ALLAH
Ma’rifatur Rasul
Air Laut dan Air Tawar Tak Bercampur dalam
Penjelasan Alquran dan Sains
(Qs An Nisaa’:163)
(QS. Al Ahzab:40).
Apa Makna Rasul Allah?
Rasul artinya utusan. Sedangkan Rasulullah artinya
utusan Allah Swt., yaitu orang yang menerima wahyu dan
berkewajiban menyampaikannya kepada orang lain atau
umat manusia.
Alasan Allah Swt. mengutus para rasul adalah untuk memberi kabar gembira dan
memberikan peringatan. Kabar gembira maksudnya menyampaikan janji Allah
Swt. bagi orang yang menaati perintah-Nya. Bagi mereka diberikan kenikmatan
dan kesenangan di dunia maupun di akhirat kelak.
Tugas
Para utusan Allah mempunyai tugas yang sangat berat, yaitu memimpin manusia agar hidup sejahtera
dan bahagia di dunia dan di akhirat. Agar tugas itu sukses dan berhasil, mereka diberi sifat-sifat yang
istimewa oleh Allah Swt.
Sifat
Sifat tersebut lebih dikenal dengan “sifat-sifat wajib bagi rasul” artinya sifat yang harus dimiliki seorang
rasul. Ada empat sifat wajib Rasul yang perlu kita ketahui, Yaitu:
Sifat Rasul-rasul Allah
•Pertama, rasul itu bersifat siddiq artinya jujur dan benar. Seorang rasul selalu benar dalam perkataan dan
perbuatan, mustahil dia berkata dusta atau bohong.
•Kedua, rasul harus amanah artinya dan dapat dipercaya. Seorang rasul mustahil khianat. Dia wajib
menyampaikan amanah Allah Swt. kepada kaumnya. Semua perkataan, perbuatan dan tindakan rasul
harus benar, dan tidak boleh ingkar janji.
•Ketiga, rasul bersifat tablig artinya menyampaikan. Seorang rasul harus menyampaikan pesan Allah Swt.
kepada umat walaupun terasa sulit atau dianggap membahayakan. Rasul tidak boleh menyembunyikan
sesuatu yang telah diberikan Allah Swt. kepadanya.
•Keempat, rasul bersifat fatanah artinya cerdas, pandai dan bijaksana. Seorang rasul harus pandai dan
cerdas akalnya, memiliki kekuatan berpikir yang tinggi, dan memiliki hati yang bersih atau akal budi yang
tinggi. Dengan sifat ini, seorang rasul dapat menyelesaikan tugas kerasulannya dengan baik.
Dalil-Dalil Kewajiban Beriman Kepada Para Rasul
سى َ َ ْن
َ سى َو ِعي
َ يم َو ُمو َّ صى ِب ِه نُو ًَا َوالَّ ِذي َ َ ْو ََ ْينَآ ِإلَي َْك َو َم َاو
َ ص ْينَا ِب ِه ِإب َْرا ِه َّ ين َم َاو ِ ع لَ ُكم ِم َن
ِ ٍال َ ش ََر
ين َوالَتَتَفَ َّرَُوا فِي ِهَ ٍال ِ َََِي ُموا
“Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah
diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan
kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim,
Musa, dan Isa yaitu : Tegakkanlah agama dan janganlah kamu
berpecah belah tentangnya…. ”(QS. Asy Syuuraa:13)
Nuh yang Pertama, Muhammad Penutupnya
َ ِإنَّآَ َ ْو ََ ْينَآ ِإلَي َْك َك َمآَ َ ْو ََ ْينَآ ِإلَى نُوح َوالنَّ ِب ِي
ين ِمن بَ ْْ ٍِ ِه
“Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu
sebagaman Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh
dan nabi-nabi yang kemudiannya…” (An Nisaa’:163)
Para Rasul Pemberi Kabar Gembira Sekaligus Pemberi
Peringatan
ً ع ِي
ييا ََ ِكي ًما َ س ِل َو َك
َ ُان للا للا َُ ََّةُ ُب بَ ْْ ٍَ س
ُ الر ِ علَى
َ اس َ ين ِلئَالَّ يَ ُك
ِ َّون ِللن َ سالً سمبَ ِش ِر
َ ين َو ُمن ِذ ِر ُ سر
“Mereka Kami utus selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar tidak ada
lagi alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu” (QS. An Nisaa’ 165).
Ayat ini merupakan dalil bahwa tugas para Rasul ialah memberikan kabar
gembira bagi siapa saja yang mentaati Allah dan mengikuti keridhaan-Nya
dengan melakukan kebaikan. Dan bagi siapa yang menentang perintah-Nya
dan mendustakan para rasul-Nya akan diancam dengan hukum dan siksaan
Buah Manis Iman yang Benar Terhadap Para Rasul