Disusun oleh:
1. Alaqsa Choirul Adnan (2002043)
2. Dian Parang Piscesa (2002052)
3. Dina Nurcahya (2002053)
4. Liya Veranda (2002062)
5. Luna Faradila Soraya (2002063)
6. Retno Wulandari (2002072)
7. Riska Lestariningtyas (2002073)
8. Yoga Arya Priambada (2002082)
9. Yogi Galuh Prastiwi (2002083)
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca untuk kemajuan makalah ini di masa mendatang.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk pembaca.
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................................................5
1.3 TUJUAN..............................................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................6
A. Definisi gizi ibu menyusui....................................................................................................................6
B. Bagaimana prinsip gizi bagi ibu menyusui...........................................................................................6
C. faktor yang dapat mempengaruhi gizi bagi ibu menyusui...................................................................6
D. Kebutuhan Gizi Pada Ibu Menyusui.....................................................................................................8
E. Hubungan Gizi Dengan Produksi Asi..................................................................................................13
F. Pendidikan Gizi Bagi Ibu Menyusui....................................................................................................13
G. Dampak Kekurangan Gizi Pada Ibu Menyusui...................................................................................13
H. Cara Mencegah Kandungan Gizi Rendah Pada Ibu Menyusui...........................................................14
BAB III........................................................................................................................................................15
A. PENUTUP...............................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pada ibu yang menyusui memerlukan penambahan kalori, dimana tiap 100 cc
berkemampuan memasok 67-77 kkal, dari sinilah dapat diperkirakan besarnya energi
yang diperlukan untuk memproduksi sehari sebanyak 850 cc (Arisman, 2007). Di
samping perawatan pada bayi dan yang juga sangat penting diperhatikan adalah merawat
kesehatan ibu. Sebab, kesehatan bayi sedikit banyak juga tergantung pada kondisi ibunya.
Demikian pula pada asupan, terutama bagi ibu yang menyusui. yang diberikan ibu
memang berkualitas dan sangat berguna bagi kesehatan dan tumbuh kembang bayi,
namun mutunya harus tetap dijaga. Santapan yang sebaiknya dikonsumsi ibu yang sedang
menyusui harus mengandung makanan bergizi seimbang. Menurut Dr. William
Sears, bila ibu menyantap makanan yang baik, ibu akan memiliki lebih banyak energi dan
merasa lebih baik. Dalam masa nifas ibu membutuhkan gizi yang cukup. Gizi pada ibu
menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk
tumbuh kembang bayi. Kualitas dan jumlah makanan yang dikonsumsi ibu sangat
berpengaruh pada jumlah yang dihlkan, ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan
zat makanan 700 Kkal yang digunakan untuk memproduksi dan untuk aktifitas ibu itu
sendiri (Sujiyatini, Djanah, Kurniati, 2010).
Oleh karena itu diet pada masa nifas perlu mendapat perhatian yang serius, karena
diet yang diharapkan harus bermutu, bergizi tinggi, cukup kalori, tinggi protein, dan
banyak mengandung cairan, tapi bukan diet yang mengurangi konsumsi zat-zat gizi.
Menu makanan yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan teratur, tidak terlalu pedas
dan berlemak, tidak mengandung alkohol, nikotin, serta bahan pengawet atau pewarna
(Saleha, 2009).
4
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan gizi pada ibu menyusui?
2. Bagaimana prinsip gizi bagi ibu menyusui?
3. Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi gizi bagi ibu menyusui?
4. Jelaskan pengaruh status gizi bagi ibu menyusui?
5. Sebutkan kebutuhan gizi pada ibu menyusui?
6. Sebutkan kebutuhan makanan bagi ibu menyusui?
7. Bagaimana hubungan gizi pada ibu menyusui dengan produksi asi?
8. Jelaskan pendidikan gizi yang baik bagi ibu menyusui?
9. Dampak apa saja yang ditimbulkan pada ibu menyusui ketika kekurangan gizi?
10. Bagaimana cara mencegah kandungan gizi rendah pada ibu menyusui?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari gizi pada ibu menyusui?
