Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PRINSIP GIZI PADA IBU MENYUSUI

Disusun oleh:
1. Alaqsa Choirul Adnan (2002043)
2. Dian Parang Piscesa (2002052)
3. Dina Nurcahya (2002053)
4. Liya Veranda (2002062)
5. Luna Faradila Soraya (2002063)
6. Retno Wulandari (2002072)
7. Riska Lestariningtyas (2002073)
8. Yoga Arya Priambada (2002082)
9. Yogi Galuh Prastiwi (2002083)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN 2B


STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah tugas mata kuliah Gizi & Diet yang berjudul “Prinsip Gizi
Pada Ibu Menyusui”.

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca untuk kemajuan makalah ini di masa mendatang.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk pembaca.

Klaten,27 Oktober 2021

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................................................5
1.3 TUJUAN..............................................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................6
A. Definisi gizi ibu menyusui....................................................................................................................6
B. Bagaimana prinsip gizi bagi ibu menyusui...........................................................................................6
C. faktor yang dapat mempengaruhi gizi bagi ibu menyusui...................................................................6
D. Kebutuhan Gizi Pada Ibu Menyusui.....................................................................................................8
E. Hubungan Gizi Dengan Produksi Asi..................................................................................................13
F. Pendidikan Gizi Bagi Ibu Menyusui....................................................................................................13
G. Dampak Kekurangan Gizi Pada Ibu Menyusui...................................................................................13
H. Cara Mencegah Kandungan Gizi Rendah Pada Ibu Menyusui...........................................................14
BAB III........................................................................................................................................................15
A. PENUTUP...............................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu yang
sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI baik, maka berat
badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang
memuaskan. Nutrisi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan
metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan
meningkat, karena berguna untuk peroses penyembuhan sehabis melahirkan dan untuk
memproduksi yang cukup untuk menyehatkan bayi (Ambarwati, Wulandari, 2009).

Pada ibu yang menyusui memerlukan penambahan kalori, dimana tiap 100 cc 
berkemampuan memasok 67-77 kkal, dari sinilah dapat diperkirakan besarnya energi
yang diperlukan untuk memproduksi sehari sebanyak 850 cc (Arisman, 2007). Di
samping perawatan pada bayi dan yang juga sangat penting diperhatikan adalah merawat
kesehatan ibu. Sebab, kesehatan bayi sedikit banyak juga tergantung pada kondisi ibunya.
Demikian pula pada asupan, terutama bagi ibu yang menyusui.  yang diberikan ibu
memang berkualitas dan sangat berguna bagi kesehatan dan tumbuh kembang bayi,
namun mutunya harus tetap dijaga. Santapan yang sebaiknya dikonsumsi ibu yang sedang
menyusui harus mengandung makanan bergizi seimbang. Menurut Dr. William
Sears, bila ibu menyantap makanan yang baik, ibu akan memiliki lebih banyak energi dan
merasa lebih baik. Dalam masa nifas ibu membutuhkan gizi yang cukup. Gizi pada ibu
menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk
tumbuh kembang bayi. Kualitas dan jumlah makanan yang dikonsumsi ibu sangat
berpengaruh pada jumlah  yang dihlkan, ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan
zat makanan 700 Kkal yang digunakan untuk memproduksi  dan untuk aktifitas ibu itu
sendiri (Sujiyatini, Djanah, Kurniati, 2010).

Selama masa kehamilan, dimana wanita yang mengalami peningkatan berat badan


yang optimal maka setelah melahirkan akan memiliki berat badan yang lebih tinggi dari
pada awal masa kehamilan. Sehingga sering kali ibu mengurangi konsumsi makanannya,
akibatnya dapat menghambat produksi susu atau mengganggu status gizi ibu, selain itu
rasa letih yang sering dirasakan ibu seiring dengan penurunan berat badan yang cepat
akan berdampak buruk pada pengeluaran  (Bobak, 2005).

Oleh karena itu diet pada masa nifas perlu mendapat perhatian yang serius, karena
diet yang diharapkan harus bermutu, bergizi tinggi, cukup kalori, tinggi protein, dan
banyak mengandung cairan, tapi bukan diet yang mengurangi konsumsi zat-zat gizi.
Menu makanan yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan teratur, tidak terlalu pedas
dan berlemak, tidak mengandung alkohol, nikotin, serta bahan pengawet atau pewarna
(Saleha, 2009).

