AQIDAH
ISLAM
NAMA : SUJARMAN
NIM : 212301058
DOSEN : Dr.H.RUSLI.S.Ag.M.M
SEKOLA
H
TINGGI
ILMU
EKONO
JAWABAN USG AQIDAH ISLAM
TAHUN 2023/2024
NAMA : SUJARMAN
NIM : 202301058
MATA KULIAH : AQIDAH ISLAM
DOSEN : Dr. H. RUSLI,S.Ag. M.M
َو َلَقْد َأْر َس ْلَنا ُرُس ًال ِّم ن َقْبِلَك ِم ْنُهم َّم ن َقَص ْص َنا َع َلْيَك َو ِم ْنُهم َّم ن َّلْم َنْقُصْص َع َلْيَك
“Dan sesungguhnya telah Kami utus bebrapa orang rasul sebelum
kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di
antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu”
ِلُك ِّل َنِبٍّي َدْع َو ٌة ُم ْس َتَج اَبٌة َي ْدُعو: َأَّن َرُسْو َل ِهَّللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َقاَل:َعْن َأِبْي ُهَر ْيَر َة
ِبَها َو ُأِرْيُد َأْن َأْخ َتِبَئ َدْع َو ِتْي َش َفاَع ًةِ ُألَّم ِتْي ِفي ْاآلِخَرِة
(رواه البخاري و مسلم
5. Selalu bershalawat
ِإَّن َهَّللا َو َم اَل ِئَكَتُه ُيَص ُّلوَن َع َلى الَّنِبِّي ۚ َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا َص ُّلوا َع َلْيِه َو َس ِّلُم وا َتْسِليًم ا
7. Memperbanyak amalan
َفِإَّنُه َك اَن َيُص وُم َش ْعَباَن، َلْم َيُك ِن الَّنِبُّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َيُص وُم َش ْهًر ا َأْك َثَر ِم ْن َش ْعَباَن
َفِإَّن َهَّللا َال َيَمُّل َح َّتى َتَم ُّلوا ؛ َو َأَح ُّب الَّص َالِة، ُخ ُذ وا ِم َن الَعَمِل َم ا ُتِط يُقوَن: ُك َّلُه ؛ َو َك اَن َيُقوُل
َو َك اَن ِإَذ ا َص َّلى َص َالًة َداَو َم َع َلْيَها، ِإَلى الَّنِبِّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َم ا ُدوِوَم َع َلْيِه َو ِإْن َقَّلْت
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melaksanakan
puasa yang lebih banyak dalam sebulan melebihi puasa beliau di
bulan Sya’ban. Beliau melaksanakan puasa bulan Sya’ban
seluruhnya. Beliau bersabda, “Lakukanlah amal-amal yang kalian
sanggup melaksanakannya, karena Allah tidak akan bosan (dalam
memberikan pahala) sampai kalian yang lebih dahulu bosan (dari
mengerjakan amal).” Dan salat yang paling Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam cintai adalah salat yang dijaga kesinambungannya
sekalipun sedikit. Dan bila beliau sudah terbiasa melaksanakan salat
(sunah), Beliau menjaga kesinambungannya.” (HR. Bukhari no.
1970 dan Muslim no. 741)
ُتْؤ َج ُروَن ِبِتَالَو ِتِه َفِإَّنُك ْم، َتَع َّلُم وا َهَذ ا اْلُقْر آَن: َع ْن َع ْبِد ِهَّللا بن مسعود رضى هللا عنه َقاَل
ِبُك ِّل َح ْر ٍف َع ْش ُر َأَم ا ِإِّنى َال َأُقوُل ِب الم َو َلِكْن ِبَأِلٍف َو َالٍم َو ِم يٍم، ِبُك ِّل َح ْر ٍف َع ْش َر َح َس َناٍت
َح َس َناٍت
Jawabannya :
Nabi Muhammad SAW adalah nabi sekaligus rasul Allah SWT untuk
menyebarkan ajaran-Nya kepada umat manusia. Ia adalah penyempurna nabi
dan rasul terdahulu.