2. Untuk mengetahui prinsip gizi bagi ibu menyusui?
3. Untuk mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi gizi bagi ibu menyusui?
4. Untuk mengetahui pengaruh status gizi bagi ibu menyusui?
5. Untuk mengetahui kebutuhan gizi pada ibu menyusui?
6. Untuk mengetahui kebutuhan makanan bagi ibu menyusui?
7. Untuk mengetahui hubungan gizi pada ibu menyusui dengan produksi asi?
8. Untuk mengetahui pendidikan gizi yang baik bagi ibu menyusui?
9. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan pada ibu menyusui kekurangan gizi?
10. Untuk mengetahui cara mencegah kandungan gizi rendah pada ibu menyusui?
5
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi gizi ibu menyusui adalah makanan sehat selain obat yang mengandung protein,
lemak, mineral,air dan karbohidrat yang dibutuhkan ibu menyusui dalam jumlah tertentu
selama kehamilan. Masa menyusui memerlukan asupan gizi yang baik dan seimbang agar
dapat menghasilkan ASI yang baik mutu dan jumlahnya bagi bayi (Kasdu, 2004). ASI
merupakan makanan utama dan baik bagi bayi baru lahir hingga usia 6 bulan karena
mengandung zat gizi serta dapat memberikan daya imunitas secara alami (Handayani, 2003).
Ibu menyusui membutuhkan asupan gizi yang lebih besar daripada wanita normal dan lebih
tinggi daripada saat hamil (Sumanto, 2009). Ibu menyusui memproduksi ASI ± 800-850 ml
per hari. Ibu dengan gizi baik dapat memberikan ASI 600 ml pada bulan pertama, 700-750
ml pada bulan ketiga dan 750-800 ml pada bulan keempat kemudian berkurang tergantung
isapan bayi. Ibu dengan gizi kurang akan memberikan ASI sekitar 500-700 ml pada enam
bulan pertama dan 400-600 ml pada enam bulan kedua kemudian 300-400 ml pada tahun
kedua (Bahiyatun, 2009).
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang
sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka
berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan
yang memuaskan. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang
terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam
jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
6
4. Aktivitas. Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui Kebutuhan nutrisi selama laktasi
didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah nutrisi penghasil susu.
Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal yang
digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri. Kebutuhan Zat
Gizi Ibu Menyusui Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air
susu ibu yang dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil.
Rata-rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nurisi baik adalah 70 kal/
100 ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-
rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/ hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/ hari
selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus
mengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui (Dudek, 2001). Protein.Ibu memerlukan
tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui.Jumlah ini hanya 16 % dari
tambahan 500 kal yang dianjurkan.
Cairan. Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan.
Dianjurkan ibu menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus
buah. Vitamin dan mineral.Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi
daripada selama hamil. Dampak Kekurangan Gizi Ibu Menyusui Kekurangan gizi pada
ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan pada
bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi.
Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang.
1. Bila Ibu menyusi kekurangan gizi menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan
bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbuh kembang anak, bayi mudah sakit,
mudah terkena infeksi.
2. Bila konsumsi zat kapur (Ca) ibu berkurang, maka Ca akan diambil dari cadangan Ca
jaringan pada ibu, sehingga memberikan osteoporosis dan kerusakan gigi-gigi caries
dentis. Ibu yang telah hamil berkali kali dan kurang mengkonsumsi Ca-nya maka akan
lebih mudah menderita kerusakan gigi ceries dentis tersebut.
7
E. Kebutuhan Gizi Pada Ibu Menyusui
Kebutuhan nutrisi ibu menyusui haruslah dipertimbangkan karena akan mempengaruhi
gizi anak sebelum lahir dan selama masa bayi. Selain itu, ibu dengan nutrisi yang tepat juga
dapat membantu mereka pulih lebih cepat setelah melahirkan. Selain itu, produksi ASI juga
bisa meningkat. Jika pola makan ibu tidak diikuti dengan baik selama kehamilan dan
menyusui, tentu akan berdampak negatif pada status gizi ibu, kesehatan ibu dan anak, karena
kualitas ASI yang dihasilkan buruk.
