan mengurangi obesitas.
2. PASI
Pengganti ASI atau biasanya disebut dengan PASI merupakan makanan bayi yang dapat
memenuhi kebutuhan gizi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. PASI dapat
diberikan dalam keadaan dimana bayi harus dipisahkan dari ibunya. Misal jika ibu
menderita sakit parah atau menular atau produksi ASI tidak optimal. Berdasarkan usia
bayi PASI dibagi 2 golongan yaitu:
1. Susu Formula Dari Susu Sapi
Susu formula yang dibuat dari susu sapi telah diproses dan diubah kandungan
komposisinya sebaik mungkin untuk menyamai komposisi asi. Dalam proses ini,
kandungan karbohidrat, protein, lemak, dan mineral dari susu sapi telah diubah serta
diperkaya dengan vitamin dan mineral sehingga mengikuti komposisi yang
dibutuhkan dan sesuai untuk bayi berdasarkan usianya.
3
Macam-macam starting formula yaitu:
- Complete starting formula
Untuk bayi lahir normal tanpa ada syarat khusus.
- Adapted starting formula
Untuk bayi yang lahir dengan pertimbangan khusus untuk fisiologisnya
dengan syarat rendah mineral, digunakan lemak tumbuhan sebagai sumber
energi, dan susunan zat gizi yang mendekati ASI. Susu jenis ini merupakan
jenis yang paling banyak mengalami penyesuaian dan banyak beredar di
pasaran.
b) Follow up formula (6-12 bulan) Dipasarkan untuk bayi yang berusia 6 bulan ke
atas. Perbedaan dengan formula awal biasanya pada kandungan mineral seperti
zat besi dan kalsium.
c) Spesial formula (formula diet)
- Susu bebas laktosa
Susu ini untuk bayi yang mengalami intoleransi laktosa, atau digunakan
sementara untuk bayi yang 13 mengalami diare atau kolik, dimana kondisi
pencernaan bayi tidak tahan terhadap laktosa.
- Susu dengan protein hidrolisate dan lemak sederhana
Susu ini ditujukan untuk bayi dengan diare akut/ kronis.
- Susu formula bayi prematur dan BBLR (berat badan lahir rendah < 2500 gr)
Susu formula untuk bayi prematur yang kandungan komposisinya
disesuaikan menyamai kandungan ASI untuk bayi prematur. ASI pada ibu
yang melahirkan bayi prematur terbentuk secara alamiah dengan komposisi
sesuai untuk kebutuhan bayi prematur, sehingga susu formula untuk bayi
prematur dibuat khusus.
- Susu penambah energi
Susu ini dikategorikan sebagai menu tambahan atau pelengkap. Bisa
dikatakan juga sebagai pengganti makanan, karena kandungan gizinya cukup
komplit. Biasanya diberikan pada anak sulit makan dan nafsu makannya
kurang.
Tujuan pemberian PASI
1. Untuk melengkapi nutrient yang kurang pada ASI atau PASI
2. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam makanan dengan
berbagai tekstur dan rasa
3. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan
4. Melakukan adaptasi terhadap makanan yang mengandung energi tinggi
4
5. Makanan padat (lontong, biscuit, nasi tim, kentang rebus, dll)
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang
mengandung gizi diberikan pada bayi atau anak yang berumur 6 – 24 bulan untuk
memenuhi kebutuhan gizinya (Depkes, 2006). Saat bayi berusia 6 bulan atau lebih, otori
pencernaannya sudah otoric sempurna dan siap menerima MP-ASI. Beberapa enzim
pemecah protein seperti asam lambung, pepsin, lipase, amilase baru akan diproduksi
sempurna. Saat bayi berusia kurang dari 6 bulan, sel-sel disekitar usus belum siap
menerima kandungan makanan, sehingga makanan yang masuk dapat menyebabkan
reaksi imun dan terjadilah alergi. Menunda pemberian ASI hingga 6 bulan melindungi
bayi dari obesitas dikemudian hari. Bahkan pada kasus ekstrim pemberian MP-ASI dini
dapat menyebabkan penyumbatan saluran cerna dan harus dilakukan pembedahan
(Coutsoudis and Bentley, 2004).
Setelah usia 6 bulan, ASI hanya memenuhi sekitar 60-70% kebutuhan gizi bayi.
Sehingga bayi mulai membutuhkan makanan pendamping ASI (MP-ASI). Pemberian
makanan padat pertama ini harus memperhatikan kesiapan bayi, antara lain
keterampilan otoric, keterampilan mengecap, dan mengunyah serta penerimaan
terhadap rasa dan bau. Untuk itu pemberian makanan pada pertama perlu dilakukan
secara bertahap. Misalnya, untuk melatih indera pengecap, berikan bubur susu satu
rasa dahulu, baru kemudian dicoba dengan multirasa (Depkes, 2000).
