Anda di halaman 1dari 15

UJIAN

AQIDAH
ISLAM

NAMA : SUJARMAN
NIM : 212301058
DOSEN : Dr.H.RUSLI.S.Ag.M.M

SEKOLA
H
TINGGI
ILMU
EKONO
JAWABAN USG AQIDAH ISLAM
TAHUN 2023/2024

NAMA : SUJARMAN
NIM : 202301058
MATA KULIAH : AQIDAH ISLAM
DOSEN : Dr. H. RUSLI,S.Ag. M.M

1. Bagaimana cara mengimani para Nabi secara teoritis dan


praktis ?
Jawabannya :
Beriman kepaa rasul adalah rukun iman yang keempat dalam Islam.
Sebagai muslim yang taat, kita wajib melakukan berbagai perbuatan
yang menunjukkan keimanan kita kepada rasul. Untuk lebih mudah
memahaminya, berikut ini adalah beberapa cara beriman kepada rasul
yang perlu diketahui:
1. Percaya bahwa rasul adalah utusan Allah
Hal pertama yang harus kita lakukan adalah percaya bahwa rasul
adalah manusia pilihan Allah yang diutus untuk keselamatan
manusia. Allah berfirman,
‫ُك ٌّل َء اَمَن ِباِهلل َو َم َالِئَك ِتِه َو ُكُتِبِه َو ُرُسِلِه َال ُنَفِّر ُق َب ْي َن َأَح ٍد ِّمن ُّر ُسِلِه َو َقاُلوا َسِم ْع َن ا َو َأَط ْع َن ا‬

“Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,


kitab-kitab-Nya, dan Rasul-rasul-Nya (mereka mengatakan):’ Kita
tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain)
dan rasul-rasul-Nya’, dan mereka mengatakan “Kami dengar dan
kami taat…” (QS. Al Baqarah: 285)

2. Percaya pada ajaran yang dibawa

Keimanan kepada rasul juga dapat ditunjukkan dengan percaya


bahwa ajaran yang dibawa adalah agama Allah. Maka dari itu, kita
wajib menerima segala ajaran rasul tanpa memilah-milahnya lagi.

Allah Ta’ala berfirman,


‫َش َر َع َلُك م ِّم َن الِّديِن َم اَو َّصى ِبِه ُنوًحا َو اَّلِذ ي َأْو َح ْيَنآ ِإَلْيَك َو َم اَو َّصْيَنا ِبِه ِإْبَر اِهيَم َوُم وَس ى‬
‫َو ِع يَس ى َأْن َأِقيُم وا الِّد يَن َو َالَتَتَفَّر ُقوا ِفيِه‬
“Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah
diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan
kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim,
Musa, dan Isa yaitu : Tegakkanlah agama dan janganlah kamu
berpecah belah tentangnya…. ”(QS. Asy Syuuraa: (42) :13)
‫} َو ِإَّن َهِذِه ُأَّم ُتُك ْم‬51{ ‫َيآَأُّيَها الُّر ُسُل ُك ُلوا ِم َن الَّطِّيَباِت َو اْع َم ُلوا َص اِلًحا ِإِّني ِبَم اَتْع َم ُلوَن َع ِليٌم‬
}52{ ‫ُأَّم ًة َو اِح َد ًة َو َأَنا َر ُّبُك ْم َفاَّتُقوَن‬
“Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan
kerjakanlah amal yang shaleh. Sesungguhnya Aku Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Sesungguhnya (agama
tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu dan Aku
adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku” (QS. Al
Mu’minun:51-52)

3. Percaya pada semua rasul

Kita diwajibkan percaya pada rasul yang telah diketahui namanya


maupun yang tidak kita ketahui namanya karena memang jumlah
nabi dan rasul hanya Allah yang mengetahui pastinya. Allah
berfirman,

‫َو َلَقْد َأْر َس ْلَنا ُرُس ًال ِّم ن َقْبِلَك ِم ْنُهم َّم ن َقَص ْص َنا َع َلْيَك َو ِم ْنُهم َّم ن َّلْم َنْقُصْص َع َلْيَك‬
“Dan sesungguhnya telah Kami utus bebrapa orang rasul sebelum
kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di
antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu”

4. Berdoa seperti doa para nabi

Dalam Al Quran, telah banyak diketahui beberapa doa para nabi


dalam menghadapi setiap kesulitan. Maka dari itu, kita juga
sebaiknya berdoa pada Allah dengan menggunakan doa layaknya
doa para nabi.