4
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan gizi pada ibu menyusui?
2. Bagaimana prinsip gizi bagi ibu menyusui?
3. Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi gizi bagi ibu menyusui?
4. Jelaskan pengaruh status gizi bagi ibu menyusui?
5. Sebutkan kebutuhan gizi pada ibu menyusui?
6. Sebutkan kebutuhan makanan bagi ibu menyusui?
7. Bagaimana hubungan gizi pada ibu menyusui dengan produksi asi?
8. Jelaskan pendidikan gizi yang baik bagi ibu menyusui?
9. Dampak apa saja yang ditimbulkan pada ibu menyusui ketika kekurangan gizi?
10. Bagaimana cara mencegah kandungan gizi rendah pada ibu menyusui?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari gizi pada ibu menyusui?
2. Untuk mengetahui prinsip gizi bagi ibu menyusui?
3. Untuk mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi gizi bagi ibu menyusui?
4. Untuk mengetahui pengaruh status gizi bagi ibu menyusui?
5. Untuk mengetahui kebutuhan gizi pada ibu menyusui?
6. Untuk mengetahui kebutuhan makanan bagi ibu menyusui?
7. Untuk mengetahui hubungan gizi pada ibu menyusui dengan produksi asi?
8. Untuk mengetahui pendidikan gizi yang baik bagi ibu menyusui?
9. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan pada ibu menyusui kekurangan gizi?
10. Untuk mengetahui cara mencegah kandungan gizi rendah pada ibu menyusui?

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi gizi ibu menyusui 

Definisi gizi ibu menyusui adalah makanan sehat selain obat yang mengandung protein,
lemak, mineral,air dan karbohidrat yang dibutuhkan ibu menyusui dalam jumlah tertentu
selama kehamilan. Masa menyusui memerlukan asupan gizi yang baik dan seimbang agar
dapat menghasilkan ASI yang baik mutu dan jumlahnya bagi bayi (Kasdu, 2004). ASI
merupakan makanan utama dan baik bagi bayi baru lahir hingga usia 6 bulan karena
mengandung zat gizi serta dapat memberikan daya imunitas secara alami (Handayani, 2003).
Ibu menyusui membutuhkan asupan gizi yang lebih besar daripada wanita normal dan lebih
tinggi daripada saat hamil (Sumanto, 2009). Ibu menyusui memproduksi ASI ± 800-850 ml
per hari. Ibu dengan gizi baik dapat memberikan ASI  600 ml pada bulan pertama, 700-750
ml pada bulan ketiga dan 750-800 ml pada bulan keempat kemudian berkurang tergantung
isapan bayi. Ibu dengan gizi kurang akan memberikan ASI sekitar 500-700 ml pada enam
bulan pertama dan 400-600 ml pada enam bulan kedua kemudian 300-400 ml pada tahun
kedua (Bahiyatun, 2009).

B. Bagaimana prinsip gizi bagi ibu menyusui

Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang
sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka
berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan
yang memuaskan. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang
terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam
jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.

C. faktor yang dapat mempengaruhi gizi bagi ibu menyusui


Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui
1. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari.
2. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram protein
sehari.
3. Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali jika
kekurangan satu atau lebih zat gizi.

6
4. Aktivitas. Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui Kebutuhan nutrisi selama laktasi
didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah nutrisi penghasil susu.

Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal yang
digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri. Kebutuhan Zat
Gizi Ibu Menyusui Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air
susu ibu yang dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil.
Rata-rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nurisi baik adalah 70 kal/
100 ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-
rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/ hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/ hari
selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus
mengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui (Dudek, 2001). Protein.Ibu memerlukan
tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui.Jumlah ini hanya 16 % dari
tambahan 500 kal yang dianjurkan.
Cairan. Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan.
Dianjurkan ibu menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus
buah. Vitamin dan mineral.Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi
daripada selama hamil. Dampak Kekurangan Gizi Ibu Menyusui Kekurangan gizi pada
ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan pada
bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi.
Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang.

D. Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui


Kebutuhan nutrisi selama menyusui tergantung pada kandungan nutrisi susu dan jumlah
susu yang dihasilkan. Ibu menyusui disarankan untuk mengkonsumsi tambahan 500 kalori zat
gizi, yang digunakan untuk produksi ASI dan untuk aktivitas ibu sendiri. Pengaruh status gizi
juga dapat mempengaruhi dan memberikan dampak kepada ibu dan bayinya. Antara lain :

1. Bila Ibu menyusi kekurangan gizi menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan
bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbuh kembang anak, bayi mudah sakit,
mudah terkena infeksi.
2. Bila konsumsi zat kapur (Ca) ibu berkurang, maka Ca akan diambil dari cadangan Ca
jaringan pada ibu, sehingga memberikan osteoporosis dan kerusakan gigi-gigi caries
dentis. Ibu yang telah hamil berkali kali dan kurang mengkonsumsi Ca-nya maka akan
lebih mudah menderita kerusakan gigi ceries dentis tersebut.

7
E. Kebutuhan Gizi Pada Ibu Menyusui
Kebutuhan nutrisi ibu menyusui haruslah dipertimbangkan karena akan mempengaruhi
gizi anak sebelum lahir dan selama masa bayi. Selain itu, ibu dengan nutrisi yang tepat juga
dapat membantu mereka pulih lebih cepat setelah melahirkan. Selain itu, produksi ASI juga
bisa meningkat. Jika pola makan ibu tidak diikuti dengan baik selama kehamilan dan
menyusui, tentu akan berdampak negatif pada status gizi ibu, kesehatan ibu dan anak, karena
kualitas ASI yang dihasilkan buruk.
Zat gizi yang dibutuhkan, antara lain :
a. Energi
Karena kondisi ibu yang sedang hamil, maka membutuhkan tambahan masukan energi
untuk mencukupi kebutuhan untuk ibu dan janin. Untuk itu dibutuhkan sebesar 700
kkal/jari (6 bulan pertama menyusui). Untuk 6 bulan kedua dibutuhkan sekitar rata-rata
500 kkal/ hari dan pada tahun kedua dianjurkan tambahan sebanyak 400 kkal/hari.
b. Protein
Tambahan protein dibutukan sebesar 16 g/hari untuk 6 bulan pertama. Pada 6 bulan
kedua dibutuhkan protein sekitar 12 g/hari dan untuk tahun kedua dibutuhkan sebesar
11g/hari.
c. Zat besi
Terdapat sebanyak 0,3 mg/ hari dikeluarkan dalam bentuk ASI. Oleh karna itu perlu
ditambahkan dengan basal loss sehari-hari. Rata-rata kebutuhan zat besi untuk 6 bulan
pertama menyusui adalah 1,1 mg/hari. Sehingga memerlukan tambahan zat besi sebesar 5
mg/ hari.

d. Kalsium

Diperlukan tambahan dalam jumlah yang cukup besar sekitar 400 mg, karena dalam
proses produksi ASI, tubuh juga menjaga konsenterasi kalsiun dalam ASI relative
konstan baik dalam kondisi intake kalsium cukup atau kurang. Jika intake kalsium tidak
mencukupi maka kebutuhan kalsium dalam produksi ASI akan diambil dari deposit
yang ada pada tubuh ibu, termasuk dalam tulang.

e. Vitamin D

Penting untuk kesehatan gigi dan pertumbuhan tulang.


8
f. Vitamin B-6

Memetabolisme lemak dan protein, memfasilitasi pertumbuhan sel, mendukung syaraf


dan sistem kekebalan. Vitamin B-6 sangat dibutuhkan bagi produksi sel darah merah
dan putih.
g. Folic Acid (Asam folat)
Mensintesis DNA dan membantu dalam pembelahan sel.
h. Vitamin B-12
Mendukung sistem saraf dan produksi sel darah merah.
i. Zinc (Seng)
Mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat dan penting dalam penyembuhan luka.