Sebelum diakui sebagai nabi, Muhammad terlebih dahulu menunjukkan tanda-
tanda kenabiannya. Tanda-tanda tersebut yang membuat umatnya percaya
dengan dakwah dan ajaran yang disampaikannya.
Mengutip buku Mukaddimah Ibnu Khaldun, tanda-tanda kenabian yang
terlihat jelas adalah perkara-perkara luar biasa yang menjadi kebenaran
mereka. Perkara tersebut disebut dengan mukjizat dan tidak dapat
diperlihatkan oleh manusia biasa.
Selain itu, para nabi memiliki kekuatan yang dapat mencegahnya dari gangguan
orang-orang kafir. Kekuatan tersebut membuat mereka bisa menyampaikan
semua ajaran Allah yang disampaikan kepadanya.
Tanda-Tanda Kenabian Nabi Muhammad
Sebagai rasul terakhir yang memiliki banyak keistimewaan, tanda-tanda
kenabian Nabi Muhammad SAW sudah terlihat sejak ia masih kecil. Berikut
tanda-tanda kenabian Nabi Muhammad yang dikutip dari buku Hidup
bersama Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam karangan
Daeng Naja
1. Awan memayungi ke mana pun langkah Nabi Muhammad SAW
Ketika Nabi Muhammad berusia 12 tahun, ia berdagang bersama pamannya
Abu Thalib ke Negeri Syam yang berada di bawah kekuasaan bangsa Romawi.
Dalam perjalanan di gunung pasir, seorang pendeta sakti bernama Buhaira
melihat awan putih memayungi kafilah unta rombongan Nabi Muhammad SAW
yang sedang berjalan beriringan.
2. Pohon merunduk saat Nabi Muhammad SAW berteduh di
bawahnya
Setelah melewati gunung pasir, rombongan Nabi Muhammad SAW berhenti
dan beristirahat di pinggir sungai yang kering. Awan pun ikut berhenti. Tidak
lawan kemudian, awan menghilang dan digantikan oleh pohon-pohon yang
memayungi saat Nabi Muhammad SAW sedang beristirahat.
3. Tanda kenabian di pundak Nabi Muhammad SAW
Ketika bertamu ke rumah Buhaira, kerah jubah Nabi Muhammad SAW
tersingkap. Buhaira melihat dengan jelas terdapat tanda kenabian (khatim an-
nubuwah) di pundak Muhammad, sesuai dengan isi kitab yang dibacanya.
Selain terlihat sedari kecil, bukti kenabian Nabi Muhammad SAW juga
dijelaskan dalam Alquran. Menukil buku Ensiklopedia Al-Quran dan Hadis Per
Tema; Ayat dan Hadis tentang Nabi Muhammad saw dan Tafsir Al-Quranul
Majid An-Nur Jilid 2 karangan Prof. Dr. Teungku Muhammad Hasbi ash-
Shiddieqy,
ۖ َأَفَغْي َر ٱِهَّلل َأْب َت ِغى َح َك ًما َو ُه َو ٱَّلِذٓى َأنَز َل ِإَلْي ُك ُم ٱْلِك َٰت َب ُم َفَّص اًل ۚ َو ٱَّلِذيَن َء اَت ْي َٰن ُهُم ٱْلِك َٰت َب َي ْع َلُموَن َأَّن ُهۥ ُم َن َّز ٌل ِّمن َّر ِّبك ِبٱْلَح ِّق
َفاَل َت ُك وَن َّن ِمَن ٱْلُمْم َت ِر يَن
Artinya: “Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal
Dialah yang telah menurunkan kitab (Al Quran) kepadamu dengan
terperinci? Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka,
mereka mengetahui bahwa Al Quran itu diturunkan dari Tuhanmu dengan
sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-
ragu.” (Surat Al-An’am Ayat 114)
َن ْح ُن َن ُقُّص َع َلْي َك َأْح َسَن ٱْلَق َص ِص ِبَم ٓا َأْو َح ْي َن ٓا ِإَلْي َك َٰه َذ ا ٱْلُقْر َء اَن َو ِإن ُك نَت ِمن َقْبِلِهۦ َلِمَن
ٱْلَٰغ ِفِليَن
Artinya: “Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan
mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum
(Kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang yang belum
mengetahui.” (Surat Yusuf Ayat 3).