‫ ِلُك ِّل َنِبٍّي َدْع َو ٌة ُم ْس َتَج اَبٌة َي ْدُعو‬: ‫ َأَّن َرُسْو َل ِهَّللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َقاَل‬:‫َعْن َأِبْي ُهَر ْيَر َة‬
‫ِبَها َو ُأِرْيُد َأْن َأْخ َتِبَئ َدْع َو ِتْي َش َفاَع ًةِ ُألَّم ِتْي ِفي ْاآلِخَرِة‬
(‫رواه البخاري و مسلم‬

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu (dia berkata), “Sesungguhnya


Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Setiap
Nabi memiliki do’a yang mustajab yang dia berdo’a dengan do’a
yang mustajab itu, maka aku ingin menyimpan do’aku sebagai
syafa’at untuk umatku di akherat.” [HSR. Bukhari (6304 –dan ini
lafazhnya- dan 7474) dan Muslim (198 & 199)].

5. Selalu bershalawat

Orang yang beriman pada rasul akan menunjukkan kecintaannya


pada rasul dengan selalu bershalawat. Hal ini juga disebutkan Allah
dalam firmanNya,

‫ِإَّن َهَّللا َو َم اَل ِئَكَتُه ُيَص ُّلوَن َع َلى الَّنِبِّي ۚ َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا َص ُّلوا َع َلْيِه َو َس ِّلُم وا َتْسِليًم ا‬

“Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk


Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian
untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” [Al-
Ahzaab: 56]

6. Meneladani akhlak para rasul

Tanda keimanan seseorang pada rasul juga meneladani akhlak para


rasul. Rasul bersabda,

‫نما بعثت ألتمم مكارم األخالق‬

”Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang


sholeh”. (HR: Bukhari dalam shahih Bukhari kitab adab, Baihaqi
dalam kitab syu’bil Iman dan Hakim).

7. Memperbanyak amalan

‫ َفِإَّنُه َك اَن َيُص وُم َش ْعَباَن‬، ‫َلْم َيُك ِن الَّنِبُّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َيُص وُم َش ْهًر ا َأْك َثَر ِم ْن َش ْعَباَن‬
‫ َفِإَّن َهَّللا َال َيَمُّل َح َّتى َتَم ُّلوا ؛ َو َأَح ُّب الَّص َالِة‬، ‫ ُخ ُذ وا ِم َن الَعَمِل َم ا ُتِط يُقوَن‬: ‫ُك َّلُه ؛ َو َك اَن َيُقوُل‬
‫ َو َك اَن ِإَذ ا َص َّلى َص َالًة َداَو َم َع َلْيَها‬، ‫ِإَلى الَّنِبِّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َم ا ُدوِوَم َع َلْيِه َو ِإْن َقَّلْت‬
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melaksanakan
puasa yang lebih banyak dalam sebulan melebihi puasa beliau di
bulan Sya’ban. Beliau melaksanakan puasa bulan Sya’ban
seluruhnya. Beliau bersabda, “Lakukanlah amal-amal yang kalian
sanggup melaksanakannya, karena Allah tidak akan bosan (dalam
memberikan pahala) sampai kalian yang lebih dahulu bosan (dari
mengerjakan amal).” Dan salat yang paling Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam cintai adalah salat yang dijaga kesinambungannya
sekalipun sedikit. Dan bila beliau sudah terbiasa melaksanakan salat
(sunah), Beliau menjaga kesinambungannya.” (HR. Bukhari no.
1970 dan Muslim no. 741)

8. Rajin membaca Al Quran

Rasul juga sangat menyukai orang yang rajin membaca Al Quran.


Selain sebagai bentuk keimanan kepada rasul juga menjadi pahala.