Tabel Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui

Makanan Ibu Menyusui Zat Gizi 0-6 Bulan 7-12


Kalori (kal) 2500 Bulan
Phosfor (gr) 65 Energi (Kkal) + 700 + 500
Protein (gram) 100 Protein (G) + 16 + 12
Kalsium (gram) 2 Vitamin (RE) + 350 + 300
Feerum (mg) 15
Tiamin (Mg) + 0,3 + 0,3
Vitamin A (RE) 850
Riboflavin (Mg) + 0,4 + 0,3
Vitamin B1 (mg) 1.3
Niasin (Mg) +3 +3
Vitamin C (mg) 150
Vitamin B-12 (µg) + 0,3 + 0,3
Vitamin D (SI) 3
Asam Folat (µg) +50 + 40
Riboflavin 23
Asam nikotin 700 Vitamin C (Mg) + 25 + 10
Kalsium (Mg) + 400 + 400
Fosfor (Mg) + 300 + 200
Magnesium (Mg) + 40 + 30
Besi (Mg) +2 +2
Seng (Mg) + 10 + 10
Iodium (µg) + 50 + 50
Selenium (µg) + 25 +20

9
F. Kebutuhan Makanan Pada Ibu Menyusui

Ibu menyusui cenderung untuk merasa cepat haus karena sebagian air yang diminum
dipakai tubuh untuk memproduksi ASI (87% kandungan ASI adalah air). Tambahkan
frekuensi minum sebanyak 4-5 gelas per hari agar tubuh tidak kekurangan cairan. Selain air
putih, susu dan buah juga dapat menjadi sumber cairan. Air seni ibu hamil yang cukup minum
berwarna kuning muda, kecuali bila sebelumnya mengkonsumsi vitamin B kompleks (menjadi
kuning keemasan).

Perbanyak frekuensi makan menjadi lima kali: makan pagi, makan siang, snack sore,
makan malam dan snack malam. makanan yang kaya protein dan kalsium. Protein dan
kalsium sangat diperlukan untuk produksi ASI dan pertumbuhan bayi. Kebutuhan protein
minimal adalah 1 gram per kg berat badan. Konsumsi kalsium yang dianjurkan adalah 1.200
mg. Susu, yoghurt, keju, tahu dan tempe adalah sumber protein dan kalsium yang bagus.
Konsumsi makanan dan buah-buahan yang mengandung Vitamin D, magnesium dan zinc juga
diperlukan untuk memperlancar penyerapan kalsium.

Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin. Suplemen vitamin A, C,
B1, B2, B12, niasin dan asam folat sangat diperlukan pada masa menyusui. Pastikan
kecukupan konsumsi zat besi agar ibu menyusui tidak anemia. Zat besi banyak terdapat pada
sayuran seperti kangkung, bayam dan katuk. Katuk merupakan sayuran spesial bagi ibu
menyusui, karena dalam 100 g daun katuk terdapat sekitar 2.7 mg zat besi dan 204 mg
kalsium

Kandungan vitamin dan mineral dapat memastikan bahwa ibu dan bayi menerima
nutrisi yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Semua
nutrisi ini dapat ditemukan di:

a) Sayur-sayuran
Sayuran merupakan sumber utama makanan yang kaya zat besi, serat, asam folat, beta-
carotene, vitamin C, lycopene, flavonoids dan beta-glucans. Makan-makanan kaya zat
besi membantu memelihara tingkat energi Anda sekaligus mampu mencegah anemia.
Folate atau asam folat sangat penting dalam pembentukan sel darah merah. Jika Anda
suka sayuran mentah, coba makan bayam, selada, tomat, ketimun, dan jamur. Jika Anda

