Anda di halaman 1dari 7

TUGAS AIK

AKHLAK KEPADA RASULULLAH

Disusun oleh :

1. Dian Parang Piscesa (2002052)


2. Dina Nurcahya (2002053)
3. Dyah Ayu Setyorini (2002054)
4. Eliana Windria (2002055)
5. Fitri Retnaningsih (2002056)
6. Fitrotun Laili H (2002057)
7. Ikhsan Isrofi (2002058)
8. Jannisa Safitri (2002059)
9. Lady Aster Laura (2002060)

D3 KEPERAWATAN 1B

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

Tahun 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga
kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada teladan kita Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus
berupa ajaran agama yang sempurna dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan tugas Agama Islam Kemuhammadiyahan
dengan judul AKHLAK KEPADA RASULULLAH. Disamping itu, Penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini.

Akhir kata, penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan
saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami di waktu-waktu mendatang.

                                                                           Klaten, 20 April 2021

                                                                                                 Penulis
PEMBAHASAN
Sebagai muslim kita harus berakhlak kepada Allah Swt, disamping itu juga kita harus
berakhlak kepada Rasulullah Saw, meskipun beliau sudah wafat, akhlak baik kepada Rasul pada
masa sekarang tidak bisa kita wujudkan dalam bentuk lahiriyah atau jasmaniyah secara langsung
berakhlak para sahabat telah melakukan. Karena dari beliaulah kita banyak mendapatkan warisan
yang bisa kita wariskan lagi turun-menurun ke anak cucu kita.

Mencintai Rasulullah adalah wajib dan termasuk bagian dari iman. Semua orang Islam
mengimani bahwa Rasulullah adalah hamba Allah dan Utusan-Nya. Makna mengimani ajaran
Rasulullah SAW adalah menjalankan ajarannya, menaati perintahnya. Ahlus sunnah mencintai
Rasulullah SAW dan mengagungkannya pada sahabat beliau mencintai beliau lebih dari
kecintaan mereka kepada diri mereka sendiri dan keluarga mereka.

Sebagimana sabda Rasulullah saw, yang artinya, ”Tidak beriman salah seorang diantara
kamu, sehingga aku lebih dicintai olehnya sendiri, orang tuanya, anaknya dan manusia
semuanya,” (HR. Bukhari Muslim).

A. Berikut ini ada beberapa cara berakhlak kepada rasulullah saw

1. Ridha Dalam Beriman Kepada Rasul

Iman kepada Rasul Saw merupakan salah satu bagian dari rukun iman.
Keimanan akan terasa nikmat bila kita memiliki rasa ridha dalam keimanan. Ridha
dalam beriman kepada Rasul inilah sesuatu yang harus kita nyatakan.

Hadist : "Aku ridha kepada Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan
Muhammad sebagai Nabi dan Rasul" (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi,
Nasa'I dan Ibnu Majah).

2. Mencintai dan Memuliakan Rasul

Keharusan yang harus kita tunjukkan dalam akhlak yang baik kepada Rasul
adalah mencintai beliau setelah kecintaan kita kepada Allah Swt. Urutan urutan
kecintaan kepada Rasul setelah kecintaan kepada Allah dalam firman Allah.

QS. At Taubah ayat 24 : "Katakanlah, jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-


saudara, isteri-isteri, keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan
yang kamu khawatiri kerugiannya , dan rumah-rumah tempat tinggal yang Anda
sukai, adalah lebih Anda cintai Allah dan Rasul-Nya dasn (dari) berjihad di jalan-
Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik”.

3. Mengikuti dan Mentaati Rasul


Mengikuti dan mentaati Rasul merupakan sesuatu yang bersifat mutlak bagi
orang-orang yang beriman. Karena itu, hal ini menjadi salah satu bagian penting dari
akhlak kepada Rasul, bahkan Allah Swt akan menempatkan orang yang mentaati
Allah dan Rasul ke dalam derajat yang tinggi dan mulia dalam firman Allah.

QS. An Nisa ayat 69 : "Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul, mereka itu
akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu
Nabi-nabi, orang-orang yang benar, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang
shaleh. Dan teman mereka yang sebaik-baiknya ".

4. Mengucapkan Shawalat dan Salam Kepada Rasul

Secara harfiyah, shalawat berasal dari kata ash shalah yang berarti do'a,
istighfar dan rahmah. Kalau Allah bershalawat kepada Nabi, itu berarti Allah
memberi ampunan dan rahmat kepada Nabi, inilah salah satu makna dari firman
Allah.

QS. Al Ahzab ayat 56 : “Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat


untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan
Ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”.

Adapun, bila kita bershalawat kepada Nabi hal itu justeru akan membawa
keberuntungan bagi kita sendiri, hal ini disabdakan oleh Rasul Saw:

Hadist : "Barangsiapa bershalawat untukku satu kali, maka dengan shalawatnya itu
Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali" (HR. Ahmad).