‫ُتْؤ َج ُروَن ِبِتَالَو ِتِه‬ ‫ َفِإَّنُك ْم‬، ‫ َتَع َّلُم وا َهَذ ا اْلُقْر آَن‬: ‫َع ْن َع ْبِد ِهَّللا بن مسعود رضى هللا عنه َقاَل‬
‫ِبُك ِّل َح ْر ٍف َع ْش ُر‬ ‫ َأَم ا ِإِّنى َال َأُقوُل ِب الم َو َلِكْن ِبَأِلٍف َو َالٍم َو ِم يٍم‬، ‫ِبُك ِّل َح ْر ٍف َع ْش َر َح َس َناٍت‬
‫َح َس َناٍت‬

“Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Pelajarilah Al


Quran ini, karena sesungguhnya kalian diganjar dengan
membacanya setiap hurufnya 10 kebaikan, aku tidak mengatakan
itu untuk ‫ الم‬, akan tetapi untuk untuk Alif, Laam, Miim, setiap
hurufnya sepuluh kebaikan.” (Atsar riwayat Ad Darimy dan
disebutkan di dalam kitab Silsilat Al Ahadits Ash Shahihah, no.
660)..

2. Sebutkan bukti-bukti kebenaran Nubuah, dan kerasulan Nabi


Muhammad S.A.W ?

Jawabannya :
Nabi Muhammad SAW adalah nabi sekaligus rasul Allah SWT untuk
menyebarkan ajaran-Nya kepada umat manusia. Ia adalah penyempurna nabi
dan rasul terdahulu.
Sebelum diakui sebagai nabi, Muhammad terlebih dahulu menunjukkan tanda-
tanda kenabiannya. Tanda-tanda tersebut yang membuat umatnya percaya
dengan dakwah dan ajaran yang disampaikannya.
Mengutip buku Mukaddimah Ibnu Khaldun, tanda-tanda kenabian yang
terlihat jelas adalah perkara-perkara luar biasa yang menjadi kebenaran
mereka. Perkara tersebut disebut dengan mukjizat dan tidak dapat
diperlihatkan oleh manusia biasa.
Selain itu, para nabi memiliki kekuatan yang dapat mencegahnya dari gangguan
orang-orang kafir. Kekuatan tersebut membuat mereka bisa menyampaikan
semua ajaran Allah yang disampaikan kepadanya.
Tanda-Tanda Kenabian Nabi Muhammad
Sebagai rasul terakhir yang memiliki banyak keistimewaan, tanda-tanda
kenabian Nabi Muhammad SAW sudah terlihat sejak ia masih kecil. Berikut
tanda-tanda kenabian Nabi Muhammad yang dikutip dari buku Hidup
bersama Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam karangan
Daeng Naja
1. Awan memayungi ke mana pun langkah Nabi Muhammad SAW
Ketika Nabi Muhammad berusia 12 tahun, ia berdagang bersama pamannya
Abu Thalib ke Negeri Syam yang berada di bawah kekuasaan bangsa Romawi.
Dalam perjalanan di gunung pasir, seorang pendeta sakti bernama Buhaira
melihat awan putih memayungi kafilah unta rombongan Nabi Muhammad SAW
yang sedang berjalan beriringan.
2. Pohon merunduk saat Nabi Muhammad SAW berteduh di
bawahnya
Setelah melewati gunung pasir, rombongan Nabi Muhammad SAW berhenti
dan beristirahat di pinggir sungai yang kering. Awan pun ikut berhenti. Tidak
lawan kemudian, awan menghilang dan digantikan oleh pohon-pohon yang
memayungi saat Nabi Muhammad SAW sedang beristirahat.
3. Tanda kenabian di pundak Nabi Muhammad SAW
Ketika bertamu ke rumah Buhaira, kerah jubah Nabi Muhammad SAW
tersingkap. Buhaira melihat dengan jelas terdapat tanda kenabian (khatim an-
nubuwah) di pundak Muhammad, sesuai dengan isi kitab yang dibacanya.
Selain terlihat sedari kecil, bukti kenabian Nabi Muhammad SAW juga
dijelaskan dalam Alquran. Menukil buku Ensiklopedia Al-Quran dan Hadis Per
Tema; Ayat dan Hadis tentang Nabi Muhammad saw dan Tafsir Al-Quranul
Majid An-Nur Jilid 2 karangan Prof. Dr. Teungku Muhammad Hasbi ash-
Shiddieqy,
ۖ ‫َأَفَغْي َر ٱِهَّلل َأْب َت ِغى َح َك ًما َو ُه َو ٱَّلِذٓى َأنَز َل ِإَلْي ُك ُم ٱْلِك َٰت َب ُم َفَّص اًل ۚ َو ٱَّلِذيَن َء اَت ْي َٰن ُهُم ٱْلِك َٰت َب َي ْع َلُموَن َأَّن ُهۥ ُم َن َّز ٌل ِّمن َّر ِّبك ِبٱْلَح ِّق‬
‫َفاَل َت ُك وَن َّن ِمَن ٱْلُمْم َت ِر يَن‬
Artinya: “Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal
Dialah yang telah menurunkan kitab (Al Quran) kepadamu dengan
terperinci? Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka,
mereka mengetahui bahwa Al Quran itu diturunkan dari Tuhanmu dengan
sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-
ragu.” (Surat Al-An’am Ayat 114)