Jenis-Jenis MP-ASI:
Jenis makanan pendamping ASI (MP-ASI) baik tekstur, frekuensi, dan porsi makan
harus disesuaikan dengan tahap perkembangan dan pertumbuhan bayi. Kebutuhan
energi dari makanan adalah sekitar 200 kkal per hari untuk bayi usia 6-8 bulan dan
300 kkal per hari untuk bayi usia 9-11 bulan (Depkes dan Kessos, 2000). MP-ASI
pertama sebaiknya adalah golongan beras dan serealia, karena berdaya alergi rendah.
Secara berangsur-angsur, diperkenalkan sayuran yang dikukus dan dihaluskan, buah
yang dihaluskan, kecuali pisang dan alpukat matang dan yang harus diingat adalah
5
jangan berikan buah atau sayuran mentah. Setelah bayi dapat menerima beras atau
sereal, sayur dan buah dengan baik, berikan sumber protein (tahu, tempe, daging
ayam, hati ayam, dan daging sapi) yang dikukus dan dihaluskan. Setelah bayi mampu
mengkoordinasikan lidahnya dengan lebih baik, secara bertahap bubur dibuat lebih
kental (kurangi campuran air), kemudian menjadi lebih kasar (disaring kemudian
cincang halus), lalu menjadi kasar (cincang kasar), dan akhirnya bayi siap menerima
makanan yang dikonsumsi keluarga. Menyapih anak harus bertahap, dilakukan tidak
secara tiba-tiba. Kurangi frekuensi pemberian ASI sedikit demi sedikit (Depkes dan
Kessos, 2000).
4) Kebutuhan Energi Dan Zat Gizi Bayi (Perhitungan Bb Ideal Dan Perhitungan Kebutuhan
Energi Untuk Bayi.
1. Perhitungan Bb Ideal
Bayi (0-12 Bln)
Penentuan BBI (Berat badan Ideal)
Bila tidak diketahui Berat Badan Lahir:
BBI = (USIA: 2) + 3 S/D 4 kg
Contoh :
Anak balita usia 14 bulan, sebelum usia balita ini dimasukan rumus terlebih dahulu usia
14 bulan diuraikan menjadi tahun dan bulan yaitu 1 tahun 2 bulan dimana 1 tahun adalah
12 bulan. Karena n adalah usia dalam tahun dan bulan maka 1 tahun 2 bulan ditulis
dengan 1,2 (dibaca 1 tahun 2 bulan). Selanjutnya baru dimasukan kedalam rumus yaitu:
6
II. KEBUTUHAN NUTRISI PADA BALITA
1) Tujuan Pemberian Nutrisi Pada Balita
Adapun tujuan dari pemberian nutrisi pada Bayi dan Balita ini adalah sebagai berikut:
1. Mencapai berat badan normal dan mempertahankannya;
2. Mempertahankan status gizi dalam keadaan baik;
3. Menyediakan zat gizi untuk menjamin tumbuh kembang danmeningkatkan daya tahan
tubuh terhadap infeksi;
4. Membina kebiasaan makan yang baik, menumbuhkan
pengetahuantentang makan dan makanan yang baik pada anak
Faktor yang menyebabkan kurang gizi telah diperkenalkan UNICEF dan telah digunakan
secara internasional, yang meliputi beberapa tahapan penyebab timbulnya kurang gizi
pada anak balita, baik penyebab langsung,tidak langsung, akar masalah dan pokok masalah.
Berdasarkan Soekirmandalam materi Aksi Pangan dan Gizi nasional , penyebab kurang gizi
dapatdijelaskan sebagai berikut:Pertama, penyebab langsung yaitu makanan anak dan penyak
itinfeksi yang mungkin diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanyadisebabkan makanan
yang kurang tetapi juga karena penyakit. Balita yangmendapat makanan yang baik tetapi
karena sering sakit diare ataudemam dapat menderita kurang gizi. Demikian pada Balita
yang makannyatidak cukup baik maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudahterserang
penyakit. Kenyataannya baik makanan maupun penyakit secara bersama-sama merupakan
penyebab kurang gizi. Kedua, penyebab tidak langsung yaitu ketahanan pangan dikeluarga,
pola pengasuhan Balita, serta pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan. Ketahanan
pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota
keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya. Pola pengasuhan adalah kemampuan
keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial. Pelayanan kesehatan
dan sanitasi lingkungan adalah tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar
yang terjangkau oleh seluruh keluarga. Faktor-faktor tersebut sangat terkait dengan tingkat
pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga. Makin tinggi pendidikan, pengetahuan d
an ketrampilan terdapat kemungkinan makin baik tingkatketahanan pangan keluarga, makin
baik pola pengasuhan Balita dankeluarga makin banyak memanfaatkan pelayanan yang
ada. Ketahanan pangan keluarga juga terkait dengan ketersediaan pangan, harga pangan,dan
daya beli keluarga, serta pengetahuan tentang gizi dan kesehatan.