5. Menghidupkan Sunnah Rasul

Kepada umatnya, Rasulullah Saw tidak mewariskan harta yang banyak, tapi
yang beliau wariskan adalah Al-Qur'an dan sunnah, karena itu kaum muslimin yang
berakhlak baik selalu berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan sunnah (hadits) agar
tidak sesat , beliau bersabda:

Hadist : "Aku tinggalkan kepadamu dua pusaka, kamu tidak akan tersesat selamanya
bila berpegang teguh kepada dokter, yaitu kitab Allah dan sunnahku" (HR. Hakim).

6. Menghormati Pewaris Rasul

Berakhlak baik kepada Rasul Saw juga berarti harus menghormati para
pewarisnya, yakni para ulama yang konsisten dalam berpegang teguh kepada nilai-
nilai Islam, yakni yang takut kepada Allah Swt dengan sebab ilmu yang dimilikinya.

QS. Fatir ayat 28 : "Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-
Nya hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun".
Kedudukan ulama sebagai pewaris Nabi dinyatakan oleh Rasulullah Saw:

Hadist : "Dan sebenarnya ulama adalah pewaris Nabi. Sesungguhnya Nabi tidak
mewariskan uang dinar atau dirham, sebenarnya Nabi hanya mewariskan ilmui
kepada mereka, maka barangsiapa yang telah mendapatkannya berarti telah
mengambil mbagian yang besar" (HR . Abu Daud dan Tirmidzi).

7. Lanjutkan Misi Rasul

Misi Rasul adalah menyebarluaskan dan menegakkan nilai-nilai Islam.


Menyampaikan nilai-nilai harus dengan kehati-hatian agar kita tidak menyampaikan
sesuatu yang sebenarnya tidak ada dari Rasulullah Saw.

Hadist : "Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat, dan berceritalah tentang Bani
Israil tidak ada larangan. Barangsiapa berdusta atas (nama) ku dengan sengaja,
maka akanlah ia mempersiapkan tempat duduknya di neraka" (HR Ahmad, Bukhari
dan Tirmidzi dari Ibnu Umar).

B. Bentuk akhlak terhadap rasulullah saw

1. Menghidupkan Sunnah

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda yang menerangkan bahwa, kita
sebagai umat muslim diperintahkan untuk menghidupkan sunah-sunah yang telah
beliau wariskan. “Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-
sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala)
seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala
mereka sedikit pun.” (HR Ibnu Majah).

2. Taat

“Hai orang-orang yg beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya dan ulil amri
di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka
kembalikanlah hal itu kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu benar-benar beriman
kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya.

3. Selalu bershalawat
Membaca Selawat harus hormat dengan niat dan sikap dengan sikap kepada Nabi
Muhammad SAW. Orang yang membaca shalawat untuk Nabi yang dilengkapi
dengan niat dan didasari rasa cinta kepada beliau dengan tujuan untuk memuliakan
dan menghormati beliau.

Dalam penjelasan hadits (Akhbar Al-Hadits), bahwa seseorang membaca


shalawat tidak mengikuti niat dan perasaan hormat kepada Nabi SAW, maka
timbangannya tidak lebih berat. Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya sahnya amal itu
tergantung niatnya”.

Ada tiga perkara yang timbangannya tidak lebih berat dari pada selembar
sayap, yaitu:

- Shalat yang tidak sesuai dengan tunduk dan khusyuk.

- Dzikir dengan tidak sadar. Allah SWT tidak akan menerima amal orang yang hatinya
tidak sadar.

- Membaca Shalawat untuk Nabi Muhammad SAW tidak menggunakan niat dan rasa
hormat.

4. Mencintai Keluarga Nabi

Rasulullah SAW bersabda, “Wahai manusia sebenarnya aku tinggalkan dua


perkara yang besar untuk kalian, yang pertama adalah Kitabullah (Al-Quran) dan
yang kedua adalah Ithrati (Keturunan) Ahlulbaitku. Barangsiapa yang berpegang
teguh kepada putus, maka tidak akan tersesat selamanya hingga bertemu denganku di
telaga al-Haudh. ” (HR. Muslim dalam Kitabnya Sahih juz. 2, Tirmidzi, Ahmad,
Thabrani dan dishahihkan oleh Nashiruddin Al-Albany dalam kitabnya Silsilah Al-
Hadits Al-Shahihah).
KESIMPULAN

Berikut ini ada beberapa cara berakhlak kepada rasulullah saw :


- Ridha Dalam Beriman Kepada Rasul
- Mencintai dan Memuliakan Rasul
- Mengikuti dan Mentaati Rasul
- Mengucapkan Shawalat dan Salam Kepada Rasul
- Menghidupkan Sunnah Rasul
- Menghormati Pewaris Rasul
- Lanjutkan Misi Rasul
Bentuk akhlak terhadap rasulullah saw :

- Menghidupkan Sunnah

- Taat

- Selalu bershalawat

- Mencintai Keluarga Nabi

DAFTAR PUSTAKA

https://jambidaily.com/2020/06/10/akhlak-kepada-allah-swt-rasulullah-saw-manusia-dan-lingkungan/

https://umma.id/article/share/id/7/26960

Anda mungkin juga menyukai