‫َن ْح ُن َن ُقُّص َع َلْي َك َأْح َسَن ٱْلَق َص ِص ِبَم ٓا َأْو َح ْي َن ٓا ِإَلْي َك َٰه َذ ا ٱْلُقْر َء اَن َو ِإن ُك نَت ِمن َقْبِلِهۦ َلِمَن‬
‫ٱْلَٰغ ِفِليَن‬
Artinya: “Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan
mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum
(Kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang yang belum
mengetahui.” (Surat Yusuf Ayat 3).

3. Jelaskan pengertian dan proses hari kiamat.


Hari kiamat adalah hari berakhirnya kehidupan makhluk di dunia. Umat Islam
wajib mempercayai adanya hari akhir ini, sebab terjadinya hari kiamat
merupakan rukun iman yang kelima.
Terjadinya hari kiamat merupakan rahasia Allah SWT yang tidak diketahui
siapapun. Yuk ketahui lebih lanjut mengenai pengertian hari kiamat hingga
tanda-tanda terjadinya hari akhir tersebut. Simak penjelasannya berikut ini.

Hari kiamat adalah peristiwa kehancuran meyeluruh pada bumi dan alam
semesta sera semua isinya. Pada hari kiamat, tak satupun planet yang tersisa,
termasuk bumi.

Menurut buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti karya Aris Abi
Syaifullah dkk, hari kiamat ditandai dengan bunyi terompet sangkakala yang
ditiupkan malaikat Israfil.

Tak ada yang mengetahui kapan terjadinya hari kiamat. Hal ini difirmankan
Allah dalam surat Al A'raf ayat 187:

. ‫َي ْس َٔـُلوَن َك َع ِن ٱلَّساَع ِة َأَّياَن ُمْر َس ٰى َه اۖ ُقْل ِإَّن َم ا ِع ْلُم َه ا ِع نَد َر ِّبىۖ اَل ُي َج ِّليَه ا ِلَو ْق ِتَه ٓا ِإاَّل ُه َو ۚ َث ُقَلْت ِفى ٱلَّس َٰم َٰو ِت َو ٱَأْلْر ِض ۚ اَل‬
‫َت ْأِتيُك ْم ِإاَّل َب ْغ َت ًة ۗ َي ْس َٔـُلوَن َك َك َأَّن َك َح ِفٌّى َع ْن َه اۖ ُقْل ِإَّن َم ا ِع ْلُم َه ا ِع نَد ٱِهَّلل َو َٰل ِكَّن َأْك َث َر ٱلَّن اِس اَل َي ْع َلُموَن‬

Artinya: Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?"


Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi
Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain
Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di
bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba".
Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya.
Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi
Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."
Mengutip Website Kementerian Agama, meski peristiwa hari kiamat
dirahasiakan Allah, seorang mukmin harus yakin dan percaya akan terjadinya
hari kiamat. Orang yang tidak meyakini terjadinya hari kiamat termasuk orang
yang tak sempurna imannya.

Pada saat hari kiamat, seluruh makhluk seperti manusia, binatang, tumbuhan
hingga langit kacau balau dan hancur. Manusia digambarkan beterbangan seperti
laron dan gunung-gunung seperti bulu yang dihamburkan.

Peristiwa terjadinya hari kiamat ini diceritakan dalam beberapa firman Allah

1. Al Haqqah ayat 13-15

(13) ‫َفِإَذ ا ُنِفَخ ِفي الُّصوِر َن ْف َخ ٌة َو اِحَد ٌة‬

(14) ‫َو ُحِم َلِت اَأْلْر ُض َو اْلِجَب اُل َفُد َّك َت ا َد َّك ًة َو اِحَد ًة‬

(15) ‫َفَي ْو َم ِئٍذ َو َقَع ِت اْلَو اِقَع ُة‬

Artinya: "Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan
gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu
terjadilah hari kiamat."