10
memilih sayuran yang telah dimasak, pertimbangkan gambas, kacang polong, jagung,
kentang, dan labu. sebaiknya makan 3-5 hidangan sayuran setiap hari.
b) Buah-buahan
Buah yang sehat dan warnanya terang bagus dikonsumsi setelah makan. Kandungan
vitamin A, B, K, dan C dalam buah baik untuk membangun sistem kekebalan tubuh ibu
dan bayi. Asupan buah juga membantu tubuh penyerapan zat besi. Konsumsi buah-
buahan seperti blueberry dan strawberry sangat disarankan karena mengandung anti
oksidan dan serat tinggi. Buah dapat dimakan dalam keadaan alami, beku atau dijus.
Usahakan makan 3-5 porsi buah setiap hari.
c) Kacang-kacangan
Kacang mengandung banyak protein dan merupakan sumber lemak sehat. Protein penting
memperbaiki sel-sel vital dalam tubuh. Banyak kacang-kacangan yang juga mengandung
vitamin B, E, C, folat, kalium, kalsium, magnesium dan fosfor. Tingkat cukup kalsium
diperlukan untuk membangun tulang yang sehat dan gigi. Kacang juga baik untuk
camilan termasuk kenari, kacang pinus, kemiri, hazelnut, kacang Brasil dan pistachio.
d) Ikan
Ikan tinggi omega 3 yang penting bagi pertumbuhan bayi. Tapi ingat, menurut US
Environmental Protection Agency (EPA), ibu menyusui tidak boleh makan ikan hiu, ikan
todak, makarel raja, atau ikan ubin karena tingkat kandungan merkurinya sangat tinggi.
Ikan salmon pollock tuna dan ikan patin masih aman dikonsumsi 12 ons seminggu karena
termasuk jenis ikan rendah merkuri.

Hal yang terpenting dalam memenuhi gizi adalah menjaga pola makanan bergizi untuk
ibu menyusui, terutama makanan yang banyak mengandung protein, vitamin, mineral, dan
cairan..

11
Tabel contoh makanan serta nilai gizi yang terkandung didalamnya

Makanan Jumlah energi


175 Kalori, 4 g protein, dan 40
3/4 gelas nasi seberat 100 g
g karbohidrat
2 buah kentang berukuran sedang 175 Kalori, 4 g protein, dan 40
seberat 200 g g karbohidrat
175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g
2 iris roti seberat 80 g
karbohidrat
175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g
5 biskuit kraker seberat 50 g
karbohidrat
1 potong daging ukuran sedang seberat
95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak
50 g
1 butir telur ayam negeri seberat 60 g 95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak
50 g udang basah 95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak
80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan
1 buah tahu ukuran besar seberat 100 g 8
g karbohidrat
80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan
2 potong sedang tempe seberat 50 g 8
g karbohidrat
80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan
2 1/2 sdm kacang hijau seberat 25 g 8
g karbohidrat

Syarat gizi seimbang untuk ibu menyusui


a. Tinggi kalori dan protein.
b. Cukup vitamin dan mineral.
c. Mudah dicerna dan tidak merangsang.
d. Tinggi cairan : 800 – 1000 ml/hr.
e. Tinggi konsumsi cairan dan buah segar.

12
G. Hubungan Gizi Dengan Produksi Asi
Ibu yang sedang menyusui harus memproduksi 800-1000cc air susu setiap harinya,
untuk itu butuh tambahan ekstra makanan yang bergizi. Disamping bagi keperluan nya
sendiri, makanan yang bernilai baik gizi nya baik sangat berarti/manfaat untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas air susu yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayinya. Bahan makanan yang dapat merangsang ASI.

H. Pendidikan Gizi Bagi Ibu Menyusui


1. Buat setiap gigitan berarti.Makan makanan yang bermanfaat untuk menghasilkan susu
yang baik dari segi kualitasmaupun kuantitas dan mempercepat kondisi setelah
melahirkan.
2. Semua kalori tidak diciptakan setara. Memilih makanan yang mengandung kalori sesuai
dengan kebutuhan.
3. Jika ibu kelaparan, maka bayi juga kelaparan. Jangan melewatkan makan jika saat
menyusui karena dapat memperpendek umur dan daya hidup.
4. Menjadi ahli efesiensi. Memilih makanan yang bergizi tidak harus mahal, yang terpenting
sesuai dengan kebutuhan nutrisi selama laktasi.
5. Karbohidrat adalah isu komplek. Karbohidrat komplek kaya akan vitamin dan
mineral, sehingga menghasilkan air susuyang baik dan cukup.
6. Makanan yang manis belum tentu bermanfaat, bahkan menimbulkan masalah. Kalori
yang berasal dari gula, kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang manis dikurangi.
7. Makanlah makanan yang alami. Makanan olahan biasanya banyak kehilangan nilai
gizinya sehingga akan mengurangi nilaigizi air susu.
8. Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal ini akan
bermanfaat untuk kesehatan keluarga.