Hari kiamat adalah peristiwa kehancuran meyeluruh pada bumi dan alam
semesta sera semua isinya. Pada hari kiamat, tak satupun planet yang tersisa,
termasuk bumi.
Menurut buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti karya Aris Abi
Syaifullah dkk, hari kiamat ditandai dengan bunyi terompet sangkakala yang
ditiupkan malaikat Israfil.
Tak ada yang mengetahui kapan terjadinya hari kiamat. Hal ini difirmankan
Allah dalam surat Al A'raf ayat 187:
. َي ْس َٔـُلوَن َك َع ِن ٱلَّساَع ِة َأَّياَن ُمْر َس ٰى َه اۖ ُقْل ِإَّن َم ا ِع ْلُم َه ا ِع نَد َر ِّبىۖ اَل ُي َج ِّليَه ا ِلَو ْق ِتَه ٓا ِإاَّل ُه َو ۚ َث ُقَلْت ِفى ٱلَّس َٰم َٰو ِت َو ٱَأْلْر ِض ۚ اَل
َت ْأِتيُك ْم ِإاَّل َب ْغ َت ًة ۗ َي ْس َٔـُلوَن َك َك َأَّن َك َح ِفٌّى َع ْن َه اۖ ُقْل ِإَّن َم ا ِع ْلُم َه ا ِع نَد ٱِهَّلل َو َٰل ِكَّن َأْك َث َر ٱلَّن اِس اَل َي ْع َلُموَن
Pada saat hari kiamat, seluruh makhluk seperti manusia, binatang, tumbuhan
hingga langit kacau balau dan hancur. Manusia digambarkan beterbangan seperti
laron dan gunung-gunung seperti bulu yang dihamburkan.
Peristiwa terjadinya hari kiamat ini diceritakan dalam beberapa firman Allah
(14) َو ُحِم َلِت اَأْلْر ُض َو اْلِجَب اُل َفُد َّك َت ا َد َّك ًة َو اِحَد ًة
Artinya: "Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan
gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu
terjadilah hari kiamat."
(104) َي ْو َم َن ْط ِو ي الَّسَم اَء َك َط ِّي الِّس ِج ِّل ِلْلُكُت ِبۚ َك َم ا َب َد ْأَن ا َأَّو َل َخ ْلٍق ُنِعيُد ُهۚ َو ْع ًد ا َع َلْي َن اۚ ِإَّن ا ُكَّن ا َفاِع ِليَن
Artinya: (Ingatlah) pada hari langit Kami gulung seperti menggulung lembaran-
lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama,
begitulah Kami akan mengulanginya lagi. (Suatu) janji yang pasti Kami tepati;
sungguh, Kami akan melaksanakannya.
Peristiwa terpecahnya bulan menjadi tanda bahwa hari kiamat semakin dekat.
Hal ini tertuang dalam firman Allah surah Al Qamar ayat 1
Artinya: "Saat (hari kiamat) semakin dekat, bulan pun terbelah." (QS. Al Qamar:
1).
Tanda selanjutnya adalah adanya binatang yang berkata bahwa manusia dahulu
tidak yakin pada firman Allah. Tanda kiamat ini ada dalam surat An Naml ayat
82
"Kiamat tidak akan terjadi, kecuali terjadi banyak hari." Apakah hari itu ya
Rasulullah? Beliau menjawab, "Bunuh-membunuh." (HR. Muslim).
Tanda kiamat lainnya adalah matahari yang terbit dari barat. Rasulullah SAW
bersabda yang artinya:
"Tidak akan terjadi Kiamat sehingga matahari terbit dari sebelah barat, jika ia
telah terbit, lalu manusia menyaksikannya, maka semua orang akan beriman,
ketika itu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum
itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya."