3) Kebutuhan Energi Dan Zat Gizi Balita (Perhitungan Bb Ideal Dan Perhitungan Kebutuhan
Energi Untuk Balita.
1. Perhitungan Bb Ideal
Penentuan BBI (Berat badan Ideal)Usia lebih dari 12 bulan : (usia dalam tahun X 2)
+ 8 kg
Estimasi Kebutuhan Energi dan Zat Gizi total per haria.
7
Energi:1000 + (100 X usia dalam tahun)Usia 1-3 tahun : 100 kalori/ kg BBIUsia 4-6
tahun : 90 kalori/ kg BBI b.
Protein = 10 % X Energi atau= 1,5 -2,0 gr/kg BBIc.
Lemak = 10- 20 % X Energid.
KH = 60- 70 % X Energi
Anak balita usia 14 bulan, sebelum usia balita inidimasukan rumus terlebih dahulu
usia 14 bulan diuraikan menjadi tahun dan bulan yaitu 1 tahun 2 bulan dimana 1
tahun adalah 12 bulan. Karena n adalahusia dalam tahun dan bulan maka 1 tahun 2
bulan ditulis dengan 1,2 ( dibaca1 tahun 2 bulan). Selanjutnya baru dimasukan
kedalam rumus yaitu:
8
3) Kebutuhan Energi Dan Zat Gizi Pra Sekolah (Perhitungan BB Ideal Dan Perhitungan
Kebutuhan Energi Untuk Pra Sekolah.
1. Perhitungan BB ideal
Rata-rata BB :
3 tahun 14,6 kg
4 tahun 16,7 kg
5 tahun 18,7 kg
Rata-rata pertumbuhan BB/thn : 2,3 kg
Rumus Behrman : 1-6 tahun umur(tahun) x 2 + 8
2. Perhitungan Kebutuhan Energi Untuk Bayi
Kebutuhan energy pra sekolah
Kebutuhan energy usia anak pra sekolah yang dianjurkan oleh Widya Karya Nasional
pangan dan gizi 1998 adalah kebutuhan zat besi 9 mg/hari sedangkan zat seng 10 mg/
hari
9
BAB III
PENUTUP
III.1.................................................................................................................................................KESIMP
ULAN
Makanan pertama dan utama pada bayi yaitu air susu ibu. Air susu ibu sanga tcocok untuk memenuhi
kebutuhan bayi dalam segala hal. Namun bayi juga memerlukan zat-zat gizi agar dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik. Zat-zat gizi yang diperlukan tersebut termasuk kedalam golongan
pembangun, pengatur serta pembangun, yang disebut pula dengan zat atau sumber tenaga. Semakin
umur bayi bertambah maka makanan yang harus di konsumsi pun mengalami perubahan, mulai dari
ASI hingga menyapih makanan. Menyapih, secara harfiah berarti membiasakan. Maksudnya, bayi
secara berangsur-angsur dibiasakan menyantap makanan orang dewasa. Selama masa penyapihan,
makanan bayi berubah dari ASI saja kemakanan yang lazim dihidangkan oleh keluarga, sementara air
susu diberikan hanya sebagai makanan tambahan. Dalam pemenuhan kebutuhan tersebut, terdapat
kendala yang dihadapi. Misalnya saja kemampuan material untuk memenuhi kebutuhan tersebut atau
ketidakmampuan tubuh bayiatau balita untuk menerima zat-zat tersebut.
III.2.................................................................................................................................................SARAN
10
DAFTAR PUSTAKA
Septiana Choerunnissa, Asti. 2017. Gambaran Pemberian Pengganti Asi (Pasi) Bayi (0-6 Bulan) Yang
Orang Tuanya Pekerja Pabrik. http://eprints.undip.ac.id/54909/1/proposal.pdf (diakses tanggal 22
Februari 2021).
Islamiyah Haris Poernomo, Sa’idatul. 2016. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Nutrisi Pada
Anak Usia Pra Sekolah (3-6 Tahun) Di Paud Wilayah Sukajadi Kota Bandung.
http://repository.upi.edu/23870/4/D3_PER_1306173_Chapter1.pdf (diakses pada tanggal 22 Februari
2021).
Septiana Choerunnissa, Asti. 2017. Gambaran Pemberian Pengganti Asi (Pasi) Bayi (0-6 Bulan) Yang
Orang Tuanya Pekerja Pabrik. http://eprints.undip.ac.id/54909/1/proposal.pdf (diakses pada tanggal 28
Februari 2021).
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-srisulastr-5283-2-bab2.pdf
11