Anda di halaman 1dari 10

Akhlak Terhadap

Rasulullah SAW

1
KELOMPOK 9

• ADYTIA ADJI
• WAHYU RIZKY ARISHANDY
• VIKRI VAZILA

2
Akhlak-akhlak kepada Rasulullah
1. Ridha beriman kepadanya
2. Mencintai dan memuliakannya
3. Menaati dan menghidupkan sunnahnya
4. Mengucapkan shalawat dan salam kepadanya
5. Menghormati pewarisnya
6. Melanjutkan misinya

3
Ridha beriman kepadanya

Iman kepada Rasul Saw merupakan salah satu bagian dari rukun iman.
Keimanan akan terasa menjadi nikmat dan lezat manakala kita memiliki
rasa ridha dalam keimanan sehingga membuktikan konsekuensi iman
merupakan sesuatu yang menjadi kebutuhan. Karenanya membuktikan
keimanan dengan amal yang shaleh merupakan bukan suatu beban
yang memberatkan, begitulah memang bila sudah ridha. Ridha dalam
beriman kepada Rasul inilah sesuatu yang harus kita nyatakan
sebagaimana hadits Nabi Saw:
‘’Aku ridha kepada Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan
Muhammad sebagai Nabi dan Rasul’’ (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud,
Tirmidzi.).

4
Mencintai dan memuliakannya

Keharusan yang harus kita tunjukkan dalam akhlak yang baik


kepada Rasul adalah mencintai beliau setelah kecintaan kita
kepada Allah Swt. Penegasan bahwa urutan kecintaan kepada
Rasul setelah kecintaan kepada Allah disebutkan dalam firman
Allah yang artinya:
‘’Katakanlah, jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-
isteri, keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan
yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal
yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan
Rasul-Nya dasn (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah
sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik’’ (QS 9:24).
Disamping itu, manakala seseorang yang telah mengaku beriman
tapi lebih mencintai yang lain selain Allah dan Rasul-Nya, maka
Rasulullah Saw tidak mau mengakuinya sebagai orang yang
beriman.

5
Menaati dan menghidupkan sunnahnya

Mengikuti dan mentaati Rasul merupakan sesuatu yang bersifat


mutlak bagi orang-orang yang beriman. Karena itu, hal ini menjadi
salah satu bagian penting dari akhlak kepada Rasul, bahkan Allah
Swt akan menempatkan orang yang mentaati Allah dan Rasul ke
dalam derajat yang tinggi dan mulia, hal ini terdapat dalam firman
Allah yang artinya:’’Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul,
mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang
dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu Nabi-nabi, orang-orang yang
benar, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh. Dan
mereka itulah teman yang sebaik-baiknya’’ (QS 4:69).

Kepada umatnya, Rasulullah Saw tidak mewariskan harta yang


banyak, tapi yang beliau wariskan adalah Al-Qur’an dan sunnah,
karena itu kaum muslimin yang berakhlak baik kepadanya akan
selalu berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan sunnah (hadits) agar
tidak sesat.

6
Mengucapkan shalawat dan salam kepadanya

Secara harfiyah, shalawat berasal dari kata ash shalah yang berarti
do’a, istighfar dan rahmah. Kalau Allah bershalawat kepada Nabi, itu
berarti Allah memberi ampunan dan rahmat kepada Nabi, inilah salah
satu makna dari firman Allah yang artinya:’’Sesungguhnya Allah dan
para Malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan Ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya’’ (QS 33:56).
Adapun, bila kita bershalawat kepada Nabi hal itu justeru akan
membawa keberuntungan bagi kita sendiri, hal ini disabdakan oleh
Rasul Saw:
‘’Barangsiapa bershalawat untukku satu kali, maka dengan
shalawatnya itu Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali’’ (HR.
Ahmad).

7
Menghormati pewarisnya

Berakhlak baik kepada Rasul Saw juga berarti harus menghormati


para pewarisnya, yakni para ulama yang konsisten dalam
berpegang teguh kepada nilai-nilai Islam, yakni yang takut kepada
Allah Swt dengan sebab ilmu yang dimilikinya.
‘’Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-
Nya hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun’’(QS 35:28).
Kedudukan ulama sebagai pewaris Nabi dinyatakan oleh Rasulullah
Saw:
‘’Dan sesungguhnya ulama adalah pewaris Nabi. Sesungguhnya
Nabi tidak tidak mewariskan uang dinar atau dirham, sesungguhnya
Nabi hanya mewariskan ilmui kepada mereka, maka barangsiapa
yang telah mendapatkannya berarti telah mengambil bagian yang
besar’’ (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

8
Melanjutkan misinya

Misi Rasul adalah menyebarluaskan dan menegakkan nilai-nilai


Islam. Tugas yang mulia ini harus dilanjutkan oleh kaum muslimin,
karena Rasul telah wafat dan Allah tidak akan mengutus lagi
seorang Rasul. Meskipun demikian, menyampaikan nilai-nilai harus
dengan kehati-hatian agar kita tidak menyampaikan sesuatu yang
sebenarnya tidak ada dari Rasulullah Saw. Keharusan kita
melanjutkan misi Rasul ini ditegaskan oleh Rasul Saw:
‘’Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat, dan berceritalah
tentang Bani Israil tidak ada larangan. Barangsiapa berdusta atas
(nama) ku dengan sengaja, maka hendaklah ia mempersiapkan
tempat duduknya di neraka’’ (HR. Ahmad, Bukhari dan Tirmidzi dari
Ibnu Umar).

9
Terima Kasih

10

Anda mungkin juga menyukai