Disusun oleh :
D3 KEPERAWATAN 1B
Tahun 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga
kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada teladan kita Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus
berupa ajaran agama yang sempurna dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan tugas Agama Islam Kemuhammadiyahan
dengan judul AKHLAK KEPADA RASULULLAH. Disamping itu, Penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini.
Akhir kata, penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan
saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami di waktu-waktu mendatang.
Penulis
PEMBAHASAN
Sebagai muslim kita harus berakhlak kepada Allah Swt, disamping itu juga kita harus
berakhlak kepada Rasulullah Saw, meskipun beliau sudah wafat, akhlak baik kepada Rasul pada
masa sekarang tidak bisa kita wujudkan dalam bentuk lahiriyah atau jasmaniyah secara langsung
berakhlak para sahabat telah melakukan. Karena dari beliaulah kita banyak mendapatkan warisan
yang bisa kita wariskan lagi turun-menurun ke anak cucu kita.
Mencintai Rasulullah adalah wajib dan termasuk bagian dari iman. Semua orang Islam
mengimani bahwa Rasulullah adalah hamba Allah dan Utusan-Nya. Makna mengimani ajaran
Rasulullah SAW adalah menjalankan ajarannya, menaati perintahnya. Ahlus sunnah mencintai
Rasulullah SAW dan mengagungkannya pada sahabat beliau mencintai beliau lebih dari
kecintaan mereka kepada diri mereka sendiri dan keluarga mereka.
Sebagimana sabda Rasulullah saw, yang artinya, ”Tidak beriman salah seorang diantara
kamu, sehingga aku lebih dicintai olehnya sendiri, orang tuanya, anaknya dan manusia
semuanya,” (HR. Bukhari Muslim).
Iman kepada Rasul Saw merupakan salah satu bagian dari rukun iman.
Keimanan akan terasa nikmat bila kita memiliki rasa ridha dalam keimanan. Ridha
dalam beriman kepada Rasul inilah sesuatu yang harus kita nyatakan.
Hadist : "Aku ridha kepada Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan
Muhammad sebagai Nabi dan Rasul" (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi,
Nasa'I dan Ibnu Majah).
Keharusan yang harus kita tunjukkan dalam akhlak yang baik kepada Rasul
adalah mencintai beliau setelah kecintaan kita kepada Allah Swt. Urutan urutan
kecintaan kepada Rasul setelah kecintaan kepada Allah dalam firman Allah.
QS. An Nisa ayat 69 : "Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul, mereka itu
akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu
Nabi-nabi, orang-orang yang benar, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang
shaleh. Dan teman mereka yang sebaik-baiknya ".
Secara harfiyah, shalawat berasal dari kata ash shalah yang berarti do'a,
istighfar dan rahmah. Kalau Allah bershalawat kepada Nabi, itu berarti Allah
memberi ampunan dan rahmat kepada Nabi, inilah salah satu makna dari firman
Allah.
Adapun, bila kita bershalawat kepada Nabi hal itu justeru akan membawa
keberuntungan bagi kita sendiri, hal ini disabdakan oleh Rasul Saw:
Hadist : "Barangsiapa bershalawat untukku satu kali, maka dengan shalawatnya itu
Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali" (HR. Ahmad).
Kepada umatnya, Rasulullah Saw tidak mewariskan harta yang banyak, tapi
yang beliau wariskan adalah Al-Qur'an dan sunnah, karena itu kaum muslimin yang
berakhlak baik selalu berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan sunnah (hadits) agar
tidak sesat , beliau bersabda:
Hadist : "Aku tinggalkan kepadamu dua pusaka, kamu tidak akan tersesat selamanya
bila berpegang teguh kepada dokter, yaitu kitab Allah dan sunnahku" (HR. Hakim).
Berakhlak baik kepada Rasul Saw juga berarti harus menghormati para
pewarisnya, yakni para ulama yang konsisten dalam berpegang teguh kepada nilai-
nilai Islam, yakni yang takut kepada Allah Swt dengan sebab ilmu yang dimilikinya.
QS. Fatir ayat 28 : "Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-
Nya hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun".
Kedudukan ulama sebagai pewaris Nabi dinyatakan oleh Rasulullah Saw:
Hadist : "Dan sebenarnya ulama adalah pewaris Nabi. Sesungguhnya Nabi tidak
mewariskan uang dinar atau dirham, sebenarnya Nabi hanya mewariskan ilmui
kepada mereka, maka barangsiapa yang telah mendapatkannya berarti telah
mengambil mbagian yang besar" (HR . Abu Daud dan Tirmidzi).
Hadist : "Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat, dan berceritalah tentang Bani
Israil tidak ada larangan. Barangsiapa berdusta atas (nama) ku dengan sengaja,
maka akanlah ia mempersiapkan tempat duduknya di neraka" (HR Ahmad, Bukhari
dan Tirmidzi dari Ibnu Umar).
1. Menghidupkan Sunnah
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda yang menerangkan bahwa, kita
sebagai umat muslim diperintahkan untuk menghidupkan sunah-sunah yang telah
beliau wariskan. “Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-
sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala)
seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala
mereka sedikit pun.” (HR Ibnu Majah).
2. Taat
“Hai orang-orang yg beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya dan ulil amri
di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka
kembalikanlah hal itu kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu benar-benar beriman
kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya.
”
3. Selalu bershalawat
Membaca Selawat harus hormat dengan niat dan sikap dengan sikap kepada Nabi
Muhammad SAW. Orang yang membaca shalawat untuk Nabi yang dilengkapi
dengan niat dan didasari rasa cinta kepada beliau dengan tujuan untuk memuliakan
dan menghormati beliau.
Ada tiga perkara yang timbangannya tidak lebih berat dari pada selembar
sayap, yaitu:
- Dzikir dengan tidak sadar. Allah SWT tidak akan menerima amal orang yang hatinya
tidak sadar.
- Membaca Shalawat untuk Nabi Muhammad SAW tidak menggunakan niat dan rasa
hormat.
- Menghidupkan Sunnah
- Taat
- Selalu bershalawat
DAFTAR PUSTAKA
https://jambidaily.com/2020/06/10/akhlak-kepada-allah-swt-rasulullah-saw-manusia-dan-lingkungan/
https://umma.id/article/share/id/7/26960