5. Munculnya Dajjal
Kemunculan dajjal di muka bumi menjadi salah satu tanda datangnya hari
kiamat. Hal ini diterangkan dalam sabda Rasulullah SAW:
َم ا َب ْي َن َخ ْلِق آَد َم ِإَلى ِقَي اِم الَّساَع ِة َخ ْلٌق َأْك َب ُر ِمَن الَّد َّج اِل
Artinya: "Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya
kiamat yang fitnahnya lebih besar dari Dajjal." (HR Muslim).
Ada beberapa pendapat terkait definisi dajjal yang berarti menutupi dalam
bahasa Arab. Pertama, dajjal adalah sosok pembohong yang suka menutupi
kebenaran. Sementara pendapat lainnya menyebutkan bahwa dajjal menutupi
bumi karena jumlahnya banyak.
6. Munculnya Yajuj dan Ma'juj
Menurut buku Fitnah Dajjal & Ya'juj dan Ma'juj Mengungkap Misteri
Kemunculan Dajjal dan Ya'juj Ma'juj karya Lilik Agus Saputro, Ya'juj Ma'ju
adalah manusia keturunan Nabi Adam AS yang tak jauh beda dengan manusia
sekarang, Akan tetapi, mereka memiliki sifat jahat, serakah, suka menghasut,
kejam dan licik.
ulama karismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya menjelaskan proses
terjadinya kiamat. Menurutnya, pada hari kiamat akan ada peniupan sangkakala
pertama yang membuat semua kehidupan mati, kecuali beberapa makhluk Allah
SWT seperti Malaikat Jibril dan Israfil.
Menurut Buya Yahya, itu akan dialami oleh orang-orang yang tidak beriman.
Sementara orang beriman akan meninggal lebih dulu setelah mendapat angin
dingin yang masuk ke rumah-rumahnya. Sekecil apapun imannya, dia akan
mencium angin tersebut.
Setelah tidak ada orang beriman, Al-Qur’an akan hilang dari permukaan bumi,
begitu pun Ka’bah akan hancur. “Ini menunjukkan sudah tidak ada orang yang
beriman,” imbuh Buya Yahya.
Setelah itu, meninggal semua. Kemudian sangkakala ditiupkan untuk yang kedua
kalinya. Tiupan kedua sangkakala ini akan membangkitkan orang-orang yang
telah mati dan dikumpulkan di Padang Mahsyar.
Buya Yahya bicara tentang kiamat tujuannya untuk menguatkan iman seorang
muslim, meyakini bahwa kiamat akan terjadi. Konsekuensi dari iman harus
berbenah diri.
Menurut ajaran Islam, hari akhir akan didahului oleh beberapa tanda, antara lain
munculnya Dajjal, turunnya Isa Al-Masih, munculnya Mahdi, dan tiupan angin.
terompet oleh Malaikat Israfil. Tanda-tanda ini diyakini menunjukkan kedatangan
hari kiamat yang sudah dekat. Pada hari kiamat, setiap individu akan dimintai
pertanggungjawaban atas perbuatannya dan akan diadili oleh Allah berdasarkan
perbuatannya di kehidupan ini.
Beriman kepada hari akhir memiliki dampak yang mendalam pada cara umat
Islam menjalani kehidupan mereka. Itu mendorong mereka untuk memperhatikan
tindakan mereka, berusaha melakukan perbuatan baik, dan menghindari segala
bentuk kejahatan. Beriman kepada hari akhir juga berfungsi sebagai pengingat
bahwa hidup ini hanya sementara dan bahwa tujuan sebenarnya dari keberadaan
kita adalah untuk mempersiapkan akhirat.