Zat gizi yang dibutuhkan, antara lain :
a. Energi
Karena kondisi ibu yang sedang hamil, maka membutuhkan tambahan masukan energi
untuk mencukupi kebutuhan untuk ibu dan janin. Untuk itu dibutuhkan sebesar 700
kkal/jari (6 bulan pertama menyusui). Untuk 6 bulan kedua dibutuhkan sekitar rata-rata
500 kkal/ hari dan pada tahun kedua dianjurkan tambahan sebanyak 400 kkal/hari.
b. Protein
Tambahan protein dibutukan sebesar 16 g/hari untuk 6 bulan pertama. Pada 6 bulan
kedua dibutuhkan protein sekitar 12 g/hari dan untuk tahun kedua dibutuhkan sebesar
11g/hari.
c. Zat besi
Terdapat sebanyak 0,3 mg/ hari dikeluarkan dalam bentuk ASI. Oleh karna itu perlu
ditambahkan dengan basal loss sehari-hari. Rata-rata kebutuhan zat besi untuk 6 bulan
pertama menyusui adalah 1,1 mg/hari. Sehingga memerlukan tambahan zat besi sebesar 5
mg/ hari.
d. Kalsium
Diperlukan tambahan dalam jumlah yang cukup besar sekitar 400 mg, karena dalam
proses produksi ASI, tubuh juga menjaga konsenterasi kalsiun dalam ASI relative
konstan baik dalam kondisi intake kalsium cukup atau kurang. Jika intake kalsium tidak
mencukupi maka kebutuhan kalsium dalam produksi ASI akan diambil dari deposit
yang ada pada tubuh ibu, termasuk dalam tulang.
e. Vitamin D
9
F. Kebutuhan Makanan Pada Ibu Menyusui
Ibu menyusui cenderung untuk merasa cepat haus karena sebagian air yang diminum
dipakai tubuh untuk memproduksi ASI (87% kandungan ASI adalah air). Tambahkan
frekuensi minum sebanyak 4-5 gelas per hari agar tubuh tidak kekurangan cairan. Selain air
putih, susu dan buah juga dapat menjadi sumber cairan. Air seni ibu hamil yang cukup minum
berwarna kuning muda, kecuali bila sebelumnya mengkonsumsi vitamin B kompleks (menjadi
kuning keemasan).
Perbanyak frekuensi makan menjadi lima kali: makan pagi, makan siang, snack sore,
makan malam dan snack malam. makanan yang kaya protein dan kalsium. Protein dan
kalsium sangat diperlukan untuk produksi ASI dan pertumbuhan bayi. Kebutuhan protein
minimal adalah 1 gram per kg berat badan. Konsumsi kalsium yang dianjurkan adalah 1.200
mg. Susu, yoghurt, keju, tahu dan tempe adalah sumber protein dan kalsium yang bagus.
Konsumsi makanan dan buah-buahan yang mengandung Vitamin D, magnesium dan zinc juga
diperlukan untuk memperlancar penyerapan kalsium.
Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin. Suplemen vitamin A, C,
B1, B2, B12, niasin dan asam folat sangat diperlukan pada masa menyusui. Pastikan
kecukupan konsumsi zat besi agar ibu menyusui tidak anemia. Zat besi banyak terdapat pada
sayuran seperti kangkung, bayam dan katuk. Katuk merupakan sayuran spesial bagi ibu
menyusui, karena dalam 100 g daun katuk terdapat sekitar 2.7 mg zat besi dan 204 mg
kalsium
Kandungan vitamin dan mineral dapat memastikan bahwa ibu dan bayi menerima
nutrisi yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Semua
nutrisi ini dapat ditemukan di:
a) Sayur-sayuran
Sayuran merupakan sumber utama makanan yang kaya zat besi, serat, asam folat, beta-
carotene, vitamin C, lycopene, flavonoids dan beta-glucans. Makan-makanan kaya zat
besi membantu memelihara tingkat energi Anda sekaligus mampu mencegah anemia.