2. QS Al Qari'ah ayat 1-5

(1) ‫ُة‬ ‫اْلَقاِر َع‬


(2) ‫َم ا اْلَقاِر َع ُة‬

(3) ‫ۗ َو َم ٓا َاْد ٰر ىَك َم ا اْلَقاِر َع ُة‬


(4) ‫َي ْو َم َي ُك وُن الَّن اُس َك اْلَفَر اِش اْلَم ْب ُث وِث‬
(5) ‫َو َت ُك وُن اْلِجَب اُل َك اْلِعْه ِن اْلَم ْنُفوِش‬
Artinya: "Hari kiamat, apakah hari kiamat itu? Dan tahukah kamu apakah hari
kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan, dan gunung-
gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan." (QS. Al Qari'ah: 1-5).

3. Al-Anbiya ayat 104

(104) ‫َي ْو َم َن ْط ِو ي الَّسَم اَء َك َط ِّي الِّس ِج ِّل ِلْلُكُت ِبۚ َك َم ا َب َد ْأَن ا َأَّو َل َخ ْلٍق ُنِعيُد ُهۚ َو ْع ًد ا َع َلْي َن اۚ ِإَّن ا ُكَّن ا َفاِع ِليَن‬

Artinya: (Ingatlah) pada hari langit Kami gulung seperti menggulung lembaran-
lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama,
begitulah Kami akan mengulanginya lagi. (Suatu) janji yang pasti Kami tepati;
sungguh, Kami akan melaksanakannya.

Dengan mempercayai terhadinya hari kiamat, manusia akan didorong untuk


berbuat baik dan menghindari perbuatan dosa. Mengutip Buku Pendidikan
Agama Islam: Akidah Akhlak untuk Madrasah Tsanawiyah karya Drs H. Masan,
M.Pd, berikut tanda-tanda datangnya hari akhir.
1. Terpecahnya Bulan

Peristiwa terpecahnya bulan menjadi tanda bahwa hari kiamat semakin dekat.
Hal ini tertuang dalam firman Allah surah Al Qamar ayat 1

‫اْق َت َر َبِت الَّساَع ُة َو اْن َشَّق اْلَقَم ُر‬

Artinya: "Saat (hari kiamat) semakin dekat, bulan pun terbelah." (QS. Al Qamar:
1).

2. Munculnya Binatang yang Berbicara dengan Manusia

Tanda selanjutnya adalah adanya binatang yang berkata bahwa manusia dahulu
tidak yakin pada firman Allah. Tanda kiamat ini ada dalam surat An Naml ayat
82

3. Kekacauan dan Kejahatan Meningkat

Banyaknya terjadi pembunuhan, kekacauan dan kejahatan yang meningkat jga


merupakan tanda dari hari kiamat. Hal ini sesuai dengan hadits rasulullah yang
artinya:

"Kiamat tidak akan terjadi, kecuali terjadi banyak hari." Apakah hari itu ya
Rasulullah? Beliau menjawab, "Bunuh-membunuh." (HR. Muslim).

4. Matahari Terbit dari Barat

Tanda kiamat lainnya adalah matahari yang terbit dari barat. Rasulullah SAW
bersabda yang artinya:

"Tidak akan terjadi Kiamat sehingga matahari terbit dari sebelah barat, jika ia
telah terbit, lalu manusia menyaksikannya, maka semua orang akan beriman,
ketika itu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum
itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya."

5. Munculnya Dajjal

Kemunculan dajjal di muka bumi menjadi salah satu tanda datangnya hari
kiamat. Hal ini diterangkan dalam sabda Rasulullah SAW:

‫َم ا َب ْي َن َخ ْلِق آَد َم ِإَلى ِقَي اِم الَّساَع ِة َخ ْلٌق َأْك َب ُر ِمَن الَّد َّج اِل‬
Artinya: "Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya
kiamat yang fitnahnya lebih besar dari Dajjal." (HR Muslim).

Ada beberapa pendapat terkait definisi dajjal yang berarti menutupi dalam
bahasa Arab. Pertama, dajjal adalah sosok pembohong yang suka menutupi
kebenaran. Sementara pendapat lainnya menyebutkan bahwa dajjal menutupi
bumi karena jumlahnya banyak.
6. Munculnya Yajuj dan Ma'juj

Menurut buku Fitnah Dajjal & Ya'juj dan Ma'juj Mengungkap Misteri
Kemunculan Dajjal dan Ya'juj Ma'juj karya Lilik Agus Saputro, Ya'juj Ma'ju
adalah manusia keturunan Nabi Adam AS yang tak jauh beda dengan manusia
sekarang, Akan tetapi, mereka memiliki sifat jahat, serakah, suka menghasut,
kejam dan licik.