I. Dampak Kekurangan Gizi Pada Ibu Menyusui


Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada
ibu dan bayinya karena air susu ibu mengandung banyak subtansi anti infeksi dan
faktor-faktor proteksi terhadap berbagai virus dan organisme yang membahayakan.
Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena
infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang.
Tindakan yang harus di perhatikan jikalau ibu sibuk dalam bekerja

13
1. Ibu dapat menyusui bayinya sekenyang mungkin pada malam hari
2. Ibu dapat menyusui bayinya sebelum berangkat kerja
3. Ibu dapat menyimpan asi didalam lemari pendingin
4. Ibu dapat meluangkan waktu istirahat kerjanya untuk dapat kembali menyusui
bayinya

J. Cara Mencegah Kandungan Gizi Rendah Pada Ibu Menyusui


1. Mengkonsumsi makanan dan minuman bernutrisi. Diantaranya adalah energi, protein,
lemak, vitamin, dan mineral sesuai direkomendasikan bagi ibu menyusui
2. Mengkonsumsi kalori atau energi yang lebih banyak. Ibu menyusui membutuhkan
tambahan kalori 400-500 kkal setiap hari, dari jumlah kalori yang dikonsumsi perempuan
tidak menyusui yaitu kurang lebih 2.300 kkal per hari
3. Penambahan energi itu juga dipengaruhi oleh berbagai faktor. Mulai dari usia, indeks
masa tubuh, tingkat aktivitas, dan jenis menyusui (menyusui secara eksklusif tau ada
tambahan susu formula). Tambahan energi ini akan digunakan untuk memproduksi ASI.
Apabila kebutuhan energi tersebut tidak dipenuhi dari makanan, sumber cadangan zat
gizi ibu akan digunakan
4. Selain itu, ibu menyusui juga perlu mengkonsumsi air dalam jumlah ang cukup karena air
merupakan salah satu bahan dasar prduksi ASI. Ibu menyusui disarankan untuk
mengkonsumsi air sekitar 2,5 liter setiap hari, serta menghindari minuman berkafein
5. Untuk menjaga kualitas dan menambah produksi ASI, ibu menyusui juga dapat
mengkonsumsi suplemen multivitamin. Antara lain yang mengandung minyak ikan
alami, asam folat, zat besi, serta vitamin dan air mineral lainnya yang membantu
kesehatan ibu dan perkembangan buah hati selama masa kehamilan dan menyusui.

14
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu yang sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI baik, maka berat badan bayi akan
meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan. Nutrisi
adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya. Sebab, kesehatan
bayi sedikit banyak juga tergantung pada kondisi ibunya. Demikian pula pada asupan, terutama
bagi ibu yang menyusui. yang diberikan ibu memang berkualitas dan sangat berguna bagi
kesehatan dan tumbuh kembang bayi, namun mutunya harus tetap dijaga. 

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, R,E., Wulandari, D. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Mitra. Cendika
Press
Arisman, 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : Penerbit Buku. Kedokteran
Bobak dkk. 2005. Buku Ajar keperawatan maternitas Edisi 4. Jakarta: EGC
Saleha, Siti. 2009. Asuhan kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
Sujiyatini., Djanah, N., Dan Kurniati, A., 2010. Asuhan Ibu Nifas, Yogyakarta : Cyrilus.
Publisher
Purwitasari.Desi,Dkk.2009. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta:Nuha Medika
Lailiyana, Dkk.2010. Buku Ajar Gizi Kesehatan Reproduksi. Jakarta:EGC
Proverawati.Atika,Dkk.2009. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta:Nuha Medika
Arisman.2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta:EGC
Arisman.2009.Gizi Dalam Daur Kehidupan, Ed 2. Jakarta:EGC http://www.lusa.web.id/gizi-
seimbang-bagi-ibu-menyusui/ tanggal 26(Diakses pada Oktober 2021 Pukul 18.34 WIB)Gizi Ibu
Menyusui/STIkesPN Page 20

15

Anda mungkin juga menyukai