Folate atau asam folat sangat penting dalam pembentukan sel darah merah. Jika Anda
suka sayuran mentah, coba makan bayam, selada, tomat, ketimun, dan jamur. Jika Anda
10
memilih sayuran yang telah dimasak, pertimbangkan gambas, kacang polong, jagung,
kentang, dan labu. sebaiknya makan 3-5 hidangan sayuran setiap hari.
b) Buah-buahan
Buah yang sehat dan warnanya terang bagus dikonsumsi setelah makan. Kandungan
vitamin A, B, K, dan C dalam buah baik untuk membangun sistem kekebalan tubuh ibu
dan bayi. Asupan buah juga membantu tubuh penyerapan zat besi. Konsumsi buah-
buahan seperti blueberry dan strawberry sangat disarankan karena mengandung anti
oksidan dan serat tinggi. Buah dapat dimakan dalam keadaan alami, beku atau dijus.
Usahakan makan 3-5 porsi buah setiap hari.
c) Kacang-kacangan
Kacang mengandung banyak protein dan merupakan sumber lemak sehat. Protein penting
memperbaiki sel-sel vital dalam tubuh. Banyak kacang-kacangan yang juga mengandung
vitamin B, E, C, folat, kalium, kalsium, magnesium dan fosfor. Tingkat cukup kalsium
diperlukan untuk membangun tulang yang sehat dan gigi. Kacang juga baik untuk
camilan termasuk kenari, kacang pinus, kemiri, hazelnut, kacang Brasil dan pistachio.
d) Ikan
Ikan tinggi omega 3 yang penting bagi pertumbuhan bayi. Tapi ingat, menurut US
Environmental Protection Agency (EPA), ibu menyusui tidak boleh makan ikan hiu, ikan
todak, makarel raja, atau ikan ubin karena tingkat kandungan merkurinya sangat tinggi.
Ikan salmon pollock tuna dan ikan patin masih aman dikonsumsi 12 ons seminggu karena
termasuk jenis ikan rendah merkuri.
Hal yang terpenting dalam memenuhi gizi adalah menjaga pola makanan bergizi untuk
ibu menyusui, terutama makanan yang banyak mengandung protein, vitamin, mineral, dan
cairan..
11
Tabel contoh makanan serta nilai gizi yang terkandung didalamnya
12
G. Hubungan Gizi Dengan Produksi Asi
Ibu yang sedang menyusui harus memproduksi 800-1000cc air susu setiap harinya,
untuk itu butuh tambahan ekstra makanan yang bergizi. Disamping bagi keperluan nya
sendiri, makanan yang bernilai baik gizi nya baik sangat berarti/manfaat untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas air susu yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayinya. Bahan makanan yang dapat merangsang ASI.
13
1. Ibu dapat menyusui bayinya sekenyang mungkin pada malam hari
2. Ibu dapat menyusui bayinya sebelum berangkat kerja
3. Ibu dapat menyimpan asi didalam lemari pendingin
4. Ibu dapat meluangkan waktu istirahat kerjanya untuk dapat kembali menyusui
bayinya
14
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu yang sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI baik, maka berat badan bayi akan
meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan. Nutrisi
adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya. Sebab, kesehatan
bayi sedikit banyak juga tergantung pada kondisi ibunya. Demikian pula pada asupan, terutama
bagi ibu yang menyusui. yang diberikan ibu memang berkualitas dan sangat berguna bagi
kesehatan dan tumbuh kembang bayi, namun mutunya harus tetap dijaga.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, R,E., Wulandari, D. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Mitra. Cendika
Press
Arisman, 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : Penerbit Buku. Kedokteran
Bobak dkk. 2005. Buku Ajar keperawatan maternitas Edisi 4. Jakarta: EGC
Saleha, Siti. 2009. Asuhan kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
Sujiyatini., Djanah, N., Dan Kurniati, A., 2010. Asuhan Ibu Nifas, Yogyakarta : Cyrilus.
Publisher
Purwitasari.Desi,Dkk.2009. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta:Nuha Medika
Lailiyana, Dkk.2010. Buku Ajar Gizi Kesehatan Reproduksi. Jakarta:EGC
Proverawati.Atika,Dkk.2009. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta:Nuha Medika
Arisman.2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta:EGC
Arisman.2009.Gizi Dalam Daur Kehidupan, Ed 2. Jakarta:EGC http://www.lusa.web.id/gizi-
seimbang-bagi-ibu-menyusui/ tanggal 26(Diakses pada Oktober 2021 Pukul 18.34 WIB)Gizi Ibu
Menyusui/STIkesPN Page 20
15