Ahli tafsir Imam Ahmad memberikan gambaran mengenai kemunculan Ya'juj


dan Ma'juj sebagai pertanda hari kiamat. Mereka akan turun dari gunung
layaknya air bah yang mengalir dengan deras.

Proses terjadinya seperti gambaran buya yahya di bawah ini :

hari berakhirnya kehidupan manusia di dunia akan terjadi. Gambaran tentang


dahsyatnya hari kiamat telah dijelaskan dalam Al-Qur’an, di mana alam semesta
beserta isinya akan hancur.

ulama karismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya menjelaskan proses
terjadinya kiamat. Menurutnya, pada hari kiamat akan ada peniupan sangkakala
pertama yang membuat semua kehidupan mati, kecuali beberapa makhluk Allah
SWT seperti Malaikat Jibril dan Israfil.

“Tiupan ini betul-betul menakutkan, mengagetkan, dan seiring dengan adanya


tiupan ini ada bintang-bintang jatuh, langit retak merah mengerikan,” tuturnya.

Menurut Buya Yahya, itu akan dialami oleh orang-orang yang tidak beriman.
Sementara orang beriman akan meninggal lebih dulu setelah mendapat angin
dingin yang masuk ke rumah-rumahnya. Sekecil apapun imannya, dia akan
mencium angin tersebut.

Setelah tidak ada orang beriman, Al-Qur’an akan hilang dari permukaan bumi,
begitu pun Ka’bah akan hancur. “Ini menunjukkan sudah tidak ada orang yang
beriman,” imbuh Buya Yahya.

Setelah itu, meninggal semua. Kemudian sangkakala ditiupkan untuk yang kedua
kalinya. Tiupan kedua sangkakala ini akan membangkitkan orang-orang yang
telah mati dan dikumpulkan di Padang Mahsyar.

“Dan setelah sangkakala kedua dibangkitkan manusia, menemukan bumi dalam


bentuk yang baru, putih (belum pernah ditempati seseorang),” terang Buya
Yahya.

Manusia akan menjalani suatu proses yang panjang di Padang Mahsyar, di


antaranya dihisab, ditimbang, dan sebagainya. Namun menurut Buya Yahya,
orang-orang saleh hanya sesaat merasakan Padang Mahsyar.
“Ada hamba-hamba Allah di situ (Padang Mahsyar) hanya sesaat sampai
dikatakan seperti antara Dzuhur dan Ashar. Mereka adalah orang-orang baik,
orang-orang saleh. Tidak pernah menemukan dahsyatnya Padang Mahsyar.
Semoga ini golongan kita,” jelas pengasuh LPD Al Bahjah ini.

Buya Yahya bicara tentang kiamat tujuannya untuk menguatkan iman seorang
muslim, meyakini bahwa kiamat akan terjadi. Konsekuensi dari iman harus
berbenah diri.

4. Apakah hakekat hari akhir bagi manusia ?


Hari Kiamat, merupakan bagian integral dari iman Islam. Muslim percaya bahwa
dunia seperti yang kita kenal akan berakhir, dan semua manusia akan diadili
berdasarkan tindakan mereka dalam hidup ini. Keyakinan ini berakar pada ajaran
Alquran dan Hadits, dan memiliki dampak yang signifikan terhadap cara umat
Islam menjalani kehidupannya.

Menurut ajaran Islam, hari akhir akan didahului oleh beberapa tanda, antara lain
munculnya Dajjal, turunnya Isa Al-Masih, munculnya Mahdi, dan tiupan angin.
terompet oleh Malaikat Israfil. Tanda-tanda ini diyakini menunjukkan kedatangan
hari kiamat yang sudah dekat. Pada hari kiamat, setiap individu akan dimintai
pertanggungjawaban atas perbuatannya dan akan diadili oleh Allah berdasarkan
perbuatannya di kehidupan ini.