Beriman kepada Hari Akhir, atau Hari Kiamat, adalah salah satu keyakinan
mendasar dalam Islam. Ini mengacu pada kepercayaan bahwa akan tiba saatnya
dunia seperti yang kita kenal akan berakhir, dan semua manusia akan
dibangkitkan untuk menghadapi penghakiman berdasarkan perbuatan mereka
dalam hidup ini. Keyakinan ini didasarkan pada ajaran Alquran dan Hadits, yang
merupakan dua sumber utama teologi Islam.
Muslim percaya bahwa Hari Akhir akan didahului oleh beberapa tanda, termasuk
munculnya Dajjal, turunnya Nabi Isa AS, munculnya Mahdi (yang mendapat
petunjuk), dan peniupan terompet oleh Malaikat Israfil. Tanda-tanda ini diyakini
menunjukkan kedatangan hari kiamat yang sudah dekat.
Kesimpulannya, percaya pada Hari Akhir dalam Islam adalah aspek fundamental
dari iman Islam. Ini mengingatkan umat Islam tentang tujuan akhir keberadaan
mereka, mendorong mereka untuk menjalani kehidupan yang saleh dan takwa,
dan menanamkan dalam diri mereka rasa tanggung jawab dan tanggung jawab
atas tindakan mereka
Sementara qadar secara bahasa adalah takdir atau ketetapan yang telah terjadi,
keputusan yang diwujudkan.
Secara istilah, qadar merupakan ketetapan atau keputusan Allah yang memiliki
sifat maha kuasa atas segala ciptaan-Nya, baik berupa takdir baik atau buruk.
Singkatnya, qada adalah ketetapan yang masih bersifat rencana. Jika ketetapan itu
sudah terwujud atau menjadi kenyataan disebut takdir atau qadar.
Artinya, qadar merupakan perwujudan atau realisasi dari qada. Hubungan antara
qada dan qadar sangat erat dan tidak dapat dipisahkan
Percaya kepada qada dan qadar rukun iman keenam yang harus diamalkan oleh
setiap Muslim.
ُقل َّلن ُيِص يَب َن آ ِإاَّل َم ا َكَت َب ٱُهَّلل َلَن ا ُه َو َم ْو َلٰى َن اۚ َو َع َلى ٱِهَّلل َفْلَي َت َو َّك ِل ٱْلُمْؤ ِم ُن وَن
Artinya: Katakanlah, 'Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang
telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada
Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.'
Artinya: Maka apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka,
tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak (pula)
mendahulukannya.
Berikut fungsi beriman kepada qada dan qadar atau hikmah dari percaya terhadap
ketetapan Allah SWT.
Upaya mengerti itu bisa diwujudkan dengan menyelidiki dan mempelajari alam
semesta yang merupakan ciptaan Allah.
Dengan mengimani takdir, manusia dapat mempelajari suatu hukum pasti,
sehingga menghasilkan kemajuan berupa ilmu pengetahuan dan teknologi bagi
kemakmuran hidup manusia ke depan.
Sebaliknya, manusia justru harus rendah hati karena sukses bukan cuma berkat
usahanya sendiri, tetapi telah menjadi ketetapan dan atas izin Allah.
Sementara apa yang manusia inginkan sejatinya belum tentu berakibat baik
sepenuhnya. Maka dari itu, manusia perlu mengimani rencana dan takdir Allah
agar terus berprasangka baik akan ketetapan dari Yang Maha Kuasa.
4. Melatih kesabaran
Seseorang yang beriman kepada qada dan qadar akan terlatih kesabarannya.
Sebab, jika apa yang diinginkan belum tercapai, maka ia akan terus sabar, tabah,
dan tidak putus asa berusaha serta senantiasa berdoa untuk mencapai hal tersebut
agar diberikan izin oleh Allah.
Sebaliknya, ketika tidak beriman kepada rencana dan takdir Allah, maka manusia
akan mudah stres, putus asa, dan tergoncang jiwanya karena keinginannya tak
juga terpenuhi.
5. Terhindar dari sifat ragu dan penakut
Hikmah beriman kepada qada dan qadar sejatinya bisa menghindarkan manusia
dari sifat ragu dan penakut.