Beriman kepada hari akhir memiliki dampak yang mendalam pada cara umat
Islam menjalani kehidupan mereka. Itu mendorong mereka untuk memperhatikan
tindakan mereka, berusaha melakukan perbuatan baik, dan menghindari segala
bentuk kejahatan. Beriman kepada hari akhir juga berfungsi sebagai pengingat
bahwa hidup ini hanya sementara dan bahwa tujuan sebenarnya dari keberadaan
kita adalah untuk mempersiapkan akhirat.

Beriman kepada Hari Akhir, atau Hari Kiamat, adalah salah satu keyakinan
mendasar dalam Islam. Ini mengacu pada kepercayaan bahwa akan tiba saatnya
dunia seperti yang kita kenal akan berakhir, dan semua manusia akan
dibangkitkan untuk menghadapi penghakiman berdasarkan perbuatan mereka
dalam hidup ini. Keyakinan ini didasarkan pada ajaran Alquran dan Hadits, yang
merupakan dua sumber utama teologi Islam.

Muslim percaya bahwa Hari Akhir akan didahului oleh beberapa tanda, termasuk
munculnya Dajjal, turunnya Nabi Isa AS, munculnya Mahdi (yang mendapat
petunjuk), dan peniupan terompet oleh Malaikat Israfil. Tanda-tanda ini diyakini
menunjukkan kedatangan hari kiamat yang sudah dekat.

Pada hari kiamat, setiap individu akan dimintai pertanggungjawaban atas


perbuatannya dan akan diadili oleh Allah berdasarkan perbuatannya di kehidupan
ini. Mereka yang melakukan perbuatan baik akan dibalas dengan surga, sedangkan
mereka yang melakukan kejahatan akan dihukum di neraka.
Keimanan pada Hari Akhir tidak hanya masalah iman tetapi juga menjadi sumber
motivasi bagi umat Islam untuk berbuat kebaikan dan menjauhi kemungkaran. Ini
mengingatkan mereka bahwa tindakan mereka dalam kehidupan ini memiliki
konsekuensi, dan bahwa mereka akan dimintai pertanggungjawaban atas
perbuatan mereka di akhirat. Keyakinan ini juga mendorong umat Islam untuk
fokus pada tujuan akhir dari keberadaan mereka, yaitu untuk mencapai
kebahagiaan abadi di akhirat.

Kesimpulannya, percaya pada Hari Akhir dalam Islam adalah aspek fundamental
dari iman Islam. Ini mengingatkan umat Islam tentang tujuan akhir keberadaan
mereka, mendorong mereka untuk menjalani kehidupan yang saleh dan takwa,
dan menanamkan dalam diri mereka rasa tanggung jawab dan tanggung jawab
atas tindakan mereka

5. Sebutkan pengejawantahaniman kepada qodho dan qadar


Allah ?
Mengutip Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/SMK Kelas XII
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, berikut penjelasan
mengenai qada dan qadar.

Pengertian Qada dan Qadar


Secara bahasa, qada berarti ketetapan, ketentuan, ukuran, takaran, atau sifat.
Sedangkan secara istilah, qada adalah ketetapan Allah. Ketetapan ini sesuai
dengan kehendak-Nya dan berlaku untuk seluruh makhluk hidup di alam semesta
ini.

Sementara qadar secara bahasa adalah takdir atau ketetapan yang telah terjadi,
keputusan yang diwujudkan.

Secara istilah, qadar merupakan ketetapan atau keputusan Allah yang memiliki
sifat maha kuasa atas segala ciptaan-Nya, baik berupa takdir baik atau buruk.

Singkatnya, qada adalah ketetapan yang masih bersifat rencana. Jika ketetapan itu
sudah terwujud atau menjadi kenyataan disebut takdir atau qadar.

Artinya, qadar merupakan perwujudan atau realisasi dari qada. Hubungan antara
qada dan qadar sangat erat dan tidak dapat dipisahkan

Pengertian Beriman kepada Qada dan Qadar


Pengertian beriman kepada qada dan qadar adalah percaya terhadap ketetapan
Allah sejak sebelum alam semesta terbentuk dan ketetapan Allah yang sudah
terjadi.
Artinya, setiap Muslim harus percaya dengan rencana dan takdir Allah. Sebab,
percaya kepada rencana dan takdir Allah adalah pedoman dalam menjalankan
ibadah kepada Allah.

Percaya kepada qada dan qadar rukun iman keenam yang harus diamalkan oleh
setiap Muslim.

Dalil Beriman kepada Qada dan Qadar


Berikut dalil beriman kepada qada dan qadar. Salah satunya tertuang dalam surah
At-Taubah 9:51 sebagai berikut.

‫ُقل َّلن ُيِص يَب َن آ ِإاَّل َم ا َكَت َب ٱُهَّلل َلَن ا ُه َو َم ْو َلٰى َن اۚ َو َع َلى ٱِهَّلل َفْلَي َت َو َّك ِل ٱْلُمْؤ ِم ُن وَن‬

Artinya: Katakanlah, 'Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang
telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada
Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.'

Selain itu, juga tertuang dalam surah An-Nahl 6: 61 sebagai berikut.

ۖ ‫َفِإَذ ا َج آَء َأَج ُلُهْم اَل َي ْس َت ْٔـِخُروَن َس اَع ًة ۖ َو اَل َي ْس َت ْق ِدُموَن‬

Artinya: Maka apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka,
tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak (pula)
mendahulukannya.

Fungsi Beriman kepada Qada dan Qadar


Setiap Muslim perlu beriman kepada qada dan qadar karena apa pun
kenyataannya, umat Islam tetap harus yakin bahwa ada hal baik di balik setiap
rencana dan takdir dari Allah.

Setiap rencana dan takdir itu mengandung hikmah bagi manusia.

Berikut fungsi beriman kepada qada dan qadar atau hikmah dari percaya terhadap
ketetapan Allah SWT.

1. Mendorong kemajuan dan kemakmuran


Percaya kepada rencana dan takdir Allah dapat mendorong kemajuan dan
kemakmuran. Sebab, ketika percaya dengan rencana dan takdir Allah, maka
manusia akan berusaha mengerti rencana dan takdir tersebut.

Upaya mengerti itu bisa diwujudkan dengan menyelidiki dan mempelajari alam
semesta yang merupakan ciptaan Allah.
Dengan mengimani takdir, manusia dapat mempelajari suatu hukum pasti,
sehingga menghasilkan kemajuan berupa ilmu pengetahuan dan teknologi bagi
kemakmuran hidup manusia ke depan.

2. Menghindari sifat sombong


Perlu diketahui bahwa rencana dan takdir hidup setiap manusia sejatinya sudah
dibuatkan oleh Allah.

Artinya, jika manusia mendapat kesuksesan, jabatan yang tinggi, menjadi


penguasa, harta melimpah, dan lainnya, ia seharusnya tak perlu sombong, karena
memang sudah direncanakan dan ditakdirkan oleh Allah.

Sebaliknya, manusia justru harus rendah hati karena sukses bukan cuma berkat
usahanya sendiri, tetapi telah menjadi ketetapan dan atas izin Allah.

Tanpa pertolongan Allah, manusia tidak akan mampu memperoleh kesuksesan


tersebut.

3. Melatih berprasangka baik


Iman kepada rencana dan takdir Allah akan melatih manusia untuk terus
berprasangka baik. Sebab, ia percaya akan ketetapan Allah dan ketetapan Allah
adalah hal yang baik.

Sementara apa yang manusia inginkan sejatinya belum tentu berakibat baik
sepenuhnya. Maka dari itu, manusia perlu mengimani rencana dan takdir Allah
agar terus berprasangka baik akan ketetapan dari Yang Maha Kuasa.

4. Melatih kesabaran
Seseorang yang beriman kepada qada dan qadar akan terlatih kesabarannya.

Sebab, jika apa yang diinginkan belum tercapai, maka ia akan terus sabar, tabah,
dan tidak putus asa berusaha serta senantiasa berdoa untuk mencapai hal tersebut
agar diberikan izin oleh Allah.

Sebaliknya, ketika tidak beriman kepada rencana dan takdir Allah, maka manusia
akan mudah stres, putus asa, dan tergoncang jiwanya karena keinginannya tak
juga terpenuhi.
5. Terhindar dari sifat ragu dan penakut
Hikmah beriman kepada qada dan qadar sejatinya bisa menghindarkan manusia
dari sifat ragu dan penakut.

Sebaliknya, percaya kepada rencana dan takdir Allah menjadikan manusia


pemberani, bersemangat, dan tidak gentar sedikit pun untuk maju.
Sebab, jika sudah menjadi ketetapan Allah, maka segala sesuatu tidak ada yang
mustahil, termasuk hal-hal yang bisa menggetarkan keberanian dalam diri, seperti
kematian.

Anda mungkin juga menyukai